bab II, BAB III br

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama merupakan risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata. Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk, pedoman, dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan. Manusia adalah makhluk yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang religious, meskipun nilai dan kedalaman pengaruh tersebut bagi masing-masingnya tidak sama. Sejalan dengan hal tersebut kenyataan sejarah manusia membuktikan bahwa manusia baik secara kelompok maupun perseorangan selalu memiliki agama, meskipun bentuk dan corak atau isi agama bagi masing-masing orang atau kelompok tidak sama. Meskipun demikian, semua agama mempunyai aturan- aturan yang baik untuk mengatur hidup manusia. Dengan adanya perbedaan agama, tidak akan menjadikan manusia untuk saling mmenghina ataupun yang lainnya. Semua manusia harus hidup berdampingan secara rukun dan damai. Untuk itulah diperlukan kerukunan antar umat beragama. 1

description

23

Transcript of bab II, BAB III br

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAgama merupakan risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata. Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk, pedoman, dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan.Manusia adalah makhluk yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang religious, meskipun nilai dan kedalaman pengaruh tersebut bagi masing-masingnya tidak sama. Sejalan dengan hal tersebut kenyataan sejarah manusia membuktikan bahwa manusia baik secara kelompok maupun perseorangan selalu memiliki agama, meskipun bentuk dan corak atau isi agama bagi masing-masing orang atau kelompok tidak sama. Meskipun demikian, semua agama mempunyai aturan-aturan yang baik untuk mengatur hidup manusia. Dengan adanya perbedaan agama, tidak akan menjadikan manusia untuk saling mmenghina ataupun yang lainnya. Semua manusia harus hidup berdampingan secara rukun dan damai. Untuk itulah diperlukan kerukunan antar umat beragama.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa agama islam itu?1.2.2 Bagaimanakah alam semesta dalam sudut pandang islam?1.2.3 Apa arti ukhuwah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah islamiyah?1.2.4 Bagaimanakah arti dan ruang lingkup agama? 1.2.5 Bagaimana kehidupan sosial umat beragama di dunia?

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Agama Islam Merupakan Rahmat bagi Seluruh AlamKata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat, dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan kehidupan manusia pada khususnya dan semua makhluk Allah pada umumnya, serta penyerahan diri, mentaati, dan mematuhi ketentuan-ketentuan Allah. Menurut ajaran islam manusia yang diberikan amanat oleh Allah untuk menjadi khalifah-Nya di bumi, harus dapat menciptakan kemaslahatan bagi sesame makhluk Allah. Artinya bahwa, setiap perbuatan yang dilakukan manusia harus memberikan kebaikan dan tidak boleh merugikan atau menyakiti pihak lain dengan cara menegakkan aturan Allah. Itulah wujud rahmat dari agama islam sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam Qs. 21 (Al-Anbiya) ayat 107 ketika menjelaskan misi Rasulullah untuk mencapaikan agama islam bagi umat manusia, yang berbunyi: artinnya : Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk(menjadi) rahmat bagi semesta alam [footnoteRef:2] [2: Anonim , modul acuan proses pembelajaran mata kuliah pengembangan kepribadian , pendidikan agama, pendidikan pancasila , pendidikan kewarganegaraan ,jakarta 2003 , hlm. 31-32. ]

2.1.1Agama IslamAgama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah dan muamalah (syariah), yang menentukan proses berpikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati.[footnoteRef:3] [3: Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi ,MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bumi Aksara , Jakarta 2008 , hlm. 4.]

Berdasarkan penjelasan di atas Agam Islam itu mengandung 3 unsur, yaitu:a. Iman : keyakinan kepada:1. Allah 2. Malaikat-Nya 3. Kitab-Nya4. Rasul-Nya5. Hari Akhir dan6. Qadha dan Qodarb. Islam : penyerahan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah, yaitu:1. Syahadatain 2. Shalat 3. Zakat 4. Puasa 5. Haji c. Ihsan : berakhlak serta melaksanakan ibadat kepada Allah dan bermuamalah dengan sesama makhluk dengan penuh keikhlasan seakan-akan disaksikan oleh Alla, meskipun tidak melihat Allah.[footnoteRef:4] [4: Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi ,MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bumi Aksara , Jakarta 2008 , hlm. 5.]

