BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA...

15
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut Usia (Lansia) a. Pengertian Seseorang dikatakan lansia ialah apabila berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosial (Nugroho, 2012). Secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009). Usia 65 tahun merupakan batas minimal untuk kategori lansia. Usia kronologis biasanya tidak memiliki banyak keterkaitan dengan kenyataan penuaan lansia. Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat harus memberikan pendekatan Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Lanjut Usia (Lansia)

a. Pengertian

Seseorang dikatakan lansia ialah apabila berusia 60 tahun atau

lebih, karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosial (Nugroho, 2012).

Secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila

usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun

merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai

dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres

lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan

seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi

stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya

kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara

individual (Efendi, 2009).

Usia 65 tahun merupakan batas minimal untuk kategori lansia.

Usia kronologis biasanya tidak memiliki banyak keterkaitan dengan

kenyataan penuaan lansia. Setiap orang menua dengan cara yang

berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia

adalah unik, oleh karena itu perawat harus memberikan pendekatan

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

9

yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya (Potter et al.

2009).

b. Batasan Umur Lansia

Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2009) batasan-

batasan umur yang mencakup batasan umur lansia adalah sebagai

berikut:

1) Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1

Pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang

mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas”.

2) Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi

menjadi empat kriteria yaitu : usia pertengahan (middle age) ialah

45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua

(old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90

tahun.

3) Menurut Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu :

pertama (fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities)

ialah 40-55 tahun, ketiga (fase presenium) ialah 55-65 tahun,

keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup usia.

4) Menurut Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age): > 65 tahun

atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric age) itu sendiri dibagi

menjadi tiga batasan umur, yaitu young old (70-75 tahun), old

(75-80 tahun), dan very old ( > 80 tahun) (Efendi, 2009).

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

10

c. Klasifikasi Lansia

Menurut Depkes RI (2013) klasifikasi lansia terdiri dari:

1) Pra lansia yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

2) Lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

3) Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau

lebih dengan masalah kesehatan.

4) Lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakukan

pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau

jasa.

5) Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari

nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

d. Karakteristik Lansia

Lansia memiliki karakteristik yaitu berusia lebih dari 60 tahun,

kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai

sakit, kebutuhan biopsikososial dan spiritual, kondisi adaptif hingga

kondisi maladaptif (Maryam, 2008).

e. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

Menurut Nugroho (2012) perubahan-perubahan yang terjadi

pada lansia diantaranya adalah:

1) Perubahan Pada Sistem Gastrointestinal

Proses penuaan memberikan pengaruh pada setiap bagian

dalam saluran gastrointestinal (GI) yaitu perubahan pada rongga

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

11

mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar dan rektum,

pankreas, dan hati.

2) Perubahan pada Sistem Muskuloskeletal

a) Jaringan penghubung (kolagen dan elastin)

Kolagen sebagai protein pendukung utama pada kulit,

tendon, kartilago, dan jaringan pengikat mengalami

perubahan menjadi tidak teratur dan penurunan hubungan

pada jaringan kolagen, merupakan salah satu alasan

penurunan mobilitas pada jaringan tubuh. Sel kolagen

mencapai puncak mekaniknya karena penuaan, kekakuan dari

kolagen mulai menurun. Kolagen dan elastin yang

merupakan jaringan ikat pada jaringan penghubung

mengalami perubahan kualitas dan kuantitasnya.

Perubahan pada kolagen ini merupakan penyebab

turunnya fleksibilitas pada lansia sehingga menimbulkan

dampak berupa nyeri, penurunan kemampuan untuk

meningkatkan kekuatan otot, kesulitan bergerak dari duduk

ke berdiri, jongkok dan berjalan dan hambatan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari. Upaya fisioterapi untuk

mengurangi dampak tersebut adalah memberikan latihan

untuk menjaga mobilitas.

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

12

b) Kartilago

Jaringan kartilago pada persendian menjadi lunak dan

mengalami granulasi akhirnya permukaan sendi menjadi rata.

