Filsafat ilmu komunikasi br

18
7 FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

description

 

Transcript of Filsafat ilmu komunikasi br

Page 1: Filsafat ilmu komunikasi br

7FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

Page 2: Filsafat ilmu komunikasi br

FILSAFAT ILMU

Ilmu yang mempelajari penyampaian pesan antar manusia.Filsafat ilmu komunikasi mengkaji ilmu komunikasi dari ciri-ciri, cara perolehan dan pemanfaatannya

Sebagai bagian filsafat yang mengkaji hakekat ilmu, berkaitan dengan 3 ranah : ada pengetahuan yang bertumpu pada 3 pilar

FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

Page 3: Filsafat ilmu komunikasi br

Masuk di ranah ada. Berasal dari kata Yunani onto = ada logos = ilmu teori tentang ada Pernyataan kunci :Apa objek yang ditelaah ilmuBagaimana hakikat dari objek ituBagaimana hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia (berfikir, merasa, dan mengindra) yang akan melahirkan ilmu pengetahuan

ONTOLOGI

Apakah ilmu komunikasiApa yang ditelaah oleh ilmu komunikasi Apa objek kajiannyaBagaimana hakikat komunikasi yang menjadi objek kajiannya

ONTOLOGI

Page 4: Filsafat ilmu komunikasi br

Epistemologi

Bagaimana proses yang memungkinkan pengetahuan dikembangkan menjadi ilmu

Bagaimana prosedur metodologinyaHal-hal apa yang harus diperhatikan agar bisa mendapat

pengetahuan & ilmu komunikasi yang benarApa yang dimksud dengan kebenaranApa kriteria kebenaran & logika kebenaran dalam konteks

ilmu komunikasi

Berada di ranah pengetahuanMerupakan teori tentang pengetahuanPertayaan kunci :Bagaimana proses pengembangan pengetahuan menjadi ilmuBagaimana metodenya (cabang filsafat, metodologi)Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar diperoleh pengethuan yang benarApa yang dimaksud dengan kebenaranApa kriteria kebenaran (cab filsafat logika)

Epistemologi

Page 5: Filsafat ilmu komunikasi br

Aksiologi

Untuk apa ilmu komunikasi digunakanBagaimana kriteria dengan penggunaan pengetahuan &

ilmu tersebut dengan kaidah moralBagaimana pelaksanaan ilmu komunikasi berdasarkan

pilihan kaidah-kaidah moralBagaimana kaitan antara operasional metode ilmiah dalam

upaya melahirkan teori-teori baru & aplikasi ilmu komunikasi dengan norma-norma moral & profesional

Berada di wilayah nilaiMerupakan teori tentang nilaiPertayaan kunci :Untuk apa ilmu digunakanBagaimana kaitan, cara penggunaan ilmu dgn kaidah” moralBagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan dengan norma-norma moral dan profesional (cabang filsafat etika)

Aksiologi

Page 6: Filsafat ilmu komunikasi br

0byek kajian

Obyek material : tindakan manusia dalam konteks sosial (=sosiologi & antropologi rumpun ilmu sosial)

Obyek formal : adalah komunikasi itu sendiri

ILMU KOMUNIKASI

Dance & Larson mengidentifikasi 126 definisi komunikasi yang diklasifikasikan ke dalam 3 dimensi konsepsi, yaitu :

Page 7: Filsafat ilmu komunikasi br

1.1.Derajat keabstrkannya. Definisi yang bersifat umum : ” Komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan” (Reushch,1957)Definisi yang terlalu khusus : komunikasi alat untuk mengirimkan pesa militer, pemerintah dan sebagainya melalui telp, radio dan sebagainya

2.2.Tingkat kesengajaan: definisi yang mengsyaratkan kesengajaan. ” komunikasi adalah situasi yang memungkinkan suatu sumber mentranmisikan suatu pesan kepada seseorang penerima dengan di sadari untuk mempengaruhi perilaku penerima”.Definisi yang mengabaikan kesengajaan: komunikasi sebagai suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki seseorang/monopoli, menjadi dimiliki 2 orang atau lebih

Page 8: Filsafat ilmu komunikasi br

3.3. Tingkat keberhasilan & diterimanya pesan.Contoh definisi: ”komunikasi adalah proses pertukara informasi untuk mendapatkan saling pengertian”Definisi yang tidak menekankan keberhasilan : ”Komunikasi adalah proses transmisi informasi”

