BAB I Kesling 5 New

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gambaran Umum Wilayah 1.1.1.1Keadaan Geografis Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah 661,52 km 2 atau ± 65.000 km 2 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang tersebar di teluk Jakarta. Secara geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106º 48’ BT dan 6º 12’ LS. Batas-batas wilayah DKI Jakarta, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Berdasarkan Pasal 6 UU No. 5/1974 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 25 tahun 1978 wilayah DKI Jakarta dibagi dalam 5 wilayah kota yang setingkat dengan Kotamadya Daerah Tingkat II dan berada langsung di bawah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari 30 Kecamatan dan 236 Kelurahan. Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kotamadya dan satu Kabupaten administratif, yakni Kotamadya Jakarta Pusat dengan luas 48,17 km 2 , Kotamadya Jakarta Utara 1

Transcript of BAB I Kesling 5 New

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1.1. Gambaran Umum Wilayah

1.1.1.1 Keadaan Geografis

Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah 661,52 km2 atau ± 65.000

km2 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang tersebar di teluk Jakarta.

Secara geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106º 48’ BT dan 6º 12’ LS.

Batas-batas wilayah DKI Jakarta, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa,

sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, sebelah selatan berbatasan

dengan Kabupaten Bogor, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan Pasal 6 UU No. 5/1974 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No. 25 tahun 1978 wilayah DKI Jakarta dibagi dalam 5 wilayah kota yang setingkat

dengan Kotamadya Daerah Tingkat II dan berada langsung di bawah Daerah Khusus

Ibukota Jakarta yang terdiri dari 30 Kecamatan dan 236 Kelurahan.

Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kotamadya dan satu Kabupaten

administratif, yakni Kotamadya Jakarta Pusat dengan luas 48,17 km2, Kotamadya

Jakarta Utara dengan luas 142,20 km2, Kotamadya Jakarta Barat dengan luas 126,15

km2, Kotamadya Jakarta Selatan dengan luas 145,73 km2 dan Kotamadya Jakarta

Timur dengan luas 187,73 km2 serta Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

dengan luas 11,81 km2.

Keadaan topografi wilayah DKI Jakarta dikategorikan sebagai daerah datar dan

landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m

sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok. Sedangkan

dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m sampai 50

m di atas permukaan laut. Daerah pantai merupakan daerah rawa atau daerah yang

selalu tergenang air pada musim hujan. Di daerah bagian selatan banjir kanal terdapat

1

perbukitan rendah dengan ketinggian antara 50 m sampai 75 m. Sungai-sungai yang

ada di wilayah DKI Jakarta antara lain, Sungai Grogol, Sungai Krukut, Sungai

Angke, Sungai Pesanggrahan dan Sungai Sunter.

Wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara mempunyai luas 146,66 km2.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Administrasi Jakarta Utara memiliki batas-

batas, di sebelah utara membentang  pantai Laut Jawa dari Barat sampai ke Timur

sepanjang ± 35 km, sementara di sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Jakarta

Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur, di sebelah timur berbatasan dengan Jakarta

Timur dan Kabupaten Bekasi, sebelah barat dengan Kabupaten  Tangerang dan

Jakarta Barat.

Ketinggian wilayah dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2 meter, pada

beberapa tempat tertentu berada di bawah permukaan laut yang sebagian besar terdiri

dari rawa-rawa atau empang air payau.

2

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Jakarta

Luas wilayah daratan Jakarta Utara saat Ini mencapai 155,01 km2 dan secara

administratif dibagi menjadl 6 Wilayah Kecamatan, yaitu Penjaringan, Tanjung

Priuk, Pademangan, Cilincing, Koja dan Kelapa Gading serta 35 Wilayah Kelurahan.

Koja adalah sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kota Jakarta Utara yang

memiliki luas 1.224,62 Ha, yang terbagi dalam 6 Kelurahan, 76 RW, 835 RT.

Batas-batas Koja di sebelah utara adalah Teluk Jakarta, di barat jalan tol Laksamana

Yos Sudarso, di timur Pelabuhan Minyak, Kali Baru, jalan Kramat Jaya dan Kali

Cakung serta di selatan Kali Batik. Kali Sunter adalah sebuah kanal yang mengalir ke

laut melalui Koja, dengan muara yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Koja

dan Kecamatan Cilincing.

