Bab II Ikterus

download Bab II Ikterus

of 39

Transcript of Bab II Ikterus

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    1/39

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Anatomi Fisiologi Hepatobilier

    1. Hepar

    Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang lebih 1,5

    kg dan menyumbang 2 persen berat tubuh total. Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak 

    di bawah kerangka iga. Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas

    abdominalis tepat di bawah diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcuscostalis detra dan hemidiaphragma detra memisahkan hepar dari pleura, pulmo,

     pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma

    sinistra.!!  Hepar tersusun atas lobuli hepatis. "ena centralis pada masing#masing lobulus

     bermuara ke venae hepaticae. $alam ruangan antara lobulus#lobulus terdapat canalis hepatis

    yang berisi cabang#cabang arteria hepatica, vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus

    choledochus %trias 12 hepatis&. $arah arteria dan vena berjalan di antara sel#sel hepar melalui

    sinusoid dan dialirkan ke vena centralis.!'

    Hati mempunyai beberapa fungsi yaitu(!5 

    a. )etabolisme karbohidrat

    *ungsi hati dalam metabolisme karbohidrat adalah menyimpan glikogen dalam jumlah

     besar, mengkonversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, dan

    membentuk banyak senyawa kimia yang penting dari hasil perantara metabolisme

    karbohidrat.

     b. )etabolisme lemak

    *ungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme lemak, antara lain( mengoksidasi

    asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, membentuk sebagian besar 

    kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein, membentuk lemak dari protein dan karbohidrat.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    2/39

    loc. )etabolisme protein

    *ungsi hati dalam metabolisme protein adalah deaminasi asam amino, pembentukan

    ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, dan

    interkonversi beragam asam amino dan membentuk senyawa lain dari asam amino.

    d. +ain#lain

    *ungsi hati yang lain diantaranya hati merupakan tempat penyimpanan vitamin, hati

    sebagai tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati membentuk at#at yang digunakan

    untuk koagulasi darah dalam jumlah banyak dan hati mengeluarkan atau mengekskresikan

    obat#obatan, hormon dan at lain.

    Salah satu dari fungsi hati adalah mengeluarkan empedu %-#1 ml/hari&. 0mpedu

    memiliki peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak dan empedu bekerja sebagai

    suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan yang penting dari darah yaitu

    meliputi bilirubin, suatu produk penghancuran hemoglobin dan kelebihan kolesterol.!5

    2. Apparatus Billiaris

    pparatus billiaris merupakan suatu system yg terdiri atas vesica fellea, ductus

    hepaticus, ductus cysticus, dan ductus choledocus.

    (sumber: www.pennstatehershey.adam.com )

    andung empedu adalah sebuah kantung berbentuk seperti buah pir, yang terletak 

     pada permukaan inferior dari hati pada garis yang memisahkan lobus kanan dan kiri, yang

    disebut dengan fossa kandung empedu. 3kuran kandung empedu pada orang dewasa adalah

    4cm hingga 1 cm dengan kapasitas lebih kurang 'm+. andung empedu menempel pada

    hati oleh jaringan ikat longgar , yang mengandung vena dan saluran limfatik yang

    menghubungkan kandung empedu dengan hati. andung empedu dibagi menjadi empat area

    anatomi( fundus, korpus, infundibulum, dan kolum.

    !-

     

    http://www.pennstatehershey.adam.com/http://www.pennstatehershey.adam.com/

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    3/39

    *undus vesica fellea menonjol di margo inferior hepar. royeksi nya terletak pd

     perpotongan tepi lateral dari m. rectus abdominis dan pertengahan dari arcus costa detra.

    6orpus dari vesica fellea bersentuhan dg facies visceralis hepar kearah superoposterior 

    sinistra., sedangkan collum dari vesica fellea melanjut sebagai ductus cysticus yg berjalan

    dalam omentum minus dan akan bersatu dengan ductus hepaticus communis dan membentuk 

    ductus choledocus atau ductis billiaris. "esica fellea berfungsi untuk menyimpan cairan

     billiaris yg diproduksi oleh sel hepatosit yang kemudian akan diregulasi ke dalam lumen

    duodenum untuk mengemulsikan lemak.

    Suplai darah ke kandung empedu biasanya berasal dari arteri sistika yang berasal dari

    arteri hepatikus kanan. sal arteri sistika dapat bervariasi pada tiap tiap orang, namun 75 8

     berasal dari arteri hepatik kanan.!  liran vena pada kandung empedu biasanya melalui

    hubungan antara vena vena kecil. "ena#vena ini melalui permukaan kandung empedu

    langsung ke hati dan bergabung dengan vena kolateral dari saluran empedu bersama dan

    akhirnya menuju vena portal. liran limfatik dari kandung empedu menyerupai aliran

    venanya. 6airan limfa mengalir dari kandung empedu ke hati dan menuju duktus sistika danmasuk ke sebuah nodus atau sekelompok nodus. $ari nodus ini cairan limfa pada akhinya

    akan masuk ke nodus pada vena portal. andung empedu diinervasi oleh cabang dari saraf 

    simpatetik dan parasimpatetik, yang melewati pleksus seliaka. Saraf preganglionik simpatetik 

     berasal dari 9: dan 97. Saraf postganglionik simpatetik berasal dari pleksus seliaka dan

     berjalan bersama dengan arteri hepatik dan vena portal menuju kandung empedu. Saraf 

     parasimpatetik berasal dari cabsang nervus vagus.!'

    # $uctus hepaticus

    $uctus hepaticus detra et sinistra keluar dari hepar melalui porta hepatis, lalu akan

     bersatu membentuk ductus hepaticus communis. $uctus hepaticus communis berukuran

    sekitar ! cm, dan berjalan di tepi bebas omentum minus. $uctus hepaticus communis akan

     bersatu dengan ductus cysticus utk membentuk ductus choledocus %billiaris&.

    # $uctus cysticus

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    4/39

    $uctus cysticus berukuran sekitar !cm, berbentuk spt huruf S dan berjalan pada tepi

     bebas di kanan dari omentum minus. $uctus cysticus ini menghubungkan antara collum

    vesica fellea dengan ductus hepaticus communis untk nantinya bersatu membentuk ductus

    choledocus %biliaris&. )ukosa dari ductus cysticus menonjol berbentuk lipatan spiral yang

    disebut dengan plica spiralis/ valvulla heister/ valvulla spiralis. *ungsi dari valvulla ini yaitu

    untuk memperkuat dinding dari ductus cysticus dan juga untuk membantu agar lumen dari

    ductus cysticus tetap terbuka.

    # $uctus 6holedocus %;illiaris&

    $uctus choledocus berukuran sekitar :cm dan merupakan penyatuan dari ductus

    cysticus dan ductus hepaticus communis. $uctus choledocus pertama terletak pada tepi bebas

    kanan dari omentum minus di depan dari foramen epiploica winslow, di depan tepi kanan dari

    v. portae hepatis dan di sebelah kanan dr a. hepatica communis. Selanjutnya ductus

    choledocus terletak di belakang dari duodenum pars superior, di kanan dari a. gastro

    duodenalis. +alu melanjut sehingga terletak pada permukaan posterior dari caput pancreas.

    Selanjutnya ductus choledocus akan bersatu dengan ductus pancreaticus major %ductus

    wirsungi& dan akan bermuara pada dinding posteromedial dari pertengahan duodenum pars

    descendens, pada suatu lumen kecil melalui papilla duodeni major. ;agian terminal dari

    ampulla vater dikelilingi oleh serabut sirkular yangg dikenal sebagai sphincter oddi.!! 

    *ungsi kandung empedu yaitu sebagai berikut(

    1. )enyimpan dan mengkonsentrasikan cairan empedu yang berasal dari hati di antara

    dua periode makan.

    2. ;erkontraksi dan mengalirkan garam empedu yang merupakan turunan kolesterol,

    dengan stimulasi oleh kolesistokinin,ke duodenum sehingga membantu proses pencernaan

    lemak %;arett, 2-&.!4

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    5/39

    6airan empedu dibentuk oleh hepatosit, sekitar - m+ per hari, terdiri dari air,

    elektrolit, garam empedu, kolesterol, fosfolipid, bilirubin, dan senyawa - organik terlarut

    lainnya. andung empedu bertugas menyimpan dan menkonsentrasikan empedu pada saat

     puasa. ira#kira 7 8 air dan elektrolit diresorbsi oleh epitel kandung empedu, yang

    menyebabkan empedu kaya akan konstituen organik.!-

    $i antara waktu makan, empedu akan disimpan di kandung empedu dan dipekatkan.

    Selama makan, ketika kimus mencapai usus halus, keberadaan makanan terutama produk 

    lemak akan memicu pengeluaran kolesistokinin %66&. Hormon ini merangsang kontraksi

    dari kandung empedu dan relaksasi sfingter

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    6/39

    0mpedu mengalir di dalam kanalikuli menuju septa interlobularis yang merupakan

    suatu tempat untuk mengeluarkan empedu ke dalam duktus biliaris terminal dan akhirnya

    mencapai duktus hepatikus dan duktus biliaris komunis.

    0mpedu akan dikeluarkan ke dalam duodenum atau dialihkan dalam hitungan menit

    melalui duktus sistikus ke dalam kandung empedu.

    omposisi empedu saat pertama kali disekresikan oleh hati dan kemudian setelah

    empedu dipekatkan dalam kandung empedu menunjukan kadar untuk masing#masing at yang

     berbeda#beda. >at yang paling banyak disekresikan dalam empedu adalah garam empedu.