Adapun muamalah dengan sesama makhluk, terdiri dari:1) Bermuamalah dengan manusai. Hubungan dengan rasul Menyantuni/membina diri Hubungan dengan keluarga dan masyarakat Hubungan denhan bangsa dan antar bangsa Mentaati, meniru, dan mencintai2) Hubungan dengan tumbuh-tumbuhan3) Hubungan dengan hewan4) Hubungan dengan benda, baik organik maupun anorganik. Pengertian Dinul Islam Dan Syariat IslamDinul IslamMenurut etimologi, kata Islam adalah kata jadian dari aslama dari bahasa Arab yang dalam bahasa Indonesia berarti: sejahtera, selamat, tidak cacat, seimbang, dan patuh serta berserah diri. Dari kata mashdar salima menjadi selamat inilah yang kemudian didalam bahasa Indonesia dipakai sebagai kata penghormatan, seperti: selamat pagi, selamat sore dan lain-lain.Didalam Al-quran kata alislam mempunyai beberapa arti, antara lain:a. Sebagai lawan dari syirik, sebagai yang tersebut dalam firman Allah: Sesungguhnya aku (Nabi Ibrahim) diperintahkan untuk menjadi orang pertama menislamkan diri dan janganlah kamu menjadi sekalian tergolong ke dalam golongan orang-orang yang syirik (menyekutukan Allah) (Q.S.A-Anam: 14).b. Sebagai lawan dari kufur: Apakah dia memerintahkan kamu kepada al-kufru setelah kamu menjadi muslim: (Q.S.Al-Imran: 80).c. Dalam arti yang sama dengan ikhlas pada Allah: Siapa yang lebih baik agaknya selain daripada dia yang mengislamkan wajahnya dan dia itu adalah orang yang ikhlas/muhsin.(Q.S.An-Nissa: 125).d. Dalam arti tunduk dan patuh kepada Allah. kembalilah kepada Tuhanmu dan berislamlah (berserah dirilah ) kepada Allah. (Q.S.Az-Zumar: 54).Dari semua uraian tersebut diatas timbullah arti menurut terminology yang antara lain Islam ialah patuh dan taat serta berserah diri kepada Allah secara menyeluruh sehingga terwujudlah salam dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Penganut Islam disebut muslim bagi lelaki dan muslimah bagi wanita, dan muslimin bagi banyak lelaki serta muslimat bagi majemuk wanita.Itulah beberapa rumusan tentang pengertian dinul islam, yang dalam pengertian umumnya sudah ada sejak manusia pertama yaitu Adam a.s. menurut hadis Rasulullah, Allah telah menunjuk 124.000 orang Nabi, di dalam Alquran sejumlah 25 orang rosul pilihan. Semua Nabi, Rasul, dan pengikutnya, taat dan berserah diri pada Allah, karena itu mereka semuanya adalah muslim.Dalam pengertian khusus Dinul Islam ialah Pedoman kaidah hidup bagi manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Demi untuk kebahagiaan umat manusia di dunia dan di akhirat. Pedoman dan kaidah tersebut dapat berlaku untuk setiap zaman dan dapat sesuai dengan semua tempat. Penciptanya adalah Allah sendiri, sedangkan Rasulnya yaitu Muhammad hanyalah orang yang menyampaikan saja.Islam sebagai tata amalan, ajaran, dan pedoman yang lengkap diturunkan oleh Allah swt. Melalui Nabi Muhammad yang telah dipilihnya sebagai Rasul yang penghabisan yaitu khatimul anbiyaa wal mursalin.Nabi Muhammad dilahirkan dikota Mekah pada tahun 570 M dan diangkat oleh Allah menjadi Rasul-Nya ketika beliau berusia 40 tahun. Pengangkatan itu dengan penurunan wahyu pertama kepada beliau yaitu ayat 1 s/d 5 surat Al-Alaq, yang artinya: bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah ! Dan Tuhanmu teramat mulia. Yang mengajarkan (menulis) dengan kalam. Dialah yang mengajar manusia terhadap apa yang tidak dan belum mereka ketahui.Kerasulan Muhammad saw. Selama lebih kurang 23 tahun, 13 tahundi Mekah dan 10 tahun lagi setelah beliau berhijrah ke Madinah. Di akhir kerasulan beliau Allah menurunkan wahyu terakhir, yaitu ayat 3 surat Maidah, yang artinya sebagai berikut: pada hari ini kusempurnakan bagimu Agamamu, kucukupkan nikmatku kepadamu dan aku rela Islam sebagai agama untukmu.Setelah 81 malam wahyu terakhir beliau terima, Muhammad saw. Dipanggil kembali oleh Allah (wafat) pada tahun 632 M. Mengenai pembahasan sumber dan cirri serta ruang lingkup risalah Muhammad ini akan dibahas nanti dalam pembahasan tersendiri.[footnoteRef:5] [5: Dr.,Muslim Ibrahim,M.A ,Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa , Erlangga , Jakarta 1989, hlm. 13-14.]

