Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

31
KATA PENGANTAR ii

Transcript of Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

Page 1: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga tugas dengan judul Gizi dan Produktifitas Tenaga Kerja dalam

Mata Kuliah Ilmu Gizi dapat terselesaikan tepat pada waktunya, walaupun banyak

hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam menyusun tugas ini.

Dan didalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan belum bisa

dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena itu sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari

Dosen Pembimbing agar dapat lebih baik lagi dalam menyusun tugas berikutnya.

Semoga tugas ini berguna bagi siapa saja yang membacanya terutama bagi

teman-teman yang ingin tahu lebih banyak mengenai Manfaat Gizi bagi produktifitas

Kerja.

Kendari, Maret 2013

Penulis

ii

Page 2: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 2

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

D. Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Gizi............................................................................................................ 3

a. Pengertian Gizi ...................................................................................

b. Penilaian Status Gizi ........................................................................... 4

b. Asupan Energi........................................................................................... 5

a. Pengertian Asupan Energi .................................................................. 5

b. Metabolisme Basal atau Angka metabolisme Basal (AMB) .............. 6

c. Cara Memaksimalkan Kebutuhan Energi ........................................... 7

c. Masalah Gizi dan Produktifitas Tenaga Kerja .......................................... 8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................................... 11

B. SARAN ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 3: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tema sentral pembangunan nasional dalam GBHN adalah peningkatan

kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktifitas

kerja. Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap

peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi

masyarakat. Status gizi masyarakat merupakan salah satu faktor yang menentukan

kualitas hidup dan produktifitas kerja. Sejalan dengan itu perlu perhatian terhadap

masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan kerja serta faktor-faktor yang

erat hubungannya seperti keadaan gizi golongan pekerja serta cara-cara untuk

memperbaiki status golongan ini semakin penting untuk diteliti.

Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi,

mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan

makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari

bagi para pekerja. Termasuk dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan

perkembangan yaitu penggantian sel-sel yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam

tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh). Proses tubuh dalam

pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukkan

baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki

daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi (Marsetyo dan

Kartasapoetra, 1991).

Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai

dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat

terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah

yang cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi

kurang. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam

jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai

penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekwensi fungsional yang

lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi.

iv

Page 4: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tubuh melakukan

pemeliharaan dengan mengganti jaringan yang sudah aus, melakukan kegiatan, dan

pertumbuhan sebelum usia dewasa. Agar tubuh dapat menjalankan ketiga fungsi

tersebut diperlukan sejumlah gizi setiap hari, yang didapat melalui makanan.

Di antara beberapa masalah gizi utama yang terdapat di Indonesia adalah

masalah gizi tenaga kerja. Hal itu disebabkan masih banyaknya perusahan tempaat

mereka bekerja belum meyadari akan pentingnya pemberian asupan gizi bagi para

pekerja

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan

makalah ini adalah Apakah ada Hubungan Gizi dengan Produktifitas Kerja ?

C. Tujuan

Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah

ini untuk mengetahui Hubungan Antara Gizi dengan Produktifitas kerja.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut :

a. Sebagai wahana penambahan ilmu bagi penulis khususnya matakuliah ilmu gizi.

b. Dapat mempermudah mahasiswa dalam perkuliahan ilmu gizi utamanya pada

pokok bahasan gizi dan produktifitas kerja.

v

Page 5: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gizi

a. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002).

Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang

dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-

macam bahan makanannya) untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan

fisik sehari-hari bagi para pekerja.

Pada umumnya zat gizi dibagi dalm lima kelompok utama, yaitu

karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Sedangkan sejumlah pakar

juga berpendapat air juga merupakan bahagian dalam zat gizi. Hal ini

didasarkan kepada fungsi air dalam metabolism makanan yang cukup penting

walaupun air dapat disediakan di luar bahan pangan. ( Moch. Agus Krisno

Budiyonto ).

Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi

kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung

unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya,

dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang

mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi

kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis

makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi

makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan

sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap,

sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu

vi

Page 6: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

dapat terpenuhi. Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi

dalam jumlah yang cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka

menderita gizi kurang. (Sri Handajani, 1996).

Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang

dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu

ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul

konsekwensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari

kalau hal tersebut karena faktor gizi. (Ari Agung, 2002).

b. Penilaian status gizi

1. Penilaian status gizi secara langsung

a. Antroprometri

Berat badan harus dimonitor untuk memberikan informasi yang

memungkinkan intervensi gizi preventif secara dini dan intervensi guna

mengatasi kecenderungan penurunan/penambahan berat yang tidak

dikehendaki.

b. Pemeriksaana Klinis

Pemeriksaan Klinis adalah metode yang sangat penting untuk

menilai status gizi masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel

(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral

atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti

kelenjar tiroid (Suparisa, 2001).

c. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

spesimen yang diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai

macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah,

urine, tinja, hati dan otot.

d. Biofisik

Penentuan status gizi dengan biofisik adalah metode penentuan

status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan

melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan

vii

Page 7: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

dalam status tertentu seperti kejadian buta senja cara yang digunakan

adalah tes adaptasi gelap.

2. Penilaian status gizi secara tidak langsung.

a. Survei konsumsi makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi

secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang

dikonsumsi. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan

kekurangan zat gizi.

b. Statistik vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan

menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian

berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu

dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

c. Faktor ekologi

Kurang gizi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi

beberapa factor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan

yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah,

irigasi dan lain-lain.

B. Asupan Energi

a. Pengertian

Asupan Energi adalah masukan energi dari makanan yang sesuai dengan

kebutuhan masing-masing individu untuk mempertahankan kehidupannya

menunjang proses pertumbuhan, serta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan

makanan. Untuk mengetahui tingkat konsumsi zat gizi di tentukan dengan cara

membandingkan konsumsi zat gizi dengan angka kecukupan gizi 2004 bagi orang

indonesia. Untuk klasifikasi dari tingkat konsumsi kelompok/rumah tangga atau

perorangan belum ada standar yang pasti. Berdasarkan Buku Pedoman Petugas

Gizi Puskesmas, Depkes RI (1990), klasifikasi tingkat konsumsi dibagi menjadi

empat dengan cut of point masing-masing sebagai berikut:

viii

Page 8: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

• Baik : ≥ 100% AKG

• Sedang : 80%-99% AKG

• Kurang : 70-80% AKG

• Defisit : < 70% AKG

b. Metabolisme Basal atau Angka Metabolisme Basal (AMB)

Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolik Rate (BMR)

adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan

proses tubuh yang vital, yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah,

pekerjaan ginjal, pankreas, dan lain-lain alat tubuh, serta untuk proses

metabolisme didalam sel-sel dan untuk mempertahankan suhu tubuh.

1. Perhitungan Kebutuhan Angka Metabolisme Basal (AMB).

Kebutuhan energi seseorang dilihat berdasarkan BMR dan aktifitas

tubuh, sedangkan nilai BMR itu sendiri ditentukan oleh berat badan dan

susunan tubuh serta umur dan jenis kelamin, akan tetapi untuk perhitungan

praktek nilai BMR dapat digunakan IMT yang dipakai sebagai variabel.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Angka Metabolisme Basal (AMB).

Ukuran tubuh

Tubuh yang besar mempunyai AMB lebih tinggi dari pada tubuh

yang kecil. Perbedaan berat sebanyak 10 kg pada orang dewasa laki-laki

atau perempuan menyebabkan AMB sebanyak kurang lebih 120 kkal

sehari.

Komposisi tubuh

Komposisi tubuh adalah jaringan tubuh yang aktif secara

metabolis.

Jenis kelamin

Jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan umur, tinggi badan,

dan berat badan yang sama, mempunyai komposisi tubuh yang berbeda.

Umur

Nilai AMB lebih tinggi pada usia muda daripada pada usia tua. Pada

usia muda tubuh lebih banyak mengandung jaringan tanpa-lemak atau

otot.

ix

Page 9: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

Tidur

Selama tidur otot-otot tubuh dan emosi mengalami relaksasi. Ini

akan menurunkan AMB sebanyak kurang lebih 10 persen.

Suhu tubuh

AMB meningkat dengan peningkatan suhu tubuh. Tiap kenaikan

suhu tubuh sebesar 1؛ C, meningkatkan AMB sebesar 13 persen.

Suhu lingkungan/iklim.

Iklim berpengaruh terhadap AMB karena kebutuhan tubuh akan

energi umtuk mempertahankan suhu tubuh. AMB terendah diperoleh pada

suhu lingkungan 26؛C. Pada suhhu lebih rendah atau lebih tinggi AMB

akan meningkat.

Sekresi kelenjar endokrin

Sekresi kelenjar-kelenjar tiroid berupa hormon tiroksin

(hipotiroidisme) menurunkan AMB.

Kehamilan

Selama kehamilan terjadi kenaikan aktivitas metabolic pada

jaringan ibu dan tambahan aktivitas metabolic karena janin dan plasenta.

Selama lanjut kehamilan, semakin tinggi AMB.

