BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawabserta berorientasi kepada hasil
(result oriented governement).Sedangkan untuk mengetahui tingkat
akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP).Berdasarkan pasal 76 UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara menegaskan bahwa penilaian kinerja PNS dilakukan
berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang
dicapai, serta perilaku PNS (pengukuran kinerja pegawai mengacu pada
pengukuran kinerja instansi).Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
menjelaskan bahwa penyelenggaraan SAKIP untuk penyusunan laporan
kinerja dan dilaksanakan selaras dengan sistem akuntansi, tatacara
pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunanuntuk itu perlu
disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.Instansi yang wajib menyusunLaporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian/ Lembaga,
Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Unit Organisasi Eselon I pada
Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja
mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan
oleh pimpinan instansi masing-masing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran
2017, pemerintah Provinsi menyusun LKjIP 2017 yang merupakan laporan
kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIPberisi ikhtisar
pencapaiansasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.Dokumen LKjIP bukan
dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu
2
Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/ Renja SKPD,
Penetapan Kinerja (Tapkin)/PerjanjianKinerja, dan Rencana Kinerja
Tahunan(RKT). Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan
pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) dalam mencapai
sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIPini dapat
digunakan sebagai :
1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian
kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana (DP3AKB)
2. dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja;
3. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
(DP3AKB);
4. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
(DP3AKB) pada tahun berikutnya.
B. Gambaran Umum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65 Tahun 2006
tanggal 15 Desember 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengahmempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Perumusan kebijakan bidang kualitas hidup dan
perlindunganperempuan,pem enuhan hak dan perlindungan anak,
pengendalian penduduk dan ke luarga sejahtera, keluarga berencana,
advokasi dan komunikasi,informasi dan edukasi, data dan partisipasi
masyarakat;
2. Pelaksanaan kebijakan bidang kualitas hidup dan perlindungan
perempuan, pemenuhan hak dan perlindungan anak, pengendalian
3
penduduk dan keluarga sejahtera, keluarga berencana, advokasi dan
komunikasi,informasi dan edukasi, data dan partisipasi masyarakat;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kualitas hidup dan perlindungan
perempuan, pemenuhan hak dan perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan ke luargasejahtera, keluarga berencana, advokasi dan
komunikasi,informasi dan edukasi, data dan partisipasi masyarakat;
4. Pelaksanaan da Pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada
seluruh unit kerja dilingkungan dinas: dan
5. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur,
sesuai tugas dan fungsinya.
Gambar 1. Struktur Organisasi
4
Tugas setiap Unit Kerja Eselon III dan IV adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapankoordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi dilingkungan Dinasdengan
melaksanakan fungsi :
A. penyiapan bahan koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas;
B. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program
dan kegiatan di lingkungan Dinas;
C. penyiapan bahan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yang meliputi ketata usahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumah tanggaan ,kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan
dokumentasi di lingkungan Dinas;
D. penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi
dan tata laksana dilingkunganDinas;
E. penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian
intern pemerintah dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
F. penyiapan bahan pengelolaan barang milik/ kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang / jasa dilingkungan Dinas; dan
G. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
H. pelaksanaan tugas lain yang d iberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri atas 3 Subbagian : 1) Subbagian Program, 2)
Subbagian Umum Kepegawaian, 3) Subbagian Keuangan :
a. Subbagian Program :
mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan,koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidangprogram.
b. Subbagian Umum Kepegawaian :
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang umum dan kepegawaian.
5
c. Subbagian Keuangan :
mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan dibidang keuangan.
2. Bidang Kualitas Hidup dan Pelindungan Perempuan
Bidang Kualitas Hidup dan Pelindungan Perempuan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kualitas
hidup dan pelindungan perempuan.dengan melaksanakan fungsi :
A. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kualitas
hidup perempuan;
B. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di pelindungan
perempuan; dan
C. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuaidengan tugas dan fungsinya.
Bidang Kualitas Hidup dan Pelindungan Perempuan terdiri dari 2seksi,
1)Seksi Kualitas Hidup Perempuan, 2) Seksi Perlindungan
Perempuan. :
a. Seksi Kualitas Hidup Perempuan :
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kualitas hidup perempuan.
b. Seksi Perlindungan Perempuan :
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan,koordinasidan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelindungan perempuan.
3. Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak
Bidang Pemenuhan hak dan Perlindungan Anak mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pemenuhan
hak dan perlindungan anak, dengan melaksanakan fungsi :
6
A. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pemenuhan hak dan perlindungan anak;
B. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di pelindungan
Bidang pemenuhan hak dan perlindungan anak; dan
C. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang pemenuhan hak dan perlindungan anak terdiri dari 2 seksi, 1)
Seksi pemenuhan hak anak, 2) Seksi Perlindungan anak. :
a. Seksi pemenuhan hak anak:
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pemenuhan anak.
b. Seksi Perlindungan anak :
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan,koordinasidan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang perlindungan anak.
4. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera
Bidang pengendalian penduduk dan keluarga sejahtera mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera,dengan
melaksanakan fungsi :
A. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengendalian penduduk dan keluarga sejahtera;
B. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di
bidangpengendalian penduduk dan keluarga sejahtera; dan
C. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahteradari 2 seksi, 1)
Seksi pengendalian penduduk, 2) Seksi keluarga sejahtera. :
7
a. Seksi pengendalian penduduk:
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pengendalian penduduk.
b. Seksi keluarga sejahtera:
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan,koordinasidan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang keluarga sejahtera.
5. Bidang Keluarga Berencana, Advokasi dan Komunikasi,Informasi
dan Edukasi
Bidang pengendalian penduduk dan keluarga sejahtera mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera,dengan
melaksanakan fungsi :
A. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang Keluarga
berencana, advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi;
B. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidangKeluarga
berencana, advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi; dan
C. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Keluarga Berencana, advokasi dan komunikasi, informasi dan
edukasi terdiridari 2 seksi, 1) Seksi Keluarga Berencana, 2) Seksi
advokasi dan edukasi. :
a. Seksi Keluarga berencana
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pengendalian penduduk.
b. Seksi keluarga sejahtera:
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan,koordinasidan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang keluarga sejahtera.