Syariat IslamKehidupan manusia di dunia ini merupakan anugerah Allah, Allah sangat mencintai hambanya, oleh karena itu Allah menganugerahkan pula akal bagi manusia, sebagai alat inti bagi kehidupannya. Akal manusia itu walau bagaimanapun hebatnya ada batas kemampuan dan jangkauannya, terutama dalam hal-hal ubudiyah dan metafisika. Menyadari hal ini dan Allah sangat cinta kepada hambanya, maka Allah mengutus para Rasul untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk-Nya, baik berupa DIIN (agama) ataupun SYARIAT (peraturan-peraturan). Islam sebagai suatu agama yang paling lengkap, dapat ditinjau dari diin dan dapat pula dilihat dari sudut syariat. Islam sebagai diin telah diutarakan, dan sekarang uraikan pula Islam sebagai syariat, yang biasa disebut dengan SYARIAT ISLAM.Syariat adalah bahasa arab yang singgularnya adalah syariah. Menurut etimotologi, syariah berarti: sumber air, jalan yang lurus, sumber air minum. Sedangkan menurut terminologi , syariat ialah: kumpulan norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia sesame manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Norma-norma itu sudah pasti benar dan lurus, serta dapat menghidupkan rohani dan jasmani manusia, serta dapat menjamin kebahagiaan hakiki bagi bani insane di dunia dan juga diakhirat.Penggabungan syariat dengan islam sehingga menjadi syariat islam menambah arti: bahwa norma-norma tersebut diatas harus benar-benar sesuai dengan ajaran islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad saw.Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa diin dan syariat adalah serupa, tetapi tidak sam, tetapi hubungan antara keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan, persis seperti uang logam yang pada sebelah muka bergambar burung garuda dan pada belahan belakangnya tulisan angka Rp.50,- umpamanya, kalau uang itu dibelah dan dipisah-pisahkan bagiannya, tentulah uang itu tidak berlaku lagi.[footnoteRef:6] [6: Dr.,Muslim Ibrahim,M.A ,Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa , Erlangga , Jakarta 1989, hlm. 14-15.]

2.1.2Alam Semesta dalam Sudut Pandang IslamLangit dan bumi dengan segala isi dan peristiwa yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kenyataan yang sangat mengesankan dan menakjubkan akal dan hati sanubari makhluk manusia. Itulah alam semesta atau disebut alkaun (universum).[footnoteRef:7] [7: Prof. DR Zakiah Daradjat, Prof. Ds H.A Sadali, Drs. Yusuf Amir Faisal, Drs. Isaq A, Drs. Mustofa, Drs. Miftah Farid, dan H.Muchsin, S.h , Dasar Dasar Agama Islam , Universitas Terbuka, Jakarta 1999 . hlm. 3. ]

