Bab 5

8
BAB V SISTEM INSTRUMEN 1. Tujuan Instruksional Khusus. Setelah mempelajari bagian ini para Karbol dapat: a. Menjelaskan cara kerja instrumen pesawat terbang. b. Menjelaskan perkembangan instrumen pesawat terbang. c. Menyebutkan jenis-jenis instrumen pesawat terbang sesuai dengan kelompoknya. d. Menjelaskan macam-macam cara pengelompokan instrumen. 2. Pengantar. Sistem instrumen merupakan alat pemantau data posisi, attitude pesawat, keadaan engine serta informasi lain yang diperlukan selama penerbangan. Mengingat instrumen yang digunakan saat ini cukup bervariasi dikarenakan perkembangan teknologi maupun cara kerja dari instrumen yang berbeda-beda, maka dalam Bab ini akan sedikit dibahas tentang cara kerja, perkembangan, jenis-jenis instrumen serta penggolongannya. 3. Cara Kerja Instrumen Pesawat Terbang. Cara kerja instrumen dapat dibedakan menurut komponen yang menjadi penggerak utama dalam penunjukan indicator. Komponen yang digunakan sebagai penggerak jarum penunjuk instrumen umumnya terdiri dari : below, spring, tabung bourdon, elektromagnet dan electronic. a. Below. Merupakan semacam gelembung karet yang dapat mengembang dan mengempis bila mendapat tekanan udara dari luar. Gerakan mengembang dan mengempis selanjutnya diteruskan dengan gerakan mekanis untuk menggerakan jarum penunjuk. Contoh instrumen yang bekerjanya menggunakan below adalah barometer seperti dapat dilihat pada gambar (7.1). b. Spring. Merupakan semacam gulungan plat yang dapat mengembang dan mengkerut bila terkena rangsangan mekanis.

description

avionic

Transcript of Bab 5

Page 1: Bab 5

BAB V

SISTEM INSTRUMEN

1. Tujuan Instruksional Khusus. Setelah mempelajari bagian ini para Karbol dapat:

a. Menjelaskan cara kerja instrumen pesawat terbang.

b. Menjelaskan perkembangan instrumen pesawat terbang.

c. Menyebutkan jenis-jenis instrumen pesawat terbang sesuai dengan kelompoknya.

d. Menjelaskan macam-macam cara pengelompokan instrumen.

2. Pengantar. Sistem instrumen merupakan alat pemantau data posisi, attitude pesawat, keadaan engine serta informasi lain yang diperlukan selama penerbangan. Mengingat instrumen yang digunakan saat ini cukup bervariasi dikarenakan perkembangan teknologi maupun cara kerja dari instrumen yang berbeda-beda, maka dalam Bab ini akan sedikit dibahas tentang cara kerja, perkembangan, jenis-jenis instrumen serta penggolongannya.

3. Cara Kerja Instrumen Pesawat Terbang. Cara kerja instrumen dapat dibedakan menurut komponen yang menjadi penggerak utama dalam penunjukan indicator. Komponen yang digunakan sebagai penggerak jarum penunjuk instrumen umumnya terdiri dari : below, spring, tabung bourdon, elektromagnet dan electronic.

a. Below. Merupakan semacam gelembung karet yang dapat mengembang dan mengempis bila mendapat tekanan udara dari luar. Gerakan mengembang dan mengempis selanjutnya diteruskan dengan gerakan mekanis untuk menggerakan jarum penunjuk. Contoh instrumen yang bekerjanya menggunakan below adalah barometer seperti dapat dilihat pada gambar (7.1).

b. Spring. Merupakan semacam gulungan plat yang dapat mengembang dan mengkerut bila terkena rangsangan mekanis. Gerakan mengembang dan mengkerut dari pegas plat diteruskan secara mekanis untuk menggerakan jarum penunjuk seperti dapat dilihat pada gambar (7.2).

c. Tabung ’Bourdon’. Merupakan tabung metal berbentuk segi empat yang dapat melengkung bila sedang mengembang karena mendapat tekanan udara dari luar dan kembali lurus bila tekanan berkurang. Dengan adanya gerakan melengkung dan lurus selanjutnya diteruskan sebagai jarum penunjuk.

d. Elektromagnet dan Electronic. Instrumen elektromagnet merupakan semacam ladam yang dililit dan dilengkapi thermistor dengan indeks negatif, sehingga bila kena panas tekanan akan turun dan mengakibatkan arus bertambah. Dengan adanya pertambahan arus, ladam

Page 2: Bab 5

akan menjadi magnet dan menggerakan jarum penunjuk. Sedangkan instrumen electronic adalah instrumen yang penunjukannya secara pada umum berupa tampilan ‘Alpha-numeric’ yaitu tampilan berupa huruf atau angka-angka digital. Untuk memungkinkan tampilan digital tersebut, sensor dari instrumen mengirimkan informasi ke processor, selanjutnya informasi dari processor diteruskan ke decoder untuk diterjemahkan menjadi informasi digital.

