BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar...

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan makanan. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan permintaan akan makanan, menjadi sebuah peluang bisnis tersendiri yang sangat besar. Perkembangan bisnis di era abad ke-21 telah berkembang pesat dan mengalami perubahan yang sangat dinamis. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi terhadap kepuasan konsumen sebagai tujuan utama (Utomo, 2006). Semakin banyaknya bermunculan usaha-usaha bisnis penyajian makanan dan minuman modern/restoran di Indonesia, hal ini seringkali dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Perubahan pola perilaku konsumen tersebut telah menggeser paradigma pola pemikiran tradisional, dalam kategori bisnis pelayanan makanan yang sebelumnya hanya menyediakan hidangan menu saja menjadi sebuah konsep modern yang menawarkan sebuah bentuk gaya hidup untuk para konsumennya. Penciptaan suasana yang nyaman yang didukung dengan desain interior unik dan tersediannya live music, wifi serta sejenisnya merupakan daya tarik khusus bagi para konsumennya yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan membeli. ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTA TERHADAP KERAGAMAN MENU, HARGA, DAN PELAYANAN NURIA PRASIWI GIARTI Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat

setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan

makanan. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan permintaan akan

makanan, menjadi sebuah peluang bisnis tersendiri yang sangat besar.

Perkembangan bisnis di era abad ke-21 telah berkembang pesat dan

mengalami perubahan yang sangat dinamis. Setiap pelaku usaha di tiap

kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap

perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi terhadap kepuasan

konsumen sebagai tujuan utama (Utomo, 2006).

Semakin banyaknya bermunculan usaha-usaha bisnis penyajian

makanan dan minuman modern/restoran di Indonesia, hal ini seringkali

dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Perubahan

pola perilaku konsumen tersebut telah menggeser paradigma pola

pemikiran tradisional, dalam kategori bisnis pelayanan makanan yang

sebelumnya hanya menyediakan hidangan menu saja menjadi sebuah

konsep modern yang menawarkan sebuah bentuk gaya hidup untuk para

konsumennya. Penciptaan suasana yang nyaman yang didukung dengan

desain interior unik dan tersediannya live music, wifi serta sejenisnya

merupakan daya tarik khusus bagi para konsumennya yang pada akhirnya

mempengaruhi keputusan membeli.

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

Yogyakarta merupakan lokasi yang potensial bagi para pengusaha

jasa makanan/restoran untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya.

Banyak usaha restoran yang sudah berkembang sangat pesat, dengan

halnya Restoran Lavender mempunyai konsep bangunan kolonial

Belanda dengan memadukan desain Cina dan Jawa, restoran ini

beroperasi mulai dari jam 05.00 WIB pagi sampai jam 23.00 WIB malam

dan menyediakan makanan berbagai macam makanan dari Indonesia,

Cina, dan Eropa. Adapun menu utama sarapan tradisional yang

disediakan yaitu gudeg dan wedang jahe. Ada juga menu ala carte

tradisional seperti sop buntut, bakmi jawa, sego geni, pletok jawa dan iga

penyet. Tamu yang datang di restoran sebagian tidak hanya menginap di

hotel tetapi ada juga yang hanya untuk menghadiri suatu event, meeting,

dan seminar karena Hotel The Sahid Rich Yogyakarata memiliki

keunggulan daalam MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

Pada awalnya omset yang didapatkan restoran tersebut sangatlah

menjanjikan, namun seiring dengan banyaknya pesaing-pesaing lain yang

mulai menggeluti usaha restoran tersebut, di tambah dengan semakin

gencarnya arus globalisasi dan teknologi yang berdampak pada

bermunculan usaha-usaha restoran yang menawarkan gaya hidup yang

mengakibatkan perubahan pola perilaku konsumen. Fenomena ini tentu

saja berimbas langsung terhadap omset penjualan Restoran Lavender

yang mengalami kondisi ketidak stabilan dan cenderung menurun dari

setiap bulannya (Subroto, 2003).

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

Kondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di

Restoran Lavender adalah faktor harga. Menurut (Subroto, 2003)

menyatakan bahwa strategi penentuan harga sangat signifikan dalam

memberikan nilai kepada konsumen dan mempengaruhi kesan produk,

serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga merupakan salah

satu isyarat yang digunakan konsumen dalam proses persepsi, dimana

harga mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu produk.

Penentuan harga yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap persepsi

konsumen akan produk yang akan dibeli, berkaitan dengan bagaimana

informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen.