Manusia sejak zaman dahulu telah mengerahkan daya akal untuk menyelidiki rahasia serta mencari hubungannya dengan kebutuhan dan tujuan hidup di atas bumi ini. Oleh karena itu timbul para ahli ilmu alam seperti astronom, meteorolog, geolog, fisikawan, dan lain sebagainya, serta ahli filsafat di bidang tersebut.Segala sesuatu yang berada dalam alam semesta, adalah merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT sebagai refleksi dan manifestasi dari wujud Allah SWT dengan segala sifat kesempurnaan-Nya. Karena itu manusia tidak habis-habisnya mengagumi isi alkaun ini dan terus mengambil pelajaran dan ibarat yang akan bermanfaat daripadanya.[footnoteRef:8] [8: Prof. DR Zakiah Daradjat, Prof. Ds H.A Sadali, Drs. Yusuf Amir Faisal, Drs. Isaq A, Drs. Mustofa, Drs. Miftah Farid, dan H.Muchsin, S.h , Dasar Dasar Agama Islam , Universitas Terbuka, Jakarta 1999 . hlm. 6.]

Beragama pada dasarnya merupakan kecenderungan manusia yang sesuai insting dan fitrahnya untuk mengakui adanya kekuatan yang luar biasa di atas alam yang ada ini. Insting itu lahir karena kekaguman manusia melihat ciptaan yang tidak tertara ini. Oleh karena itu beragama adalah tabiat atau naluri yang perrtama.[footnoteRef:9] [9: Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi ,MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bumi Aksara , Jakarta 2008 , hlm. 15.]

Allah menjadikan manusia sebagai khalifah yaitu penguasa alam dalam pengertian ia perlu mengeksploitiralam ini agar bermanfaat bagi manusia itu sendiri. Alam yang dimaksudkan disini adalah alam yang universal termasuk tumbuhan, tanah, laut, air, angin, angkasa, dan lain sebagainya. Allah yang sangat cinta akan hambanya mengharapkan supaya semua alam maya ini bermanfaat sehingga dibuat aturan-aturan yang berkenaan dengan itu, antara lain tata cara penggunaan dan penggarapan tanah, tata cara berburu, sembelihan, makanan dan minuman, pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, janda, merawat bunga, mode pakaian, penyelidikan-penyelidikan, pertambangan, dan lain-lain.Kesemua hal yang berkaitan dengan alam ini telah diatur garis-garis besarnya oleh agama islam, sayangnya hanya sebagian besar kaum muslimin tidak atau belum mengetahuinya karena kekurangan dalam bidang ilmu pengetahuan, sehingga kita lihat umat Islan dewasa ini sungguh-sungguh tertinggal dibelakang dalam perlombaan menentang alam dengan teknologi yang memang harus serba canggih.2.2 Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah InsaniyahKata ukhuwah berarti persaudaraan , maksudnya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan yang sama, baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan perasaan itu menimbulan sikap timbale balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan, dan sikap saling membagi kesenangan kepada pihak lain bila salah satu pihak menemukan kesenangan. Ukhuwah atau persaudaraan berlaku sesama umat muslim yang disebut ukhuwah islamiyah, dan berlaku pada semua umat manusia secara universal tanpa membedakan agama, suku, dan aspek-aspek kekhususan lainnya , yang di sebut ukhuwah insaniyah.Konsep persaudaraan sesama manusia, ukhuwah insaniyah dilandasi oleh ajaran bahwa sesame umat manusia adalah makhluk Allah. Sekalipun Allah memberikan petunjuk kebenaran agama islam, tetapi Allah juga memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih jalan hidup berdasarkan pertimmbangan rasionya.[footnoteRef:10] [10: Anonim , modul acuan proses pembelajaran mata kuliah pengembangan kepribadian , pendidikan agama, pendidikan pancasila , pendidikan kewarganegaraan ,jakarta 2003 , hlm. 32. ]

