BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN...

31
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan mengandung arti “perihal pemimpin, cara memimpin‟. pimpin/pim·pin/ v, berpimpin/ber·pim·pin/ v (dalam keadaan) dibimbing; dituntun: yang buta dating, jari berpegangan (bergandengan) tangan: dua sejoli itu turun dari mobil ~ tangan memimpin/me·mim·pin/ v 1 mengetuai atau mengepalai (rapat, perkumpulan, dan sebagainya): ia diserahi tugas ~ rapat itu; 2 memenangkan paling banyak: Singapura ~ kejuaraan renang pelajar internasional; 3 memegang tangan seseorang sambil berjalan (untuk menuntun, menunjukkan jalan, dan sebagainya); membimbing: ia berjalan sambil ~ anaknya; 4 memandu: mualim ~ kapal asing itu masuk ke pelabuhan; 5 melatih (mendidik, mengajari, dan sebagainya) supaya dapat mengerjakan sendiri: ia ditugasi atasannya untuk ~ para calon pegawai negeri; terpimpin/ter·pim·pin/ v (dapat) dipimpin; terkendali; pimpinan/pim·pin·an/ n hasil memimpin; bimbingan; tuntunan: berkat ~ nya, perusahaan itu mendapat kemajuan yang sangat pesat; pemimpin/pe·mim·pin/ n 1 orang yang memimpin: ia ditunjuk menjadi ~ organisasi itu; 2 petunjuk; buku petunjuk (pedoman): buku ~ montir mobil;~ produksi produser; kepemimpinan/ke·pe·mim·pin·an/ n perihal pemimpin; cara memimpin: mahasiswa tetap mendukung cara ~ nasional Presiden Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin.(Tim Penyusun Pusat Bahasa, 2008: 1183) Dalam bahasa Inggris, leadership yang berarti kepemimpnan, dari kata dasar leader berarti pemimpin dan akar katanya to lead yang terkandung beberapa arti yang saling erat berhubungan; bergerak lebih awal, berjalan di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, memelopori, mengaahkan pikiran pendapat orang lain, membimbing, Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan

mengandung arti “perihal pemimpin, cara memimpin‟.

pimpin/pim·pin/ v, berpimpin/ber·pim·pin/ v (dalam keadaan)

dibimbing; dituntun: yang buta dating, jari berpegangan (bergandengan)

tangan: dua sejoli itu turun dari mobil ~ tangan

memimpin/me·mim·pin/ v 1 mengetuai atau mengepalai (rapat,

perkumpulan, dan sebagainya): ia diserahi tugas ~ rapat itu; 2

memenangkan paling banyak: Singapura ~ kejuaraan renang pelajar

internasional; 3 memegang tangan seseorang sambil berjalan (untuk

menuntun, menunjukkan jalan, dan sebagainya); membimbing: ia berjalan

sambil ~ anaknya; 4 memandu: mualim ~ kapal asing itu masuk ke

pelabuhan; 5 melatih (mendidik, mengajari, dan sebagainya) supaya dapat

mengerjakan sendiri: ia ditugasi atasannya untuk ~ para calon pegawai

negeri;

terpimpin/ter·pim·pin/ v (dapat) dipimpin; terkendali;

pimpinan/pim·pin·an/ n hasil memimpin; bimbingan; tuntunan: berkat

~ nya, perusahaan itu mendapat kemajuan yang sangat pesat;

pemimpin/pe·mim·pin/ n 1 orang yang memimpin: ia ditunjuk

menjadi ~ organisasi itu; 2 petunjuk; buku petunjuk (pedoman): buku ~

montir mobil;~ produksi produser;

kepemimpinan/ke·pe·mim·pin·an/ n perihal pemimpin; cara

memimpin: mahasiswa tetap mendukung cara ~ nasional Presiden

Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar

pemimpin.(Tim Penyusun Pusat Bahasa, 2008: 1183)

Dalam bahasa Inggris, leadership yang berarti kepemimpnan, dari

kata dasar leader berarti pemimpin dan akar katanya to lead yang

terkandung beberapa arti yang saling erat berhubungan; bergerak lebih

awal, berjalan di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling dulu,

memelopori, mengaahkan pikiran pendapat orang lain, membimbing,

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

7

menuntun dan menggerakkan orang lain melalui

pengaruhnya(Mangunhardjana, 2008: 1).

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

(1) George R. Terry (1972 : 458): Pengertian Kepemimpinan menurut

George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya

diarahkan mencapai tujuan organisasi.

(2) Stoner: Menurut Stoner, pengertian kepemimpinan adalah suatu

proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan

yang berhubungan dengan anggota kelompok.

(3) Jacobs dan Jacques (1990 : 281): Pengertian kepemimpinan menurut

Jacobs dan Jacques adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha

kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang

diinginkan untuk mencapai sasaran.

(4) Sutarto (1998 : 25): Menurut Sutarto, pengertian kepemimpinan

adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan

mempengaruhi perilaku orang lain adalah situasi tertentu agar

bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(5) S.P.Siagian: Pengertian kepemimpinan menurut S.P.Siagian adalah

kemampuan dan keterampilan seseorang untuk menduduki jabatan

sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi

perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan

bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini

memberikan sumbangna nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

8

(6) Moejiono (2002 : 20): Pengertian kepemimpinan dimana menurut

moejiono bahwa kepemimpinan adalah sebagai akibat penagaruh satu

arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu

yang membedakan dirinya dengan pengikutnya(Baharudin dan

Umiarso, 2012: 112)

2. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi Kepemimpinan Secara Umum. Kepemimpinan memiliki

beberapa fungsi antara lain sebagai berikut:

1. Memprakarsai struktur organisasi

2. Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam organisasi agar dapat

berjalan dengan efektif.