Gambar 5.1 Instrumen yang menggunakan Below

4. Perkembangan Instrumen. Perkembangan instrumen dapat ditinjau dalam dua periode yaitu periode sebelum tahun 1975 dimana tabung elektronika masih banyak digunakan pada peralatan elektronika sehingga mempengaruhi pula jenis instrumen yang umumya masih banyak menggunakan komponen penggerak mekanis. Perkembangan selanjutnya yaitu periode setelah 1975 dimana mulai banyak digunakan transistor pada peralatan elektronika sehingga mempengaruhi pula jenis instrumen yang terus berkembang terutama pada sistem instrumen penerbangan yang menggunakan komponen elektronika. Berikut adalah contoh-contoh perkembangan jenis-jenis instrumen sebelum dan sesudah tahun 1975.

a. Sebelum tahun 1975. beberapa perkembangan instrumen yang berlangsung sebelum tahun 1975 antara lain:

1) Attitude Director Indicator (ADI). Alat ini merupakan integrasi dari artificial horizon, flight director, ILS, radio dan altimeter.

2) Horizontal Situation Indicator (HIS). Alat ini mengintegrasikan informasi dari gyro compass, VOR, ADF, dan ILS.

3) Digital Computer. Peralatan-peralatan yang mulai menggunakan digital computer antara lain: Air Data Computer (ADC), Inertial Navigator System (INS), Ground Proximity Warning System (GPWS) dan lain-lain.

b. Electronic Flight Instrument System (EFIS). Mula-mula instrumen pada pesawat terbang adalah menggunakan gerakan mekanis, kemudian elektromekanis. Selanjutnya muncul instrumentasi dengan teknologi elektromekanis antara lain: Attitude Director Indicator (ADI), dan Horizontal

21

Page 3: Bab 5

Situation Indicator (HIS). Pengembangan teknologi mikrokomputer dan Cathode Ray Tube (CRT) berwarna telah mendorong para perancang instrumentasi penerbangan untuk menggantikan sistem elektromekanis menjadi suatu tayangan pada CRT berwarna yang dikontrol oleh suatu komputer dan sebagai hasilnya adalah Electronic Flight Instrument System (EFIS), yang merupakan hasil kerja sama Honeywell dengan perusahaan-perusahaan penerbangan dan instansi-instansi militer.

5. Pengelompokan Instrumen Pesawat Terbang. Instrumen pesawat terbang secara umum dibagi dalam tiga kelompok yaitu: Flight, Engine dan Navigation Instrument.

a. Flight Instrument. Flight Instrument adalah instrumen-instrumen yang banyak digunakan untuk memonitor keadaan pesawat selamam melaksanakan penerbangan. Instrumen-instrumen tersebut antaralain:

1) Attitude Indicator

2) Vertical Velocity

3) Standby Attitude Indicator

4) Air Speed/Mach Indicator

5) Accelerometer

b. Navigation Instrument. Navigation Instrument adalah instrumen-instrumen yang penggunaannya berkaitan dengan operasi dari peralatan navigasi pesawat terbang. Instrumen-instrumen tersebut antara lain:

1) Clock

2) Compass

3) Radio (HSI, BDHI, RMI)

4) Plan Position Indicator

5) Attitude Indicator

` c. Engine Instrument. Engine Instrument adalah instrumen-instrumen yang digunakan untuk memonitor kerja dan kondisi sistem yang berkaitan dengan engine pesawat baik selama melaksanakan penerbangan maupun memonitor kerja sistem yang berkaitan dengan engine pesawat sewaktu dilaksanakan ground run. Engine-instrumen tersebut antara lain terdiri dari:

1) Tachometer

2) Preasure Gauge (Fuel, Oil, manifold)

3) Temprature Gages (Oil, Cilinder Head)