    ;ilirubin dalam empedu hati memiliki kadar ,! g/dl sedangkan bilirubin dalam empedu

    kandung empedu ,' g/dl.

    etika makanan mulai dicerna dalam traktus gastrointestinal bagian atas, kandung

    empedu mulai dikosongkan terutama sewaktu makanan berlemak mencapai duodenum.

    engososngan kandung empedu dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kontraksi ritmis dinding

    kandung empedu, relaksasi Sfingter Oddi %penjaga pintu keluar duktus biliaris komunis ke

    dalam duodenum. ?angsangan yang paling poten adalah hormon kolesistokinin  yang

    menyebabkan peningkatan sekresi enim pencernaan oleh sel#sel asinar pankreas. Saat lemak 

    tidak terdapat dalam makanan, pengosongan kandung empedu berlangsung buruk, tetapi bila

    terdapat lemak dalam jumlah berarti dalam makanan, normalnya kandung empedu kosong

    secara menyeluruh dalam waktu sekitar 1 jam.!5 

    B. "etabolisme Bilirubin

    ;ilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir 

    dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi#reduksi. ;ilirubin berasal

    dari katabolisme protein heme, dimana 458 berasal dari penghancuran eritrosit dan 258

     berasal dari penghancuran eritrosit yang imatur dan protein heme lainnya seperti mioglobin,

    sitokrom, katalase dan peroksidase. )etabolisme bilirubin meliputi pembentukan bilirubin,

    transportasi bilirubin, asupan bilirubin, konjugasi bilirubin, dan ekskresi bilirubin.11

    1. Pembentukan bilirubin

    +angkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan

    enim heme oksigenase yaitu enim yang sebagian besar terdapat dalam sel hati, dan organlain. ;iliverdin yang larut dalam air kemudian akan direduksi menjadi bilirubin oleh enim

     biliverdin reduktase. ;ilirubin bersifat lipofilik dan terikat dengan hidrogen serta pada pH

    normal bersifat tidak larut. embentukan bilirubin yang terjadi di sistem retikuloendotelial,

    selanjutnya dilepaskan ke sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin. 11

    Sel darah merah yang sudah habis masa hidupnya %12 hari& akan rapuh berada dalam

    sirkulasi, membran sel akan pecah dan hemoglobin yang lepas difagositosit oleh jaringan

    makrofag %sistem retikuloendotelial&. Hemoglobin dipecah menjadi globin dan heme. 6incin

    heme dibuka untuk memberikan rantai lurus dari empat inti pirol yaitu substrat yang nantinya

    akan dibentuk menjadi pigmen empedu. igmen empedu yang pertama kali terbentuk adalah biliverdin yang secara cepat direduksi menjadi bilirubin bebas yang secara bertahap

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    7/39

    dilepaskan oleh makrofag ke plasma dan segera berikatan dengan sangat kuat dengan albumin

     plasama yang ditransfor melalui darah dan cairan interstisial. 11

    2. Transportasi bilirubin

    ;ilirubin yang terikat dengan albumin serum ini tidak larut dalam air dan kemudian

    akan ditransportasikan ke sel hepar. ;ilirubin yang terikat pada albumin bersifat nontoksik.

    ada saat kompleks bilirubin#albumin mencapai membran plasma hepatosit, albumin akan

    terikat ke reseptor permukaan sel. emudian bilirubin, ditransfer melalui sel membran yang

     berikatan dengan ligandin %protein @&, mungkin juga dengan protein ikatan sitotoksik lainnya.

    ;erkurangnya kapasitas pengambilan hepatik bilirubin yang tak terkonjugasi akan

     berpengaruh terhadap pembentukan ikterus fisiologis. 11

    roses ini dipengaruhi oleh konsentrasi dan afinitas ligandin dalam plasma dan

    ligandin dalam hepatosit. emberian fenobarbital akan mempertinggi konsentrasi dari

    ligandin sehingga tempat pengikatan yang banyak oleh bilirubin. 11

    #. Kon$ugasi bilirubin

     ;ilirubin yang tak terkonjugasi dikonversikan ke bentuk bilirubin konjugasi yang

    larut dalam air di retikulum endoplasma dengan bantuan enim uridine diphosphate

    glucoronosyl transferase %3$=#9&. ;ilirubin ini kemudian diekskresikan ke dalam

    kanalikulus empedu. Sedangkan satu molekul bilirubin yang tak terkonjugasi akan kembali ke

    retikulum endoplasmik untuk rekonjugasi berikutnya. Setelah mengalami proses konjugasi,

     bilirubin akan diekskresikan ke dalam kandung empedu, kemudian memasuki saluran cerna

    dan diekskresikan melalui feces. Setelah berada dalam usus halus, bilirubin yang terkonjugasi

    tidak langsung dapat diresorbsi, kecuali dikonversikan kembali menjadi bentuk tidak 

    terkonjugasi oleh enim beta#glukoronidase yang terdapat dalam usus. ?esorbsi kembali bilirubin dari saluran cerna dan kembali ke hati untuk dikonjugasi disebut sirkulasi

    enterohepatik.

    :8 bilirubin yang tidak terkonjugasi akan dikonjugasi dengan asam glukuronat untuk 

    membentuk bilirubin glukoronida, kira#kira 18 berkonjugasi dengan sulfat untuk 

    membentuk bilirubin sulfat dan sekitar 18 berkonjugasi dengan at lainnya.11

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    8/39

    %. kskresi Bilirubin

    ;ilirubin dikeluarkan melalui proses transpor aktif ke dalam kanalikuli empedu

    kemudian masuk ke dalam usus, setengah dari bilirubin konjugasi akan diubah oleh kerja

     bakteri menjadi urobilinogen yang mudah larut. 3robilinogen direabsorbsi melalui mukosausus kembali ke dalam darah, diekskresikan kembali oleh hati ke dalam usus dan 58

    diekskresikan oleh ginjal dalam urin. 3robilinogen yang terpapar dalam udara urin akan

    teroksidasi menjadi urobilin sedangkan dalam feses akan teroksidasi menjadi sterkobilin

    %=uyton, 2:&.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    9/39

    &. Ikterik 

    A 'FINISI

    Astilah jaundice berasal dari bahasa erancis jaune yang berarti BkuningC atau ikterus

    dari bahasa yunani icteros menunjukkan pewarnaan kuning pada kulit, sklera atau membran

    mukosa sebagai akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan pada jaringan. Akterus atau

     jaundice menandakan adanya peningkatan produksi bilirubin atau eliminasi bilirubin dari

    tubuh yang tidak efektif.1,2

    enumpukan bilirubin dalam aliran darah menyebabkan pigmentasi kuning dalam

     plasma darah yang menimbulkan perubahan warna pada jaringan yang memperoleh banyak 

    aliran darah tersebut. adar bilirubin serum akan menumpuk kalau produksinya dari heme

    melampaui metabolisme dan ekskresinya. etidak seimbangan antara produksi dan klirens

    dapat terjadi akibat pelepasan prekursor bilirubin secara berlebihan ke dalam aliran darah atau

    akibat proses fisiologi yang mengganggu ambilan %uptake& hepar, metabolisme ataupun

    ekskresi metabolit ini4.

    Akterus yang ringan dapat dilihat paling awal di sklera mata, dan bila ini terjadi kadar 

     bilirubin sudah berkisar antara 2#2,5 mg/dl %'!#!' umol/+& atau sekitar 2 kali batas atas

    kisaran normal. adar bilirubin serum normal adalah sebagai berikut. ;ilirubin direk ( #.'

    mg/d+, dan total bilirubin( .'#1. mg/d+5.

    Daringan sklera kaya dengan elastin yang memiliki afinitas yang tinggi terhadap

     bilirubin, sehingga ikterus pada sklera biasanya merupakan tanda yang lebih sensitif untuk 

    menunjukkan hiperbilirubinemia daripada ikterus yang menyeluruh. 9anda dini yang serupa

    untuk hiperbilirubinemia adalah warna urin yang gelap yang terjadi akibat eksresi bilirubin

    lewat ginjal dalam bentuk bilirubin glukoronid. ada ikterus yang mencolok, kulit dapat

     berwarna kehijauan karena oksidasi sebagian bilirubin yang beredar menjadi biliverdin4

    .

    B PAT(FISI()(*I IKT+US

    9erdapat ! mekanisme umum dimana hiperbilirubinemia dan ikterus dapat terjadi(

    1 embentukan bilirubin secara berlebihan

    2 =angguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati

    ' =angguan konjugasi bilirubin

    ! enurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu akibat faktor intrahepatik 

    dan ekstrahepatik yang bersifat obstruksi fungsional atau mekanik 

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    10/39

    Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi terutama disebabkan oleh tiga mekanisme yang

     pertama, sedangkan mekanisme yang keempat terutama mengakibatkan hiperbilirubinemia

    terkonjugasi11.

    1 embentukan bilirubin secara berlebihan

    enyakit hemolitik atau peningkatan kecepatan destruksi sel darah merah

    merupakan penyebab utama dari pembentukan bilirubin yang berlebihan. Akterus

    yang timbul sering disebut ikterus hemolitik. onjugasi dan transfer pigmen

    empedu berlangsung normal, tetapi suplai bilirubin tak terkonjugasi melampaui

    kemampuan hati. kibatnya kadar bilirubin tak terkonjugasi dalam darah

    meningkat. )eskipun demikian kadar bilirubin serum jarang melebihi 5 mg/1

    ml pada penderita hemolitik berat, dan ikterus yang timbul bersifat ringan,

     berwarna kuning pucat. arena bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air,

    maka tidak dapat diekskresikan ke dalam kemih, dan bilirubinuria tidak terjadi.

    9etapi pembentukan urobilinogen menjadi meningkat %akibat.peningkatan beban

     bilirubin terhadap hati peningkatan konjugasi dan ekskresi&, yang lanjutnya

    mengakibatkan peningkatan ekskresi dalam feses dan kemih. emih dan feses

    dapat berwarna gelap11.

    ;eberapa penyebab ikterus hemolitik yang sering adalah hemoglobin

    abnormal %hemoglobin S pada anemia sel sabit&, sel darah merah abnormal

    %sferositosis herediter&, antibodi dalam serum %?h atau inkompatibilitas transfusi

    atau sebagian akibat penyakit hemolitik autoimun&, pemberian beberapa obat#

    obatan, dan beberapa limfoma %pembesaran limpa dan peningkatan hemolisis&.

    Sebagian kasus ikterus hemolitik dapat diakibatkan oleh peningkatan destruksi sel

    darah merah atau prekursornya dalam sumsum tulang %talasemia, anemia

     pernisiosa, porfiria&. roses ini dikenal sebagai eritropoiesis tak efektif 11.

    ada orang dewasa, pembentukan bilirubin secara berlebihan yang

     berlangsung kronik mengakibatkan pembentukan batu empedu yang banyak 

    mengandung bilirubinE di luar itu, hiperbilirubinemia ringan umumnya tidak 

    membahayakan. engobatan langsung ditujukan untuk memperbaiki penyakit

    hemolitik. kan tetapi, kadar bilirubin tak terkonjugasi yang melebihi 2 mg/1

    ml pada bayi dapat mengakibatkan kern ikterus11.

    2 =angguan pengambilan bilirubin

    engambilan bilirubin tak terkonjugasi yang terikat albumin oleh sel#sel

    hati dilakukan dengan memisahkannya dari albumin dan mengikatkannya pada

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    11/39

     protein penerima. Hanya beberapa obat yang telah terbukti menunjukkan

     pengaruh terhadap pengambilan bilirubin oleh sel#sel hati( asam flavaspidat

    %dipakai untuk mengobatl cacing pita&, novobiosin, dan beberapa at warna

    kolesistografik. Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi dan ikterus biasanya

    menghilang bila obat yang menjadi penyebab dihentikan. $ahulu, ikterus neonatal

    dan beberapa kasus sindrom =ilbert dianggap disebabkan oleh defisiensi protein

     penerima dan gangguan dalam pengambilan oleh hati. Famun pada kebanyakan

    kasus demikian, telah ditemukan defisiensi glukoroniltransferase sehingga keadaan

    ini terutama dianggap sebagai cacat konjugasi bilirubin11.

