laporan FHA, hematokrit ikan mas

28
PENGHITUNGAN NILAI HEMATOKRIT PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio) (Untuk melengkapi Praktikum Fisiologi Hewan Air) Disusun oleh: Kelompok 12 Perikanan A Firdha Octavia 230110120040 M. Rizki Mauludan 230110120070 Taufik Rahman Hakim 230110120071

description

laporan praktikum Fisiologi hewan air

Transcript of laporan FHA, hematokrit ikan mas

Page 1: laporan FHA, hematokrit ikan mas

PENGHITUNGAN NILAI HEMATOKRIT

PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

(Untuk melengkapi Praktikum Fisiologi Hewan Air)

Disusun oleh:

Kelompok 12

Perikanan A

Firdha Octavia 230110120040

M. Rizki Mauludan 230110120070

Taufik Rahman Hakim 230110120071

Page 2: laporan FHA, hematokrit ikan mas

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

2013

2

Page 3: laporan FHA, hematokrit ikan mas

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena atas

berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan

laporan praktikum pada mata kuliah Fisiologi Hewan Air ini.

Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Fisiologi Hewan Air di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Padjadjaran. Laporan ini disususn berdasarkan percobaan yang dilakukan hari

Kamis, 7 November 2013.

Kami penyusun banyak mendapat bantuan dan petunjuk dari beberapa

pihak. Oleh karena itu penulis dalam kesempatan ini ingin mengucapakan terima

kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca

sungguh penyusun harapkan.

Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih kepada pembaca atas

perhatiannya terhadap laporan ini. Semoga dapat berguna dan membuahkan hasil

yang bermanfaat. Amin.

Jatinangor, 12 November 2013

Penyusun

i

Page 4: laporan FHA, hematokrit ikan mas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................................................iv

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1.LATAR BELAKANG............................................................................................1

1.2.TUJUAN PRAKTIKUM.......................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................3

2.1. KLASIFIKASI IKAN MAS..................................................................................3

2.2. MORFOLOGI IKAN MAS..................................................................................3

2.3. HEMATOKRIT....................................................................................................3

2.4. SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN MAS...................................................4

2.5. METODE PENGHITUNGAN HEMATOKRIT................................................5

BAB III.............................................................................................................................7

METODOLOGI...............................................................................................................7

3.1. WAKTU DAN TEMPAT......................................................................................7

3.2. ALAT DAN BAHAN.............................................................................................7

3.2.1. Alat..................................................................................................................7

3.2.2. Bahan..............................................................................................................7

3.3. CARA KERJA.......................................................................................................7

BAB IV............................................................................................................................10

HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................10

4.1. HASIL PENGAMATAN.....................................................................................10

4.2. PEMBAHASAN..................................................................................................12

BAB V.............................................................................................................................13

ii

Page 5: laporan FHA, hematokrit ikan mas

PENUTUP.......................................................................................................................13

5.1. KESIMPULAN....................................................................................................13

5.2. SARAN.................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

Page 6: laporan FHA, hematokrit ikan mas

DAFTAR TABEL

TABEL 1.............................................................................................................. 10

TABEL 2.............................................................................................................. 11

TABEL 3.............................................................................................................. 11

iv

Page 7: laporan FHA, hematokrit ikan mas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan

terlarut dan tempat eritrosit, leukosit dan beberapa bahan lain yang tersuspensi.

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung(yang merupakan pusat pemompaan

darah), arteri (pembuluh darah dari jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri

dengan vena) dan vena (pembuluh darah yang menuju jantung). Sistem peredaran

darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal. Yang dimaksud dengan

peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu kali saja melewati

jantung. Darah yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke atrium. Pada saat

relaksasi, darah mengalir pada sebuah katup kedalam ventrikel yang berdinding

tebal. Kontraksi dari ventrikel ini sangat kuat sehingga menyebabkan darah keluar

menuju jaringan kapiler insang lalu dari insang darah mengalir ke jaringan kapiler

lain dalam tubuh. Pertukaran zat-zat pun terjadi pada saat pengaliran darah ini.

Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,

membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke

organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air dengan

karbondioksida terjadi pada bagian semipermeable yaitu pembuluh darah yang

terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran

yang bernitrogen.

