gizi kerja
-
Upload
rifky-setya-harwin -
Category
Documents
-
view
76 -
download
0
description
Transcript of gizi kerja
GIZI KERJA, PASOKAN AIR DAN PENGENDALIAN LIMBAH
MODUL NO. A2.3
TUJUAN MODUL
Modul ini disusun untuk proses pembelajaran dalam penatalaksanaan gizi kerja, pasokan air dan pengendalian limbah dimana kompetensi kognitif, psikomotor dan afektif akan diperoleh melalui proses pembelajaran materi dan pedoman gizi serta aturan baku dengan pembimbingan, praktik mandiri dan penilaian perkembangan level kompetensi
WAKTU
Mengembangkan Kompetensi Alokasi WaktuSesi di dalam kelasSesi dengan fasilitasi PembimbingSesi praktik dan pencapaian kompetensi
2 X 60 menit (classroom session)3 X 120 menit (coaching session)2 minggu (facilitation and assessment)
PERSIAPAN SESI
Materi presentasi:
Materi presentasi: LCD1 : Tujuan umum dan khusus tentang penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan
pengendalian limbah. LCD 2: Landasan kebijakan, mengacu pada aturan internasional dan nasional serta buku
pedoman LCD 3: Pengetahuan zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah .
LCD 4: Penyelenggaraan makanan dan air di kapal (beli, terima dan simpan) LCD5: Persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman di kapal LCD 6: Higiene dan sanitasi makanan, minuman, personil, peralatan dapur dan lingkungan. LCD 7: Pengendalian sampah dan limbah. LCD 8: Pencatatan dan pelaporan LCD 9: Inspeksi dan audit LCD 10: Temuan dan aturan ganti rugi atas pelanggaran. LCD 11 : Evaluasi
Kasus : Higiene personil seorang pengolah dan penyaji makanan di kapal Sarana dan alat bantu latih :
– Model , video, kasus– Penuntun belajar (learning guide) terlampir– Tempat belajar (training setting): kapal, pusdiklat.
Referensi
1
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 7 Tahun 2000 Tentang Kepelautan Presiden Republik Indonesia, pasal 25
2. International Labour Office Geneva, Maritime Labour Conventions and Recommendations Food and Catering ( Ships’ Crews ) Convention, 1946 ( No.68 ) . Date of entry into force : 24 March 1957. Article 1-15
3. Marpol 1973/1978, annex V : Garbage
4. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No.Inst.03/M/BW/1999 Tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja
KOMPETENSI
Mampu menatalaksana gizi kerja, pasokan air dan pengendalian limbah dimana kompetensi kognitif, psikomotor dan afektif akan diperoleh melalui proses pembelajaran materi dan pedoman gizi serta mengacu perundangan yang berlaku dalam menangani problem tersebut secara mandiri hingga tuntas.
KETRAMPILAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran modul ini, peserta didik diharapkan terampil
Memahami, mengacu dan mengikuti perkembangan aspek legal Merencanakan menu Merencanakan kebutuhan bahan makanan dan air Melakukan pemilihan, pembelian dan penerimaan bahan makanan dan air Menyimpan dan mengeluarkan bahan makanan Mengolah makanan dan mengatur kebutuhan air Mempersiapkan dan menilai mutu makanan dan minuman Mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan makanan dan minuman Mengawasi dan mengendalikan sampah dan limbah Mampu melaksanakan audit dan di audit
GAMBARAN UMUM Aturan dan pedoman penyediaan makanan di atas kapal ini dimaksudkan agar keadaan gizi dan kalori yang dibutuhkan bagi kesehatan awak kapal bertambah baik sehingga menambah daya dan semangat kerja. Tersedianya standar kebutuhan bahan makanan yang berpedoman pada kecukupan gizi awak kapal, tersedia berbagai jenis makanan, minuman yang aman dan bersih, memenuhi selera, dapat diterima/enak dan bergizi melalui sistem pelayanan makanan yang layak, cepat dan baik.
