BAB 5

download BAB 5

of 14

description

nn

Transcript of BAB 5

BAB 5DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

A. HAKIKAT DEMOKRASI

Kata demokrasi dapat ditujuka dari 2 pengertian yaitu:

1. Pengertian Etimologis Demokrasi

Demokrasi bersal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan ctatos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan, jadi secara bahasa demos-cratein atau demoscratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat. Konsep demokrasi lahir dari yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup bernegara antara abad ke-4 SM abad ke-6 M. demokrasi yang dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung (direct democrasy) artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atu warga Negara. Bila kita tinjau keadaan yunani pada saat itu, tampak bahwa rakyat ikut secara langsung. Disebabkan adalah perkembangan zaman dan juga jumlah penduduk terus bertambah maka keadaan seperti yang dicontohkan dalam demokrasi secara langsung yang ditetapkan seperti diatas mulai sulit dilaksanakan, dengan alasan berikut:

a. Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya cukup banyak

b. Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan jumlah yang banyak sulit dilakukanc. Hasil persetujuaan secara bulat mufakat sulit tercapai, karena sulitnya memungut suara dari peserta yang hadird. Masalah yang dihadapi Negara semakin kompleks dan rumit sehingga membutuhkan orang-orang yang secara khusus berkecimpung dalam penyelesaiaan masalah tersebut

Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada 2 macam, yaitu:

a. Demokrasi Langsung

Adalah paham Demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijakan umum dan undang-undang

b. Demokrasi tidak langsung

Adalah paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan

Untuk Negara modern, penerapan demokrasi tidak langsung dilakukan karena berbagai alasanantara lain:

a. Penduduk yang selalu bertambah sehingga pelaksanaan masyarakat pada suatu tempat tidak dimungkinkan

b. Masalah yang dihadapi semakin kompleks karena kebutuhan dan tantangan hidup semakin banyak

c. Setiap warga Negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri dalam mengurus kehidupannya sehingga masalh pemerintahan cukup diserahkan pada orang yang berminat dan memiliki keahliaan dibidang pemerintahan Negara

2. Pengertian Terminologis Demorasi

a. Menurut Harris Soche

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekuasaan pemerintah itu melekat pada diri rakyat, diri orng banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan pemerkosaa orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah

b. Menurut Henndry B Mayo

Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politikc. Menurut international Commision for Jurist

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh warga Negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggung juwab kepada mereka melalui proses pemilihan yang bebas

d. Menurut C F Strong

Suatu sistem pemerintahan dalam mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sitem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirnya mempertanggung jawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu

e. Menurut Samuel Huntington

Sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sitem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala dan didalam sitem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara yang hamper semua penduduk dewasa berhak memberikan suara

Pengertian tersebut dikemukakanpada tahun 1863 oleh Abraham Lincoln yang mengatakan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Rakyat adalah pemegang kedaulatan atau kekuasaan tertinggi dalam Negara demokrasi.

Pemerintahan. Pemerintahan dari rakya berarti pemerintahan Negara itu mendapat mandate dari rakyat untuk menyelenggarakan pemerintahan. Pemerintahan oleh rakyat berarti pemerintahan Negara itu dijalankan oleh rakyat. Pemerintahan untuk rakyat berarti pemerintah itu menghasilkan dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Selain substantive,prinsip utama dalam demokrasi ada dua (Maswadi Rauf, 1977)

a. Kebebasan/persamaan (freedom/equality)

b. Kedaulatan rakyat (peoples sovereignty)

Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi. Jadi, bagian tak terpisahkan dari ide kebebasan adalah pembatasan kekuasaan penguasa politik. Persamaan merupakan sarana penting untuk kemajuaan setiap orang. Demokrasi berasumsi bahwa semua orang sam derajat dan hak-haknya sehingga harus diperlakukan sama pula dalam pemerintahan. Perwujudan lain konsep kedaulatan adalah pengawasan oleh rakyat.3. Demokrasi sebgai Bentuk Pemerintahan

