BAB II Nadya
-
Upload
dion-eka-pratama -
Category
Documents
-
view
217 -
download
4
description
Transcript of BAB II Nadya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penderita narkolepsi akan mengantuk sepanjang hari, dan pada kasus
narkolepsi yang berat, penderitanya akan tertidur dengan tanpa disadarinya
beberapa kali dalam sehari. Diduga, narkolepsi disebabkan oleh gangguan fungsi
hipotalamus di otak. Narkolepsi merupakan kondisi langka yang belum
ditemukan obatnya.
Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari yang tidak disebabkan oleh gangguan
mood atau karena mengonsumsi jenis obat tertentu merupakan masalah
kesehatan umum yang utamanya disebabkan oleh:
Kuantitas tidur yang kurang atau karena gangguan lain seperti karena kerja shift
Kualitas tidur yang buruk karena berbagai masalah, salah satunya seperti karena
menderita penyakit kronis
Masalah dengan keterjagaan di siang hari. Istilah narkolepsi umumnya
digunakan untuk kelompok dengan gangguan ini.
Diagnosis narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur langka. Seseorang dengan narkolepsi akan
merasakan kantuk berlebihan di siang hari, dengan kejadian serangan tidur
berulang kali, tertidur tanpa disengaja pada waktu yang tidak tepat, seringkali
terjadi beberapa kali sehari. Narkolepsi dapat mengenai usai berapapun, tetapi
umumnya dimulai pada saat remaja atau pada usia pertengahan.
Semua penderita narkolepsi akan mengalami kantuk yang ekstrem di siang hari,
tapi penampakannya bisa berbeda-beda. Misalnya, sebagian penderita
narkolepsi mungkin terkena serangan tidur selama 10 sampai 20 menit
beberapa kali setiap hari, apakah disengaja atau tidak disengaja. Sedangkan
sebagian lainnya masih mampu mengontrol tidur siang mereka dan mampu
menentukan kapan dan dimana mereka akan tidur, seperti ketika sedang
istirahat atau sedang tidak ada pekerjaan.
Karena gejala narkolepsi bervariasi pada tiap-tiap orang, uji laboratorium yang
disebut dengan Multiple Sleep Latency Test dapat dilakukan untuk mengukur
kantuk di siang hari selama 4-5 tidur siang 20 menit. Tes ini juga dapat
menunjukkan jika ada gangguan dini dari REM (rapid eye movement).
Gejala narkolepsi
Sebagaimana gejalanya mengantuk ekstrem dan kecenderungan untuk terkena
serangan tidur di siang hari, gejala lain dari narkolepsi:
Katapleksi (cataplexy) - ditandai dengan melemasnya otot secara mendadak.
Otot yang melemas bisa beberapa otot saja sehingga kepala terjatuh, mulut
membuka, menjatuhkan barang-barang, atau bisa juga keseluruhan otot tubuh.
Keadaan ini dipicu oleh lonjakan emosi, baik itu rasa sedih maupun gembira.
Biasanya emosi positif lebih memicu katapleksi dibanding emosi negatif. Pada
sebuah penelitian penderita narkolepsi diajak menonton film komedi, dan saat
ia terpingkal-pingkal tiba-tiba ia terjatuh lemas seolah tak ada tulang yang
menyangga tubuhnya.
Halusinasi Hypnagogic/hypnopompic - kondisi mimpi yang menyusup ke alam
sadar bermanifestasi sebagai halusinasi. Penderita biasanya akan berhalusinasi
seolah melihat orang lain di dalam ruangan. Orang lain tersebut bisa orang yang
dikenal, teman, keluarga, sekedar bayangan, hantu atau bahkan makhluk asing,
tergantung pada latar belakang budaya penderita.
Paralisis (kelumpuhan tidur) - kelumpuhan otot volunter secara umum yang
terjadi pada waktu awal tidur. Peristiwa ini mungkin disertai rasa dikejar-kejar
atau perasaan akan adanya bahaya yang akan datang. Teror yang timbul dalam
peristiwa tersebut baru dapat diceritakan oleh pasien beberapa tahun
kemudian. Peristiwa ini juga dibatalkan dengan sentuhan sederhana.
Kelumpuhan yang timbul pada pasien narkolepsi tersebut diperkirakan sebagai
akibat dari inhibisi motor yang sama seperti yang terjadi pada tidur REM.
Penyebab narkolepsi
Hipotalamus adalah struktur kecil yang terletak jauh di dalam otak. Beberapa
peran vital dari hipotalamus adalah mengontrol suhu tubuh, nafsu makan dan
rasa haus. Hipotalamus juga terhubung ke reticular activating pathways, yang
merupakan struktur otak yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.
Diperkirakan bahwa narkolepsi disebabkan oleh gangguan fungsi hipotalamus
yang mencegah jalur di otak bekerja dengan baik. Alih-alih akan mengatur tubuh
akan mengantuk menjelang akhir hari, narkolepsi memerintahkan tubuh untuk
kantuk secara acak.
Sebagian penderita narkolepsi memiliki kekurangan bahan kimia wake-
promoting yang disebut dengan orexin atau hypocretin. Kekurangan ini
biasanya terjadi pada pasien dengan narkolepsi katapleksi.
Pengobatan narkolepsi
Pengobatan narkolepsi tergantung dari tingkat keparahannya. Jika gejalanya
ringan, teknik dan manajemen sederhana seperti mengatur waktu tidur di siang
hari akan sangat membantu. Dalam kasus yang berat, obat-obat untuk
merangsang sistem saraf akan digunakan, seperti amphetamine,
methylphenidate atau modafinil.
Kondisi kantuk lainnya
Narkolepsi adalah gangguan tidur langka. Kondisi lainnya yang juga dapat
menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, antara lain:
Kurang tidur - kurang mendapatkan cukup tidur di malam hari akibat bergadang
Kerja shift - jam internal otak sudah menset dirinya untuk bangun di siang hari
dan tidur di malam hari. Irama ini terganggu akibat seseorang pindah ke zona
waktu berbeda atau karena kerja shift.
Depresi - perasaan depresi merupakan gejala dari gangguan emosional yang
dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan di siang hari.
Mendengkur dengan atau tanpa sleep apnea - Tidur terganggu sehingga
menyebabkan kantuk di siang hari. Baca lebih lanjut mengenai sleep apnea.
Lemah, lesu dan kurang tenaga - masalah umum yang seringkai perlu diselidiki
untuk menyingkirkan kantuk di siang hari.
Sindrom kelelahan kronis - diduga dipicu oleh infeksi virus. Gejala lain termasuk
kelemahan, sakit otot, sakit tenggorokan dan sakit kepala.
Sumber:
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/
Sleep_disorders_narcolepsy
https://id.wikipedia.org/wiki/Narkolepsi