BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah semakin besar. Seiring dengan minat dan penerimaan masyarakat terhadap bank syariah tersebut, hasrat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perbankan syariah juga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana fungsi bank pada umumnya sampai dengan jasa-jasa yang yang terkait dengan kegiatan bisnis mereka baik skala nasional maupun internasional seperti perdagangan internasional. Oleh karena itu bank syariah juga harus berperan lebih luas dalam kegiatan bisnis masyarakat dalam transaksi perdagangan internasional atau transaksi perdagangan luar negeri. Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor impor. Perdagangan ini merupakan suatu transaksi sederhana, yaitu membeli dan menjual barang antar pengusaha yang masing-masing bertempat tinggal di negara-negara yang berbeda. 1 Dalam perdagangan internasional, bank berperan dalam memperlancar proses pembayaran transaksi tersebut sehingga pihak penjual dan pihak pembeli tidak perlu bertatap muka untuk menyerahkan uang pembayaran. Seiring dengan 1 Etty Susilowati Suhardo SH. MS, 2001, Cara Pembayaran dengan Letter of credit dalam Perdagangan Luar Negeri, FH UNDIP, Semarang, hlm. 2. PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANK SYARIAH MANDIRI ILHAM MUSTAFA Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa

tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah

semakin besar. Seiring dengan minat dan penerimaan masyarakat terhadap bank

syariah tersebut, hasrat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perbankan syariah

juga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana fungsi

bank pada umumnya sampai dengan jasa-jasa yang yang terkait dengan kegiatan

bisnis mereka baik skala nasional maupun internasional seperti perdagangan

internasional. Oleh karena itu bank syariah juga harus berperan lebih luas dalam

kegiatan bisnis masyarakat dalam transaksi perdagangan internasional atau

transaksi perdagangan luar negeri.

Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam

suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor impor.

Perdagangan ini merupakan suatu transaksi sederhana, yaitu membeli dan menjual

barang antar pengusaha yang masing-masing bertempat tinggal di negara-negara

yang berbeda.1

Dalam perdagangan internasional, bank berperan dalam memperlancar proses

pembayaran transaksi tersebut sehingga pihak penjual dan pihak pembeli tidak

perlu bertatap muka untuk menyerahkan uang pembayaran. Seiring dengan

1Etty Susilowati Suhardo SH. MS, 2001, Cara Pembayaran dengan Letter of credit dalam

Perdagangan Luar Negeri, FH UNDIP, Semarang, hlm. 2.

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

2

perkembangannya, peran bank dalam perdagangan internasional semakin

komplek, bank berfungsi sebagai penjamin pembayaran atas nama importir

(pembeli), sehingga pihak penjual yakin untuk melaksanakan transaksinya tanpa

ada rasa khawatir tidak akan dibayar.

Instrumen bank yang mempunyai fungsi menjamin pembayaran atas nama

importir kepada penjual yaitu Letter of credit. Letter of credit disingkat L/C

sebagai primadona dalam pembayaran pada transaksi perdagangan internasional

(kegiatan ekspor-impor) karena memberikan kepastian dan keamanan. Penjual

mendapat kepastian bahwa pembayaran akan dilakukan apabila dokumen-

dokumen yang diterima telah sesuai dengan persyaratan L/C, dan kepada pembeli

atau importir dipastikan bahwa pembayaran hanya akan dilakukan oleh bank

apabila telah sesuai dengan persyaratan dalam L/C.

Secara umum L/C digunakan untuk membiayai sales contract jarak jauh

antara pembeli dan penjual yang belum saling mengenal dengan baik atau dengan

kata lain, kehadiran L/C digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan

internasional. Menurut ketentuan Uniform Customs and Practicefor Documentary

Credits Publication Number 500 (UCPDC 500), L/C merupakan janji dari bank

penerbit untuk melakukan pembayaran atau memberi kuasa kepada bank lain

untuk melakukan pembayaran kepada penerima atas penyerahan dokumen-

dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C. Inti dari pengertian L/C disini

adalah bahwa L/C merupakan “janji membayar”. Sedangkan menurut Bank

Indonesia, sebagaimana di atur dalam Peraturan Bank Indonesia No : 5/11

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

3

/PBI/2003 Tentang Pembayaran Transaksi Impor L/C diberikan pengertian

sebagai berikut:

“Letter of credit untuk selanjutnya disebut L/C adalah janji membayar dari

bank penerbit kepada penerima jika penerima menyerahkan kepada bank

penerbit dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C”.

