Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date:...

92

Transcript of Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date:...

Page 1: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM
Page 2: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM
Page 3: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

rahmat-Nya Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan telah menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017.

Laporan ini merupakan bagian dari upaya Direktorat Jenderal Kebudayaan

dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas kinerja seperti tertuang dalam

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Direktorat Jenderal

Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas pelaksanaan

kontrak kinerja yang telah diperjanjikan maupun pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya dalam membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk

menyelenggarakan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Laporan ini menyajikan target dan realisasi indikator kinerja sasaran program

(IKSP) Pelestarian Budaya yang digunakan untuk mengukur tingkat realisasi

kinerja sasaran program Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik sebagai

informasi maupun evaluasi kinerja serta dapat digunakan sebagai acuan dalam

penyusunan dan pelaksanaan program dan kegiatan tahun yang akan datang.

Jakarta, Februari 2018

Direktur Jenderal Kebudayaan,

Hilmar Farid

Page 4: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM
Page 5: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 1

Daftar Isi

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 1

IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................................... 5

BAB I ............................................................................................................................................................... 7

A. UMUM................................................................................................................................................................ 7 B. ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN ............................................................................ 10

C. DASAR HUKUM ……………………………………………………………………………………………………………………….……14

BAB II ............................................................................................................................................................ 17

A.RENCANA STRATEGIS ................................................................................................................................... 17 B.PERJANJIAN KINERJA .................................................................................................................................... 19

BAB III ........................................................................................................................................................... 21

A.CAPAIAN KINERJA ........................................................................................................................................ 21 B. REALISASI ANGGARAN ................................................................................................................................ 69

BAB IV ........................................................................................................................................................... 71

LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 73

Page 6: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

2 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Page 7: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 3

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Indikator Kinerja

Tabel 2 : Jumlah Pegawai PNS dan Non PNS Ditjen Kebudayaan

Tabel 3 : Sasaran Program

Tabel 4 : Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Tabel 5 : Target dan Realisasi Mata Budaya yang Dilestarikan

Tabel 6 : Pencatatan dan Penetapan Cagar Budaya Nasional

Tabel 7 : Penetapan Cagar Budaya Nasional Tahun 2017

Tabel 8 : Realisasi Revitalisasi Museum Tahun 2016

Tabel 9 : Realisasi Revitalisasi Museum Tahun 2017

Tabel 10 : Pembangunan Museum Tahun 2016

Tabel 11 : Pembangunan Museum Tahun 2017

Tabel 12 : Revitalisasi Cagar Budaya Tahun 2017

Tabel 13 : Revitalisasi Desa Adat Tahun 2017

Tabel 14 : Laboratoriun Seni dan Budaya Tahun 2017

Tabel 15 : Pencatatan dan Penetapan Warisan Budaya Tak benda

Tabel 16 : Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2017

Tabel 17 : Warisan Budaya Nasional dan Dunia Yang Dikelola

Tabel 18 : Kegiatan pelestarian nilai budaya Tahun 2017

Tabel 19 : Realisasi Pemberian Bantuan Pemerintah Tahun 2016

Tabel 20 : Realisasi Pemberian Bantuan Pemerintah Tahun 2017

Tabel 21 : Realisasi Karya Seni Rupa dan Koleksi Museum Yang Dikelola

Tahun 2017

Tabel 22 : Jumlah Negara Yang Menjalin Kerjasama dan Pertukaran Informasi

dengan Indonesia Tahun 2017

Tabel 23 : Perjanjian Kerjasama Negara-Negara di Luar Negeri

Tabel 24 : Kegiatan fasilitasi kebudayaan di luar negeri Tahun 2017

Tabel 25 : Fasilitasi dan Aktivasi di Rumah Budaya Indonesia Tahun 2017

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Kondisi Pegawai Direktorat Jenderal Kebudayaan

Grafik 2 : Pencatatan, Penetapan, dan Rekomendasi Cagar Budaya

Grafik 3 : Pencatatan dan Penetapan Warisan Budaya Takbenda

Grafik 4 : Target dan Realisasi Anggaran Tahun 2017

DAFTAR MATRIK

Matrik 1 : Mata Budaya

Matrik 2 : Realisasi Kinerja Sasaran Program Jumlah Mata Budaya Yang

Dilestarikan

Matrik 3 : Realisasi Kinerja Sasaran Program Jumlah Negara yang Menjalin

Kerjasama dan Pertukaran Informasi Budaya dengan Indonesia

Tahun 2017

Page 8: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

4 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Page 9: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 5

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan Tahun 2017 berisi laporan capaian

kinerja (performance result) dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance

contract) selama tahun 2017 dengan mengacu pada Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 2015–2019 dan

kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Perjanjian kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2017 adalah berisi sasaran,

program dan kegiatan yang harus diimplementasikan sebagai jawaban atas kendala

dan permasalahan pelaksanaan Program Pelestarian Budaya, meliputi kegiatan

Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kesenian, Kepercayaan Terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan Tradisi, Sejarah, Warisan dan Diplomasi Budaya, Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, Pengelolaan Permuseuman,

Pelestarian Nilai Budaya, Pelestarian Cagar Budaya, dan Pengembangan Galeri Nasional

Indonesia.

Realisasi sasaran Direktorat Jenderal Kebudayaan yang diukur dengan menggunakan

indikator kinerja sasaran program yang telah ditetapkan, sebagai berikut :

Tabel 1. Indikator Kinerja

NO.

SASARAN PROGRAM

INDIKATOR KINERJA

TAHUN 2017

TARGET REALISASI %

1

Meningkatnya Kesadaran

dan Pemahaman

Masyarakat akan

Keragaman Budaya

(Kebinekaan) untuk

Mendukung Terwujudnya

Karakter dan Jatidiri Bangsa

yang Memiliki Ketahanan

Budaya

Jumlah mata budaya

yang dilestarikan

91.332 114.873 125,78

Jumlah negara yang

menjalin hubungan

kerjasama dan

pertukaran informasi

budaya dengan

Indonesia

46 49 106,52

Berdasarkan tabel realisasi kinerja tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja sasaran

Program Pelestarian Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2017 yaitu

Meningkatnya Kesadaran dan Pemahaman Masyarakat akan Keragaman Budaya

(Kebinekaan) untuk Mendukung Terwujudnya Karakter dan Jatidiri Bangsa yang Memiliki

Ketahanan Budaya dengan target sebanyak 2 indikator kinerja sasaran program, yaitu:

jumlah mata budaya yang dilestarikan, dan jumlah negara yang menjalin hubungan

kerjasama dan pertukaran informasi budaya dengan Indonesia, dapat terealisasi melebihi

target yang ditetapkan.

Namun demikian pelaksanaan pelestarian budaya masih menghadapi beberapa

kendala di antaranya: masih rendahnya peran serta Pemerintah Daerah, pelaku usaha

swasta, dan masyarakat dalam pelestarian budaya, sehingga diperlukan upaya

peningkatan pelibatan Pemerintah Daerah dalam pelestarian budaya melalui

penyediaan regulasi bidang kebudayaan; pelibatan pelaku usaha dalam pelestarian

budaya melalui CSR (corporate social responsibility); dan penyadaran masyarakat akan

Page 10: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

6 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

arti penting pelestarian budaya untuk mewujudkan manusia yang beradab melalui

sosialisasi dan pelibatan masyarakat.

Pelaksanaan diplomasi budaya dengan menjalin hubungan kerjasama dan pertukaran

informasi budaya antara Indonesia dengan negara mitra masih menghadapi beberapa

kendala di antaranya: belum dipahaminya konsep diplomasi budaya; masih terbatasnya

sumber daya; dan belum terpetakannya sasaran diplomasi budaya dengan melihat

kepentingan Indonesia di antara negara-negara maju di dunia. Sehingga diperlukan

upaya untuk merumuskan ulang konsep diplomasi budaya dengan melibatkan banyak

stakeholders; meningkatkan sumber daya baik kualitas maupun kuantitas; dan menyusun

konsep kesepakatan bersama antar bangsa terkait dengan prioritas nasional.

Pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun

2017 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.927.057.813,000- berdasarkan Instruksi

Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga

dalam Pelaksanaan APBN Tahun 2017, dilakukan selfblocking sebesar Rp 215.625.383.000,-

sehingga sisa anggaran sebesar Rp 1.711.432.430.000,- dapat terealisasi sebesar Rp

1.564.350.697.109,- atau 91,41 % lebih rendah dari target sebesar 94,25 %.

Peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun 2018 diprioritaskan

pada pemajuan budaya untuk mendukung prioritas nasional peningkatan pendidikan

karakter dengan melibatkan para pelaku budaya di antaranya: akademisi, maestro,

seniman, pegiat budaya, dan komunitas.

Peningkatan kinerja jumlah negara yang menjalin kerjasama dan pertukaran informasi

budaya, pada tahun 2018 diarahkan pada keberhasilan penyelenggaran even

internasional, aktivasi rumah budaya Indonesia, dan pengiriman misi kebudayaan ke

negara-negara mitra.

Page 11: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan bangsa Indonesia kekayaan atas

keragaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, pengetahuan dan teknologi lokal,

tradisi, kearifan lokal, dan seni. Keberagaman tersebut merupakan warisan budaya

bangsa bernilai luhur yang membentuk identitas bangsa di tengah dinamika

perkembangan dunia.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pasal 32, ayat 1,

mengamanatkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di

tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam

memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.

Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antar-

kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia. Perkembangan tersebut

bersifat dinamis, yang ditandai oleh adanya interaksi antar-kebudayaan baik di

dalam negeri maupun dengan budaya lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika

perubahan dunia. Dalam konteks tersebut, bangsa Indonesia menghadapi berbagai

masalah, tantangan, dan peluang dalam memajukan Kebudayaan Nasional

Indonesia.

Untuk itu diperlukan langkah strategis berupa upaya pemajuan kebudayaan melalui

pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan, guna mewujudkan

masyarakat Indonesia sesuai prinsip “Trisakti” yang disampaikan oleh Ir. Soekarno

sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu: berdaulat secara politik,

berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang besar dan terluas di dunia,

memiliki berbagai keunggulan dan kekayaan yang tidak dimiliki oleh negara-negara

lainnya di dunia, baik berupa kekayaan sumber daya alam maupun sumber daya

budayanya. Sebagai negara kepulauan tersebut, Indonesia dihuni lebih dari 300 suku

bangsa, serta memiliki 742 bahasa dan dialek. Keragaman etnik, bahasa dan dialek,

serta adat dan tradisi yang hidup dalam masyarakat secara lintas generasi tersebut

menjadikan Indonesia sebagai sebuah laboratorium antropologi terbesar di dunia.

Wujud karya budaya dalam bentuk warisan budaya juga memberikan gambaran

kekayaan yang luar biasa. Saat ini tercatat 123.357 peninggalan purbakala di

Indonesia berupa situs dan benda bergerak, sekitar 0,80% atau 981 tinggalan

purbakala telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Tentu jumlah tersebut akan masih

dapat bertambah lagi melalui proses penggalian, inventarisasi dan registrasi yang

terus dilakukan oleh Pemerintah. Di antara sejumlah besar peninggalan sejarah

tersebut paling tidak ada 4 yang telah diakui sebagai World Tangible Heritage Cultural

Sites (yaitu : Candi Borobudur dan Lingkungannya, Kompleks Candi Prambanan, Situs

Manusia Purba Sangiran, Bali Culture Landscape), kemudian 8 warisan budaya yang

telah diakui sebagai World Intangible Heritage Culture Elements, yaitu: Wayang Kulit -

Page 12: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

8 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Masterpiece Of Humanity 2003, terinskripsi tahun 2008; Keris -Masterpiece Of The Oral

And Intangible Heritage Of Humanity 2006, terinskripsi tahun 2008; Batik Indonesia -

Intangible Culture Heritage Of Humanity 2009; Angklung - Intangible Culture Heritage

Of Humanity 2010; Tari Saman – 2011; Noken - 2012, 3 Genre Tari Tradisi Bali –

Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity - 2016, dan Pinisi:

Arts of Boatbuilding in South Sulawesi - Representative List of the Intangible Cultural

Heritage of Humanity,- 2017.

Kekayaan sumber daya budaya baik yang bersifat tangible (benda) dan intangible

(tak benda) yang dimiliki bangsa Indonesia tersebut dapat menjadi modal dasar yang

sangat penting dalam kerangka membangun bangsa dalam berbagai dimensinya.

Demikian halnya dalam konteks eksternal, posisi geostrategis Indonesia diharapkan

akan dapat berperan dalam membangun peradaban dunia yang lebih baik lagi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 telah mendaftar

sejumlah masalah atau kendala yang dewasa ini merintangi agenda pembangunan

kebudayaan nasional Indonesia. Daftar masalah tersebut terbagi ke dalam lima

bidang sebagai berikut:

1. Penguatan karakter dan jatidiri bangsa

i. Adanya kecenderungan menurunnya pemahaman, penghayatan dan

pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

ii. Menurunnya kualitas penggunaan bahasa Indonesia dan rasa cinta

terhadap produk dalam negeri

iii. Rendahnya kesadaran akan keberagaman budaya, nilai-nilai sejarah dan

kearifan lokal serta penghormatan terhadap adat, tradisi dan kepercayaan

iv. Menurunnya daya juang dan budaya kerja (etos kerja) serta sikap

tenggang rasa dan toleransi terhadap perbedaan yang dapat memicu

terjadinya konflik sosial

v. Menguatnya nilai-nilai primordialisme dan fundamentalisme yang dapat

mengancam disintegrasi bangsa

2. Peningkatan apresiasi seni dan kreativitas karya budaya

i. Adanya kecenderungan pengalihan ruang publik ke ruang privat yang

mengakibatkan terbatasnya ruang/wadah penyaluran aspirasi masyarakat

dan ekspresi inovasi karya budaya

ii. Belum optimalnya advokasi dan sosialisasi karya dan inovasi budaya

kepada masyarakat sehingga apresiasi terhadap hasil karya seni dan

inovator karya budaya belum optimal

iii. Terbatasnya regenerasi dan hasil inovasi karya budaya serta pemanfaatan

teknologi di dalam pengemasan karya budaya

iv. Terbatasnya HKI dan regulasi pasar yang mendukung karya seni dan

budaya

v. Belum optimalnya dokumentasi dan pengarsipan karya budaya

vi. Belum optimalnya pemberian penghargaan bagi maestro dan pelaku

budaya dalam rangka peningkatan apresiasi dan karya budaya

3. Pelestarian warisan budaya

i. Belum tersedianya basis data tentang warisan budaya bendawi dan non-

bendawi

ii. Belum tertatanya sistem registrasi nasional yang terpadu

iii. Terbatasnya upaya penggalian dan pemanfaatan nilai-nilai yang

terkandung dalam warisan budaya

Page 13: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 9

iv. Belum ditetapkannya peraturan perundangan sebagai turunan UU No.

11/2010 tentang Cagar Budaya

v. Kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen dan kesadaran tentang arti

penting warisan budaya seperti situs, candi, istana, monumen dan tempat

bersejarah lainnya yang memiliki kandungan nilai luhur sebagai sarana

edukasi dan rekreasi yang dapat menginspirasi berkembangnya budaya

kreatif yang memiliki nilai ekonomi berkelanjutan

4. Peningkatan promosi, diplomasi dan pertukaran budaya

i. Terbatasnya pengetahuan masyarakat dunia tentang kekayaan budaya

Indonesia sehingga representasi budaya Indonesia di luar negeri dan

apresiasi terhadap kebudayaan Indonesia masih terbatas

ii. Terbatasnya pengetahuan masyarakat terhadap kekayaan budaya

antardaerah sehingga diperlukan promosi budaya untuk meningkatkan rasa

persatuan dan rasa bangga terhadap kekayaan budaya bangsa

iii. Belum adanya sertifikasi sebagai bukti keahlian bagi pelaku budaya

sehingga mengakibatkan terbatasnya keikutsertaan pelaku budaya dari

Indonesia pada even budaya di luar negeri

5. Pengembangan sumber daya kebudayaan

i. Terbatasnya SDM kebudayaan yang berkualitas, yang ditunjukkan oleh

belum adanya pemetaaan profesi dan standar kompetensi profesi,

terbatasnya jumlah, kompetensi dan persebaran SDM kebudayaan serta

tidak adanya regenerasi secara berkelanjutan terutama untuk bidang-

bidang yang membutuhkan keahlian khusus serta terbatasnya tenaga

dalam tatakelola di bidang kebudayaan baik di tingkat pusat maupun

daerah

ii. Belum optimalnya hasil penelitian dan pengembangan kebudayaan

iii. Terbatasnya sarana dan prasarana kebudayaan termasuk pemanfaatan

teknologi

iv. Terbatasnya dukungan peraturan perundangan kebudayaan

v. Belum tersedianya sistem pendataan kebudayaan yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk menyusun perencanaan dan pengambilan kebijakan

vi. Belum optimalnya koordinasi antarinstansi di tingkat pusat dan daerah serta

belum optimalnya kerjasama antarpihak, yaitu pemerintah, swasta dan

masyarakat

Keseluruhan daftar masalah ini menggambarkan situasi nasional pembangunan

kebudayaan yang penuh tantangan. Panorama permasalahan ini merupakan isu

strategis (strategic issues) yang menunjukkan tugas besar yang diemban Direktorat

Jenderal Kebudayaan. Keseluruhan isu strategis tersebut dapat disarikan menjadi empat

permasalahan utama, sebagai berikut:

1. Kurangnya jumlah dan mutu SDM kebudayaan yang berperan aktif melestarikan

keragaman budaya bangsa serta memperdalam karakter dan jatidiri bangsa;

2. Kurang merata dan kurang berkeadilannya akses masyarakat pada ekspresi dan

kegiatan budaya;

3. Kurangnya kerjasama kebudayaan antardaerah serta antara Indonesia dengan

bangsa lain;

4. Kurangnya mutu tata kelola kelembagaan dalam kerja pelestarian budaya.

Page 14: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

10 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Keempat permasalahan utama ini mencirikan kendala terbesar dalam agenda

pembangunan kebudayaan nasional. Penyelesaian atas keempat masalah tersebut

akan berarti pula penyelesaian seluruh masalah pembangunan kebudayaan yang

didaftar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.

Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun 2017 berusaha untuk menjawab keempat

permasalahan tersebut dengan memprioritaskan pada 2 indikator kinerja sasaran

program, yaitu:

1. Jumlah mata budaya yang dilestarikan, yang diharapkan berdampak pada

peningkatan jumlah dan mutu SDM kebudayaan, pemerataan akses masyarakat, dan

tata kelola kelembagaan dalam kerja pelestarian kebudayaan;

2. Jumlah negara yang menjalin hubungan kerjasama dan pertukaran informasi budaya

dengan Indonesia, yang diharapkan berdampak pada peningkatan kerjasama

bidang kebudayaan antardaerah dan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

B. ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

Dalam perjalanan sejarahnya, kelembagaan kebudayaan di pemerintahan sejak

masa Reformasi hingga sekarang, harus mengalami beberapa kali perubahan

lingkungan kerja dengan dipindahkannya bidang kebudayaan dari lingkungan

pendidikan yang telah bersatu selama 55 tahun (1945-2000) ke lingkungan kerja

bidang pariwisata selama 11 tahun, dan di awal tahun 2012 berfusi kembali dengan

bidang pendidikan. Tentunya hal ini turut berpengaruh terhadap kinerja bidang

kebudayaan.

Sesuai hasil Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, melalui Keputusan Presiden

(Keppres) Nomor 59/P tahun 2011, sejak tanggal 19 Oktober 2011, Kementerian

Pendidikan Nasional berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Urusan kebudayaan yang semula ada pada Kementerian Kebudayaan dan

Pariwisata berpindah ke Kementereian Pendidikan dan Kebudayaan. Seperti

diketahui, sejak tanggal itu Kembudpar sendiri berganti nama menjadi Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan keluarnya Keppres tersebut, Kemdikbud

menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 48 Tahun 2011 tentang Perubahan Penggunaan

Nama Kementerian Pendidikan Nasional Menjadi Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Permen ini ditetapkan pada tanggal 24 Oktober 2011. Perubahan

nama ini secara struktural disertai dengan penambahan Direktorat Jenderal

Kebudayaan berikut unit-unit kerja di bawahnya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 92 tahun 2011 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas,

dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, fungsi kebudayaan kembali disatukan

dengan fungsi pendidikan. Tentu saja ini bukanlah babak baru dalam dunia

pendidikan mengingat sebelumnya Kemdiknas adalah Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan (Depdikbud). Dengan kata lain Kemdikbud saat ini kembali ke wujud

awalnya.

Page 15: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 11

Salah satu alasan terjadinya perubahan tersebut adalah bahwa kebudayaan tidak

bisa dipisahkan dengan pendidikan. Pentingnya kedudukan kebudayaan dalam

pendidikan sudah disadari dan pernah diungkapkan oleh Mendiknas, Prof. Dr.

Bambang Sudibyo, M.BA dalam Semiloka "Arah Baru Pengembangan Ilmu

Pendidikan: Landasan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Berbudaya", yang

diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, pada tahun 2007.

Menurutnya, paradigma pendidikan harus diubah dari paradigma pengembangan

sumber daya manusia (SDM) menjadi pendidikan yang berbudaya. Dalam

paradigma pertama, manusia hanya dijadikan objek; sedangkan dalam paradigma

kedua, manusia menjadi subjek, manusia yang berbudaya tentunya. Mendudukkan

manusia menjadi suatu objek merupakan tindakan dehumanisasi, dan sekaligus

bertentangan dengan kodrat manusia yang sebenarnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014 -

2019, Direktorat Jenderal Kebudayaan berada di bawah Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Peran strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan diharapkan mampu melaksanakan

pembangunan kebudayaan nasional yang ditujukan untuk memperkuat jatidiri dan

karakter bangsa, menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme,

memberikan kontribusi terhadap pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, Bab VI Pasal 472 sampai 614 menguraikan tentang Kedudukan,

Tugas, dan Fungsi Direktorat Jenderal Kebudayaan. Direktorat Jenderal

Kebudayaan dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan

mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksaan kebijakan di

bidang kebudayaan, perfilman, kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya,

permuseuman, warisan budaya, dan kebudayaan lainnya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Direktorat Jenderal

Kebudayaan menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang kebudayaan, perfilman, kesenian, tradisi,

sejarah, cagr budaya, permuseuman, warisan budaya, dan kebudayaan

lainnya;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan dan pelestarian kesenian,

sejarah, dan tradisi;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pemahaman nilai-nilai

kesejarahan dan wawasan kebangsaan;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan lembaga kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, pengelolaan cagar budaya, warisan budaya nasional

Page 16: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

12 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

dan dunia, dan museum nasional, pembinaan dan perizinan perfilman

nasional, promosi, diplomasi, dan pertukaran budaya antar daerah dan antar

negara, serta pembinaan dan pengembangan tenaga kebudayaan;

e. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kebudayaan,

perfilman, kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan

budaya, dan kebudayaan lainnya;

f. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kebudayaan, perfilman,

kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan budaya, dan

kebudayaan lainnya;

g. Pelaksaaan evaluasi dan pelaporan di bidang kebudayaan, perfilman,

kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan budaya, dan

kebudayaan lainnya;

h. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kebudayaan; dan

i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

dibantu oleh satu Sekretariat Direktorat Jenderal dan lima Direktorat dengan tugas

masing-masing sebagai berikut:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan teknis dan administratif serta koordinasi pelaksanaan tugas unit

organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

b. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pelestarian cagar budaya dan permuseuman.

c. Direktorat Kesenian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kesenian.

d. Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

Tradisi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

tradisi.

e. Direktorat Sejarah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah.

f. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang warisan dan

diplomasi budaya.

Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

dibantu Unit Pelaksana Teknis, terdiri dari:

a. Unit Pelaksana Teknis Pelestarian Cagar Budaya

1. Balai Pelestarian Cagar Budaya Banda Aceh, dengan wilayah kerja: Provinsi

Aceh dan Sumatera Utara

2. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, dengan wilayah kerja:

Provinsi Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau

3. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi, dengan wilayah kerja: Provinsi

Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung

4. Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, dengan wilayah kerja: Provinsi

Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat

Page 17: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 13

5. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, dengan wilayah kerja Provinsi

Jawa Tengah

6. Balai Pelestarian Cagar Budaya D.I. Yogyakarta, dengan wilayah kerja:

Provinsi DI Yogyakarta

7. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, dengan wilayah kerja Provinsi

Jawa Timur

8. Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, dengan wilayah kerja: Provinsi Bali, NTT,

dan NTB

9. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, dengan wilayah kerja:

Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat

10. Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur, dengan wilayah kerja:

Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan

Selatan, dan Kalimantan Utara

11. Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, dengan wilayah kerja: Sulawesi

Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo

12. Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara, dengan wilayah kerja:

Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua

13. Balai Konservasi Borobudur

14. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran

b. Unit Pelaksana Teknis Pelestarian Nilai Budaya

1. Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh, dengan wilayah kerja: Aceh dan

Provinsi Sumatera Utara

2. Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, dengan wilayah kerja: Provinsi

Sumatera Barat, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Sumatera Selatan

3. Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau, dengan wilayah kerja:

Provinsi Kepullauan Riau, Provinsi Riau, provinsi Jambi, dan Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

4. Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, dengan wilayah kerja: Provinsi

Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Lampung

5. Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, dengan wilayah kerja: D.I.

Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Jawa Tengah

6. Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, dengan wilayah kerja: Provinsi Bali,

Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur

7. Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, dengan wilayah kerja:

Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan

Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, dan Provinsi Kalimantan Utara

8. Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan, dengan wilayah kerja:

Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Provinsi Sulawesi

Barat

9. Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Utara, dengan wilayah kerja: Provinsi

Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Provinsi Gorontalo

10. Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku, dengan wilayah kerja: Provinsi

Maluku, dan Provinsi Maluku Utara

11. Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua, dengan wilayah kerja: Provinsi Papua,

dan Provinsi Papua Barat

Page 18: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

14 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

c. Unit Pelaksana Teknis Permuseuman

1. Museum Nasional

2. Museum Kepresidenan Republik Indonesia

3. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

4. Museum Kebangkitan Nasional

5. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

6. Museum Sumpah Pemuda

7. Museum Basuki Abdullah

d. Unit Pelaksana Teknis Galeri Nasional Indonesia

Untuk menjalankan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Kebudayaan didukung

dengan sumber daya manusia sebanyak 3.392 orang pegawai per 31 Desember

2017, dengan komposisi sebagai berikut.

Tabel 2.

Jumlah Pegawai PNS dan Non PNS Ditjen Kebudayaan

31 Desember 2017

No. Pegawai

PNS (org) % Non PNS (org)

1. Golongan IV 203 5.98

2. Golongan III 1.360 40.09

3. Golongan II 1.301 38,36

4. Golongan I 528 15,57

5. Juru Pelihara 1.794

Jumlah 3.392 100.00 1.794

Persentase kondisi pegawai Direktorat Jenderal Kebudayaan per golongan

kepangkatan, sebagaimana grafik berikut.

Grafik 1.

Kondisi Pegawai Direktorat Jenderal Kebudayaan

Pada 31 Desember 2017

Untuk melaksanakan tugas fungsional Direktorat Jenderal Kebudayaan juga didukung

Pegawai dengan Jabatan Fungsional Peneliti sebanyak 154 orang, terdiri dari: Peneliti

Pertama 38 orang, Peneliti Muda 43 orang, Peneliti Madya 63 orang, Peneliti Utama 10

orang. Sedangkan jumlah juru pelihara yang merupakan pekerja honorer sebanyak

1.785 orang, dengan tugas menjaga dan memelihara cagar budaya.

Page 19: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 15

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Direktorat Jenderal Kebudayaan sesuai Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut.

C. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana

telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah menjadi Undang-undang;

3. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran

Negara Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4916);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman;

5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

6. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2017;

7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tetang Pemajuan Kebudayaan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi

Tahun 2010 – 2025;

10. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

Kementerian Negara;

12. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi

Tahun 2015 – 2019;

Page 20: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

16 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

14. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

Tahun 2014 – 2019;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

17. Peraturan Menterian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Page 21: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 17

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan pada rumusan Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 -

2019, maka dirumuskan Visi Pembangunan Kebudayaan di Indonesia oleh Direktorat

Jenderal Kebudayaan yaitu :

“TERBENTUKNYA INSAN DAN EKOSISTEM KEBUDAYAAN YANG BERKARAKTER

DENGAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

Rumusan Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

INSAN KEBUDAYAAN :

Seluruh pemangku kepentingan bidang kebudayaan

yang meliputi pelaku budaya, pengelola budaya dan

masyarakat umum

EKOSISTEM KEBUDAYAAN :

(1) Sistem produksi (proses penciptaan dan pelestarian

karya budaya); (2) Sistem distribusi (proses penyebar-

luasan informasi dan gagasan terkait karya budaya); (3)

Sistem pertukaran (proses pelibatan masyarakat dalam

memaknai karya budaya), (4) Sistem konsumsi (proses

penyerapan makna karya budaya yang mendorong

kebutuhan akan penciptaan karya budaya)

BERKARAKTER :

Memiliki 8 (delapan) nilai :

1) Memiliki Integritas

2) Kreatif dan Inovatif

3) Inisiatif

4) Pembelajar

5) Menjunjung Meritokrasi

6) Terlibat Aktif

7) Tanpa Pamrih

8) Apresiatif

BERLANDASKAN

GOTONG ROYONG :

Mewujudkan sikap dan semangat kebersamaan oleh

banyak pihak secara sadar, sukarela, merasa turut

berkepentingan, serta dengan keinginan saling

menolong

Berdasarkan Visi Pembangunan Kebudayaan yang telah dijelaskan diatas, selanjutnya

Misi Pembangunan Kebudayaan dirumuskan sebagai berikut:

M1. MENINGKATKAN INSAN KEBUDAYAAN YANG BERKARAKTER DENGAN

BERLANDASKAN GOTONG ROYONG DALAM RANGKA PELESTARIAN DAN

PEMAJUAN KEBUDAYAAN

M2. MEWUJUDKAN EKOSISTEM KEBUDAYAAN YANG BERKARAKTER DENGAN

BERLANDASKAN GOTONG ROYONG ANTARA PEMERINTAH DAN PARA

PEMANGKU KEPENTINGAN

Page 22: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

18 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Selanjutnya berdasarkan MISI Pembangunan Kebudayaan yang telah dijelaskan di atas,

maka TUJUAN Pembangunan Kebudayaan dirumuskan sebagai berikut:

T1. PENGUATAN PENGELOLAAN KEBUDAYAAN YANG BERORIENTASI PADA

PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

T2. PENGUATAN INSAN DAN EKOSISTEM PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN

MELALUI PELESTARIAN DAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN

T3. PENINGKATAN MUTU KELEMBAGAAN DALAM TATA KELOLA

KEBUDAYAAN

Selanjutnya berdasarkan MISI Pembangunan Kebudayaan yang telah dijelaskan di atas,

maka SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS Pembangunan

Kebudayaan dirumuskan sebagai berikut:

SS MENINGKATNYA MUTU, TATAKELOLA, KEBUDAYAAN DALAM

MEWUJUDKAN DAN MENDORONG PEMBANGUNAN YANG

BERKELANJUTAN

IKSS1 Jumlah regulasi di tingkat pusat dan propinsi yang terkait dengan

peningkatan mutu, tata kelola kebudayaan yang ditetapkan

IKSS2 Indeks Pembangunan Kebudayaan nasional mencapai kategori

sedang (skor 54,60)

Program Pelestarian Budaya

Program Pelestarian Budaya bertujuan untuk meningkatkan pelindungan,

pengembangan, pemanfaatan, dan diplomasi kebudayaan. Perincian Sasaran Program

dan Indikator Kinerja Sasaran Program Pelestarian Budaya, sebagai berikut:

Tabel 3. Sasaran Program

KODE SASARAN PROGRAM KODE INDIKATOR KINERJA SASARAN

PROGRAM (IKSP)

SP Meningkatnya kesadaran dan

pemahaman masyarakat akan

keragaman budaya (kebinekaan)

untuk mendukung terwujudnya

karakter dan jatidiri bangsa yang

memiliki ketahanan budaya

IKSP 1 Jumlah mata budaya

yang dilestarikan

IKSP 2 Jumlah negara yang

menjalin hubungan

kerjasama dan pertukaran

informasi budaya dengan

Indonesia

Page 23: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 19

B. PERJANJIAN KINERJA

Amanah untuk menjalankan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam

rangka pembangunan kebudayaan dengan menggunakan anggaran APBN tahun 2017

mengacu kepada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2015-2019,

dan Rencana Kinerja Tahun 2017, dilakukan penetapan kinerja/kontrak kinerja Direktur

Jenderal Kebudayaan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dengan target

capaian kinerja sebagai berikut:

Tabel 4.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA

TAHUN 2017

TARGET ANGGARAN (Rp ribuan)

SP Meningkatnya kesadaran

dan pemahaman

masyarakat akan

keragaman budaya

(kebinekaan) untuk

mendukung terwujudnya

karakter dan jatidiri bangsa

yang memiliki ketahanan

budaya

IKSP 1: Jumlah mata budaya yang dilestarikan

91.332 782.691.573

IKSP 2: Jumlah negara yang

menjalin hubungan kerjasama

dan pertukaran informasi

budaya dengan Indonesia

46 68.644.000

Untuk mencapai sasaran program dan target kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan

sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2017, dengan

menetapkan satu sasaran program yang perealisasinya didukung oleh 2 indikator kinerja,

sebagai berikut:

a. Mata budaya yang dilestarikan

Matrik 1. Mata Budaya

Mata Budaya yang Dilestarikan Mata Budaya TARGET Indikator: 1 Jumlah Mata

Budaya yang Dilestarikan

91,332

AKTIVITAS:

1 Pelestarian Cagar Budaya

1 Cagar Budaya yang Dilestarikan 5732

2 Pembangunan dan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Kebudayaan

1 Revitalisasi Taman Budaya 4

2 Revitalisasi dan Pembangunan Museum

26

3 Revitalisasi Desa adat 66

4 Laboratorium Seni Budaya yang Dibangun

6

5 Revitalisasi cagar budaya 6

Page 24: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

20 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

3 Pengelolaan Warisan Budaya Tak Benda

1 Warisan Budaya Benda Dunia dan Takbenda yang Dikelola

15

2 Warisan Budaya Tak Benda yang di tetapkan

150

4 Pelestarian Nilai Budaya

1 Dokumen pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi

40

2 Kajian pelestarian nilai budaya 214

3 Inventarisasi Karya budaya 990

5 Pelestarian Kesenian Daerah

1 Fasilitasi alat kesenian disekolah 220

2 Fasilitasi Komunitas budaya 217

3 Fasilitasi Komunitas Sejarah 70

4 Karya seni yang direvitalisasi 2

5 Fasilitasi Komunitas Kesenian 70

6 Penulisan Buku Sejarah dan Budaya

1 Buku Sejarah yang disusun 33

2 Buku Kesenian yang disusun 3

7 Pengelolaan Karya Seni Rupa dan Koleksi Museum

1 Karya seni rupa yang dikelola 778

2 Karya Seni Rupa yang Dipamerkan

260

3 Koleksi Museum yang dikelola 82,400

8 Kajian Pengembangan Pemuseuman

1 Kajian Pengembangan Permuseuman (tata pameran, pengunjung, dan koleksi)

30

b. Negara yang menjalin kerjasama dan pertukaran informasi budaya dengan

Indonesia

Kerjasama dan pertukaran informasi bidang kebudayaan dengan negara lain sangat

penting sebagai sarana soft diplomasi untuk mengangkat harkat dan martabat

bangsa Indonesia di mata dunia. Pelaksanaan kerjasama dan pertukaran informasi ini

akan dilakukan dengan beberapa kegiatan prioritas yaitu: Festival Europalia 2017,

Fasilitasi Kegiatan di Luar Negeri, Pengembangan Rumah Budaya Indonesia, dan

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan negara-negara

mitra.