Contoh Kasus : Seorang pengolah dan penyaji makanan di kapal, menderita gatal-gatal dan bernanah di kedua tungkai, seluas kira-kira seperempat tungkainya. Awak kapal berkeberatan untuk makan makanan yang disajikan.
2
Diskusi : Bagaimana tindakan seorang kapten kapal dan bagaimana penatalaksanaan selanjutnya. Jawaban : Fokuskan pada aturan, membuat keputusan dengan cepat dan tepat serta menatalaksana kasus ini secara efektif dan tepat waktu
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran untuk sesi ini, peserta didik akan memiliki keterampilan untuk :
1. Menjelaskan tujuan umum dan khusus tentang penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan pengendalian limbah.
2. Memahami, menerapkan landasan kebijakan, mengacu dan mengikuti perkembangan aturan internasional dan nasional serta buku pedoman.
3. Menjelaskan pengetahuan tentang zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah .4. Menjelaskan penyelenggaraan makanan dan air di kapal (beli, terima dan simpan)5. Menjelaskan persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman di
kapal6. Menjelaskan tentang higiene dan sanitasi makanan, minuman, personil, peralatan dapur dan
lingkungan.7. Menjelaskan tata cara pengendalian sampah dan limbah.8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan 9. Melaksanakan inspeksi dan audit10. Memahami temuan dan aturan ganti rugi atas pelanggaran.
STRATEGI dan METODE PEMBELAJARAN LCD1 : Tujuan umum dan khusus tentang penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan
pengendalian limbah. LCD 2: Landasan kebijakan, mengacu pada aturan internasional dan nasional serta buku
pedoman LCD 3: Pengetahuan zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah . LCD 4: Penyelenggaraan makanan dan air di kapal (beli, terima dan simpan) LCD5: Persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman di kapal LCD 6: Higiene dan sanitasi makanan, minuman, personil, peralatan dapur dan lingkungan. LCD 7: Pengendalian sampah dan limbah. LCD 8: Pencatatan dan pelaporan LCD 9: Inspeksi dan audit LCD 10: Temuan dan aturan ganti rugi atas pelanggaran.
Tujuan 1. Menjelaskan tujuan umum dan khusus tentang penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan pengendalian limbah.Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran berikut:
• Diskusi kelompok tentang penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan pengendalian limbah.• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat
3
• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional/ nasional dan pedoman)
• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Tujuan umum dan khusus tentang penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan pengendalian
limbah. • Gambaran dan karakteristik tujuan penyediaan makanan, pasokan air dan pengendalian
limbah di kapal dan lingkungan (laut) • Hasil pemeriksaan penyediaan makanan, pasokan air, kelengkapan peralatan kerja, higiene -
sanitasi kapal dan lingkungan, serta validitas pedoman gizi & dokumen 2, berkaitan dokumen kesehatan dan safety di departemen perbekalan dan pelayanan.
• Pencatatan, pelaporan, audit dan evaluasi.
Tujuan 2. Landasan kebijakan, mengacu pada aturan internasional dan nasional Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok untuk memahami, menguasai dan mengikuti perkembangan aspek aturan-aturan internasional dan nasional, dituangkan dalam pedoman menu dan gizi kapal serta pengelolaan limbah.
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat• Belajar menerapkan aturan 2, melaksanakan keputusan dan praktik mandiri
Must to know key points :• Aturan-aturan yang mendasari dan meng up-date pedoman.• Penerapan di kapal• Kelengkapan dan validitas pedoman gizi & dokumen 2, berkaitan dokumen kesehatan dan
safety di departemen perbekalan dan pelayanan• Pencatatan, pelaporan, audit dan evaluasi
Tujuan 3. Pengetahuan zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah .Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok memahami pengetahuan tentang zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah .
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional dan
pedoman)• Bimbingan pengetahuan tentang zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah di kapal/
pusdiklat• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Menuangkan pengetahuan tentang zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah dalam
membuat atau merevisi buku pedoman• Merencanakan menu, kebutuhan air dan pengendalian limbah sesuai dengan pengetahuan
yang dipelajari untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan dan air penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan pengendalian limbah.
• Gambaran dan karakteristik pengetahuan gizi dan limbah yang dipelajari dibandingkan dengan penyelenggaraan penyediaan makanan, pasokan air, kelengkapan peralatan kerja, higiene-sanitasi, pedoman gizi & dokumen 2 di departemen perbekalan dan pelayanan di kapal dan lingkungan (laut).
• Pengetahuan tentang catatan, laporan, audit dan evaluasi.
4
Tujuan 4. Penyelenggaraan makanan dan air di kapal (beli, terima dan simpan)Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok memahami pengetahuan tentang langkah-langkah pembelian, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan dan air, sesuai pedoman.
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional, dan
pedoman)• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Melaksanakan langkah-langkah pembelian, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan
dan air yang dituangkan di buku pedoman.• Gambaran dan karakteristik persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi yang tertuang di
buku pedoman• Melaksanakan inspeksi dan pembersihan rutin, al pengaturan stok, penyimpanan, expired-
date bahan makanan dan suhu penyimpanan serta higiene-sanitasi storage. • Melaksanakan pencatatan, pelaporan tentang pembelian, penerimaan dan penyimpanan
bahan makanan dan air, serta audit dan evaluasi.
Tujuan 5. Persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman di kapalUntuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok memahami pengetahuan tentang persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman di kapal sesuai pedoman.
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional, dan
pedoman)• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Melaksanakan persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman,
yang dituangkan di buku pedoman.• Gambaran dan karakteristik persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi yang tertuang di
buku pedoman• Melaksanakan inspeksi dan pembersihan rutin, al tata cara persiapan, pengolahan,
pemasakan dan penyajian makanan dan minuman, tertuang di buku pedoman . • Melaksanakan pencatatan, pelaporan tentang persiapan, pengolahan, pemasakan dan
penyajian makanan dan minuman serta audit dan evaluasi.
Tujuan 6. Higiene dan sanitasi makanan, minuman, personil, peralatan dapur & lingkungan.Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok memahami pengetahuan tentang higiene dan sanitasi makanan, minuman, personil, peralatan dapur & lingkungan di kapal sesuai pedoman.
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional, dan
pedoman)• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Melaksanakan higiene dan sanitasi makanan, minuman, personil, peralatan dapur &
lingkungan yang dituangkan di buku pedoman.
5
• Gambaran dan karakteristik persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi yang tertuang di buku pedoman.
• Melaksanakan inspeksi dan pembersihan rutin. Higiene-sanitasi makanan, minuman, al kontaminasi biologi, chemical dari storage, peralatan dapur. Hygiene personil al setifikat kesehatan, kuku, kulit, rambut, oral higiene. Pengelolaan sampah dan lingkungan kerja al riol, kulkas, lantai, serangga/ binatang mengerat dll, tertuang di buku pedoman .
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan tentang persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman serta audit dan evaluasi.
Tujuan 7. Pengendalian sampah dan limbah Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok memahami penatalaksanan tentang pengendalian sampah dan limbah di kapal dan di lingkungan laut sesuai aturan dan pedoman.
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat/ laut• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional, dan
pedoman)• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Melaksanakan penatalaksanan tentang pengendalian sampah dan limbah di kapal dan di
lingkungan laut sesuai aturan dan pedoman.• Gambaran dan karakteristik persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi yang tertuang di
buku pedoman• Melaksanakan inspeksi dan pembersihan rutin, pengendalian sampah dan limbah di kapal
dan di lingkungan laut, tertuang di buku pedoman . • Melaksanakan pencatatan, pelaporan tentang pengendalian sampah dan limbah di kapal dan
di lingkungan laut serta audit dan evaluasi.
