laporan praktikan HEMATOKRIT

5
HEMATOKRIT Hematokrit merupakan pengukuran elemen padat darah terhadap volume total darah, yang dinyatakan sebagai persen. Oleh karena pada penyakit tertentu nilainya berubah secara radikal, hematokrit dapat dimanfaatkan dalam diagnosis, terutama keadaan yang mengubah pembentukan eritrosit. BAHAN : 1. Pipa kapiler yang sudah dikalibrasi dan mengandung heparin 2. Sentrifug 3. Jarum penusuk jari (blood lancets) 4. Kapas beralkohol 5. Tanah liat penutup pipa kapiler CARA KERJA 1. Darah diambil dari ujung jari II atau III atau IV tangan kanan atau kiri. 2. Sebelum itu bersihkanlah salah satu jari tersebut pada No.1, dengan kapas beralkohol, yang sebelumnya dipijat- pijat dengan arah ke ujung jari. 3. Tekan jari tersebut pada pangkal ruas yang terakhir. 4. Tusuklah ujung jari dengan jarum Francke yang steril. Biarkan darah mengalir ke luar secara spontan. 5. Tempatkanlah pipa kapiler yang telah dikalibrasi dan mengandung heparin dengan ujung bertanda ke arah atas pada darah yang keluar dari ujung jari. Letakkan pipa

description

HASIL PRAKTIKUM LABORATURIUM DENGAN BAHASAN HEMATOKRIT

Transcript of laporan praktikan HEMATOKRIT

HEMATOKRIT

Hematokrit merupakan pengukuran elemen padat darah terhadap volume total darah,

yang dinyatakan sebagai persen. Oleh karena pada penyakit tertentu nilainya berubah secara

radikal, hematokrit dapat dimanfaatkan dalam diagnosis, terutama keadaan yang mengubah

pembentukan eritrosit.

BAHAN :

1. Pipa kapiler yang sudah dikalibrasi dan mengandung heparin

2. Sentrifug

3. Jarum penusuk jari (blood lancets)

4. Kapas beralkohol

5. Tanah liat penutup pipa kapiler

CARA KERJA

1. Darah diambil dari ujung jari II atau III atau IV tangan kanan atau kiri.

2. Sebelum itu bersihkanlah salah satu jari tersebut pada No.1, dengan kapas beralkohol,

yang sebelumnya dipijat-pijat dengan arah ke ujung jari.

3. Tekan jari tersebut pada pangkal ruas yang terakhir.

4. Tusuklah ujung jari dengan jarum Francke yang steril. Biarkan darah mengalir ke luar

secara spontan.

5. Tempatkanlah pipa kapiler yang telah dikalibrasi dan mengandung heparin dengan

ujung bertanda ke arah atas pada darah yang keluar dari ujung jari. Letakkan pipa pada

darah yang keluar dari ujung jari. Letakkan pipa kapiler itu condong, kira-kira

membentuk sudut 45ᵒC.

6. Darah secara spontan akan masuk ke dalam pipa kapiler. Apabila darah sampai ke

tanda yang ada pada pipa kapiler tutuplah ujung jari yang menghadap ke atas dengan

ujung jari telunjuk pemeriksa.

7. Kemudian pipa kapiler dibenamkan ujung bawahnya kedalam tanah liat penutup pipa

kapiler.

8. Usahakan untuk mengambil darah lagi, sehingga ada 2-3 pipa kapiler yang berisi

darah.

9. Tempatkan pipa kapiler yang mengandung darah tersebut ke sentrifug khusus

hematokrit. Ujung yang bertanah liat menghadap ke tepi.

10. Tutuplah sentrifug baik-baik dan putar tombol untuk menjalankan sentrifug.

Tempatkan ujung tombol sesuai dengan waktu pemutaran yang dikehendaki.

11. Setelah waktu yang dikehendaki tercapai, sentrifug akan berhenti sendiri. Bukalah

tutup sentrifug dan bacalah skala yang menunjukkan panjang kolom yang berisi benda

darah (eritrosit).

12. Apabila isi darah tidak sampai tanda yang tertera pada pipa kapiler maka pembacaan

hasil dilakukan dengan penggaris. Caranya samakan posisi tanah liat penyumbat pipa

pada titik nol lalu dibaca berapa mm.

13. Catatlah hasil pembacaan pada blanko laporan yang tersedia.

HEMATOKRIT

Golongan praktikum : Kelompok I

Tanggal praktikum : 12 Oktober 2012

Jam praktikum : 14:00 wib

Nama probandus : Dwi Rahma

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 21 tahun

Tinggi Badan : 157 cm

Berat Badan : 49 kg

1. Darah di ambil dari tangan kiri jari : II / III / IV

2. Hasil pembacaan I : 40 %

II : 40 %

III : 40 %

Rerata: 40 %

3. Pertanyaan :

1. Sel-sel apakah yang membentuk lapisan paling atas pada kolom sel yang

didapatkan?

Jawab : Buffy Coat terdiri dari Leukosit dan Trombosit untuk pemeriksaan

hematokrit.

2. Pada keadaan apakah hematokrit meningkat signifikan dan pada keadaan apakah

hematokrit menurun signifikan ?

Jawab : hematokrit meningkat signifikan pada saat diare dan menurun signifikan

pada saat anemia.

3. Apakah yang menjadi sumber kesalahan pada pengukuran hematokrit ? ke arah

mana kesalahan itu ?

Jawab : a. Adanya kebocoran akibat penyumbatan tabung yang tidak sempurna.

b. Darah mengalami hemolisis.

c. Terjadi kesalahan pada pembacaan hasil.