Target jumlah negara yang menjalin kerjasama dan pertukaran informasi budaya

dengan Indonesia tahun 2017 ini sebanyak 46 negara.

Page 25: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017

A. CAPAIAN KINERJA

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan,

dimaksudkan untuk menghimpun dan melaporkan capaian kinerja dan memberikan

gambaran tentang keberhasilan dan hambatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2017 dan memberikan gambaran tentang

capaian kinerja sasaran program tahun 2017.

Laporan akuntabilitas kinerja memuat data dan informasi berupa pengukuran kinerja

sasaran program yaitu membandingkan rencana kinerja tahun 2017 dengan realisasi

output dan outcome-nya. Pengukuran capaian sasaran dan analisis capaian sasaran

tahun 2017 sebagai bahan evaluasi dan masukan dalam rangka menentukan

kabijakan di masa datang.

Berikut ini diuraikan realisasi pencapaian kinerja sasaran program Pelestarian Budaya,

Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2017 yang diukur menggunakan Indikator

Kinerja Sasaran Program yang telah ditetapkan. Capaian kinerja tersebut berdasarkan

sasaran program, indikator kinerja, target dan capai kinerja tahun 2017 sebagai

berikut:

Sasaran Program : Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat

akan keragaman budaya (kebinekaan) untuk mendukung terwujudnya

karakter dan jatidiri bangsa yang memiliki ketahanan budaya.

Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan keragaman budaya

(kebinekaan) untuk mendukung terwujudnya karakter dan jatidiri bangsa yang

memiliki ketahanan budaya, diukur dengan 2 indikator kinerja sasaran program yaitu:

Jumlah mata budaya yang dilestarikan; dan Jumlah negara yang menjalin kerjasama

dan pertukaran informasi budaya dengan Indonesia.

Indikator Kinerja Sasaran Program 1: Jumlah Mata Budaya Yang Dilestarikan

Realisasi kinerja sasaran program jumlah mata budaya yang dilestarikan,

sebagaimana diuraikan dalam matrik berikut.

Page 26: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

22 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Matrik 2.

Realisasi Kinerja Sasaran Program Jumlah Mata Budaya Yang Dilestarikan

No Sasaran Program Indikator

Kinerja

Tahun 2015

Realisasi

Tahun 2016

Realisasi Tahun 2017

Target Realisasi %

1

Meningkatnya Kesadaran dan

Pemahaman

Masyarakat akan

Keragaman Budaya

(Kebinekaan) untuk

Mendukung

Terwujudnya Karakter

dan Jatidiri Bangsa

yang Memiliki

Ketahanan Budaya

1.

Jumlah mata

budaya yang

dilestarikan

108.262

110.075

91.332

114.873

125,78

2.

3.

Berdasarkan matrik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Indikator Kinerja Sasaran Program "Jumlah Mata Budaya yang Dilestarikan"

Pengertian kebudayaan adalah keseluruhan gagasan, perilaku, dan hasil karya manusia

yang dikembangkan melalui proses belajar dan adaptasi terhadap lingkungannya yang

berfungsi sebagai pedoman untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai

makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,

misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan

lain-lain yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan

kehidupan bermasyarakat.

Seiring dengan pembangunan nasional kebudayaan, pelestarian budaya melalui upaya-

upaya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan karya dan warisan

budaya (benda dan tak benda) sebagai hasil budaya bangsa untuk masa depan,

diperlukan strategi tertentu untuk membentuk ketahanan budaya bangsa Indonesia,

Ketercapaian sasaran program dengan indikator kinerja jumlah mata budaya yang

dilestarikan dengan target sebanyak 91.332 mata budaya dapat terealisasi sebanyak

114.873 mata budaya atau 125,78 %.

Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016 sebanyak 110.075 mata

budaya dan tahun 2017 sebanyak 114.873 mata budaya, maka realisasi jumlah mata

budaya yang dilestarikan pada tahun 2017 terdapat kenaikan sebesar 10,43 % .

Meskipun target kinerja jumlah mata budaya yang dilestarikan dapat terealisasi melebihi

dari target yang ditentukan namun dalam pelaksanaanya terdapat beberapa kendala

yang dihadapi di antaranya: masih rendahnya peran serta Pemerintah Daerah, pelaku

usaha swasta, dan masyarakat dalam pelestarian budaya.

Page 27: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 23

Untuk menindaklanjuti kendala tersebut diperlukan upaya: peningkatan pelibatan

Pemerintah Daerah dalam pelestarian budaya melalui penyediaan regulasi bidang

kebudayaan; pelibatan pelaku usaha dalam pelestarian budaya melalui CSR (corporate

social responsibility), penyadaran masyarakat akan arti penting pelestarian budaya untuk

mewujudkan manusia yang beradab melalui sosialisasi dan pelibatan masyarakat.

Realisasi kinerja jumlah mata budaya yang dilestarikan tersebut sebagaimana dalam

tabel berikut ini.

Tabel 5.

TARGET DAN REALISASI MATA BUDAYA YANG DILESTARIKAN TAHUN 2017 DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

Mata Budaya yang Dilestarikan

Mata Budaya CAPAIAN

TARGET

REALISASI %

Indikator: 1 Jumlah Mata Budaya yang Dilestarikan

91,332 114,873

125.78%

AKTIVITAS:

1 Pelestarian Cagar Budaya

1 Cagar Budaya yang Dilestarikan

5732 5556 96.93%

2 Pembangunan dan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Kebudayaan

1 Revitalisasi Taman Budaya

4 4 100.00%

2 Revitalisasi dan Pembangunan Museum

26 26 100.00%

3 Revitalisasi Desa Adat

66 67 101.52%

4 Laboratorium Seni Budaya yang Dibangun

6 6 100.00%

5 Revitalisasi Cagar Budaya

6 6 100.00%

3 Pengelolaan Warisan Budaya Tak Benda

1 Warisan Budaya Benda Dunia dan Takbenda yang Dikelola

15 12 80.00%

2 Warisan Budaya Tak Benda yang di tetapkan

150 150 100.00%

4 Pelestarian Nilai Budaya

1 Dokumen pengetahuan dan ekspresi budaya kepercayaan dan tradisi

40 32 80.00%

2 Kajian pelestarian nilai budaya

214 214 100.00%

Page 28: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

24 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

3 Inventarisasi Karya budaya

990 951 96.06%

5 Pelestarian Kesenian Daerah

1 Fasilitasi alat kesenian disekolah

220 221 100.45%

2 Fasilitasi Komunitas budaya

217 218 100.46%

3 Fasilitasi Komunitas Sejarah

70 81 115.71%

4 Karya seni yang direvitalisasi

2 2 100.00%

5 Fasilitasi Komunitas Kesenian

70 114 162.86%

6 Penulisan Buku Sejarah dan Budaya

1 Buku Sejarah yang disusun

33 33 100.00%

2 Buku Kesenian yang disusun

3 3 100.00%

7 Pengelolaan Karya Seni Rupa dan Koleksi Museum

1 Karya seni rupa yang dikelola

778 699 89.84%

2 Karya Seni Rupa yang Dipamerkan

260 276 106.15%

3 Koleksi Museum yang dikelola

82,400

106,624

129.40%

8 Kajian Pengembangan Pemuseuman

1 Kajian Pengembangan Permuseuman (tata pameran, pengunjung, dan koleksi)

30 30 100.00%

Data diolah dari: Aplikasi Monev DJA, SMART, Kementerian Keuangan, tahun 2017

Realisasi kinerja ini didukung dengan beberapa kegiatan strategis pelestarian

kebudayaan, sebagai berikut:

1. Pelestarian Budaya Melalui Kegiatan Pelestarian Cagar Budaya

Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yang

dimaksud dengan cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan

berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya,

situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau di air yang

perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu

pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses

penetapan.

Pelestarian cagar budaya adalah upaya dinamis untuk mempertahankan

keberadaan cagar budaya dan nilainya dengan cara melindungi,

mengembangkan, dan memanfaatkan. Kinerja pelestarian cagar budaya tahun

2016 dengan target sebanyak 3.015 cagar budaya dapat terealisasi sebanyak

3.201 cagar budaya, atau 106,16 %.

Page 29: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 25

Realisasi kinerja pelestarian cagar budaya tahun 2017 dengan target sebanyak

5.732 cagar budaya, dapat terealisasi sebanyak 5.556 cagar budaya, atau 96,93%.

Realisasi kinerja pelestarian cagar budaya tahun 2017 adalah upaya pelindungan,

pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya yang dilakukan oleh unit

pelaksana teknis Balai Pelestarian Caga Budaya se-Indonesia dengan didukung

sebanyak 1.785 juru pelihara yang bertugas menjaga kelestarian cagar budaya.

Salah satu hal penting dalam pelestarian cagar budaya sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar

Budaya adalah tersedianya register nasional cagar budaya dan penetapan cagar

budaya. Register Nasional Cagar Budaya adalah daftar resmi kekayaan budaya

bangsa berupa cagar budaya yang berada di dalam dan di luar negeri.

Proses Registrasi Nasional Cagar Budaya diawali dengan pendaftaran yaitu upaya

pencatatan benda, bangunan, struktur, lokasi, dan/atau satuan ruang geografis

untuk diusulkan sebagai cagar budaya kepada pemerintah kabupaten/kota atau

perwakilan Indonesia di luar negeri dan selanjutnya dimasukkan dalam Register

Nasional Cagar Budaya.

Penetapan cagar budaya adalah pemberian status cagar budaya terhadap

benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang geografis yang dilakukan

oleh pemerintah kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar

Budaya.

Hasil pencatatan dan penetapan cagar budaya sebagaimana dalam table

berikut:

Tabel 6.

Pencatatan dan Penetapan Cagar Budaya Nasional

No. Uraian Tahun

Jumlah s.d. 2014 2015 2016 2017

1. Pencatatan 64.844 23.644 25.243 9.626 123.357

2. Penetapan 953 12 16 981

3. Rekomendasi 30 27 57

Grafik 2. Pencatatan, Penetapan, dan Rekomendasi Cagar Budaya

Page 30: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

26 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Registrasi nasional cagar budaya tahun 2017 sampai 30 Juni 2017 sebanyak 9.626

cagar budaya, dan penetapan cagar budaya peringkat nasional tahun 2017

sebanyak 16 cagar budaya dan rekomendasi untuk ditetapkan sebagai cagar

budaya sebanyak 27 cagar budaya, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 7.

PENETAPAN CAGAR BUDAYA NASIONAL TAHUN 2017 No Nama Cagar Budaya Ket

1 Gedung Sate 005/M/2017, tanggal 12 Januari 2017

2 Taman Kepurbakalaan Sunyaragi 006/M/2017, tanggal 12 Januari 2017

3 Stadion Sriwedari

4 Museum Kereta Api Ambarawa 006/M/2017, tanggal 12 Januari 2017

5 Percandian Dieng 007/M/2017, tanggal 12 Januari 2017

6 Kantor Pos Besar Bandung 184/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

7 Museum Geologi 184/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

8 Hotel Savoy Homann Bandung 184/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

9 Gedung Dwi Warna 184/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

10 Observatorium Bosscha 184/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

11 Benteng Van Der Wijck 184/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

12 Gereja Immanuel Gambir 184/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

13

Perkampungan Adat Jorong Padang

Ranah dan Tanah Bato Nagari

Sijunjung

186/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

14

Permukiman, Pemandian, dan

Pemakaman Tradisional Megalitik

Bawomataluo

186/M/2017, tanggal 6 Juli 2017

15 Rumah Sakit Cikini (Khusus Eks Rumah

Raden Saleh) 189/M/2017, tanggal 10 Juli 2017

16 Rumah Hadji Oemar Said

Tjokroaminoto 189/M/2017, tanggal 10 Juli 2017

17 Masjid Istiqlal Rekomendasi

18 Gereja Sion Rekomendasi

19 Benteng Nieuw Victoria Rekomendasi

20 Peningki Lama Rekomendasi

21 Masjid Kuno Bayan Beleq Rekomendasi

22 Benteng Vastenburg Rekomendasi

23 Keraton Kasunanan Surakarta

Hadiningrat Rekomendasi

24 Kompleks Percandian Bumiayu Rekomendasi

25 Loji Gandrung Rekomendasi

26 Kompleks Pura Tirta Empul Rekomendasi

27 Kompleks Candi Tebing Gunung Kawi Rekomendasi

28 Pura Goa Gajah Rekomendasi

29 Laweyan Rekomendasi

30 Kraton Yogyakarta Rekomendasi

31 Gua Harimau Rekomendasi

32 Kompleks Percandian Bumiayu Rekomendasi

33 Museum Sultan Mahmud Badaruddin

II Rekomendasi

34 Panti Wangka Rekomendasi

35 Kotakapur Rekomendasi

36 Bukit Siguntang Rekomendasi

37 Benteng Oranje Rekomendasi

38 Benteng Otanaha Rekomendasi

39 Keraton Sumenep Rekomendasi

40 Puro Mangkunegaran Rekomendasi

41 Tugu Lilin Rekomendasi

42 Gereja Kyai Sadrah Rekomendasi

43 Masjid Baiturrahman Rekomendasi

Page 31: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 27

2. Pelestarian Budaya Melalui Pembangunan dan Revitalisasi Sarana dan Prasarana

Kebudayaan

a. Revitalisasi Taman Budaya

Sejak berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah,

Taman Budaya telah diserahkan kepada Daerah, namun pengelolaan dan

fungsionalisasi Taman Budaya menjadi sangat tidak baik. Untuk itu Revitalisasi

Taman Budaya dalam upaya mengembalikan fungsi Taman Budaya sebagai

bengkel kerja, laboratorium, dan etalase budaya, bagi para seniman untuk

melestarikan karya budaya menjadi program prioritas pemerintah. Sejak tahun

2012-2014, melalui kegiatan Revitalisasi Taman Budaya telah tersusun sebanyak 25

materplan dan DED, penguatan program, dan pengembangan sumber daya

manusia.

Kegiatan Revitalisasi Taman Budaya tahun 2015 sebagai tindak lanjut masterplan

dan DED telah dilakukan revitalisasi fisik terhadap 7 Taman Budaya yaitu: Taman

Budaya Banda Aceh; Taman Budaya Lampung; Taman Budaya Palangkaraya,

Kalimantan Tengah; Taman Budaya Jawa Barat; Taman Budaya Jawa Tengah;

dan Taman Budaya Nusa Tenggara Barat.

Revitalisasi Taman Budaya tahun 2016 telah diselesaikan 3 taman budaya, yaitu:

Taman Budaya Kalimantan Tengah; Taman Budaya Kalimantan Selatan; Taman

Budaya Sulawesi Tenggara.

Revitalisasi Taman Budaya tahun 2017 dengan terselesaikan 4 Taman Budaya yaitu:

Taman Budaya Lampung, Taman Budaya Jambi, Taman Budaya Maluku, dan

Taman Budaya Sulawesi Tengah, masih dalam proses pelaksanaan pekerjaan.

Gambar 1. Taman Budaya Lampung

Page 32: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

28 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Gambar 2. Taman Budaya Jambi

b. Revitalisasi Museum

Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,

memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.