3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan menentukan

sarana serta cara-cara yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut.

4. Mengatasi pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan

mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.

5. Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan dan

penyempurnaan dalam organisais(Baharudindan Umiarso, 2012 : 86)

Pada hakikatnya, fungsi kepemimpinan terdiri dari dua aspek yaitu

sebagai berikut:

1. Fungsi Administrasi, yaitu mengadakan formulasi kebijaksanaan

administrasi dan menyediakan fasilitasnya.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

9

2. Fungsi Sebagai Top Manajement, adalah mengadakan planning,

organizing, staffing, directing, commanding, controling,

dsb.(Baharudindan Umiarso, 2012 : 53)

Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi. Menurut Hadari

Hawawin (2010 : 90) bahwa fungsi kepemimpinan yaitu sebagai

berikut:

1. Fungsi Instruktif, adalah pemimpin sebagai komunikator yang

menentukan apa (isi perintah), bagiamana (cara mengerjakan

perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan

melaporkan hasilnya), dan diman (tempat mengerjakan perintah)

agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi

orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan suatu perintah.

2. Fungsi Konsultatif, adalah pemimpin menggunakan fungsi

konsultatif sebagai bentuk dari komunikasi dua arah untuk usaha

menetapkan keputusan yang membutuhkan pertimbangna dan

konsultasi dengan orang yang dipimpinnya.

3. Fungsi Partisipasi, adalah pemimpin dapat mengaktifkan

anggotanya dalam pengambilan keptuusan maupun dalam

melaksanakannya.

4. Fungsi Delegasi, adalah pemimpin memberikan pelimpahan

wewenang yang membuat atau sampai dengan menetapkan

keputusan. Fungsi delegasi merupakan kepercayaan seorang

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

10

pemimpin kepada seorang yang diberikan pelimpahan wewenang

untuk bertanggung jawab.

5. Fungsi Pengendalian, adalah pemimpin dapat membimbing,

mengarahkan, koordinasi dan pengawasan terhadapa aktivitas

anggotanya

3. Unsur-unsur Kepemimpinan

Menurut Colin Turner (1998 : 95), ada 10 Unsur Penting dalam

Kepemimpinan, yaitu:

1. Integritas dan etika : muncul dari penyesuaian diri dengan prinsip

prinsip alam, klarifikasi nilai nilai dan pengembangan pribadi dan

profesional secara berkesinambungan.

2. Tujuan dan sasaran : muncul dari langkah menyusun pernyataan misi

pribadi seseorang, menyesuaikannnya dengan pekerjaan dan

menetapkan sasaran dalam kerangka kerja misi tersebut.

3. Energik dan antusiasme : berasal dari apa yang di cintai dan yakini.

4. Keberanian dan kekerasan hati : muncul dari pemahaman bahwa

kemajuan berarti melakukan kesalahan.

5. Upaya keras dan kepekaan prioritas : bermuasal dari pemahaman bahwa

seseorang tak akan mungkin mampu hanya lantaran kerja keras dalam

tugas yang ia cintai, tapi jika kerja keras tersebut pada tugas yang di

benci itu mungkin saja terjadi.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

11

6. Nonkonformisme dan kepercayaan diri : dimunculkan dari pengenalan

terhadap diri sendiri, pemahaman atas diri sendiri, percaya dan jujur

terhadap diri sendiri.

7. Persepsi dan kesabaran : muncul dari pemahaman atas apa yang di

yakini tapi tak diyakini orang lain dan bahwa lewat kesabaran,

kesadaran timbal balik, serta pemahamanlah hal itu bisa terjadi.

8. Apresiasi dan empati : bermuasal dari pemahaman bahwa seseorang

hanya bisa berkembang lewat orang lain.

9. Keyakinan dan komitmen : muncul dari pemahaman bahwa keyakinan

akan sesuatu adalah unsur yang lebih kuat ketimbang metode lain dan

bahwa komitmen adalah tolok ukur keterlibatan pada apa yang di yakini

itu.

10. Cinta dan perhatian : diambil dari pemahaman bahwa cinta terhadap

orang lain dan perhatian pada kebutuhan kebutuhan mereka adalah

energi paling potensial pada keberadaan kita. Satu satunya hal yang tak

pernah hilang dari kita adalah apa yang telah kita berikan kepada orang

lain.

4. Prinsip-prinsip Kepemimpinan

Tiga Prinsip Dasar Kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara

diantaranya adalah:

1. Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin

harus menjadi contoh bagi anak buahnya

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

12

2. Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun kehendak atau

niat. Pemimpin harus berjuang bersama anak buah.

3. Tut wuri handayani. Artinya, dari belakang memberikan dorongan. Ada

saatnya pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.

(Baharudin, 2012 : 23)

5. Tipe-tipe Kepemimpinan

Menurut Ngalim Purwanto (2008 : 35), ada Tiga Tipe kepemimpinan

yang pokok yaitu Tipe kepemimpinan Otokratis, Demokratis, Laissez faire.

1. Tipe Kepemimpinan Otokratis

Tipe kepemimpinan Otokratis ini meletakkan seorang pemimpin

sebagai sumber kebijakan. Pemimpin merupakan segala-galanya.

Bawahan dipandang sebagai orang yang melaksanakan perintah. Oleh

karena itu bawahan hanya menerima instruksi saja dan tidak

diperkenankan membantah maupun mengeluarkan ide atau pendapat.