    ' =angguan konjugasi bilirubin

    Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi yang ringan % G12,7 mg/1 ml& yang

    mulai terjadi pada hari kedua sampai kelima lahir disebut ikterus fisiologis pada

    neonatus. Akterus neonatal yang normal ini disebabkan oleh kurang matangnya

    enim glukoroniltransferase. ktivitas glukoronil transferase biasanya meningkat

     beberapa hari setelah lahir sampai sekitar minggu kedua, dan setelah itu ikterus

    akan menghilang11.

    etika bilirubin yang tak terkonjugasi pada bayi baru lahir melampaui 2

    mg/1 ml, terjadi suatu keadaan yang disebut kern ikterus. eadaan ini dapat

    timbul bila suatu proses hemolitik %seperti eritroblastosis fetalis& terjadi pada bayi

     baru lahir dengan defisiensi glukoronil transferase normal. ern ikterus atau

     bilirubin ensefalopati timbul akibat penimbunan bilirubin tak terkonjugasi pada

    daerah basal ganglia yang banyak lemak. ;ila keadaan ini tidak diobati maka akan

    terjadi kematian atau kerusakan neurologik berat. 9indakan pengobatan yang saat

    ini dilakukan pada neonatus dengan hiperbilirubinemia tak terkonjugasi adalah

    dengan fototerapi. *ototerapi berupa pemberian sinar biru atau sinar fluoresen

    %gelombang yang panjangnya !' sampai !4 nm& pada kulit bayi yang telanjang.

    enyinaran ini menyebabkan perubahan struktural bilirubin %foto#isomerisasi&

    menjadi isomer isomer yang larut dalam air, isomer ini akan diekskresikan dengan

    cepat ke dalam empedu tanpa harus dikonjugasi terlebih dahulu11.

    da tiga kondisi herediter yang menyebabkan defisiensi progresif dari

    glukoronil transferase( sindrom =ilbert dan sindrom 6rigler#Fajjar tipe A dan tipe

    AA. Sindrom =ilbert merupakan suatu penyakit familial ringan yang ditandai oleh

    hiperbilirubinemia tak terkonjugasi ringan % G5 mg/1 ml& dan ikterus. ;eratnya

    ikterus dapat berubah# ubah, dan sering kali menjadi lebih buruk jika penderita

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    12/39

     puasa lama, infeksi, operasi dan terlalu banyak minum alkohol. witannya paling

    sering terjadi semasa remaja. Sindrom =ilbert adalah keadaan yang cukup sering

    timbul dan dapat menyerang sampai 58 penduduk pria. 9es fungsi hati normal,

    demikian juga kadar urobilinogen kemih dan feses. 9idak ada bilirubinuria.

    enelitian mengungkapkan bahwa penderita#penderita ini mengalami defisiensi

     parsial glukoroniltransferase. eadaan ini dapat diobati dengan fenobarbital, yang

    merangsang aktivitas enim glukoronil transferase11.

    Sindrom 6rigler#Fajjar tipe A merupakan gangguan herediter yang jarang,

     penyebabnya adalah gen resesif, dengan akibat glukoronil transferase tidak ada

    sama sekali sejak lahir. arena konjugasi bilirubin tidak dapat terjadi, maka em#

     pedu jadi tidak berwarna dan kadar bilirubin tak terkonjugasi melampaui 2

    mg/1 ml, sehingga menyebabkan kern ikterus. *ototerapi dapat mengurangi

    hiperbilirubinemia tak terkonjugasi untuk sementara waktu, tetapi biasanya bayi

    akan meninggal pada tahun pertama kehidupannya. Sindrom 6rigler#Fajjar tipe AA

    adalah bentuk yang lebih ringan dari penyakit ini, di mana defisiensi glukoronil

    transferase hanya ringan. adar bilirubin tak terkonjugasi dalam serum lebih

    rendah %- sam pai 2 mg/1 ml& dan ikterus dapat tidak terlihat sampai masa

    remaja. *enobarbital yang mening katkan aktivitas glukoronil transferase sering

    kali dapat menghilangkan ikterus pada penderita ini11.

    ! enurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi

    =angguan ekskresi bilirubin, baik yang disebabkan oleh faktor#faktor 

    fungsional maupun obstruktif, terutama mengakibatkan hiperbilirubinemia

    terkonjugasi. arena bilirubin terkonjugasi larut dalam air, maka bilirubin ini

    dapat diekskresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubinuria dan kemih

     berwarna gelap. 3robilinogen feses dan urobilinogen kemih sering berkurang

    sehingga feses terlihat pucat. eningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat

    disertai bukti#bukti kegagalan ekskresi hati lainnya, seperti peningkatan kadar 

    fosfatase alkali dalam serum, S9, kolesterol, dan garam#garam empedu.

    eningkatan garam#garam empedu dalam darah menimbulkan gatal#gatal pada

    ikterus. Akterus yang diakibatkan oleh hiperbilirubinemia terkonjugasi biasanya

    lebih kuning dibandingkan dengan hiperbilirubinemia tak terkonjugasi. erubahan

    warna berkisar dari kuning#jingga muda atau tua sampai kuning#hijau bila terjadi

    obstruksi total aliran empedu.11

     

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    13/39

    erubahan ini merupakan bukti adanya ikterus kolestatik, yang merupakan

    nama lain dari ikterus obstrukfif. olestasis dapat bersifat intrahepatik %mengenai

    sel hati, kanali kuli, atau kolangiola& atau ekstrahepatik %mengenai saluran empedu

    di luar hati&. ada kedua keadaan ini terdapat gangguan biokomia yang sarna11.

    enyebab tersering kolestasis intrahepatik adalah penyakit hepatoselular di

    mana sel parenkim hati mengalami kerusakan akibat virus hepatitis. ada penyakit

    ini, pembengkakan dan disorganisasi sel hati dapat menekan dan menghambat

    kanalikuli atau kolangiola. enyakit hepatoselular biasanya menyebabkan

    gangguan pada semua fase metabolisme bilirubin#engambilan, konjugasi, dan

    ekskresi, tetapi karena ekskresi biasanya yang paling terganggu, maka yang paling

    menonjol adalah hiperbilirubinemia terkonjugasi. enyebab kolestasis intrahepatik 

    yang lebih jarang adalah pemakaian obat#obat tertentu, dan ganguan herediter 

    $ubin#Dohnson serta sindrom ?otor. ada keadaan ini, terjadi gangguan transfer 

     bilirubin melalui membran hepatosit.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    14/39

    indirect %tak terkon#

     jugasi&

    ;ilirubin serum direct

    %terkonjugasi&

     Formal meningkat )eningkat

    ;ilirubin urine 9idak ada )eningkat )eningkat3robilinogen urine )eingkat Sedikit meningkat menurun

    & PN,AKIT T+KAIT *AN**UAN BI)I+UBIN

    a Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi

    Hemolisis. walaupun hati yang normal dapat memetabolisme kelebihan

     bilirubin, namun peningkatan konsentrasi bilirubin pada keadaan hemolisis dapat

    melampaui kemampuannya. ada keadaan hemolisis yang berat konsentrasi

     bilirubin jarang lebih dari '#5 mg/d+ %I 51#:- umol/+& kecuali kalau terdapat

    kerusakaan hati juga. Famun demikian kombinasi hemolisis yang sedang dan

     penyakit hati yang ringan dapat mengakibatkan ikterus yang lebih berat.1'

    Sin!rom *ilbert. =angguan yang bermakna adalah hiperbilirubinemia indirek 

    %tak terkonjugasi&, yang menjadi penting secara klinis, karena keadaan ini sering

    disalahartikan sebagai penyakit hepatitis kronis. atogenesisnya belum dapat

    dipastikan. danya gangguan %defek& yang kompleks dalam proses pengambilan

     bilirubin dari plasma yang berfluktuasi antara 2#5 mg/d+ %'!#:- umol/+& yang

    cenderung naik dengan berpuasa dan keadaan stres lainnya. arenanya mungkin

    ada hubungannya dengan sindrom 6rigler#Fajjar tipe AA.

    9elah dilaporkan bahwa Sindrom =ilbert dapat berkontribusi terhadap

    terjadinya percepatan ikterus neonatal, terutama pada kasus peningkatan hemolisis

    akibat penyakit seperti defisiensi =lukosa#-#phosphate dehidrogenase. Situasi ini

     bisa sangat berbahaya jika tidak cepat diobati karena kadar bilirubin yang tinggi

    menyebabkan kecacatan neurologis ireversibel dalam bentuk kernikterus.1' 

    =ejala yang tampak pada penderita antara lain merasa lelah sepanjang hari

    % fatigue&, penurunan konsentrasi, kehilangan nafsu makan, sakit perut, berat badan

    turun, gatal#gatal %tanpa ruam&, dll. tetapi penelitian ilmiah menemukan ada pola

    yang jelas antara gejala yang merugikan terkait dengan peningkatan kadar 

     bilirubin tak terkonjugasi pada orang dewasa1!.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    15/39

    memiliki rasio bilirubin tak terkonjugasi / terkonjugasi % indirect / direct & yang

    lebih tinggi dibandingkan mereka yang tanpa Sindrom =ilbert. 9ingkat bilirubin

    total sering lebih meningkat jika sampel darah diambil setelah berpuasa selama

    dua hari dan cepat dapat digunakan untuk diagnosis15.

    Sindrom gilbert dapat dengan mudah dibedakan dengan hepatitis dengan tes

    faal hati yang normal, tidak terdapatnya empedu dalam urin, dan fraksi bilirubin

    indirek yang dominan. Hemolisis dibedakan dengan tidak terdapatnya anemia atau

    retikulositosis. Histologi hati normal. asien harus diyakinkan bahwa tidak ada

     penyakit hati.

    Sin!rom &rigler-Na$$ar. enyakit yang diturunkan dan jarang ini disebabkan

    oleh karena adanya keadaan kekurangan glukuro# niltransferase, dan terdapat

    dalam 2 bentuk. asien dengan penyakit autosom resesif tipe A %lengkapJkomplit&mempunyai hiperbilirubinemia yang berat dan biasanya meninggal pada umur 1

    tahun. asien dengan penyakit autosom resesif tipe AA %sebagianJparsial&

    mempunyai hiperbilirubinemia yang kurang berat %G 2 mg/d+, G'!2 umol/+& dan

     biasanya bisa hidup sampai masa dewasa tanpa kerusakan neurologik.

    *enobarbital, yang dapat merangsang kekurangan glukuronil transferase, dapat

    mengurangi kuning.1'

     b Hiperbilirubinemia onjugasi

    • Hiperbilirubinemia onjugasi Fon#olestasisSin!rom 'ubin-Jonson. enyakit autosom resesif ditandai dengan ikterus

    yang ringan dan tanpa keluhan. erusakan dasar terjadinya gangguan ekskresi

     berbagai anion organik seperti juga bilirubin, namun ekskresi garam empedu tidak 

    terganggu. ;erbeda dengan sindrom =ilbert hiper#bilirubinemia yang terjadi

    adalah bilirubin terkonjugasi dan empedu terdapat dalam urin.