Koja terdiri dari 6 kelurahan antara lain Koja, Lagoa, Tugu Utara, Tugu Selatan,

Rawa Badak Utara dan Rawa Badak Selatan.

3

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kecamatan Koja

1.1.1.2Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Koja adalah 288.091 jiwa dengan kepadatan penduduk 25.187,8

jiwa per km2.

Tabel 1.1 Data Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Per-Kelurahan Di Kecamatan Koja

(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Tahun 2013)

Berdasarkan tabel 1.1 maka jumlah penduduk kecamatan Koja pada tahun 2013

adalah 338.755 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 276.621 per km2.

4

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur

Per-Kelurahan Kecamatan Koja

(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Tahun 2013)

Berdasarkan tabel 1.2 jumlah jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan yaitu

berjumlah 171.652 jiwa. Sedangkan kelompok umur terbanyak di kecamatan Koja

pada tahun 2013 adalah kelompok umur produktif yang berada pada usia

15 tahun – 44 tahun.

Tabel 1.3 Data Penduduk Per-Kelurahan Kecamatan Koja Menurut Pekerjaan

(Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Koja Tahun 2013)

5

Berdasarkan tabel 1.3 penduduk kecamatan Koja banyak bekerja sebagai karyawan

swasta/negeri/ABRI yaitu sebanyak 84.007 orang. Disusul kemudian dengan

pekerjaan sebagai pedagang yaitu sebanyak 45.474 orang. Angka pengangguran

tertinggi di kecamatan Koja terdapat di kelurahan Lagoa yaitu sebangak 25.436

orang.

Tabel 1.4 Data Penduduk Per-Kelurahan Kecamatan Koja

Menurut Pendidikan

NO KELURAHAN

PENDIDIKAN

Tidak Sekolah

Tidak Tamat

SD

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Tamat PT

1 Koja 6.365 3.163 6.293 9.547 14.108 2.335

2 Lagoa 0 6.613 9.701 12.890 16.864 17.825

3 Rawa Badak Selatan 4.280 5.548 10.971 13.389 10.980 2.945

4 Rawa Badak Utara 31.596 7.581 6.396 7.840 10.026 6.870

5 Tugu Selatan 3.133 4.828 6.568 8.674 9.215 7.259

6 Tugu Utara 1.072 987 7.725 8.550 11.567 999

TOTAL 46.446 28.720 47.654 60.890 72.760 38.233

(Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Koja 2013)

Berdasarkan tabel 1.4 sebanyak 72.760 penduduk kecamatan Koja telah tamat

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan hanya sebanyak 46.446 orang penduduk yang

tidak sekolah. Dari 46.446 orang penduduk yang tidak sekolah ini, 31.596 orang

diantaranya berada di kelurahan Rawa Badak Utara.

6

1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas

A. Definisi Puskesmas

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya (Kurikulum

& Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, tahun 2000).

B. Tujuan Pembangunan Kesehatan Oleh Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan Nasional yakni

meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2025.

C. Fungsi Puskesmas

Fungsi dari Puskesmas antara lain :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.

Disamping itu Puskesmas juga aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan

dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya supaya perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan serta

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.

7

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas,

meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan.

Pelayanan ini bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utamanya

menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Pelayanan ini bersifat publik (public goods)yang bertujuan memelihara

dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

D. Kondisi Geografi Dan Demografi

Puskesmas Kecamatan Koja yang berlokasi di Jln. Walang Permai No. 39. Kelurahan

Tugu Utara adalah Puskesmas tingkat Kecamatan di wilayah Kecamatan Koja yang

membawahi 7 Puskesmas Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Koja. Seluruh

Puskesmas tersebut memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di

wilayah Kecamatan Koja. Nama dan alamat Puskesmas-Puskesmas di wilayah

Kecamatan Koja terdapat pada table 1.5 dibawah, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.5 Nama dan alamat Puskesmas Kelurahan se-Kecamatan Koja