Demokrasi adalah salah satu bentuk pemerintahan. Secara klasik, pembagian bentuk pemerintahan menurut Plato, dibedakan menjadi:

a. Monarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak

b. Tirani, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan pribadi

c. Aristokrasi, yaitu suatu pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang yang memimpin dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak

d. Oligarki, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dopegang oleh sekelompok dan dijalankan untuk kelompok itu sendiri

e. Demokrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk kepentingan rakyat banyak

f. Mobokrasi/okhlogkrasi, yaitu suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat tetapi rakyat tidak tahu apa-apa, rakyat yang tidak berpendidikan, rakyat yang tidak paham tentang pemerintahan yang akhirnya pemerintahan yang dijalankan tidak berhasil untuk kepentingan rakyat banyakBentuk pemerintahan Monarki< aristokrasi, dan Demokrasi dikatakan sebagai bentuk pemerintahan yang baik, sedangkan bentuk Tirani, Oligarki, dan Mobokrasi adalah bentuk yang buruk dari pemerintahan. Adapun bentuk pemerintahan yang dianut atau diterima dewasa ini adalah bentuk pemerintahan modern menurut Nicollo Machiavelli:

a. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kerajaan. Pemimpin Negara umumnya bergelar raja, ratu, kaisar atau sultan

b. Republic adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden atau perdana mentri.

Bentuk pemerintahan kerajaan misalnya, inggris, Malaysia, jepang, arab Saudi dan Thailand. Bentuk republic misalnya, Amerika Serikat, India, Prancis dan Korea Selatan.

4. Demokrasi Sebagai Sistem Politik

Beberapa ahli telah mendefenisikan demokrasi sebagi sistem politik misalnya:

a. Hendy B Mayo, menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan sistem politik yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang di awasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik

b. Samuel Huntington, menyatakan bahwa sitem politi sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sitem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan didalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hamper semua penduduk dewasa memberikan suara

Sitem politik dewasa ini dibedakan menjadi 2 (hungtington, 2001) yaitu sistem politik demokrasi dan sistem politik non demokrasi. Termasuk sistem politik non demokrasi adalah sistem politik otoriter, totaliter, sistem diktatot, rezim militer, rezim satu partai, monarki absolute, dan sistem komunis. Sistem politik (pemerintahan) demokrasi adalah sistem pemerintahan dalam suatu Negara yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi. Sistem politik kediktatoran adalah sistem pemerintahan dalam suatu Negara yang menjalankan prinsip-prinsip kediktatoran/ ototarian.

Sukarna dalam buku demokrasi Vs kediktatoran (1981) mengemukakan adanya prinsip dari demokrasi dan prinsip-prinsip otoritarian atau kediktatoran. Adapun prinsip-prinsip dari sistem politi demokrasi:a. Pembagiaan kekuasaan, kekuasaan eksekutfi, legislatif, dan yudikatif berada pada badan yang berbeda

b. Pemerintahan konstitusional

c. Pemerintahan berdasarkan hukum (rule of law)

d. Pemerintahan mayoritas

e. Pemerintahan dengan diskusi

f. Pemilihan umum yang bebas

g. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksankan fungsinya

h. Managemen yang terbuka

i. Pers yang bebas

j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas

k. Perlindungan terhadap HAM

l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak

m. Pengawasan tehadap administrasi Negara

n. Mekanisasi politi yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dengan kehidupan politik pemerintah

o. Kebijakan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari lembaga manapun

p. Penempatan pejabat pemerintahan dengan merit system dan poll system

q. Penyelesaian secara damai bukan dengan kompromi

r. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu

s. Konstitusi/UUD yang demokratis

t. Prinsip persetujuaan

Kebalikan dari prinsip demokrasi adalah prinsip kediktatoran yang berlaku pada sistem politik otoriter atau totaliter. Prinsip-prinsip ini biasa disebut sebagai prinsip non demokrasi sebagai berikut:

a. Pemusatan kekuasaan yaitu kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif menjadi satu ketiga kekuasaan itu dipegang dan dijalankan oleh satu lembaga saja

b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusi yang sifatnya konstitusional tetapi pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan

c. Rule of power atau prinsip Negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan dan ketidaksaamaan didepan hukum

d. Pembentukan pemerintahan tidak berdasarkan musyawarah, tetapi melalui dekrit

e. Pemilihan umum yang tidak demokratis

f. Terdapat satu partai politik yaitu, partai pemerintah atau beberapa partai tetapi ada sebuah partai yang memonopoli kekuasaang. Managemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab

h. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga Negara

i. Tidak adanya kebebasan berpendapat, berbicara dan kebebasan pers

j. Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia, bahkan sering terjadi pelanggaran terhadap HAM

k. Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa diinterpensi oleh penguasa

l. Tidak ada control atau pengendalian terhadap administrasi dan birokrasi

m. Mekanisme dalam kehidupan politik dan sosial tidak dapat berubah dan bersifat sama

n. Penyelesaiaan perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasaan dan penggunaan paksaan

o. Tidak ada jaminan terhadap hak-hak dan kebebasan individu dalam batas tertentu

p. Prinsip dogmatism dan banya berlaku doktrin

5. Demokrasi Sebagai Sikap Hidup

Demokrasi membutuhkan usaha nyata dari setiap warga maupun penyelenggara Negara untuk berperilaku sedemikian rupa sehingga mendukun pemerintahan atau sistem politik demokrasi. Perilaku yang senantiasa bersandar pada nilai-nilai demokrasi akan membentuk budaya atau kultur demokrasi. Pemerintahan demokrasi membuntuhkan kultur demokrasi untuk membuatnya performed (eksis dan tegak). Perilaku demokrasi ada dalam manusia itu sendiri baik selaku warga negar maupun pejabat Negara.

B. DEMOKRATISASIDemokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi pada setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan politik yang bercirikan demokrasi. Demokrasi merujuk pada proses perubahan menuju pada sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Demokrasi melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Tahapan pertama adalah pergantiaan dari penguasa non demokratis ke penguasa demokratis

b. Tahapan kedua adalah pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi

c. Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi

d. Tahapan keempat adalah praktik demokrasi sebagi budaya politik bernegara

Samuel Huntintong (2001), menyatakan bahwa proses demokratisasi melalui 3 tahap yaitu, pengakhiran rezim nondemokrasi, pengukuhan rezim demokrasi, dan pengkolidasian sistem demokrasi.1. Nilai (kultur) Demokrasi

Hendry B. Mayo dalam Mirriam Budiardjo (1990) menyebutkan adanya delapan nilai demokrasi yaitu:

a. Menyelesaikan pertikaian-pertikaian secara damai dan sukarela

b. Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang selalu berubah

c. Pergantian penguasa dengan teratur

d. Penggunaan paksaan sesedikit mungkin

e. Pengakuaan dan penghormatan terhadap nilai keanekaragaman

f. Menegakkan keadilan

g. Memajukan ilmu pengetahuaan

h. Pengakuaan dan penghormatan terhadap kebebasan

Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur atau nialai demorasi antara lain:

a. Toleransi

b. Kebebasan pengeluaran pendapat

c. Menghormati perbedaan pendapat

d. Memahami keanekaragaman dalam masyarakat

e. Terbuka dan komunikasi

f. Menjunjung nilai dan martabat komunikasi

g. Percaya diri

h. Tidak menggantungkan pada orang lain

i. Saling menghargai

j. Mampu mengekang diri

k. Kebersamaan

l. Keseimbangan

Nurcholis Madjid dalam Tim ICCE UIN Jakarta (2003) menyatakan adanya 7 norma atau pandangan hidup demokrasi:

1. Kesadaran akan pluralism

2. Prinsip musyawarah

3. Adanya pertimbangan moral

4. Permufakatan yang jujur dan adil

5. Pemenuhan segi-segi ekonomi

6. Kerjasama antar warga

7. Pandangan hidup demokrasi sebagai unsure yang menyatu dengan sistem pendidikan

Nilai-nilai tersebut antara lain kebebasan (berpendapat, berkelompok, berpartisipasi), menghormati orang/ kelompok lain, kesetaraan, kerjasama, persainagan dan kepercayaan (asikury Ibn Chamim, dkk 2003). Rusli karim (1991) menyebutkan perlunya kepribadian yang demokratis meliputi inisiatif, disposisiresiprostas, toleransi, kecintaan terhadap keterbukaan, komitmen dan tanggung jawab dan kerjasama keterhubungan. Pendapat bahwa demokrasi sudah merupakan pola kehidupan antara lain:

a. John Dewey dalam Zamroni (2001), demokrasi adalah pandangan hidup yang dicerminkan dari perlunya partisipasi dari warga Negara dalam membentuk nilai-nilai yang mengatur kehidupan bersamab. Fatmo Wahyono dalam Alfian dan Woetodjo Usman (1990) demokrasi adalah pola kehidupan berkelompok yang sesuai dengan keinginan dan pandangan hidup orang-orang yang berkelompok tersebut

c. Tim ICCE UIN Jakarta (2003), demokrasi sebagai way of live (pandangan hidup) dalam seluk beluk sendi kehidupan bernegara baik oleh rakyat (masyarakat) maupun pemerintah2. Lembaga (Struktur) Demokrasi.

Menurut Merriam Budiardjo (1997), untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu diselenggarakan lembaga-lembaga, antara lain:

a. Pemerintahan yang bertanggung jawab

b. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan dan kepentingan masyarakat yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan rahasiac. Suatu organisasi yang mencakup lebih dari satu partai.

d. Pers dan media masa yang bebas untuk menyatakan pendapat

e. System peradilan yang bebas untuk menjalankan hak asasi manusia dan mempertahankan keadilan

Dengan demikian untuk berhasilnya demokrasi dalam suatu Negara,terdapat 2 hal penting:

a. Tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai demokrasi yang menjadi sikap dan pola hidup masyarakat dan penyelenggaraan Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegarab. Terbentuk dan berjalannya lembaga-lembaga demokrasi dalam system politik pemerintahan

3. Ciri Demokrasi

Demokrasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (Maswadi Rauf,1977)

a. Berlangsung secara evolusioner

b. Proses perubahan secara persuasive bukan koersif

c. Proses yang tidak pernah selesai

C. DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Demokrasi Desa

Demokrasi Desa memiliki 5 unsur atau anasir:

a. Rapat

b. Mufakat

c. Gotong-royong

d. Hak mengadakan protes bersamae. Hak menyingkir dari kekuasaan raja yang absolute

Demokrasi Indonesia modern menurut Moh. Hatta harus meliputi:

a. Demokrasi dibidang politik

b. Demikrasi dibidang ekonomi

c. Demokrasi dibidang social

2. Demokrasi Pancasila

Pancasila adalah ideology nasional yaitu seperangkat nilai yang dianggap baik, sesuai, adil, dan menguntungkan bangsa. Sebagai ideology nasioanal Pancasila berfungsi:

1) Cita-cita masyarakat yang selanjutnya menjadi pedoman dalam membuat dan menilai keputusan politi

2) Alat pemersatu masyarakat yang mamapu menjadi sumber nilai bagi prosedur penyelesaian konflik yang terjadiNilai-nilai demokrasi yang terjabar dr niali-nilai Pancasila tersebut adalah:

a. Kedaulatan rakyat

b. Republic

c. Negara berdasarkan atas hokum

d. Pemerintahan yang konstusional

e. System perwakilan

f. Prinsip musyawarah

g. Prinsip ketuhanan

Demokrasi pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit, sebagai berikut:

