Bab 5 KEBUDAYAAN

25
KEBUDAYAAN DISUSUN OLEH: FITRI WIDA TARI WIJAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TULANG BAWANG

Transcript of Bab 5 KEBUDAYAAN

Page 1: Bab 5 KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN

DISUSUN OLEH:FITRI

WIDA TARI WIJAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS TULANG BAWANG

Page 2: Bab 5 KEBUDAYAAN
Page 3: Bab 5 KEBUDAYAAN

Menurut ilmu antrpologi, “kebudayaan” adalah: keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

A. Definisi Kebudayaan

Page 4: Bab 5 KEBUDAYAAN

Kata “kebudayaan” berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah” yaitu bentuk jaman dari budhi atau akal. Dengan demikian kebudan dapat diartikan: hal hal yang bersangkutan dengan akal. Ada sarjana lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang berarti “daya dan budhi” karena itu membedakan “budaya” dan “kebudayaan” demikianlah “budaya” adalah daya dan budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Sedangkan “kebudayaan” adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa.

1. Kebudayaan (culture) dan peradaban.

Page 5: Bab 5 KEBUDAYAAN

Kata culture merupakan kata asing dari bahasa latin yang artinya sama dengan kebudayaan yaitu mengolah, mengerjakan. Dan arti ini berkembang menjadi “segala upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.Disamping istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Istilah tersebut sering dipakai untuk meyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa dan sistem kenegaraan dari masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Page 6: Bab 5 KEBUDAYAAN

Pada saat manusia muncul di mukabumi, tentu telah ada benih-benih kebudayaan. Telah ada bahasa sebagai alat komunikasi untuk perkembangan sistem interaksi antara warga kelompok. Tentu saja kemampuan alat manusai untuk mengembangkan konsep-konsep yang makin lama makin tajam, yang dapat disimpan dalam bahasa, dan bersifat akumulatif. Dengan benih-benih kebudayaan berupa akal dan beberapa peralatan sederhana, manusia dapat hidup selama hampir 2 juta tahun.

2. Sifat superorganik dari kebudayaan

Page 7: Bab 5 KEBUDAYAAN

Dalam peristiwa kepandaian berocok tanam , manusia mengalami suatu waktu revolusi atau perubahan yang menadak dalam kebudayaan dan dalam cara hidupnya. Ia tidak lagi pindah dari satu tempat ketempat lain untuk mendapatkan makanan, ia mulai membentuk desa-desa, konsentrasi pada tempat yang mereka huni dan mengembangkan masyarakat. Setelah revolusi bercocok tanam dan kehidupan menetap, menyebabkan meloncatnya pertambahan jumlah manusia hanya dalam jangka waktu separuhnya dari jangka waktu bercocok tanam.Setalah adanya revolusi bercocok tanam ada pula revolusi indusrti dan revolusi kebudayaan.

Page 8: Bab 5 KEBUDAYAAN

B. Tiga wujud kebudayaan

J.J Honingman yang dalam buku pelajaran antropologinya berjudul The world Of Man (1959: hlm. 11 – 12) membedakan adanya tiga “gejala kebudayaan”, yaitu:

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari idea, gagasan, nilai, nrma, peraturan dan sebagainya.

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari idea, gagasan, nilai, nrma, peraturan dan sebagainya.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusai dalam bermasyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda benda hasil karya manusia

Page 9: Bab 5 KEBUDAYAAN

1.Sitem nilai Budaya, Pandangan hidup, dan Ideology.

Nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai sesuatu yang ada dalam alam pikiran, sebagaian besar dari masyarakat yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah pada kehidpuan para warga masyarakat.

C. Adat Istiadat

Page 10: Bab 5 KEBUDAYAAN

Menurut seorang ahli antropologi terkenal C. Kluckhoohn, tiap sitem nilai budaya mengandung lim masalah dasar dalam kebudayaan manusia, yaitu:• Masalah hakikat dari hidup manusia.• Masalah hakikat dari karya manusia.• Masalah hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu.• Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya. • Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya.

Page 11: Bab 5 KEBUDAYAAN

2. Adat istiadat, norma dan hukum

Para ahli ilmu social juga telah mengobservasi bahwa warga masyarakat menganggap semua norma yang mengatur dan menata tindakan mereka itu tidak sama beratnya. Ada norma yang sangat berat sehingga apabila terjadi pelanggaran terhadap norma seperti itu, akan ada akibatnya yang panjang. Para pelanggar akan dituntut, diadili dan dihukum. Sebaliknya, ada juga norma yang dianggap kurang berat dan bila dilanggar, hukumannyapun hanya tawaan, hinaan, ejekan atau gunjingan saja oleh warga masyarakat.

Page 12: Bab 5 KEBUDAYAAN

Hukum adalah suatu aktivitas didalm rangka suatu kebudayaan yang mempunyai fungsi pengawasan social. Seseorang peneliti menyebutkan bahwa ada empat ciri-ciri hukum atau biasa disebut dengan attributes of law:1. Attribute of authority2. Attribute of intention of universal application 3. Attribute of obligation4. Attribute of sanction

Page 13: Bab 5 KEBUDAYAAN

D. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Unsur-unsur kebudayaan

6. Sistem religi

5. Sistem mata pencaharian hidup 7. Kesenian.

4. Sistem Peralatan hidup dan teknologi

3. Organisasi Sosial2. Sistem pengetahuan

1. Bahasa

Suatu kebudayaan tidak akan pernah ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung terbuntuknya suatu kebudayaan. Ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:

Page 14: Bab 5 KEBUDAYAAN

Tiap unsur kebudayaan juga mempunyai tiga

wujud, yaitu:1. Wujud sistem budaya.2. Wujud sistem social.