Tujuan 8. Pencatatan dan pelaporan Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok memahami tentang pencatatan dan pelaporan yang diperlukan di departemen perbekalan dan pelayanan sesuai aturan dan pedoman.
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat/ laut• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional, dan
pedoman)• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan yang diperlukan di departemen perbekalan dan
pelayanan sesuai aturan dan pedoman.• Gambaran dan karakteristik persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi yang tertuang di
buku pedoman• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan rutin yang diperlukan di departemen perbekalan
dan pelayanan sesuai aturan dan pedoman tertuang di buku pedoman . • Melaksanakan audit, di audit dan mengevaluasi hasil temuan.
Tujuan 9: Inspeksi dan audit Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :
6
• Diskusi kelompok memahami tentang inspeksi dan audit di departemen perbekalan dan pelayanan sesuai aturan dan pedoman.
• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat/ laut• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional, dan
pedoman)• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat/ laut• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Melaksanakan inspeksi dan audit di departemen perbekalan dan pelayanan sesuai aturan
dan pedoman.• Gambaran dan karakteristik persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi yang tertuang di
buku pedoman• Melaksanakan inspeksi rutin dan audit sekurang-kurangnya setahun sekali, di departemen
perbekalan dan pelayanan sesuai aturan dan pedoman tertuang di buku pedoman . • Melaksanakan denda dan evaluasi / tindakan perbaikan dan pencegahan atas temuan audit.
Tujuan 10 Temuan dan aturan ganti rugi atas pelanggaran.
Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku dan metode pembelajaran berikut ini :• Diskusi kelompok memahami tentang Temuan dan aturan ganti rugi atas pelanggaran sesuai
aturan internasional( MARPOL 1973/1978 annex 5 :Garbage)/ nasional.• Praktik/ simulasi di kapal/ pusdiklat/ laut• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading, aturan-aturan internasional dan nasional, dan
pedoman)• Bimbingan pemeriksaan di kapal/ pusdiklat/ laut• Praktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :• Memahami temuan dan aturan ganti rugi atas pelanggaran• Melaksanakan ganti rugi.• Gambaran dan karakteristik klosul-klosul yang yang tertuang di aturan ganti rugi. • Melaksanakan tindakan perbaikan dan pencegahan agar tidak terulang kembali.
EVALUASI Pada awal pertemuan dilaksanakan pre-test. Selanjutnya dilakukan small group discussion dengan fasilitator untuk membahas hal-hal yang berkenaan dengan penuntun belajar. Setelah mempelajari penuntun belajar mahasiswa diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk Role play dengan sesama peserta didik dimana saat peserta memperagakan kinerjanya maka temannya menilai dengan menggunakan penuntun belajar untuk evaluasi (peer assisted evaluation) Setelah dianggap memadai melalui metode praktik di lapangan (kapal), dibawah pengawasan fasilitator, Setelah kompetensi tercapai peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan praktek di lapangan dengan sebenarnya sesuai persyaratan dan tingkat pengetahuannya.
Pada saat penandatanganan dokumen, fasilitator melakukan pengesahan pernyataan sebenarnya sesuai persyaratan.
Setelah selesai praktik di lapangan, melakukan diskusi untuk mendapat penjelasan dari berbagai aspek penilaian hasil praktik di lapangan.
7
– Self assessment dan peer assisted evaluation dengan mempergunakan penuntun belajar
Penilai
– Pengamatan langsung dengan memakai evaluation checklist form– Kriteria penilaian : cakap/tidak cakap/lalai – Diakhir penilaian peserta didik diberi masukkan dan bila perlu diberi tugas yang
dapat memperbaiki kinerja.