Page 9: Filsafat ilmu komunikasi br

TIGA PARADIGMA OBYEK ILMU KOMUNIKASI TIGA PARADIGMA OBYEK ILMU KOMUNIKASI

Paradigma : Cara pandang seseorang terhadap diri & lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berfikir, bersikap dan berperilaku

Paradigma 1 : Komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang & diterima oleh orang lainnya. Konsep kuncinya disengaja & harus diterima. Implikasinya bila pesan tidak diterima tak ada komunikasi karena tidak ada manusia yang menerima pesan

Paradigma 1 : Komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang & diterima oleh orang lainnya. Konsep kuncinya disengaja & harus diterima. Implikasinya bila pesan tidak diterima tak ada komunikasi karena tidak ada manusia yang menerima pesan

Paradigma 2 : Komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna bagi penerima, baik disengaja atau tidak. Penakan pada pesan harus diterima walau pesan tidak harus disampaikan dengan sengaja paradigma ini relatif tidak mengenal istilah komunikan penerima, sebab kedudukan komunikator & komunikan saling bergantian

Page 10: Filsafat ilmu komunikasi br

Paradigma 3 : Komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang disampaikan dengan sengaja, walau derajat kesengajaannya sulit ditentukan. Penekanannya : pesan harus disampaikan dengan sengaja, tanpa memasalahkan pesan diterima apa tidak.

Paradigma

Pesan Syarat

Sengaja

Diterima

I

II

III

X

X

Komunikator (pengirim pesan) & komunikan (penerima pesan)Penekanan pada komunikan penerima & yang memaknai pesan, tanpa memasalahkan komunikator. Semua pelaku komunikasi sebagai komunikator & komunikanKomunikator, pesan dan terget komunikan

Page 11: Filsafat ilmu komunikasi br

Tiga karakteristik Ilmu KomuikasiTiga karakteristik Ilmu Komuikasi

(Berger & Chafle, 1987; Littlejohn, 2002; Graffin, (Berger & Chafle, 1987; Littlejohn, 2002; Graffin, 2003;2003;

Deetz & Putnam, 2001) Deetz & Putnam, 2001)

Ilmu komunikasi Ilmu komunikasi

Sebagai ilmu Sebagai ilmu

Pengetahuan Pengetahuan

Sosial yang Sosial yang

Multidisiplin dan luasMultidisiplin dan luas

Ilmu komunikasi Ilmu komunikasi

Merupakan ilmu Merupakan ilmu

Pengetahuan terapanPengetahuan terapan

Ilmu komunikasiIlmu komunikasi

Meliputi teknologi Meliputi teknologi

komunikasikomunikasi

Page 12: Filsafat ilmu komunikasi br

Ad 1. Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat multidisiplin dan bidang kajiannya amat luas, sebab feenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengruh dari sistem-sistem tanda dan lambang konteksnya amat luas, mencakup berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik dari kehidupan manusia. Tataran analisnya luas juga dari tataran individu, kelompok/organisasi, masyarakat luas sampai ketataran internasional dan global, oleh karena itu pendekatan yang diterapkan dalam ilmu komunikasi bersifat mltidisiplin. Pemikiran-pemikiran teoritis ilmu komunikasi dikembankan dari berbagai akar ilmu pohon komunikasi

Page 13: Filsafat ilmu komunikasi br

Ad 2. Ilmu komunikasi bukan hanya ilmu pengetahuan yang bersifat murni teoritis akademis, juga merupakan ilmu pengetahuan terapan yang diperlukan berbagai praktisi, sebab ilmu komunikasi juga menjelaskan tentang seni memproduksi sistem-sistem tanda dan lambang yang mencakup berbagai aspek dan tingkat kepentingan yang amat luas. Dari mulai kepentingan perorangan, kelompok, organisasi dan perusahaan sampai kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Sistem tanda dan lambang diperlukan oleh seluruh sektor/kegiatan yang berkaitan dengan politik, sosial, budaya atau ekonomi dan bisnis. Hal ini berkaitan dengan tenaga-tenaga profesional di berbagai bidang keahlian komunikasi

Ad 3.Teknologi yang diperlukan dalam proses produksi sistem tanda lambang merupakan salah satu obyek kajian utama ilmu komunikasi. Dalam tataran ini pengembagan dan penerapan ilmu komunikasi tidak lepas dari landasan teknologi baik dalam bentuk piranti lunak maupun piranti keras. Aspek inilah yang melahirkan pengklaiman bahwa abad 21 sebagai Revolusi

