BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit...

33
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan darah khusus yang sering dikerjakan di laboratorium berguna untuk membantu diagnosa berbagai penyakit diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD), anemia, polisitemia vera dan diare berat. (Sutedjo,2009:28). Pemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel darah merah (SDM) konsentrat dalam suatu sampel darah. Konsentrat diperoleh dengan melakukan sentrifugasi darah dalam tabung kapiler. (Muttaqin dan Ramadhani,2009:116) Nilai hematokrit ialah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah dan disebut dengan % dari volume darah itu. Penetapan nilai hematokrit dapat dilakukan dengan cara makro dan mikro. Pada cara makro digunakan tabung wintrobe, sedangkan pada cara mikro digunakan tabung mikrokapiler. (Gandasoebrata,2007:39) Metode pemeriksaan secara mikro sering digunakan karena cepat dan mudah dibandingkan dengan metode makro yang membutuhkan sampel lebih banyak dan waktu yang lama. Menurut Anissa Farida (2010) dalam penelitian yang berjudul perbandingan nilai hematokrit metode mikrohematokrit dan metode otomatis, pemeriksaan nilai hematokrit menggunakan metode mikro masih sering digunakan karena memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan cara otomatis (Hematologi Analyzer) yaitu dalam hasil pengukuran yang valid dengan variabilitas hanya 1-2%, disamping itu juga dalam teknik pemeriksaan yang lebih sederhana dan sampel yang digunakan sedikit. Metode pemeriksaan secara mikro berprinsip pada darah dengan antikoagulan disentrifus dalam jangka waktu dan kecepatan tertentu, sehingga sel darah dan plasmanya terpisah. Prosentase volume kepadatan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan darah

khusus yang sering dikerjakan di laboratorium berguna untuk membantu

diagnosa berbagai penyakit diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD),

anemia, polisitemia vera dan diare berat. (Sutedjo,2009:28).

Pemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel

darah merah (SDM) konsentrat dalam suatu sampel darah. Konsentrat

diperoleh dengan melakukan sentrifugasi darah dalam tabung kapiler.

(Muttaqin dan Ramadhani,2009:116)

Nilai hematokrit ialah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah

dan disebut dengan % dari volume darah itu. Penetapan nilai hematokrit

dapat dilakukan dengan cara makro dan mikro. Pada cara makro

digunakan tabung wintrobe, sedangkan pada cara mikro digunakan tabung

mikrokapiler. (Gandasoebrata,2007:39)

Metode pemeriksaan secara mikro sering digunakan karena cepat

dan mudah dibandingkan dengan metode makro yang membutuhkan

sampel lebih banyak dan waktu yang lama.

Menurut Anissa Farida (2010) dalam penelitian yang berjudul

perbandingan nilai hematokrit metode mikrohematokrit dan metode

otomatis, pemeriksaan nilai hematokrit menggunakan metode mikro

masih sering digunakan karena memiliki kelebihan jika dibandingkan

dengan cara otomatis (Hematologi Analyzer) yaitu dalam hasil

pengukuran yang valid dengan variabilitas hanya 1-2%, disamping itu juga

dalam teknik pemeriksaan yang lebih sederhana dan sampel yang

digunakan sedikit.

Metode pemeriksaan secara mikro berprinsip pada darah dengan

antikoagulan disentrifus dalam jangka waktu dan kecepatan tertentu,

sehingga sel darah dan plasmanya terpisah. Prosentase volume kepadatan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

2

4

sel darah merah terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil

pemeriksaan hematokrit. (Gandasoebrata,2007:39)

Untuk pemeriksaan-pemeriksaan hematologi yang menggunakan

darah sebagai bahan pemeriksaan, pengambilan darah (sampling)

merupakan awal pemeriksaan yang harus dikerjakan dengan benar karena

akan sangat menentukan hasil pemeriksaan.

Pemeriksaan hematokrit dapat diukur menggunakan darah vena

atau darah kapiler. Untuk lokasi pengambilan darah vena pada dasarnya

semua vena superficial dapat dipakai namun yang sering dipakai ialah

vena mediana cubiti. Sedangkan lokasi pengambilan darah kapiler adalah

pada jari tengah atau jari manis bagian tepi.

Darah kapiler dan darah vena mempunyai susunan darah berbeda.

Packed Cell Volume (PCV) atau hematokrit, hitung jumlah eritrosit,

hemoglobin pada darah kapiler memiliki nilai yang sedikit lebih besar

daripada vena. Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi darah

kapiler sekitar 8%, jumlah monosit sekitar 12%, sebaliknya jumlah

trombosit lebih tinggi darah vena dibanding darah kapiler, perbedaannya

sekitar 9% atau 32% pada keadaan tertentu yang terjadinya ini mungkin

berkaitan dengan adhesi trombosit pada tempat kebocoran kulit. (Dacie

and Lewis,2010:31)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah kepentingan klinik dari pemeriksaan hematokrit ?

2. Apakah ada perbedaan nilai hematokrit metode mikro dengan

menggunakan darah vena dan darah kapiler ?

3. Apa kelebihan darah vena dan darah kapiler ?

Page 3: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

3

19

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan nilai hematokrit metode mikro dengan

menggunakan darah vena dan darah kapiler ?

D. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis hanya membandingkan hasil

pemeriksaan hematokrit metode mikro dengan menggunakan darah vena

dan darah kapiler pada pasien poli di laboratorium RSI PKU

Muhammadiyah Palangkaraya yang melakukan pemeriksaan hematokrit.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai hematokrit metode mikro

menggunakandarah vena dan darah kapiler

2. Mengetahui kelebihan darah vena

3. Mengetahui kelebihan darah kapiler

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Memberikan informasi yang tepat tentang perbandingan hasil

pemeriksaan nilai hematokrit metode mikro dengan menggunakan

darah vena dan darah kapiler.

2. Bagi peneliti diharapkan mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang

dipelajari selama penelitian sehingga mampu mengembangkan dimasa

yang akan mendatang.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

4

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Darah

1. Definisi Darah

Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian. Bahan

intraseluluer adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat

unsur-unsur padat, yaitu sel darah merah. Volume darah secara

keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-

kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen

sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit

(Pearce,2009:133).