Dari pengetian PBI tersebut L/C merupakan janji dari issuing bank untuk

membayar sejumlah uang kepada eksportir sepanjang ia dapat memenuhi syarat

dan kondisi L/C tersebut. Sehingga walaupun pada dasarnya yang berkontrak

adalah antara penjual dan pembeli, namun yang memberikan janji bayar adalah

bank penerbit L/C.

Mekanisme umum transaksi menggunakan instrumen Letter of credit adalah

sbb:

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

4

Penjelasan mekanisme:

1. Setelah terjadi kesepakatan antara Buyer (Applicant) dan Seller (Beneficiary)

dalam suatu sales contract, maka untuk pembayaran kepada Seller, Buyer

mengajukan permohonan penerbitan L/C kepada Bank (IssuingBank).

2. Issuing bank selanjutnya menerbitkan L/C melalui bank penerus (advising

bank) di tempat Seller.

3. Advising bank menyampaikan asli L/C kepada Seller (beneficiary) setelah

dilakukan verifikasi atau autentikasi terhadap L/C itu.

4. Setelah menerima L/C dari advising bank, beneficiary melakukan pengiriman

barang sesuai dengan syarat penyerahan barang (terms of delivery) yang

disepakati di dalam sales contract, serta menyiapkan dokumen yang diminta

oleh L/C yang kemudian dokumen tersebut akan diserahkan ke issuing bank

untuk memperoleh pembayaran jika dokumen telah memenuhi syarat.

Letter of credit bukan merupakan produk baru dalam perbankan konvensional,

namun di perbankan syariah produk L/C baru mucul pada tahun 2002, atau 10

tahun setelah lahirnya Bank Muamalat, bank pertama di Indonesia yang

melandaskan operasionalnya berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai syariah.

Dalam ranah pembahasan L/C berbasis syariah dikenal dua jenis L/C, yaitu

L/C impor syariah dan L/C ekspor syariah. Berdasarkan ketentuan Fatwa Dewan

Pengawas Syariah Nomor: 34/DSN- MUI/IX/2002, L/C impor syariah adalah

surat pernyataan akan membayar kepada eksportir yang diterbitkan oleh bank

untuk kepentingan importir dengan pemenuhan tertentu sesuai dengan prinsip

syariah. Adapun L/C ekspor syariah adalah surat pernyataan akan membayar

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

5

kepada Eksportir yang diterbitkan oleh bank untuk memfasilitasi perdagangan

ekspor dengan memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah

Mekanisme penerbitan L/C impor syariah pada bank syariah pada umumnya

sama seperti mekanisme pada bank konvensional. Namun demikian, terdapat

perbedaan mendasar antara mekanisme bank syariah dan bank konvensional,

yakni terletak pada akad yang mendasarinya dan kesepakatan jumlah upah atau

ujrah atau fee pada awal kesepakatan antara importir dengan bank yang

merupakan imbalan atau jasa yang dilakukan pihak bank. Akad penerbitan L/C

melalui bank syariah harus ditentukan dari awal oleh bank syariah sebagai

opening bank dan importir sebagai applicant. Penentuan jenis akad tersebut akan

mempengaruhi bentuk dan tanggung jawab masing-masing pihak. Disamping itu

pula ada penerapan bunga pada bank konvensional tidak dapat diterapkan pada

penerbitan L/C impor pada bank syariah.

Importir yang memiliki dana cukup dibank sebesar harga pembelian barang

impor (resiko rendah) maka importir dan bank dapat melakukan akad wakalah bil

ujrah untuk pengurusan dokumen-dokumen transaksi impor, dan besarnya ujrah

harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk nominal, bukan dalam

bentuk prosentase. Hal ini menunjukkan kejelasan upah atau keuntungan yang

diperoleh bank melalui akad wakalah. Apabila importir tidak memiliki dana

cukup pada bank (resiko tinggi) untuk pembayaran harga barang yang diimpor

maka model akad yang dapat digunakan adalah bank dapat memberikan

pembiayaan kepada importir untuk pelunasan pembayaran barang impor (akad

wakalah bil ujrah dan akad pembiayaan sesuai syariah).

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

6

Dari uraian di atas, penerbitan L/C dengan kondisi importir yang bervariasi

yaitu baik yang mempunyai resiko tinggi maupun rendah selalu menggunakan

akad wakalah, begitu juga penerbitan L/C di Bank Syariah Mandiri. Ketentuan

internal di BSM mengatur bahwa penerbitan L/C untuk kepentingan importir

maupun transaksi perdagangan dalam negeri menggunakan akad wakalah bil

ujrah.