Status gizi

Keadaan gizi kurang, menurunkan AMB sampai 20%. Ini

merupakan upaya tubuh untuk beradaptasi mempertahankan berat badan

pada konsumsi makanan di bawah kebutuhan, sebagaimana terjadi di

daerah yang konsumsi energinya rata-rata rendah konsumsi energi rendah

menurunkan AMB sebesar 10%-20%.

c. Cara Menaksir Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi seseorang sehari ditaksir dari kebutuhan energi untuk

komponen-komponen sebagai berikut:

a. Angka Metabolisme Basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat).

b. Aktivitas fisik

c. Pengaruh Dinamik Khusus Makanan/SDA(dapat diabaikan).

x

Page 10: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

Guna menaksir kebutuhan energi suatu penduduk, aktivitas fisik

dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas: ringan sedang, dan berat.

Untuk tiap kelompok aktivitas fisik kemudian ditetapkan suatu faktor aktifitas.

C. Masalah Gizi dan Produktifitas Tenaga Kerja

Di negara-negara yang berpenduduk padat dengan tingkat hidup yang relatif

rendah, di mana tersedia tenaga kerja dalam jumlah yang berlebihan, para pengusaha

pabrik atau perusahaan, kurang sekali memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan

gizi tenaga kerja, terutama tenaga kerja dari kelas bawah (pekerja kasar). Tanpa ada

keinginan untuk mengetahui tingkat kehidupan tenaga kerja tersebut, mereka yang

tampak malas atau kurang bergairah langsung dipecat atau diganti tenaga lain. Belum

banyak pengusaha pabrik yang menyadari bahwa kurangnya gairah atau malasnya

tenaga kerja itu berkaitan erat dengan tingkat kesehatan dan kecukupan gizi tenaga

kerja itu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keadaan Gizi Tenaga Kerja

a. Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.

b. Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil,

menyusui,kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena

tingginya penyakit parasitdan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan,

kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi,mengakibatkan terjadinya salah gizi

biasanya dalam bentuk over nutrisi, disiplin,motivasi dan dedikasi.

c. Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia,

biologi, fisiologi (ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan

di tempat kerja yaitu tekanan panas, bahan-bahan kimia, parasit dan

mikroorganisme, faktor psikologis dan kesejahteraan.

Manusi memerlukan zat gizi yang bersumber dari makanan. Bahan makanan

yang diperlukan tubuh mengandung unsur-unsur utama seperti karbohidrat, lemak,

protein, vitamindan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber

tenaga atau kalori(karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara

jaringan tubuh (protein, air danmineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan

mineral). Secara khusus, gizi adalah zatmakanan yang bersumber dari bahan

xi

Page 11: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai

dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya (Tjipta, 1990).

Selanjutnya hal-hal yang perlu diketahui dalam penyusunan menu bagi tenaga

kerja adalah:

a. Pola makan : kebiasaan makanan pokok 

b. Kepercayaan atau agama : pantang makanan tertentu

c. Keuangan : ekonomis tetapi tetap bergizi

d. Daya Cerna : makanan yang biasa dimakan masyarakat sekitar

e. Praktis : mudah diselenggarakan

f. Volume : cukup mengenyangkan

g. Variatif : jenis menu bervariasi

Untuk mempertahankan hidup dan dapat melakukan pekerjaan setiap orang

membutuhkan tenaga. Tenaga tersebut diperoleh dari pembakaran zat-zat makanan

yang dikomsumsi dengan oksigen. Bila banyaknya makanan yang dikonsumsi setiap

hari tidak seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan maka tubuh akan

mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang timbul akibat ketidak

seimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan tenaga yang dikeluarkan

sangat beragam. Jika makanan yang dimakan berlebih dibanding tenaga yang

dikeluarkan maka tubuh akan menjadi gemuk, sebaliknya jika makanan yang

dimakan kurangmaka tubuh akan menjadi kurus. Kedua masalah ini akan

mempengaruhi derajad kesehatan seseorang dan akhirnya akan berpengaruh pada

efisiensi dan produktifitas kerja. Oleh karena itu sedapat mungkin diusahakan agar

jumlah makanan yang dikonsumsi baik dalam kualitas maupunkuantitas sesuai

dengan kebutuhan khususnya terhadap tenaga yang dikeluarkan.Hasil dari beberapa

penelitian menunjukkan masih terdapat beberapa pengusaha beranggapan bahwa

pemberian makan atau makanan tambahan berupa snack dan istirahat pendek akan

meningkatkan pengeluaran biaya dan merugikan perusahaan.