8
6. Bidang Data dan Partisipasi Masyarakat
Bidang Data dan Partisipasi Masyarakatmempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang Data dan
Partisipasi Masyarakat, dengan melaksanakan fungsi :
A. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang Data dan
Partisipasi Masyarakat;
B. penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidangData dan
Partisipasi Masyarakat; dan
C. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Data dan Partisipasi Masyarakat terdiridari 2 seksi, 1) Data dan
Informasi, 2) Seksi partisipasi masyarakat:
a. Seksi Data dan Informasi
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang Data dan Informasi.
b. Seksi partisipasi masyarakat:
Mempunyai tugas, melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan,koordinasidan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang partisipasi masyarakat.
Dalam pelaksanaan tugas keseharian dalam pelayanan perlindungan
perempuan dan anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa
Tengah juga terdapat satuan pelayanan terpadu sesuai dengan Peraturan
Gubernur no 95 Tahun 2016 tanggal 27 Desember 2016 tentang organisai
dan tata kerja unit pelaksana teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Provinsi Jawa Tengah.
Untuk memperlancar pencapaian tujuan organisasi, Dinas
Pemberdayaan Perempuan perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah diukung oleh kekuatan
9
sumberdaya manusia sebanyak 71 orang. Terdiri dari 1 orang pejabat
eselon II, 6 orang pejabat eselon III, 15 orang eselon IV dan 49 orang
staf, yang berdasarkan kepangkatan dan golongan terinci sebagai berikut
(Tabel 1).
Tabel 1 PNS berdasar Golongan
Dinas P3AKB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pegawai pada Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
0 1
7
12
18
11 11
41 2 2 1 1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
IV/e IV/d IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/c
SESUAI GOLONGAN
Series1
10
Tabel 2 PNS berdasar pendidikan
Dinas P3AKB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
Peningkatan kualitas sarana dan prasarana mutlak diperlukan sebagai
sarana pendukung pelaksanaan tugas. Untuk melaksanakan tugas pokok
dan fungsi di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah
didukung oleh sarana dan prasarana sebagai berikut :
Tabel 3 Rekapitulasi Barang Milik Daerah Tahun 2017
No. KODE BIDANG
BARANG NAMA BIDANG BARANG
SALDO
JUMLAH BARANG
JUMLAH HARGA (Rp.)
1 2 3 4 5 1 01.01 TANAH 1 609,078,750
2 02.02 ALAT-ALAT BESAR 11 637,400,000
3 02.03 ALAT-ALAT ANGKUT 20 2,045,326,745
4 02.06 ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA
1,119 2,390,853,000
5 02.07 ALAT STUDIO DAN KOMUNIKASI
50 301,780,000
6 03.11 BANGUNAN GEDUNG 2 19,617,120,765
7 03.12 BANGUNAN MONUMEN 2 70,000,000
8 04.13 JALAN DAN JEMBATAN - -
9 05.17 BUKU DAN PERPUSTAKAAN 636 49,597,000
10 05.18 BARANG BERCORAK KEBUDAYAAN
4 22,215,000
JUMLAH 1,845 25,743,371,260
0
5
10
15
20
25
30
S3 S2 S1 D.IV D.III D.II D.I SMA SMP SD
Series1 0 29 30 2 1 0 1 7 0 1
Jum
lah
SESUAI PENDIDIKAN
11
C. FungsiStrategisDinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi
Jawa Tengah
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Tengah secara umum memiliki fungsi strategis
yaitu “Menjadi Lembaga yang handal dalam percepatan pencapaian
kesetaraan Gender dan Pemenuhan Hak Anak serta Keluarga Kecil
Sejahtera”.
Secara singkat Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa
Tengah memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam
kaitannya penggunaan sumber daya, yaitu :
1. Mewujudkan tata kelola lembaga yang baik berbasis teknologi
informasi didukung oleh sumberdaya aparatur yang kompeten dan
berintegritas tinggi.
2. Meningkatnya Keadilan gender dan Perlindungan Anak;
3. Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan terhadap perempuan
dan anak;
4. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan,
pelaksanaan danpengawasan pembangunan;
5. Menurunnya Drop Out (DO) KB dan Unmet Need serta meningkatnya
peserta KB aktif/ Contraceptive Prevalance Rate (CPR).
D. Permasalahan Utamayang dihadapi Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Tengah
1. Permasalahan utama Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Tengah yang harus diselesaikan dalam
rangka memberikan pelayanan di bidang pemberdayaan perempuan
12
dan perlindungan anak serta bidang keluarga berencana dan
keluarga sejahtera di Jawa Tengah secara singkat dapat di rinci
sebagai berikut :
a. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak meliputi:
1. Adanya kesenjangan gender di beberapa bidang
pembangunan (bidang ekonomi, dan politik);
2. Strategi Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan
Perempuan belum menjadi mainstream bagi seluruh OPD dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
3. Tingginya jumlah korban kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
4. Belum semua kab/kota memenuhi sebagian besar indikator
KLA dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak (60%
atau 21 kab/kota);
5. Belum semua Forum Anak di kab/kota terlibat dalam proses
pembangunan;
b. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
meliputi:
1. Belum adanya kebijakan grand design pengendalian
kuantitas penduduk
2. Belum adanya materi pendidikan kependudukan sesuai
kearifan lokal pada Sekolah Menengah sehingga Program
KKBPK kurang optimal
3. Rendahnya kesertaan KB yang menggunakan alat
kontrasepsi MKJP
4. Rendahnya keterlibatan keluarga pada kelompok BKB, BKL,
BKR dalam mendukung ketahanan keluarga
13
5. Rendahnya keterlibatan keluarga Pra Sejahtera dan KS I
pada kelompok UPPKS dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga.