2.3Kebersamaan Umat Beragama dalam Kehidupan SosialUmat manusia mempunyai tanggung jawab bersama untuk menciptakan harmoni kehidupan social. Masing-masing elemen masyarakat berkewajiban melaksanakan peran social sesuai dengan bidang tugas dan kemampuannya. Kontribusi social yang ditekankan oleh islam adalah kebaikan dan tidak berbuat kerusakan (Q.s. al-Qashash : 77)Prinsip tolong menolong sesame manusia member makna universalisme nilai-nilai kebaikan yang diinginkan oleh setiap manusia. Nilai-nilai didalam Al-Quran diformulasikan dengan amar maruf nahi munkar. 2.3.1Arti dan Ruang Lingkup AgamaAgama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk umat manusia dan hukum-hukumsempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya. Dan bisa dikatakan Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa melingkup manusia. Agama muncul dalam kehidupan manusia dalam berbagai dimensi dan sejarahnya. Maka memang tidak mudah mendefinisikan agama. Oxford student dictionary (1978) mendefinisikan agama (religion) dengan the belief in the existence of supranatural rulling power the creator and controller of the universe, yaitu suatu kepercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural. Yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Agama dalam pengertiannya yang paling umum diartikan sebagai system orientasi dan obyek pengabdian. [footnoteRef:11] [11: Azyumardi,dkk, Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi, Departemen Agama RI , Jakarta 2002 , hlm. 30-31.]

Dalam bahasa Alquran din diartikan sebagai agama. Kata din yang berasal dari akar bahasa arab din mempunyai banyak arti pokok,yaitu:1) Keberhutangan 2) Kepatuhan 3) Kekuasaan bijaksana4) Kecenderungan alami atau tendensi Sebuah agama biasanya melingkupi tiga persoalan pokok, yaitu :1. Keyakinan (credical), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam2. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sesuai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya3. System nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.Agama sebagai sumber sistem nilai, merupakan petunjuk, pedoman, dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidupnya seperti dalam ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah (akhlak).Agama bagi kehidupan umat manusia adalah merupakan undang-undang dasar dan pedoman hidup (way of life). Orang yang bisa menjalankan perintah-perintah agama dan sungguh-sungguh, akan ringanlah bagi mereka menjalankan aturan-aturan dan undang-undang negaranya.[footnoteRef:12] [12: Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi ,MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bumi Aksara , Jakarta 2008 , hlm. 11.]

Maka dari itu terang bahwa agama sangat berfaedah bagi manusia, terutama bagi pemeluk-pemeluknya sebab agama adalah:1) Dapat mendidik jiwa manusia menjadi tenteram, sabar, tawakal, dan sebagainya. Lebih-lebih ketika dia tertimpa kesusahan atau kesulitan.2) Dapat memberi modal kepada manusia, untuk menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat dan tidak mudah ditundukkan oleh siapapun.3) Dapat mendidik manusia berani menegakkan kebenaran dan takut untuk melakukan kesalahan.4) Dapat memberi sugesti pada manusia agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat utama seperti rendah hati, sopan santun, hormat menghormati, dan sebagainya. Agama melarang orang untuk bersifat sombong, congka, riya, dan sebagainya.Islam sebagai hidayah AllahDari sekian banyak ayat Alquran yang menyatakan agama islam sebagai hidayah Allah dapat kita tampilkan salah satu ayat surat Alfatihah, yaitu: Ihdinas Shiraathal Mustaqim (tunjukilah kami jalan yang lurus). Kata ihdi merupakan fiil amr, bermakna perintah, berasal dari kata hada. Hada artinyamenunjukkan atau member petunjuk. Bentuk mashdar dari kata hada ini ialah huda atau hidayah. Hidayah artinya adalah petunjuk halus yang menyampaikan kepada tujuan.Mufassir besar Syekh Ahmad MusthafaAl Maraghy menyebutkan, ada 5 macam hidayah yang dianugerahkan Allah SWT. Kepada manusia, yaitu:1) Hidayatul Ilhami,2) Hidayatul Hawasi,3) Hidayatul Aqli,4) Hidayatul Adyani,5) Hidayatul Taufiqi. [footnoteRef:13] [13: Dr.,Muslim Ibrahim,M.A ,Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa , Erlangga , Jakarta 1989, hlm. 81-82.]