Pencapaian kompetensi diperoleh melalui ujian akhir profesi
Fasilitator mengisi checklist form sebagai berikut :
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KOGNITIF
Contoh Kuesioner : Kuesioner Sebelum Pembelajaran Soal : 1. Semua jenis sampah diperkenankan dibuang dengan jarak >12 mil di luar area laut/lepas pantai (S/B)
Kuesioner Tengah Pembelajaran Soal : 1. Semua jenis limbah makanan diperkenankan dibuang di area lepas pantai, dengan jarak:
A. Kurang 12 mil lepas pantai B. Lebih 12 mil lepas pantaiC. Area anjungan pengeboranD. A,B,C tidak diperkenankan
Jawaban : Syarat-syarat pembuangan sampah
Jenis Sampah
Semua Kapal kecuali Anjungan Pengeboran Anjungan
PengeboranDi luar area khusus
Di dalam area khusus
Plastik termasuk tali-tali sintetik dan jaring penangkapan ikan dan kantong plastik.
Dilarang dibuang
Dilarang dibuang
Dilarang dibuang
Bahan kayu terapung, papan, peti-peti kayu.
> 25 mil lepas pantai
Dilarang dibuang
Dilarang dibuang
Kertas, majun, kaca, logam, botol, tembikar dan sampah-sampah sejenisnya.
> 12 mil Dilarang dibuang
Dilarang dibuang
Sampah lainnya termasuk kertas,
> 3 mil Dilarang dibuang
Dilarang dibuang
8
majun kaca dll yang tenggelam.Limbah makanan yang tidak tenggelam.
> 12 mil > 12 mil Dilarang dibuang
Limbah makanan yang tenggelam.
> 3 mil > 12 mil > 12 mil
Jenis sampah campuran
SS SS SS
• Sampah tenggelam harus dapat melalui saringan dengan ukuran tidak lebih dari 25 mm.• Sampah tercampur zat-zat berbahaya (B3)
Essay/Ujian Lisan/Uji SumatifSoal : 1. Coba uraikan Untuk mewujudkan hygiene peorangan yang layak dalam penyelenggaraan makanan, maka para pengolah dan penyaji makanan hendaknya memenuhi syarat & bagaimana penatalaksaanannya?
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTORPENUNTUN BELAJAR PRAKTIK DI KAPAL
Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah atau tugas dengan menggunakan skala penilaian di bawah ini :1 Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar atau dalam urutan yang
salah ( bila diperlukan) atau diabaikan. 2 Cukup : Langkah atau tugas dikerjakan secara benar dalam urutan yang benar (bila diperlukan) tetapi waktu kerjanya tidak efisien.3 Baik : Langkah atau tugas dikerjakan dikerjakan dengan benar dan waktu
kerjanya efisien dalam menyelesaikan kegiatan/prosedur tersebut.
Nama peserta didik TanggalNama pasien & nama kapal No. Rekam Medis
PENUNTUN BELAJAR
NOKEGIATANKASUS1 2 3 4 5
I. KAJI ULANG PENYAKIT INFEKSI PASIEN PENGOLAH-PENYAJI MAKANAN DAN PROSEDUR PENATALAKSANAAN
Nama pasien & nama kapal Diagnosis penyakit infeksi Riwayat sakit, gejala klinis dan pengobatan
Pasien ditetapkan tetap berobat jalan /diturunkan dari kapal Rencana penatalaksanaan penurunan dari kapal Persiapan sebelum penurunan pasien
9
Penilaian Kinerja Keterampilan (Ujian Akhir)
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJAPRAKTIK DI KAPAL
Berikan tanda √ dalam kotak yang tersedia bila ketrampilan/tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda x bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan.
Memuaskan X Tidak memuaskan
T/D Tidak Diamati
Langkah atau tugas dikerjakan sesuai prosedur standar atau penuntun.
Tidak mampu untuk mengerjakan langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun.
Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih.
