BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

11
BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS Abad 21 sudah ada di depan mata, yang kita kenal dengan Era Millenium III. Millenium yang baru ini seiring dengan terjadinya globalisasi dimana ruang lingkup pasar menjadi global dan antar negara sudah tidak ada batasan-batasan lagi. Dunia bisnispun akan menghadapi dampak dari keadaan tersebut. Dampak yang paling utama adalah sudah kaburnya batasan-batasan suatu negara dengan negara lain. Sehingga persaingan menjadi semakin ketat. Persaingan yang terjadi antara lain adalah banyaknya produk yang masuk ke negara kita. Persaingan bisnis yang ketat tersebut menuntut seorang marketer agar dapat melahirkan dan mengambil keputusan-keputusan penting dalam sebuah perusahaan yang diikuti oleh marketer hendaknya mempunyai keinginan menambah kemampuannya agar tidak kalah bersaing dengan marketer negara lain yang mempunyai kemampuan yang baik. Bila marketer negara kita tidak mengantisipasi hal tersebut secara otomatis perusahaan tidak akan eksis dalam perdagangan global bahkan akan rugi dan bangkrut. Pada pembahasan selanjutnya, penulis membahas mengenai profesionalisme marketing saja. Hal ini disebabkan karena jurusan studi yang ditempuh penulis adalah marketing.

Transcript of BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

Page 1: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

BAB I

LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

Abad 21 sudah ada di depan mata, yang kita kenal dengan Era Millenium III.

Millenium yang baru ini seiring dengan terjadinya globalisasi dimana ruang lingkup pasar

menjadi global dan antar negara sudah tidak ada batasan-batasan lagi. Dunia bisnispun akan

menghadapi dampak dari keadaan tersebut.

Dampak yang paling utama adalah sudah kaburnya batasan-batasan suatu negara

dengan negara lain. Sehingga persaingan menjadi semakin ketat. Persaingan yang terjadi

antara lain adalah banyaknya produk yang masuk ke negara kita.

Persaingan bisnis yang ketat tersebut menuntut seorang marketer agar dapat

melahirkan dan mengambil keputusan-keputusan penting dalam sebuah perusahaan yang

diikuti oleh marketer hendaknya mempunyai keinginan menambah kemampuannya agar

tidak kalah bersaing dengan marketer negara lain yang mempunyai kemampuan yang baik.

Bila marketer negara kita tidak mengantisipasi hal tersebut secara otomatis perusahaan tidak

akan eksis dalam perdagangan global bahkan akan rugi dan bangkrut.

Pada pembahasan selanjutnya, penulis membahas mengenai profesionalisme

marketing saja. Hal ini disebabkan karena jurusan studi yang ditempuh penulis adalah

marketing.

Page 2: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

BAB II

RUMUSAN ISSUE YANG DIBAHAS

Sebuah perusahaan tentu tidak ingin rugi atau bangkrut, oleh karena itu dibutuhkan

marketer yang handal agar dapat menjalankan roda perusahaan. Sebagai ujung tombak,

marketer harus mampu mengantisipasi globalisasi yang terjadi dengan mempersiapkan diri

sebaik mungkin.

Profesi marketing sangat penting dalam denyut nadi perusahaan, oleh karena itu

pengembangan profesi marketing harus dilakukan dengan cepat agar tidak terlambat dalam

menghadapi era globalisasi. Jika pengembangan kualitas profesi marketing ini tidak

dilakukan cepat, maka resiko yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran.

Dari uraian di atas maka akan timbul pertanyaan format ideal yang bagaimana bagi

profesi marketing yang dapat bertahan pada era globalisasi ? Pertanyaan ini akan terjawab

pada uraian di belakang.

Page 3: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

BAB III

OPINIPAKAR

Pada era globalisasi, kebutuhan akan tenaga kerja yang profesional dan produktif

menjadi sangat penting agar dapat bersaing di pasar global. Globalisasi ini ditandai dengan

tidak adanya batas suatu negara dengan negara lain.