    Hati mengandung pigmen sebagai akibat bahan seperti melanin, namun

    gambaran histologi normal. Filai aminotransferase dan fosfatase alkali normal.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    16/39

    %kanalikulus&, sampai ampula "ater. 3ntuk kepentingan klinis, membedakan

     penyebab sumbatan intrahepatik atau ekstrahepatik sangat penting. enyebab

     paling sering kolestatik intrahepatik adalah hepatitis, keracunan obat, penyakit hati

    karena alkohol dan penyakit hepatitis autoimun. enyebab yang kurang sering

    adalah sirosis hati bilier primer, kolestasis pada kehamilan, karsinoma metastatik 

    dan penyakit#penyakit lain yang jarang.

    "irus hepatitis, alkohol, dan keracunan obat %drug induced hepatitis), dan

    kelainan autoimun merupakan penyebab yang tersering. eradangan intrahepatik 

    mengganggu transport bilirubin konjugasi dan menyebabkan ikterus. Hepatitis

    merupakan penyakit self limited  dan dimanifestasikan dengan adanya ikterus yang

    timbul secara akut. Hepatitis ; dan 6 akut sering tidak menimbulkan ikterus pada

    tahap awal %akut&, tetapi bisa berjalan kronik dan menahun dan mengakibatkan

    gejala hepatitis menahun atau bahkan sudah menjadi sirosis hati. 9idak jarang

     penyakit hati menahun juga disertai gejala kuning, sehingga kadang#kadang

    didiagnosis salah sebagai penyakit hati akut.

    Hepatitis /irus akut. )erupakan suatu infeksi sistemik terutama mengenai

    hati. Secara klinik tampak rasa tidak enak badan, ,mual, muntah, diare dan sedikit

    demam diikuti dengan urine warna gelap, ikterus dan nyeri hepatomegaliE mungkin

    secara subklinik diketahui berdasarkan kenaikan kadar aspartat dan alanin

    aminotransferase %S9 dan +9&. Hepatitis ; mungkin berkaitan dengan

    fenomena kompleks imun, termasuk artritis, penyakit seperti serum sickness,

    glomerulonefritis dan vaskulitis seperti poliartritis nodosa. enyakit seperti

    hepatitis mungkin penyebabnya tidak hanya oleh virus hepatotropik %,;,6,$,0&

    tetapi juga oleh virus#virus lainnya %0pstein#;arr, 6)", cosackievirus, dll&,

    alkohol, obat#obatan, hipotensi dan iskemia dan penyakit traktus biliaris.

    Hepatitis A 0HA enyakit infeksi akut pada hati yang disebabkan oleh virus

    hepatitis %H"&.  "irus picorna 24#nm dengan untaian tunggal genom ?F.

    kibat sembuh dalam -#12 bulan, biasanya tanpa gejala sisaE sebagian kecil akan

    tampak satu atau dua gambaran klinik dan serologikE pada beberapa kasus, timbul

    kolestasis yang jelas menunjukkan terjadinya sumbatan biliarisE jarang bersifat

    fatal %hepatitis fulminan&, tidak ada karier kronis.

    =ejala awal infeksi hepatitis biasanya sering dianggap influena, tapi pada

     beberapa penderita, terutama anak#anak, tidak menunjukkan gejala sama sekali.

    =ejala biasanya muncul 2 sampai - minggu %masa inkubasi& setelah infeksi awal14.

    =ejala biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, meskipun beberapa orang bisa

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    17/39

    sakit selama - bulan( kelelahan, demam mual muntah kehilangan nafsu makan,

    menguningnya kulit dan mata karena hiperbilirubinemia, garam empedu yang

    disaring dari aliran darah dan diekskresikan dalam urin, memberikan warna kuning

    gelap, tinja berwarna tanah liat1:.

    )eskipun H" diekskresikan dalam tinja menjelang akhir masa inkubasi,

    diagnosis spesifik dibuat oleh deteksi antibodi Ag) H"#spesifik dalam darah.

    ntibodi Ag) hanya muncul dalam darah menyusul infeksi hepatitis akut . Hal

    ini terdeteksi satu sampai dua minggu setelah infeksi awal dan berlangsung sampai

    1! minggu. ntibodi Ag= dalam darah muncul berarti tahap akut penyakit sudah

    selesai dan penderita akan kebal terhadap infeksi selanjutnya. ntibodi Ag= H"

     juga ditemukan dalam darah orang tervaksinasi dan tes untuk kekebalan terhadap

    virus didasarkan pada deteksi antibodi ini17. Selama infeksi tahap akut, enim hati

    alanin transferase %+9& muncul dalam darah yang nilainya jauh lebih tinggi dari

    normal. 0nim berasal dari sel#sel hati yang telah dirusak oleh virus 2.

    0pidemiologi penularan fekal#oralE endemik di negara#negara kurang

     berkembangE epidemi yang ditularkan melalui makanan dan airE wabah pada pusat#

     pusat perawatan, tempat tinggal. encegahan setelah paparan( imun globulin ,2

    m+/kg A) dalam 2 minggu pada kontak dalam rumah tangga %bukan kontak biasa

    di tempat kerja&. Sebelum paparan( vaksin H" tidak aktif 1m+ A) %dosis satuan

    tergantung pada formulasi&E setengah dosis pada anak#anakE ulangan pada -#12

     bulanE sasaran pada wisatawan, calon tentara, perawat hewan, petugas perawatan,

     pekerja laboratorium, penderita dengan penyakit hati kronis, terutama hepatitis 6.

    Hepatitis B 0HB )erupakan penyakit infeksi peradangan hati yang

    disebabkan oleh virus Hepatitis ; %H;"&. Hepadna virus !2#nm dengan selubung

     permukaan luar %Hbsg&, inti nukleokapsid dalam %Hbcg&, $F polimerase dan

    sebagian ulir ganda $F genome dari '2 nukleotida. ;entuk sirkulasi Hbcgadalah Hbeg, suatu petanda replikasi virus dan kemampuan infeksi. Serotip

     banyak dan heterogen genetik 

    "irus ini ditularkan melalui paparan darah atau cairan tubuh seperti air mani

    dan cairan vagina, sedangkan $F virus telah terdeteksi dalam air liur, air mata,

    dan urin dari karier kronis. Anfeksi perinatal merupakan rute utama infeksi pada

    daerah endemik %terutama negara berkembang&21.

    Anfeksi akut virus hepatitis ; dikaitkan dengan hepatitis viral akut. enyakit

    yang diawali dengan sakit secara menyeluruh, kehilangan nafsu makan, mual,

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    18/39

    muntah, nyeri di seluruh tubuh, demam ringan, urin berwarna gelap, dan kemudian

     berkembang menjadi ikterus22.

    Anfeksi kronis virus hepatitis ; dapat bersifat asimtomatik atau mungkin

     berhubungan dengan peradangan kronis hati %hepatitis kronis&, yang dapat

    mengarah ke sirosis setelah beberapa tahun. Denis infeksi ini dapat meningkatkan

    insiden karsinoma hepatoseluler %kanker hati&. asien karier kronis dianjurkan

    untuk menghindari mengkonsumsi alkohol karena akan meningkatkan risiko

    mereka terkena sirosis dan kanker hati. "irus hepatitis ; telah dikaitkan dengan

     perkembangan glomerulonefritis membranosa %=F)&2'.

    emungkinan sembuh I 78, hepatitis fulminan %G18&, hepatitis kronis atau

    karier %hanya 1#28 imunokompeten pada orang dewasaE lebih tinggi pada

    neonatus, usia lanjut, gangguan imunologik&, sirosis, dan karsinoma hepatoselular %terutama setelah infeksi kronis yang dimulai pada bayi atau awal masa kanak#

    kanak&.

    $iagnosis Hbsg dalam serum %infeksi akut atau kronis&E Ag) anti#H;c %awal

    anti H;c mengindikasi adanya infeksi akut atau baru saja terjadi infeksi&. 9ak lama

    setelah munculnya H;sg, antigen lain yang disebut antigen e hepatitis ;

    %H;eg& akan muncul. Secara tradisional, kehadiran H;eg dalam serum host

    dikaitkan dengan replikasi virus tingkat yang jauh lebih tinggi dan meningkatkan

    infektivitas, namun varian dari virus hepatitis ; tidak menghasilkan KeK antigen,

    sehingga aturan ini tidak selalu berlaku. Dika imunitas host mampu melawan

    infeksi, akhirnya H;sg akan menjadi tidak terdeteksi dan akan diikuti oleh

    antibodi Ag= terhadap antigen permukaan hepatitis ; dan antigen inti, %anti#H;s

    dan anti H;c Ag=&. aktu antara penghapusan H;sg dan munculnya anti#H;s

    disebut periode jendela. Seseorang dengan Hbsg negatif tetapi anti#H;s positif 

     berarti telah sembuh dari penyakitnya atau telah divaksinasi sebelumnya2!.

    Andividu dengan H;sg positif selama setidaknya enam bulan dianggap sebagai

     pembawa hepatitis ;. embawa virus mungkin mengidap hepatitis ; kronis, yang

    akan tercermin dengan peningkatan serum alanine aminotransferase %+9& dan

     peradangan pada hati, seperti yang digambarkan pada pemeriksaan biopsi25. 9es

    yang paling sensitif adalah mengetahui H;" $F dalam serumE umumnya tidak 

    diperlukan untuk diagnosis rutin.

    0pidemiologi perkutan %tusukan jarum&, seksual atau penularan perinatal.

    0ndemik di sub#Sahara frika dan sia 9enggara, dimana hampir 28 penduduk 

    terkena infeksi, biasanya pada waktu usia muda.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    19/39

    encegahan setelah orang yang belum divaksinasi terpajan( globin imun

    hepatitis ; %H;Ag& ,- m+/kg ;; secara A) segera setelah tertusuk jarum

    terinfeksi sampai 1! hari setelah pajanan seksual disertai serangkaian vaksinasi.

    ada paparan perinatal %ibu HbsgL& H;Ag ,5 m+ pada paha segera setelah lahir 

    dengan vaksinasi dimulai pada 12 jam pertama kehidupan. Sebelum paparan(

    vaksin hepatitis ; rekombinan A) %dosis tergantung pada formulasi untuk dewasa

    atau untuk anak#anak dan hemodialis&E pada E 1E dan - bulanE suntikan pada

    deltoid bukan pada bokong. $itargetkan untuk kelompok risiko tinggi %misalnya

     pekerja kesehatan, individu dengan pasangan seksual banyak, pengguna obat A",

     pasien hemodialisis, hemofilia, kontak rumah tangga dan kontak seksual dari

    karier Hbsg, individu bepergian ke daerah endemik, anak#anak yang tidak 

    divaksinasi G1: tahun&. Sekarang dianjurkan vaksinasi secara menyeluruh pada

    seluruh anak di merika Serikat.