1) Secara luas demokrasi pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila dalam bidang politik, ekonomi dan pancasila

2) Secara sempit demokrasi pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 3. Perkembangan Demokrasi Indonesia

Lahirnya konsep demokrasi dalam sejarah modern Indonesia dapat ditelusuri pada sidang-sidang BPUPKI antara bulan Mai samapai Juli 1945. Ada kesamaan pandangan dan konsesus politik dari para peserta siding BPUPKI bahwa kenegaraan Indonesia harus berdasarkan kerakyatan/kedaulatan rakyat atau demokrasi. Menurut Merriam Budiardjo (1997) dipandang dari sudut perkembangan sejarah, demokrasi Indonesia sampai orde baru dapat dibagi dalam 3 masa:a. Masa republiK I, yang dinamakan masa demokrasi parlementer

b. Masa republik II, yaitu masa demokrasi terpimpin

c. Masa republiK III. Yaitu masa demokrasi pancasila yang menonjolkan system presidensial

Afan Gafar (1999) membagi alur periodesasi demokrasi Indonesia terdiri atas:

a. Periode masa revolusi kemerdekaan

b. Masa demokrasi parlementer

c. Masa demokrasi terpimpin

d. Periode pemerintahan orde baru

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat pula dibagi dalam periode berikut:a. Pelaksanaan demokrasi masa revolusi tahun 1950

b. Pelaksanaan demokrasi orde lama yang terdiri dari:

1) Masa demokrasi liberal tahun 1950 sampai 19592) Masa demokrasi terpimpin tahun 1959 sampai 1965

c. Pelaksanaan demokrasi masa orde baru tahun 1966 sampai 1998

d. Pelaksanaan demokrasi masa transisi tahun 1998 sampai 1999

e. Pelaksanaan demokrasi masa reformasi tahu 1999 sampai sekarang

Beberapa kerusuhan yaitu:

a. Kerusuhan di Aceh

b. Kerusuhan dan pertentangan di wilayah TimorTimur

c. Komflik di Ambon, Maluku, Kalimantan Tengah, dan lain-lain

D. SISTEM POLITIK DEMOKRASI

1. Landasan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia

System politik demokrasi didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demikrasi. Namun sejak awal pula, perkembangan demokrasi di Indoesia mengalami masa pasng surut demokrasi sesui dengan konteks zamannya. Landasan Negara Indonesia sebagai Negara demokrasi terdapat dalam:

1. Pembukaan UUD 1945 pada Alinea 4

2. Pasal 1 ayat(2) UUD 1945

2. Sendi-Sendi Pokok Sistem Politik Demokrasi Indonesia

Adapun sendi-sendi pokok dari system politik demokrasi di Indonesia sebagai berikut:

a. Ide kedaulatan rakyat

b. Negara berdasar atas hokum

c. Bentuk republic

d. Pemerintah berdasarkan konstitusie. Pemerintah yang bertanggung jawab

f. System perwakilan

g. System pemerintahan presidensial

3. Mekanisme dalam Sistem Politik Demokrasi Indonesia

Pokok-pokok dalam system politik Indonesia sebagai berikut:

a. Merupakan bentuk Negara kesatuaan dengan prinsip otonomi yang luas

b. Bentuk pemerintahan republic, sedangkan sitem pemerintahan presidensiil.

c. Presiden adalah kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan

d. Cabinet atau mentri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden

e. Parlemen terdiri dari 2 (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

f. Pemilu dilaksanakan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD,anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota dan kepala daerah

g. System multipartai

h. Kekuasaan yudikativ dijalankan oleh Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya yaitu Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negri serta Mahkamah Konstitusi (MK)

i. Lembaga Negara lainnya adalah Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Yudisial