Akad Wakalah dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah yaitu pemberian

kuasa kepada pihak lain untuk melakukan sesuatu. Dari pengertian lain, Wakalah

adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang sebagai pihak pertama (muwakil)

kepada orang lain sebagai pihak kedua (wakil) dalam hal-hal yang diwakilkan

(dalam hal ini pihak kedua) hanya melaksanakan sesuatu sebatas kuasa atau

wewenang yang diberikan oleh pihak pertama, namun apabila kuasa itu telah

dilaksanakan sesuai yang disyaratkan, maka semua resiko dan tanggung jawab

atas dilaksanakan perintah tersebut sepenuhnya menjadi pihak pertama atau

pemberi kuasa.2

Dari definisi tersebut kita ketahui bahwa Akad Wakalah dapat dipersamakan

dengan perjanjian pemberian kuasa yang diatur dengan Kitab Undang Undang

Hukum Perdata.

Dalam pasal 1792 KUHPeradata disebutkan Pemberian kuasa ialah suatu

persetujuan yang berisikan pemberian kekuasaan kepada orang lain yang

menerimanya untuk melaksanakan sesuatu atas nama orang yang memberikan

2 Rhesa Yogaswara “Konsep-akad-wakalah-dalam-fiqh muamalah” diakses dari http://

viewislam.wordpress.com/2009/04/16/ pada tanggal 1 Maret 2014 pukul 10.00 WIB.

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

7

kuasa. Dari pengertian tersebut, penerapan dalam transaksi penerbitan L/C oleh

bank penerbit atas dasar akad wakalah sebagai wakil bertindak untuk dan atas

nama importir sebagai muwakil untuk melakukan pembayaran kepada penerima

L/C (penjual).

Kita melihat bahwa pemberian kuasa tersebut adalah suatu tindakan hukum,

yang akibat hukumnya menjadi tanggung jawab bukan oleh yang bertindak tetapi

oleh pihak yang diwakilinya atau dengan lain perkataan dari suatu tindakan

hukum yang menimbulkan akibat hukum untuk orang lain. Sedangkan transaksi

L/C sebagaimana definisinya menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor :

5/11/PBI/2003 tentang Pembayaran Transaksi Impor adalah adalah janji

membayar dari bank penerbit kepada penerima jika penerima menyerahkan

kepada bank penerbit dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C. Definisi

tersebut memberikan pengertian bahwa dengan telah diterbitkannya L/C maka

bank penerbit telah mengikatkan diri untuk menyetujui melakukan pembayaran

setiap wesel yang ditarik atas L/C dalam hal memenuhi persyaratan yang

ditentukan dalam L/C. Dalam hal ini bank penerbit telah melakukan tindakan

hukum atas dirinya sendiri, dengan berkeyakinan bahwa wesel telah memenuhi

seluruh persyaratan L/C.

Dari uraian di atas, bank penerbit dalam pembayaran transaksi L/C adalah

sebagai penjamin (guarantor) kepada penjual, bahwa Bank Penerbit akan

membayar tagihan wesel penjual apabila sesuai syarat L/C, dengan kata lain

penjual berhak untuk menuntut Bank penerbit apabila wesel tagihan yang

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

8

disampaikan telah lengkap namun tidak dibayar. Jadi bank bukan hanya mewakili

Pembeli, tetapi bank menjamin penjual atas nama pembeli.

Mekanisme penjaminan oleh bank pada dasarnya sudah diaplikasikan dalam

berbagai transaksi perbankan, selain L/C sebagaimana diuraikan di atas, produk

perbankan yang merupakan penjaminan adalah Bank Garansi, yaitu jaminan yang

diberikan oleh bank kepada pihak ketiga penerima jaminan atas pemenuhan

kewajiban tertentu nasabah bank selaku pihak yang dijamin kepada pihak ketiga

dimaksud. Dalam perbankan syariah, penerbitan bank garansi tersebut

menggunakan akad kafalah sebagaimana fatwa DSN No.11/DSN-MUI/IV/2000

tentang kafalah.