Dalam posisi demikian anggota atau bawahan tidak terlibat dalam soal

keorganisasian. Pada tipe kepemimpinan ini segala sesuatunya

ditentukan oleh pemimpin sehingga keberhasilan organisasi terletak

pada pemimpin.

2. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Tipe kepemimpinan ini memberikan tanggungjawab dan

wewenang kepada semua pihak, sehingga ikut terlibat aktif dalam

organisasi, anggota diberi kesempatan untuk memberikan usul serta

saran dan kritik demi kemajuan organisasi. Gaya kepemimpinan ini

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

13

memandang bawahan sebagai bagian dari keseluruhan organisasinya,

sehingga mendapat tempat sesuai dengan harkat dan martabatnya

sebagai manusia. Pemimpin mempunyai tanggungjawab dan tugas

untuk mengarahkan, mengontrol dan mengevaluasi serta

mengkoordinasi.

3. Tipe Kepemimpinan Laissez faire

Pada prinsipnya gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan

mutlak kepada para bawahan. Semua keputusan dalam pelaksanaan

tugas dan pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada bawahan. Dalam

hal ini pemimpin bersifat pasif dan tidak memberikan contoh-contoh

kepemimpinan.(Ngalim Purwanto, 1992:48-50)

B. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada

terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju

kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada

pembentukan manusia yang ideal (Abudinnata, 2010 : 101) Manusia ideal

adalah manusia yang sempurna akhlaknya. Yang nampak dan sejalan

dengan misi kerasulan Nabi Muhammad saw, yaitu menyempurnakan

akhlaq yang mulia.

Dalam bahasa Inggris, pendidikan adalah education dan kata education

berasal dari kata educate yang berarti memberi peningkatan (to elicit, to

give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop). Namun,

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

14

education dalam pengertian yang sempit berarti perbuatan atau proses

perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (McLoad, 1989). Sedangkan

pendidikan dalam arti luas dapat diartikan sebuah proses dengan metode-

metode tertentu sehingga individu memperoleh pengetahuan, pemahaman

dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Haryu Islamudin,

2012: 4)

Sedangkan menurut DR. Ahmad Munir, MA (Tafsir Tarbawi, 2010 :

38) menyebutkan bahwa penggunaan istilah “pendidikan dan pengajaran”

bukan merupakan dikotomi yang memisahkan kedua substansi tersebut,

melainkan sebuah nilai harus menjadi dasar bagi segala aktifitas proses

transformasi. Polaritas istilah lebih menunjukan pada sasaran yang ingin

dicapai dari sebuah proses.

Berangkat dari paradigma tersebut kemudian beliau mengaitkan

dengan beberapa istilah didalam Al Qur‟an yang mengacu pada terminologi

“pendidikan dan pengajaran”, diantaranya adalah tarbiyah, ta’lim, ta’dib

dan tazkiyah.

Islam sendiri adalah agama yang universal. Bukan agama yang hanya

sebatas ritual ibadah semata. Namun Islam adalah Way of Life (jalan

hidup), yang mencakup semua aspek kehidupan manusia, dari hal yang

sederhana sampai yang rumit. Jadi secara umum pendidikan Islam bisa

berarti apa saja yang bisa menjadikan seseorang menjadi muslim yang

sebenar-benarnya.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

15

Adapun yang dimaksud dengan pendidikan Islam sangat beragam, hal

ini terlihat dari definisi pendidikan Islam yang dikemukakan oleh beberapa

tokoh pendidikan berikut ini:

Prof.Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany mendefinisikan

pendidikan islam sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada

kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara

pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara

profesi-profesi asasi dalam masyarakat. (Asy-Syaibany, 1979: 399)

Pengertian tersebut memfokuskan perubahan tingkah laku manusia

yang konotasinya pada pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut

menekankan pada aspek-aspek produktivitas dan kreatifitas manusia dalam

peran dan profesinya dalam kehidupan masyarakat dan alam semesta.

Dr. Muhammad SA Ibrahimy (2000 : 123) mengemukakan pengertian

pendidikan islam sebagi berikut;

Islamic education in true sense of the term, is a system of education

which enables a man to lead his life according to the islamic ideology, so

that he may easily mould his life in according with tenent of islam.

Pendidikan lslam dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu sistem

pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan

kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga dengan mudah ia

dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam.

Pengertian itu mengacu pada perkembangan kehidupan manusia masa

depan tanpa menghilangkan prinsip-prinsip islami yang diamanahkan oleh

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

16

Allah kepada manusia, sehingga manusia mampu memenuhi kebutuhan dan

tuntutan hidupnya seiring dengan perkembangan iptek.

Dr. Muhammad Fadhil Al-Jamali (2005 : 76) memberikan pengertian

pendidikan islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong, serta

mengajak manusia untk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang

tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih

sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan.

2. Asas Pendidikan Islam

a. Pengertian asas pendidikan Islam

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, asas adalah dasar, suatu

landasan unutk melakukan sesuatu (2003). Asas juga dapat disebut

dengan fondasai (Fundation). Arif rachman (2009 : 45) berpendapat,

fondasi pendidikan adalah sesuatu yang memberikan dasar atau

landasan terhadap penyelenggraan sistem pendidikan yang dilakukan

masyarakat. Tentu saja pondasi pendidikan memuat nilai-nilai positif

yang diyakini kebenarannya oleh penyelenggara pendidikan agar

upaya penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dapat berjalan

sesuyai harapan.