Revitalisasi Museum adalah upaya untuk meningkatkan kualitas museum dalam

melayani masyarakat sesuai dengan fungsinya, sehingga museum dapat menjadi

tempat kunjungan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kegiatan revitalisasi museum meliputi 6 aspek yaitu: aspek fisik, untuk meningkatkan

tampilan museum menjadi lebih menarik; aspek manajemen, untuk meningkatkan

profesionalisme dalam pengelolaan museum dan pelayanan pengunjung; aspek

program, untuk mengembangkan program yang inovatif dan kreatif; aspek

jejaring, untuk mewujudkan dan memperkuat jejaring museum dan komunitas;

aspek kebijakan, untuk menetapkan kebijakan pengelolaan museum; dan aspek

pencitraan, untuk meningkatkan citra museum di masyarakat.

Pada tahun 2016 telah dihasilkan sebanyak 20 revitalisasi fisik museum

sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 8

Realisasi Revitalisasi Museum Tahun 2016

Nomor Nama Museum

1. Museum Mpu Purwa, Kota Malang

2. Museum Panji, Kabupaten Malang

3. Museum Provinsi Aceh

4. Museum Kota Tanjung Pinang

5. Museum Budaya Sumba, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur

6. Museum Goedang Ransoem, Kota Sawah Lunto

7. Museum Provinsi Kalimantan Selatan

8. Museum Ranggawarsita, Provinsi Jawa Tengah

9. Museum Tenggarong, Provinsi Kalimantan Timur

10. Museum Provinsi Bengkulu

11. Museum Provinsi Sulawesi Tengah

12. Museum Provinsi Riau

13. Museum Baanjuang Sumatera Barat

14. Museum Kabupaten Mamasa, Sulawesi Selatan

15. Museum Provinsi Gorontalo

16. Museum Provinsi Maluku

17. Museum Provinsi Jambi

Page 33: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 29

18. Museum Kota Makassar

19. Museum 1000 Moko, Kabupaten Alor

20. Museum Provinsi Nusa Tenggara Timur

Revitalisasi Museum tahun 2017 dengan target 16 Museum dapat terealisasi

sebanyak 16 museum, sebagai berikut:

Tabel 9.

Realisasi Revitalisasi Museum Tahun 2017

No Nama Museum

1 MUSEUM ETNOBOTANI

2 MUSEUM TINO SIDIN

3 MUSEUM UNIVERSITAS AIRLANGGA

4 MUSEUM RADYAPUSTAKA

5 MUSEUM KAIN CUAL

6 MUSEUM SUNDA KECIL

7 MUSEUM KOTA TANJUNG PINANG

8 MUSEUM KAB. MAMASA

9 MUSEUM SAWAH LUNTO

10 MUSEUM MPU PURWA, KOTA MALANG

11 MUSEUM PROVINSI JAMBI

12 MUSEUM PROVINSI RIAU

13 MUSEUM BUDAYA KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

14 MUSEUM TENGGARONG, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

15 MUSEUM BINTAN

16 MUSEUM KOTA MAKASSAR

Gambar 3. Museum Sumba

Page 34: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

30 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

c. Pembangunan Museum

Pembangunan museum-museum di Indonesia diharapkan akan mampu

mewujudkan misi museum, yaitu: mewujudkan fungsi museum sebagai sarana

mencerdaskan bangsa; mengembangkan peran museum sebagai tempat

penguatan kepribadian bangsa; dan meningkatkan peran museum sebagai

lembaga yang memperkokoh ketahanan nasional dan wawasan Nusantara.

Pembangunan museum ke depan diprioritaskan pada pembangunan museum

tematik. Pada tahun 2016 telah terselesaikan sebanyak 7 museum, sebagaimana

tabel berikut:

Tabel 10.

Pembangunan Museum Tahun 2016

No Kegiatan

1 Pembangunan Museum PDRI, Kabupaten Lima Puluh Kota

2 Pembangunan Museum Kerinci, Kabupaten Kerinci

3 Pembangunan Museum Subak, Kabupaten Gianyar

4 Pembangunan Museum Coelacant Ark, Manado

5 Pembangunan Museum Natuna, Kabupaten Natuna

6 Pembangunan Museum Angklung, Provinsi Jawa Barat

7 Pembangunan Museum Deli Serdang, Kabupaten Deli Serdang

Pembangunan museum pada tahun 2017 target 10 Museum, terealisasi sebanyak

10 museum, sebagai berikut:

Tabel 11.

Pembangunan Museum Tahun 2017

No Nama Museum

1 MUSEUM SONG TERUS - KAB. PACITAN

2 MUSEUM ISLAM NUSANTARA - KAB. JOMBANG

3 MUSEUM SITUS SEMEDO - KAB. TEGAL

4 MUSEUM BATIK - TMII DKI JAKARTA

5 MUSEUM SITUS GUA HARIMAU - KAB. OGAN KOMERING ULU

6 MUSEUM KERIS - KOTA SURAKARTA

7 MUSEUM SUBAK GIANYAR

8 MUSEUM COELACANTH ARK

9 MUSEUM NATUNA

10 MUSEUM DELI SERDANG

Page 35: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 31

Gambar 4. Museum Islam Nusantara

d. Revitalisasi Cagar Budaya

Revitalisasi cagar budaya adalah kegiatan pengembangan yang ditujukan untuk

menumbuhkan kembali nilai-nilai penting cagar budaya dengan menyesuaikan

fungsi ruang baru yag tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai

budaya masyarakat.

Aspek penting lainnya dalam revitalisasi cagar budaya adalah pemberdayaan

masyarakat di sekitar situs atau kawasan cagar budaya dalam upaya

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan tinggalan budaya serta

kesejahteraan mereka.

Revitalisasi cagar budaya bertujuan untuk:

1. Melestarikan cagar budaya dan lingkungannya;

2. Menguatkan informasi dan terpeliharanya cagar budaya/situs;

3. Memanfaatkan bangunan cagar budaya secara adaptif dengan menata

lingkungan sekitar cagar budaya/situs.

Metode pelaksanaan kegiatan revitalisasi cagar budaya diperlukan untuk

memberikan gambaran atau syarat sayarat khusus pelaksanaan revitalisasi cagar

budaya dengan memperhatikan baik dari segi fungsi khusus maupun segi teknis

lainnya, yaitu :

a. dikaitkan dengan adanya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada;

b. kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar

dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan;

c. solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial, budaya setempat,

geografi, klimatologi dan lain-lain.

Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan perencanaan revitalisasi

memperhatikan azas-azas bangunan sebagai berikut :

1) bangunan hendaknya fungsional, efisiensi, menarik tetapi tidak berlebihan;

2) kreativitas desain tidak ditekankan pada kelatahan gaya-gaya dan

kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara

teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayan

masyarakat;;

Page 36: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

32 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

3) dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan

pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, yang diusahakan serendah

mungkin;

4) desain bangunan dibuat sedemikian rupa sehingga bangunan dapat

dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan

secepatnya;

5) bangunan hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadi

acuan tata bangunan lingkungan di sekitarnya.

Pelaksanaan revitalisasi cagar budaya tahun 2015 telah melibatkan para pelaku

dan pengelola budaya dengan hasil revitalisasi: Situs Samudera Pasai Aceh Utara;

Situs Karangkamulyan, Ciamis, Jawa Barat; dan Bangunan Cagar Budaya Eks

Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan, Surakarta, Jawa Tengah.

Revitalisasi cagar budaya pada tahun 2016 telah menyelesaikan sebanyak 6

cagar budaya/situs, yaitu:

1. Rumah Cagar Budaya Linggar Jati, Kabupaten Kuningan;

2. Situs Samudera Pasai, Kabupaten Aceh Utara;

3. Keraton Kanoman, Kota Cirebon;

4. Keraton Kadriah, Kota Pontianak;

5. Keraton Tayan, Kabupaten Sanggau; dan

6. Keraton Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.

Revitalisasi cagar budaya tahun 2017 masih dalam proses pelaksanaan pekerjaan

dengan target 6 cagar budaya, sebagai berikut:

Tabel 12.

Revitalisasi Cagar Budaya Tahun 2017

No Nama Cagar Budaya

1 KERATON CIREBON

2 GEDUNG INDONESIA MENGGUGAT, BANDUNG

3 SITUS KAPLONGAN INDRAMAYU

4 SITUS SAMUDRA PASAI

5 KERATON KADRIYAH, KOTA PONTIANAK

6 RUMAH KAMPOENG KAPITAN, PROV. SUMATERA SELATAN

Gambar 5. Cagar Budaya Keraton Kanoman

Page 37: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 33

e. Revitalisasi Desa Adat

Revitalisasi Desa Adat bertujuan untuk peningkatan kualitas Desa Adat sebagai

upaya pelestarian kebudayaan asli di Indonesia dan pewarisannya secara lintas

generasi. Desa adat memiliki susunan dan tata cara penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan yang spesifik (otonom). Desa adat ditandai

dengan adanya sekolompok orang yang berada pada wilayah teritorial tertentu,

dengan system aktivitas ekonomi yang seragam, serta adanya keterikatan

genealogis.

Desa adat juga memiliki prinsip hidup, pola interaksi berkelanjutan dalam aktivitas

sehari-hari, serta memiliki seperangkat aturan baik tertulis maupun tidak tertulis

yang dipatuhi bersama, ditandai dengan keseragaman system kepercayaan,

upacara adat, pola dan gaya hidup, serta pola arsitektur bangunan.

Realisasi kinerja revitalisasi desa adat tahun 2016 telah menyelesaikan sebanyak

139 desa adat, dan tahun 2017 telah menyelesaian sebanyak 67 desa adat.

Reviitalisasi desa adat tahun 2017 dengan target 66 desa adat dan terealisasi

sebanyak 67 desa adat, sebagaimana table berikut:

Tabel 13

Revitalisasi Desa Adat Tahun 2017

No Nama Penerima Alamat Lengkap Kabupaten / Kota Provinsi

1

Komunitas Adat

Huta Lumban

Nahulae

Desa Silombu, Kec. Bonatua Lunasi,

Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara Kab. Toba Samosir

Sumatera

Utara

2

Lembaga Adat

Budaya Batak

Huta Manda

Desa

Sialanguan

Jln. Pangururan - Simanindo Km. 11,5

Desa Sialanguan, Kec. Pangururan,

Kab. Samosir, Sumatera Utara

Kab. Samosir Sumatera

Utara

3 Lembaga Adat

Sinju

Jln. Sitio-Tio, Desa Siunongunong,

Kec. Baktiraja, Kab. Humbang

Hasundutan, Sumatera Utara

Kab. Humbang

Hasundutan

Sumatera

Utara

4

Lembaga Desa

Adat

Parsingguran I

Desa Parsingguran I, Kec. Pollung,

Kab. Humbang Hasundutan,

Sumatera Utara

Kab. Humbang

Hasundutan

Sumatera

Utara

5

Komunitas Adat

Huta Lumban

Sioa

Desa Hutapea Timur, Kec. Laguboti,

Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara Kab. Toba Samosir

Sumatera

Utara

6

Desa Adat

Lamban

Mandawasa

Jln. Raya Kedondong, Desa Banjar

Negeri, Kec. Way Lima, Kab.

Pesawaran, Lampung

Kab. Pesawaran Lampung

7

Kasepuhan

Kampung Urug

Lebak

Jln. Kampung Urug RT 01 RW 02 Desa

Urug, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor,

Jawa Barat

Kab. Bogor Jawa Barat

8

Perkumpulan

Kaolotan

Ciptarasa

Jln. Ciptarasa RT 02 RW 06 Kampung

Ciptarasa, Desa Sirnarasa, Kec.

Cikakak, Kab. Sukabumi, Jawa Barat

Kab. Sukabumi Jawa Barat

9

Perkumpulan

Adat Cara

Karuhun Urang

Kampung

Cireundeu

Jln. Saptadaya, Desa Leuwigajah,

Kec. Cimahi Selatan, Kab. Cimahi,

Jawa Barat

Kota Cimahi Jawa Barat

10 Kaolotan

Cibadak

Jln. Warungbanten - Cibadak,

Kampung Cibadak, Desa

Warungbanten, Kec. Cibeber, Kab.

Lebak, Banten

Kab. Lebak Banten

11 Desa Pekraman Desa Padangan, Kec. Pupuan, Kab. Kab. Tabanan Bali

Page 38: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

34 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Padangan Tabanan, Bali

12

Komunitas Desa

Pekraman

Berembeng

Jln. Raya Berembeng, Desa

Berembeng, Kec. Selemadeg, Kab.

Tabanan, Bali

Kab. Tabanan Bali

13

Komunitas Desa

Pakraman

Bonbiyu

Jln. Raya Bonbiyu, Desa Saba, Kec.

Blahbatuh, Kab. Gianyar, Bali Kab. Gianyar Bali

14 Komunitas Desa

Pakraman Bakas

Jln. Banjarangkan - Tohpati, Desa

Bakas, Kec. Banjarangkan, Kab.

Klungkung, Bali

Kab. Klungkung Bali

15

Komunitas Desa

Pakraman

Pinggan

Jln. Raya Pinggan, Desa Pinggan,

Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Bali Kab. Bangli Bali

16

Komunitas Desa

Gede Adat

Selat

Jln. Raya Selat, Desa Selat, Kec.

Susut, Kab. Bangli, Bali Kab. Bangli Bali

17 Komunitas Desa

Adat Gumbrih

Jln. Denpasar - Gilimanuk, Desa

Gumbrih, Kec. Pekutatan, Kab.

Jembrana, Bali

Kab. Jembrana Bali

18

Komunitas Desa

Pakraman

Tegalbadeng

Kauh

Jln. Tegalbadeng Kauh, Desa

Tegalbadeng Barat, Kec. Negara,

Kab. Jembrana, Bali

Kab. Jembrana Bali

19

Komunitas

Maha Gotra

Pasek Sanak

Sapta Rsi

Jln. Raya Ulakan, Desa Ulakan, Kec.

Manggis, Kab. Karangasem, Bali Kab. Karangasem Bali

20

Komunitas

Banjar Adat

Buayang Desa

Adat Culik

Jln. Raya Culik, Desa Culik, Kec.

Abang, Kab. Karangasem, Bali Kab. Karangasem Bali

21

Komunitas Desa

Pakraman Dlod

Tukad

Jln. Raya Batubulan, Desa

Batubulan, Kec. Sukawati, Kab.

Gianyar, Bali

Kab. Gianyar Bali

22

Komunitas

Warga Pasek

Bona Kelod

Jln. Raya Bona, Desa Pakraman

Bona, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar,

Bali

Kab. Gianyar Bali

23 Komunitas Desa

Adat Sembiran

Desa Sembiran, Kec. Tejakula, Kab.

Buleleng, Bali Kab. Buleleng Bali

24

Komunitas Desa

Pakraman

Sidakarya

Jln. Sidakarya No. 191, Desa

Sidakarya, Kec. Denpasar Selatan,

Kota Denpasar, Bali

Kota Denpasar Bali

25

Komunitas

Banjaran Adat

Kebonkuri Lukluk

Jln. Sedap Malam, Desa Kesiman,

Kec. Denpasar Timur, Kota

Denpasar, Bali

Kota Denpasar Bali

26

Komunitas Desa

Pakraman

Gerokgak

Jln. Bendungan Gerokgak, Kel.

Gerokgak, Kec. Gerokgak, Kab.

Buleleng, Bali

Kab. Buleleng Bali

27

Komunitas Pura

Dalem Maspait

Desa Pekraman

Intaran

Jln. Danau Beratan Sanur, Desa

Sanur, Kec. Denpasar Selatan, Kota

Denpasar, Bali

Kota Denpasar Bali

28

Komunitas

Banjar Adat

Anyar

Jln. Raya Kasamba, Desa kasamba,

Kec. Dawan, Kab. Klungkung, Bali Kab. Klungkung Bali

29

Komunitas Desa

Pakraman

Dauhwaru Kec.

Jembrana

Jl. Pulau Kalimantan, Kel. Dauhwaru,

Kec. Jembrana, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali

30

Komunitas Desa

Pakraman

"Dharma

Laksana"

Kaliakah Kauh

Jl. Kaliakah Kauh, Desa Kaliakah,

Kec. Negara, Kab. Jembrana, Bali Kab. Jembrana Bali

31

Komunitas Desa

Pakraman

Mendoyo Dauh

Jln. Raya Denpasar Gilimanuk, Desa

Mendoyo Dauh Tukad, Kec.

Mendoyo, Kab. Jembrana, Bali

Kab. Jembrana Bali

Page 39: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 35

Tukad

32

Lembaga Adat

Gumi

Sembahulun

Desa Sembalun Bumbung,

Kecamatan Sembalun, Kab.

Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

Kab. Lombok Timur

Nusa

Tenggara

Barat

33 Lembaga Adat

Pora

Jln. Jurusan Nggela Wolowaru, Desa

Pora, Kec. Wolojita, Kab. Ende, Nusa

Tenggara Timur

Kab. Ende

Nusa

Tenggara

Timur

34

Komunitas

Kampung Adat

Praingu

Matolang Watu

Kapepi

Desa Matawai Pawali, Kec. Lewa,

Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara

Timur

Kab. Sumba Timur

Nusa

Tenggara

Timur

35

Lembaga Adat

Gendang

Wangkung

Wangkung, Desa Sambi, Kec. Reok

Barat, Kab. Manggarai, Nusa

Tenggara Timur

Kab. Manggarai

Nusa

Tenggara

Timur

36 Lembaga Adat

Niang Tondol

Ruteng Pu'u, Desa Golodukal, Kec.