No Nama Puskesmas Alamat Telp

1 Puskesmas Kel. Koja Jl. Deli Gg 28 No. 2 43908462

2 Puskesmas Kel. Tugu Utara I Jl. Mahoni No. 9 43905753

3 Puskesmas Kel. Tugu Utara IIIJl. Kramat Jaya Gg 8

RT 001/0184403913

4 Puskesmas Kel. Tugu SelatanJl. Bendungan Melayu

Selatan RT 001/0543908519

5 Puskesmas Kel. Rawa Badak Utara IJl. Rawa Badak Barat

No. 3743933827

6 Puskesmas Kel. Rawa Badak Utara II Jl. Rawabinangun I 43908520

7 Puskesmas Kel. Lagoa Jl. Menteng No. I 4302114

(Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2013)

8

Dari tahun ke tahun pelayanan Puskesmas-Puskesmas di wilayah Kecamatan Koja

semakin baik apalagi didukung oleh sarana, prasarana dan pelayanan dibidang

manajemen yang semakin memadai. Perbaikan sarana, prasarana dan manajemen

tersebut ditunjukkan dengan bangunan dan peralatan kesehatan Puskesmas yang

semakin memenuhi syarat serta SDM yang berkualitas.

Selain itu di bidang manajemen, Puskesmas Kecamatan Koja pada saat ini menerapkan

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai

dengan SK Gubernur No. 237 tahun 2013 tentang : “Penetapan Puskesmas

Kecamatan Koja Kota Administrasi Jakarta Utara Sebagai Unit Kerja Dinas

Kesehatan Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daerah Secara Penuh”.

Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) memiliki 5 pola kinerja yang harus

disinkronisasi dengan Kegiatan Pelayanan bidang Kesehatan Puskesmas antara lain :

1) Pola Penghitungan Satuan Biaya

2) Pola Standard Pelayanan Minimal

3) Pola Tata Kelola

4) Pola Rencana Bisnis Anggaran

5) Pola Remunerasi.

E. PROFIL PUSKESMAS KECAMATAN KOJA

Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja pada tahun 2013 memiliki 1

Subbagian Tata Usaha dan 2 Koordinator yang berperan dalam pelaksanaan pelayanan

kepada pelanggan internal dan pelanggan eksternal sesuai Pergub No. 4 tahun 2011

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas.

1. Koordinator Penunjang dan Kesmas

Penunjang dan Kesmas yang dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Koja tahun

2013 meliputi kegiatan :

9

a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyakit Menular (PM)

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyakit Tidak Menular (PTM)

c. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja

d. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Gizi Komunitas & Peningkatan Peran Serta

Masyarakat (PPSM)

e. Promosi Kesehatan (Promkes)

f. Pelayanan Laboratorium

g. Pelayanan Gizi

h. Pelayanan Farmasi.

Kegiatan-kegiatan tersebut harus mengacu pada Pola Standard Pelayanan

Minimal sesuai dengan Permenkes No. 1457 tentang Standard Pelayanan

Kesehatan dan SK Gubernur Nomor 12 tahun 2006 tentang Standard Pelayanan

Minimal daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Koordinator Yankes

Pelayanan kesehatan dalam gedung (Yankes) yang dilaksanakan oleh Puskesmas

Kecamatan Koja meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Poli Umum

2. Poli Gigi

3. Poli MTBS

4. Layanan 24 Jam.

b. Pelayanan Kesehatan Penunjang Medik

1. Radiologi

2. Laboratorium

3. USG (Ultra Sono Grafi)

4. ECG (Electro Cardio Gram)

5. Ambulance

6. Klinik Gizi

10

7. Apotek / Depo Obat.

c. Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu dan Anak

1. Klinik KI dan KA

2. Klinik KB

3. Klinik Imunisasi.

d. Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin (RB)

e. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap (Ranap)

f. Pelayanan Kesehatan Lain – Lain

1. Pelayanan Kesehatan bagi keluarga miskin (Gakin)

2. Klinik Jiwa dan Napza

3. Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM).

g. Pelayanan Kesehatan Gadar Bencana

1. Gadar Banjir

2. Gadar Kebakaran dan Bencana Lain

3. Gadar Hari Besar.

3. Subbagian Tata Usaha dan Keuangan

a. Kepegawaian dan Umum

b. Keuangan

c. Mutu

d. Pemegang / Pengurus & Pemeliharaan Barang Inventaris

e. Administrasi Perkantoran

f. Pengadaan Barang dan Jasa

g. Pendidikan dan Pelatihan

h. Perencanaan dan Pelaporan.