    Hepatitis & 0H& disebabkan oleh virus mirip flavi virus dengan genom

    ?F yang terdiri dari I7 nukleotida %mirip dengan virus demam kuning, virus

    dengue&, heterogenitas genetik. eriode inkubasi 4#: minggu. Anfeksi virus ini

    sering kali tanpa gejala, tetapi infeksi kronis dapat menyebabkan jaringan parut

    hati dan akhirnya menjadi sirosis, yang umumnya terlihat setelah beberapa tahun

    kemudian. $alam beberapa kasus, orang#orang dengan sirosis akan berkembang

    menjadi gagal hati, kanker hati atau varises esofagus dan lambung yang

    mengancam jiwa2-.

    erjalanan klinis sering secara klinis ringan dan menjadi nyata karena

     peningkatan secara fluktuasi kadar serum aminotransferaseE I 58 cenderung

    kronis, penyakit menuju ke sirosis pada I 28. Anfeksi hepatitis 6 menyebabkan

    gejala akut pada 158 kasus. =ejala umumnya ringan dan samar#samar, termasuk 

    nafsu makan menurun, kelelahan, mual, nyeri sendi, dan penurunan berat badan.

    Sebagian besar kasus infeksi akut tidak berhubungan dengan gejala ikterus24.

    Sekitar :8 dari mereka yang terkena virus berkembang menjadi infeksi

    kronis. ebanyakan tanpa gejala selama beberapa dekade awal infeksi, meskipun

    hepatitis 6 kronis dapat dikaitkan dengan gejala kelelahan. Hepatitis 6 menahun

    menjadi penyebab utama sirosis dan kanker hati. Sekitar 1#'8 orang

     berkembang menjadi sirosis lebih dari ' tahun. Sirosis lebih sering pada mereka

    yang mempunyai infeksi tambahan hepatitis ; atau HA", pecandu alkohol, dan

    orang#orang jenis kelamin laki#laki. )ereka yang berkembang menjadi sirosis

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    20/39

    memiliki risiko 2 kali lipat lebih besar menjadi karsinoma hepatoseluler. Hepatitis

    6 adalah penyebab dari 248 kasus sirosis dan 258 karsinoma hepatoseluler di

    seluruh dunia2:.

    Sirosis hati dapat menyebabkan hipertensi portal, asites %akumulasi cairan di

     perut&, mudah memar atau pendarahan, varises %vena membesar, terutama di perut

    dan kerongkongan&, ikterus, dan sindrom gangguan kognitif dikenal sebagai

    ensefalopati. Hal ini merupakan indikasi untuk dilakukannya transplantasi hati27.

    $iagnosis menggunakan nti#H6" dalam serum. Sekarang imunoassay

    generasi ketiga memasukkan protein dari inti, bagian FS' dan FS5. Andikator 

    yang paling sensitif infeksi H6" adalah H6" ?F.

    Hepatitis 6 kronis didefinisikan sebagai infeksi dengan virus hepatitis 6 yang

     bertahan selama lebih dari enam bulan berdasarkan kehadiran ?F#nya. Anfeksi

    kronis biasanya tanpa gejala selama beberapa dekade pertama. aling sering

    ditemukan setelah pemeriksaan enim hati yang meningkat atau pada pemeriksaan

    rutin kelompok risiko tinggi. 9etapi tes ini tidak dapat membedakan antara infeksi

    akut dan kronis'.

    0pidemiologi H6" berperan I 78 pada kasus transfusi yang berkaitan

    dengan hepatitis. enggunaan obat A" berperan I 58 dari kasus#kasus hepatitis 6

    yang dilaporkan. Sedikit adanya bukti tentang penularan melalui seksual atau

     perinatal. encegahan jangan gunakan donor darah yang dibayar, melakukan tes

    darah dari donor untuk anti#H6". nti#H6" diketahui dari imunoassay enim

    dalam darah donor dengan +9 normal sering memberikan positif palsu %'8&E

    hasilnya sebaiknya dipastikan melalui pemeriksaan H6" ?F dalam serum.

    Sirosis Hepatis )erupakan konsekuensi dari penyakit hari kronis yang

    ditandai dengan penggantian jaringan hati dengan jaringan fibrotik, jaringan parut,

    dan nodul regeneratif %benjolan yang terbentuk sebagai hasil regenerasi jaringan

    yang telah rusak. enyakit ini mengarah ke hilangnya fungsi hati. Sirosis

    umumnya disebabkan oleh alkoholisme, hepatitis ;, hepatitis 6, dan penyakit  fatty

    liver , namun tidak menutup kemungkinan oleh penyebab yang lainnya. ;eberapa

    kasus didapatkan idiopatik '1.

    Hati memainkan peran penting dalam sintesis protein %misalnya, albumin,

    faktor pembekuan dan komplemen&, detoksifikasi dan penyimpanan %misalnya

    vitamin &. Selain itu, hati berpartisipasi dalam metabolisme lipid dan karbohidrat.

    Sirosis sering didahului oleh hepatitis dan fatty liver  %steatosis&. Dika penyebabnya

    dihilangkan pada tahap ini, perubahan tersebut masih reversibel. atologis khas

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    21/39

    sirosis adalah pengembangan jaringan parut yang menggantikan parenkim normal,

    menghalangi aliran darah portal melalui organ dan mengganggu fungsi normal.

    enelitian terbaru menunjukkan peran penting dari sel stelat, jenis sel yang

     biasanya menyimpan vitamin , dalam perkembangan sirosis. erusakan

     parenkim hati menyebabkan aktivasi sel stelat, yang menjadi kontraktil %disebut

    myofibroblast& dan menghalangi aliran darah dalam sirkulasi. $i samping itu,

    teraktivasi juga 9=*#M1, yang mengarah ke respon fibrosis dan proliferasi jaringan

    ikat. =aris#garis jaringan fibrosa yang memisahkan nodul#nodul hati, yang

    akhirnya menggantikan arsitektur hati seluruh, yang menyebabkan penurunan

    aliran darah sistemik. +impa menjadi padat, yang menyebabkan hipersplenisme

    dan peningkatan penyerapan trombosit. Hipertensi portal bertanggung jawab atas

    komplikasi yang paling parah sirosis'2.

    Kolestatis kstraepatik. enyebab paling sering pada kolestasis

    ekstrahepatik adalah batu duktus koledokus dan kanker pankreas. enyebab

    lainnya yang relatif lebih jarang adalah striktur jinak %operasi terdahulu& pada

    duktus koledokus, karsinoma duktus koledokus, pankreatitis atau  pseudocyst 

     pankreas dan kolangitis sklerosing. olestasis mencerminkan kegagalan sekresi

    empedu. )ekanismenya sangat kompleks, bahkan juga pada obstruksi mekanis

    empedu

    0fek patofisiologi mencerminkan efek backup  konstituen empedu %yang

    terpenting bilirubin, garam empedu, dan lipid& ke dalam sirkulasi sistemik dan

    kegagalannya untuk masuk usus halus untuk ekskresi. ?etensi bilirubin

    menghasilkan campuran hiperbilirubinemia dengan kelebihan bilirubin konjugasi

    masuk ke dalam urin. 9inja sering berwarna pucat karena lebih sedikit yang bisa

    mencapai saluran cerna usus halus. eningkatan garam empedu dalam sirkulasi

    selalu diperkirakan sebagai penyebab keluhan gatal %pruritus&, walaupun

    sebenarnya hubungan belum jelas sehingga patogenesis gatal masih belum bisa

    diketahui dengan pasti.

    =aram empedu dibutuhkan untuk penyerapan lemak, dan vitamin , gangguan

    ekskresi garam empedu dapat berakibat steatorrhea dan hipoprotrombinemia. ada

    keadaan kolestasis yang berlangsung lama % primary biliary cirrhosis), gangguan

     penyerapan 6a dan vitamin $ dan vitamin lain yang larut lemak dapat terjadi dan

    dapat menyebabkan osteoporosis atau osteomalasia. ?etensi kolesterol dan

    fosfolipid mengakibatkan hiperlipidemia, walaupun sintesis kolesterol di hati

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    22/39

    dan esterifikasi yang berkurang dalam darah turut berperanE onsentrasi

    trigliserida tidak terpengaruh.

    Kolelitiasis $iartikan adanya batu di kantong empedu disebut juga dengan

    allstone. Dika batu empedu bermigrasi turun ke saluran empedu, kondisi tersebut

    disebut sebagai koledokolitiasis. oledokolitiasis itu sendiri sering dikaitkan

    dengan obstruksi saluran empedu yang dapat menyebabkan penyakit ascending 

    cholangitis. ;atu empedu yang bermigrasi ke tingkat ampula "ater dapat

    menghambat sistem eksokrin pankreas, yang selanjutnya dapat mengakibatkan

     pankreatitis.

    0pidemiologi satu juta kasus baru kolelitiasis setiap tahun di merika Serikat.

    *aktor predisposisi mencakup demografik/genetik %prevalensi meningkat pada

    Andian merika 3tara&, obesitas, berat badan turun, hormon seks wanita, usia,

     penyakit ileum, kehamilan, hiperlipidemia tipe A" dan sirosis.

    ;atu empedu kolesterol terbentuk ketika empedu mengadung terlalu banyak 

    kolesterol dan tidak diimbangi dengan jumlah garam empedu. Selain konsentrasi

    kolesterol yang tinggi, ada dua faktor yang menyebabkan batu empedu. @ang

     pertama adalah seberapa sering dan seberapa baik kontraksi kandung empedu,

     pengosongan yang tidak lengkap dan tidak sering dapat mengakibatkan

    overconcentrated dan berkontribusi dalam pembentukan batu empedu. Hal ini

    dapat disebabkan oleh resistensi yang tinggi terhadap aliran empedu dari kantong

    empedu karena geometri internal yang rumit dari duktus sistikus. *aktor kedua

    adalah adanya protein dalam hati dan empedu yang mendorong atau menghambat

    kristalisasi kolesterol menjadi batu empedu. Selain itu, peningkatan kadar hormon

    estrogen, sebagai akibat dari kehamilan atau terapi hormon, atau penggunaan

    kontrasepsi oral kombinasi yang mengandung estrogen dapat meningkatkan kadar 

    kolesterol dalam empedu dan juga mengurangi gerakan kantong empedu, sehinggamemicu pembentukan batu empedu''.

    =ejala dan tanda batu empedu adalah BtenangC yaitu terdapat pada penderita

    tanpa gejala. =ejala terdapat jika batu menimbulkan inflamasi atau obstruksi

    duktus sistikus atau duktus biliaris komunis. =ejala utama( %1& kolik biliaris N sakit

    hebat terus menerus pada kuadran kanan atas di epigastrium yang mulainya

    mendadakE sering terdapat '#7 menit setelah makan, berakhir sampai beberapa

     jam dan terkadang menjalar ke skapula kanan atau punggungE %2& mual, muntah.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    23/39

    ada pemeriksaan fisik mungkin normal atau tampak nyeri epigastrium atau pada

    kuadran kanan atas %?3=&.

    +aboratorium terkadang, ringan dan sedikit peningkatan bilirubin %G:5 Omol/+

    %G5 mg/d+&& diikuti dengan kolik biliaris. encitraan hanya 18 batu kolesterol

    adalah radio#opak. 3ltrasonografi adalah tes diagnosis yang terbaik.

    olesistogram oral telah digantikan dengan ultrasonografi tetapi mungkin berguna

    untuk menilai duktus sistikus apakah masih paten dan fungsi pengosongan

    kandung empedu masih berfungsi.

    engobatan meliputi pengangkatan batu menggunakan 0?6 %endoscopic

    retrograde cholangiopancreatography&. ;iasanya, kantong empedu ini kemudian

    diangkat dengan operasi yang disebut kolesistektomi, untuk mencegah terjadinya

    obstruksi saluran empedu di masa mendatang atau komplikasi lain

    '!