Langke Rembong, Kab. Manggarai,

Nusa Tenggara Timur

Kab. Manggarai

Nusa

Tenggara

Timur

37

Lembaga Adat

Dai Ma'u Enga

Nanga Aewora

Jln. Trans Utara, Desa Aewora, Kec.

Maurole, Kab. Ende, Nusa Tenggara

Timur

Kab. Ende

Nusa

Tenggara

Timur

38

Komunitas

Kampung Adat

Wudi

Wudi, Desa Ate Dalo, Kec. Kodi,

Kab. Sumba Barat Daya, Nusa

Tenggara Timur

Kab. Sumba Barat

Daya

Nusa

Tenggara

Timur

39

Komunitas

Pelestari

Masyarakat

Kampung Adat

Waipakoja

Desa Dameka, Kec. Katiku Tana

Selatan, Kab. Sumba Tengah, Nusa

Tenggara Timur

Kab. Sumba

Tengah

Nusa

Tenggara

Timur

40

Komunitas

Pelestari

Masyarakat

Kampung Adat

Wunga

Desa Wunga, Kec. Haharu, Kab.

Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur

Nusa

Tenggara

Timur

41

Komunitas

Kampung Adat

Praingu Hamba

Kambera

Desa Praingkareha, Kec.

Tabundung, Kab. Sumba Timur, Nusa

Tenggara Timur

Kab. Sumba Timur

Nusa

Tenggara

Timur

42 Desa Adat

Sungai Sengiak

Dusun Leminang, Desa Nanga

Mongko, Kec. Nanga Taman, Kab.

Sekadau, Kalimantan Barat

Kab. Sekadau Kalimantan

Barat

43

Komunitas

Pelestari Budaya

Sikamase

Jln. Rante, Desa Taupe, Kec.

Mamasa, Kab. Mamasa, Sulawesi

Barat

Kab. Mamasa Sulawesi

Barat

44

Pelestari Budaya

Sangnguyun

Ta'bu

Jln. Pokko', Desa Mamullu, Kec.

Pana', Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Mamasa

Sulawesi

Barat

45 Lembaga Adat

Salu Kepopo'

Desa Salukepopok, Kec. Bambang,

Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Kab. Mamasa

Sulawesi

Barat

46 Lembaga Adat

Bunggu Tosonde

Dusun Tosonde, Desa Kalola, Kec.

Bambalamotu, Kab. Mamuju Utara,

Sulawesi Barat

Kab. Mamuju Utara Sulawesi

Barat

47 Lembaga Adat

Igal Mustajab

Jln. Poros Baubau - Kamaru, Desa

Lawele, Kec. Lasalimu, Kab. Buton,

Sulawesi Tenggara

Kab. Buton Sulawesi

Tenggara

48 Lembaga Adat

Bangkudu

Jln. Eelahaji, Desa Kalibu, Kec.

Kulisusu, Kab. Buton Utara, Sulawesi

Tenggara

Kab. Buton Utara Sulawesi

Tenggara

49 Lembaga Adat

Desa Hendea

Poros Sampolawa, Desa Hendea,

Kec. Kulisusu, Kab. Buton Selatan,

Sulawesi Tenggara

Kab. Buton Selatan Sulawesi

Tenggara

50 Lembaga Adat

Palahidu

Dusun One-One, Desa Palahidu

Barat, Kec. Binongko, Kab.

Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Kab. Wakatobi Sulawesi

Tenggara

51 Lembaga Adat

Barata Pajam

Jln. Poros Langge, Desa Pajam, Kec.

Kaledupa Selatan, Kab. Wakatobi,

Sulawesi Tenggara

Kab. Wakatobi Sulawesi

Tenggara

Page 40: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

36 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

52

Perkumpulan

Tongkonan

Banua Pua

Jln. Kata Gorang, Kel. Embatau,

Kec. Tikala, Kab. Toraja Utara,

Sulawesi Selatan

Kab. Toraja Utara Sulawesi

Selatan

53

Lembaga

Tongkonan

Sundallak

Tondok Burake

Jln. Burake, Lingkungan Buisun, Kel.

Buntu Burake, Kec. Makale, Kab.

Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Kab. Tana Toraja Sulawesi

Selatan

54

Perkumpulan

Desa Adat

Tongkonan

Tondok Pakkung

Lingkungan Tondok Pakkung, Kel.

Ulusalu, Kec. Saluputti, Kab. Tana

Toraja, Sulawesi Selatan

Kab. Tana Toraja Sulawesi

Selatan

55

Perkumpulan

Passanan

Tengko Buntu

Kalando

Lingkungan Buntu Kalando, Kel.

Tongko Sarapung, Kec. Sangalla',

Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Kab. Tana Toraja Sulawesi

Selatan

56

Lembaga

Tongkonan To'

Parrin

Lingkungan Rante, Lembang Lea,

Kec. Makale, Kab. Tana Toraja,

Sulawesi Selatan

Kab. Tana Toraja Sulawesi

Selatan

57

Perkumpulan

Desa Adat

Tongkonan

Kaparengngesa

n Bamba

Kampung Mariri, Lembang Saloso,

Kec. Rantepao, Kab. Toraja Utara,

Sulawesi Selatan

Kab. Toraja Utara Sulawesi

Selatan

58

Perkumpulan

Desa Adat

Tongkonan

Sallebayu

Lingkungan Tonga, Kel. Panta'nakan

Lolo, Kec. Kesu', Kab. Toraja Utara,

Sulawesi Selatan

Kab. Toraja Utara Sulawesi

Selatan

59

Lembaga

Perangkat Adat

To Makaka Peta

Kedatuan Luwu

Jln. Andi Bintang RT 01 RW 01 Kel.

Peta, Kec. Sendana, Kab. Palopo,

Sulawesi Selatan

Kab. Palopo Sulawesi

Selatan

60

Masyarakat

Adat

Barambang

Katute

Desa Barambang, Kec. Sinjai

Borong, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan Kab. Sinjai

Sulawesi

Selatan

61 Lembaga Adat

Tabbanga

Dusun Tabbanga, Desa Julukanaya,

Kec. Pallangga, Kab. Gowa,

Sulawesi Selatan

Kab. Gowa Sulawesi

Selatan

62

Lembaga Adat

Karaeng

Sanrobone

Dusun Kasuarrang, Desa Sanrobone,

Kec. Sanrobone, Kab. Takalar,

Sulawesi Selatan

Kab. Takalar Sulawesi

Selatan

63

Komunitas Adat

Desa Oirata

Barat

Jln. Yaluresi - Oirata Barat, Desa

Oirata Barat, Kec. Pulau-Pulau

Terselatan, Kab. Maluku Barat Daya,

Maluku

Kab. Maluku Barat

Daya Maluku

64

Masyarakat

Adat

Akudligagal

Jl. Trans Kalarin - Kobakma, Desa

Kalarin, Distrik Ilugwa, Kab.

Memberamo Tengah, Papua

Kab. Mamberamo

Tengah Papua

65

Masyarakat

Adat Yelipele -

Elopere

Jln. Raya Napua, Desa Napua,

Distrik Napua, Kab. Jayawijaya,

Papua

Kab. Jayawijaya Papua

66

Kampung Adat

Swayab

Kangokko

Jln. Sabron Puai, Desa Swayab

Kangokko, Distrik Kemtuk Damaibo,

Kab. Jayapura, Papua

Kab. Jayapura Papua

67

Desa Adat Muai

Distrik Hubikiak

Kabupaten

Jayawijaya

Distrik Hubikiak, Kab. Jayawijaya,

Papua Kab. Jayawijaya Papua

Page 41: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 37

Gambar 6. Desa adat di Sumba Timur

f. Pembangunan Laboratorium Seni dan Budaya

Fasilitasi Laboratorium seni budaya dan film adalah fasilitasi berupa bangunan fisik

dan sarana pendukung laboratorium seni budaya dan film kepada satuan

pendidikan tingkat SMA pada provinsi di Indonesia. Kegiatan tersebut dalam

rangka apresiasi masyarakat dan pelajar terhadap seni budaya dan film.

Laboratorium seni dan bduaya tersebut di samping sebagai tempat latihan dan

pertunjukan seni dan budaya juga sekaligus dapat berfungsi sebagai bioskop mini

(mini teater).

Realisasi kinerja pembangunan Laboratorium Seni dan Budaya tahun 2016,

sebagai berikut:

1. Laboratorium Seni dan Budaya SMK Negeri 4 Bangli, Bali;

2. Laboratorium Seni dan Budaya SMA Negeri 4 Kota Palu, Sulawesi Tengah;

3. Laboratorium Seni dan Budaya SMA Negeri 2 Bunguran Timur, Pering,

Kepulauan Riau;

4. Labortorium Seni dan Budaya SMA Negeri 1 Cirebon, Jawa Barat.

Pembangunan Laboratoriun Seni dan Budaya pada tahun 2017 masih dalam

proses pelaksanaan kegiatan dengan target 6 sekolah, sebagai berikut:

Tabel 14

Laboratoriun Seni dan Budaya Tahun 2017

No. Nama Sekolah Alamat Sekolah Kab/Kota Provinsi

1 SMA Permata Insani

Blok G1, Jl. Perum Villa Permata, Ps. Kemis,

Kab. Tangerang Banten

2 SMAN 1 Merauke

Jl. Biak, Kab. Merauke Papua

3 SMAN 1 Tasifeto Barat

Jalan Jurusan Kupang Km 18, Bakustulama,

Kab. Belu Nusa Tenggara Timur

4 SMAN 1 Kendal Jl. Soekarno – Hatta, Kab. Kendal Jawa Tengah

Page 42: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

38 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

5 SMAN 1 Gelumbang

Jl. Raya Gelumbang, Kab. Muara Enim Sumatera Selatan

6 SMKN 2 Sampit Jl. Sawit Raya No. 01 RT: IV RW: 01 Kel. Pasir Putih,

Kab. Kotawringin Timur

Kalimantan Tengah

3. Pelestarian Budaya Melalui Kegiatan Pengelolaan Warisan Budaya Takbenda

Indonesia

Upaya pelestarian budaya tak benda Indonesia sebagai langkah awal adalah

pencatatan warisan budaya takbenda. Pencatatan adalah upaya penting

pendataan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia untuk menambah data

karya budaya yang ada di database warisan budaya takbenda Indonesia.

Pencatatan dan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia bertujuan:

a) Merekam data secara tertulis terhadap hasil Pendaftaran Budaya Takbenda

untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

b) Pencatatan seluruh kekayaan budaya yang ada di Indonesia untuk upaya

pelindungan dari kepunahan dan membangun kesadaran dalam pelestarian

kebudayaan;

c) ‘Inventory national’ sebagai syarat pengajuan nominasi WBTB untuk diakui oleh

UNESCO.

Warisan budaya takbenda Indonesia dengan kategori pencatatan sebagai

berikut:

1) Tradisi Lisan

2) Bahasa

3) Naskah Kuno

4) Permainan Tradisional

5) Seni Tradisi

6) Upacara/Ritus

7) Kearifan Lokal

8) Teknologi Tradisional

9) Arsitektur

10) Kain Tradisional

11) Kerajinan Tradisional

12) Kuliner Tradisional

13) Pakaian Adat

14) Senjata Tradisional

Hasil pencatatan warisan budaya tak benda sampai dengan tahun 2017 sebanyak 7.248

warisan budaya tak benda, dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda

Indonesia sebanyak 594 warisan budaya, sebagaimana dalam tabel berikut ini.

Tabel 15

Pencatatan dan Penetapan Warisan Budaya Tak benda

No.

Uraian Tahun Jumlah

s.d. 2014 2015 2016 2017

1. Pencatatan 5.231 475 1.004 538 7.248

2. Penetapan 173 121 150 150 594

Page 43: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 39

Grafik 3. Pencatatan dan Penetapan Warisan Budaya Takbenda

Hasil penetapan warisan budaya tak benda Indonesia tahun 2017 sebanyak 150 warisan

budaya tak benda, sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 16

Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2017

No PROVINSI NAMA KARYA BUDAYA DOMAIN

1 Aceh Landok Sampot Seni Pertunjukan

2 Aceh Rapa'i Pase Seni Pertunjukan

3 Aceh Payung Mesikhat Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

4 Aceh Pasenatken Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

5 Aceh Grimpheng Seni Pertunjukan

6 Sumatera Utara Genderang Sisibah Seni Pertunjukan

7 Sumatera Utara Holat Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

8 Sumatera Utara Toge Panyabungan Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

9 Sumatera Utara Tari Gubang Seni Pertunjukan

10 Sumatera Utara Babae Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

11 Sumatera Barat Randai Seni Pertunjukan

12 Bengkulu Bekejai (Upacara

Perkawinan Suku Rejang)

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

13 Bengkulu Tari Kejai Seni Pertunjukan

14 Sumatera Selatan Rumah Besemah Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

15 Sumatera Selatan Lak Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

16 Sumatera Selatan Tari Penguton Seni Pertunjukan

17 Jambi Tari Elang Seni Pertunjukan

18 Jambi Tomboi Sialong/Tomboi

Ngambek Rapa

Pengetahuan dan kebiasaan perilaku

mengenai alam dan semesta

19 Jambi Sebelik Sumpah Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

20 Jambi Ambung Orang Rimbo Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

21 Jambi Cawot Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

Page 44: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

40 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

22 Jambi Ubat Ramuon Orang

Rimbo

Pengetahuan dan kebiasaan perilaku

mengenai alam dan semesta

23 Jambi Belangun Orang Rimbo Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

24 Jambi Hompongon Pengetahuan dan kebiasaan perilaku

mengenai alam dan semesta

25 Jambi Musik Gambang Dano

Lamo

Seni Pertunjukan

26 Jambi Tari Kadam Seni Pertunjukan

27 Bangka Belitung Gangan Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

28 Bangka Belitung Antu Bubu Tradisi dan Ekspresi Lisan

29 Riau Tunjuk Ajar Melayu Tradisi dan Ekspresi Lisan

30 Riau Sijobang "Buwong

Gasiong"

Seni Pertunjukan

31 Riau Silat Perisai Seni Pertunjukan

32 Riau Zapin Api Seni Pertunjukan

33 Riau Zapin Meskom Seni Pertunjukan

34 Riau Manongkah Pengetahuan dan kebiasaan perilaku

mengenai alam dan semesta

35 Riau Perahu Beganduang Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

36 Riau Batobo Tradisi dan Ekspresi Lisan

37 Riau Rumah Lontiok Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

38 Riau Selembayung Riau Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

39 Riau Onduo Rokan Seni Pertunjukan

40 Kepulauan Riau Bejenjang Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

41 Kepulauan Riau Tari Inai Seni Pertunjukan

42 Lampung Nyambai Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

43 Lampung Bediom Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

44 Lampung Tari Bedayou Tulang

Bawang

Seni Pertunjukan

45 Banten Golok Sulangkar Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

46 Banten Golok Ciomas Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

47 Banten Zikir Saman Banten Tradisi dan Ekspresi Lisan

48 Banten Patingtung Seni Pertunjukan

49 Banten Wayang Garing Serang Seni Pertunjukan

50 DKI Jakarta Kebaya Kerancang Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

51 DKI Jakarta Batik Betawi Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

52 DKI Jakarta Topeng Tunggal Tradisi dan Ekspresi Lisan

53 DKI Jakarta Penganten Sunat Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

54 DKI Jakarta Rebana Biang Seni Pertunjukan

55 DKI Jakarta Hadroh Betawi Tradisi dan Ekspresi Lisan

56 DKI Jakarta Dodol Betawi Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

57 DKI Jakarta Silat Cingkrik Seni Pertunjukan

58 Jawa Barat Gembyung Seni Pertunjukan

Page 45: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 41

59 Jawa Barat Iket Sunda Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

60 Jawa Barat Kolecer Jawa Barat Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

61 Jawa Barat Leuit Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

62 Jawa Barat Nyangku Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

63 DI Yogyakarta Beksan Lawung Ageng

Keraton Yogyakarta

Seni Pertunjukan

64 DI Yogyakarta Beksan Bandabaya Pura

Pakualaman

Seni Pertunjukan

65 DI Yogyakarta Badui Seni Pertunjukan

66 DI Yogyakarta Khuntulan Yogyakarta Seni Pertunjukan

67 DI Yogyakarta Montro Seni Pertunjukan

68 DI Yogyakarta Rinding Gumbreng

Gunung Kidul

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

69 DI Yogyakarta Srandul Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

70 DI Yogyakarta Panjidur Yogyakarta Seni Pertunjukan

71 DI Yogyakarta Wayang Topeng

Pedalangan

Seni Pertunjukan

72 DI Yogyakarta Bancakan Bayi

Yogyakarta

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

73 DI Yogyakarta Tata Cara Palakrama

Yogyakarta

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

74 DI Yogyakarta Beksan Golek Menak Seni Pertunjukan

75 DI Yogyakarta Srimpi Rangga Janur Seni Pertunjukan

76 DI Yogyakarta Dadung Awuk Seni Pertunjukan

77 DI Yogyakarta Blangkon Yogyakarta Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

78 DI Yogyakarta Krumpyung Kulon Progo Seni Pertunjukan

79 DI Yogyakarta Wedang Uwuh Imogiri Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

80 DI Yogyakarta Tenun Serat Gamplong Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

81 Jawa Tengah Tempe Jawa Tengah Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

82 Jawa Tengah Barongan Blora Seni Pertunjukan

83 Jawa Tengah Gethuk Goreng Sokaraja Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

84 Jawa Timur Sandhur Manduro Seni Pertunjukan

85 Jawa Timur Nyadêr Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

86 Jawa Timur Ceprotan Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

87 Jawa Timur Jamasan Gong Kyai

Pradah

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

88 Jawa Timur Damar Kurung Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

89 Kalimantan Barat Nyangahatn Tradisi dan Ekspresi Lisan

90 Kalimantan Barat Jonggan Tradisi dan Ekspresi Lisan

Page 46: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

42 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

91 Kalimantan Barat Sape Kalimantan Barat Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

92 Kalimantan Barat Tumpang Negeri Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

93 Kalimantan Barat Tari Pinggan Sekadau Seni Pertunjukan

94 Kalimantan Barat Gawai Dayak

Kalimantan Barat

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

95 Kalimantan Barat Tenun Corak Insang Kota

Pontianak

Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

96 Kalimantan Barat Arakan Pengantin Kota

Pontianak

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

97 Kalimantan Barat Saprahan Melayu Kota

Pontianak

Tradisi dan Ekspresi Lisan

98 Kalimantan

Selatan

Tari Topeng Banjar Seni Pertunjukan

99 Kalimantan

Selatan

Kuda Gipang Seni Pertunjukan

100 Kalimantan

Selatan

Sinoman Hadrah Seni Pertunjukan

101 Kalimantan

Selatan

Wayang Gung Seni Pertunjukan

102 Kalimantan

Selatan

Balogo Tradisi dan Ekspresi Lisan

103 Kalimantan

Tengah

Nahunan Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

104 Kalimantan

Tengah

Wadian Dadas Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

105 Kalimantan Timur Ronggeng Passer Seni Pertunjukan

106 Kalimantan Utara Jatung Utang Seni Pertunjukan

107 Kalimantan Utara Lalatip Seni Pertunjukan

108 Kalimantan Utara Penurunan Padaw Tuju

Dulung

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

109 Bali Betutu Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

110 Bali Kare-kare Tenganan

Pegringsingan

adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

111 Bali Gamelan Selonding adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

112 Bali Usaba Dangsil adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

113 Bali Usaba Sumbu Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

114 Bali Siat Tipat Bantal Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

115 Bali Leko Seni Pertunjukan

116 Nusa Tenggara

Barat

Kareku Kandei Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

117 Nusa Tenggara

Timur

Bonet Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

118 Sulawesi Selatan Maccera Manurung

Kaluppini (Enrekang)