Selain melihat dari faktor harga, konsumen juga

mempertimbangkan faktor keragaman menu, konsumen cenderung

memilih tempat yang menawarkan produk yang bervariasi dan lengkap

menyangkut kualitas keragaman barang yang ditawarkan di restoran.

Semua hal tersebut dilakukan restoran agar terjadi kenaikan dari tingkat

pembelian konsumen dan karena terdapat berbagai macam produk sejenis

yang ditawarkan oleh berbagai macam restoran. Untuk menghadapi

persaingan tersebut hendaknya restoran berusaha untuk dapat mengetahui

apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga

konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian produk mereka

(Subroto, 2003).

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

Faktor pelayanan juga memberi pengaruh sendiri terhadap

pembelian konsumen, pelayanan yang baik akan menciptakan kepuasan

konsumen. Sehingga pelayanan yang baik serta kepuasan pelanggan

tersebut dapat mempengaruhi intensitas kunjungan pelanggan pada

kesempatan berikutnya pada badan usaha yang bersangkutan. Kualitas

pelayanan adalah permulaan dari kepuasan konsumen, pelanggan dalam

menentukan kualitas pelayanan tidak hanya berdasarkan pada hasil suatu

layanan tersebut tetapi juga memperhatikan proses pemberian layanan

tersebut. Hal ini berarti bahwa pelayanan sangat berpengaruh terhadap

persepsi konsumen, oleh karena itu restoran harus berusaha untuk

memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat memenuhi atau bahkan

mampu melampaui kebutuhan pelanggan agar tercapai kepuasan

(Subroto, 2003).

Keputusan pembelian merupakan usaha konsumen untuk

mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan

persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif

serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan serta

kerugiannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

yang berhubungan dengan rangsangan pemasaran adalah produk (merek,

rasa, kemasan, kualitas), promosi (periklanan, publisitas dan promosi

kualitas), distribusi (aksestabilitas), serta pelayanan dan harga (Subroto,

2003).

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

1.2. Rumusan Masalah

Agar tidak terjadi penyimpangan dalam penulisan ini, maka perlu

diberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini,

berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas. Maka

ditemukan rumusan masalah yaitu : Bagaimana persepsi tamu terhadap

menu, harga, dan pelayanan yang ditawarkan oleh Restoran Lavender

Hotel The Sahid Rich Yogyakarta?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi tamu terhadap menu yang

ditawarkan oleh Restoran Lavender di Hotel The Sahid Rich

Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui persepsi tamu terhadap harga yang ditawarkan

pada setiap menu di Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich

Yogyakarta.

3. Mengetahui seberapa kuat pengaruh kualitas pelayanan dengan

kepuasan konsumen Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich

Yogyakarta.

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan mengacu pada tujuan dari penelitian, maka penelitian

ini nantinya akan memiliki manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Untuk bidang akademisi penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi akademis secara langsung terhadap

program studi Pariwisata sebagai bahan tambahan referensi dan

wancana khususnya berkaitan dengan masalah harga, keragaman

menu, dan pelayanan serta minat beli ulang konsumen.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dalam hal praktis, bagi Hotel The Sahid Rich Yogyakarta

penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan pihak manajemen

dalam pembuatan kebijakan penentuan harga, keragaman menu,

pelayanan, dan mengetahui perilaku konsumen terhadap minat

beli ulang konsumen di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta serta

dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang

berkaitan dengan minat beli ulang konsumen.

1.5. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini meninjau tentang persepsi tamu terhadap pengaruh

keragaman menu, harga, dan pelayanan terhadap minat beli ulang

konsumen di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. Makanan merupakan

kebutuhan pokok, untuk itu perlu diperhatikan kualitas maupun

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

fungsinya, karena penyajian makanan mempunyai arti yang mendalam,

penyajian ini meliputi cara-cara menyediakan, mengatur, dan

menghidangkan secara menarik, aman, mudah dicerna, serta bergizi.

Sekarang ini penyajian makanan berhubungan erat dengan

pelayanan dan dekorasi, dalam pelaksaaannya diperlukan beberapa hal

yang terkait dengan penataan makanan yang rapi, indah, menarik, dan

nyaman. Pelayanan atau tata hidangan memerlukan kaidah-kaidah antara

lain letak makanan dan porsi hiasan, selain itu penampilan hiasan harus

betul-betul diperhatikan agar memenuhi fungsinya untuk membangkitkan

selera, menambah daya tarik, dan merupakan pasangan yang serasi

dengan makanan yang dihias.