3. Wujud kebudayaan fisik.

Page 15: Bab 5 KEBUDAYAAN

E. INTEGRITASI KEBUDAYAAN

Integritasi memunyai arti kesempurnaan, keseluruhan atau suatu keadaan dimana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersifat komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih mempertahankan kebudayaan masing-masing.

Page 16: Bab 5 KEBUDAYAAN

1. Metode holistic

Para ahli antropologi biasanya memakai itilah “holistic” untuk menggambarkan metode tinjauan yang mendekati sesuatu kebudayaan itu sebagai suatu kesatuan yang terintegritasi.Ilmu antropologi memang telah mengembangkan beberapa konsep yang dapat dipakai untuk memahami berbagai macam kaitan antara berbagai unsur kecil dalam suatu kebudayaan itu.

Page 17: Bab 5 KEBUDAYAAN

2. Pikiran Kolektif

Gagasan Kolektif berasal dari masing-masing individu, disebut juga representation collective, biasanya berkaitan dengan gagasan lain yang merupakan satu kompleks ggagasan. Suatu kompeks pikiran kolektif sudah terbentuk sacara mantap, maka seluruh kompleks itu berasa dari luar individu. Hal itu disebabkan karena keseluruhan pikiran kolektif dan gagasan-gagasan yang merupakan unsur-unsur itu akan tersimpan dalam bahasa sehingga walaupun individu-indiviu yang mengembangkanya itu sudah meninggal, keseluruhan itu tetap dimiliki oleh generasi berikutnya.

Page 18: Bab 5 KEBUDAYAAN

3. Fungsi Unsur-unsur Kebudayaan

Seorang sarjana antropologi M.E. Spiro,menjelaskan bahwa dalam karangan ilmiah ada tiga cara pemakaian kata “fungsi” ialah:Menerangkan “fungsi” itu sebagai hubungan antara suatu hal dengan suatu tujuan tertentu.Menerangkan kaitan antara suatu hal dengan hal yang lain.Menerangkan hubungan yang terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang terintegasi

Page 19: Bab 5 KEBUDAYAAN

4. Fokus kebudayaan

Banyak kebudayaan mempunyai suatu unsur kebudayaa yang merupakan suatu unsur pusat dalam kebudayaan. Dengan demikian mendominasi banyak aktivitas atau pranata lain dalam kehidupan masyarakat, contoh: unsur kebudayaan yang dominan di kesenian bali ialah gerakan kebatinan dan mistik.Suatu kompleks unsur-unsur kebudayaan yang tampak amat digemari warga masyarakatnya sehingga tampak seolah olah mendominasi seluruh kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Oleh ahli antopologi amerika R. Linton menyebutnya sebagai cultural interest atau fokus kebudayaan menurut M.J Herskovitas.

Page 20: Bab 5 KEBUDAYAAN
Page 21: Bab 5 KEBUDAYAAN

5. Etos kebudayaanSuatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak yang khas yang Nampak. Watak khas itu dalam ilmu antropologi disebut dengan ethos. Sering tampak pada gaya tingkah laku warga masyarakatnya, kegemaran-kegemaran mereka, dan berbagai benda budaya hasil katya mereka.Contoh: orang batak mengamati kebudayaan jawa, sebagai orang yang asing tidak mengenal kebudayaan jawa dari dalam, dapat mengatakan bahwa watak khas kebudayaan jawa memancarkan keselarasan, ketenangan berlebih lebihan, pantang berbicara dengan suara keras, sopan santun.

Page 22: Bab 5 KEBUDAYAAN

6. Kebudayaan umum

Metode lain yang pernah dikembangkan oleh para ahli antropologi untuk melukiskan suatu kebudayaan secara holistik terintegrasi adalah dengan memusatkan perhatian terhadap “kepribadian umum” yang dominan dalam kebudayaan itu. Artinya perhatian terhadap kepribadian atau watak yang ada pada sebagian besar dari individu yang hidup dalam kebudayaann bersangkutan. Konsep “kepribadian umum”itu mulamula dikembangkan oleh agkli anropolgi R. Linton.

Page 23: Bab 5 KEBUDAYAAN

F. Kebudayaan dan kerangka teori tindakan

Pandangan menyeluruh mengenai konsep kebudayaan dengan mempergunakan sebuah kerangka yang disususn oleh suatu kelompok studi yang terdiri dari sejumlah sarjana ilmu-ilmu social dari universitas Harvard. Kerangka yang mereka susun bersama memandang kebudayaan sebagai tindakan manusia yang berpola, dan mereka menyebutnya dengan Kerangka Teori Tindakan, didalamnya terkandung konsepsi bahwa dalam hal menganalisis suatu kebudayaan dalam keseluruhan perlu dibedakan secara tajam yaitu:1. Sistem budaya2. Sitem social3. Sistem kepribadian4. Sistem organisme

Page 24: Bab 5 KEBUDAYAAN

Kesimpulan

Kebudayaan merupakan salah satu warisan budaya dari nenek moyang yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat yang sangat banyak memiliki hasil kebudayaan potensi sumber daya alam seperti halnya dalam hasil kesenian.Kita ketahui budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi kegenerasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur termasuk sistem agama danpolitik, adat istadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri manusia.

Page 25: Bab 5 KEBUDAYAAN

TERIMA KASIH