Pendidikan Islam, dilaksanakan berdasarkan asas-asas:

1. Melaksanakan perintah Allah SWT. dan Rasulullah SAW

“Barang siapa pergi untuk mencari suatu ilmu, maka Allah akan

memudahkan untuknya jalan ke surge” (HR. Ibnu Majah).

2. Beribadah kepada Allah SWT.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

17

3. Ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT.

4. Ilmu yang benar dan diridhai Allah SWT.

3. Konsep Pendidikan Islam

Adapun konsep dasar pendidikan islam mencakup pengertian istilah

tarbiyah, ta‟lim dan ta‟bid. Abdurrahman An-Nahlawi mengemukakan

bahwa menurut kamus Bahasa Arab, lafaz At-Tarbiyah berasal dari tiga

kata, pertama, raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh. Makna

ini dapat dilihat dalam Al-Qur‟an Surat Ar-Rum ayat 39. Kedua, rabiya-

yarba yang berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu yang berarti

memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga dan memelihara.

Kata Tarbiyah merupakan masdar dari rabba-yurabbi-tarbiyatan.

Kata ini ditemukan dalam Al-Qur;an surat Al-Isra ayat 24.

ها كما ربػيان حم مة وقل رب ٱر لما جناح ٱلذل من ٱلرح وٱخفض

٤٢ ا صغري

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh

kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka

keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

Dr. Abdul Fattah Jalal, pengarang Min al-Usul at-Tarbiyah fii al-

islam (1977: 15-24) mengatakan bahwa istilah ta‟lim lebih luas dibanding

tarbiyah yang sebenarnya berlaku hanya untuk pendidikan anak kecil.

Yang dimaksudkan sebagai proses persiapan dan pengusahaan pada fase

pertama pertumbuhan manusia (yang oleh Langeveld disebut pendidikan

“pendahuluan”), atau menurut istilah yang populer disebut fase bayi dan

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

18

kanak-kanak. Pandangan Fattah tersebut didasarkan pada dua ayat

sebagaimana difirmankan Allah SWT surat al-Isra ayat 24 dan As-Syuara

ayat 18.

فقون وٱلذين ءامنواح مش منون با جل با ٱلذين ل يؤ تع يس

ساعة لفي إن ٱلذين يارون ف ٱل أل حق لمون أنػها ٱل ىا ويع من

٨١بعيد ضلل “Firaun menjawab: “Bukankah kami telah mengasuhmu di antara

(keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal

bersama kami beberapa tahun dari umurmu.”(As Shura‟: 18)

Kata ta‟lim menurut Fattah merupakan proses yang terus menerus

diusahakan manusia sejak lahir. Sehingga satu segi telah mencakup aspek

kognisi dan pada segi lain tidak mengabaikan aspek afeksi dan

psikomotorik. Fattah juga mendasarkan pandangan tersebut pada

argumentasi bahwa Rasulullah saw, diutus sebagai Muallim, sebagai

pendidik dan Allah SWT sendiri menegaskan posisi Rasul-Nya yang

demikian itu dalam surat Al-Baqarah: 151.

ءايتنا كم لواح علي يت ا منكم رسول نا فيكم سل أر كما

تكونواح مة ويػعلمكم ما ل حك كتب وٱل ويػعلمكم ٱل ويػزكيكم

٨٥٨لمون تع“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami

kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan

mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunah), serta

mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

19

Dalam Pandangan Syaikh Muhammad An-Naquib Al- Attas, ada

konotasi tertentu yang dapat membedakan antara term at-tarbiyah dari at-

ta‟lim, yaitu ruang lingkup at-ta’lim lebih universal dari pada ruang

lingkup at-tarbiyah, karena at-tarbiyah tidak mencakup segi pengetahuan

dan hanya mengacu pada kondisi eksistensial. Lagi pula, makna at-

tarbiyah lebih spesifik karena ditujukan pada objek-objek pemilikan yang

berkaitan dengan jenis relasional, mengingat pemilikan yang sebenarnya

hanyalah milik Allah semata. Akibatnya, sasarannya tidak hanya berlaku

bagi umat manusia, tetapi termasuk juga spesies-spesies lainnya.

Muhammad Nadi Al-Badri sebagaimana dikutip oleh Ramayulis

mengemukakan, pada zaman klasik, orang hanya mengenal kata ta‟dib

untuk menunjukkan kegiatan pendidikan. Pengertian seperti ini terus

digunakan sepanjang masa kejayaan islam, sehingga semua ilmu

pengetahuan yang dihasilkan oleh akal manusia pada masa itu disebut

adab, baik yang berhubungan langsung dengan islam seperti fiqh, tafsir,

tauhid, ilmu bahasa arab, dan sebagainya, maupun yang tidak berhubungan

langsung seperti ilmu fisika, filsafat, astronomi, kedokteran, farmasi, dan

lain-lain. Semua buku yang memuat ilmu tersebut dinamai kutub ala-adab.

Dengan demikian terkenallah Al-Adab Al-Kabir dan Al-Adab Ash-Shagir

yang ditulis oleh Ibnu Al-Muqaffa (w. 760 M).

Menurut Al-Attas, ta‟dib adalah pengenalan dan pengakuan yang

secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-

tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

20

sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan

pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan

keberadaannya.