Nama peserta didik TanggalNama pasien/kapal No. Rekam Medis/No induk pasien/kapal
NOKEGIATAN / LANGKAH KLINIKNILAI1 2 3
Pemeriksaan klinik 1. Riwayat sakit, gejala klinis 2. Pemeriksaan klinik yang teliti terhadap pasien 3. Penanggulangan dan pengobatan seperlunya 4. Diistirahatkan dari pekerjaan di kapal dan diberikan surat
pengantar berobat
5. Pasien ditetapkan berobat jalan, istirahat sementara atau diturunkan dari kapal
6 Rencana penatalaksanaan penurunan personil/pasien dari kapal7 Persiapan sebelum penurunan personil, mengganti personil baru
Peserta dinyatakan :o Terampilo Perlu perbaikano Tidak terampil dalam melaksanakan prosedur
Tanggal: ......../........../............
Nama dan Tanda Tangan Penilai
10
KATEGORI EDUKATOR/PELATIH
Pendidik Pelatih TugasPembimbing Classroom Preceptor
Clinical InstructorMembimbing petugas/ peserta didik untuk memahami aplikasi pengetahuan dalam praktik
Pendidik Clinical Trainer Standardisasi atau memberikan kompetensi bagi petugas/peserta didik
Penilai Advanced Trainer Menilai hasil proses pembelajaran peserta didik dan kualifikasi pendidik/ penilai/clinical trainer
Guru Besar Master Trainer Instructional DesignerMencetak Advanced TrainerMengembangkan sistem dan manajemen pelatihan
MATERI PRESENTASI LCD 1. Tujuan umum dan khusus tentang penyelenggaraan gizi kerja pasokan air dan pengendalian limbah.
Tujuan penyelenggaraan makanan bagi awak kapal di kapal adalah:
1. Tujuan UmumTerselenggaranya penyediaan makanan yang memenuhi syarat gizi dan kalori yang dibutuhkan bagi kesehatan setiap awak kapal untuk meningkatkan produktivitas kerja.
2. Tujuan Khusus Tersedianya standar kebutuhan bahan makanan yang berpedoman pada kecukupan gizi awak
kapal. Tersedianya berbagai jenis makanan bagi awak kapal. Tersedianya makanan yang aman dan bersih, memenuhi selera, dapat diterima/enak dan
bergizi. Terselenggaranya sistem pelayanan makanan yang layak, cepat dan baik.
LCD 2: Landasan kebijakan, mengacu pada aturan internasional dan nasional serta buku pedoman
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 7 Tahun 2000 Tentang Kepelautan Presiden Republik Indonesia, pasal 25 : Pengusaha angkutan di perairan wajib menyediakan makanan dan alat - alat
pelayanan dalam jumlah yang cukup dan layak Untuk setiap pelayaran bagi setiap awak kapal di atas kapal.
Makanan harus memenuhi jumlah, ragam serta nilai gizi dengan jumlah minimum 3600 kalori per hari yang diperlukan awak kapal untuk tetap sehat dalam melakukan tugas-tugasnya di kapal.
Air tawar harus tersedia di kapal dengan jumlah yang cukup dan memenuhi standar kesehatan.
Alat-alat pelayanan seperti peralatan dapur dan atau peralatan memasak, serta perlengkap-an ruang makan, harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan baik.
2. International Labour Office Geneva,Maritime Labour Conventions and Recommendations Food and Catering ( Ships’ Crews ) Convention, 1946 ( No.68 ) . Date of entry into force 24 March 1957. Article 1-15
11
3. Marpol 1973/1978, annex V : GarbageDiberlakukan oleh Pemerintah RI-Kepres No. 46 Tahun 1986Tercakup dalam :
• Undang-undang No. 21 / 1992 Tentang Pelayaran.• Undang-undang No. 23 / 1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup.• Peraturan Pemerintah RI. No. 19 / 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Dan / Atau
perusakan Laut.
4. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No.Inst.03/M/BW/1999Tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja
Contoh Materi Baku
MATERI BAKU
LCD 3: Pengetahuan zat gizi, pasokan air dan pengendalian limbah .