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

119 Sulawesi Selatan Tari Salonreng Seni Pertunjukan

120 Sulawesi Selatan Barongko Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

121 Sulawesi Selatan Balla To Kajang (Rumah

Kajang)

Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

Page 47: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 43

122 Sulawesi Selatan Kelong Pakkiyo Bunting Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

123 Sulawesi Selatan Passura' Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

124 Sulawesi Barat Lipa Saqbe Mandar Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

125 Sulawesi

Tenggara

Kantola Tradisi dan Ekspresi Lisan

126 Sulawesi

Tenggara

Istana Malige Buton Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

127 Sulawesi

Tenggara

Kaago-Ago Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

128 Sulawesi Utara Masamper Seni Pertunjukan

129 Sulawesi Utara Tinutuan Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

130 Sulawesi Tengah Kaledo Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

131 Sulawesi Tengah Kakula Tradisi dan Ekspresi Lisan

132 Gorontalo Paiya Lohungo Lopoli Tradisi dan Ekspresi Lisan

133 Gorontalo Tuja'i Tradisi dan Ekspresi Lisan

134 Gorontalo Wunungo Tradisi dan Ekspresi Lisan

135 Gorontalo Tidi Lopolopalo Tradisi dan Ekspresi Lisan

136 Gorontalo Palebohu Tradisi dan Ekspresi Lisan

137 Maluku Minyak Kayu Putih Pengetahuan dan kebiasaan perilaku

mengenai alam dan semesta

138 Maluku Dansa Tali Seni Pertunjukan

139 Maluku Enbal Pengetahuan dan kebiasaan perilaku

mengenai alam dan semesta

140 Maluku Tahuri Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

141 Maluku Utara Sasadu Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

142 Papua Ndambu Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

143 Papua Yu Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

144 Papua Pokem Kemahiran dan Kerajinan Tradisional

145 Papua Barat Fararior Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

146 Papua Barat Farbakbuk Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

147 Papua Barat Kuk Kir Kna Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

148 Papua Barat Mansorandak Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

149 Papua Barat Mbaham- Matta / Ko On

Kno Mi Mombi Du

Qpona

Adat Istiadat Masyarakat, Ritus dan

Perayaan-perayaan

150 Papua Barat Anu Beta Tubat Pengetahuan dan kebiasaan perilaku

mengenai alam dan semesta

Pengelolaan warisan budaya tak benda Indonesia adalah pengelolaan warisan

budaya nasional dan dunia yang kegiatannya meliputi: Penyiapan Data Warisan

Budaya Benda Untuk Nominasi dan Tentative List UNESCO; Pengelolaan Warisan

Budaya Takbenda; Pengelolaan Warisan Budaya Benda Dunia; Pengelolaan

Page 48: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

44 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Terpadu Warisan Budaya Benda Dunia; Pengelolaan Terpadu Warisan Budaya

Benda Dunia; dan Penyiapan Data Warisan Budaya Tak Benda untuk Nominasi ICH

List UNESCO.

Kinerja pengelolaan warisan budaya tak benda Indonesia pada tahun 2017

dengan target 15 karya budaya dapat terealisasi sebanyak 12 karya budaya atau

80 %, sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 17

Warisan Budaya Nasional dan Dunia Yang Dikelola

No Kegiatan Jumlah

1 Penyiapan Data Warisan Budaya Takbenda untuk Nominasi dan ICH List UNESCO: Pantun Pencak Silat

2

2 Pengelolaan Warisan Budaya Takbenda: Wayang Tari Saman Noken Batik

4

3 Penyiapan Data Warisan Budaya Benda untuk Nominasi dan Tentative List UNESCO: The Age of Trade: Old Town of Jakarta (Formerly Batavia) and 4 Outlying Islands Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.

2

4 Pengelolaan Warisan Budaya Benda Dunia: Pelaksanaan Hari Waisak di Borobudur Temple Compounds Pelaksanaan Tawur Agung di Prambanan Temple Compounds Penyusunan dan pengiriman State of Conservation Situs Manusia Purba Sangiran Pemasangan papan informasi di Subak di Kabupaten Tabanan dan Gianyar di Bali

4

Realisasi kinerja pengelolaan warisan budaya tak benda tidak dapat memenuhi

target yang direncanakan karena adanya kebijakan pimpinan untuk

memprioritaskan pada pengelolaan empat warisan budaya tak benda dari target

tujuh warisan budaya tak benda, yaitu: Wayang, Tari Saman, Noken, dan Batik,

karena pengelolaan keempat warisan budaya tak benda tersebut diwajibkan

untuk menyerahkan laporan berkala ke UNESCO, sehingga pengelolaan terhadap

tiga warisan budaya tak benda, yaitu: Angklung, Keris, dan Tari Bali, tidak dilakukan

pengelolaan.

Pelaksanaan kegiatan pengelolaan Warisan Budaya Nasional dan Dunia yang

dikelola dicapai melalui 4 kegiatan yaitu :

Page 49: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 45

(1) Penyiapan Data Warisan Budaya Takbenda untuk Nominasi dan ICH List

UNESCO

Penyiapan Data Warisan Budaya Takbenda untuk Nominasi dan ICH List UNESCO

pada tahun 2017 adalah sebesar 2 warisan budaya, yaitu Pantun dan Pencak Silat.

Kegiatan ini dilakukan melalui serangkaian tahapan penyusunan naskah akademik,

kajian dan pengambilan gambar (video) dan uji publik. Naskah Pantun, The Malay

Oral Tradition dan The Tradition of Pencak Silat dalam bentuk hard dan soft copy

beserta kelengkapan telah dikirim kepada Sekretariat UNESCO pada tanggal 31

Maret 2017.

(2) Pengelolaan Warisan Budaya Takbenda

Pengelolaan Warisan Budaya Takbenda sebanyak 4 warisan budaya yaitu Wayang,

Tari Saman, Noken dan Batik. Kegiatan ini dilakukan melalui sarasehan, seminar,

FGD, dan Fasilitasi Komunitas. Pada tahun 2017, kegiatan yang sudah dilakukan

yaitu Sarasehan Wayang Sasak yang dilakukan pada tanggal 16-18 Mei 2017 di

Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang dihadiri oleh 50 peserta yang

terdiri dari pewayang, mahasiswa, Dinas Kebudayaan dan pemerhati budaya

selanjutnya dilakukan Pagelaran Wayang Sasak di Desa Bonjeruk, Jongat, Lombok

Tengah pada tanggal 17 Mei 2017. Fasilitasi Pemecahan Rekor Muri 10001 Menari

Saman yang dilaksanakan di Gayo Luwes pada 14 Agustus 2017. Kerjasama

dengan Dinas Papua Barat mengadakan Duduk Para Para (sarasehan) dengan

Workshop Noken dilaksanakan pada tanggal 5-6 September 2017. Bincang bincang

Batik tanggal 23 November 2017 di Pekalongan

(3) Penyiapan Data Warisan Budaya Benda untuk Nominasi dan Tentative List

UNESCO

Penyiapan Data Warisan Budaya Benda untuk Nominasi dan Tentative List UNESCO

pada tahun 2017 sebanyak 2 warisan budaya, yaitu: Kota Tua Jakarta dan Ombilin

Coal Mining Heritage of Sawahlunto. Kegiatan ini dilaksanakan melalui:

Pembahasan Berkas Nominasi The Age of Trade : Old Town of Jakarta (Formerly Old

Batavia) and 4 Outlying Islands (Onrust, Kelor, Cipir and Bidadari) untuk dilakukan

review terhadap cakupan dan luasan wilayah yang sesuai dengan kriteria Warisan

Dunia yang dipilih. Sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut, akan dilakukan

pemutakhiran SK. Gub DKI No. 2209 Tahun 2015 tentang Penetapan Gugusan P.

Onrust, P. Cipir, P. Kelor, P. Bidadari sebagai Kawasan Cagar Budaya dan SK Gub.

DKI No. 1766 Tahun 2015 tentang Penetapan Kawasan Kota Tua sebagai Kawasan

Cagar Budaya dan Site Visit evaluasi teknis oleh ICOMOS.

Perbaikan peta Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto sesuai masukan WHC

UNESCO atas voluntary submission. Penyempurnaan draft Management Plan dan

Pengiriman Naskah Nominasi Warisan Dunia Ombilin Coal Mining Heritage of

Sawahlunto sebagai voluntary Submission.

Page 50: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

46 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

(4) Pengelolaan Warisan Budaya Benda Dunia

Pengelolaan Warisan Budaya Benda Dunia pada tahun 2017 sebanyak 4 warisan

budaya yaitu: Kompleks Candi Borobudur, Kompleks Candi Prambanan, Situs

Manusia Purba Sangiran, dan Subak Bali. Kegiatan dilaksanakan melalui Monitoring

Pelaksanaan Waisak di Candi Borobudur yang menghasilkan rekomendasi untuk

pelaporan pelaksanaan Waisak selanjutnya menggunakan format pelaporan HIA

UNESCO/WHC. Monitoring Pelaksanaan Nyepi di Candi Prambanan memantau dan

memastikan koordinasi antar pihak penyelanggara dan pengelola kawasan untuk

menjamin perlindungan dari segala bentuk tindakan dan kemungkinan hal-hal

yang dapat mempengaruhi Nilai Universal Luar Biasa Prambanan Temple

Compounds, khususnya Candi Sewu. Pemasangan papan informasi Subak di

Kabupaten Gianyar dan Tabanan di Bali. Penyusunan dan Penyampaian Laporan

Kondisi kelestarian Warisan Budaya Dunia (State of Conservation) Situs Manusia

Purba Sangiran ke World Heritage Center per 1 Desember 2017.

4. Pelestarian Budaya Melalui Kegiatan Pelestarian Nilai Budaya

Pelestarian nilai budaya yang hidup di masyarakat dilaksanakan melalui

inventarisasi, dokumentasi dan kajian. Nilai budaya adalah nilai-nilai yang dianut

masyarakat dan terkandung dalam norma, adat-istiadat, kepercayaan, dan

lainnya sebagai pedoman hidup di masyarakat. Kinerja pelestarian nilai budaya

adalah bidang garapan (core business) unit pelaksana teknis Balai Pelestarian Nilai

Budaya se-Indonesia, dengan didukung tenaga peneliti sebanyak 159 orang.

Hasil dokumentasi pengetahuan dan ekspresi budaya tak benda dalam bentuk

Modul Pengetahuan Tradisi dan Ekspresi Budaya Tak Benda Berbasis Muatan Lokal:

1) Upacara Tradisional; 2) Cerita Rakyat; 3) Permainan Rakyat; 4) Ungkapan

Tradidional; 5) Pengobatan Tradisional; 6) Makanan dan Minuman Tradisional; 7)

Senjata Tradisional; 8) Peralatan Tradisional; 9) Arsitektur Tradisional; 10) Pakaian

Tradisional; 11) Kain Tradisional; 12) Organisasi Tradisional; 13) Kesenian Tradisional;

14) Pengetahuan dan Teknologi Tradisional; 15) Kearifan Lokal.

Realisasi kinerja tahun 2016 terdiri dari: pengetahuan dan ekspresi budaya yang

didokumentasikan sebanyak 30 karya budaya, nilai budaya yang dikaji sebanyak

164 karya budaya, dan inventarisasi karya budaya sebanyak 1.003 karya budaya.

Pada tahun 2017 kegiatan pelestarian nilai budaya dengan target dan realisasi

sebagai berikut:

Tabel 18

Kegiatan pelestarian nilai budaya Tahun 2017

No. Uraian Target Realisasi %

1. Pengetahuan dan ekspresi

budaya yang didokumentasi

40 32 80

2. Nilai budaya yang dikaji 214 214 100

3. Karya budaya yang

diinventarisasi

990 951 96,06

Page 51: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 47

Kegiatan pelestarian nilai budaya melalui pendokumentasian pengetahuan dan

ekspresi budaya dengan target 40 dokumen dapat terealisasi sebanyak 32

dokumen atau 80 %. Ketidaktercapaian realisasi kinerja ini disebabkan karena

terjadinya efisiensi anggaran sebesar 37,20 %, yaitu dari anggaran sebesar Rp

9.348.994.000,- selfblocking sebesar Rp 3.476.613.000,- menjadi Rp 5.872.381.000,-,

Kegiatan pelestarian nilai budaya melalui pengkajian nilai budaya oleh Unit

Pelaksana Teknis Balai Pelestarian Nilai Budaya se-Indonesia dengan target

sebanyak 990 kajian dapat terealisasi sebanyak 951 kajian atau 96,06%.

Ketidaktercapaian realisasi kinerja ini disebabkan adanya efisiensi anggaran

(selfblocking) yang berdampak pada pengurangan realisasi kinerja inventarisasi

karya budaya.

5. Pelestarian Budaya Melalui Pelestarian Kesenian Daerah

Upaya pelestarian kesenian daerah yang paling strategis adalah pemberian

fasilitasi melalui pemberian bantuan pemerintah kepada masyarakat dalam

rangka pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kesenian daerah.

Fasilitasi ini juga diharapkan sebagai stimulus untuk menggerakkan para pelaku

budaya di daerah dalam upaya pelestarian kesenian di daerah.

Pemberian bantuan pemerintah untuk pelestarian budaya didasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum

Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, yakni pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang

diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko

sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat di

bidang pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan mekanisme pelaksanaannya

didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Nomor

173/PMK.05/2016, tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan

Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga.

Resiko sosial di bidang pendidikan dan kebudayaan yang dimaksudkan dalam

peraturan Mendikbud tersebut meliputi kejadian atau peristiwa yang dapat

menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu,

keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis

ekonomi, krisis politik, fenomena alam, dan bencana alam, yang jika tidak

diberikan bantuan sosial akan terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi yang

wajar di bidang pendidikan dan kebudayaan. Dalam program ini, yang dimaksud

masyarakat adalah masyarakat yang melakukan pelestarian budaya baik di dunia

pendidikan maupun komunitas budaya meliputi: Keraton, Komunitas Adat,

Lembaga Adat, Desa Adat, Sanggar, Organisasi Penghayat Kepercayaan, serta

Lembaga Keagamaan.

Realisasi pemberian bantuan pemerintah untuk pelestarian kesenian di daerah

pada tahun 2016, sebagai berikut.

