Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

20
#. PRODUKTIFITAS .# Presented by : Eldini Gabriela Insani Jonison Limbong Nadrah Syukraini, and Willa Purna Deswita

Transcript of Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Page 1: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

#. PRODUKTIFITAS .#

Presented by :

EldiniGabriela Insani

Jonison LimbongNadrah Syukraini, and

Willa Purna Deswita

Page 2: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

I. Konsep Produktivitas

Produktivitas

Laju produksi zat-zat organik pada suatu ekosistem

- Produktivitas primer bruto (GPP) - Produktivitas sekunder neto (NPP)

Page 3: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Hubungan vegetasi daratan dengan daur karbon global

Karbon (C) Karbondioksida (CO2)FotosintesisRespirasi & bahan bakar fosil

Adanya vegetasi menyebabkan kemampuan menangkap CO2 oleh ekosistem daratan lebih baik.

Kisaran tahunan dalam CO2 dapat ditambah secara eksklusif terhadap daur tahunan produktivitas bersih hutan zone temperate.

Page 4: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas
Page 5: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

II. Model Aliran Energi

ekosistem laju konversi cahaya menjadi zat organik melalui fotosintesis

Total jumlah energi yang tertambat oleh fotosintesis per unit area, per unit waktu.

Produktivitas primer kasar (GPP)

energi

Page 6: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Laju karbon dimana energi disimpan dalam jaringan tumbuhan (laju fotosintesis komunitas bersih) perubahan biomassa melalui waktu (laju fotosintesis komunitas bersih)Gram biomassa per unit leaf area

Membandingkan efisiensi suatu spesies yang memancarkan energi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.

Produksi Primer Bersih (NPP)

GPP & NPP

Page 7: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Nilai efisiensi rasio output energi thd input energi pada berbagai titik sepanjang jalan energi dalam komunitas (tumbuhan).

Page 8: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

1. Efisiensi eksploitasi kemampuan tumbuhan untuk memegat cahaya. LatitudeLitopografis Sifat karakteristik penting Leaf area indexOrientasi daun

2. Efisiensi asimilasikemampuan tumbuhan merubah radiasi yang terserap fotosistan Faktor hal yang menguasai fotosintesis :

pengubah #. resistensi thd asimilasi CO2

#. ketersediaan air & cahaya #. banyaknya evaporasi ke atmosfer #. temperatur

Page 9: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

3. Efisiensi produksi bersih ukuran kapasitas untuk merubah fotosintat ke dalam pertumbuhan & reproduktif biomassa (bukan digunakan untuk perawatan respirasi).

temperaturEnergi untuk perawatan bergantung faktor

jumlah biomas nonfotosintetik yang harus ditanggung

Page 10: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Bruto (GPP)

Netto (NPP)

Produktivitas

Page 11: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

III. Pola Produktivitas dan Distribusi Biomas

Tumbuhan pada tempat sumber daya yang terbatas mempunyai ratio akar / tunas lebih besar, namun produktivitas akar lebih rendah dibanding dengan yang hidup di tempat yang kaya sumber daya.

Produksi akar perlu transpor karbohidrat dari tunas.

Tumbuhan pada habitat miskin nutrien harus mempertahankan sistem perakaran aktif dan turnover jaringan akar yang lebih rendah.

Produksi dan biomas dalam tunas dan akar

Page 12: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Kebanyakan biomas dunia terdiri atas vegetasi teresterial, yang menempati hampir 30% permukaan bumi dan menyajikan 62% total produktivitas primer dunia.

nilai produktivitas maksimum untuk sistem teresterial = 3000-3500 gr/m² dengan perkiraan biomassa antara 1kg/m²

Hubungan biomas ratio akumulasi dan produktivitas biomas (BAR)

Whittaker

Page 13: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Ratio biomassa berat kering dengan NPP tahunan, (Rata-rata residence time dalam tahun dari zat organik dalam komunitas).

Nilainya :

ukuran akumulasi material kayu primer (suatu karakteristik yang berkaitan dengan keganasan lingkungan dan umur potensial spesies dominan)

BAR

Page 14: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

IV. Produksi Serasah dan Dekomposisi

tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan berbagai sisa vegetasi lainnya di atas lantai hutan.

Serasah yang membusuk (mengalami dekomposisi) humus (bunga tanah) tanah.

Serasah

Page 15: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

curah serasah berkaitan dengan LAI, menyebabkan ratio menurun dengan latitude atau altitude.

curah serasah tidak menunjukkan hubungan sama disepanjang gradien kelembaban.

Tidak ada perbedaan nilai produksi serasah pada rumput, ladang tua dan daerah tundra jika diperbandingkan dengan latitude yang sama

Olson (1963)

Jordan (1971)

Page 16: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Dekomposisi bervariasi dengan tipe vegetasi dan lingkungan.

Laju turnover (pergantian) tergantung terutama pada - zat kimia yang membentuk serasah- suhu- kondisi kelembaban habitat

Singh and Gupta (1977)

Page 17: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

V. Dekomposisi dan Daur Hara

proses penguraian struktur (susunan)tumbuhan yang telah mati oleh dekomposer.

Tahap dekomposisi :Pembentukan butiran kecil, sisa-sisa oleh aksi secara biologis.Produksi humus yang relatif cepat serta pelepasan

organik-organik yang larut oleh saprotrofMineralisasi humus yang lebih perlahan

Dekomposisi

Page 18: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

pada saprotrof

bahan – bahan organik Hasil bahan makanan organisme lain zat kimia berupa hormon hormon lingkungan

Enzim deoksigenase

Page 19: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas

Sisa-sisa, humus dan bahan organik lainnya yang mengalami dekomposisi memiliki peranan penting dalam peremajaan hara.

Perbaikan struktur dan komposisi tanah

Page 20: Ekologi Tumbuhan : Produktifitas