Konsumsi makanan pada seseorang akan berpengaruh kepada status gizinya. Status gizi yang baik, bila tubuh memperoleh zat gizi yang cukup dari makanan dan oleh tubuh dapat digunakan dengan efisien. Zat gizi ini diperoleh dari Macronutrien (Karbohidrat, Protein dan Lemak) serta Micronutrien (Vitamin dan Mineral).
Gangguan gizi Pengaturan gizi Akibat kelebihan dan kekurangan gizi Dasar nutirent Diet yang dianjurkan Penentuan kalori – gizi kerja
LCD 4: Penyelenggaraan makanan dan air di kapal (pembelian, penerimaan dan penyimpanan)
Langkah-langkah pembelian, penerimaan dan penyimpanan makanan dan pasokan air Syarat-syarat pembelian pembelian, penerimaan dan penyimpanan makanan dan air al :
kualitas, kuantitas, suhu, pembungkusan, penempatan bahan-bahan makanan dan air minum.
LCD5: Persiapan, pengolahan, pemasakan dan penyajian makanan dan minuman di kapal
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam rangka mempersiapkan bahan-bahan makanan serta bumbu-bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan.
Kegiatan dalam penanganan bahan makanan meliputi proses: mengubah, meracik, memotong tipis, mengupas, mengayak, mengocok, menepung, mengaduk, membanting, merendam dan sebagainya.
12
Cara atau tehnik dalam mencapur bumbu, sehingga dapat menghasilkan bumbu yang tepat dan cara kerja yang benar
Cara penangan bahan makanan ini jelas tercantum dalam standar resep yang dipakai oleh pegawai dalam melakukan persiapan bahan makanan.
Pengolahan makanan merupakan kegiatan mengubah bahan makanan mentah menjadi makanan yang berkualitas tinggi melalui beberapa proses yang saling berkaitan persiapan bahan makanan, pemasakan dan penyaluran makanan
Pemasakan makanan bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi, rasa, rupa, flavor, nilai cerna dan keamanan makanan yang dimakan
Penyajian masakan yang berkualitas tinggi yaitu dengan persiapan dan pengolahan dengan cara yang tepat, makanan seimbang, bervariasi, disajikan dengan fasilitas menyenangkan serta standar higiene-sanitasi yang tinggi.
LCD 6: Higiene dan sanitasi makanan, minuman, personil, peralatan dapur dan lingkungan.
Sanitasi makanan adalah suatu usaha pencegahan yang menekankan pada tindakan yang perlu dilakukan dalam rangka membebaskan makanan dan minuman dari semua bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan.
Dalam pengelolaan makanan maka proses sanitasi makanan ini akan menyangkut banyak faktor, mulai dari asal/sumber bahan makanan, prosesnya hingga menjadi makanan, penyaluran ke konsumen dan semua lingkungan yang terkait, hingga makanan ke konsumen.
Tujuan kegiatan sanitasi agar tersedia makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen, menurunkan kejadian resiko penularan penyakit/gangguan kesehatan melalui makanan dan terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan.
Pengelolaan sanitasi makanan meliputi pengelolaan terhadap bahan makanan, sarana fisik/ruangan, peralatan dapur, fasilitas sanitasi, higiene penjamah makanan
LCD 7: Pengendalian sampah dan limbah. Fasilitas dan Sanitasi harus cukup. Air bersih dan kualitas air harus sesuai dengan standard
yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI. Jamban dan peturasan. Jamban menggunakan jamban leher angsa, ada tempat cuci tangan
dan selalu dalam kondisi yang baik dan bersih. Pada tempat cuci tangan harus selalu tersedia sabun dan air mengalir.
Penyerapan air dalam ruang dapur dan penyaluran air yang melalui pipa atau selokan sebaiknya lancar dan tertanam di dalam konstruksi bangunan, sehingga menarik dipandang dan tidak mudah rusak akibat sentuhan.