Selanjutnya kemampuan kartilago untuk regenerasi

berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung ke arah

progresif. Proteoglikan yang merupakan komponen dasar

matrik kartilago, berkurang atau hilang secara bertahap

sehingga jaringan fibril pada kolagen kehilangan

kekuatannya dan akhirnya kartilago cenderung mengalami

fibrilasi. Kartilago mengalami klasifikasi di beberapa tempat

seperti pada tulang rusuk dan tiroid. Fungsi kartilago menjadi

tidak efektif tidak hanya sebagai peredam kejut, tetapi

sebagai permukaan sendi yang berpelumas. Konsekuensinya

kartilago pada persendian menjadi rentan terhadap gesekan.

Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar

penumpu berat badan. Akibat perubahan itu sendi mudah

mengalami peradangan, kakakuan, nyeri, keterbatasan gerak

dan terganggunya aktivitas sehari-hari.

c) Sistem Skeletal

Manusia mengalami penuaan dan jumlah masa otot

tubuh mengalami penurunan. Berikut ini merupakan

perubahan yang terjadi pada sistem skeletal akibat proses

menua:

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

13

- Penurunan tinggi badan secara progresif.

- Penurunan produksi tulang kortikal dan trabekular yang

berfungsi sebagai perlindungan terhadap beban gerakan

rotasi dan lengkungan. Implikasi dari hal ini adalah

peningkatan terjadinya risiko fraktur (Stanley, 2007).

d) Sistem Muskular

Perubahan yang terjadi pada sistem muskular akibat

proses menua yaitu waktu untuk kontraksi dan relaksasi

muskular memanjang. Implikasi dari hal ini adalah

perlambatan waktu untuk bereaksi, pergerakan yang kurang

aktif. Perubahan kolumna vertebralis, akilosis atau kekakuan

ligamen dan sendi, penyusutan dan sklerosis tendon dan otot,

dan perubahan. (Stanley, 2007).

e) Sendi

Perubahan yang terjadi pada sendi akibat proses menua

yaitu pecahnya komponen kapsul sendi dan kolagen.

Implikasi dari hal ini adalah nyeri, inflamasi, penurunan

mobilitas sendi, deformitas, kekakuan ligamen dan sendi.

Implikasi dari hal ini adalah peningkatan risiko cedera

(Stanley, 2007).

3) Perubahan pada Sistem Persarafan

Sistem neurologis, terutama otak adalah suatu faktor utama

dalam penuaan. Neuron menjadi semakin komplek dan tumbuh,

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

14

tetapi neuron tersebut tidak dapat mengalami regenerasi.

Perubahan struktural yang paling terlihat tejadi pada otak itu

sendiri. Perubahan ukuran otak yang dipengaruhi oleh atrofi girus

dan dilatasi sulkus dan ventrikel otak. Korteks serebal adalah

daerah otak yang paling besar dipengaruhi oleh kehilangan

neuron. Penurunan aliran darah serebral dan penggunaan oksigen

dapat pula terjadi dengan penuaan.

4) Perubahan pada Sistem Endokrin

Perubahan pada sistem endokrin akibat penuaan antara lain

produksi dari semua hormon menurun, fungsi paratiroid dan

sekresinya tidak berubah, terjadinya pituitari yaitu pertumbuhan

hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh

darah. Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR (Basal

Metabolic Rate) dan menurunnya daya pertukaran zat.

Menurunnya produksi aldosteron dan menurunnya sekresi

hormon kelamin, misalnya progesteron, estrogen dan testosteron

(Darmojo dan Martono, 2006).

2. Rematik Artritis

a. Pengertian

Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata.

Pertama, arthron yang berarti sendi. Kedua, itis yang berarti

peradangan. Secara harfiah, artritis berarti radang sendi. Rematik artritis

adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

15

tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi

pembengkakan, nyeri dan akhirnya menyebabkan kerusakan bagian

dalam sendi (Gordon, 2002).

Rematik artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan

peradangan kronis di sendi. Penyakit autoimun adalah penyakit yang

terjadi ketika jaringan tubuh diserang oleh sistem imunnya sendiri yang

keliru. Rematik artritis adalah penyakit progresif yang memiliki potensi

untuk menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan fungsional (Indra,

2010).

b. Etiologi

Etiologi rematik artritis belum diketahui dengan pasti.

Kejadiannya dikorelasikan dengan interaksi yang kompleks antara

faktor genetik dan lingkungan (Indra, 2010).