14
BAB II
PERENCANAANKINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Guna mewujudkan fungsi strategis: “Menjadi Lembaga yang handal
dalam percepatan pencapaian kesetaraan Gender dan Pemenuhan
Hak Anak serta Keluarga Kecil Sejahtera”Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan Keluarga
Berencana Provinsi Jawa Tengah merumuskan beberapa tujuan dan
sasaran yang diuraikan sebagai berikut:
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
1 Menyediakan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak serta keluarga
1. Meningkatnya ketersediaan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindunganperempuan dan anak serta
keluarga
1. Produk Kebijakan PUG
2. Jumlah Kebijakan perlindungan hak perempuan
3. Produk Kebijakan Terkait penanganan tenaga kerja di bawah umur
4. Produk Hukum
Kebijakan daerah tentang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak serta responsif hak anak
1. Pengembangan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak serta keluarga
1. Meningkatkan ketersediaan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak serta keluarga
2 Meningkatkan keadilan gender dan perlindungan terhadap hak anak di seluruh sektor pembangunan
2. Meningkatnya keadilan dan kesetaraangender di seluruh sektor pembangunan
5. Ratio program dan kegiatan responsif gender di provinsi
6. Ratio anggaran responsif gender di Provinsi
7. Ratio kab/kota yang
menerapkan kebijakan gender dalam RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
2. Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di lembaga pemerintah provinsi dan kabupaten/kot
a
2. Mengintegrasikan gender ke dalam pelaksanaan program di lembaga pemerintah provinsi
3. Meningkatkan
pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di lembaga pemerintah provinsi
4. Mengintegrasikan
pengintegrasian gender ke dalam perencanaan daerah dan lembaga pemerintah kabupaten/kota
5. Mengintegrasikan keadilan dan kesetaraan gender dalam pembangunan
15
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
keluarga 6. Melaksanakan
sinkronisasi program kegiatan
provinsi dan kab/kota
3. Meningkatnya ketercapaian program dan kegiatan responsif hak anak
8. Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Anggaran Responsif Hak Anak
3. Pelembagaan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) di lembaga pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota
7. Mendorong pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Anak di lembaga pemerintah
provinsi 8. Mendorong
pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Anak di lembaga pemerintah kabupaten/kota
9. Mengintegrasikan pemenuhan hak anak dalam pembangunan keluarga
4. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi gender dan anak
9. Jumlahdata informasi gender dananak di Kabupaten/Kota
10. % OPD Provinsi yang mampumengelola data dan informasi gender dan anak yang berkelanjutan
11. % Kabupaten/ Kota yang mampu mengelola data dan informasi gender secara berkelanjutan
4. Pengembangan sistem data dan informasi gender dan anak
10. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi gender dan anak tingkat provinsi
11. Mendorong ketersediaan data dan informasi gender dan anak di kabupaten/kota
3 Meningkatkan
kualitas hidup perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan
5. Meningkatnya
capaian indikator IPG dan IDG
12. IPG
13. IDG
14. Persentasepartisipasiperempuanbekerja di lembagapemerintah;
5. Pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial
12. Meningkatkan
partisipasi perempuandalam sumbangan pendapatan
15. Persentasepartisipasiperempuan bekerja di lembaga parlemen;
16. Persentase partisipasiperempuan bekerja di lembaga swasta
13. Mendorong peningkatan keterwakilan perempuan dalam parlemen
14. Mendorong partisipasi perempuandalam proses pengambilan keputusan
6. Meningkatnya lingkungan ramah anak
17. Ratio Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak
6. Peningkatan pemenuhan hak dan
1. Mendorong komitmen
16
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
18. Rasio kabupaten/ kota yang memenuhi Perlindungan Anak, kesejahteraan dan
hak-hak anak
perlindungan anak
kabupaten/kota dalam pemenuhan hak dan perlindungan
anak melalui Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak
2. Mendorong pemenuhan hak dan perlindungan anak di kabupaten/kota
4 Menyediakan sistem perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan serta kelompok rentan
7. Meningkatnya kualitas pencegahan dan penanganankorban kekerasanterhadap perempuan dan anak
19. Rasio KDRT pada perempuan dan Anak
20. Cakupan ketersediaan tenaga pelayanan pengaduan terlatih yang mampu menindaklanjuti pengaduan
21. Cakupan ketersedian petugas bantuan hkm terlatih untuk mendampingi
perempuan dan anak korban dan atau saksi KTP/KTA
22. Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan
7. Pengembangan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak
3. Mengembangkan media komunikasi informasi edukasi (KIE) perlindungan perempuan dan anak
4. Mengembangkan pencegahan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak
8. Penguatan kelembagaan pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak
5. Meningkatkan kualitas pelayanan terpadu penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
6. Meningkatkan kualitas layanan pendampingan terhadap anak
berhadapan dengan hukum (ABH)
8. Berkurangnya risiko kerentanan pada perempuan anak
23. % Kabupaten/ kota yang menyelenggarakan perlindungan perempuan kelompok rentan
24. % anak korban perlakuan salah, penelantaran, eksploitasi, ABH yang mendapatkan penanganan responsif anak
9. Pengurangan risiko kelompok rentan perempuan dan anak
7. Mendorongpelaksanaan perlindungan terhadap perempuan kelompok rentan di kabupaten/kota
8. Mengembangkan perlindungan anak berbasis sistem bagi anak korban perlakuan salah, penelantaran, eksploitasi, ABH
17
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
dan kelompok rentan lainnya
5 Meningkatkanperansertakelembagaanmasyarakat, duniausahadan media massadalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak
9. Menguatnyakelembagaanmasyarakat, forum anak, perguruan tinggi, dunia usaha dan media massa yang melaksanakan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak
25. Jumlahkelembagaan masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan media massa yang melaksanakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
26. Rasio Forum Anak yang terlibat dalam
pengambilan kebijakan
10. Penguatan dan pengembangan organisasi/lembagamasyarakat, forum anak, perguruan tinggi, dunia usaha dan
media massa dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