Darah adalah cairan berwarna merah pekat. Warnanya merah cerah

di dalam arteri (sudah dioksigenasi) dan berwarna merah ungu gelap di

dalam vena (deoksigenasi), setelah melepas sebagian oksigen ke jaringan.

Darah bersifat sedikit alkali dan pH-nya hanya sedikit bervariasi sepanjang

kehidupan karena sel-sel badan hanya bisa hidup bila pH dalam batas

normal. Jumlah darah sekitar 5% berat badan, sehingga volume rata-

ratanya adalah 3-4 liter. (Watson,2002:231)

2. Komposisi Darah

Meskipun darah secara makroskopis berbentuk cair, sebenarnya

darah terdiri dari bagian yang cair dan padat. Apabila diperiksa di bawah

mikroskop, tampak banyak benda bundar kecil didalamnya, yang dikenal

sebagai sel darah. Sel-sel darah merupakan bagian yang padat, sedangkan

cairan tempat sel-sel ini berada merupakan bagian cair yang disebut

plasma. Sel-sel darah membentuk 45% seluruh volume darah dan plasma

membentuk 55% seluruh volume darah. (Watson,2002:232).

Page 5: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

5

19

Gambar 1. Komposisi darah (sumber:Tarwoto dan Wartonah,2008:11)

a) Sel darah

Sel darah terdiri atas tiga jenis yaitu :

1) Eritosit atau sel darah merah

Eritrosit merupakan sel yang telah berdiferensiasi dan

mempunyai fungsi khusus untuk transfor oksigen. Selnya

berbentuk cakram (bikonkaf) bila dilihat pada bidang datar

bentuknya bundar. Jumlah eritrosit jauh lebih besar daripada

unsur darah lain. (Syaifuddin,2009:27).

Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf dengan diameter

sekitar 7,5 mikron, tebal bagian tepi 2 mikron dan bagian

tengahnya 1 mikron atau kurang, tersusun atas membran yang

sangat tipis dan tidak mempunyai inti sel. (Tarwoto dan

Wartonah,2008:11)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

6

4

Gambar 2. Eritrosit atau sel darah merah (Sumber :Tarwonto dan Wartonah,2008:14)

2) Leukosit atau sel darah putih

Leukosit merupakan sel-sel yang berinti, tidak berwarna

dan bentuknya lebih besar dari eritrosit, tetapi jumlahnya lebih

sedikit dari eritrosit. Dalam setiap mm3 darah terdapat 6.000

sampai 10.000 leukosit (Pearce, 2009:135)

Ada dua golongan leukosit yaitu leukosit bergranula

dan leukosit tidak bergranula. Leukosit bergranula terbagi

menjadi neutrofil, eosinofil dan basofil sedangkan leukosit

yang tidak bergranula terbagi menjadi limposit dan monosit.

(Syaifuddin,2009:28).

Gambar 3. Leukosit bergranula dan leukosit tidak bergranula (sumber:Dacie and Lewis,2010:106)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

7

19

3) Trombosit atau keping darah

Trombosit merupakan sel kecil kira-kira sepertiga

ukuran sel darah merah. Terdapat 150.000 samapai 400.000

trombosit dalam setiap mm3 darah. Memliki masa hidup sekitar

1-2 minggu atau kira-kira 8 hari. Berperan pentiung dalam

proses penggumpalan darah. (Pearce,2009:137).

Trombosit adalah keping-keping darah berwujud

cakram dan tidak berwarna. Trombosit terlihat berbentuk

lonjong, seperti batang dan tidak terdapat inti. Trombosit

memiliki peran penting dalam hemostasis yang menempel pada

daerah luka dan menghasilkan trombosit putih yang menutup

permukaan cedera dengan mengisi lubang-lubang dalam

dinding pembuluh darah. (Syaifuddin,2009:30)

Gambar 4. Trombosit (sumber:Dacie and Lewis,2010:110)

b) Plasma

Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam

reaksi bersifat sedikit alkali. Plasma terdiri dari 91% air, 8%

protein, 0,9% mineral dan sisanya diisi oleh sejumlah bahan

organik. (Pearce,2009:138).

Pada waktu aliran darah berhenti, darah berkontak dengan

udara dan salah satu globin plasma (fibrinogen) mengendap

sebagai jala-jala filamen halus yang disebut fibrin, pengerutan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

8

4

bekuan darah atau plasma menghasilkan cairan jernih

kekuningan yang disebut serum. (Syaifuddin,2009:30)

Warna kuning atau kunig tua pada keadaan-keadaan

fisiologis atau patologis dimana kadar bilirubin darah

meningkat misalnya pada neonatus, hepatitis infectinosa.

Berwarna seperti susu dimana kadar kolesterol

meninggi.Nampak keruh pada multiple myloma, berwarna

merah atau seperti daging bilamana ada hemolisis dari eritrosit.

Warna plasma pucat pada hipokromik mikrositik anemia.

3. Fungsi Darah

Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut :

a) Bekerja sebagai sistem transfor dari tubuh, menghantarkan semua

bahan kimia, oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk

tubuh supaya fungsi normalnya dapat dijalankan, dan

menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan lain.

b) Eritrosit mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan

sebagian karbon dioksida.

c) Leukosit menyediakan banyak bahan pelindung dan arena gerakan

fagositosis dari beberapa sel untuk melindungi tubuh terhadap

serangan mikroorganisme.

d) Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan

jaringan

e) Hormon dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan

perantaraan darah.

f) Menghentikan perdarahan melalui proses pembekuan.

B. Pembuluh Darah Kapiler

1. Definisi Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat

kecil disebut juga pembuluh rambut. Pada umumnya, kapiler meliputi

Page 9: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

9

19

sel-sel jaringan karena secara langsung berhubungan dengan sel.

(Syaifuddin,2009:209).

Diameter kapiler hanya 5-10 mikrometer (diameter eritrosit),

dindingnya hanya terdiri atas endotel. Makin aktif suatu jaringan,

makin banyak kapilernya. Kapiler adalah tempat terjadinya pertukaran

zat. Komposisi darah kapiler adalah campuran dari darah arteri, darah

vena, cairan interstisiel dan intaseluler.