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja yang setinggi-

tingginya pengetahuan dan penerapan gizi seimbang bagi tenaga kerja merupakan

aspek yang mutlak harus dilakukan. Dengan gizi seimbang maka kesehatan tenaga

kerja dapat dipertahankan dan tenaga kerja akan dapat bekerja dengan baik, tidak

xii

Page 12: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

mudah lelah/capek dan mengurangi terjadinyatingkat kesalahan. Hal ini berarti dapat

mengurangi pemborosan terhadap bahan dari perusahaandan akhirnya akan dapat

menambah keuntungan yang tinggi bagi perusahaan.Rendahnya konsumsi pangan

atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsimengakibatkan terganggunya

pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahantubuh terhadap serangan

penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktifitas kerja.Pada bayi dan anak

balita, kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan

perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan

xiii

Page 13: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat disumpulkan bahwa status gizi sangat

berhubungan erat dengan produktifitas tenaga kerja. Makin baik staus gizi seseorang

makin baik pula kekuatan fisiknya. Ketahanan dan kemampuan tubuh untuk

melakukan pekerjaan dengan produktifitas yang memadai akan lebih dipunyai oleh

individu dengan status gizi baik.

Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat ditentukan

olehaktifitas yang dilakukannya sehari-hari. Makin berat aktifitas yang dilakukan

makakebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energiri.

B. Saran

Untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja dalam hal ini peningkatan

gizin peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi para pengusaha agar lebih memperhatikan asupan gizi para tenaga kerja,

sehingga tenaga kerja lebih segar dalam melakukan aktifitas kerjanya.

2. Bagi peneliti yang lain yang merasa tertarik melakukan penelitian serupa, dapat

menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi dan informasi ilmiah, sehingga

dapat mengkaji lebih dalam lagi mengenai materi gizi dan produktifitas kerja.

xiv

Page 14: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

xv

Page 15: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

Soal Essay:

1. Apa yang dimaksud dengan Gizi ?

Jawab: Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, metabolism dan

pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy

( Supariasa , dkk 2002 )

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Asupan Energi ?

Jawab: Asupan energy adalah masukan energy dari makanan yang sesuai dengan

kebutuhan masing-masing individu untuk mempertahankan kehidupannya

menunjang proses pertumbuhan, serta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Energy diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan

makanan.

3. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi angka metabolisme basal (AMB ) !

Jawab: Antara lain : ukuran tubuh, komposisi tubuh, jenis kelamin, umur, tidur,

suhu tubuh, suhu lingkungan/iklim, sekresi kelenjar endokrin, kehamilan, dan

status gizi.

4. Bagaimana cara menaksir kebutuhan energy ?

Jawab: kebutuhan energy seseorang ditaksir dari kebutuhan energy untuk

komponen-komponen sebagai berikut :

- Angka metabolisme basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat)

- Aktivitas fisik

- Pengaruh dinamik khusus makanan/SDA (dapat diabaikan)

5. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi tenaga kerja ?

Jawab: antara lain :

- Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja

- Factor tenaga kerja

- Factor lingkungan kerja

xvi

Page 16: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

Soal Pilihan Ganda:

1. Suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal

melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan.

Pengertian tersebut adalah …….

a. Gizi c. makanan,

b. Ubi-ubian d. protein

2. Berikut ini makanan yang berkarbohidrat adalah ….. ?

a. Nasi c. jagung

b. Ubi-ubian d. a,b, dan c benar

3. Pada umumnya zat gizi di bagi lima antara lain …..?

a. Kayu, pakean c. karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air

b. Deterjen, Televisi d. a dan b benar

4. Air merupakan bagian dalam zat gizi. Hal ini di dasarkan kepada fungsi air dalam

metabolism makanan yang cukup penting walaupun air dapat disediakan diluar

bahan pangan.

Pernyataan tersebut dinyatakan oleh……?

a. Moch. Agus Krisno Budiyonto c. Samrisal

b. Supardin d. Erick tison

5. Zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang di konsumsi, mempunyai nilai

yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan makanannya) untuk

memperoleh energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja.

Pengertian tersebut adalah………?

a. gizi c. Mineral

b. Zat Gizi d. protein

6. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam

jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai

penyakit defisiensi yang nyata, teta[I akan timbul konsekwensi fungsional yang

lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karna factor gizi.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh……?

a. Gustiawan c. Sudirman

b. Romiyali d. Ari Agung

xvii

Page 17: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

7. Berat badan harus dimonitor untuk memberikan informasi yang memungkinkan

intervensi gizi preventif secara dini dan intervensi guna mengatasi kecenderungan

penurunan/penambahan berat yang tidak dikehendaki.

Penilaian status gizi tersebut adalah……?

a. Pemeriksaan klinis c. biofisik

b. Biokimia d. Antroprometri

8. Pemeriksaan specimen yang di uji secara laboratories yang dilakukan pada

berbagai macam jaringan tubuh.