Agen infeksi seperti virus, bakteri dan jamur telah lama dicurigai,

tetapi tidak ada bukti sebagai penyebab. Beberapa ilmuwan percaya

bahwa kecenderungan rematik artritis diturunkan secara genetik. Faktor

lingkungan juga dapat berperan sebagai peyebab rematik artritis. Para

ilmuwan telah melaporkan bahwa merokok tembakau meningkatkan

resiko perkembangan rematik artritis (Indra, 2010).

c. Patofisiologi

Pada rematik artritis, reaksi autoimun terjadi dalam jaringan

sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dan akan

memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

16

dan akhirnya terjadi pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan

tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah

menghilangkan permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi.

Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan

degenerative dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan

kontraksi otot (Smeltzer dan Bare, 2002).

Asuhan keperawatan pada penyakit rematik artritis diantaranya

seperti nyeri, resiko cidera, gangguan mobilitas fisik dan defisit

perawatan diri.

d. Manifestasi Klinis

Gejala umum rematik artritis tergantung pada tingkat peradangan

jaringan. Ketika jaringan tubuh meradang, penyakit ini tidak aktif.

Gejala dapat termasuk kelelahan, kehilangan energi, kurangnya nafsu

makan, demam, nyeri otot, nyeri sendi dan kekakuan. Nyeri otot dan

kekakuan sendi biasanya paling sering di pagi hari. Manifestasi klinis

rematik artritis bervariasi dan biasanya mencerminkan stadium serta

beratnya penyakit. Rasa nyeri, pembengkakan, panas, eritema dan

gangguan fungsi merupakan gambaran klinis yang klasik untuk rematik

artritis (Smeltzer & Bare, 2002).

Pola karakteristik dari persendian yang terkena adalah mulai pada

persendian kecil di tangan, pergelangan dan kaki yang secara progresif

mengenai persendian, lutut, bahu, panggul siku, pergelangan kaki,

tulang belakang. Persendian dapat teraba hangat, bengkak, kaku pada

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

17

pagi hari berlangsung selama lebih dari 30 menit. Deformitas tangan

dan kaki adalah hal yang umum.

Jika ditinjau dari stadium penyakinya, terdapat tiga stadium

diantaranya yaitu:

1) Stadium sinovitis

Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang

ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak

maupun istirahat, bengkak dan kekakuan.

2) Stadium destruksi

Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi

juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.

3) Stadium deformitas

Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,

deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.

Keterbatasan fungsi sendi dapat terjadi sekalipun stadium pada

penyakit yang dini sebelum terjadi perubahan tulang dan ketika terdapat

reaksi inflamasi yang akut pada sendi tersebut. Persendian yang teraba

panas, membengkak, tidak mudah digerakkan dan penderita cendrung

menjaga atau melindungi sendi tersebut dengan imobilisasi. Imobilisasi

dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kontraktur sehingga terjadi

deformitas jaringan lunak. Deformitas dapat disebabkan oleh

ketidaksejajaran sendi yang terjadi ketika sebuah tulang tergeser

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

18

terhadap yang lainnya dan menghilangkan rongga sendi (Smeltzer &

Bare, 2002).

e. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan rematik artritis bisa dilakukan dengan cara

farmakologi pada awal penyakit tersebut. Pengendalian gejala dan

perbaikan terdapat dalam dua tahun pertama penyakit tersebut

(Chintyawati, 2014).

Menjaga supaya rematik artritis tidak terlalu mengganggu

aktivitas, sebaiknya menggunakan air hangat saat mandi pada pagi hari.

Air hangat dapat membauat pergerakan sendi menjadi lebih mudah

bergerak. Mencegah datangnya penyakit ini bisa dilakukan dengan cara

tidak melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap

stabil, menjaga asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan

kebutuhan tubuh.

f. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Rematik Artritis

Faktor risiko dalam peningkatan terjadinya rematik artritis antara

lain:

1) Usia

Usia adalah salah satu dari faktor resiko rematik artritis yang

tidak dapat direkayasa. Daya serap kalsium pada lansia akan

menurun seiring dengan bertambahnya usia (Kemenkes, 2008).

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

19

2) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor risiko terjadinya

rematik artritis. Wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk

terjadinya rematik artritis (Migliaccio dan Malavolta, 2008).

