BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Peran seorang manajer keuangan sangat penting dalam hal pengambilan keputusan mengenai investasi dan pendanaan. Adapun pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut : Menurut Agus Sartono (2001:6) dalam bukunya “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi” : “Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara evektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien”. Bambang Riyanto (2001:4) dalam “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan” menjelaskan bahwa : “Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut disebut manajemen keuangan”.

Transcript of BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

Page 1: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-

fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana

menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan

penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-

sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut.

Peran seorang manajer keuangan sangat penting dalam hal pengambilan keputusan

mengenai investasi dan pendanaan. Adapun pengertian manajemen keuangan adalah sebagai

berikut :

Menurut Agus Sartono (2001:6) dalam bukunya “Manajemen Keuangan Teori dan

Aplikasi” :

“Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan

pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara evektif maupun usaha pengumpulan

dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien”.

Bambang Riyanto (2001:4) dalam “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan” menjelaskan

bahwa :

“Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan

menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut disebut manajemen keuangan”.

Sedangkan menurut Suad Husnan (2004:4) dalam “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”,

menjelaskan :

“Manajemen Keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan

keuangan”.

Perusahaan memerlukan berbagai kekayaan (mesin,gedung,kendaraan

bermotor,persediaan bahan baku,dan sebagainya) untuk menjalankan operasinya.Untuk itu

perusahaan perlu mencari sumber dana untuk membiayai kebutuhan untuk operasi tersebut.

Dalam suatu organisasi, pengaturan kegiatan keuangan sering disebut sebagai manajemen

keuangan.

Page 2: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

Untuk melaksanakan manajemen keuangan tersebut perlu dipahami teori

keuangan.Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu phenomena di bidang keuangan

terjadi,dan mengapa keputusan keuangan tertentu perlu diambil dalam menghadapi persoalan

keuangan tertentu.Dengan kata lain,teori keuangan mencoba menjelaskan alasan pengambilan

keputusan di bidang keuangan.Struktur pengambilan keputusan yang logis akan menghasilkan

jawaban yang lebih baik terhadap berbagai pertanyaan normatif (seperti bagaimana seharusnya

kebijakan investasi yang mesti diambil), apabila pengmbilan keputusan mempunyai sejumlah

teori positif yang mampu menjelaskan konsekuensi pilihan yang akan diambil (seperti apa

dampak yang akan ditanggung kalau perusahaan merubah keputusan investasinya). Pemahaman

teori keuangan tersebut bukan hanyaberguna bagi mereka yang bertanggung jawab dalam bidang

keuangan dalam suatu organisasi, tetapi juga untuk individu, bagi kita semua dalam kehidupan

sehari – hari. Pemahaman teori keuangan akan memudahkan bagi kita untuk memehami berbagai

masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari . Karena itulah kita

mengatakan bahwa keuangan itu menarik . Menarik untuk dipelajari, sehingga dirumuskan suatu

teori yang disebut teori keuangan, dan juga menarik untuk dipecahkan atau diselesaikan karena

penuh tantangan.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa saja Peran Manajemen Keuangan ?

1.2.2. Apa saja fungsi manajemen keuangan?

1.2.3. Bagaimana cara memperoleh dana?

1.2.4. Bagaiaman cara menggunakan dana ?

1.2.5. Apa saja tujuan manajemen keuangan?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui Peran Manajemen Keuangan

1.3.2. Untuk mengetahui fungsi manajemen

1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana cara memperoleh dana

1.3.4. Untuk mengetahui bagaiaman cara menggunakan dana

1.2.5. Untuk mengetahui tujuan manajemen keuangan

Page 3: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Peran Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-

fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana

menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan

penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-

sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan

bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal

dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer

keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi,

pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas

manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan

penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :

1.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas

perencanaan umum perusahaan.

2.      Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan

pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya

3.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat

beroperasi seefisien mungkin

4.      Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana

perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

Page 4: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

2.2 Fungsi Manajemen Keuangan

Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh dana harus

didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan evektifitas. Dengan demikian maka manajemen

keuangan tidak lain adalah manajemen untuk fungsi-fungsi pembelanjaan.

Dalam melaksanakan fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan

(financing), manajer keuangan pun harus selalu mencari alternatif-alternatif sumber dana untuk

kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa tersebut harus diambil keputusan alternatif sumber

dana atau kombinasi sumber mana yang akan dipilih. Dengan demikian manajer keuangan pun

harus mengambil keputusan pendanaan (financing decision).