Page 52: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

48 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Tabel 19

Realisasi Pemberian Bantuan Pemerintah

Tahun 2016

No Mata Budaya Tahun 2016

Target Realisasi %

1 Fasilitasi kesenian di

sekolah

200 200 100

2 Fasilitasi komunitas budaya 348 345 99,14

3 Karya seni yang

direvitalisasi

2 4 200

Sedangkan pemberian bantuan pemerintah tahun 2017, sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 20

Realisasi Pemberian Bantuan Pemerintah

Tahun 2017

No Mata Budaya Tahun 2017

Target Realisasi %

1 Fasilitasi alat kesenian di

sekolah

220 221 100,45

2 Fasilitasi komunitas budaya 217 218 100,46

3 Fasilitasi komunitas sejarah 70 81 115,71

4 Fasilitasi komunitas

kesenian

70 114 162,86

5 Karya seni yang

direvitalisasi

2 2 100

6. Pelestarian Budaya Melalui Penulisan Buku Sejarah dan Budaya

Penulisan buku sejarah dan budaya dalam rangka kajian pelestarian budaya yang

menyangkut kesejarahan pada tahun 2017 telah dihasilkan sebanyak 19 buku

kesejarahan sebagai berikut:

1) Presiden Republik Indonesia

2) Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia

3) Draft Buku Pendampingan Sejarah di Sekolah

4) Aspek-aspek Perkembangan Peradaban di Kawasan Timur; Maluku dan Suwu

5) Sejarah Kewilayahan: Bencana Gempa Bumi di Sumatera

6) Diaspora Etnis Melanesia

7) Sejarah Toponim Kota Panatai di Sulawesi

8) Atlas Arsitektur Seri III

9) Jalur Rempah

10) Jurnal Sejarah Vol 4, tema “Jejak Nusantara: Jalur Rempah Sebagai Simpul

Peradaban Bahari”

11) Pedoman Penulisan Peristiwa

12) Pedoman Penulisan Tokoh Sejarah

13) Standar Kajian Sumber Sejarah

14) Merayakan Indonesia Raya

15) Merayakan Ibu Bangsa

16) Pendokumentasian Sumber Sejarah

17) Publikasi Kesejarahan

18) Penguatan Nilai-nilai Sejarah

19) Kreasi Audio Visual Sejarah

Page 53: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 49

Realisasi penulisan bukus sejarah dan budaya tahun 2017 terselesaikan sebanyak

33 buku, yaitu:

1. Sejarah Pahlawan Nasional

2. Bendera Negara Sang Merah Putih,

3. Lambang Negara Negara Garuda Pancasila

4. Hiduplah Indonesia Raya

5. Jejak Kemerdekaan di Banda Naira

6. Pemuda yang Bersumpah untuk Bangsa

7. Ayo Bangkit

8. Diplomasi Indonesia

9. Peperangan dan Serangan

10. Pasang Surut Perniagaan Nusantara

11. Pasang Surut Wilayah Indonesia

12. 1957

13. Materi Sejarah untuk Guru Sejarah, Jilid 1, Kamus Sejarah Indonesia, Nation

Formation.

14. Materi Sejarah untuk Guru Sejarah, Jilid 2, Kamus Sejarah Indonesia, Nasional

Building.

15. Indeks Sumber Sejarah Agresi Militer Belanda

16. Indeks Beranotasi Karya Ki Hadjar Dewantara

17. Sumber Sejarah Lisan Revolusi Hijau

18. Tokoh Inspiratif

19. Materi Film Sejarah

20. Ensiklopedia Suku Bangsa Jilid 1 A-C

21. Ensiklopedia Suku Bangsa Jilid 2 D-K

22. Ensiklopedia Suku Bangsa Jilid 3 L-O

23. Ensiklopedia Suku Bangsa Jilid 4 P-S

24. Ensiklopedia Suku Bangsa Jilid 5 T-Y

25. Jalur Rempah Indonesia

26. Permen Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia memgenai Penetapan SKKK

Sektor Kebudayaan Bidang Kesejarahan Sub Bidang Penulisan Sejarah.

27. Jurnal Abad

28. Beranda Sejarah

29. Database Informasi Kesejarahan

30. Indonesia Islamic Culture in Historical Perspective

31. The Melanesia Diaspora In Indonesia From Prehistory to the Present

32. Presiden-Presiden Indonesia

33. Risalah Otentik BPUPKI.

7. Pelesatarian Budaya Melalui Pengelolaan Karya Seni Rupa dan Koleksi Museum

Pengelolaan karya seni rupa dan koleksi museum adalah kegiatan pelestarian

budaya yang diampu oleh Unit Pelaksana Teknis Galeri Nasional Indonesia dan

Museum. Beberapa kegiatan pengelolaan karya seni rupa dan koleksi museum

sebagai berikut:

a. Perawatan dan observasi karya seni rupa dan koleksi bertujuan untuk

melakukan perawatan koleksi melalui pembersihan dengan menggunakan

bahan kimia organik dan an-organik. Alur kegiatan perawatan dan

pengawetan koleksi yang dilakukan secara umum, yaitu: pertama, identifikasi

dan observasi kondisi mencakup tingkat kerusakan dan penyebabnya; kedua,

tindakan perawatan sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil observasi;

Ketiga, tindakan pencegahan atau meminimalisasi dampak dari faktor-faktor

yang mengancam kelangsungan hidup koleksi, atau yang disebut sebagai

konservasi preventif.

Page 54: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

50 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

b. Identifikasi, Inventarisasi, Registrasi dan Dokumentasi Koleksi. Kegiatan bertujuan

untuk mengidentifikasi koleksi baik yang ada di ruang pamer ataupun di ruang

simpan.

c. Pembuatan Replika Koleksi bertujuan menggandakan koleksi yang tidak dimiliki

namun sangat diperlukan untuk menunjang tata pamer ataupun kegiatan

pameran keliling yang sangat beresiko apabila membawa koleksi yang asli.

d. Akuisisi karya seni rupa maupun koleksi museum adalah pengadaan koleksi

yang dapat diperoleh melalui hasil penemuan, hasil pencarian, hibah, imbalan

jasa, pertukaran, pembelian, hadiah, warisan, atau konversi, dengan diawali

kajian ilmiah, kajian legalitas dan kajian fisik terhadap koleksi. Pengadaan

koleksi dilakukan dengan pertimbangan: kemampuan dalam melakukan

pelestarian koleksi, koleksi yang diusulkan berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, dan tidak bertentangan dengan etika permuseuman.

Realisasi pengelolaan karya seni rupa dan koleksi museum sebagaimana tabel

berikut.

Tabel 21

Realisasi Karya Seni Rupa dan Koleksi Museum Yang Dikelola

Tahun 2017

No Mata Budaya Tahun 2017

Target Realisasi %

1 Karya seni rupa yang dikelola,

Galeri Nasional Indonesia

778 699 89,84

2 Karya seni rupa yang

dipamerkan, Galeri Nasional

Indonesia

260 276 106,15

3 Koleksi museum yang dikelola,

terdiri dari:

82.400 106.624 129,40

Museum Nasional 71.853 96.246

Museum Sumpah Pemuda 1.828 1.192

Museum Basoeki Abdullah 200 1.495

Museum Kebangkitan Nasional 500 471

Museum Perumusan Naskah

Proklamasi

750 634

Museum Kepresidenan 25 120

Museum Benteng Vredeburg 7.244 6.465

Pengelolaan karya seni rupa koleksi Galeri Nasional Indonesia dengan target

sebanyak 778 koleksi dapat terealisasi sebanyak 699 koleksi atau 89,84 %.

Ketidaktercapaian kinerja pengelolaan karya seni rupa ini disebabkan karena tidak

terlaksananya kegiatan Peningkatan Tata Pameran Tetap Galeri Nasional

Indonesia.

Pengelolaan koleksi Museum benteng Vredeburg Yogyakarta dengan target 7.244

koleksi dapat terealisasi sebanyak 6.465 koleksi atau 89,25 %. Ketidakcapaian

kinerja pengelolaan koleksi museum ini disebabkan adanya pengurangan

anggaran (selfblocking) yang berdampak pada pengurangan realisasi kinerja.

Page 55: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 51

8. Pelestarian Budaya Melalui Kajian Pengembangan Permuseuman

Museum memiliki fungsi konservasi, edukasi, dan kajian. Kajian permuseuman

setidaknya memiliki dua tema yaitu: kajian koleksi dan kajian pengunjung. Kajian ini

sangat diperlukan untuk pengembangan permuseuman di masa depan.

Kajian permuseuman tahun 2017, dengan target 30 naskah kajian telah teralisasi

sebanyak 30 naskah, yaitu :

1. Kajian Pameran Tetap (Survey Koleksi);

2. Peran Indonesia dalam Pengangktan dan pemulangan Tentara Jepang dari

APWI;

3. Kajian Pengembangan Sarana dan Prasarana Museum Benteng Vredeburg

Yogyakarta Berdasarkan pada Kebutuhan Pengunjung;

4. Kajian Pengunjung Museum Basoeki Abdullah;

5. Penyusunan Buku Panduan Museum Basoeki Abdullah;

6. Kajian Konservasi Koleksi Museum Basoeki Abdullah;

7. Kajian Story Line Tata pameran Tetap Museum Basoeki Abdullah;

8. Kajian Lukisan Basoeki Abdullah tema Pemandangan Alam (moci indie) Jilid II;

9. Kajian Koleksi Ruang Memorial Basoeki Abdullah;

10. Kajian Koleksi Patung Basoeki Abdullah;

11. Kajian Pengadaan Koleksi Museum Basoeki Abdullah;

12. Kajian Peristiwa Sekitar Proklamasi di Palu, Sulawesi Tengah

13. Sejarah Tokoh Emma Poeradiredja

14. Organisasi Pemoeda Kaoem Betawi

15. Komik Tokoh Emma Poeradiredja

16. KajiansKoleksi Museum Sumpah Pemuda

17. Sejarah Tokoh dan Oranisasi Pemuda di Yogyakarta

18. Kajian Tooh Hasyim Asyari

19. Kajian Tokoh Dewi Sartika

20. Kajian Sejarah STOVIA

21. Kajian Pengunjung Museum Kebangkitan Nasional

22. Kajian Konservasi Logam

23. Kajian Peralatan Pembuatan Obat Tradisional

24. Kajian Prasasti Batu Koleksi Museum Nasional

25. Kajian Story Line Tata Pamer Museum Nasional (draft awal)

26. Kajian Konservasi Koleksi Museum Kepresidenan Balai Kirti

27. Kajian Koleksi Terkait Kehidupan Masa Kecil Presiden Soeharto di Yogyakarta

28. Kajian Koleksi Terkait Kehidupan Masa Kecil Preiden Megawati di Jakarta

29. Kajian Koleksi Terkait Kehidupan Masa Kecil Wakil Presiden Muhammad Hatta di

Sumatera Barat

30. Kajian Koleksi Terkait Lambang Negara Republik Indonesia Garuda di Pontianak

Page 56: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

52 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Indikator Kinerja Sasaran Program 2: Jumlah Negara yang Menjalin Kerjasama dan

Pertukaran Informasi Budaya dengan Indonesia

Realisasi kinerja sasaran program jumlah negara yang menjalin hubungan kerjasama dan

pertukaran informasi budaya dengan Indonesia, diuraikan dalam matrik berikut.

Matrik 3

Realisasi Kinerja Sasaran Program Jumlah Negara yang Menjalin Kerjasama dan Pertukaran

Informasi Budaya dengan Indonesia

Tahun 2017

No Sasaran Program Indikator Kinerja

Tahun 2015

realisasi

Tahun 2016

Ralisasi Tahun 2017

Target Realisasi %

1

Meningkatnya Kesadaran dan

Pemahaman

Masyarakat akan

Keragaman

Budaya

(Kebinekaan)

untuk Mendukung

Terwujudnya

Karakter dan

Jatidiri Bangsa

yang Memiliki

Ketahanan

Budaya

4.

Jumlah negara

yang menjalin

hubungan

kerjasama dan

pertukaran

informasi budaya

dengan Indonesia

51

64

46

49

106,52

5.

6.

Berdasarkan matrik di atas dapat dijelaskan bahwa ketercapaian sasaran program

dengan indikator kinerja jumlah negara yang menjalin hubungan kerjasama dan

pertukaran informasi budaya dengan Indonesia dengan target sebanyak 46 negara

dapat terealisasi sebanyak 49 negara atau 106,52 %.

Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2016 sebanyak 64 negara dan

tahun 2017 sebanyak 49 negara maka terdapat penurunan jumlah negara yang menjalin

hubungan kerjasama dan pertukaran informasi budaya dengan Indonesia pada tahun

2017 sebanyak 25 negara, atau 39 %.

Meskipun target jumlah negara yang menjalin hubungan kerjasama dan pertukaran

informasi budaya dengan Indonesia tahun 2017 dapat terealisasi melebihi dari target

yang ditentukan namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yaitu:

belum dipahaminya konsep diplomasi budaya secara jelas sehingga hanya dipahami

sebagai pengiriman misi kebudayaan; masih terbatasnya sumber daya untuk

melaksanakan diplomasi budaya; belum terpetakannya sasaran diplomasi budaya

secara jelas dengan melihat kepentingan Indonesia di antara negara-negara maju di

dunia.

Page 57: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 53

Upaya menindaklanjuti kendala tersebut adalah: perlu merumuskan ulang konsep

diplomasi budaya dengan melibatkan banyak stakeholders; meningkatkan sumber daya

baik kualitas maupun kuantitas; dan menyusun konsep kesepakatan bersama antar

bangsa terkait dengan prioritas nasional.

Indikator Kinerja Sasaran Program "Jumlah Negara Yang Menjalin Hubungan Kerjasama

dan Pertukaran Informasi Budaya dengan Indonesia"

Kerjasama dan pertukaran informasi bidang kebudayaan dengan negara lain sangat

penting sebagai sarana soft diplomasi untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa

Indonesia di mata dunia. Realisasi kinerja jumlah negara yang menjalin kerjasama dan

pertukaran informasi dengan Indonesia tahun 2017, sebagaimana dalam tabel berikut.

Tabel 22

JUMLAH NEGARA YANG MENJALIN KERJASAMA DAN PERTUKARAN INFORMASI DENGAN

INDONESIA TAHUN 2017

No Negara Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan

1

Thailand

Asia Pasific Youth Exchange 2017

Koordinasi dan meminta dukungan untuk menjadikan

pantun sebagai warisan budaya tak benda Indonesia

yang akan diajukan sebagai nominasi multi-nasional

intangible cultural Heritage UNESCO tahun 2017

kategori Representative list of the intangible cultural

heritage

ASEAN Puppet Festival

Workshop di Mahasarakham University

2 Kamboja 27th Technical session and the 23th Plenary Session of

the International coordinating committee for the

safeguarding and development of the historic site of

Angkor

3

Amerika Serikat

Kunjungan dalam rangka menjalin kerjasama dan

pengembangan kapasitas juga studi banding terkait

regulasi perfilman sampai dengan program sertifikasi

Indonesian Corner

The ISPA Congress " Arts, Power + Politics

Pertunjukan Forgotten Kingdoms

Pameran Foto Dangdut Pantura

Artist Residency

New York (Couture Fashion Week)

Pameran Lukisan "Jalur Rempah Maritim"

4

Australia

Kunjungan dalam rangka kerjasama dengan Australian

Museum Sydney

OZ Asia Festival

Pagelaran "Satan Jawa"

Europalia POT

5

Belanda

Europalia POT

International Film Festival Rotterdam

1st Biennale International Conference on Moderate

Islam

Artist Residency

Kegiatan Religi Selama bulan Ramadhan 1438 H

program Summer School “Data Analysis in R”

11th International Franz Liszt Piano Competition

Page 58: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

54 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

6

Filipina

TILAMSIKAN Philippines Internasional performance Art

2017

4th International Conference of the International

Council for Historical and cultural Cooperation Southest

Asia (ICHCC-SEA)

1st Budayaw: the BIMP-EAGAFestival of Cultures

7

India

Promosi Kesenian

Dhaatu International Festival

8

Inggris

Indonesian Corner

Festival Gamelan Internasional

Indonesian Weekend

London fashion week

Residency dan exhibition "Water Connection"

World Peace Trio European Tour 2017 dan promosi seni

budaya

2017 Gamelan Composers Forum

9

Malaysia

Koordinasi dan meminta dukungan untuk menjadikan

pantun sebagai warisan budaya tak benda Indonesia

yang akan diajukan sebagai nominasi multi-nasional

intangible cultural Heritage UNESCO tahun 2017

kategori Representative list of the intangible cultural

heritage

The Inception Workshop onn capacity building for

disaster risk reduction (IDR) of Heritage Cities in

Southeast Asia and Small Island Development states in

the pacific

Workshop on ASEAN Masterclass on the virtual reality

culture Heritage storytelling: the research and

development process (ASWARA)

52nd Meeting of ASEAN Committee on Culture and

Information (52nd ASEAN-COCI)

10

Vietnam

18th meeting of the ASEAN SCC and 6th meeting of

ASEAN plus three Cultural Cooperation Network

(APTCCN)

ASEAN Song, dance, and music Festival 2017

11 Lao PDR 2017 IMACO International Conference

12 Mesir Indonesian Corner

13 Selandia Baru Indonesian Corner

14 Timor Leste Indonesian Corner

15 Afrika Tengah Pendukungan misi diplomasi budaya pasukan

perdamaian PBB

16 Lebanon Pendukungan misi diplomasi budaya pasukan

perdamaian PBB

17

Korea Selatan

Indonesian Corner

2017 IMACO International Symposium

Yecheon World Traditional Archery Festival (YWTA)

sesi ke-12 sidang Intangible Cultural Heritage

18 Singapura Indonesian Corner

19

Jepang

Indonesian Corner

International Academic Forum (IAFOR)