Dr. Muzni Tambusai, MSc. Menjelaskan mengenai globalisasi:

"Globalisasi yang berasal dari kata globe yang berarti seluruh bulatan bumi, adalah suatu

proses terjadinya perluasan skala kehidupan manusia yang multi dimensional, dari formatnya

yang lokal, dan kemudian nasional. ke format yang baru yaitu one world." (Makalah seminar

pada hal 1; point 1.1). Dengan adanya globalisasi sudah pasti akan ada darnpak atau akibat

yang ditimbulkan, baik itu dampak terhadap perilaku manusia atau dampak terhadap perilaku

ekonomi antar negara-negara di dunia.

Dampak globalisasi terhadap permasalahan global diuraikan oleh Bapak Muzni dalam

Makalah Seminar pada hal 1, yaitu :

a. Ruang lingkup pasar menjadi global dan batas nasional semakin kabur karena tekanan

global.

b. Timbul global village karena teknologi, informasi, transportasi, dan telekomunikasi.

c. Kebutuhan pelanggan di berbagai pasar dunia makin homogcn.

d. Obyek pemasaran yang berupa produk, jasa, uang, intellectual property right dan

seterusnya, menjadi hidride multi sourcing dan kegiatan dengan nilai tambah yang tinggi.

e. Terjadinya integrasi ekonomi dunia sehingga timbul liberalisasi perdagangan yang berarti

tanpa hambatan tarif dan non tarif.

f. Mekanisme pasar makin berperan sehingga persaingan menjadi tajam.

g. Pasar Indonesia menjadi pasar bagian pasar dunia dalam persaingan global.

Page 4: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

Globalisasi dapat menjadi peluang bagi para marketer jika dapat memanfaatkan

kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi dengan baik. Salah satu cara pemanfaatan

teknologi komunikasi dan transportasi ini adalah dengan membangun jejaring informasi pasar

dengan para agen-agen yang ada di pasar global sehingga para marketer dapat

mengidentifikasi kebutuhan user di pasar global, untuk pembuatan produk dan jasa yang

sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pelaku bisnis harus berorientasi pada world wide dan harus dapat bersikap global

(global view). Dengan bersikap global maka kita akan dapat membicarakan mengenai

market ing global yang dibutuhkan pada Millenium 111.

Seorang marketer dituntut untuk dapat mensinkronisasi supply dan demand dengan

membangun jejaring yang sangat menguntungkan antar supplyer and user, sehingga produk

baik yang berupa barang maupun jasa dapat dipasarkan dengan efektif dan efisien karena

sesuai dengan kebutuhan user.

Pemogokan tenaga kerja juga menjadi suatu kendala yang berpengaruh dalam

profesionalisme marketing sebab dengan terjadinya pemogokan akan mengancam terjadinya

klaim dari user karena barang tidak dapat dikirim sesuai dengan kesepakatan. Bila hal ini

terjadi maka akan menghilangkan kepercayaan user pada marketer, otomatis user akan

berpiki dua kali untuk berbisnis kembali.

Menurut Makalah Seminar, Bapak Muzni menjelaskan sebagai marketer yang

profesional di era globalisasi menuju Millenium III harus mampu :

a. Mengidentifikasikan peluang yang cocok untuk perusahaannya.

b. Merumuskan strategi global marketing.

c. Mengetahui cara-cara masuk pasar global.

Page 5: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

d. Menerapkan kemampuan negosiasinya untuk mempertemukan harapan karyawan dan

harapan perusahaan dalam menciptakan iklim kondusif dan meningkatkan produktivitas

tenaga kerja.

Dalam menguraikan permasalahan di atas, Bapak Muzni menggunakan pendekatan

fungsional dengan penekanan pada peningkatan kualitas seorang marketer. Dengan

peningkatan kualitas tersebut diharapkan agar dapat membantu agar perusahaan dapat tetap

eksis dalam era globalisasi yang tidak kalah bersaing dengan marketer-marketer dari luar

negeri.

Page 6: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

BAB IV

T E L A H KRITTS ATAS OPINI PAKAR

Berdasarkan opini pakar pada pembahasan sebelumnya, penulis akan menelaah opini

pakar tersebut. Dalam menghadapi millenium III, seorang marketer dituntut iintuk dapat

mengambil keputusan-keputusan penting agar tidak kalah bersaing dalam pasar global.