Pintu masuk ke pembuluh darah kapiler dilapisi oleh sfingter

yang terbentuk dari otot polos. Bila sfingter terbuka maka darah akan

memasuki kapiler akan tetapi bila tertutup maka darah langsung masuk

dari arteriole ke venolus dan tidak melalui kapiler. Kapiler membuka

dan menutup dengan kecepatan 6-12 kali/menit. (Syaifuddin,2009:209)

Pembuluh darah kapiler merupakan satu sel pembuluh yang

menghubungkan arteriola dan venula, membentuk jembatan antara

sirkulasi arteri dan vena. Darah di pembuluh darah kapiler adalah

campuran dari darah vena dan darah arteri. Dalam sirkulasi sistemik,

darah arteri memberikan oksigen dan nutrisi ke darah kapiler. Dinding

pembuluh darah kapiler yang tipis memungkinkan pertukaran oksigen

untuk karbondioksida dan limbah antar sel dan darah. Kemudian

karbon dioksida dan limbah terbawa dalam darah vena. Dalam

sirkulasi paru, karbon dioksida dikirim ke darah kapiler di paru-paru

dan ditukar dengan oksigen. (Tankersley,2012:162)

Gambar 5. Pembuluh darah kapiler (sumber:NCI.2012.Classification & Structure Of Blodd Vessels)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

10

4

2. Fungsi Pembuluh Darah Kapiler

Fungsi pembuluh darah kapiler menurut Syaifuddin, adalah

sebagai berikut :

a) Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.

b) Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan.

c) Mengambil hasil dari kelenjar.

d) Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus.

e) Menyaring darah pada ginjal. (Syaifuddin,2009:209).

3. Struktur Pembuluh Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat

kecil tempat arteri berakhir. Makin kecil arteriol makin menghilang

ketigal lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler sehalus

rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium

(tunika intima). Lapisan yang sangat tipis itu memungkinkan limfe

merembes keluar membentuk cairan jaringan dan membawa air,

mineral dan zat makanan untuk sel, menyediakan oksigen dan

menyingkirkan bahan buangan termasuk karbondioksida.

(Pearce,2009:146)

4. Lokasi Pengambilan

Lokasi pengambilan darah kapiler pada orang dewasa biasanya

digunakan ujung jari tengah atau jari manis karena pada lokasi tersebut

terdapat banyak pembuluh darah kapiler.Sedangkan lokasi

pengambilan darah kapiler untuk bayi dipakai daerah tumit.

Lokasi pengambilan darah kapiler untuk bayi umur kurang dari

6 bulan direkomendasikan adalah bagian medial atau lateral plantar

permukaan tumit. Sedangkan untuk bayi diatas 6 bulan sampai 12

bulan direkomendasikan pada baiagn ibu jari kaki sedangkan pada

anak-anak diatas 1 tahun sampai dewasa direkomendasikan pada jari

ketiga atau keempat ( Barr, Janet, et.al,2010:7)

Tuskan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar, jangan

menekan-nekan jari untuk mendapat cukup darah. Darah yang diperas

Page 11: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

11

19

keluar semacam itu telah bercampur cairan jaringan sehingga menjadi

encer dan menyebabkan kesalahan dalam pemeriksaan

(DEPKES,2004:40)

Gambar 6. Lokasi pengambilan darah kapiler pada bayi, anak-anak dan dewasa (sumber :HTC Worcester.2010.Chap.10 Phlebotomy Ess. 4)

5. Kesalahan dalam Pengambilan Darah Kapiler

Kesalahan yang sering dilakukan dalam pengambilan darah

kapiler adalah sebagai berikut:

a) Mengambil darah dari tempat yang menyatakan adanya gangguan

peredaran seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi (radang,

trauma).

b) Tusukan yang kurang dalam.

c) Kulit yang ditusuk masih basah alkohol.

d) Tetes darah pertama dipakai untuk pemeriksaan.

e) Terjadi bekuan dalam tetes darah karena terlalu lambat bekerja.

(Gandasoebrata,2009:11).

C. Pembuluh Darah Vena

1. Definisi Pembuluh Darah Vena

Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang membawa

darah rendah oksigen (teroksigenasi atau miskin oksigen) kecuali

untuk vena paru, yang membawa darah beroksigen dari paru-paru

Page 12: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

12

4

kembali ke jantung. Karena darah vena sistemik kurang oksigen maka

warna darah vena sistemik jauh lebih gelap dan lebih merah kebiruan

Dari darah arteri normal.

Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh arteri

yaitu berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Bentuk dan

susunannya hampir sama dengan arteri. Katup pada vena terdapat di

sepanjang pembuluh darah. Katup tersebut berfungsi untuk mencegah

darah tidak kembali lagi ke sel atau jaringan. (Syaifuddin,2009:195).’

2. Fungsi Pembuluh Darah Vena

Pembuluh darah vena berdinding tipis dan dapat mengembang.

Vena menampung 75% volume darah total dan mengembalikan darah

ke jantung dalam tekanan yang rendah.

Darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu karena banyak

dari oksigennya diberikan kepada jaringan. Bila sebuah vena terpotong

maka darah mengalir keluar dengan arus yang rata. (Pearce,2009:147).

3. Sturktur Pembuluh Darah Vena

Pembuluh darah vena terdiri atas 3 lapis yaitu :

a) Tunika adventisia adalah lapisan terluar yang teridir atas jaringan

ikat yang fibrus yang berfungsi sebagai pelindung.

b) Tunika media adalah lapisan tengah yang berotot, lebiih tipis,

kurang kuat, lebih mudah kemps dan kurang elastis daripada

pembuluh darah arteri yang berfungsi untuk member tekanan

terhadap darah.

c) Tunika intima adalah lapisan dalam yang terbentuk oleh

endotelium dan sangat licin serta dibatasi oleh selapis sel tunggal

sel gepeng. Pada tunika intima di pembuluh darah vena terdapat

katup yang berbentuk lipatan setengah bulan terbuat dari lapisan

endotelium dan diperkuat oleh sedikit jaringan fibrus.