Istilah yang paling relevan menurut Prof. Dr. Syed Muhammad al-

Naquib Al-Attas bukanlah tarbiyah dan bukan pula ta‟lim, melainkan

ta‟dib. Sementara Dr. Abdul Fattah Jalal beranggapan sebaliknya, karena

yang lebih sesuai menurutnya justru ta‟lim. Kendatipun demikian,

mayoritas ahli kependidikan islam tampaknya lebih setuju

mengembangkan istilah tarbiyah (yang memang berarti pendidikan,

education) dalam merumuskan dan menyusun konsep pendidikan islam

dibanding istilah ta‟lim (yang berarti pengajaran, instruction) dan ta‟dib

(yang berarti pendidikan khusus dan menurut Al-Attas berarti

pendidikan), mengingat cakupan yang dicerminkan lebih luas, dan bahkan

istilah tarbiyah sekaligus mengimplisitkan makna dan maksud yang

dicakup istilah ta‟lim dan ta‟dib. Selain itu, juga karena alasan historis

bahwasannya istilah yang dikembangkan sepanjang sejarah, terutama di

negara-negara yang berbahasa Arab, dan bahkan juga di Indonesia

ternyata istilah tarbiyah, menyusul kemudian istilah ta‟lim, dan jarang

sekali istilah ta‟dib dipergunakan.

4. Tujuan pendidikan islam

Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia

dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang

selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

21

berbahagia di dunia dan akhirat (sesuai yang tercantum di Surat Al-

Dzariat:56; Surat. ali Imran: 102).

٥٥بدون إنس إل ليع جن وٱل ت ٱل وما خلق“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku” (QS Adz Dzariyat : 56)

٨٠١لمون ول توتن إل وأنتم مس ۦأيػها ٱلذين ءامنواح ٱتػقواح ٱللو حق تػقاتو ي “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-

benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Al Imran: 102)

Tujuan pendidikan Islam adalah tercapainya pengajaran,

pengalaman, pembiasaan, penghayatan dan keyakinan akan kebenarannya.

Sedangkan menurut Zakiyah Dzarajat, tujuan pendidikan Islam yaitu

membentuk insan kamil dengan pola taqwa dapat mengalami perubahan,

bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang. Oleh karena

itulah tujuan pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk

menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan

mempertahankan.

Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil

„alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia

dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir

pendidikan Islam.

Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin

dicapai melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

22

pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam

dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan

harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses

pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.

Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah

terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam,

pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan

kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada

Allah.

Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu

merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh

Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada

Allah. Seperti dalam surat Adz Dzariyat ayat 56 :

“ Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka

beribadah kepada-Ku”.

Jalal (2008: 43) menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah

itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan,

mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi

sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang

dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan

kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat

mengamalkannya dengan cara yang benar.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

23

Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan

serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan,

perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.

Menurut al Syaibani (2009: 45), tujuan pendidikan Islam adalah :

1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan

yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku

jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus

dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah

laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat,

perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman

masyarakat.

3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan

pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan

sebagai kegiatan masyarakat.

Menurut al Abrasyi (2010: 24), merinci tujuan akhir pendidikan

islam menjadi

1. Pembinaan akhlak.

2. menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.

3. Penguasaan ilmu.

4. Keterampilan bekerja dalam masyrakat.

Menurut Asma Hasan Fahmi (2008: 73), tujuan akhir pendidikan

islam dapat diperinci menjadi :

1. Tujuan keagamaan.

2. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

24

3. Tujuan pengajaran kebudayaan.

4. Tujuan pembicaraan kepribadian.

Menurut Munir Mursi (2008: 12), tujuan pendidikan islam menjadi:

1. Bahagia di dunia dan akhirat.

2. Menghambakan diri kepada Allah.

3. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan

masyarakat

4. Islam.

5. Akhlak mulia.

5. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam

Prinsip-prinsip pendidikan itu sebagaimana dikemukakan Abudin

Nata (2012: 47) dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam:

1. Prinsip integrasi (tauhid)

Suatu prinsip yang seharusnya dianut adalah bahwa hanya ada

satu tuhan saja yang berhak disembah dan sekali-kali jangan

menyekutukanya dengan kesyirikan.

ن لٱب قال لق وإذ إن بٱللو رك يبػن ل تش ۥوىو يعظو ۦنو م

٨١ م عظيم ك لظل ٱلشر“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar" (QS Luqman : 13) Dunia ini merupakan jembatan menuju kampung akhirat, karena

itu mempersiapkan diri secara utuh merupakan hal yang tidak dapat

dihindari agar masa kehidupan ini benar-benar bermanfaat untuk bekal

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

25

diakhirat. Perilaku yang terididik dan nikmat Tuhan apapun yang

didapat dalam kehidupan harus diabdikan untuk mencapai kelayakan-

kelayakan itu terutama dengan mematuhi keinginan Tuhan. Pada surat

Al-Qashash:77 Allah SWT berfirman:

ار ٱل تغ فيما وٱب ول تنس نصيبك من خرة أ ءاتىك ٱللو ٱلد

غ ول تب ك سن ٱللو إل أح سن كما وأح يا ٱلدن

٧٧سدين مف إن ٱللو ل يب ٱل ض أر فساد ف ٱل ٱل”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) kampung akhirat, dan janganlah kamu melupakan

kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi.”(QS.Al-Qashash:77).

Ayat ini menunjukkan bahwa pendidikan akan meletakkan porsi

yang seimbang untuk mencapai keseimbangan dunia dan akhirat.