Ulasan peripheral darah ikan yang sehat menunjukkan jumlah sel darah merah

yang lebih besar dibandingkan sel-sel darah lainnya seperti limfosit, neutrofil

(leukosit dengan polimorfonukleat), monosit, dan trombosit. Pada ikan salmon

yang masih muda hingga umur 3-4 bulan, sering didapatkan bentuk berbagai sel

yang belum matang.

1

Page 8: laporan FHA, hematokrit ikan mas

Melalui sel darah, suatu organisme dapat pula diketahui sampai mana

organisme tersebut mengalami pencemaran, baik itu dari media hidupnya dimana

kualitas air tidak memenuhi syarat. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat kita lihat

dari presentase hematokrit yang terkandung dalam darah.

1.2. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan menghitung nilai

hematokrit pada ikan mas.

2

Page 9: laporan FHA, hematokrit ikan mas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KLASIFIKASI IKAN MAS

Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984)

Kingdom : Animalia

Filum : Chodata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus caprio (Linnaeus, 1758)

2.2. MORFOLOGI IKAN MAS

Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan

ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan

mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian

mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya

kurang sempurna dan warna badan sangat beragam.

2.3. HEMATOKRIT

Hematokrit adalah proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah.

Tingkat hematokrit (HCT) dinyatakan dalam persentase. Misalnya, hematokrit

25% berarti ada 25 mililiter sel darah merah dalam 100 mililiter darah.Ini adalah

metode utama untuk mengetahui persentase hemoglobin yang tersedia dalam

tubuh. Tingkat hematokrit normal bervariasi pada pria dan wanita, anak-anak dan

dewasa.

3

Page 10: laporan FHA, hematokrit ikan mas

Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat hematokrit biasanya adalah

dengan pengambilan sampel darah ke dalam tabung silinder dan kemudian

memutarnya pada centrifuge. Dengan pemutaran ini, darah akan memisahkan diri

menjadi 3 bagian yaitu plasma atau komponen cairan, sel-sel darah merah dan sel-

sel lainnya. Ketika pemisahan selesai, teknisi medis akan mampu mengidentifikasi

proporsi sel darah merah terhadap volume darah.

2.4. SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN MAS

Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan

mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga

mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta

mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya,

keluar tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah

sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiap kelompok hewan.

Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah

keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh

sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui

dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembuluh

yang ke dua. Atau secara garis besarnya peredaran darah tunggal adalah peredaran

darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian

4

Page 11: laporan FHA, hematokrit ikan mas

masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute

dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.

Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke duadisebut sistem vena.

Dimana organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan

merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui

pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap

melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.

2.5. METODE PENGHITUNGAN HEMATOKRIT

a. Metode makrohematokrit

Pada metode makro, sebanyak 1 ml sampel darah (darah EDTA atau

heparin) dimasukkan dalam tabung Wintrobe yang berukuran panjang

110 mm dengan diameter 2.5-3.0 mm dan berskala 0-10 mm. Tabung

kemudian disentrifus selama 30 menit dengan kecepatan 3.000 rpm.

Tinggi kolom eritrosit adalah nilai hematokrit yang dinyatakan dalam %.

b. Metode mikrohematokrit

Pada metode mikro, sampel darah (darah kapiler, darah EDTA, darah

heparin atau darah amonium-kalium-oksalat) dimasukkan dalam tabung

kapiler yang mempunyai ukuran panjang 75 mm dengan diameter 1 mm.

Tabung kapiler yang digunakan ada 2 macam, yaitu yang berisi heparin

(bertanda merah) untuk sampel darah kapiler (langsung), dan yang tanpa

antikoagulan (bertanda biru) untuk darah EDTA/heparin/amonium-

kalium-oksalat.

Prosedur pemeriksaannya adalah : sampel darah dimasukkan ke dalam

tabung kapiler sampai 2/3 volume tabung. Salah satu ujung tabung

ditutup dengan dempul (clay) lalu disentrifus selama 5 menit dengan

kecepatan 15.000 rpm. Tinggi kolom eritrosit diukur dengan alat

pembaca hematokrit, nilainya dinyatakan dalam (%). Metode

5

Page 12: laporan FHA, hematokrit ikan mas

mikrohematokrit lebih banyak digunakan karena selain waktunya cukup

singkat, sampel darah yang dibutuhkan juga sedikit dan dapat

dipergunakan untuk sampel tanpa antikoagulan yang dapat diperoleh

secara langsung.