Melihat dari sifat transaksi dan kewajiban hukum dari pihak yang terlibat,

akad kafalah dapat di aplikasikan dalam transaksi L/C, oleh karena itu maka DSN

mengeluarkan fatwa Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 tanggal 30 Mei 2007 Tentang

Letter of credit (L/C) Dengan Akad Kafalah Bil Ujrah. Dalam fatwa ini, yang

dimaksud dengan Kafalah adalah akad penjaminan yang diberikan oleh

penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua

atau yang ditanggung (makfuul „anhu ashil). L/C Akad Kafalah Bil Ujrah adalah

transaksi perdagangan ekspor impor yang menggunakan jasa Lembaga Keuangan

Syariah(LKS) berdasarkan akad Kafalah, dan atas jasa tersebut Lembaga

Keuangan Syariah(LKS) memperoleh fee (ujrah).

Walaupun fatwa DSN tersebut telah ada sejak tahun 2007, namun sampai

dengan saat ini BSM belum pernah menerapkan akad kafalah bil ujrah dalam

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

9

transaksi L/C nya, BSM tetap menggunakan akad wakalah bil ujrah untuk setiap

penerbitan L/C.

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

10

B. Rumusan Masalah

Dari uraian permasalahan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan

permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Mengapa Akad Kafalah belum diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri dalam

penerbitan Letter of credit Impor Syariah dan bagaimana pelaksanaan Akad

Wakalah dalam penerbitan Letter of credit Impor Syariah di Bank Syariah

Mandiri?

2. Bagaimanakah kelemahan akad wakalah dalam penerbitan letter of credit

impor syariah dan apa konsekuensi hukumnya?

C. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penulusuran penulis di Perpustakaan Fakultas Hukum

Universitas Gadjah Mada, terdapat beberapa penulisan hukum mengenai Letter of

credit Syariah, namun penulisan mengenai Tinjauan Yuridis terhadap Penerapan

Akad Kafalah dalam Penerbitan Letter of credit Impor Syariah di Bank Syariah

Mandiri yang lebih dilihat dari konsekuensi hukum yang terjadi sampai dengan

saat ini belum pernah penulis temukan.

Penelitian ini mempunyai korelasi dengan penulisan hukum yang berjudul

Pelaksanaan Akad Wakalah Pada Jasa Letter of credit Impor Syariah Pada Bank

Syariah Mandiri yang telah disusun oleh Ami Muslim Hakam. Namun terdapat

perbedaan yang mendasar, mengenai tinjauan yang digunakan, dimana penulis

saat ini meneliti konsekuensi dari penerapan akad kafalah dan pelaksanaan akad

wakalah dalam Letter of credit impor Syariah yang telah di putuskan oleh Dewan

Syariah Nasional.

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

11

Dengan demikian penelitian ini adalah asli, apabila ternyata penelitian ini

memiliki kesamaan dengan penelitian yang lain, maka penelitian ini akan bersifat

melengkap penelitian sebelumnya.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, tujuan dilaksanakannya

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui akad kafalah dan akad wakalah dalam transaksi Letter of

credit Impor Syariah, terutama mengenai mekanisme pelaksanaan dan syarat

serta ketentuan dan konsekuensi hukum pelaksanaan akad tersebut.

2. Untuk mengetahui alasan Bank Syariah Mandiri hanya menggunakan akad

wakalah dalam transaksi letter of creditnya dan belum menggunakan akad

kafalah sebagaimana fatwa Dewan Syariah Nasional tahun 2007.

3. Untuk mengetahui dan menganalisa konsekuensi hukum dari pelaksanaan

transaksi letter of credit yang menggunakan akad wakalah atau yang

menggunakan akad kafalah dengan kajian dengan hukum perjanjian dan

hukum syariah serta ketentuan Internasional terkait Letter Of Credit.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada para praktisi perbankan

syariah dalam melaksanakan transaksi ekspor impor menggunakan Letter

of credit khususnya di PT Bank Syariah Mandiri.

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/81711/potongan/S2-2015-275960-chapter1.pdfjuga semakin beragam, dari hanya kegiatan simpan pinjam sebagaimana

12

b. Memberikan tambahan sumbangan pemikiran mengenai konsekuensi

hukum penggunaan akad-akad syariah dalam transaksi Letter of credit di

Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia.

2. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran kepada ilmu hukum pada umumnya dan

hukum Perbankan di Indonesia pada khususnya.

PENERAPAN AKAD KAFALAH DALAM PENERBITAN LETTER OF CREDIT IMPOR SYARIAH DI BANKSYARIAH MANDIRIILHAM MUSTAFAUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/