2. Prinsip Keseimbangan

Prinsip keseimbangan merupakan kemestian, sehingga dalam

pengembangan dan pembinaan manusia tidak ada kepincangan dan

kesenjangan. Keseimbangan ini diartikan sebagai keseimbangan antara

berbagai aspek kehidupan. Keseimbangan antara material dan spritual,

unsur jasmani dan rohani. Pada banyak ayat al-Qur‟an Allah

menyebutkan iman dan amal secara bersamaan. Tidak kurang dari enam

puluh tujuh ayat yang menyebutkan iman dan amal secara bersamaan,

secara implisit menggambarkan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Diantaranya adalah QS.Al-„Ashr:1-3:

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

26

ن لفي خس إن ٱل ٨ر عص وٱل إل ٱلذين ءامنواح وعملواح ١ر إنس

ت وتػواصو لح ١ر اح بٱلصب حق وتػواصو اح بٱل ٱلص”Demi masa sesungguhnya manausia dalam kerugian, kecuali

mereka yang beriman dan beramal shaleh”.(QS Al „Ashr: 1-3).

3. Prinsip Kesetaraan

Prinsip ini menekankan agar di dalam pendidikan Islam tidak

terdapat ketidakadilan perlakuan, atau diskriminasi. Tanpa

membedakan suku, ras, jenis kelamin, status sosial, latar belakang, dsb.

Karena manusia diciptakan oleh tuhan yang sama yaitu Allah SWT.

Tertulis dalam ayat al-Quran surat al-Hujurat ayat 13, yakni:

ا شعوب نكم وأنثى وجعل نكم من ذكر أيػها ٱلناس إنا خلق ي

قىكم عند ٱللو أت رمكم إن أك اح ئل لتػعارفو وقػبا إن ٱللو

٨١ عليم خبري“Wahai manusia!sungguh, kami telah menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.

Sungguh yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT adalah

yang paling bertaqwa. Sungguh , Allah SWT Maha Mengetahui, Maha

Teliti”.(QS AL Hujurat: 13)

4. Prinsip Pembaharuan

Prinsip pembaharuan merupakan perubahan baru dan kualitatif

yang berbeda dari hal sebelumnya. Serta diupayakan untuk

meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu pendidikan.

Menurut H.M,Arifin (2007 : 78) dalam proses pembaharuan umat Islam

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

27

harus mampu menciptakan model-model pendidikan yang dapat

menyentuh beberapa aspek, yaitu yang mampu mengembangkan agent

of technology and culture.

5. Prinsip Demokrasi

Berasal dari kata demos; rakyat, cratein: pemerintah, prinsip ini

mengidealkan adanya partisipasi dan inisiatif yang penuh dari

masyarakat. Segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pendidikan seperti

sarana prasarana, infrastruktur, administrasi, penggunaan sarjana dan

sumber daya manusia lainnya hanya akan diperoleh dari masyarakat.

Prinsip pendidikan yang berbasis masyarakat ini sejalan dengan

undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa

pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah, orang tua dan

masyarakat.

6. Prinsip kesinambungan

Prinsip yang saling menghubungkan antara berbagai tingkat dan

program pendidikan

7. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup (Long Life Education)

Prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan dasar

manusia dalam kaitan keterbatasan manusia di mana manusia dalam

sepanjang hidupnya dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan

yang dapat menjerumuskan dirinya sendiri kejurang kehinasaan.

د أ د ال اللهح طحلبوا الحعلحم من الحمهح

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

28

“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat” (Al

Haditts)

Dalam hal ini dituntut kedewasaan manusia berupa kemampuan

untuk mengakui dan menyesali kesalahan dan kejahatan yang

dilakukan, di samping selalu memperbaiki kualitas dirinya,

sebagaimana firman Allah:

”Maka siapa yang bertaubat sesudah kezhaliman dan

memperbaiki dirinya maka Allah menerima tubatnya (QS.Al-

Maidah:39).

Dari prinsip-prinsip tersebut bisa ditambahkan lagi dengan

prinsip persamaan yang berakar dari konsep dasar tentang manusia

yang mempunyai kesatuan asal yang tidak membedakan derajat, baik

anatar jenis kelamin, kedudukan sosial, bangsa maupun suku, ras, atau

warna kulit dan prinsip keutamaan ditegaskan bahwa pendidikan

bukanlah hanya proses mekanik melainkan merupakan proses yang

mempunyai ruh di mana segala kegiatannya diwarnai dan ditujukan

kepada keutamaan-keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut terdiri

dari nilai-nilai moral yang paling tinggi adalah tauhid. Sedangkan nilai

moral yang paling buruk dan rendah adalah syirik. Sehingga dengan

prinsip ini pendidik bukan hanya bertugas menyediakan kondisi belajar

bagi subjek didik, tetapi lebih dari itu turut membentuk kepribadiannya

dengan perlakuan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh pendidik

tersebut.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

29

C. Kepemimpinan Islam

Secara umum, konsep kepemimpinan dalam Islam sebenarnya memiliki

dasar-dasar yang sangat kuat dan kukuh.ia dibangun tidak saja oleh nilai-nilai

transcendental, namun telah dipraktikan sejak berabad-abad yang lalu oleh

Nabi Muhammad SAW.,para sahabat dan al Khulafa al Ar rasyidin. Pijakan

kuat yang bersumber dari Al Qur‟an dan sunnah serta dengan bukti

empiriknya telah menempatkan konsep kepemimpinan dalam Islam sebagai

salah satu model kepemimpinan yang diakui dan dikagumi oleh dunia

Internasional.

Dalam Islam, mengangkat seorang pemimpin sangat dianjurkan,

bahkan ketika dalam suatu kelompok yang berjumlah dua atau tiga orang

diperintahkan untuk mengangkat salah satunya untuk dijadikan seorang

pemimpin dalam membangun keserasian social,sebab dengan peranti inilah

sebuah tatanan social mampu diciptakan dengan tertib. Dari titik tolak ini,

figur seorang pemimpin menjadi sorot tajam dari semua pihak sehingga segala

perilaku, karakter, kapabilitas dan kemampuan menjadi sisi-sisi urgen untukan

menentukan sosok pemimpin.