9. Memberikanpenguatan dan pengembangan organisasi masyarakat/lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan
10. Memberikan
penguatan dan pengembangan organisasi masyarakat/lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak
11. Memberikan
penguatan dan pengembangan organisasi masyarakat/lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak
12. Memberikan penguatan dan pengembangan peran serta dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa dalam
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
13. Meningkatkan keterlibatan Forum Anak provinsi dankabupaten/kota dalam pengambilan
kebijakan
6 Meningkatkan kesertaan KB
10. Menurunnya angka drop out (DO) KB dan unmetneed.Serta meningkatnya
27. Persentase Dropout
28. PersentaseUnmet-
need
29. PersentaseCPR 30. Jumlah peserta KB
Mandiri; 31. Persentase
11. Pengembangan kebijakan pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga berencana
14. Mengembangkan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan, analisa dampak, kerjasama pendidikan dan
18
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Contraceptive Prevalance Rate (CPR)
anggotaUPPKS ber KB
32. ProsentaseKetersediaan KIE KB-KS di
Kab/Kota
33. ProsentaseKab/Kota yang diadvokasipengembanganjejaring KB-KS
pemetaan perkiraan (parameter) dalam rangka
pengendalian kuantitas penduduk dan KB
12. Peningkatan peserta KB aktif
15. Meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
16. Mengembangkan komunikasi, edukasi dan Informasi program KB
17. Meningkatkan kesertaan KB mandiri
18. Meningkatkan kesertaan KB
anggota UPPKS
13. Penggerakan KB bersama mitra kerja dan institusi masyarakat
19. Mengembangkan jejaring KB di kabupaten/kota
20. Meningkatkan kerjasama penggerakan KB dengan mitra kerja dan institusi masyarakat
7 Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
11. Meningkatnyausiaperkawinan
34. Persentase usia perempuanPasangan Usia Subur (PUS) kurang dari 20 tahun
35. Persentase pengembanganKIE tentang HIV/AIDS,
NAPZA,PMS di kabupaten/kota
14. Peningkatan usia perkawinan diatas 20
tahun
21. Meningkatkan peran serta dan kapasitas
pengelola PIK KRR
22. Mengembangkan komunikasi,
informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja dan bahaya NAPZA, HIV/AIDS, PMS.
23. Meningkatkan keaktifan dan peran Bina Keluarga Remaja (BKR)
8 Meningkatkan kualitas keluarga
12. Meningkatnyapersentasekeluargasejahtera
36. Jumlah produk hukum pengembangan ketahanandanpember
15. Peningkatan kesejahteraan dan ketahanankel
24. Meningkatkan ketersediaan kebijakan pengembanganke
19
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
dayaan keluarga 37. Persentase Kelompok
BKB Aktif 38. Persentasekab/kota
yang telahmembentukjaringan KB/KS
39. JumlahKeluarga PraKS dan KS1
uarga tahanan dan pemberdayaan keluarga
25. Meningkatkan
keaktifan dan peran Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lanjut Usia dan rentan
26. Meningkatkan
pemberdayaan ekonomi keluarga melalui UPPKS
9 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana perkantoran dan perbekalan
13. Meningkatnya kualitaslayananpenunjang dalam operasional pelaksanaan tugas dan fungsi
40. Tingkat kepuasanlayanan pengguna
41. Umur Pakai dan Bertambahnya Aset
16. Peningkatan kualitas layanan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian
27. Meningkatkan kualitas pelaksanaan perencanaan, administrasi perkantoran, pemeliharaan dan pengadaan sarana prasarana perkantoran
10 Meningkatkan kompetensi dan kedisiplinan SDM Aparatur
14. Meningkatnya Capaian Kinerja OPD
42. Tingkat Kedisiplinan Pegawai
43. Tingkat Capaian Kinerja
17. Peningkatan kompetensi dan kedisiplinanSDM aparatur
28. Meningkatkan kedisiplinan SDM aparatur
29. Meningkatkan pengetahuan teknis bagi SDM aparatur
30. Mendorong peningkatan pendidikan formal bagi SDM aparatur
18. Peningkatan sinergitas dan
monitoring
evaluasi program kegiatan
31. Meningkatkan sinergitas dan
monitoring evaluasi program kegiatan
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.Melalui perjanjian
kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan
tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.Kinerja
20
yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang
seharusnyaterwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.Dengan
demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang
dihasilkandari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi
dan kinerja Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan
dan sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atasperkembangan/kemajuan kinerja penerima
amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduudk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah tahun 2017
telah mendatangi Perjanjian Kinerjadengan Gubernur Jawa Tengah serta
di ikuti dengan Perjanjian Kinerja Sampai ke eselon IV.
Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan 9
program utama yang masuk Urusan Pemberdayaan Perempuan,
Pengendalian Penduduk dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berecana dengan 42 kegiatan serta 3 Program eks BAU (Rutin) dengan
18 kegiatan didalamnya dengan dukungan APBD Provinsi Jawa Tengah,
Total anggaran sebesar Rp. 12.696.981.000,-
21
Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara Sasaran,
Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan Provinsi Jawa Tengah dengan Gubernur Tahun
2017, secara lengkap tercantum pada Lampiran 1.
22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta PeraturanMenteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah,setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja,
melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang
digunakannya .
Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada
perencanaan jangka menengah maka digunakan skala pengukuran
sebagai berikut :
Skala Pengukuran Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75 – 100% Baik
3 55 – 74 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
23
1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Keadilan Gender dan Perlindungan
Anak, dengan hasil pengukuran kinerja sasaran tersebut adalah
sebagai berikut :
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas kelembagaan pengarustamaan gender dan anak
No Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2017 Target Akhir
RPJMD 2018
% Terhadap Capaian Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Jumlah Kebijakan perlindungan hak perempuan
buah 1 1 100 5 120
2 Produk Kebijakan Terkait penanganan tenaga kerja di bawah umur
buah 2
(Komulatif) 2 100 2 100
Persentase Capaian Sasaran Strategis 100 110
Capaian kinerja Sasaran Strategis: Meningkatnya kualitas,
kelembagaan pengarustamaansebesar 100 atau kategori Baik.