(Pearce,2009:145)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

13

19

4. Lokasi Pengambilan Darah Vena

Lokasi pengambilan darah vena pada orang dewasa dipakai

salah satu vena dalam fossa cubiti biasanya vena yang sering

digunakan adalah vena mediana cubiti karena memiliki fiksasi yang

baik sehingga mempermudah pekerjaan. (Gandasoebrata,2007:7).

Selain vena mediana cubiti lokasi yang sering dipakai sebagai

pilihan kedua yaitu vena chepalica yaitu vena yang sejajar dengan ibu

jari dan pilihan ketiga yaitu vena basilica yaitu vena yang sejajar

dengan jari kelingking.

Gambar 7. Lokasi pengambilan darah vena (sumber: Pearce.2009:156)

5. Kesalahan dalam Pengambilan Darah Vena

Kesalahan yang sering dilakukan dalam pengambilan darah

vena adalah :

a) Menggunakan spuit dan jarum yang basah.

b) Mengenakan ikatan pembendung terlalu lama atau terlalu keras,

dapat mengakibatkan hemokonsentrasi.

c) Terjadinya bekuan dalam spuit karena lambatnya bekerja.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

14

4

d) Terjadinya bekuan dalam botol karena darah tidak tercampur

merata dengan antikoagulan. (Gandasoebrata,2007:11).

D. Perbedaan Darah Kapiler dan Darah Vena

Darah kapiler dan vena mempunyai susunan darah berbeda.

Spesimen darah kapiler adalah campuran dari darah arteri dan darah vena.

Darah kapiler bersama dengan cairan interstisial (cairan diruang-ruang

jaringan antara sel) dan cairan intraseluler (cairan dalam sel) kejaringan

sekitarnya. Packed Cell Volume (PCV) atau hematokrit , hitung jumlah sel

darah merah dan hemoglobin pada darah kapiler memiliki nilai sedikit

lebih besar daripada darah vena. Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih

tinggi darah kapiler sekitar 8%, jumlah monosit sekitar 12%, sebaliknya

jumlah trombosit lebih tinggi darah vena dibanding darah kapiler,

perbedaan nya sekitar 9% atau 32% pada keadaan tertentu. yang terjadinya

mungkin berkaitan dengan adhesi trombosit pada tempat kebocoran kulit.

(Dacie and Lewis,2010:5).

E. Hematokrit

1. Definisi Hematokrit

Hematokrit dalam kamus kedokteran Webster’s new world

(2010:193) didefinisikan sebagai jumlah volume darah merah terhadap

volume seluruh darah yang dinyatakan dalam % yang tergantung pada

jenis kelamin.

Hematokrit adalah perbandingan bagian dari darah yang

mengandung eritrosit terhadap volume seluruh darah yang dihitung

dalam % (Sutedjo,2009:28)

Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu metode yang

paling teliti dan simpel dalam mendeteksi derajat anemia atau

polisitemia. Nilai hematokrit juga digunakan untuk menghitung nilai

eritrosit rata-rata.Biasanya nilai itu ditentukan dengan darah vena atau

darah kapiler. (Gandasoebrata, 2007:39).

Page 15: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

15

19

Ketika darah utuh disentrifus, partikel yang lebih berat akan

turun ke dasar tabung kapiler dan partikel endapan yang lebih ringan

berada diatasnya. Kemudian nilai hematokrit dapat segera diukur.

Nilai normal hematokrit berbeda dalam jenis kelamin. Pada laki-laki

nilai hematokritnya adalah 40%-48% sedangkan untuk wanita nilai

hematokritnya adalah 37%-43%.

2. Pemeriksaan Hematokrit

Pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan cara makro

dan mikro. Pada cara makro digunakan tabung wintrobe dengan

panjang 9,5 cm, diameter 0,6 mm dan berskala 0-100. Sedangkan pada

cara mikro digunakan tabung kapiler dengan panjang 75 mm dan

diameter 1,5 mm. (Mahode,2011:272).

Pada metode makro, menggunakan sentrifus yang cukup besar,

untuk memadatkan sel-sel darah merah dan membutuhkan waktu ±30

menit. Sedangkan pada metode mikro menggunakan sentrifus

mikrohematokrit yang mencapai kecepatan yang jauh lebih tinggi,

maka dari itu lamanya pemusingan dapat diperpendek.

(Gandasoebrata,2007:39).

Pemeriksaan hematokrit metode makro bahan yang digunakan

adalah darah vena. Sedangkan pemeriksaan hematokrit metode mikro

dapat menggunakan darah kapiler dan darah vena. Pada pemeriksaan

hematokrit baik metode makro maupun metode mikro terdapat lapisan

Buffy coat yang letaknya diantara lapisan sel darah merah dan plasma.

Lapisan ini terdiri dari leukosit dan trombosit yang berwarna kelabu

kemerahan atau keputih-putihan. Dalam keadaan normal tingginya

lapisan buffy coat 0,1 mm sampai dengan 1 mm. Tinggi 0,1 mm kira-

kira sesuai dengan 1000 leukosit/mm3. Tinggi buffy coat yang masih

dalam range normal belumlah berarti benar, misalnya kalau ada

limfosit yang pada umumnya lebih kecil dari granulosit. Oleh karena

Page 16: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

16

4

itu tingginya lapisan buffy coat merupakan perkiraan saja terhadap ada

tidaknya leukositosis. (Dacie and Lewis,2010:32).

Gambar 8. Tabung kapiler dengan darah yang telah disentrifus (sumber:Turgeon,2007:258)

3. Macam-macam Cara Pemeriksaan Hematokrit

a. Pemeriksaan hematokrit dengan cara konvesional

Pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan cara

makro dan cara mikro dengan prinsip pemeriksaan yaitu dimana

darah dengan antikoagulan disentrifus pada kecepatan tertentu dan

dalam waktu tertentu. perbandingan volume eritrosit terhadap

volume spesimen darah dinyatakan dalam %.