Secara etimologi kepemimpinan Islam adalah khilafah, imamah dan

imarah yang mempunyai makna daya memimpin, kualitas seorang pemimpin

atau tindakan dalam memimpin.sedangkan secara terminology kepemimpinan

adalah suatu kemampuan untuk mengajak orang lain untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu yang telah ditetapkan. (Baharuddin dan Umiarso, 2012 : 80).

Dengan kata lain kepemimpinan adalah upaya untuk mentransformasikan

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

30

semua potensi yang terpendam menjadi kenyataan. Akan tetapi term yang

sudah lazi dipakai dalam khazanah Islam adalah term seperti khalifah, ulul

amri, imam dan malik.(Baharuddin dan umiarso, 2012 : 81).

Ada beberapa gelar simbolik pemimpin dalam Islam menurut DR. M.

Dhiauddin Rais dalam bukunya teori politik Islam (2011 : 18).

1. Imam

Laqab atau gelar yang pertama ialah Imam. Ibnu Manzhur, pengarang

Lisanul Arab, mengatakan dalam materi atau kata dasar a-ma-ma sebagai

berikut.

Al Amm berarti tujuan atau maksud. Imam berarti yang diikuti, baik

sebagai kepala atau selainya.

هم عواح كل أناس م ند يو بإم بو فمن ئك فأوحل ۦبيمينو ۥأوت كت

٧٨ا لمون فتيل ول يظ رءون كتبػهم يق“ (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan

pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan

kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak

dianiaya sedikitpun” (QS Al Isra‟: 71)

Berulangkali juga kata Imam dihubungkan dengan kata shalat dan

Islam, sehingga mendapatkan suatu makna dan konotasi yang spesifik,

ditambah dengan makna-makna terdahulu, bahkan konotasi inilah yang

lebih banyak beredar. Kemudian meluas sampai mencakup kepemimpinan

dalam melaksanakan segala kewajiban agama. Oleh karena itu, Ar Razi

telah mendefinisikan kata Al Imam sebagai “semua yang diteladani dalam

agama” (ar Razi hlm. Jilid 1 hlm. 710)

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

31

2. Khalifah

Awal penyebutanya adalah kepada Abu Bakar As Sidiq ra., ketika

terpilih setelah baiat di as Saqifah, untuk menggantikan Rasulullah SAW.

dalam memimpin umat Islam dan memelihara kemaslahatan mereka. Ibnu

Khaldun dalam Al Muqaddimah hlm 159 pasal ke 26 mengatakan

“Adapun penamaanya sebagai khalifah (penerus atau pengganti), karena

dia menggantikan Nabi Muhammad SAW. dalam mengurus ummatnya.

Maka dikatakan khalifah secara mutlak dan juga khalifah rasulullah.

3. Amirul Mu’minin

Pertama kali diberikan kepada khalifah Islam ke dua yaitu „Ummar

Ibnul Khattab ra. Dikatakan bahwa ada seorang kurir membawa berita

kemenagan Islam dari beberapa delegasi dan masuk madinah menanyakan

Umar, “Mana Amirul Mu‟minin?. Dan didengarkan oleh sahabat-

sahabatnya.mereka menganggap baik dan mengatakan, “Demi Allah kamu

tepat sekali menyebutkan namanya. Sungguh itu benar-benar Amirul

Mu‟minin”. (M. Dhiauddin Rais, 2012 : 73).

Lantas mereka memanggilnya dengan gelar tersebut dan tersebar luas

dalam pergaulan rakyat, serta diwarisi oleh khalifah-khalifah setelahnya.

D. Penelitian Terdahulu

Dalam sebuah kajian literatur kitab-kitab klasik, terhadap

kepemimpinan Islam di UIN, dapat dielaborasi 30 dimensi kepemimpinan

Islami. Jika dibandingkan dengan teori kepemimpinan transformasional yang

baru berkembang abad 20, ternyata teori tersebut mempunyai item-item yang

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

32

relevan dengan kepemimpinan Islami. Kepemimpinan transformasional

menggunakan pendekatan dari unsur atasan, bawahan dan interaksi.

Kepemimpinan Islam mempunyai keunggulan, yaitu menggunakan

pendekatan ketuhanan dan moral spiritual, selain tiga unsur dalam

kepemimpinan transformasional, yaitu :

1. Pengaruh idealisasi (Idealize influence)

Yaitu suatu sikap yang dekat dengan kharisma yang ditunjukkan

dengan sikap, tujuan, tekad dan kepercayaaan pada orang lain. Ini

ditunjukkan oleh kriteria para ulama bahwa pemimpin harus mempunyai

kewibaan, kejujuran, keadilan, keberanian dan ketegasan.

2. Motivasi inspirasional (Inspirational motivation)

Yaitu perilaku yang menunjukkan motivasi yang memberikan

inspirasi kepada bawahan. Seorang pemimpin memiliki kemampuan

berbicara secara menarik dan menyenangkan. Ini ditunjukkan oleh kriteria

para ulama bahwa pemimpin harus chusnul ibaraoh seperti yang

disampikan al Farabi, yaitu baik cara berkomunikasi dengan bawahannya,

sehingga mereka termotivasi. Begitu pula al Ghazali dan Ibnu Khaldun

yang mengharuskan pemimpin dapat mengayomi anak buahnya supaya

termotivasi mengembangkan diri. Karena tugas pemimpin adalah

menciptakan kebaikan dalam urusan dunia di samping urusan akhirat.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

33

3. Motivasi intelektual (Intelektual motivation)

Yaitu perilaku pemimpin yang memberikan ide-ide baru, inovatif

dalam menyelesaikan persoalan. Karena itu pemimpin harus berilmu dan

cerdas seperti yang disyaratkan semua ulama.