Penelitian yang ditemukan adalah skripsi berjudul “Pengaruh

Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket

Madinah Syariah Plaza Millenium Medan”, yang di tulis oleh Yuzwar

(2009). Penelitian ini menjelaskan tentang lokasi dan promosi dengan

variabel terikat minat beli ulang konsumen. Penelitian yang ditemukan

kedua adalah skripsi berjudul “Analisa Korelasi Atribut Jasa Terhadap

Kepuasan Konsumen di Pastello Restaurant Yogyakarta”, yang ditulis

oleh Pujiyanti (2010). Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan

atribut jasa dengan kepuasan konsumen, dengan menggunakan sampel

sebanyak 30 responden. Penelitian yang ditemukan ketiga adalah skripsi

berjudul “Analisis Pengaruh Kesadaran Merk, Keragaman Menu,

Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Untuk

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

Membeli Pizza Hut DP Mall Semarang” ditulis oleh Aditya (2011).

Penelitian ini menjelaskan tentang kesadaran merk, keragaman menu,

promosi dan kualitas pelayanan. Penelitian yang ditemukan keempat

adalah skripsi berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Konsumen Di Rumah Makan Ayam Goreng Suharti Yogyakarta ditulis

oleh Endah (2012). Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh yang

signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen.

Keempat skripsi ini membantu penulis dalam mengetahui faktor-

faktor minat beli ulang konsumen khusunya pada hotel. Skripsi ini

menjelaskan tentang menu, harga, dan pelayanan yang di tawarkan

restoran lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta.

1.6. Landasan Teori

1.6.1. Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih,

mengelola, dan menginterprestasikan stimulus kedalam bentuk arti dan

gambar. Apa yang kita terima melalui indera akan menghasilkan persepsi

yang berbeda untuk individu yang berbeda. Hal ini disebabkan karena

masing-masing individu memiliki tanggapan dan tafsiran informasi

secara sendiri-sendiri sesuai dengan kepekaan panca inderanya. Selain

rangsangan fisik, rangsangan dari daerah sekitar kondisi dalam diri

individu tertentu di daerah mempengaruhi persepsi seseorang (Yamit,

2004).

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

1.6.2. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa,

atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan

manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Yamit, 2004).

Berdasarkan definisi dapat disimpulkan bahwa harga adalah sesuatu yang

harus dikeluarkan oleh konsumen untuk menikmati, mimiliki, dan

menggunakan fungsi atas barang atau jasa tersebut. Untuk itu harga harus

sesuai dengan persepsi konsumen tentang produk yang akan ditawarkan.

Harga yang tinggi akan mengasumsikan bahwa produk yang ditawarkan

memiliki kualitas produk yang tinggi juga. Jika harga yang ditawarkan

murah, maka harus ada nilai tambah yang diperoleh oleh konsumen jika

membeli produk tersebut.

1.6.3. Pelayanan

Dalam usaha jasa, personal contact antara penyedia dengan

konsumen adalah sangat penting. Maka dalam menentukan kualitas jasa,

setiap perusahaan perlu memperhatikan tata cara pelayanan karyawan

terhadap pelanggan atau sering disebut service excellence. Yang

dimaksud dengan service excellence suatu pelayanan yang unggul adalah

suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara

memuaskan (Marsum, 2005). Secara garis besar ada empat unsur pokok

dalam konsep ini :

1. Kecepatan.

2. Ketepatan.

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

3. Keramahan.

4. Kenyaman.

Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan

yang terintegritas, maksudnya adalah pelayanan atau jasa menjadi tidak

bagus bila satu komponen tidak terpenuhi dengan baik. Maka untuk

mencapai tingkat yang bagus setiap perusahaan jasa harus memiliki

karyawan dengan ketrampilan tertentu, diantaranya penampilan baik dan

rapi, perilaku yang baik, memperlihatkan gairah kerja, dan sikap selalu

siap melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa

dibutuhkan, menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada

bagian atau departemennya maupun bagian lain yang mendukung,

mampu berkomunikasi dengan baik, bisa memahami bahasa isyarat

pelanggan, dan memiliki kemampuan untuk menangani keluhan

pelanggan secara professional.

1.6.4. Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan atas pengguna

produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan pelanggan

sebelum melakukan pembelian (Yamit, 2004). Ada beberapa faktor yang

mendorong kepuasan konsumen antara lain :

1. Kualitas produk

Yaitu apabila setelah membeli dan menggunakan produk, ternyata

kualitas produknya baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

2. Harga

Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah

sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan

value or money yang tinggi.