11

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat, jam kerja Puskesmas

dibagi 2 sesuai dengan SK Kepala Dinas tentang pengaturan jam kerja Puskesmas

di lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai berikut :

a) Untuk Puskesmas Kecamatan

Pelayanan Puskesmas Kecamatan Koja dimulai dari pukul 07.30 - 16.00

dari hari Senin hingga Kamis, kecuali hari Jum’at pelayanan dimulai pukul

07.30 s/d 16.30 WIB, untuk layanan 24 jam dilaksanakan oleh instalasi

Layanan 24 Jam.

b) Untuk Puskesmas Kelurahan

Pelayanan Puskesmas Kelurahan dimulai dari pukul 07.30 s/d 16.00 WIB

dan di hari Sabtu pelayanan dimulai pukul 07.30 s/d 12.00 WIB.

Pasien yang dilayani di Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas Kelurahan,

antara lain :

a) Pasien Umum

b) Pasien KJS (Kartu Jakarta Sehat)

c) Pasien Jamsostek (Hanya di Puskesmas Kecamatan)

d) Pasien Askes

e) Pasien Gakin, PKH dan Jamkesmas.

Selain itu Puskesmas Kecamatan Koja juga menjalin mitra dengan layanan

kesehatan lainnya baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah Kecamatan

Koja untuk memudahkan pasien jika harus mendapatkan pelayanan kesehatan

yang lebih memadai (harus dirujuk), mitra tersebut antara lain :

a) Rumah Sakit Koja

b) Rumah Sakit Umum Pelabuhan (RS Tugu)

c) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso

d) Rumah Sakit Sukmul

e) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (tersier).

12

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Koja, tenaga

kesehatan yang melaksanakan tugas pelayanan tersebut merupakan faktor utama

yang memegang peranan, karena itu tenaga kesehatan yang dimiliki Puskesmas

Kecamatan Koja dituntut memiliki kemampuan dan keahlian yang Profesional.

Komposisi tenaga kesehatan tahun 2013 yang ada di Puskesmas Kecamatan Koja

dan di Puskesmas Kelurahan dapat dilihat pada tabel 1.6 diatas. Pembagian tenaga

kesehatan diatur pula dalam Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja

untuk memudahkan koordinasi dan pendelegasian serta pembagian tugas dan

tanggung jawab sehingga nilai-nilai organisasi tetap berlaku dan terkendali.

13

Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara disajikan secara

lengkap dalam bagan 1.1 dibawah ini, sebagai berikut :

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Pusekesmas Kecamatan Koja Berdasarkan Pergub No.4 Tahun 2013

(Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2013)

Tabel 1.6 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Se-Kecamatan Koja

14

Tahun 2013

(Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2013)

15

F. VISI, MISI & MOTTO PUSKESMAS KECAMATAN KOJA

1. VISI

”Terwujudnya Puskesmas Kecamatan Koja Yang Memberikan Pelayanan

Prima, Berorientasi Pada Kepuasan Pelanggan Menuju Masyarakat Sehat

Dan Mandiri”.

2. MISI

a. Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima dan Merata.

b. Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kesehatan Medis dan Non Medis

Puskesmas.

c. Menggalang Kemitraan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas.

d. Mengembangkan Upaya Kemandirian Masyarakat Dalam Bidang

Kesehatan.

3. MOTTO

Motto Puskesmas Kecamatan Koja adalah :

”PRIMA SEHAT MANDIRI UNTUK SEMUA”

Diharapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Koja dapat menjadikan Puskesmas

Kecamatan Koja sebagai pilihan dan dambaan dalam mengatasi masalah kesehatan di

wilayah Kecamatan Koja.

Untuk mengevaluasi upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Koja dan

jajarannya di bidang pelayanan kesehatan maka dibutuhkan data-data pencapaian

pelayanan kesehatan selama kurun waktu 1 (satu) tahun dari kegiatan pelayanan

kesehatan baik yang bersifat Publik maupun Perorangan.