4. Pertimbangan individu (Individualized consideration)

Yaitu perilaku yang menunjukkan perhatian kepada bawahannya

dengan mendengar secara aktif, mengetahui kebutuhan anak buah, serta

memberdayakannya. Ini ditunjukkan oleh kriteria para ulama tentang

kedekatan dengan rakyat/bawahannya. Kedekatan tersebut dalam rangka

mengetahui persoalan yang dihadapi, kemudian dicarikan solusi dan

momotivasinya, selain itu juga seorang pemimpin harus menjadi tauladan,

sehingga masyarakat merasa kagum, percaya, setia, hormat terhadap

pemimpinnya.

Factor atau indikator kepemimpinan Islam:

1. Kemampuan Manajerial

Faktor/indikator kemampuan manajerial ini merupakan

indikator yang paling menonjol dalam mengukur variabel

kepemimpinan Islami

2. Etos kerja

Nabi menganjurkan umat Islam selalu bekerja keras agar dapat

menjadi tangan yang di atas, karena sebagaimana sabdanya,

“Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah”, termasuk

memberikan zakat dan sedekah. Seseorang tidak dapat menjadi posisi

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

34

muzaki (tangan di atas) jika tidak mempunyai harta yang banyak

sebagai hasil dari kerja kerasnya. Kerja kerasini dapat dibudayakan

sejak dini. Adapun proses pembudayaan kerja keras dapat dilakukan

dengan banyak cara (Shein 2004: 300-301) antara lain dengan

pemodelan peran, yakni keteladanan, seorang pemimpin yang bekerja

keras akan ditiru oleh bawahannya.

3. Kemuliaan Akhlak

Indikator kemulyaan akhlak ini dapat mengukur kepemimpinan

Islami. Indikator ini meliputi item kejujuran, kesantunan dalam

berkata, dan kerendahan hati.

4. Pengetahuan Agama

Faktor/indikator pengetahuan agama dapat digunakan untuk

mengukur kepemimpinan Islami. Jika merujuk pendapat al Ghazali,

bahwa ilmu agama merupakan ilmu fardu ain yang wajib dipelajari

oleh setiap mukmin, dan semua ulama mensyaratkan seorang

pemimpin harus memahami pengetahuan agama sebagai sumber

dalam bertindak dan berperilaku.

5. Kemampuan Intelektual

Al Quran menekankan pentingnya ilmu, baik itu ilmu yang

fardlu ain maupun yang fardlu kifayah. Dalam tafsir al Misbah

(Shihab,2005,vol.4:362) dijelaskan bahwa Allah menjadikan manusia

sebagai khalifah dengan meninggikan derajat akal, ilmu, dan lain-lain.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

35

Jadi, ayat tersebut menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus

mempunyai keunggulan, agar dapat mempengaruhi orang lain.

6. Perhatian Pada Bawahan

Nabi menganjurkan agar setiap muslim saling menasihati

(HR.Muslim)

Tidak dikatakan sempurna Islamnya jika seorang pemimpin tidak

mengembangkan bawahannya untuk menambah pengetahuan baru.

Hadits Nabi ”Islam yang sempurna adalah menyelamatkan saudara

sesama muslim dengan lisan dan tangannya” (HR.Muslim).

Menyelamatkan dapat diartikan menyelamatkan dari ketidaktahuan

dan ketertinggalan, baik meningkatkan pengetahuannya maupun

keterampilannya.

7. Pengendalian Emosi.

Ekspresi kesal, ini sangat tidak dianjurkan dalam Islam.

Bahkan Islam mengajarkan bersikap sabar dalam kondisi apapun, dan

memerangi hawa nafsu termasuk emosi merupakan jihad yang

terbesar. Allah memberikan konsep agar berhati lemah-lembut, karena

jika bersikap keras dan kasar maka mereka pasti akan menjauh, jika

mereka berbuat kesalahan maka seorang pemimpin hendaknya

memaafkannya (QS.3:159).

Simpulan, Jika dibandingkan dengan teori modern tentang

kepemimpinan transformasional, maka nampak perbedaan yang

mendasar, yaitu kepemimpinan transformasional menggunakan

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepemimpinan 1.repository.ump.ac.id/4282/3/BAB II_IVAN FAUZI_PAI'17.pdf · Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP,

36

pendekatan dari unsur atasan, bawahan dan interaksi keduanya,

sedangkan pendekatan kepemimpinan Islami lebih luas, yaitu

menggunakan pendekatan kemanusiaan yang mempunyai karakter

keagamaan dan moral spirit, selain tiga unsur dalam kepemimpinan

transformasional.

Dalam kaitannya dengan pengembangan studi empiris, Hasil

studi ini memberikan kontribusi untuk pengembangan lembaga

pendidikan Islam kedepan maupun organisasi keagamaan lainnya,

guna tercapainya kinerja organisasi yang baik. Implikasi praktik dari

studi ini adalah kepemimpinan yang dapat dikembangkan di dalam

segala aspek kehidupan. Baik dalam lingkup Negara, organisasi,

lembaga pendidikan maupun lingkup keluarga.

Kepemimpinan Perspektif Pendidikan..., Ivan Fauzi, Fakultas Agama Islam UMP, 2017