3. Kemudahan

Semakin mudah, efisien, dan nyaman seorang pelanggan dalam

mendapatkan produk tersebut, maka pelanggan akan semakin puas.

4. Kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan yang baik akan bergantung pada tiga hal yaitu

sistem, teknologi, dan manusia. Kepuasan terhadap kualitas

pelayanan biasanya sangat sulit ditiru oleh perusahaan lain, karena

langsung berpengaruh pada pembentukan perilaku dan sikap yang

seiring dengan keinginan perusahaan sebuah perusahaan dalam

menciptakan suasana dan sistem kerja.

1.6.5. Minat Beli Ulang Konsumen

Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan

sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Kebutuhan dan

keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang dari masa ke

masa dan mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian produk.

Dalam istilah asing, perilaku konsumen disebut consumer buying

behaviour atau consumer’s behaviour. Perilaku konsumen dapat

didefinisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat

dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

penentuan kegiatan tersebut. Perilaku konsumen dalam mengambil

keputusan membeli mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan

dibeli, dimana, kapan, bagaimana, berapa jumlah, dan mengapa membeli

produk tersebut (Simamora, 2004).

1.6.6. Keragaman Menu

Setiap konsumen memiliki selera makan yang tidak selalu sama.

Jika restoran menyediakan menu yang beranekaragam, akan lebih

memudahkan restoran untuk menarik konsumen agar bersantap di

tempatnya. Karena, semakin banyaknya pilihan yang disediakan oleh

restoran, maka akan semakin memudahkan konsumen untuk memilih

menu sesuai keinginannya. Suatu tantangan paling besar dihadapi oleh

setiap perusahaan adalah masalah pengembangan produk. Pengembangan

produk dapat dilakukan oleh personalia dalam perusahaan dengan cara

mengembangkan produk yang sudah ada. Dan dapat pula menyewa para

peneliti guna menciptakan produk baru dengan model-model yang sesuai.

Perusahaan yang tidak mengadakan atau tidak mampu menciptakan

produk baru akan menghadapi resiko seperti penurunan volume

penjualan, karena munculnya pesaing yang lebih kreatif, adanya

perubahan selera konsumen, munculnya teknologi baru dalam proses

produksi (Heru dan Anwari, 2011).

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

1.7. Metode Penelitian

Untuk menentukan suatu penelitian berangkat dan bermuara pada

suatu tujuan yang jelas, maka penelitian itu disimplikasi kedalam

bangunan variabel. Berdasarkan Kusmayadi dan Sugiarto (2000) variabel

penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut. Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian

terbagi menjadi dua yang terdiri dari variabel dependent atau variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi variabel lain dan menjadi

pusat perhatian peneliti, variabel dependent yang digunakan dalam

penelitian ini adalah minat beli ulang konsumen. Dan variabel

independent atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

variabel dependent baik yang mempengaruhi secara positif maupun

negatif, variabel yang digunakan adalah persepsi keragaman menu,

harga, dan pelayanan.

Jenis penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu analisis data

yang menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai

hasil pengukuran atau penjumlahan. Tujuan dari metode analisis data ini

adalah untuk menginterprestasikan dan menarik kesimpulan dari data-

data yang diperoleh (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Dalam penelitian

ini data-data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tertentu, teknik

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini membahas

beberapa metode. Metode-metode tersebut adalah :

1. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu data yang sudah tersedia, dimana priset

tinggal mencari dan menelaah buku-buku yang ada kaitannya

dengan bahasan penelitian. Pengumpulan data sekunder.

2. Metode Observasi

Metode Observasi adalah mengadakan penyelidikkan,

pengamatan, dan peninjauan secara langsung terhadap obyek yang

diteliti guna melihat secara langsung perilaku konsumen pada saat

menggunakan setiap atribut jasa yang ditawarkan.

3. Metode Survei

Metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner yang

dibagikan kepada responden. Kuesioner merupakan metode

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan tertulis kepada tamu, dengan mengisi dan

mengikuti panduan yang ada pada kuesioner. Pertanyaan-

pertanyaan bersifat tertutup menggunakan skala likert 1-5 dengan

menggunakan pernyataan berskala (Sugiyono, 2012)1. Jawaban

untuk setiap instrumen skala likert mempunyai gradasi dari negatif

sampai positif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban

1(http://www.rolahengki.com/2013/12/cara-menghitung-skala-likert-metode-

perhitungan- persentase-dan-interval.html, diakses pada tanggal 5 Januari 2014).