Pandangan Hidup MuslimYang dimaksud dengan pandangan hidup muslim ialah pandangan muslim yang setia kepada islam tentang berbagai masalah asasi hidup manusia. Pandangan hidup muslim adalah jawaban muslim yang berorientasi pada islam mengenai berbagai persoalan pokok hidup manusia yang disimpulkannya dari Alquran dan Assunnah.Adapun pokok-pokok kesimpulan yang tersebut ialah:1) Pedoman hidup2) Dasar hidup3) Tujuan hidup4) Tugas hidup5) Fungsi hidup6) Alat hidup7) Teladan hidup8) Kawan hidup9) Lawan hidupPada hakikatnya seorang muslim yang mempunyai rasa terikat diri terhadap islam adalah orang yang beriman, beramal saleh, bersedia berwasiat kebenaran dan bersedia pula berwasiat kesabaran. Hal ini dinyatakan dalam Alquran Surat Al-Ashar: 1-3:Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali:1) Yang beriman2) Yang beramal saleh3) Yang saling berwasiat kebenaran4) Yang saling berwasiat kesabaranDari rangkaian ayat tersebut diatas dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa komitmen (rasa terikat diri) muslim terhadap islam dapat diuraikan sebagai berikut:1) Muslim mengimani islam2) Muslim mengilmui islam3) Muslim mengamalkan islam4) Muslim mendakwahkan islam5) Muslim sabar dalam berislam[footnoteRef:14] [14: Dr.,Muslim Ibrahim,M.A ,Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa , Erlangga , Jakarta 1989, hlm. 83-87.]

2.3.2 Kehidupan Sosial Umat Beragama Di DuniaMacam-Macam Agama di DuniaDikaitkan dengan arti agama di atas maka sesungguhnya pengertian agama menjadi sangat luas. Ditinjau dari sumbernya agama di bagi menjadi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu. Agama wahyu adalah agama yang diterima oleh manusia dari Allah Sang Pencipta melalui Malaikat Jibril dan disampaikan serta di sebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia. Wahyu-wahyu dilestarikan melalui Al-Kitab, suhuf (lembaran-lembaran bertulis) atau ajaran lisan. Agama bukan wahyu bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Contohnya agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta GautamaDitinjau dari segi misi penyebarannya, ada agama misionari dan agama bukan misionari. Agama misionari adalah agama yang menuntut penganutnya untuk menyebarkan ajaran-ajarannya kepada manusia lainnya. Agama bukan misionari adalah agama yang tidak menuntut penganutnya untuk menyebarklan ajarannya kepada orang lain. Agama islam sangat jelas dan tegas menekankan aspek misionarisnya .Pada dasarnya Agama itu ada dua jenis, yaitu:a. Agama wahyu, danb. Agama budayaa. Agama wahyu adalah ajaran Allah yang disampaikan kepada para Rasul-Nya, yaitu Islam. Agama Wahyu/samawi (langit), kebalikan atau lawan agama budaya. Agama Samawi atau Samai, ialah agama Wahyu, dan Wahyu itu tidak langsung diturunkan kepada masyarakat, akan tetapi melalui Rasul atau utusan Allah. Adapun ciri-ciri Agama Wahyu (langit), ialah :1) Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.2) Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai Utusan-Nya. Utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.3) Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia. 4) Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirannya bisa berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.5) Konsep ketuhanannya ialah: Monotheisme mutlak (Tauhid).6) Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadilan.b. Agama budaya, adalah ajaran yang dihasilkan oleh pikiran atau persamaan manusia secara kumulatif. Adapun ciri-ciri agama budaya itu, adalah:1) Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya.2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul Allah).3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada, akan mengalami perubahan-perubahan dalm perjalanan sejarahnya.4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran masyarakatnya (penganutnya).5) Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi adalah monotheisme nisbi.6) Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan.[footnoteRef:15] [15: Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi ,MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bumi Aksara , Jakarta 2008 , hlm. 6-7.]