Page 14: Filsafat ilmu komunikasi br

Perspektif Symbolic interactionsm lebih mengutamakan pengamatannya pada makna dari tanda dan lambang yang digunakan dalam komunikasi (Charon, 1990) Perspektif ini banyak diterapakan pada penelitian-penelitian tentang perilaku komunikasi antar individu.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan metodologi penelitiannya, terdapat tiga paradigma:

Critical ParadigmCritical Paradigm

Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian

(Guba, 1994 ; Hidayat, 1994)(Guba, 1994 ; Hidayat, 1994)

Classical ParadigmClassical Paradigm Constructivism Constructivism

ParadigmParadigm

Page 15: Filsafat ilmu komunikasi br

Paradigma Klasik : Merupakan gabungan dari paradigma positivism dan post positivism. Bersifat interventionist, yaitu melakukan pengkajian hipotesis dalam struktur hypothetico deducative methode melalui laboratorium, eksperimen atau survey eksplanatori dengan analisis kuantitatif. Paradigma ini mengutamakan obyektivitas, validitas dan reliabilitas.

PERSPEKTIF KOMUNIKASIPerspektif dan paradigma yang diterapkan dalam ilmu komuikasipun bisa beragam tergantung dari sudut pandang mana yang digunakan untuk penjelasanya. Terdapat empat perspektif yang mendasari teori ilmu komunikasi bila dilihat dari metode dan logika penjelasannya

Perspektif teoriPerspektif teori

Ilmu komunikasiIlmu komunikasi

Covering Laws TheoryCovering Laws Theory

Rules TheoryRules Theory

System TheorySystem Theory

Symbolic Interactionsm TheorySymbolic Interactionsm Theory

Page 16: Filsafat ilmu komunikasi br

Covering Laws Theory : bertolak dari prinsip kausalitas (Berger, 1987). Umumnya menjadi basis pengembagan teori-teori komunikasi yang memerlukan pembuktian secara empiris

Rules Theory : Pemikiran perspektif rules berdasarkan prinsip praktis bahwa manusia aktif memilih, mengubah dan menentukan aturan-aturan yang menyangkut kehidupannya. (Chusman, 1977). Perspektif ini banyak diterapkan dalam teori-teori interpersonal communication.

Paradigma Kritis : lebih berorientasi pada participative, dalam arti mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multilevel analysis. Peneliti lebih berperan sebagai aktivis/partisipan.

Perspektif Sistem meliputi tiga model yaitu General System Theory, Cybernetic dan Structural Functialism (Monge, 1977). Perspektif ini umumnya dijadikan landasan pada teori-teori informasi dan komunikasi organisasi

Page 17: Filsafat ilmu komunikasi br

FOKUS WILAYAH KAJIANBerdasarkan fokus wilayah kajiannya, teori-teori dalam ilmu

Komunikasi dapat dikelompokkan kedalam tujuh tradisi(Graffin, 2000)

Contructivism Paradigm : Bersifat reflektif/dialectical. Menurut paradigma ini antara peneliti dan subyek yang diteliti, perlu empati dan interaksi dialeksis agar mampu merekontruksi realitas yang diteliti melalui pendekatan kualitatif seperti participant observation.

(2) Tradisi Sibernetika : lebih melihat komunikasi sebagai pemrosesan informasi

(1) Tradisi Psikologi Sosial : fokus perhatian pada komunikasi sebagai pengaruh antar pribadi

(4) Tradisi Simeotika : memandang komunikasi sebagai proses berbagi makna melalui tanda-tanda

(3) Tradisi Retorika : menitik beratkan perhatian pada komunikasi sebagai seni berbicara di depan publik

Page 18: Filsafat ilmu komunikasi br

(6) Tradisi Kritis : lebih menekankan pada konsepsi komunikasi sebagai tantangan reflektif terhadap diskursus ketidakadilan

(5) Tradisi Sosio Kultural : melihat komunikasi sebagai penciptaan tantangan dan penentuan realitas sosial

KESIMPULANIlmu komunikasi pada dasarnya dapat dikatakan sebagai ilmu

pengetahuan sosial yang bercirikan multi perspektif dan multi paradigma

(7) Tradisi Fenomenologi : lebih memandang komunikasi sebagai pengalaman diri dan orang lain melalui dialog.