6

Page 13: laporan FHA, hematokrit ikan mas

BAB III

METODOLOGI

3.1. WAKTU DAN TEMPAT Hari / Tanggal : Kamis, 7 November 2013

Waktu : 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : Lab. Aquakutur

3.2. ALAT DAN BAHAN

3.2.1. Alat 1. Timbangan, untuk menimbang bobot tubuh ikan uji

2. Diseccting Kit, untuk mmbedah ikan uji

3. Penjepit arteri, untuk menjepit bagian saluran darah aorta ventralis

4. Pipa kapiler heparinized, untuk memampung sampel darah segar

5. Sentrifuge hematokrit

6. Wax/malam lilin untuk menyumbat salah satu ujung pipa kapiler yang

telah berisi darah segar

7. “Hematocrit reading chart” papan pembaca nilai hematokrit (%)

3.2.2. BahanBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan mas ukuran

konsumsi (± 100 g)

3.3. CARA KERJAProsedur pengerjaan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut :

7

Page 14: laporan FHA, hematokrit ikan mas

1. Setelah diambil salah satu ikan uji dari akuarium stok, ikan ditimbang lalu

dicatat bobotnya

2. pegang ikan uji dengan tangan kiri (kepala menghadap ke arah muka kita),

tusuk bagian anterior kepala ikan dengan sonde tepat di bagian otak depan,

hingga terasa ada rongga, putar sonde perlahan-lahan sehingga otaknya

rusak dan ikan akan pingsan

3. Bedah ikan pada bagian dekat insang dan sebagian perut bagian anterior,

hingga terlihat organ jantung yang berdenyut secara teratur (exposed organ

jantung dengan sinus venosus yang terlihat pucat)

4. Dengan menggunakan penjepit arteri, jepit aorta ventralis lalu biarkan

beberapa saat hingga sinus venosus terisi penuh oleh darah

5. Putuskan dengan menggunakan gunting, lalu siapkan dan dekatkan salah

satu ujung pipa kapiler sambil dibuka penjepit arteri secara perlahan-lahan

dan hati-hati tampung darah dalam pipa kapiler tersebut sampai ± ¾

volumenya.

6. Agar heparin yang terdapat dalam dinding sebelah dalam pipa kapiler

tercampur secara homogen, maka pipa kapiler yang telah berisi darah

segar tersebut digoyang dengan hati-hati ke kiri dan kanan serta diputar.

Tanda bahwa darah sudah tercampur secara homogen dengan heparin,

darah tidak membeku, bisa bergerak disepanjang kolom pipa kapiler.

7. Tutup salah satu ujungnya dengan menacapkan secara tegak lurus pada

lapisan malam lilin/wax yang telah disediakan

8. Siapkan sentrifuge hematokrit, lalu letakkan secara seimbang antara

masing-masing pipa kapiler (jangan terbalik meletakkan ujung pipa kapiler

yang bertutup)

9. Sentrifuge selama 4 menit pada kecepatan 12.000 rpm

10. Setelah selesai disentrifuge, letakkan pipa kapiler yang sudah terbagi dua

bagian besar darah tersebut (plasma dan sel darah) pada “Hematocrit

Reading Chart” lalu sesuaikan ketinggian plasma sebagai batas atas dan

dasar sel darah sebagai batas bawah, lalu tentukan dan baca nilai

hematokrit pada batas atas dari sel darah (dalam %)

8

Page 15: laporan FHA, hematokrit ikan mas

11. Setelah selesai dibaca, kumpulkan pipa kapiler bekas tersebut dalam

wadah terpisah agar tidak membahayakan, serahkan kepada laboran agar

bisa dibuang pada tempat yang semestinya.

9

Page 16: laporan FHA, hematokrit ikan mas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENGAMATAN

TABEL 1

DATA PRAKTIKUM FHA NILAI HEMATOKRIT IKAN MAS

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 1 – 9 (LAB. FHA)

KELOMPOK BOBOT IKAN (gr)NILAI

HEMATOKRIT (%)

1 90 gr 43 %

2 94 gr 38 %

3 111 gr 40 %

4 109 gr 10%

5 95 gr 45 %

6 107 gr 15 %

7 99 gr 15 %

8 102 gr 40 %

9 110 gr 40 %

10

Page 17: laporan FHA, hematokrit ikan mas

TABEL 2

DATA PRAKTIKUM FHA NILAI HEMATOKRIT IKAN MAS

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 10 – 18 (LAB. Aquakultur)