Metode/pendekatan yang digunakan oleh Bapak Muzni adalah pendekatan fungsional.

dimana seorang marketer dibutuhkan agar dapat berfungsi dengan baik dalam pasar global

yang akan datang. Bapak Muzni menguraikan apa yang dapat dilakukan dan harus dilakukan

oleh seorang marketer pada pasar global.

Dasar pemikiran Bapak Muzni seiring dengan pendapat Alex S. Nitisemito (1991:15)

yaitu:

"Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa

dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan

permintaan efektif."

Menurut Bapak Muzni, seorang marketer dituntut mensinkronisasi supply dan demand

dengan membangun jejaring yang saling menguntungkan supplyer dan user sehingga produk

dapat dipasarkan dengan efektif dan efisien karena sesuai dengan kebutuhan.

Seorang marketer harus mempunyai kemauan yang tinggi untuk dapat meningkatkan

ketrampilan yang dimiliki sehingga dapat bertahan dengan adanya pasar global dan tingginya

tingkat persaingan. Keadaan menuntut agar seorang marketer dapat mengambil keputusan-

keputusan penting pada saat yang tepat.

Kemajuan teknologi yang cepat pada bidang komunikasi dan transportasi akan sangat

membantu seorang marketer dalam memperluas jaringan distribusi dan membang\in jaringan

informasi pasar dengan para agen-agen yang ada di pasar global. Kemajuan teknologi ini juga

8

Page 7: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

sangat membantu dalam efisiensi waktu karena dengan kemajuan tersebut dapat diidentifikasi

kebutuhan user dengan cepat.

Mampu bersikap global sangat dibutuhkan, dengan berorientasi pada peluang secara

world wide diharapkan marketer tidak hanya menjadi "jago kandang" yang hanya dapat

menang di "kandang" sendiri tetapi begitu berada pada kandang lain akan kalah.

Seorang marketer dituntut untuk dapat mengidentifikasi peluang yang ada dengan

cermat dan apabila peluang itu cocok dengan perusahaan maka dapat dibuat dan dipasarkan

sebelum pesaing datang menyerbu. Bila marketer peka terhadap peluang yang ada maka

perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar.

Perumusan strategi global marketing juga merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

marketer agar dapat menembus pasar global dengan sukses, sebab jika seorang marketer

salah dalam pengambilan strategi yang benar maka perusahaan akan hancur.

Marketer hams mengetahui bagaimana cara-cara masuk pasar global agar dapat

mempermudah negosiasi bisnis dengan konsumen dari negara asing. Jika marketer tidak

mengetahui cara-cara masuk pasar global tentu konsumen asing akan takut mengadakan

negosiasi bisnis.

Kemampuan negosiasi juga merupakan kebutuhan yang hams dimiliki oleh marketer

agar dapat mempertemukan keinginan karyawan dan keinginan perusahaan. Dengan

pertemuan masing-masing keinginan tersebut akan tercipta suasana kerja yang

menyenangkan yang secara otomatis akan dapat meningkatkan produktivitas.

Page 8: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

BAB V

OPIN1 PENULIS

Seperti yang kita ketahui, pada era globalisasi seorang marketer dituntut untuk

mempunyai kemampuan lebih agar dapat memenangkan persaingan pada pasar global. Dalam

memenangkan persaingan tersebut dibutuhkan kemauan dari marketer untuk menambah

pengetahuan mengenai pasar global karena pasar global berbeda dengan pasar lokal.

Seorang marketer global tidak hanya mendistribusikan produk tetapi juga harus dapat

menjalankan sistem pemasaran secara keseluruhan.

Pemikiran dasar penulis seiring dengan pendapat William J Stanton,

"Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan

untuk merencanakan, menenrukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan

jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial."

(Terjemahan Basu Swastha DH dan Irawan. 1990:5).

Dalam memasuki pasar global, marketer global harus pandai melihat peluang yang

ada. Dengan melihat peluang yang tepat dengan perusahaannya maka akan dapat

meningkatkan laba perusahaan. Laba perusahaan yang meningkat tentu akan dapat

meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Bila kesejahteraannya meningkat, karyawan akan

meningkat produktivitasnya.