Dengan demikian maka fungsi pembelanjaan atau manajemen keuangan menurut Bambang

Riyanto (2001:6) dalam bukunya “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan” pada dasarnya terdiri

atas :

1.     Fungsi menggunakan atau mengalokasikan dana (use/allocation of funds) yang dalam

pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusn pemilihan alternatif investasi atau

keputusan investasi, dan

2.     Fungsi memperoleh dana (obtaining of funds) atau fungsi mencari pendanaan yang dalam

pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusan pemilihan alternatif pendanaan

atau keputusan pendanaan (financing decision).

Secara skematis, kegiatan manajer keuangan bisa digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Kegiatan – kegiatan untuk manajer keuangan

Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market

(lihat panah 1). Pasar keuangan menunjukkan pertemuan antara demand dan supply akan dana.

Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut kadang dipisahkan menjadi dana jangka pendek

(pasarnya disebut sebagai pasar uang atau money market) dan jangka panjang (pasarnya disebut

sebagai pasar modal atau capital market). Pasar keuangan tersebut bisa terjadi di sector formal

(dengan lembaga – lembaganya seperti, perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna, dan

sebagainya), bisa pula di sector informal (dengan lembaga-lembaganya seperti, arisan, rentenir,

ijon, kumpulan simpan pinjam, dan sebagainya). Perusahaan-perusahaan besar akan sering

berhubungan dengan lembaga keuangan di sektor formal, sebaliknya perusahaan kecil dan juga

Page 5: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

sektor informal. Karena kita membicarakan perusahaan pada umumnya (yaitu organisasi yang

bertujuan memperoleh laba), maka manajer keuangan perlu ke pasar keuangan untuk

mendapatkan dana, dan tidak terbatas ke pasar modal. Untuk memperoleh dana tersebut

diterbitkan aktiva finansial.

Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk

mendanai kegiatan perusahaan, misalnya aktiva tetap untuk pembiayaan tanah, bangunan,

kendaraan dan lain - lain (lihat panah 2). Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan

menerbitkan aktiva finansial (yaitu selembar yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak

untuk memperoleh penghasilan, seperti saham dan obligasi), maka kegiatan menanamkan dana

mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil (seperti tanah, mesin, persediaan, merk dagang,

patent dan sebagainya).

Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan untuk

memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan diperoleh

“laba” (anak panah 3). Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik

dana (pasar keuangan), yaitu panah 4a, atau diinvestasikan kembali ke perusahaan (anak panah

4b). Kemungkinan pilihan tidak selalu bebas. Misalnya kalau dalam bentuk pinjaman, maka

pengembalian pinjaman dan bunganya tidak bisa dihindari.

Dalam skema tersebut terlihat bahwa manajer keuangan harus mengambil keputusan

tentang :

(1)          Penggunaan dana (yaitu panah 2, disebut sebagai keputusan investasi)

(2)          Memperoleh dana (yaitu panah 1, disebut sebagai keputusan pendanaan)

(3)          Pembagian laba (yaitu panah 4a, atau 4b disebut sebagai kebijakan dividen)

Ketiga keputusan tersebut merupakan keputusan-keputusan keuangan yang harus diambil oleh

manajer keuangan.

Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan

mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan

aktiva tetap. Sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi

pasiva perusahaan. Apabila kita hanya memperhatikan dana yang tertanam dalam jangka waktu

yang lama, maka perbandingan tersebut disebut sebagai struktur modal. Apabila diperhatikan

baik dana jangka pendek maupun dana jangka panjang, perbandingannya disebut sebagai struktur

finansial. Keputusan pendanaan dan kebijakan dividen mempengaruhi kedua struktur tersebut.

Page 6: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

Berhubung dengan itu, maka pengertian pembelanjaan perusahaan (dalam artian yang luas)

dapat didefinisikan sebagai keseluruhan aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha

mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling

menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.

2.3. Bagaimana Memperoleh Dana

Untuk melaksanakan kegiatan perusahaan financial manajer harus dapat menentukan

jumlah dana yang tersedia dan dapat menentukan dari mana sumber dana itu diperoleh. Untuk

dapat melaksanakan kegiatan – kegiatan perusahaan maka sumber dana dapat diperoleh dari dua

sumber yaitu dari dalam peusahaan sendiri ( sumber dana internal) dan dari luar perusahaan

(sumbeer dana extern).