Kekurangan dalam melakukan pemeriksaan hematokrit cara

konvensional metode mikro adalah waktu yang diperlukan untuk

sentrifugasi rata-rata 30 menit dan sampel darah yang digunakan

juga cukup banyak. Sedangkan kelebihannya adalah tidak perlu

menutup salah satu ujung tabung dengan nyala api, karena disini

menggunakan tabung wintrobe. (Gandasoebrata,2007:39)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

17

19

Kekurangan dalam melakukan pemeriksaan hematokrit

dengan cara konvensional metode mikro adalah penutupan ujung

tabung kapiler yang tidak rapat, karena hal tersebut dapat

menyebabkan kebocoran tabung kapiler saat disentrifus. Sehingga

dapat menyebabkan nilai hematokrit menurun. Sedangkan

kelebihannya adalah tekniknya lebih sedehana, sampel yang

digunakan sedikit dan nilai hematokrit dari tabung kapiler sangat

sahih (variabilitasnya hanya 1-2%). (Mahode,2011:272)

b. Pemeriksaan hematokrit dengan cara otomatis (Hematology

Analyzer)

Pemeriksaan hematokrit dengan hematology analyzer

menggunaka sysmex KX-21.pada sysmex KX-21 menggunakan 3

detector block dan 2 jenis reagen untuk analisis darah. Pada

pemeriksaan hematokrit menggunakan sysmex KX-21 reagen yang

digunakan adalah cell pack yang berfungsi untuk pengenceran atau

diluents, stromatolyzer dan cell clean yang memiliki prinsip yaitu

metode deteksi berdasarkan tinggi pulsa eritrosit. Dimana nilai

hematokrit didapat dari perbandingan antara volume eritrosit

dengan volume darah keseluruhan dinyatakn dalam %.

Pemeriksaan dengan cara ini memiliki keterbatasan yaitu :

1) Jika terdapat bekuan akan menyebabkan nilai hematkrit rendah

palsu.

2) Jika terdapat leukositosis (> 100.000/µl) akan menyebabkan

niali hematokrit tinggi palsu.

3) Jika terdapat eritrosit abnormal akan mempengaruhi nilai

hematokrit.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

18

4

Kekurangan pemeriksaan hematokrit dengan cara otomatis

menggunakan hematology Analyzer adalah kurang efisien dari

segi dana dan membutuhkan sampel darah yang lebih banyak.

Sedangkan kelebihannya adalah hasil pemeriksaan akan dibaca

secara otomatis dan hasil pemeriksaan dapat langsung

diketahui secara tepat dan mempunyai derajat ketepatan yang

tinggi.

4. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan hematokrit

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemeriksaan

hematokrit sebagai berikut :

1) Faktor Invivo

a) Eritrosit

Faktor ini sangat penting pada pemeriksaan hematokrit karena

eritrosit merupakan sel yang diukur dalam pemeriksaan.

Hematokrit dapat meningkat pada polisitemia yaitu

peningkatan jumlah sel darah merah dan nilai hematokrit dapat

menurun pada anemia yaitu penurunan kuantitas sel-sel darah

merah dalam sirkulasi.

b) Viskositas darah

Efek hematokrit terhadap viskositas darah adalah makin besar

prosentase sel darah maka makin tinggi hematokritnya dan

makin banyak pergeseran diantara lapisan-lapisan darah,

pergeseran inilah yang menentukan viskositas. Oleh karena itu,

viskositas darah meningkat secara drastis ketika hematokrit

meningkat.

c) Plasma

Pada pemeriksaan hematokrit plasma harus pula diamati

terhadap adanya hemolisis. Keadaan fisiologis atau

patofisiologis pada plasma dapat mempengaruhi pemeriksaan

hematrokrit.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

19

19

2) Faktor Invitro

a) Pemusingan / sentrifugasi

Penempatan tabung kailer pada sentrifus yang kurang tepat dan

penutup yang kurang rapat dapat menyebabkan hasil

pembacaan hematokrit tinggi palsu. Kecepatan putar sentrifus

dan pengaturan waktu dimaksudkan agar eritrosit memadat

secara maksimal. Oleh karena itu harus diatur secara tepat.

Pemakaia sentrifus mikrohematokrit dalam waktu yang lama

mengakibatkan alat menjadi panas sehingga mengakibatkan

hemolisis dan nilai hematokrit menjadi rendah palsu.

b) Antikoagulan

Pada pemeriksaan hematokrit digunakan dua macam

antikoagulan yaitu Heparin dan Ethylen Diamine Tetra Acetate

(EDTA). EDTA adalah jenis antikoagulan yang paling sering

digunakan dalam pemeriksaan laboratorium hematologi. EDTA

sebagai garam natrium atau kaliumnya. Garam-garam

mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan

ion. Jika menggunakan EDTA lebih dari 2 mg per ml darah

maka nilai hematokrit menjadi lebih rendah dari yang

sebenarnya. (Gandasoebrata,2007:9).

c) Suhu dan waktu penyimpanan sampel

Bahan pemeriksaan sebaiknya segera diperiksa, tetapi jika

dilakukan penundaan pemeriksaan, sampel disimpan pada suhu

ruang dapat ditunda selama 6 jam.

d) Bahan pemeriksaan tidak tercampur hingga homogen sebelum

pemeriksaan dilakukan.

e) Tabung hematokrit yang digunakan tidak bersih dan kering.

f) Pembacaan yang tidak tepat.

g) Bila memakai darah kapiler tetesan darah pertama harus

dibuang karena mengandung cairan interstitial.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

20

4

5. Manfaat Pemeriksaan Hematokrit dalam Klinik.

Pemeriksaan hematokrit berhubungan dengan beberapa penyakit

yaitu :

a) Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever,

selanjutnya disingkat DHF) ialah penyakit yang terdapat pada anak

dan dewasa yang disebabkan oleh virus dan disebarkan oleh

nyamuk Aedes aegypti. Patofisiologi utama yang menentukan berat

penyakit ini adalah meningkatnya permeabilitas pembuluh darah

sehingga mengakibatkan kebocoran plasma ke ekstrak vaskuler

melalui kapiler yang rusak. Hal tersebut menyebabkan volume

plasma menurun dan nilai hematokrit meningkat. Peningkatan

hematokrit sampai 20% atau lebih dianggap sebagai bukti definitif

adanya penigkatan permeabilitas pembuluh darah dan kebocoran

plasma. Jadi, apabila terjadi peningkatan hematokrit dapat segera

dilakukan pemberian cairan intravena atau infus yang bertujuan

untuk mengembalikan volume cairan intravaskuler ketingkat yang

normal.(Hadinegoro dan Satari,2005:45)

b) Anemia adalah penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam

sirkulasi, abnormalitas kandungan hemoglobin sel darah merah

atau keduanya. Anemia dapat mengakibatkan penurunan nilai

hematokrit dan hemoglobin. (Corwin, 2009:410)

c) Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah.