Secara umum capaian pada Indikator sasaran “meningkatnya
Kualitas kelembagaan pengarustamaan gender dan anak baik. Dengan
indikator Jumlah kebijakan perlindungan hak perempuan dan produk
kebijakan terkait penanganan tenaga kerja di bawah umur pada tahun
2017 dan target RPJMD telah tercapai 100%
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “meningkatnya keadilan gender dan perlindungan anak” adalah :
a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Perempuan dan
Anak
Anggaran pendukung yang dialokasikan dalam upaya
pencapaian pada indikator sasaran“meningkatnya keadilan gender dan
perlindungan anak” sebesar Rp. 150.000.000; terealisasi sebesar Rp.
139.288.000; (93%) dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp. 10.712.000 (7%).
24
2. Sasaran Strategis : Meningkatnya kualitas kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak, dengan hasil pengukuran kinerja
sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Meningkatnya kualitas kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
No Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhada
p Capaian Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Prosentase Program, Kegiatan dan anggaran responsif gender Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah
%
63 63 100 68 92.64
2 Rasio Anggaran Responsif Gender di OPD Provinsi
Angka
26.1 32 122.6 28.3 113.07
3 Prosentase Kab/Kota yang menerapkan kebijakan responsif gender dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD), Rencana Kerja (Renja) OPD
%
72.74
100 137.47 76.37 130.94
Persentase Capaian Sasaran Strategis 120.02 112.2
25
Capaian kinerja Sasaran Strategis: Meningkatnya kualitas,
kelembagaan pengarustamaansebesar 120.02 atau kategori Sangat Baik.
Secara umum capaian pada Indikator sasaran “meningkatnya Kualitas
kelembagaan pengarustamaan gender dan anak” Sangat Baik ini ditandai
dengan 3 indikator telah tercapai 120.02 dengan perincian: Indikator
Prosentase Program, Kegiatan dan anggaran responsif gender Satuan Kerja
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah dengan target tahun 2017
63% tercapai 63% atau telah tercapai 100% apabila dibandingkan dengan
target RPJMD tercapai 92.64%indikatorRasio Anggaran Responsif Gender di
OPD Provinsi target 2017 sebesar 26.1 dengan realisasi 32 atau tercapai
122.6% apabila dibandingkan dengan target RPJMD tercapai 113.07%,
Indikator Prosentase Kab/Kota yang menerapkan kebijakan responsif gender
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD),
Rencana Kerja (Renja) OPD target tahun 2017 sebesar 72.74 dengan
realisasi 100 atau tercapai 137.47% apabila dibandingkan dengan RPJMD
tercapai 130.94%
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya kualitas kelembagaan pengarusutamaan gender dan
anak” adalah :
a. Program Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Anggaran pendukung yang dialokasikan dalam upaya pencapaian pada
indikator sasaran “meningkatnya keadilan gender dan perlindungan anak”
sebesar Rp.876,325,000;terealisasi sebesar Rp. 858,148,400; (97.92%)
dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 18.176.600
(2.08%).
26
3. Sasaran Strategis : Meningkatnya lingkungan ramah anak, dengan hasil pengukuran kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut
No Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhada
p Capaian Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Rasio Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak
%
100 100 100 100 100
2 Rasio Kab/Kota yang memenuhi perlindungan anak,
%
22,8
60,00
263.15
28,6
209.79;
3 kesejahteraan dan hak-hak anak
%
11,4 60,00 556.31 14,3 419.58
Persentase Capaian Sasaran Strategis 306.48 243.12
Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnya lingkungan
ramah anak, sebesar 306.48% ataukategori SangatBaik
Secara umum capaian pada Indikator sasaran Meningkatnya
lingkungan ramah anaktelah melebihi target.pada indikator Ratio
Kabupaten/Kota Menuju Layak Anak target tahun 2017 dan target RPJMD
telah tercapai dengan angka ketercapaian 100%; Rasio Kab/Kota yang
memenuhi perlindungan anak pada tahun 2017 target sebesar 22.8 dengan
realisasi 60 atau tercapai 263.15% apabila dibandingkan dengan target
RPJMD telah tercapai 209.79%; indikator kesejahteraan dan hak-hak anak
pada tahun 2017 target sebesat 11.4 dengan realisasi 60 atau tercapai
556.31% apabila dibandingkan dengan target RPJMD sebesar 14.3 telah
tercapai 419.58%
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya lingkungan ramah anak,” adalah :
a. Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan
Anak
27
Anggaran pendukung yang dialokasikan dalam upaya pencapaian pada
indikator sasaran “meningkatnya Meningkatnya ketercapaian program dan
kegiatan responsif hak anak” sebesar Rp. 2,887,052,000;terealisasi sebesar
Rp.2,762,102,492; (95.67%) dengan demikian terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp. 124,949,508 (4.33%).
4. Sasaran Strategis : Meningkatnya capaian indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Development Gender (IDG) adalah sebagai berikut
No Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhada
p Capaian Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 IPG -
69.40 92.22
(2016) 132.88 69.99 131.76
2 IDG -
71.49 78.89
(2016) 110.30 71.99 109.58
Persentase Capaian Sasaran Strategis 121.59 120.67
Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnyacapaian
indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Development
Gender (IDG), sebesar 121.59% ataukategoriSanngatBaik
Secara umum capaian pada Indikator sasaran Meningkatnya
capaian indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks
Development Gender (IDG)telah melebihi target.pada indikator target akan
tetapi realiasai target tahun 2017 belum publish.
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya ecapaian indikator Indeks Pembangunan Gender
(IPG) dan Indeks Development Gender (IDG)” adalah :
a. Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan
Anak
Anggaran pendukung yang dialokasikan dalam upaya pencapaian pada
indikator sasaran “meningkatnya Meningkatnya ketercapaian program dan
kegiatan responsif hak anak” sebesar Rp. 2,887,052,000;terealisasi sebesar
28
Rp.2,762,102,492; (95.67%) dengan demikian terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp. 124,949,508 (4.33%).