1.1.3 Program Kesehatan Lingkungan Yang Diselenggarakan Di Kecamatan Koja

Kesehatan lingkungan masuk ke dalam program dasar puskesmas atau yang dikenal

dengan basic seven dikarenakan kesehatan lingkungan mempunyai daya ungkit yang

16

tinggi terhadap penyelesaian masalah-masalah kesehatan masyarakat. Dan juga masih

terdapat penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan. Pengendalian faktor lingkungan

yang baik sangat berguna dalam upaya penurunan angka kesakitan (morbidity rate)

maupun menurunkan angka kematian (mortality rate) yang berhubungan dengan

penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.

Puskesmas Kecamatan Koja merupakan salah satu Puskesmas yang memasukkan

kesehatan lingkungan ke dalam program wajib puskesmas dan melaksanakan kegiatan

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah kesehatan lingkungan yang

terdapat di wilayah kerjanya.

Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2013 meliputi:

a. Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.

b. Pembinaan Tempat Tempat Umum (TTU)

c. Pemantauan dan Pemeriksaan Kualitas Air Minum

d. Pemeriksaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (Instalasi Pengolahan

Air Limbah)

Dari empat program kegiatan tersebut, terdapat satu program kegiatan yang tidak

dapat dijalankan dengan alasan keterbatasan sumber daya manusia, waktu dana.

Program tersebut, yaitu pemeriksaan instalansi pengolahan air limbah. Sedangkan dua

program lainnya yaitu program pembinaan tempat-tempat umum serta program

pemantauan dan pemeriksaan kualitas air minum, adalah program-program yang telah

dijalankan oleh puskesmas kecamatan Koja, namun karena ketidaktersediaan data

akibat keterlambatan pengumpulan data oleh masing-masing puskesmas kelurahan di

kecamatan Koja selama periode Januari 2013 - Mei 2013, sehingga kedua program

tersebut tidak dapat dievaluasi.

Satu-satunya program yang dievaluasi dari program kesehatan lingkungan puskesmas

kecamatan Koja pada periode Januari 2013 – Mei 2013 adalah program Pengendalian

Vektor dan Binatang Pengganggu.

17

Pengendalian vektor dapat dilakukan melalui Pemeriksaan Jentik Berkala

(jumantik) dan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Kegiatan program

Pengendalian Vektor ini meliputi Pemeriksaan Jentik Berkala ke rumah-rumah

warga serta pemberian abatisasi ke Puskesmas Kelurahan di wilayah kecamatan

meliputi Puskesmas, dilaksanakan oleh tim jumantik. Indikator Puskesmas

Kecamatan Koja untuk Angka Bebas Jentik (ABJ) yaitu > 95 %.

1. Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Pemberantasan sarang nyamuk ke pemukiman penduduk kecamatan

Jum’at setiap hari jumat selama 30 menit.

2. Pemeriksaan jentik berkala/abatisasi

a) Target kegiatan

Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasi, dengan pemeriksaan

jentik berkala setiap jumat pukul 08.00 WIB sampai dengan 09.30

WIB.

b) Pembahasan hasil kegiatan.

Jika terjadi peningkatan jumlah kasus, maka hal tersebut merupakan

tanggung jawab tujuh tatanan, yaitu :

1) Fasilitas kesehatan

2) Institusi pendidikan

3) Pemukiman

4) Industri dan perkantoran

5) Tempat-tempat umum (TTU)

6) Tempat pengelolaan makanan (TPM), Fasilitas

olahraga.

Hasil kegiatan program-program ini diarahkan kepada upaya pelaksanaan Dokumen

Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) pada program pemantauan

jentik berkala, dan program Non DPA-SKPD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk

30 menit.

18

Kedua kegiatan program pengendalian vektor telah dilaksanakan oleh puskesmas

kecamatan, namun karena ketidaktersediaannya laporan kegiatan pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) akibat ketidaklengkapan data yang dikumpulkan dilapangan,

serta ketidaktersediaannya data pemeriksaan jentik berkala dibeberapa tatanan dan

kelurahan akibat ketidaklengkapan data yang dikumpulkan di lapangan, sehingga

hanya data pemeriksaan jentik berkala di tatanan pemukiman pada periode Januari

2013 – Mei 2013 yang dapat disajikan.