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

tersebut diberi skor dan kategori pada tiap-tiap pertanyaan dalam

kuesioner sebagai berikut :

Sangat Baik = skor 1

Baik = skor 2

Cukup = skor 3

Kurang = skor 4

Sangat kurang = skor 5

4. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data

dengan melaksanakan tanya jawab dengan berbagai pihak yang

bersangkutan, dalam hal ini adalah perusahaan.

5. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah jumlah tamu yang datang dan makan di

Restoran Lavender. Sementara itu populasi penelitian ini adalah

total jumlah tamu yang makan di restoran lavender pada tahun

2013, yaitu sebanyak 10.000 orang (Hotel The Sahid Rich

Yogyakarta).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sampel yang

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

akan diteliti yaitu menggunakan metode sampling kuota atau

insidental sampling (diambil dari Nonprobability Sampling).

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari sampel ini

meliputi Sampling Kuota yang artinya teknik untuk menentukan

sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai

jumlah yang diinginkan atau Sampling Insidental yang artinya

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data. Adapun kriteria yang akan diambil sebagai

sampel yaitu :

a. Tentang pendapat konsumen terhadap pelayanan yang ada di

Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta.

b. Responden adalah jumlah tamu yang datang dan makan di

Restoran Lavender Hotel The Sahid Rich Yogyakarta.

c. Rumus Slovin

Ukuran sampel yang dibutuhkan ditetapkan dengan

menggunakan formula yang dikembangkan oleh Slovin

(Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Karena mayoritas penelitian

ini difokuskan pada jumlah tamu yang makan di restoran

lavender, jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

formula Slovin. Jumlah populasi adalah 10.000 dan tingkat

kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, maka jumlah sampel

yang digunakan adalah :

Rumus =

Keterangan : n = sampel, N = populasi, e = margin error 10%.

Jawaban :

= 99

Dengan formula ini, di dapatkan jumlah sampel sebanyak 99

orang.

Setelah data-data primer didapatkan maka langkah

selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan metode statistik,

yaitu uji Chi Square. Uji Chi Square termasuk uji non

parametrik yang biasanya digunakan untuk menguji hipotesis

mengenai perbandingan antara frekuensi observasi yang benar-

benar terjadi, aktual (Fo) dengan frekuensi harapan dan

ekspektasi (Fe) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Untuk

menguji Chi Square, yaitu dengan rumus: ( – ) .

Di mana = frekuensi amatan ; = frekuensi harapan dengan

tingkat signifikasi yang ditetapkan sebesar 0,1. Untuk

membantu olah data digunakan aplikasi sofware SPSS 17.1.

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

d. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Data primer

Data primer yang biasanya diperoleh melalui wawancara

atau kuesioner. Sumber data yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah tanggapan responden yang diperoleh

dari hasil kuesioner tentang persepsi keragaman menu,

harga, pelayanan, dan minat beli ulang konsumen yang

disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan

sebelumnya, yaitu tamu Restoran Lavender.

Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan

atau perorangan. Data sekunder bentuknya berupa sumber

pustaka yang mendukung penelitian serta diperoleh dari

literatur yang relevan seperti buku referensi, jurnal, artikel,

website, maupun keterangan dari perusahaan yang

hubungannya dalam penelitian yang berkaitan dengan

keragaman menu, harga, pelayanan, dan minat beli ulang

konsumen.

1.8. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu proposisi atau dugaan sementara yang

belum diuji benar atau tidaknya. Hipotesis itu merupakan penjelasan

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/68161/potongan/S1-2014-296541-chapter1.pdfKondisi yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

sementara mengenai suatu fenomena atau merupakan solusi alternatif

terhadap suatu masalah Sugiyono (2012). Maka dalam penelitian yang

akan dilakukan mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Ada hubungan antara keragaman menu dengan minat beli ulang

konsumen.

H2 : Ada hubungan antara harga dengan minat beli ulang konsumen.

H3 : Ada hubungan antara pelayanan dengan minat beli ulang

konsumen.

1.9. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini menyusun 4 bab dengan susunan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan

judul , rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian ,tinjauan pustaka, landasan teori, metode

penelitian , dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Pada bab ini menguraikan tentang sejarah hotel,

macam-macam menu restoran, peralatan dan

perlengkapan restoran, prosedur pelayanan tamu,

dan penentuan harga.

ANALISIS PERSEPSI TAMU RESTORAN LAVENDER, HOTEL THE SAHID RICH YOGYAKARTATERHADAP KERAGAMAN MENU,HARGA, DAN PELAYANANNURIA PRASIWI GIARTIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/