Polisitemia vera ditandai dengan peningkatan jumlah trombosit dan

granulosit serta sel darah merah, dan diyakini sebagai awal

terjadinya abnormalitas sel. (Corwin,2009:412)

Di dalam sirkulasi darah polisitemia vera didapati peninggian nilai

hematokrit yang menggambarkan terjadinya peningkatan

konsentrasi eritrosit terhadap plasma.(Sudoyo, et.al, 2009:1214)

d) Diare berat adalah buang air besar (defekasi) dengan feses

berbentuk cairan atau setengah cairan (setengah padat), dengan

demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya

Page 21: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

21

19

(normal 100-200 ml/jam tinja). Apabila terkena diare biasanya

akan mengalami dehidrasi yaitu kehilangan cairan sebagai akibat

kehilangan air dari badan baik karena kekurangan pemasukan air

atau kehilangan air yang berlebih dapat menyebabkan nilai

hematokrit meningkat akibat hemokonsentrasi.(Sudoyo,et.al,

2009:548)

Page 22: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

22

4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Universitas

Muhammadiyah Palangkaraya yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei

hingga 15 Juni 2013.

B. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian penelitian “deskriptif

comparative” yang didukung dengan analisa laboratorium. Penelitian

deskriptif yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang

suatu keadaan secara objektif, kemudian dilakukan analisa statistik untuk

melakukan perbandingan dua variasi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 713 orang pasien poli

di RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya tahun 2013 yang melakukan

pemeriksaan hematologi di Laboratorium.

2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang dari

populasi pasien poli yang melakukan pemeriksaan hematologi yaitu

hematokrit di Laboratorium RSI PKU Muhammadiyah. Dalam

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik “Purposive

Sampling” dimana tidak setiap anggota populasi mempunyai kesempatan

yang sama dan didasarkan pada pertimbangan sesuai dengan tujuan yang

diinginkan untuk menjadi sampel, yang dilakukan sejak tanggal 21 Mei

sampai 15 Juni 2013.

22

Page 23: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

23

19

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

a) Variable bebas : darah vena dan darah kapiler

b) Variable terikat : nilai hematokrit

2. Definisi Operasional Variabel

a) Perbandingan adalah dua objek yang berbeda digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menarik suatu kesimpulan dalam penelitian.

b) Nilai hematokrit adalah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah

dan disebut % dari volume darah itu.

c) Metode mikrohematokrit adalah suatu metode yang digunaka untuk

menentukan nilai hematokrit dimana darah EDTA disentrifuge,

sehingga sel-sel eritrositnya akan dimampatkan. Tingginya kolom

eritrosit diukur dan dinyatakan dalam% dari darah tersebut.

d) Darah vena adalah darah yang diambil dari vena mediana cubiti pada

pasien poli di RSU PKU Muhammadiyah Palangkaraya

e) Darah kapiler adalah darah yang diambil dari pembuluh kapiler ujung

jari pada pasien poli di RSU PKU Muhammadiyah Palangkaraya.

E. Cara Kerja Penelitian

Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :

1. Prosedur pemeriksaan

Gambar 9. Prosedur pemeriksaan hematokrit

Pasien poli pada pemeriksaan darah

Sampel darah kapiler

Sampel darah kurang dari 6 jam

Pemeriksaan hematokrit metode

Sampel darah vena + EDTA

Nilai hematokrit (%)

Page 24: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

24

4

Pada gambar 9. Penelitian ini dilakukan dengan prosedur yaitu,

pasien poli di RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya yang melakukan

pemeriksaan hematokrit diambil darah vena dan darah kapilernya,

kemudian dilakukan pemeriksaan hematokrit dengan menggunakan

metode mikrohematokrit di Laboratorium Klinik Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dengan batas penundaan waktu

pemeriksaan maksimal selama 6 jam.

2. Ada dua jenis sampel yang diambil yaitu :

a) Darah vena

Darah vena di ambil pada bagian vena mediana cubiti di lipat siku

bagian dalam, pada vena yang paling besar, yang terbaik pada salah

satu cabang yang membentuk huruf Y, tepat diatas percabangan (pada

vena mediana cubiti).

Teknik pengambuilan darah vena :

Alat : - Spuit 3 cc

- Tourniquet

- Botol EDTA

- Plaster

- Kapas.

Bahan : - Alkohol 70%

- EDTA

Cara kerja :

1) Posisi lengan harus lurus, jangan membengkokan siku dan pilih

lengan yang banyak melakukan aktifitas.

2) Minta pasien untuk mengepalkan tangan.

3) Pasang tourniquet ± 10 cm diatas lipat siku.

4) Pilih bagian vena yang akan ditusuk pada daerah fossa cubiti dapat

pada vena mediana cubiti atau chepalica.

5) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan

alkohol 70% dan biarkan kering.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

25

19

6) Tusuk bagian vena tadi dengan sisi lubang jarum menghadap

keatas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit ± 15

derajat.

7) Penghisap spuit ditarik perlahan-lahan sehingga darah masuk

kedalam spuit.

8) Setelah volume darah dianggap cukup, lepaskan tourniquet dan

pasien diminta membuka kepalan tangannya.

9) Lepaskan atau tarik jarum dan segera letakkan kapas di atas bekas

suntikan dan ditekan selama ± 2 menit.

10) Letakkan spuit dibidang datar, tutup jarum menggunakan satu

tangan (one hand recapping) arahkan jarum kearah penutupnya

kemudian tutup rapat.