Penilaian tersebut adalah………..?

a. Biokimia c. Biofisik

b. Pemeriksaan klinia d. Antroprometri

9. Metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya

jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.

Penilaian tersebut adalah………..

a. Biokimia c. Antroprometri

b. Biofisik d. Pemeriksaan klinis

10. Metode yang sangat penting untuk menilai gizi masyarakat. Hal ini dapat dilihat

pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-

organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penilaian tersebut adalah…….?

a. Biofisik c. pemeriksaan klinis

b. Biokimia d. antroprometri

11. Penilaian status gizi secara tidak langsung antara lain ……..?

a. Survey konsumsi makanan

b. Statistic vital

c. Factor ekologi

d. a,b, dan c benar

12. adalah masukan energy dari makanan yang sesuai dengan kebutuhan masing-

masing individu untuk mempertahankan kehidupannya menunjang proses

pertimbuhan, serta untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Pengetian tersebut adalah……

xviii

Page 18: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

a. zat gizi c. Asupan Energi

b. protein d. semuanya salah

13. nasi, ubi-ubian, jagung adalah asupan energy……?

a. Karbohidrat

b. Protein

c. Mineral

d. Lemak

14. Salah satu factor yang mempengaruhi angka metabolism basal (AMB)

adalah……?

a. Pakean

b. Makanan

c. Ukuran tubuh

d. Air

15. Cara menaksir kebutuhan energy adalah…..?

a. Aktivitas fisik

b. Pengaruh dinamik khusus makanan/SDA (dapat diabaikan)

c. Angka metabolisme basal/AMB (kebutuhan sedang istirahat)

d. a,b,c semuanya benar

16. hal-hal yang perlu diketahui dalam penyusunan menu bagi tenaga kerja

adalah……….?

a. Pola makan

b. Pola tidur

c. Pola pikir

d. Pola menulis

17. Komposisi tubuh adalah jaringan tubuh yang aktif secara metabolis.

Factor tersebut adalah ……

a. Fakotr ukuran tubuh

b. Jenis kelamin

c. Komposisi tubuh

d. Umur

xix

Page 19: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

18. Salah satu factor ekologi yang menjadi masalah adalah ……?

a. Kurang gizi

b. Sehat

c. Baik-baik saja

d. Semuanya benar

19. Asupan energy yang baik untuk tubuh adalah………

a. Jagung

b. Permen

c. Coklat

20. Makanan yang baik untuk kesehatan tubuh adalah……

a. Nasi, daging

b. Coklat, permen

c. Roti, indomie

21. Makanan yang baik untuk seorang atlet adalah……….

a. Coklat

b. Nasi, daging, susu, buah

c. Roti

d. Pisang

22. Menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angka kematian

berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan

data lainnya yang berhubungan dengan gizi adalah penilaian secara tidak

langsung……..

a. Survey konsumsi makanan

b. Factor ekologi

c. Statistic vital

23. Fungsi dari zat-zat karbohidrat, lemak dan protein adalah……….

a. Sebagai sumber berpikir

b. Sebagai sumber daya alam

c. Sebagai sumber berpikir

d. Semuanya benar

xx

Page 20: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

24. Protein, air, dan mineral adalah sebagai zat-zat yang berfungsi sebagai

a. Sumber tenaga

b. Sumber energy

c. Membangun dan memelihara jaringan tubuh

25. Zat-zat gizi yang berfungsi sebagai mengatur proses tubuh adalah……

a. Karbohidrat

b. Protein

c. Lemak

d. Vitamin dan mineral.

xxi

Page 21: Gizi Dan Produktifitas Tenaga Kerja

Kunci Jawaban: Soal Pilihan Ganda

1. A. gizi

2. D. a,b,dan c benar

3. C. Karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air

4. A. Moch. Agus Krisno Budiyonto

5. B. Zat gizi

6. D. Ari Agung

7. D. Antroprometri

8. A. Biokimia

9. B. Biofisik

10. C. Pemeriksaan Klinis

11. D. a, b, dan c benar

12. C. Asupan gizi

13. A. Karalbohidrat

14. C. Ukuran tubuh

15. D. a, b, dan c benar

16. A. Pola makan

17. C. Komposisi tubuh

18. A. Kurang gizi

19. A. Jagung

20. A. Nasi, daging

21. B. Nasi, daging, susu, dan buah

22. C. satatistik vital

23. A. Sebagai sumber tenaga atau kalori

24. C. Membangun dan memelihara jaringan tubuh

25. D.Vitamin dan miner

xxii