Buangan air limbah, saluran pembuangan air limbah dibuat kedap dan dengan kemiringan yang cukup serta ada hubungan dengan saluran umum.
Tempat pembuangan sampah, tersedia tempat sampah tertutup, mudah dibersihkan dan kedap air. Sampah dibuang setiap hari dan tempat sampah selalu dibersihkan.
LCD 8 Pencatatan dan pelaporan Perencanaan pembelian bahan makanan untuk kurun waktu tertentu (1 bulan/3 bulan/6
bulan). Perencanaan pemakaian dana yang tersedia, harus diatur sedemikian rupa, sehingga dana
yang tersedia cukup sampai dengan akhir tahun anggaran tanpa melakukan perubahan peraturan makanan/pola menu dan harga indeks makanan.
13
Buat spesifikasi bahan makanan yang dibeli dengan jelas (jumlah, ukuran, kemasan, cara transportasi bahan makanan, dsb)
Keterangan tertulis tentang sumber bahan makanan yang dibeli untuk memudahkan penilaian sumber
Mempunyai referensi mengenai market yang dapat menentukan kebutuhan sumber bahan makanan yang menjadi persyaratan harga wajar, kualitas baik, jasa layanan terbaik, ketersediaan kebutuhan yang diperlukan dengan mengutamakan keselamatan baik manusia, material (barang) dan keselamatan transportasi pengadaan.
Memeriksa/meneliti, mencatat dan melaporkan macam, kualitas, kuantitas, expired-date bahan makanan yang diterima sesuai dengan pembelian serta spesifikasi yang telah ditetapkan.
Daftar stok masuk-keluar bahan makanan kering dan tanggal expired date.
Catatan monitoring suhu penyimpanan bahan makanan kering, basah, makanan jadi
LCD 9: Inspeksi dan audit Pelaksanaan inspeksi rutin (setiap minggu) dan audit departemen perbekalan (sekurang-
kurangnya setahun sekali, internal dan eksternal audit) Daftar temuan, tindakan perbaikan dan pencegahan, agar tidak terulang kembali.
Buku aturan dan pedoman dan revisi pedoman
Validitas dokumen dan sertifikat kesehatan personil departemen perbekalan
LCD 10: Temuan dan aturan ganti rugi atas pelanggaran.
Peraturan perundangan berkaitan dengan Marpol 1973/1978, annex V : GarbageDiberlakukan oleh Pemerintah RI-Kepres No. 46 Tahun 1986Tercakup dalam :
Undang-undang No. 21 / 1992 Tentang Pelayaran. Undang-undang No. 23 / 1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah RI. No. 19 / 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Dan / Atau
perusakan Laut. Usulan, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali Sanksi intern dan ekstern terhadap pelanggaran aturan.
Kata kunci : Aturan- Pedoman – Standar Gizi, kalori, pasokan air, pengelolaan limbah – sehat-produktif
KEPUSTAKAAN MATERI BAKU
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 7 Tahun 2000 Tentang Kepelautan Presiden Republik Indonesia, pasal 25
2. International Labour Office Geneva, Maritime Labour Conventions and Recommendations Food and Catering ( Ships’ Crews ) Convention, 1946 ( No.68 ) . Date of entry into force : 24
14
March 1957. Article 1-15
3. Marpol 1973/1978, annex V : Garbage
4. Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No.Inst.03/M/BW/1999 Tentang Pengawasan Terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja
5. Pedoman Menu dan Gizi di atas kapal (Pertamina)
Paket Materi Pelengkap Modul
• Buku Panduan Peserta Didik– Buku yang diberikan kepada peserta didik dan digunakan untuk memandu mereka
mengikuti proses pembelajaran
• Buku Pegangan Pendidik– Buku yang dipegang oleh pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran dan
bimbingan bagi peserta didik dalam upaya untuk mencapai kompetensi yang diinginkan
• Buku Acuan– Materi esensial yang digunakan oleh peserta didik dan diacu oleh pendidik dalam
melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
15