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya cakupan layanan korban kekerasan bagi anak dan perempuan
No Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhada
p Capaian Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada perempuan dan anak
-
0.019
0.017 111.76 0.017 100
Persentase Capaian Sasaran Strategis 111.76 100
Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnyacakupan layanan korban
kekerasan bagi anak dan perempuansebesar 111.76%
ataukategoriSangatBaik
Secara umum cakupan layanan korban kekerasan bagi anak
dan perempuantelah melebihi target.pada indikator target akan tetapi angka
tersebut masih dirasa sangat besar dan masih dapat memungkinkan masih
banyak korban yang belum melapor.
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya cakupan layanan korban kekerasan bagi anak dan
perempuanadalah :
a. Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan Perempuan dan
Anak;
b. Peningkatan peran serta anak dan kesetaraan gender dalam
pembangunan
Anggaran pendukung yang dialokasikan dalam upaya pencapaian pada
indikator sasaran “meningkatnya akupan layanan korban kekerasan bagi
anak dan perempuan” sebesar Rp. 4,005,667,000;terealisasi sebesar
29
Rp.3,854,695,092; (96.23%) dengan demikian terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp. 150,971,908(4.73%).
6. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kelembagaan Masyarakat, Perguruan
Tinggi, Dunia Usaha dan Media yang melaksanakan strategi
Pengarusutamaan (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA)
No Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhada
p Capaian Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Rasio Forum Anak yang terlibat dalam pengambilan kebijakan
angka
57.1
83.33 145.93 71.4 116.70
Persentase Capaian Sasaran Strategis 145.93 116.70
Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnya Kelembagaan
Masyarakat, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan Media yang melaksanakan
strategi Pengarusutamaan (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak
(PUHA)sebesar 145.93% ataukategori SangatBaik
Secara umum cakupan Kelembagaan Masyarakat, Perguruan
Tinggi, Dunia Usaha dan Media yang melaksanakan strategi
Pengarusutamaan (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) indikator
Rasio Forum Anak yang terlibat dalam pengambilan kebijakan telah melebihi
target, pada Tahun 2017 target sebesar 57.1 realiasaai sebesar 83.33 atau
tercapai 145.93%, apabila dibandingakan dengan target RPJMD sebesar 71.4
telah ter realisasi sebesar 116.70%
. Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya Kelembagaan Masyarakat, Perguruan Tinggi, Dunia
Usaha dan Media yang melaksanakan strategi Pengarusutamaan (PUG) dan
Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA)sebesar adalah :
30
a. Peningkatan peran serta anak dan kesetaraan gender dalam
pembangunan
Anggaran pendukung yang dialokasikan dalam upaya pencapaian pada
indikator sasaran “meningkatnya akupan layanan korban kekerasan bagi
anak dan perempuan” sebesar Rp 1,118,615,000;terealisasi sebesar Rp.
1,092,592,600; (98%) dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp. 26,002,400 (2%).
7. Sasaran Strategis : Meningkatnya Contrasepsi Prevalensi Rate (CPR),
Turunnya angka dropout dan unmetneed
No Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhada
p Capaian Target Akhir
RPJMD
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Contrasepsi Prevalensi Rate (CPR)
Angka 79.50
76.89 96.72 80
99.37
2 Angka DropoutKB
Angka 13.75 11.69 117.62 13.50 115.48
3 Angka Unmet- need
Angka 9.25 11.71 79.02 9 76.85
Persentase Capaian Sasaran Strategis 97.78 97.23
Capaian kinerja Sasaran Strategis : MeningkatnyaContrasepsi Prevalensi
Rate (CPR), Turunnya angka dropout dan unmetneedsebesar 97.78%
ataukategoriBaik
Secara umum Capaian kinerja Sasaran Strategis :
MeningkatnyaContrasepsi Prevalensi Rate (CPR), Turunnya angka dropout
dan unmetneedsebesar 97.78% ataukategoriBaikdenganindikatorContrasepsi
Prevalensi Rate (CPR) dengan target tahu 2017 sebesar 79.50 dengan
realisasi 76.89 atau (96.72) adapun apbila dibandingkan dengan target
RPJMD sebesar 80 dengan realisasi sebesar 99.37%, indikator Angka
DropoutKB dengan target tahun 2017 sebesar 13.75 dengan realisasi 11.69
atau (117.62) adapun apbila dibandingkan dengan target RPJMD sebesar
13.50 dengan realisasi sebesar 115.48%, indikator Angka Unmet- need
31
dengan target tahun 2017 sebesar 9.25 atau dengan realisasi 11.71 atau
(79.02) adapun apabila dibandingkan target RPJMD sebesar 9 dengan
realisasi 76.85.
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya Contrasepsi Prevalensi Rate (CPR), Turunnya angka
dropout dan unmetneed adalah :
a. Program Pelayanan Keluarga Berencana
Anggaran pendukung yang dialokasikan dalam upaya pencapaian pada
indikator sasaran “meningkatnya akupan layanan korban kekerasan bagi
anak dan perempuan” sebesar Rp. 4,189,834,000;terealisasi sebesar
Rp.4,164,183,850; (99.39%) dengan demikian terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp. 25,650,150 (0.61%).
8. Sasaran Strategis : Meningkatnya usia perkawinan
No Indikator Kinerja Satua
n
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhad
ap Capaia
n Target Akhir RPJM
D
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Prosentase usia perkawinan perempuan Pasangan Usia Subur (PUS) kurang dari 20 tahun Prosentase usia perkawinan perempuan Pasangan Usia Subur (PUS) kurang dari 20 tahun
%
2.18 1.11 196.39 2.17
195.49
Persentase Capaian Sasaran Strategis 196.39 195.49
Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnya usia perkawinan sebesar
196.39% ataukategoriSangat Baik
Secara umum Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnya
Meningkatnya usia perkawinan sebesar 196.39 atau kategori Sangat Baik
dengan indikator Prosentase usia perkawinan perempuan Pasangan Usia
Subur (PUS) kurang dari 20 tahun dengan target tahun 2017 sebesar 2.18
32
realisasi 1.11 (196.39) adapun apabila dibandingkan dengan target RPJMD
sebesar 2.17 terealisasi 195.49%
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya Meningkatnya usia perkawinan adalah :
Program Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Anggaran pendukung
yang dialokasikan dalam upaya pencapaian pada indikator sasaran
“meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya usia perkawinan” sebesar Rp.