11) Letakkan plaster diatas kapas tersebut dan tangan pasien dalam

keadaan lurus.

12) Lepaskan jarum dari spuit dan alirkan darah ke dalam botol sampel

yang sudah berisi EDTA melalui dindingnya. (GLP DepKes:2004)

b) Darah kapiler

Darah kapiler di ambil pada jari tengah atau jari manis bagian tepi,

karena daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah kapiler.

Teknik pengambilan darah kapiler :

Alat : - Lancet

- Autoclik

- Kapas

Bahan : Alkohol 70%

Cara kerja :

1) Pegang daerah yang akan ditusuk.

2) Bersihkan daerah yang akan ditususk menggunakan kapas alkohol

70%, biarkan kering.

3) Penususkan dilakukan dengan gerakan cepat tetapi tetap sehingga

terjadi luka yang dalamnya 3 mm.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

26

4

4) Tetesan darah pertama harus dihapus dengan kapas yang bersih dan

kering karena ini mungkin tercampur dengan alkohol.

5) Tetesan darah yang keluar selanjutnya dapat dipergunakan.

(Gandasoebrata,2007:7)

3. Pemeriksaan Laboratorium Hematokrit

Pada pemeriksaan laboratorium hematokrit dikenal dua metode yaitu

metode makro dan metode mikro, namun dalam penelitian ini digunakan

metode mikro yang dapat menggunakan sampel darah vena dan darah

kapiler.

Teknik pemeriksaan laboratorium hematokrit metode mikro :

Alat : - Tabung mikrokapiler

- Lampu spritus

- Skala mikrohematokrit

- Sentrifus mikrohematokrit

- Korek api

Bahan : - Darah vena + EDTA

- Darah kapiler

Cara kerja :

a) Mengisi tabung mikrokapiler yang khusus dibuat untuk penetapan

mikrohematokrit dengan darah sampai ¾ tabung.

b) Mentup salah satu ujung tabung dengan nyala api sehingga benar-

benar tertutup.

c) Memasukkan tabung kapiler itu kedalam sentrifus khusus yang

memakai kecepatan besar (sentrifus mikrohematokrit) secara simetris

dan seimbang.

d) Sentifuge selama 3-5 menit pada kecepatan 11.000 rpm dengan cara

sebagai berikut :

Putar TIMER max. 5 menit

Bila sudah siap tekan POWER pada posisi ON

Page 27: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

27

19

Putar SPEED level dari posisi 1 (start), kemudian level 2 dengan

selang waktu 30 detik, terkahir putar ke level 3 (opersional),

lakukan secara bertahap.

Jika sudah selesai SPEED kembalikan pada posisi 0.

e) Membaca nilai hematokrit dengan menggunakan skala pembaca

mikrohemtokrit.

F. Teknik Analisis Data

Data disajikan dalam bentuk tabel yaitu sebagai berikut :

No.sampel Pemeriksaan Laboroatorium Hematokrit

Darah Vena (%) Darah Kapiler (%)

Data hasil penelitian nilai hematokrit metode mikrohemtokrit

menggunakan darah vena dan darah kapiler dianalisis dengan menggunakan

uji-t sampel berpasangan dengan taraf signifikan 99% (α = 0,01) dan df = n-1.

Hipotesis statistik yang diuji adalah :

Ho : µo=µ1

Ha :µo ≠µ1

Keterangan :

µo = Hasil pemeriksaan hematokrit metode mikro menggunakan darah vena.

µ1 = Hasil pemeriksaan hematokrit metode mikro menggunakan darah

kapiler.

Ho = Tidak ada perbedaan nilai hematokrit metode mikro menggunakan

darah vena dan darah kapiler.

Ha = Ada perbedaan nilai hematokrit metode mikro menggunakan darah

vena dan darah kapiler.

Kriteria penarikan kesimpulan adalah :

Jika, thitung ≤ ttabel maka Ho diterima

Page 28: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

28

4

Jika, thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak

Rumus untuk uji-t berpasangan adalah sebagai berikut :

nS

dt

dh

Dimana

n

d

d

n

ii

1

Dan

1

1

2

n

dd

S

n

ii

d

Keterangan :

id = Selisih antara hasil pengukuran 1 dan 2

d : rata-rata selisih hasil pengukuran 1dan 2

dS : Standar Deviasi

n : jumlah sampel

Page 29: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

29

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Universitas

Muhammadiyah Palangkaraya terhadap pasien poli di RSI PKU

Muhammadiyah Palangkaraya yang melakukan pemeriksaan hematologi.

Penelitian yang dilakukan sejak tanggal 21 Mei 2013 s/d 15 Juni 2013

dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang dari jumlah populasi sebanyak

713 orang pasien poli yang melakukan pemeriksaan hematologi di RSI

PKU Muhammadiyah Palangkaraya pada tahun 2013.

Data hasil pengukuran nilali hematokrit metode mikrohemtokrit

menggunakan darah vena dan darah kapiler di Laboratorium Klinik

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

terhadap pasien poli RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya pada tanggal

21 Mei 2013 s/d 15 Juni 2013 dapat dilihat pada lampiran 1.

Hasil penelitian perbandingan nilai hematokrit metode

mikrohematokrit menggunakan darah vena dan darah kapiler dengan

jumlah sampel 40 orang didapatkan nilai rata-rata kadar hematokrit seperti

pada tabel 1.

Tabel 1. Nilai rata-rata kadar hematokrit

Jumlah sampel Nilai rata-rata Kadar Hematokrit

Darah Vena (%) Darah Kapiler (%)

40 Orang 39,35 39,525

Pada tabel 1. terlihat diperoleh nilai rata-rata kadar hematokrit

metode mikrohematokrit menggunakan darah vena adalah 39,35 % dan

rata-rata kadar hematokrit metode mikrohematokrit menggunakan darah

kapiler adalah 39,525 %.

29

Page 30: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

30

4

Grafik 1. Perbedaan rata-rata hasil hematokrit menggunakan darah vena, darah kapiler dan glod standar

Setelah dilakukan analisa statistik dengan taraf signifikan 99%

diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan nilai hematokrit metode

mikrohematokrit menggunakan darah vena dan darah kapiler.