Sumber Tiap-Tiap AgamaAgama-agama yang diturunkan kepada rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad telah mengalami perubahan-perubahan. Untuk itulah Nabi Muhammad diutus dengan membawa kitab suci Al-Quran untuk meluruskan sekaligus menyempurnakannya.Sedang agama budaya itu bersumber pada hasil pikiran atau perasaan manusia secara kumulatif, oleh sebab itu, kebenarannya juga terbatas bagi kelompok tertentu pada ruang serta waktu tertentu. Biasanya, makin berkembang suatu masyarakat maka makin kecil peranan agama budaya, sebab adanya berdasar pada pengalaman masa lalu.Manusia adalah makhluk yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang religious, meskipun nilai dan kedalaman pengaruh tersebut bagi masing-masingnya tidak sama. Sejalan dengan hal tersebut kenyataan sejarah manusia membuktikan bahwa manusia baik secara kelompok maupun perseorangan selalu memiliki agama, meskipun bentuk dan corak atau isi agama bagi masing-masing orang atau kelompok tidak sama. Kenyataan demikian itu memperkuat pendapat bahwa manusia di dalam dirinya terdapat kemampuan dasar untuk beragama. [footnoteRef:16] [16: Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi ,MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bumi Aksara , Jakarta 2008 , hlm. 8.]

BAB III

3.1 KESIMPULAN3.1.1 Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia, yang mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan-ketentuan ibadah dan muamalah (syariah), yang menentukan proses berpikir, merasa dan berbuat dan proses terbentuknya kata hati.3.1.2 Alam semesta dalam sudut pandang islam berarti segala sesuatu yang berada dalam alam semesta, adalah merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT sebagai refleksi dan manifestasi dari wujud Allah SWT dengan segala sifat kesempurnaan-Nya. Karena itu manusia tidak habis-habisnya mengagumi isi alkaun ini dan terus mengambil pelajaran dan ibarat yang akan bermanfaat daripadanya.3.1.3 Ukhuwah berarti persaudaraan , maksudnya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Ukhuwah insaniyah berarti persaudaraan sesama manusia yang berlaku pada semua umat manusia secara universal tanpa membedakan agama, suku, dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Ukhuwah islamiyah berarti persaudaraan yang berlaku sesama umat muslin.3.1.4 Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk umat manusia dan hukum-hukumsempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya. Ruang lingkup agama ada tiga, yaitu keyakinan (credical), peribadatan (ritual), dan sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut.3.1.5 Manusia adalah makhluk yang dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang religious, meskipun nilai dan kedalaman pengaruh tersebut bagi masing-masingnya tidak sama. Sejalan dengan hal tersebut kenyataan sejarah manusia membuktikan bahwa manusia baik secara kelompok maupun perseorangan selalu memiliki agama, meskipun bentuk dan corak atau isi agama bagi masing-masing orang atau kelompok tidak sama. Kenyataan demikian itu memperkuat pendapat bahwa manusia di dalam dirinya terdapat kemampuan dasar untuk beragama.

3.2 SARANSemua umat muslim disarankan agar selalu menjaga kerukunan baik sessama agama maupun antar agama. Karena dengan demikian, akan tercipta umat yang tenteran, aman, dan damai.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim , Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian , Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila , Pendidikan Kewarganegaraan ,Jakarta 2003.

Drs.H.Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi ,MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Bumi Aksara , Jakarta 2008.

Dr.,Muslim Ibrahim,M.A ,Pendidikan Agama Islam untuk Mahasiswa , Erlangga , Jakarta 1989.

Prof. DR Zakiah Daradjat, Prof. Ds H.A Sadali, Drs. Yusuf Amir Faisal, Drs. Isaq A, Drs. Mustofa, Drs. Miftah Farid, dan H.Muchsin, S.h , Dasar Dasar Agama Islam , Universitas Terbuka, Jakarta 1999.

Azyumardi,dkk, Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi, Departemen Agama RI , Jakarta 2002.

2