6) Fuel Quantity

22

Page 4: Bab 5

6. ‘Instrument Grouping’. Instrument Grouping adalah salah satu pengelompokan instrumen yang disusun menurut fungsi dan kegunaannya, hal ini adalah dimaksudkan agar dalam sekejap apabila salah satu instrumen dilihat maka instrumen lainnya saling berkaitan akan dapat diketahui pada saat yang bersamaan. Menurut E.H.J. Pallet dalam bukunya berjudul Aircraft Instrument, instrument grouping dilakukan terutama pada Flight Instrument dan Power Plant Instrument. Penyusunan flight instrument terbagi dalam dua macam yaitu ‘Basic Six’ dan ‘T-type’.

a. Basic Six. Secara mendasar instrumen pesawat terbang adalah terdiri dari enam macam yaitu: Airspeed Indicator, Altimeter, Gyro Horizon, Direction Indicator, Vertical Seep Indicator dan Turn-and-bank Indicator. Keenam instrumen tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat menggambarkan kondisi maupun pergerakan pesawat pada waktu melaksanakan penerbangan. Keenam instrumen tersebut juga harus dikelompokan untuk menjaga koordinasi antara yang satu dengan yang lainnya serta untuk memudahkan penerbangan untuk melakukan pengamatan. Susunan keenam instrumen tersebut dikenal dengan ‘Basic Six’ seperti terlihat pada gambar (5.3a).

b. T-type. Dengan adanya perkembangan dan munculnya beberapa jenis pesawat baru, flight instrument dan sistem integrasi instrument menjadi perlu direview fungsi maupun kelompok atau posisinya agar memudahkan dalam pembacaan. Perubahan susunan instrumen dengan adanya perkembangan tersebut dikenal dengan Basic ‘T’, seperti terlihat pada gambar (5.3b). Dengan mengabaikan pada tipe maupun pembuatannya, cara seperti ini akan memberikan keuntungan yaitu beberapa informasi penerbangan akan dapat diketahui dengan satu penampilan. Hal yang menjadi kunci dalam penyusunan instrumen yaitu harus ada: airspeed indicator, pitch and roll attitude indicator, altimeter yang membentuk posisi horizontal dan huruf ‘T’ dan direction indicator yang membentuk posisi vertical pada huruf ‘T’.

Gambar 5.3a Basic Six

23

Page 5: Bab 5

Gambar 5.3b Basic ‘T’

c. Power Plant Instrument. Pengelompokan instrumen secara khusus diperlukan pula untuk menampilkan kerja dari power plant system. Dengan adanya hal ini maka akan berpengaruh pada dimana akan menempatkan instrumen-instrumen tersebut mengingat ruang yang ada pada pesawat terbang terbatas sesuai denga besar kecilnya ukuran pesawat. Untuk jenis pesawat kecil dengan mesin tunggal mungkin tidak menjadi masalah karena jumlah instrumennnya sedikit, namun untuk jenis pesawat besar multi engine, instrumen-instrumen itu perlu ditampilkan secara bersama-sama meskipun fungsi dan penunjukan instrumen yang satu merupak duplikasi dari instrumen lainnya, secara praktis seperti terlihat pada gambar (5.4).

Gambar 5.4 Power plant Instrument

Tujuan dari pengelompokan instrumen power plant pada pesawat berjenis besar adalah agar flight engineer dapat mengamati penunjukan instrumen yang satu

24

Page 6: Bab 5

dengan yang lainnya, karena masing-masing berhubungan dalam satu parameter yang diperlukan guna keperluan penerbangan. Parameter-parameter tersebut selanjutnya disampaikan kepada penerbang, dan informasinya sangat dibutuhkan terutama pada saat pesawat akan melakukan take off dan landing serta saat menjelajah. Susunan dari pengelompokan instrumen power plant yang terdiri dari: engine pressure, RPM, EGT dan fuel flow diatur sedemikian rupa sehingga hubungan parameter antara masing-masing instrumen dapat diamati. Hal sama dilakukan pula untuk posisi instrumen engine ke I diatur dengan instrumen engine lainnya dengan maksud untuk memudahkan dalam membandingkannya, susunan secara rinci dari Power Plant Instrument adalah seperti terlihat pada gambar (5.5).

Gambar 5.5 Susunan Power Plant Instrument

7. Soal Latihan

a. Jelaskan cara kerja instrumen yang digunakan pada pesawat terbang?

b. Jelaskan perkembangan instrumen pesawat terbang?

c. Sebutkan jenis-jenis instrumen sesuai dengan kelompoknya?

d. Jelaskan macam-macam cara pengelompokan instrumen pesawat terbang?

25