Hasil analisa statistik (uji-t) terhadap pemeriksaan nilai hematokrit

metode mikrohematokrit menggunakan darah vena dan darah kapiler dapat

dilihat pada lampiran 2.

B. Pembahasan

Penelitian ini termasuk jenis penelitian “deskriptif comparative”

yang didukung dengan analisa laboratorium. Penelitian deskriptif yang

bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan

secara objektif, kemudian dilakukan analisa statistik untuk melakukan

perbandingan dua variasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan pada hasil pemeriksaan hematokrit dengan metode

mikrohematokrit menggunakan darah vena dan darah kapiler, sehingga

dapat diketahui sampel yang tepat untuk pemeriksaan hematokrit.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

31

19

Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata hasil pemeriksaan

hematokrit metode mikro menggunakan darah vena adalah 39,35%

sedangkan rata-rata hasil pemeriksaan hematokrit metode mikro

menggunakan darah kapiler adalah 39,525% dan pemeriksaan hematokrit

metode mikro menggunakan gold standar (Hematology Analyzer) sebagai

pembanding diperoleh hasil yaitu 38,8%.

Apabila dilihat dari rata-rata hasil perbandingan pemeriksaan nilai

hematokrit metode mikro dan metode otomatis (Hematology Analyzer)

diperoleh bahwa ada perbedaan hasil hematokrit metode mikro dan metode

otomatis. Hal ini terlihat jelas pada pendapat peneliti sebelumnya (Anisa

Farida,2011:24) yang menyatakan bahwa “Ada perbedaan nilai hematokrit

metode mikro dan metode otomatis, namun dari nilai rata-rata tidak

memiliki perbedaan yang terlalu tinggi”.

Berdasarkan dari rata-rata nilai hematokrit dengan metode mikro

menggunakan darah vena dan kapiler diperoleh selisih sekitar 0,175 %, hal

tersebut sesuai dengan teori dalam buku Dacie and Lewis yang

menyatakan bahwa nilai hematokrit, hitung jumlah sel eritrosit dan

konsentrasi hemoglobin pada darah kapiler memiliki nilai yang lebih

tinggi sedikit dibandingkan pada pada darah vena.

Kedua sampel tersebut sama-sama baik, karena dilihat dari nilai

rata-ratanya yang tidak berbeda jauh dan masing-masing sampel tersebut

memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada darah vena kelebihannya adalah

volume sampel yang lebih banyak sehingga mempermudah proses

pemipetan dan penambahan antikoagulan yang berguna untuk mencegah

terjadinya bekuan pada sampel serta kandungan antara plasma dan sel

darah yang lebih homogen dalam darah vena karena struktur pembuluh

darah vena yang berdinding tipis dan dapat mengembang sehingga dapat

menampung 75% volume darah total. Tetapi masih ada kemungkinan

terjadi kesalahan pada tahap pengambilan sampel seperti penggunaan

ikatan pembendung (tourniquet) sehingga dapat menyebabkan

Page 32: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

32

4

hemokonsentrasi dan terjadinya bekuan pada sampel karena pencampuran

sampel dan antikoagulan tidak homogen. Sedangkan kelebihan sampel

darah kapiler adalah lebih mudah dalam proses pengambilan sampel dan

karena pemeriksaan hematokrit dengan metode mikro hanya memerlukan

sampel yang kecil maka darah yang diperoleh dari sampling darah kapiler

sudah mencukupi untuk pemeriksaan kadar hematokrit serta kandungan

antara plasma dan sel darah yang tidak seimbang dalam pembuluh darah

kapiler karena struktur pembuluh darah kapiler yang hanya dilapisi oleh

sel endotelium yang tidak dapat mengembang mengakibatkan kandungan

sel darah lebih banyak dalam darah kapiler. Tetapi kesalahan yang

mungkin terjadi dalam tahap pengambilan sampel darah kapiler lebih besar

daripada menggunakan sampel darah vena. Kesalahan yang mungkin

terjadi pada pengambilan sampel darah kapiler adalah dari tempat yang

dinyatakan adanya gangguan perdarahan seperti vasokontriktis, tusukan

yang kurang dalam sehingga jari harus diperas dulu agar darah keluar

sehingga darah yang keluar lebih banyak mengandung plasma akibat

proses pemerasan, kulit yang ditusuk masih basah karena alkohol sehingga

darah akan diencerkan oleh alkohol dan darah akan melebar diatas kulit

(sehingga mempersulit proses pengambilan darah), tetesan darah pertama

dipakai untuk pemeriksaan dan terjadinya bekuan pada tetesan darah

kapiler karena lambatnya dalam bekerja.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN Pemeriksaan hematokrit mengukur ... · PDF filePemeriksaan hematokrit mengukur presentase melalui volume sel ... Total leukosit dan jumlah neutrofil lebih tinggi

33

19

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Berdasarkan hasil analisa statistik dan dari nilai rata-rata diketahui bahwa

pada sampel darah vena nilai rata-ratanya adalah 39,325 % dan pada

sampel darah kapiler nilai rata-ratanya adalah 39,525 %. maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pada nilai hematokrit dengan

metode mikrohematokrit menggunakan darah vena dan darah kapiler.

2. Kelebihan darah vena adalah volume sampel yang lebih banyak sehingga

mempermudah proses pemipetan dan penambahan antikoagulan yang

berguna untuk mencegah terjadinya bekuan pada sampel.

3. Kelebihan darah kapiler adalah lebih cepat dalam proses pengambilan

sampel dan karena pemeriksaan hematokrit dengan metode

mikrohematokrit hanya memerlukan sampel yang kecil maka darah yang

diperoleh dari sampling darah kapiler sudah mencukupi untuk

pemeriksaan kadar hematokrit

B. Saran

1. Kepada petugas laboratorium penentuan nilai hematokrit dengan metode

mikrohematokrit dapat menggunakan sampel darah vena dan darah

kapiler.

2. Bagi penulis yang lain dapat melanjutkan penelitian untuk pemeriksaan

hematokrit juga dengan menggunakan metode makrohematokrit.

33