    .

    Kolesistitis akut radang akut kandung empedu biasanya disebabkan oleh

    sumbatan duktus sistikus karena batu yang terjebak. ?eaksi radang ditimbulkan

    oleh( %1& radang mekanis karena tekanan dalam lumen meningkatE %2& radang

    kimia dari pelepasan lisolesitinE %'& radang bakteri, yang memegang peran dalam

    5#5:8 pasien dengan kolesistitis akut. 0tiologi 78 batuE 18 bukan batu.

    olesistitis bukan batu berkaitan dengan kejadian komplikasi yang lebih tinggi

    dan berkaitan dengan penyakit yang akut %misalnya luka bakar, trauma,

     pembedahan besar&, puasa, hiperalimentasi yang menyebabkan stasis kandung

    empedu, vaskulitis, karsinoma kandung empedu atau karsinoma duktus biliaris

    komunis, beberapa infeksi kandung empedu % !eptospira" Streptococcus"

    Salmonella" atau #ibrio cholerae&, tetapi pada I 58 kasus tidak ditemukan

     penjelasan yang mendasar.

    =ejala dan tanda berupa %1& serangan kolik biliaris %nyeri kuadran kanan atas

    atau nyeri epigastrium& yang progresif memburukE %2& mual, muntah, tidak nafsu

    makanE dan %'& demam. emeriksaan yang khas adanya ketegangan pada kuadran

    kanan atasE teraba massa pada kuadran kanan atas ditemukan pada 28 pasien.

     $urphy%s sign  timbul jika inspirasi dalam atau batuk sewaktu palpasi kuadran

    kanan atas, menimbulkan sakit yang makin hebat atau saat diminta menahan

    inspirasi.

    olesistitis biasanya didiagnosis dengan riwayat gejala di atas, serta temuan

     pemeriksaan(

    1 $emam %biasanya ringan pada kasus tanpa komplikasi&

    2 Fyeri kuadran kanan atas dengan atau tanpa tanda )urphy

    ' Ortner%s Sign( Fyeri ketuk pada tepi lengkung iga kanan

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    24/39

    ! eorgievskiy & $yussi's sign (phrenic nerve sign)( Fyeri ketika penekanan

     pada tepi sternokleidomastoid

    5  oas%s Sign( eningkatan sensitivitas bawah skapula kanan %juga karena iritasi

    saraf frenikus&'5

     Filai laboratorium menandakan kenaikan alkali fosfatase, dapat disertai

    kenaikan bilirubin yang tinggi %meskipun ini dapat menunjukkan kelainan

    koledokolitiasis&, dan mungkin disertai dengan kenaikan hitung sel darah putih.

    6? %&*eactive +rotein& sering meningkat. 9ingkat kenaikan nilai#nilai

    laboratorium mungkin tergantung pada tingkat peradangan kandung empedu itu

    sendiri. asien dengan kolesistitis akut mungkin nilai laboratoriumnya bisa terlihat

    abnormal sedangkan pada kolesistitis kronis nilai#nilai laboratorium sering kali

    normal.3S= adalah modalitas sensitif dan spesifik untuk diagnosis kolesistitis akut,

    sensitivitas mencapai ::8 sedangkan spesifitas mencapai :8. riteria diagnostik 

    kandung empedu didapatkan penebalan dinding sebesar I 'mm. ;atu empedu

     bukan merupakan kriteria diagnostik untuk kolesistitis sebab dapat terjadi dengan

    atau tanpa batu. Sensitivitas dan spesifitas temuan , scan berada pada kisaran

    7#758. , scan lebih sensitif dibandingkan ultrasonografi dalam penggambaran

    respon inflamasi  pericholecystic  dan melokalisir abses  pericholecystic" gas

     pericholecystic" dan permukaan luar lumen kandung empedu. , scan tidak bisa

    melihat kalsifikasi kandung empedu dan menilai $urphy%s Sign.

     -epatobiliary scintigraphy dengan teknesium#77m $ASA$ %bilirubin& analog

     juga sensitif dan akurat untuk diagnosis kolesistitis kronis dan akut. 9eknik ini

     juga dapat menilai kemampuan ejeksi kandung empedu dan penurunan

    kemampuan ejeksi kandung empedu dapat dikaitkan dengan kolesistitis kronis.

     Famun, karena kebanyakan pasien dengan nyeri kuadran kanan atas tidak 

    memiliki kolesistitis, evaluasi primer biasanya dilakukan dengan modalitas yangdapat mendiagnosa penyebab lain juga'-.

    Kole!okolitiasis 3 kolangitis etiologi pada penderita dengan kolelitiasis, aliran

     batu empedu ke dalam duktus hepatikus komunis terjadi pada 1#158E usia yang

    makin bertambah. ada kolesistektomi, batu yang tidak diketahui akan tertinggal

     pada 1#58 penderita.

    =ejala dan tanda koledokolitiasis mungkin sebagai penemuan yang tidak 

    sengaja, kolik biliaris, obstruktif ikterus, kolangitis, atau pankreatitis. olangitis

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    25/39

     biasanya memberi gejala demam, nyeri kuadran kanan atas dan ikterus %trias

    harcot &.

    +aboratorium menunjukkan peningkatan serum bilirubin, alkali fosfatase dan

    aminotransferase. +eukositosis biasanya mengikuti kolangitisE kultur darah sering

     positif. milase meningkat pada 158 kasus. encitraan diagnosis biasanya dibuat

    melalui kolangiografi, baik sebelum operasi melalui endoscopic retrograd

    cholangiopancreatography %0?6& atau intraoperatif pada saat kolesistektomi.

    3ltrasonografi mungkin memperlihatkan duktus biliaris melebar tetapi tidak 

    sensitif untuk mengetahui batu pada duktus biliaris komunis.

    $iagnosis banding berupa kolesistitis akut, kolik ginjal, viskus perforasi,

     pankreatitis. omplikasi kolangitis, obstruktif ikterus, pankreatitis yang diinduksi

    oleh batu empedu dan sirusi bilier sekunder.

    ''

    Ikterus neonatorum. adalah menguningnya sklera, kulit, atau jaringan lain

    akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh. eadaan ini merupakan tanda penting

     penyakit hati atau kelainan fungsi hati, saluran empedu, dan penyakit darah. ;ila

    kadar bilirubin darah melebihi 2 mg8 maka ikterus akan terlihat. Famun pada

    neonatus masih belum terlihat meskipun kadar bilirubin mencapai 5 mg 8 1

    )acam ikterus

    1 Akterus fisiologis

    Akterus fisiologi adalah keadaan dimana hiperbilirubin karena faktor fisiologis

    yang merupakan gejala normal dan sering dialami bayi baru lahir.

    a 9imbul pada hari kedua dan ketiga

     b adar bilirubin indirect tidak melebihi 1 mg8 pada neonatus cukup bulan

    dan 12,58 untuk neonatus lebih bulan

    c ecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg8 perhari

    d Akterus menghilang 1 hari pertama

    2 Akterus patologis

    a Akterus dalam 2! jam pertama

     b adar bilirubin melebihi 1 mg8 pada neonatus cukup bulan atau melebihi

    12,58 pada neonatus kurang bulanc eningkatan bilirubin lebih dari 5 mg8 perhari

    d Akterus menetap setelah 2 minggu pertama

    e adar bilirubin direct melebihi 1 mg8

    f )empunyai hubungan dengan proses hemolitik 

    eningkatan kadar bilirubin umumnya terjadi pada setiap baru lahir, karena

    hemolisis yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih banyak dan berumur 

    lebih pendek 

    1 *ungsi hepar yang belum sempurna %jumlah dan fungsi enim glukoronil

    transferase, ligan dalam protein belum adekuat&

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    26/39

    2 Siklus enterohepatikus meningkat karena masih berfungsinya enim beta

    glukoronidase di usus dan belum ada nutrien.

    )eptospirosis  adalah suatu penyakit oonosis yang disebabkan oleh

    mikroorganisme berbentuk spiral dan bergerak aktif yang dinamakan

    +eptospira. enyakit ini dikenal dengan berbagai nama seperti )ud fever,Slime

    fever %Shlamnfieber&, Swam fever, utumnal fever, Anfectious jaundice, *ield

    fever, 6ane cutter dan lain#lain',!.

    enyakit yang terdapat di semua negara dan terbanyak ditemukan di

    negara beriklim tropis ini, disebabkan oleh +eptospira inter ogans dengan berbagai

    subgrup yang masing#masing terbagi lagi atas serotipe bisa terdapat pada

    ginjal atau air kemih binatang piaraan seperti anjing, lembu, babi, kerbau

    dan lain#lain, maupun binatang liar seperti tikus, musang, tupai dansebagainya. )anusia bisa terinfeksi jika terjadi kontak pada kulit atau selaput

    lendir yang luka atau erosi dengan air, tanah, lumpur dan sebagainya yang

    telah terjemar oleh air kemih binatang yang terinfeksi leptospira4.

    ;eberapa teori menjelaskan terjadinya ikterus pada leptospirosis. 9erdapat

     bukti yang menunjukkan bahwa hemolisis bukanlah penyebab ikterus, disamping

    itu hemoglobinuria dapat ditemukan pada awal perjalanan leptospirosis,

     bahkan sebelum terjadinya ikterus. Famun akhir#akhir ini ditemukan bahwa

    anemia hanya ada pada pasien leptospirosis dengan ikterus. 9ampaknya

    hemolisis hanya terjadi pada kasus leptospirosis berat dan mungkin dapat

    menimbulkan ikterus pada beberapa kasus. enurunan fungsi hati juga sering

    terjadi, namun nekrosis sel hati jarang terjadi sedangkan S=

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    27/39

    dilupakan. 3mur dan jenis kelamin sering memberikan petunjuk kearah kemungkinan

    tercapainya diagnosis. )isalnya hepatitis viral akut tipoe ditemukan terutama pada

    anak#anak dan usia muda. enyakit akndung empedu lebihbanyak dijumpai pada usia

     pertengahan dan pada wanita. Sebaliknya, sirosis hati ataau hepatoma lebih banayk 

     pada kaum pria.

    a Anamnesis terkait ikterus

    namnesis yang terinci perlu untuk mengetahui bagaimana mulainya penyakit.

    namnesis terkait ikterus tetap berpedoman pada 4 butir anamnesis %Sacred seven&

    dan ! pilar utama % undamental four &. namnesis sangat penting untukmenggali

    riwayat penyakit dan membantu pengakan diagnosis sebelum ditunjang oleh

     pemeriksaan fisik dan penunjang5. ;erikut adalah anamnesis terkait ikterus

     berdasarkan sacred seven(1

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    28/39

    mengonsumsi at tertentu atau obat tertentu, maka dengan penghentian

    konsumsi, gejala ikterus dapat berkurang.