Dana yang berasal dari dalam perusahaan adalah dana (funds) yang dibentuk atau

dihasilkan sendiri oleh perusahaan. Dana yang berasal dari dalam perusahaan terdiri dari

berbagai jenis antara lain:keuntungan yang ditahan,penyusutan,saham pemilik dan lain-lain.

Sedangkan dana yang berasal dari luar perusahaan terdiri atas dua golongan yaitu

sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang.Sumber dana jangka pendek dapat

diperoleh dari antara lain:kredit dagang,kredit bank,surat-surat berharga,dll.Sedangkan sumber

dana jangka panjang dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain:

Pinjaman Obligasi

Pinjaman obligasi adalah pinjaman untuk jangka waktu yang panjang,untuk mana si

debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang,yang mempumyai nilai nominal tertentu.

Pinjaman Hipotik

Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana kreditur diberi hak

hipotikterhadap suatu barang tidak bergerak dan apabila si debitur tidak memenuhi kewajibannya

maka barang tersebut dapat dijual dan dari hasil penjualannya dapat menutupi tagihannya.

2.4. Bagaimana Menggunakan Dana

Dana merupakan satu alat yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan

kegiatan sehari hari. Perusahaan yang kekurangan dana tentu akan sulit untuk berkembang.

Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan, sebaiknya manajer

keuangan harus dapat merencanakan penggunaan dana dengan sebaik – baiknya.

Page 7: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

Dana dapat diinvestasikan dalam aktiva tetap dan dapat juga dalam aktiva lancar.

Perusahaan yang dilakukan investasi dalam aktiva tetap, mengharapkan kembali dana yang telah

ditanamkan dalam aktiva tersebut dalam jangka waktu lebih satu tahun, sedangkan dana dalam

aktiva lancar, diharapkan kembalidalam jagka waktu pendek yaitu kurang dari satu tahun.

Dalam penggunaan dana perusahaan, manajer keuangan harus memperhatikan dari mana

sumber dana tersebut diperoleh. Apabila suatu perusahaan menggunakan dana untuk di

investasikan dalam aktiva tetap, maka perusahaan akan memilih sumber dana jangka panjang.

Sedangkan sebaliknya apabila dana diinvestasikan dalam aktiva lancar maka perusahaan akan

memilih sumber dana jangka pendek.

2.5. Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang digunakan

sebagai standar dalam memberikan penilaiaan keefisienan keputusan keuangan. Untuk bisa

mengambil keputusan-keputusan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang

harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan

tersebut.

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004:6) dalam “Dasar-dasar Manajemen

Keuangan” :

“Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan

tersebut dijual”.

Sedangkan menurut Indiyo Gitosodarmo (2000:7) dalam “Manajemen Keuangan”,

menjelaskan bahwa tujuan dari bagian keuangan dapat dilakukan dengan dua cara pendekatan,

yaitu :

1.    Pendekatan risiko hasil

Dalam pendekatan ini menekankan agar manajer keuangan harus menciptakan laba

yang maksimum tetapi dengan tingkat risiko yang minimum. Untuk memperoleh keseimbangan

tersebut, maka perusahaan harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap aliran dana yang

memberikan kemungkinan perusahaan lingkungan usaha.

2.    Pendekatan likuiditas profitabilitas

Page 8: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

Dalam pendekatan ini, manajer keuangan harus berusaha menjaga likuiditas dan

profitabilitas bersama-sama secara selaras dan seimbang. Likuiditas berarti harus dijaga agar

selalu tersedia uang kas guna memenuhi kewajiban-kewajiban finansiilnya baik ekstern maupun

intern. Tujuan profitabilitas berarti harus diusahakan tercapainya laba jangka panjang.

Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan

perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan

membantu mencapai tujuan tersebut. Secara normative tujuan keputusan keuangan adalah untuk

memaksimumkan nilai perusahaan. Apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan ?. Nilai

perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan

tersebut dijual.

Misalkan kita menanamkan dana kita (seluruhnya adalah uang kita semua, tidak ada

dana pinjaman) dengan mendirikan dua toko buku. Jumlah uang yang kita tanamkan sama

besarnya (misalnya Rp. 500 juta). Dua toko buku tersebut yang satu berada di lokasi dekat

kompleks perguruan tinggi dan pemukiman, serta untuk lalu lintas dan parkirnya mudah. Satunya

berlokasi di daerah perdagangan yang lalu lintasnya cenderung macet dan sangat susah untuk

parker. Meskipun investasi yang kita lakukan sama besarnya, kalau kedua toko buku tersebut

akan kita jual, kemungkinan sekali harga yang bersedia dibayar oleh (calon) pembeli tidaklah

sama. Apabila harga yang bersedia dibayar oleh pembeli lebih tinggi untuk took buku yang di

daerah sekitar perguruan tinggi, maka kita mengatakan bahwa nilai perusahaan (toko buku) di

daerah perguruan tinggi tersebut lebih tinggi dari perusahaan satunya.

Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh

pemilik perusahaan. Misalkan toko buku di daerah perguruan tinggi laku terjual dengan harga

Rp. 800 juta, sedangkan di daerah perdagangan laku dengan harga Rp. 600 juta. Dengan

demikian tentunya kita lebih suka kalau perusahaan kita mempunyai nilai yang makin tinggi.

Kita merasa lebih beruntung dari investasi kita dalam bentuk toko buku di sekitar perguruan

tinggi. Karena kita makin suka kalau menjadi makin kaya, demikian juga dengan pemilik

perusahaan, maka tujuan peningkatan nilai perusahaan dipergunakan sebagai tujuan normatif.

Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual-belikan di

bursa merupakan indikator nilai perusahaan.

Jadi kalau pada awal tahun anda memiliki dana senilai Rp. 10 juta dan pada akhir tahun

meningkat menjadi Rp. 11,5 juta, tidak berarti kekayaan anda meningkat sebesar Rp. 1,5 juta

Page 9: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

(sehingga bisa berkonsumsi maksimum sebesar Rp. 1,5 juta). Faktor penyebabnya adalah nilai

waktu uang. Anda mungkin merasa bahwa kekayaan Rp. 10 juta pada awal tahun sama dengan

Rp. 11,5 juta pada akhir tahun. Kalau memang demikian, maka sebenarnya selama satu tahun

tersebut kekayaan anda tidak berubah. Sayangnya konsep keuntungan ekonomi ini akan sangat

sulit diterapkan oleh perusahaan dalam bisnis sehari-hari. Sebagai missal, perhitungan pajak

akan didasarkan atas laba akuntansi dan bukan laba ekonomi. Karena itulah kalau kita

mendengar istilah laba dalam lingkup perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya adalah

pengertian akuntansi.

Sangat mudah untuk menjelaskan bahawa tujuan pokok yang ingin dicapai manajer

keuangan adalah memaksimumkan profit. Namun demikian perlu disadari bahwa tujuan ini

mengandung kelemahan. Misalnya, apabila memaksimumkan profit merupakan tujuan utama

maka akan sangat mudah hal ini dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh perusahaan dapat

menjual saham di pasar modal kemudian dana hasil penjualan saham tersebut disimpan dalam

bentuk deposito. Katakanlah bunga deposito per tahun adalah 17,50% maka tanpa peningkatan

kegiatan operasi, perusahaan mendapat keuntungan sebesar 17,50 % per tahun. Tetapi bagaimana

dengan harga saham, apa yang akan terjadi bila hal ini dilakukan dan pemegang saham

mengetahui hal ini. Bukankah pemegang saham akan meninta tingkat keuntungan yang lebih

besar dari tingkat bunga deposito atas risiko yang lebih besar? Bukankah meningkatkan tingkat

keuntungan yang diminta ini akan mengakibatkan harga saham menurun yang berarti nilai

perusahaan akan menurun?

BAB III

PENUTUP

Page 10: BAB I.docx pengantar akuntansi.docx

1.3. Kesimpulan

Manajemen keuangan membicarakanpoengelolaan keuangan, yang pada dasarnya dapat

dilakukan oleh individu, perusahaan maupun pemerintah. Hanya saja dalam buku ini

pembicaraan akan banyak diterapkan dalam konteks perusahaan. Teori keuangan yang

diterapkan pada konteks perusahaan dikenal sebagai keuangan perusahaan (corporate finance).

Keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh “manajer keuangan” (yaitu keputusan

investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden) dimaksudkan untuk meningkatkan

kemakmuran pemilik perusahaan. Ini ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan, atau

harga saham (bagi perusahaan yang go public)

Teori keuangan yang mendasari keuangan perusahaan telah dan selalu berkembang.

Disamping banyak teori yang telah diterima kelangan bisnis dan akademik, tidak kurang pula

berbagai konsep yang masih mengundang perdebatan. Karena itulah teori keuangan dapat

dikatakan sebagai disiplin yang selalu mengalami perubahan, dan karenanya kita perlu bersikap

terbuka (open mind) dalam mempelajarinya.