KELOMPOK BOBOT IKAN (gr)NILAI

HEMATOKRIT (%)

10 107,70 30%

11 109,8 _

12 113,90 _

13 99,73 _

14 107,77 15%

15 111,97 55%

16 100,40 13%

17 121,83 43%

18 87,67 40%

TABEL 3

DATA PRAKTIKUM FHA NILAI HEMATOKRIT IKAN MAS

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 19 – 27 (LAB. MSP)

KELOMPOK BOBOT IKAN (gr)NILAI

HEMATOKRIT (%)

19 _ 30 %

20 105,36 gr 19 %

11

Page 18: laporan FHA, hematokrit ikan mas

21 113,3 gr 25 %

22 92,5 gr 35%

23 121,91 gr 35 %

24 105,07 gr 43 %

25 106,13 gr 50 %

26 107,17 gr 35 %

27 _ 42 %

4.2. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kami menggunakan ikan mas dengan berat ±100 gram.

Praktikan telah melakukan praktikum sesuai prosedur dari mulai membedah ikan

sampai pengambilan darah melalui pipa kapiler. Praktikan menemui kendala

ketika proses penyumbatan aliran darah yang keluar dari jantung, setelah berhasil

mendapatkan pembuluh darahnya, praktikan lalu menjepitnya dan mulai

mengambil darah dari sinus venosus. Darah yang diambil melalui pipa kapiler lalu

disentrifugasi.

Ada beberapa kelompok yang tidak mendapatkan hasil perhitungan hematokrit

dengan baik termasuk kelompok 12. Hal ini disebabkan karena darah pada pipa

kapiler belum homogen, serta tidak sempurnanya penutupan ujung pipa kapiler

dengan lilin sehingga terjadi hilangnya darah dari pipa kapiler setelah dilakukan

sentrifugasi karena putaran mesin sentrifugasi yang cepat.

12

Page 19: laporan FHA, hematokrit ikan mas

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULANSetelah melakukan praktikum pengukuran hematokrit pada ikan Mas

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada hewan bertulang belakang (vertebrata) berdarah dingin lainnya (dan

pada burung), salah satu ciri pembeda dari darah ikan adalah adanya inti

pada sel darah merah (eritrosit) yang sudah matang.Secara umum sistem

peredaran darah pada semua vertebrata sama, namun tetap ada perbedaan

yang difaktori oleh anatomi, fisiologi, dan kondisi lingkungan.

2. Hematokrit atau biasa disebut volume eritrosit yang dimampatkan (packed

cell volume, PCV) adalah persentase volume eritrosit dalam darah yang

dimampatkan dengan cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam

waktu tertentu Nilai hematokrit ini berhubungan dengan laju metabolisme,

cara hidup ikan, jenis kelamin ikan dan spesies ikan tersebut. Semakin

tinggi nilai hematokrit semakin tinggi pula jumlah sel darah merahnya.

5.2. SARANDari praktikum yang telah dilakukan, praktikan menyarankan melakukan

tahap - tahap praktikum dengan cepat agar darah yang diambil masih dalam kondisi segar, mudah dalam pengambilan sampel darah (jantung yang masih berdetak), selain itu praktikan juga menyarankan supaya berhati-hati dan teliti dalam proses menutup pipa kapiler dengan wax (lilin) supaya tidak terjadi kehilangan darah sewaktu proses sentrifugasi berlangsung dan mendapatkan hasil.

13

Page 20: laporan FHA, hematokrit ikan mas

DAFTAR PUSTAKA

http://kamuskesehatan.com/arti/hematokrit/

Ardiwinata, R.O. 1981. Pemeliharaan Ikan. Bandung

Khairuman, SP, Ir. Dodi Sudenda, MM, & Ir. Bambang Gunadi, M.Sc.

2008. Budi Daya Ikan Mas Secara Intensif. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Rahardjo, M.F. 1980. Iktiologi. Departemen Biologi Perairan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bandung: Bina

Cipta.

http://kultsummi.blogspot.com/2012/10/praktikum-anatomi-ikan-mas.html

http://nyetnyetanyet.wordpress.com/2009/10/24/laporan-hematrokit-fha/

http://maswira.wordpress.com/2008/09/17/darah-ikan-2/v

1

Page 21: laporan FHA, hematokrit ikan mas

LAMPIRAN

2

Page 22: laporan FHA, hematokrit ikan mas

3