    - *aktor pemberat

    *aktor pemberat terkait ikterus misalnya apakah keluhan memberat

    dengan konsumsi makanan berlemak, dengan penggunaan obat tertentu, atau

    apabila pasien beraktivitas. Hal ini dapat membantu mengarahkan ke diagnosis

     pasti. ;ila dengan makanan berlemak pasien menjadi semakin mengeluh sakit

    maka ada kemungkinan kolestitis.

    4 =ejala/keluhan yang menyertai

    enting untuk mengetahui gejala atau keluhan lain yang menyertai,

    karena hal tersebut dapat membantu untuk penegakan diagnosis dan

    menyingkirkan diagnosis banding yang lain. )isalnya adakah gejala predormal

    seperti lemas, tidak nafsu amkan, mual, mencret, nyeri ulu hati, myalgia,

    meriang atau menggigil yang timbul beberapa hart sebelum kulit berwarna

    kulit. Dika ada maka hepatitis viral aktif harus dicurigai. Dika periode praikterus

     berlangsung lebih lama atau lebih dari beberapa minggu atau bulan,maka curiga

    kearah subacute hepatic necrosis.

    danya keluhan sakit perut / kolik dan disertai gangguan pencernaan

    lama sebelumnya, yang diperberat oleh makan makanan berlemak disertai

    rasapenuh,kembung dan panas di perut serta mungkin sukar buang air besar,

    maka diagnosis mengarah ke penyakit batu di saluran empedu'4.

    danya demam dan menggigil biasanya terdapat pada penyakit

    kolangitis, namun harus diingat bahwa keadaan ini pun dapat ditemukan pada

    fase predormal hepatitis viral akut,hepatitis karena obat dan leptospirosis11.

    ada hepatitis gejala awal muncul secara mendadak seperti demam,

    mual, muntah, tidak mau makan, dan nyeri perut. Akterus dapat tidak kentara

     pada anak kecil muda sehingga hanya dapat terdeteksi dengan uji laboratorium.

    ;ila terjadi, ikterus dan urin berwarna gelap biasanya terjadi setelah gejala#gejala sistemik. Selain itu juga bisa didapatkan ada riwayat ikterus pada

    keluarga, teman sekolah, teman bermain, atau jika anak atau keluarga telah

     berwisata ke daerah endemik.2,12

    danya ikterus tanpa keluhan % painless jaundice)  harus dipkirkan

    kearah ikterus obstruktif karena tumor pancreas. eluhan gatal#gatal yang

    menyertai ikterus dapat mengarahkan kepada sumbatan di saluran empedu

    terutama oleh tumor,sedangkan jika keadaan ini ditemukan pada wanita yang

    sedang hamil, perlu dipikirkan mengenai ikterus berulang pada wanita hamil.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    29/39

    eluhan air seni yang berwarna gelap merupakan tanda permulaan

    ikterus. arna tinja juga perlu mendapat perhatian, misalnya warna yang

    acholic pada pasien ikterus obstruktif ekstrahepatik.

    Sedangkan anamnesis mengenai ikterus yang berpedoman dengan fundamental 

     four   yaitu(

    1 ?iwayat penyakit sekarang

    ?iwayat penyait sekarang penting untuk mengetahui hal#hal terkait

    alasan utama yang menyebabkan pasien memeriksakan diri atau dibawa

    keluarganya ke dokter atau rumah sakit. eluhan utama merupakan titik tolak 

     penelusuran informasi mengenai penyakit yang diderita pasien dan riwayat

     penyakit sekarang berdasarkan sacred seven di atas. ada pasien ikterus dapat

    ditanyakan apakah memiliki riwayat penyakti lain seperti Hipertensi, $iabetes

    )ellitus,

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    30/39

    kebiasaan. ada pasien ikterus penting untuk mengetahui adanya kebiasaan

    merokok, mengonsumsi alkohol. riwayat memakai tato, transfusi, termasuk 

     penyalahgunaan obat#obat terlarang %narkoba& maupun aktifitas seksual. ada

     pasien ikterus juag perlu ditanyakan apakah kontak dengan bintang pengerat

    seperti tikus %mengarah pada leptospirosis&, keadaan kebersihan lingkungan

     pasien %sanitasi rumah&, dan lain#lain11.

    b Pemeriksaan 4isik terkait ikterus

    emeriksaan fisik diperlukan untuk menunjukkan tanda objektif dari suatu

    gejala yang dikeluhkan apsien dan untuk mengonfirmasi hasil anamnesis pada

     pasien. Akterus dapat dilihat pada sklera atau kulit. linikus harus mencatat apakah

     penderita tampak sehat atau sakit, atau apakah penderita tampak iritabel atau lemah.

    Hal ini akan memberi indikasi apakah terdapat ensefalopati, infeksi atau penyakit

    metabolik. $ismorfisme sangat berharga untuk mencari penyebab kolestasis. opok 

     bisa diperiksa untuk melihat adanya tinja dempul dan urine gelap':.

    Kepala. 

    1 Sklera ikterus. 9entukan warnanya apakah memberi kesan kekuningan

    % yellownish jaundice& atau kehijauan % greenish jaundice& atau hanya sub ikterus.

    esan  yellownish jaundice  menandakan ikterus berasal dari kelainan

    intrahepatik, reenish jaundice  menandakan ikterus berasal dari kelainan

    ekstrahepatik.

    2 9anda#tanda anemia. nemia disertai ikterus perlu dipikirkan anemia hemolitik.

    ' Sianosis perioral )enunjukkan adanya kelainan pada cor atau pulmo. Sering

     pada cardiac sirrosis

    ! *etor hepatikum. )enandakan banyak amoniak dalam tubuh yang merupakan

    tanda kegagalan fungsi hati. aling sering pada koma hepatikum.

    )eer

    1 9entukan D" apakah meningkat. )enunjukkan bendungan sistemik /

     portal. )isal pada cardiac sirrosis.2 =; teraba membesar . )enunjukkan adanya infeksi. -epatitis dapat dengan

     pembesaran =;

    Tora5

    1 9entukan batas paru#hepar, apakah ada peranjakan hati

    2 6ari kemungkinan adanya ginekomastia dan spider nevi. )erupakan salah satu

    stigmata SH.

    ' ulmo ( dakah kelainan

    ! 6or ( dakah kelainan seperti gagal jantung

    Ab!omen

    • Anspeksi( cari adanya ( )assa, cites, "enektasi. elainan#kelainan ini sering

     pada SH dan hepatoma.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    31/39

    andung empedu yang membesar seperti ditemukan pada ikterus obstruktif,

    dapat teraba sebagai masa yang bulat rataE jika tidak sakit mungkin disebabkan

    oleh tumor di bagian kepala pancreas1,2.

    scites yang menyertai ikterus,umumnya disebabkan oleh sirosis hati. $engan

     pungsi diagnostic dapat mudah dilihat apakah caciran asites transudat, eksudat

    atau hemoragik 11.

    • uskultasi ( 6ari kemungkinan terdapat bruit pada massa yang tampak. ;ruit %L&

     pada massa hepar menunjukkan Hepatoma.

    • erkusi( 6ari kemungkinan redup yang dapat menunjukkan kemungkinan adanya

    massa atau pembesaran organ.

    1 Filai adanya acites dengan shifting dullness

    2 6ari kemungkinan adanya nyeri ketok pada regio hepar, kendung empedu,

    epigastrium•  alpasi (

    1 9entukan konsistensi abdomen

    2 dakah Hepatomegali. 9entukan besar dan konsistensi, tepi tajam / tumpul,

     permukaan licin#rata / berbenjol#benjol, nyeri tekan %F9&

    • )assa hati dgn tepi tajam, permukaan licin dan rata, konsistensi keras,

     F9 %L& ( mungkin Hepatitis

    • )assa hati dgn tepi tajam, permukaan berbenjol#benjol dan rata,

    konsistensi keras, F9 %L& ( mungkin Hepatoma

    • )assa hati dengan tepi tumpul, permukaan licin dan berbenjol, fluktuasi

    %L&, konsistensi lunak, F9 %L& ( mungkin bses Hepar 

    ' dakah Splenomegali. 9entukan dalam batas schuffner.

    Dika tidak ada tanda hemolitik maka ikterus dengan splenomegali lebih

    mengarah ke penyakit hati kronik sebagai penyebabnya5.

    kstremitas

    1

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    32/39

    • ;ilirubin serum indirek %tidak terkonjugasi&, meningkat pada keadaan

    hemolitik. Filai normalnya ,2#,4 mg/dl.

    • ;ilirubin serum total, meningkat pada penyakit hepatoseluler. Filai

    normalnya ,'#1, mg/dl11.

     b roteinlbumin merupakan protein utama serum yang hanya disintesis di

    retikulum endoplasma hepatosit. *ungsi utamanya adalah untuk 

    mempertahankan tekanan koloid osmotik intravaskuler dan sebagai

     pembawa berbagai komponen dalam serum, termasuk bilirubin, ion#ion

    inorganik %contohnya kalsium&, serta obat#obatan. enurunan kadar albumin

    serum dapat disebabkan karena penurunan produksi akibat penyakit

     parenkim hati. Filai normalnya ',2#5,5 g/dl11,'7.

    c 0nim serum

    • spartate aminotransferase %S9& atau Serum =lutamic

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    33/39

    emeriksaaan laboratorium yang terpenting adalah menilai peningkatan

     blirubin. ;eberapa penyakit terkait ikterus memiliki tanda yang khas pada hasil

     pemeriksaan laboratorium.

    • ada rasio bilirubin direk dan bilirubin total, jika rasio kurang dari 158

    maka cenderung ke proses hemolitik sindrom ilbert .

    • eningkatan bilirubin yang tidak terlalu tinggi %G1mg/dl& biasa

    ditemukan pada batu kandung empedu.

    • eningkatan bilirubin sekitar 15 mg/dl atau lebih tinggi biasa ditemukan

     pada hepatitis akut.

    • eningkatan bilirubin hingga 25 mg/dl atau lebih dapat mengarah pada

    kolestatis ekstrahepatik.

    • eningkatan bilirubin yang lebih tinggi dapat mengarah pada hepatitis

    fulminan.ada kejadian peningkatan bilirubin direct perlu diperiksa transaminase,

    alkali fosfatase, albumin, globulin, dan P=9 untuk membedakan

    keadaan hepatoseluler dan kolestasis. adar transaminase yang tinggi

    sekali menyokong adanya penyakit hepatoseluler. $anya penyumbatan

    ekstrahepatk biasanya disertai dengan peningkatan alkali fosfatase dan

    kolesterol.

    erlu diperhatikan bahwa kelainan faal hati tidak spesifik sehingga

    interpretasi kelainan laboratorium harus dilakukan hati#hati dengan

    melihat keluhan dan gejala#gejala secara keseluruhan.