Selain melihat peluang, marketer global juga harus dapat membuat perencanaan yang

matang dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi perusahaan karena apabila

keputusan yang diambil salah bukan saja kerugian yang dihadapi oleh perusahaan tetapi nama

baik perusahaan juga dipertaruhkan.

Strategi memasuki pasar global sangat dibutuhkan karena tanpa strategi yang matang

akan menjadi suatu kendala yang menghambat. Sebelum memasuki pasar global, seorang

10

Page 9: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

marketer memiliki pengetahuan tentang hukum internasional sehingga dengan pengetahuan

hukum tersebut akan dapat mengurangi resiko terjadinya kesalah-pahaman dengan rekan

bisnis yang berada di luar negeri.

Perbedaan kebudayaan antara negara yang satu dengan negara yang lain biasanya bisa

menjadi kendala yang sangat mengganggu. Bahkan karena minimnya pengetahuan tentang

perbedaan itu akan menyebabkan gagalnya negosiasi bisnis. Dengan mengetahui perbedaan

kebudayaan itu tentu sangat memudahkan dalam negosiasi bisnis.

Seorang marketer global harus mempunyai kemampuan berbahasa yang bagus, baik

itu kemampuan berbahasa asing maupun kemampuan dalam bahasa perjanjian (language of

negotiation), bahasa keagamaan, bahasa persahabatan (language of friendship), bahasa

hadiah (language of gift), bahasa wama (language of colour), dan bahasa simbol (language of

sign).

Kemampuan berbahasa asing yang paling standar adalah kemampuan berbahasa

Inggris karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan di seluruh dunia.

Bahasa Mandarin sekarang juga mulai menjadi standar, hal ini disebabkan karena Cina sudah

mulai mengepakkan sayap bisnisnya dan mulai menjadi besar.

Marketer global harus mempelajari bahasa perjanjian agar dapat bernegosiasi dengan

baik dengan mitra bisnis asing karena karakter negosiasi bangsa yang satu dengan bangsa

yang lain berbeda. Jika di negara barat, negosiasi relatif lebih cepat dibandingkan dengan

negara Jepang.

Bahasa keagamaan juga perlu untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam

bersikap dan bertingkah laku. Sebagai contoh, jika akan memprcmosikan produk di negara

Arab jangan menampilkan gambar yang seronok sebab negara Arab adalah negara Islam yang

mengharamkan gambar seronok.

11

Page 10: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

Bahasa persahabatan diperlukan agar seorang marketer mengetahui bagaimana bahasa

persahabatan yang ada di suatu negara. Misalnya di India, orang yang benar-benar dianggap

sahabat akan dijamu makan.

Bahasa hadiah adalah tata cara bagaimana memberi hadiah. apa yang boleh diberikan

dan apa yang tidak boleh diberikan. Sebagai contoh, di Indonesia ada pantangan memberi

hadiah saputangan.

Bahasa warna, ada warna-warna tertentu yang berarti kurang baik dan warna tertentu

yang berarti baik. Warna merah sangat disukai oleh orang Cina karena berarti rejeki.

Bahasa simbol, jangan menggunakan simbol-simbol dengan sembarangan. Di Saudi

Arabia jangan memakai simbol kaligrafi karena kaligrafi dianggap suci.

Dengan menambah pengetahuan yang telah diuraikan di atas akan sangat membantu

bagi marketer global dalam melakukan negosiasi bisnis dan untuk menunjang keberhasilan

pemasaran produk. hendaknya marketer yang ada di Indonesia mulai membuka vvawasannya

agar tidak kalah bersaing dengan marketer luar negeri.

12

Page 11: BAB I LATAR BELAKANG ISSUE YANG DIBAHAS

BAB VI

KESIMPULAN

Bapak Muzni menguraikan opininya tentang format profesionalisme marketing karena

sangat sesuai dengan keadaan saat ini yang sudah mendekati millenium III dengan pasar

global. Opini pakar ini memberikan gambaran bagaimana marketer yang diperlukan dalam

pasar global.

Opini penulis memayungi opini pakar dengan mengemukakan beberapa hal yang

dibutuhkan oleh seorang marketer global agar tetap eksis dan tidak kalah bersaing dengan

marketer asing. Hal-hal yang penulis ungkapkan merupakan kebutuhan dalam pemasaran

global.

13