3) Gaya Hidup

a. Merokok

Tembakau dapat meracuni tulang dan juga menurunkan

kadar estrogen, sehingga kadar estrogen pada orang yang

merokok akan cenderung lebih rendah daripada yang tidak

merokok. Wanita pasca menopause yang merokok dan

mendapatkan tambahan estrogen masih akan kehilangan massa

tulang. Berat badan perokok juga lebih ringan dan dapat

mengalami menopause dini. Dapat diartikan bahwa wanita yang

merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya

osteoporosis dibandingkan wanita yang tidak merokok.

b. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan selama bertahun-tahun

mengakibatkan berkurangnya massa tulang. Alkohol dapat

secara langsung meracuni jaringan tulang atau mengurangi

massa tulang karena adanya nutrisi yang buruk. Hal ini

disebabkan karena pada orang yang selalu mengkonsumsi

alkohol biasanya tidak mengkonsumsi makanan yang sehat dan

mendapatkan hampir seluruh kalori dari alkohol. Disamping

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

20

akibat dari defisiensi nutrisi, kekurangan vitamin D juga

disebabkan oleh terganggunya metabolisme di dalam hepar,

karena pada konsumsi alkohol berlebih akan menyebabkan

gangguan fungsi hepar.

c. Pola makan

Mengkonsumsi makanan yang mengandung purin dapat

meningkatkan kadar asam urat yang menyebabkan terjadinya

pengkristalisasian dalam sendi. Agar terhindar dari penyakit

rematik artritis akut salah satunya menjaga kadar asam urat

dalam darah di posisi normal, yaitu 5-7 mg% (Vitahealth, 2007).

4) Mobilitas Fisik

Rematik Artritis banyak ditemukan pada pekerja fisik berat,

terutama yang banyak menggunakan kekuatan yang bertumpu pada

lutut. Prevalensi lebih tinggi menderita rematik artritis lutut

ditemukan pada kuli pelabuhan, petani dan penambang

dibandingkan pekerja yang tidak banyak menggunakan kekuatan

lutut seperti pekerja administrasi. Terdapat hubungan signifikan

antara pekerja yang menggunakan kekuatan lutut dengan kejadian

rematik artritis lutut.

5) Diabetes Militus

Penderita diabetes militus (DM) dimana gula darah yang

tidak terkontrol juga sering sebagai penyebab sumbatan peredaran

darah, baik di otak maupun di jantung, sehingga menyebabkan

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

21

jantung koroner atau stroke. Banyak penderita stroke yang

mempunyai keluhan pada sendi-sendinya (seperti pada lutut,

pinggul dan pergelangan kaki). Apabila terdapat penyakit sendi

yang sistemik, akan mengakibatkan sumbatan di pembuluh darah

(Budi, 2012).

3. Kerangka Teori Penelitian

Bagan 2.1 Kerangka teori penelitian (Nugroho, 2012; Suarjana, 2008; Kemenkes, 2008; Migliaccio & Malavolta,

2008; Sutanto, 2008; Budi, 2012; Judha, 2012).

Lansia

FAKTOR YANG

TIDAK BISA DIUBAH

Jenis kelamin

Usia

Genetik

Gangguan hormonal

FAKTOR YANG BISA

DIUBAH

Merokok

Konsumsi alkohol

Pola makan

Mobilitas fisik

Gizi rendah

Lingkungan

PERRUBAHAN

PADA LANSIA

Sistem

Gastrointestinal

Sistem

Muskuloskeletal

Sistem Persarafan

Sistem Endokrin

Rematik Artritis

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lanjut …repository.ump.ac.id/1268/3/MAOLA SABILA JAZMI BAB II.pdf · Pengertian Kata artritis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri

22

4. Kerangka Konsep Penelitian

Bagan 2.2 Kerangka konsep penelitian

5. Hipotesis

Faktor usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol,

pola makan dan mobilitas fisik beresiko terhadap terjadinya rematik artritis

pada lansia di Posyandu wilayah kerja Puskesmas II Baturraden.

FAKTOR YANG TIDAK

BISA DIUBAH

FAKTOR YANG TIDAK

BISA DIUBAH

Jenis Kelamin

Usia

Mobilitas Fisik

Rematik

Artritis

Konsumsi Alkohol

Merokok

Pola Makan

Faktor Risiko Terjadinya..., MAOLA SABILA JAZMI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016