4. Masa Depan Demokras

Setidaknya ada 5 kondisi yang diperlikan bagi kelancaran demokratisasi dinegara-negara berkembang(David beetham dan Kevin Boyle, 2000), yaitu sebagai berikut:

a. Penguatan struktur ekonomi yang berbasis keadilan sehingga memungkinkan terwujudkan prinsip kesederajatan warga Negara

b. Tersedianya kebutuhan-kebutuhan dasar bagi kepentingan survive warga Negara seperti pangan, kesehatan dan pendidikan

c. Kemampanan kesatuan dan identitas nasional sehingga tahan terhadap pembelahan dan perbedaan social politi warga Negara

d. Pengetahuaan yang luas,pendidikan, kedewasaan, sikap toleransi dan rasa tanggung jawab kolektif warga Negara khususnya masyarakat pilihan

e. Rezin yang terbuka dan bertanggung jawab dalam menggunakan sumber-sumber public secara efisien

f. Pengakuaan yang berkelanjutan dari Negara-negara demokratis terhadap praktik demokrasi yang berjalan dan secara khusus bersedia menawarkan pelatihan danpenyebarluasaan praktik demokrasi yang baik dan kredibel

Pendapat lain menyatakan, diperlikan 5 kondisi yang dianggap mendukung pembangunan demokrasi yang stabil (soerensen, 2003), yaitu sebagi berikut:a. Para pemimpin tidak menggunakan instrument kekerasan, yaitu polisi dan militer untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan

b. Pertahan dan kekuasaan

c. Potensi konflik dalam pluralism subkultural dipertahankan pada lever yang asih dapat ditolerasi

d. Diantara penduduk negri,khususnya lapisan poltik aktif, terdapat budaya politik dan system keyakinan yang mendung ide dan lembaga demokrasi

e. Dampak dari pengaruh dan control oleh Negara asing dapat menghambat atau mendukung secara positif

E. PENDIDIKAN DOMOKRASI

Berdasar pada uraian-uaraian sebelumnya dapat diambil kesimpilan bahwa system politik demokrasi suatu Negara berkaitan dengan 2 hal yaitu institusi(struktur) demokrasi dan perilaku(kultur) demokrasi. Jadi demokrasi tidak hanya memerlukan institusi, hokum, aturan ataupun lembaga-lembaga Negara lainnya. Secara substantive berdimensi jangka panjang, guna mewujutkan masyarakat demokratis, pendidikan demokrasi mutlak diperlukan. Pendidikan demokrasi pada hakikanya adalah sosialisasi nilai-nilai demokrasi supaya bias diterima dan dijalankan oleh warganegara. Pendidikan demokrasi akan menghasilkan masyarakat yang mendukung system politik yang demokratif. Pendidikan demokrasi dapat saja merupakan pendidikan yang diintergrasikan ke dalam berbagai bidang studi, missal dalam mata pelajaran PPKN dan sejarah atau diintegrasikan kedalam kelompok ilmu social lainnya.

International Commission of Jurist sebagai organisasi ahli hokum internasioanal dalan konferensinya di Bangkok tahun 1965 mengemukakan bahwa syarat-syarat dasar untuk terselengaranya pemerintah yang demokratis dibawah Rule of Law ialah (Merriam Budiardjo, 1977):

a. Perlindungan kontitusionil, dalam arti bahwa konstitusi, selain menjamin hak-hak individu harus menentukan pula cara procedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin

b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak(independent impartial tribunals)c. Pemilihan umum yang bebas

d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat

e. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi

f. Pendidikan kewarganegaraan(civic uducation)

Pendidikan kewarganegaraan mengemban misi sebagai berikut:

a. Pendidikan kewarga negaraan sebagai pendidikan kewarganegaraan dalam arti sesungguhnya yaitu(civic education)b. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan karakter

c. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan bela Negara

d. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi(politik)