155,650,000; terealisasi sebesar Rp. 152,245,500; (97.81%) dengan
demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 3,404,500 (2.19%).
9. Sasaran Strategis : Meningkatnya prosentase Keluarga Sejahtera
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017
Target Akhir RPJMD 2018
% Terhad
ap Capaia
n Target Akhir RPJM
D
Target Realisasi %
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Jumlah peserta KB Mandiri
Angka
3084898
2720424 88.19 3115747
87.31
2 Prosentase anggota Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) ber KB
%
84.25 80.02 94.97 84.5
94.69
3 Persentase kab/kota yang telah membentuk jaringan KB/KS
%
100 100 100 100
100
4 Persentase Kelompok BKB Aktif
% 96.45 91.85 95.2 96.50 95.18
Persentase Capaian Sasaran Strategis 94.59 94.29
Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnya prosentase Keluarga
Sejahtera sebesar 94.59% atau kategori Baik
Secara umum Capaian kinerja Sasaran Strategis : Meningkatnya prosentase
Keluarga Sejahtera sebesar 94.59 atau kategori Baik dengan indikator
Prosentase Jumlah peserta KB Mandiri dengan target tahun 2017 sebesar
3084898 realisasi 2720424 atau (88.19%) adapun apabila dibandingkan
dengan target RPJMD sebesar 3115747 terealisasi 87.31%, indikator
33
Prosentase anggota Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) ber KB target tahun 2017 sebesar 84.25%, indikator Persentase
kab/kota yang telah membentuk jaringan KB/KS telah tercapai 100% untuk
target Tahun 2017 dan target RPJMD, Indikator Persentase Kelompok BKB
Aktif target tahun 2017 sebesar 96.45 dengan realisasi 91.85 atau (95.2)
adapun apabila dibandingkan dengan target RPJMD 96.50 terealisasi 95.18%
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya prosentase Keluarga Sejahtera adalah :
1. Program Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu dan PAUD
2. Pembinaan Peranserta Pelayanan KB Mandiri;
3. Program Promosi Kesehatan Ibu Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina
Keluarga dan Bina Balita
Anggaran yang mendukung Capaian kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya
prosentase Keluarga Sejahtera sebesar Rp. 1,219,693,000; terealisasi
sebesar Rp. 1,161,288,000.00; (97.81%) dengan demikian terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp. 58.405.000 (2.19%).
34
Lampiran
Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
BP3AKB Provinsi Jawa Tengahpada tahun anggaran 2017 di dukung angaran
bersumber dari APBD sebesar Rp. 23.687.643.000; dengan rincian sebagai
berikut :
A. Belanja Tidak Langsung : Rp. 12.696.981.000;
B. Belanja Langsung : Rp. 10.990.662.000;
Penggunaan anggaran tersebut apabila diperinci dalam mendukung
pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
Program Pendukung dalam upaya pencapaian pada indikator
sasaran “Meningkatnya prosentase Keluarga Sejahtera adalah :
1. Program Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu dan PAUD
2. Pembinaan Peranserta Pelayanan KB Mandiri;
3. Program Promosi Kesehatan Ibu Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina
Keluarga dan Bina Balita
Anggaran yang mendukung Capaian kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya
prosentase Keluarga Sejahtera sebesar Rp. 1,219,693,000; terealisasi
sebesar Rp. 1,161,288,000.00; (97.81%) dengan demikian terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp. 58.405.000 (2.19%).
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya
Kualitas
kelembagaan
pengarustamaa
n gender dan
anak
Program Keseraian
Peningkatan kualitas
perempuan dan anak
150.000.000
Rp. 139.288.000
93
35
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Meningkatnya
kualitas
kelembagaan
pengarusutam
aan gender
dan anak
Program Kelembagaan
Pengarusutamaan
Gender dan Anak
876,325,000
Rp. 858,148,400
97.92
3. Meningkatnya
lingkungan
ramah anak
Program Peningkatan
Kualitas Hidup,
Perlindungan
Perempuan dan Anak
2,887,052,000 2,762,102,492 95.67
4. Meningkatnya
pecapaian
indikator
Indeks
Pembangunan
Gender (IPG)
dan Indeks
Development
Gender (IDG)
Program Peningkatan
Kualitas Hidup,
Perlindungan
Perempuan dan Anak
2,887,052,000 2,762,102,492 95.67
5. Meningkatnya
cakupan
layanan
korban
kekerasan
bagi anak dan
perempuan
a. Program
Peningkatan
Kualitas Hidup,
Perlindungan
Perempuan dan
Anak
b. Peningkatan peran
serta anak dan
kesetaraan gender
dalam
pembangunan
a. 2,887,052,000
b. 1,118,615,000
a. 2,762,102,492
b. 1,092,592,600
a. 95.67
b. 97.67
6. Meningkatnya
Kelembagaan
Masyarakat,
Perguruan
Tinggi, Dunia
a. Peningkatan peran
serta anak dan
kesetaraan gender
dalam
pembangunan
a. 1,118,615,000
a. 1,092,592,60
0
a. 97.67
36
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
Usaha dan
Media yang
melaksanakan
strategi
Pengarusutam
aan (PUG)
dan
Pengarusutam
aan Hak Anak
(PUHA)
7. Meningkatnya
Contrasepsi
Prevalensi
Rate (CPR),
Turunnya
angka dropout
dan
unmetneed
Program Pelayanan
Keluarga Berencana
4,189,834,000 4,164,183,850 99.39
8. Meningkatnya
Meningkatnya
usia
perkawinan
Peningkatan Kesehatan
Reproduksi Remaja
155,650,000 152,245,500 97.81
9. Meningkatnya
prosentase
Keluarga
Sejahtera
a. Program
Pengembangan
Model Operasional
BKB, Posyandu dan
PAUD
b. Pembinaan
Peranserta
Pelayanan KB
Mandiri;
c. Program Promosi
Kesehatan Ibu Bayi
dan Anak melalui
Kelompok Bina
Keluarga dan Bina
Balita
a. 294,693,000
b. 150,000,000 c. 775,000,000
a. 282,059,300
b. 150,000,00
c. 729,228,700
a. 95.71
b. 100
c. 94.09
37
BAB IV
P E N U T U P
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa
Tengah sebagai Lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dam Keluarga Berencana, agar pelaksanaan tugas dan
fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan
SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan efisien.
Memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas,
maka dapat dikatakan bahwa DPPPA DALDUK KC Provinsi Jawa
Tengah berhasil dalam melaksanakan tugasnya, karena rata rata target
sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Sangat Baik .
Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut :
Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai 149.38% yaitu 6
sasaran kategori sangat baik dan 3 sasaran pada kategori baik, dengan
rincian:
1. Sasaran Meningkatnya Keadilan Gender dan Perlindungan Anak,
dengan hasil pengukuran kinerjasebesar 100% Kategori Baik;
2. Sasaran Meningkatnya kualitas kelembagaan pengarusutamaan
gender dan anak sebesar 120.02% Kategori Sangat Baik;
3. Sasaran Meningkatnya lingkungan ramah anak sebesar 306.48%
kategorui sangat Baik
4. Sasaran Meningkatnya ecapaian indikator Indeks Pembangunan
Gender (IPG) dan Indeks Development Gender (IDG) sebesar
121.59 Kategori Sangat Baik
5. Sasaran Meningkatnya cakupan layanan korban kekerasan bagi
anak dan perempuan Sebesar 111.76 Ketegori Sangat Baik
38
6. Sasaran Meningkatnya Kelembagaan Masyarakat, Perguruan Tinggi,
Dunia Usaha dan Media yang melaksanakan strategi
Pengarusutamaan (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA)
sebesar 145.93 ketgori Sangat Baik
7. Sasaran Meningkatnya Contrasepsi Prevalensi Rate (CPR),
Turunnya angka dropout dan unmetneed sebesar 97.78 ketegori
Baik
8. Sasaran Meningkatnya usia perkawinan sebesar 196.39 ketegori
Sangat Baik
9. Sasaran Meningkatnya prosentase Keluarga Sejahtera sebesar
94.59
Pada Tahun 2016 diperoleh penghargaan Anugerah Parahita
Eka Praya (APE) tingkat Mentor merupakan penghargaan dalam upaya
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang tertinggi dan
berhak menjadi mentor mewakili pemerintah pusat bagi provinsi
lainnya. Selain itu Bapak Gubernur Jawa Tengah mendapatkan
penghargaan ”Her For She” yaitu penghargaan bagi pejabat publik
yang komitmen dan peduli pada pemberdayaan dan perlindungan
perempuan.Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur Jawa
tengah sebagai satu-satunya gubernur yang menerima penghargaan
tersebut. Selain Gubernur Jawa Tengah, penghargaan diberikan juga
kepada Menteri Dalam Negeri dan Walikota Bandung.
Tahun 2017 Provinsi Jawa Tengah memperoleh penghargaan
sebagai penggerak Kabupaten/kota Layak Anak
B. Strategi untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang :
1. Melakukan pelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan
melalui peningkatan produktivitas ekonomi perempuan,
peningkatan pemahaman pendidikan politik dan advokasi kader
organisasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan
2. Meningkatkan pelembagaan PUG di lembaga pemerintah tingkat
provinsi dan mendorong kab/kota untuk meningkatkan
pelembagaan PUG di kab/kota masing-masing
39
3. Penurunan jumlah korban melalui upaya pencegahan (media KIE,
kampanye, advokasi, kerjasama dunia usaha dan lembaga
masyarakat) dan pengurangan risiko pada perempuan dan anak
kelompok rentan (rawan terjadi tindak kekerasan)
4. Peningkatan kualitas layanan penanganan korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak melalui peningkatan SDM petugas
layanan, tata laksana, sarana prasarana, kerjasama dengan
lembaga pemerintah dan non pemerintah serta mengembangkan
jejaring penanganan korban
5. Mendorong dan memberikan advokasi kepada kab/kota yang belum
memenuhi indikator KLA paling sedikit nilai 500 dalam rangka
pemenuhan hak dan perlindungan anak
6. Mendorong dan memberikan advokasi kepada kab/kota yang untuk
melibatkan Forum Anak dalam proses pembangunan;
7. Meningkatkan kapasitas pengurus Forum Anak Provinsi dan
Kab/Kota terkait kepemimpinan dan peran keterlibatan dalam
proses pembangunan.
8. Menyusun kebijakan grand design pengendalian kuantitas
penduduk tingkat provinsi secara bertahap dan berkelanjutan
sebagai acuan pelaksanaan pengendalian kuantitas penduduk
9. Menyusun materi pendidikan kependudukan sesuai kearifan lokal
pada Sekolah Menengah sehingga para remaja siswa SLTA dapat
mengetahui perannya dalam mendukung Program KKBPK,
kesehatan reproduksi dan mencegah perkawinan dini
10. Peningkatan kesertaan KB MKJP melalui dukungan pelayanan KB
kepada akseptor keluarga Pra Sejahtera dan KS I, advokasi
kepada kab/kota, pelatihan PPKBD dalam membantu PLKB,
penggerakan institusi masyarakat dan penggunaan media KIE
kepada masyarakat
11. Mendorong peningkatan keterlibatan keluarga pada kelompok
BKB, BKL, BKR dalam mendukung ketahanan keluarga melalui
advokasi kepada kab/kota dan jejaring lembaga masyarakat
40
12. Mendorong peningkatan keterlibatan keluarga Pra Sejahtera dan
KS I pada kelompok UPPKS dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga melalui advokasi kepada kab/kota dan pengurus
kelompok UPPKS.
Demikian laporan akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah
Tahun 2017 DPPPA DALDUK KB Provinsi Jawa Tengah semoga dapat
menjadi bahan pertimbangan/evaluasi untuk kinerja kegiatan yang akan
datang.