Tabel 1.7 Angka Bebas Jentik Pada Tatanan Pemukiman

Di Enam Kelurahan Di Kecamatan Koja Selama Bulan Januari 2013 – Mei 2013

KelurahanPemukiman Yang Ada

Yang Diperiksa

JumlahABJ (%)

+ -KEL. KOJA 9.581 130 9 121 93,08

KEL. LAGOA 15.185 29.259 2.602 27.197 92,95

KEL. RAWABADAK

SELATAN

9.369 1.022 8 1.014 99,22

KEL. RAWABADAK

UTARA

3.124 14.689 255 14.434 98,26

KEL. TUGU UTARA 16.791 61 9 52 85,25

KEL. TUGU SELATAN 3.565 7.265 89 7.175 98,78

JUMLAH 57.615 52.425 2.717 49.993 95,36

(Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode Januari 2013 – Mei 2013)

Dari tabel 1.7 dapat diketahui pada periode Januari 2013 – Mei 2013 terdapat total

52.425 pemukiman yang diperiksa diseluruh kecamatan koja. Jumlah permukiman

terbanyak yang diperiksa selama periode ini adalah pemukiman di kelurahan Lagoa

yaitu 29.259 pemukiman dan yang paling sedikit ada di kelurahan Tugu Utara yaitu

hanya 61 pemukiman.

19

Angka bebas jentik tertinggi ada pada kelurahan Rawa Badak Selatan yaitu sebesar

99,22%. Sedangkan angka bebas jentik yang kurang dari target sebesar 95% yaitu

ditemukan pada kelurahan Tugu Utara yaitu sebesar 85,25%, kelurahan Lagoa yaitu

92.95% serta angka bebas jentik kelurahan Koja adalah 93,08%.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari berbagai hasil pencapaian program kegiatan kesehatan lingkungan yang dievaluasi di

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari 2013 – Mei 2013, dari program pemeriksaan

jentik berkala dijalankan di Puskesmas Kecamatan Koja, terdapat 3 kelurahan yang telah

memenuhi standar Angka Bebas Jentik, yaitu kelurahan Rawa Badak Utara (98,26%), Rawa

Badak Selatan (99,22%), dan Tugu Selatan (98,78%). Sedangkan tiga kelurahan lainnya

masih belum memenuhi standar angka bebas jentik, yang akan selanjutnya akan dilakukan

dievaluasi. Program tersebut dievaluasi karena adanya masalah pada program tersebut yaitu

belum mencapai target yang sudah ditetapkan, adanya kemudahan dalam mengakses data

serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap.

Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain :

1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di Wilayah

Puskesmas di Wilayah Puskesmas Kelurahan Koja Periode Januari 2013 – Mei 2013

sebesar 93,08%.

2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di Wilayah

Puskesmas di Wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa Periode Januari 2013 – Mei

2013 sebesar 92,95.

3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di Wilayah

Puskesmas di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara Periode Januari 2013 –

Mei 2013 sebesar 85,25%.

1.3 Rumusan Masalah

Setelah identifikasi masalah dari program pemeriksaan jentik berkala (PJB) pada tatanan

pemukiman di puskesmas kecamatan Koja periode Januari 2013 – Mei 2013 terdapat tiga

20

kelurahan yang belum mencapai target. Kemudian dilakukan perhitungan dan pembandingan

nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi

(observed), dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga

masalah yang ada dapat diselesaikan.

Rumusan masalah dari program kesehatan lingkungan di puskesmas kecamatan Koja adalah

sebagai berikut :

1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes pada tatanan pemukiman di Wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja Periode Januari 2013 – Mei 2013 sebesar 93,08%

kurang dari target sebesar 95%.

2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes pada tatanan pemukiman di Wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa Periode Januari 2013 – Mei 2013 sebesar 92,95%

kurang dari target sebesar 95%.

3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes pada tatanan pemukiman di Wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara Periode Januari 2013 – Mei 2013 sebesar 85,25%

kurang dari target sebesar 95%.

21