    2 encitraan

    a 3ltrasonografi %3S=&

    3S= perlu dilakukan untuk menentukan penyebab obstruksi. @ang

     perlu diperhatikan adalah (

    • ;esar, bentuk dan ketebalan dinding kandung empedu. ;entuk kandung

    empedu yang normal adalah lonjong dengan ukuran 2 N ' - cm,

    dengan ketebalan sekitar ' mm. ;ila ditemukan dilatasi duktus

    koledokus dan saluran empedu intrahepatal disertai pembesaran

    kandung empedu menunjukan ikterus obstrusi ekstrahepatal bagian

    distal. Sedangkan bila hanya ditemukan pelebaran saluran empedu

    intrahepatal saja tanpa disertai pembesaran kandung empedu

    menunjukkan ikterus obstruksi ekstrahepatal bagian proksimal artinya

    kelainan tersebut di bagian proksimal duktus sistikus.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    34/39

    • da tidaknya massa padat di dalam lumen yang mempunyai densitas

    tinggi disertai bayangan akustik %acustic shadow&, dan ikut bergerak 

     pada perubahan posisi, hal ini menunjukan adanya batu empedu.

    • ;ila tidak ditemukan tanda#tanda dilatasi saluran empedu berarti

    menunjukan adanya ikterus obstruksi intra hepatal':.

    &onto 3S= batu empedu www.radiopaedia.org 

     b 6omputed 9omography %69& Scan

    69 Scan dilakukan untuk melihat adanya dilatasi duktus intrahepatik 

    yang disebabkan oleh oklusi ekstrahepatik dan duktus koledokus akibat

    kolelitiasis. 69 scan menyediakan evaluasi yang baik dari seluruh saluran

    empedu karena dapat menentukan anatomi lebih baik daripadaultrasonografi. 69 scan mungkin modalitas pencitraan awal dalam beberapa

    kasus!.

    69 scan abdomen www.healthcentral.com 

    c )agnetic ?esonance Amaging %)?A&

    http://www.radiopaedia.org/http://www.healthcentral.com/http://www.healthcentral.com/http://www.radiopaedia.org/http://www.healthcentral.com/

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    35/39

    )?A menghasilkan gambar yang sebanding dengan kualitas 69 scan

    tanpa paparan pasien terhadap radiasi pengion. Setelah pemberian agen

    kontras yang cocok, pencitraan dari saluran empedu bisa lebih terperinci!.

     

    encitraan )?A hepar encitraan )?A sirosis hepar  

    www.radiopaedia.org 

    d 0ndoskopi retrograde cholangiopancreatography %0?6&

    0?6 berguna dalam kasus dimana obstruksi bilier diduga kuat. Ani

    adalah investigasi pilihan untuk mendeteksi dan mengobati batu saluran

    empedu umum dan juga berguna untuk membuat diagnosis kanker pankreas.

    ondisi lain yang mungkin berguna 0?6 termasuk primary sclerosing

    cholangitis dan adanya kista koledukus!.

    =ambaran pencitraan 0?6

     www.cpmc.org 

    e ;iopsi hati

    ;anyak penderia membutuhkan biopsy hati untuk menegakkan

    diagnosis pasti. ;iopsy dapat dilakukan perkutan, dengan atau tanpa arahan

    ultrasonografi atau melalui pembedahan. Selain untuk pemeriksaan

    http://www.radiopaedia.org/http://www.cpmc.org/http://www.radiopaedia.org/http://www.cpmc.org/

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    36/39

    histopatologi untuk melihat gambaran spesifik, specimen biopsy hati dapat

    digunakan untuk pemeriksaan secara kuantitatif !.

     

    *ambar 1#. 9eknik;iopsi hepar. Darum ;iopsi biasanya diinsersikan di sela iga

    4#7. Daringan hasilbiopsi diletakkan di kaca objek untukdilihat histopatologinya

    www.niddk.nih.gov 

    a. Hasil biopsi hepar norrmal b. Hasil biopsi heparpada Hepatitis ;

    www.intechopen.com 

    PNATA)AKSANAAN

    enatalaksanaan terhadap ikterus pada gangguan sistem hepatobilier 

    tergantung dari penyebabnya.

    a Akterus Antrahepatik yang disebabkan oleh hepatitis

    9idak ada pengobatan antivirus spesifik untuk H". Anfeksi akut dapat dicegahdengan pemberian immunoglobulin dalam 2 minggu setelah terinfeksi atau

    menggunakan vaksin. enderita hepatitis biasanya dirawat jalan, tetapi 1'8

     penderita memerlukan rawat inap dengan indikasi muntah hebat, dehidrasi dengan

    kesulitan masukan per oral, kadar S=

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    37/39

    enatalaksanaan diet merupakan bentuk terapi utama pada pasien yang hanya

    mengalami intoleransi terhadap makanan berlemak dan mengeluhkan gejala

    gastrointestinal ringan $iet yang diterapkan segera setelah suatu serangan yang

    akut biasanya dibatasi pada makanan cair rendah lemak. ada pasien ikterus bisa

    terjadi malnutrisi yaitu malnutrisi protein, malabsorpsi lemak, anoreksia dan

    defisiensi vitamin larut lemak. 9erapi yang diberikan adalah diet 99 dengan

     penambahan 58 kalori dari biasanya.'4

    -   *armakoterapi

    sam ursodeoksikolat %urdafalk& dan kenodeoksikolat %chenodiol,

    chenofalk& telah digunakan untuk melarutkan batu empedu radiolusen yang

     berukuran kecil dan terutama tersusun dari kolesterol.. )ekanisme kerjanya

    adalah menghambat sintesis kolesterol dalam hati dan sekresinya sehingga

    terjadi desaturasi getah empedu. +arutan ini dimasukkan dengan suatu alat

    khusus ke dalam kandung empedu dan biasanya mampu menghancurkan

     batu kandung empedu dalam 2! jam. elemahan teknik ini hanya mampu

    digunakan untuk kasus dengan batu yang kolesterol yang radiolusen. +arutan

    yang digunakan dapat menyebabkan iritasi mukosa, sedasi ringan dan adanya

    kekambuhan terbentuknya kembali batu kandung empedu'4.

    • enatalaksanaan bedah

    Sampai saat ini pembedahan masih merupakan baku emas dalam

     penanganan kolelitiasis. ada dasarnya penatalaksanaan penderita ikterus

    obstruksi bertujuan untuk menghilangkan penyebab obstruksi atau mengalihkan

    aliran empedu. ;ila penyebabnya adalah batu di kandung empedu dilakukan

    kolesistektomi yaitu mengangkat kandung empedu beserta seluruh batu. ;ila

    ditemukan dilatasi duktus koledokus lebih dari 5 mm dilakukan eksplorasiduktus koledokus. Semua batu dibuang sebersih mungkin. 3saha selanjutnya

    ialah mencegah batu rekuren dengan menghilangkan sumber pembentuk batu

    antara lain dengan cara diet rendah kolesterol, menghindari penggunaan obat#

    obatan yang meningkatkan kolesterol, mencegah infeksi saluran empedu. ;ila

    letak batu sudah pasti hanya dalam duktus koledokus, dapat dilakukan

    sfingterotomi / papilotomi untuk mengeluarkan batunya':.

    F K("P)IKASI

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    38/39

    1 ruritus

    ruritus merupakan morbiditas yang penting dan sering terjadi baik pada

    kolestasis intrahepatik maupun ekstrahepatik. $aerah predileksinya meliputi

    seluruh bagian tubuh dengan daerah telapak tangan dan kaki, permukaan ekstensor 

    ekstremitas, wajah, telinga, dan trunkus superior memiliki tingkat keparahan yang

    lebih tinggi. )ekanisme terjadinya pruritus masih belum diketahui secara pasti.

    $eposit garam empedu di kulit diketahui memiliki efek pruritogenik secara

    langsung. Famun sudah dibuktikan bahwa teori ini tidak benar. Sebagai tambahan,

    hiperbilirubinemia indirek tidak dapat menyebabkan pruritus'7.

    9eori lain menyatakan bahwa pruritus pada kolestasis disebabkan karena

    konsentrasi garam empedu yang tinggi di hati menyebabkan kerusakan hati

    sehingga terjadi pelepasan substansi yang bersifat pruritogenik %misalnya

    histamine& '7.

    2 Hiperlipidemia dan Qantoma

    Hiperlipidemia dan antoma merupakan komplikasi yang sering terjadi pada

    kolestasis intrahepatik. ada kolestasis terjadi gangguan aliran empedu yang akan

    menyebabkan meningkatnya kadar lipidoprotein di sirkulasi sehingga terjadi

    hiperkolesterolemia %kolesterol serum mencapai 1#2 mg/dl&. Hal ini

    menyebabkan akan terdepositnya kolesterol di kulit, membrane mukosa, dan

    arteri'7.

    ' Sirosis dan =agal Hati

    Sirosis dan gagal hati dapat terjadi pada pasien yang mengalami keterlambatan

    diagnosis sehingga fungsi hati sudah tidak dapat dipertahankan lagi'7.

    * P+(*N(SIS

    rognosis ikterus karena gangguan system hepatobilier tergantung penyakit dasarnya.

    • ada kolelitiasis prognosisnya adalah baik. Deda waktu antara deteksi batu pada

     pasien asimtomatik dan pengembangan gejala ini diperkirakan terjadi lebih dari 1

    tahun':.

    • ada kista koledukus prognosis setelah eksisi biasanya sangat baik. asien perlu

    tindak lanjut seumur hidup karena peningkatan resiko kolangiokarsinoma, bahkan

    setelah eksisi komplit kista!1.

  • 8/17/2019 Bab II Ikterus

    39/39

     

    Hepatitis prognosisnya sangat baik. ada kebanyakan pasien, infeksi H"

    adalah  self&limited , dan bisa sembuh sempurna. ;ahkan, banyak kasus tidak 

    menunjukkan gejala. ecuali dalam pengaturan hepatitis fulminan, gejala sisa

     jarang terjadi. Hepatitis fulminan akibat H" jarang dan memiliki tingkatmortalitaskira#kira ,!8. Anfeksi H" yang kambuh terjadi pada sekitar 18 dari

     pasien kira#kira1#! bulan setelah episode awal dan akhirnya dapat sembuh

    sepenuhnya!1. 

    Hepatitis ; akut 78 memiliki kemungkinan yang baik dan bisa sembuh

    sempurna.  )eskipun tingkat mortalitas untuk kebanyakan kasus hepatitis ;

    rendah, pasien yang dirawat di rumah sakit dengan hepatitis ; akut memiliki

    tingkat mortalitas 18!2.

    • ada Hepatitis 6 lebih dari :8 dari individu yang terinfeksi akut akan mengalami

    hepatitis kronis. ebanyakan pasien yang terinfeksi kronis dengan virus hepatitis

    6 tetap asimtomatik dan tidak memiliki penyakit hepar yang signifikan!2.

    Hepatitis kronis yang aktif, yang dapat dilihat pada hepatitis ; virus %H;"& atau

    virus hepatitis 6 %H6"&, tidak terjadi pada infeksi H". ondisi  carrier kronis

    tidak terlihat dengan infeksi H"!1.