20 Papua Nugini Indonesian Corner

21 Myanmar Indonesian Corner

22

Turki

Indonesian Corner

Harika Indonezia

23

Spanyol

Vinculos 2017

Pagelaran Busana dan Pameran Kain Negeriku Jambi

oleh Barli Asmara

workshop, pertunjukan dan kolaborasi musik

24 Skotlandia Festival Gamelan Internasional

25 Perancis Pendukungan Pencak Silat dan Gastronomi

Page 59: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 55

Journee Indonesie

ICH NGO Forum Capacity Building Preparatory

Workshop

Cannes International Film Festival

Festival De Montoire

26 Meksiko Sayembara Desain Pendirian patung soekarno

27 Arab Saudi Program Pelatihan Budaya dan Bahasa Arab

28

Jerman

Berlin International Film Festival

Jazz Ahead 2017

World Peace Trio European Tour 2017 dan promosi seni

budaya

Penelitian benda-benda budaya dan senjata

tradisional Indonesia

Festival Pasar Hamburg

Frankfurt Book Fair 2017

29

Italia

XVII International Childrend’s Festival – I Bambini Del

Mondo

World Peace Trio European Tour 2017 dan promosi seni

budaya

30 Uzbekistan International Jazz Festival

31

Swiss

Konferensi "Anti-Communist Persecution in the 20th

Century"

Pameran CAMPBASELrevisited

Salon Suisse-Venice Biennale

32

Austria

FEEDDBACK

World Peace Trio European Tour 2017 dan promosi seni

budaya

33

Bulgaria

World Cup of Folklore

4th International Conference on Government and

Strategic Management (ICGSM)

Pelatihan Tari Kecak dan tari Tradisional Indonesia

lainnya

34

Hongkong

Asia Society Hong Kong - Food and Cultural Diplomacy

3rd Asia-Pacific Conference on Underwater Cultural

Heritage,

35

China

Gourmand World Cookbook Award

2nd Asia Pacific International Puppetry Festival

workshop dan pertunjukan permainan tradisional

Sunda

36

Georgia

4th International Comedy Festival

Festival Folk Dance and Musician Festival Perkhuli

37 Bosnia International Cunture & Music Festival "DUKATFEST 2017"

38

Polandia

First World Heritage Managers Forum

13th International Festival of Visual Theatre Schools

METAFORMS

39

Belgia

Penelitian benda-benda budaya dan senjata

tradisional Indonesia

Resepsi diplomatik perayaan HUT ke-72 RI dan promosi

gastronomi Indonesia di restoran Callens Café

Lecture Cities on development

40 Rusia Festival Indonesia (FI)

41 Azerbaijan 2nd Indonesian Cultural Festival

42 Kazakstan Indonesia Jazz Night with Dwiki Dharmawan

43

Kanada

Toronto International Film Festival

Cannadian Council for Southeast Asian Studies

(CCSEAS0 2017 Conference

44 Uzbekistan Pelatihan Pencak Silat

45 Kyrgiztan Pelatihan Pencak Silat

46 Denmark pameran kolaborasi antara seniman Indonesia dan

Page 60: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

56 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

seniman Denmark dengan tema Heritage Influences

47 Portugal Europalia POT

48 Irlandia Residensi Gamelan

49 Kongo Pendukungan misi diplomasi budaya pasukan

perdamaian PBB

Penguatan diplomasi budaya sebagai upaya meningkatkan kerjasama dan kemitraan

lintas budaya antar bangsa, bertujuan untuk membangun kekuatan budaya dan citra

Indonesia di forum internasional, dengan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Festival Europalia

Europalia adalah sebuah asosiasi

internasional non-profit yang berdiri

sejak tahun 1969 di bawah naungan

Raja Belgia dan hingga saat ini telah

menyelenggarakan 25 kali Festival

Internasional setiap dua tahunan

(biennale) dengan menampilkan

budaya beberapa negara. Festival

Europalia ini berlangsung selama 4

bulan (Oktober 2017 hingga Januari 2018) di 39 kota dan 7 negara di Eropa, yaitu:

Austria, Belanda, Belgia, Perancis, Inggris, Polandia, dan Jerman.

Diawali dengan pertemuan antara Duta Besar RI Brussel dengan General Manager

Europalia, Baroness Kristine De Mulder tanggal 5 Juni 2012 dan presentasi seni

budaya Indonesia di Wisma Duta Besar Republik Indonesia tanggal 28 Juni 2012

yang dihadiri juga oleh Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri, Kemparekraf,

menempatkan Indonesia sebagai tamu kehormatan pada Festival Europalia tahun

2017.

Indonesia sebagai negara yang multi etnik dan multi agama, yang syarat dengan

kemajemukan budaya berkesempatan memperkenalkan dan memamerkan

warisan budaya nusantara dalam pameran arsitektur, pameran fotografi,

pameran seni rupa, sajian kuliner, dan pentas seni dalam Festival Europalia.

Dasar keikutsertaan Indonesia dalam Festival Europalia adalah Memorandum of

Understanding Between The Minister of Education and Culture of Republic

Indonesia and Europalia International on Cooperation in Organizing The Festival

Europalia Indonesia 2017 (Autumn 2017 – Winter 2018), 14 Juli 2015 dan Perjanjian

Kerangka Kerja Europalia Indonesia tentang Pengorganisasian Festival Europalia

Indonesia.

Dengan mengusung tema “Ocean of Becoming”, Festival Europalia Indonesia atau

dikenal dengan nama Europalia Arts Festival Indonesia dibuka secara resmi di

Gedung Seni yang megah dan terkenal bernama BOZAR berlokasi dikawasan seni

jantung kota Brussels, Belgia pada tanggal 10 Oktober 2017

Pembukaan Festival Europalia Indonesia dari sisi Indonesia dihadiri oleh Wakil

Presiden Republik Indonesia, Mantan Presiden Republik Indonesia ke-5, Menteri

Koordinator BIdang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Luar Negeri, Kepala Badan Ekonomi Kreatif,

Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, Atase Pendidikan dan

Kebudayaan (Belanda, Inggris, Perancis, Jerman), delegasi Indonesia dari

Page 61: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 57

Indonesia dan masyarakat Indonesia yang berdomisili di Eropa. Sedangkan dari

pihak Belgia dihadiri oleh Raja dan Ratu Belgia, Menteri Luar Negeri Belgia, serta

tamu undangan kehormatan. Total kehadiran saat pembukaan mencapai sekitar

600 orang. Pembukaan pun dimeriahkan oleh pertunjukan dari Tari Topeng Nani

Losari, Voice of Papua dan Tari Saman Gayo.

Perhelatan Festival Europalia Indonesia yang berlangsung sejak 10 Oktober 2017

hingga 21 Januari 2018 telah menghadirkan 224 program di 91 venue di 39 kota di

7 negara Eropa yaitu, Austria (1 kota), Belanda (5 kota), Belgia (25 kota), Perancis

(4 kota), Inggris (1 kota), Polandia (1 kota) dan Jerman (2 kota). Secara rinci total

224 program yang terlaksana adalah; Pameran 20 program, Seni Pertunjukan 74

program, Musik 74 program, Konferensi 9 program, Film 18 program dan Sastra 29

program.

Seniman yang terlibat dalam pembuatan pameran, seniman seni pertunjukan,

musik, sastra dan film adalah sebanyak 425 seniman dengan rincian sebagai

berikut. Pameran terdiri dari 49 orang seniman, Seni Pertunjukan melibatkan 181

orang seniman, Musik melibatkan 186 orang seniman, dan Sastra sebanyak 10

orang sastrawan.

Sasaran Festival Europalia Indonesia adalah masyarakat Indonesia yang tinggal di

Eropa, publik Eropa secara umum, akademisi dan penggiat seni serta budaya dari

kalangan masyarakat Eropa, pemangku kebijakan di Eropa serta lembaga swasta

di Eropa.

Kehadiran Festival Europalia Indonesia diharapkan dapat menduniakan

keragaman budaya (multikultur) indonesia yang toleran, demokratis dan modern

namun tetap menjunjung tinggi khasanah seni dan budaya; memperkuat

hubungan kerjasama Indonesia dengan Negara-Negara di Eropa; meningkatkan

people to people understanding and contact; dan menunjukkan pada publik

dalam negeri bahwa kebdayaan Indonesia diakui dunia.

Gambar 7. Festival Europalia

Page 62: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

58 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

2. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Negara Mitra

Dalam rangka kerjasama lndonesia dengan negara-negara mitra di bidang

kebudayaan telah ditandatangani perjanjian kerjasama di tahun 2017, sebagai

berikut:

Tabel 23.

Perjanjian Kerjasama Negara-Negara di Luar Negeri

No. Negara Mitra Judul Perjanjian Tanggal

1. Hong Kong Memorandum saling pengertian

dalam Kerjasama Kebudayaan

antara Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Hong

Kong Wilayah Administratif Khusus

RRT

01 Mei 2017

2. Arab Saudi Memorandum saling pengertian

antara kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia

dengan Kementerian Budaya dan

Informasi Kerajaan Arab Saudi

dalam bidang Kebudayaan

2 Maret 2017

3. Belanda Memorandum saling pengertian

antara Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia

dengan Kementerian Pendidikan,

Kebudayaan, dan Sains Kerajaan

Belanda dalam bidang

Kebudayaan

13 Februari

2017

3. Fasilitasi Kegiatan Kebudayaan di Luar Negeri

Fasilitasi Kegiatan Kebudayaan di Luar Negeri bagian dari upaya pemerintah

Indonesia dalam meningkatkan diplomasi Indonesia di luar negeri melalui

kebudayaan. Adapun tujuannya untuk meningkatkan peran dan citra Indonesia di

tingkat internasional dan untuk pemberdayaan pelaku budaya Indonesia untuk

lebih meningkatkan pengalaman dan kualitas di luar negeri.

Fasilitasi keikutsertaan pelaku budaya pada Even Kebudayaan berskala

Internasional di Luar Negeri diberikan kepada pelaku budaya yang melaksanakan

berbagai aktivitas diplomasi melalui kebudayaan.

Realisasi tahun 2017 kegiatan fasilitasi kebudayaan di luar negeri sebagai berikt:

Tabel 24.

Kegiatan fasilitasi kebudayaan di luar negeri Tahun 2017

No Kegiatan Negara Waktu

1 Dhaatu International Festival Bangalore, India 4-8 Januari 2017

2 The ISPA Congress " Arts, Power +

Politics

Amerika Serikat 10-12 Januari 2017,

3 International Film Festival Rotterdam Rotterdam,

Belanda

25 Januari s.d 5

Februari 2017

4 Program Pelatihan Budaya dan

Bahasa Arab

Arab Saudi 31 Januari s.d 7

Maret 2017

5 Berlin International Film Festival Berlin, Jerman 8-20 Februari 2017

6 London fashion week London, Inggris 17-21 Februari 2017

Page 63: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 59

7 Promosi Kesenian New Delhi, India 18-24 Februari 2017

8 Pagelaran "Satan Jawa" Melbourne,

Australia

22-24 Februari 2017

9 XVII International Childrend’s Festival –

I Bambini Del Mondo

Sicily, Italia 1-13 Maret 2017

10 Pertunjukan Forgotten Kingdoms Washington DC,

AS

Maret s.d mei 2017

11 Pameran Foto Dangdut Pantura New York,

Amerika Serikat

19-26 Maret 2017

12 1st Biennale International Conference

on Moderate Islam

Amsterdam,

Belanda

27-29 Maret 2017

13 International Academic Forum

(IAFOR)

Kobe, Jepang 30 Maret s.d 2 April

2017

14 International Jazz Festival Uzbekistan 14 April 2017

15 Pameran Lukisan "Jalur Rempah

Maritim"

New York 17-28 April 2017

16 Konferensi "Anti-Communist

Persecution in the 20th Century"

Bern, Swiss 21-23 April 2017

17 Journee Indonesie Perancis Selatan 22 April 2017

18 FEEDDBACK Wina, Austria 24-27 April 2017

19 Artist Residency Los Angeles, AS 24 April s.d 8 Mei

2017

20 Jazz Ahead 2017 CCB-Congress

Center Bremen,

Jerman

27-30 April 2017

21 Residency dan exhibition "Water

Connection"

Liverpool, Inggris 1 Mei s.d 12 Juni

2017

22 World Cup of Folklore Bulgaria 11-16 mei 2017

23 4th International Conference on

Government and Strategic

Management (ICGSM)

Burgas, Bulgaria 11-12 Mei 2017

24 ICH NGO Forum Capacity Building

Preparatory Workshop

Paris, Perancis 14-17 Mei 2017

25 Artist Residency Rotterdam,

Belanda

Mei s.d Juli 2017

26 Cannes International Film Festival Cannes, Perancis 21 Mei 2017

27 Kegiatan Religi Selama bulan

Ramadhan 1438 H

Amsterdam,

Belanda

27 Mei s.d 26 Juni

2017

28 Asia Society Hong Kong - Food and

Cultural Diplomacy

Hong Kong 24-31 Mei 2017

29 Gourmand World Cookbook Award Yantai, China 26-30 Mei 2017

30 2nd Asia Pacific International

Puppetry Festival

Nanchong, China 1-6 Juni 2017

31 4th International Comedy Festival Gori, Georgia 4-13 Juni 2017

32 Pameran CAMPBASELrevisited Basel, Swiss 12-18 Juni 2017

33 Pelatihan Tari Kecak dan tari

Tradisional Indonesia lainnya

Bulgaria

34 Festival Folk Dance and Musician

Festival Perkhuli

Tbilisi, Georgia 16-20 Juni 2017

35 International Cunture & Music Festival

"DUKATFEST 2017"

Banja Luka,

Bosnia dan

Herzegovina

17-21 Juni 2017

36 First World Heritage Managers Forum Krakow, Polandia 30 Juni s.d 6 Juli

2017

37 World Peace Trio European Tour 2017

dan promosi seni budaya

London, Vienna,

Munich dan

Roma

3-19 Juli 2017

Page 64: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

60 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

38 Festival De Montoire Perancis 4 Juli s.d 28 Agustus

2017

39 program Summer School “Data

Analysis in R”

Belanda 22 Juli – 5 Agustus

2017

40 Penelitian benda-benda budaya dan

senjata tradisional Indonesia

Belgia dan

Jerman

1-13 Agustus 2017

41 Festival Indonesia (FI) Rusia 4-6 Agustus 2017

42 kunjungan dalam rangka menjalin

kerjasama dan pengembangan

kapasitas juga studi banding terkait

regulasi perfilman sampai dengan

program sertifikasi

New York dan LA 26 Agustus s.d 3

September 2017

43 Salon Suisse-Venice Biennale Venezia, Swiss 28 Agustus s.d 3

September 2017

44 Residensi Gamelan London, Inggris 1 September-30

November 2017

45 Resepsi diplomatik perayaan HUT ke-

72 RI dan promosi gastronomi

Indonesia di restoran Callens Café

Brussel, Belgia 6-9 September 2017

46 Festival Pasar Hamburg Hamburg, Jerman 9-10 September

2017

47 OZ Asia Festival Adelaide,

Australia

21 Setpember s.d 8

Oktober 2017

48 2nd Indonesian Cultural Festival Baku, Azerbaijan 9-12 September

2017

49 Indonesia Jazz Night with Dwiki

Dharmawan

Astana,

Kazakhstan

12-14 September

2017

50 Toronto International Film Festival Toronto, Kanada 10-17 September

2017

51 Pelatihan Pencak Silat Uzbekistan dan

Kyrgiztan

25 September s.d 27

Oktober 2017

52 2017 IMACO International Symposium Andong, Korea

Selatan

29 September s.d 1

Oktober 2017

53 11th International Franz Liszt Piano

Competition

Utrecht, Belanda 8-22 Oktober 2017

54 13th International Festival of Visual

Theatre Schools METAFORMS

Wroclaw,

Polandia

11-14 Oktober 2017

55 Frankfurt Book Fair 2017 Frankfurt, Jerman 11-15 Oktober 2017

56 Yecheon World Traditional Archery

Festival (YWTA)

Yecheon, Korea

Selatan

13-16 Oktober 2017

57 Cannadian Council for Southeast

Asian Studies (CCSEAS0 2017

Conference

York University,

Kanada

26-28 Oktober 2017

58 pameran kolaborasi antara seniman

Indonesia dan seniman Denmark

dengan tema Heritage Influences

Kopenhagen,

Denmark

10-12 November

2017

59 Pagelaran Busana dan Pameran Kain

Negeriku Jambi oleh Barli Asmara

Madrid, Spanyol 7-14 November

2017

60 kunjungan dalam rangka kerjasama

dengan Australian Museum Sydney

Sydney, Australia 7-11 November

2017

61 3rd Asia-Pacific Conference on

Underwater Cultural Heritage,

Hong Kong 27 November s.d 2

Desember 2017

62 2017 Gamelan Composers Forum London, Inggris 4-10 Desember 2017

63 sesi ke-12 sidang Intangible Cultural

Heritage

Jeju, Korea

Selatan

4-8 Desember 2017

64 workshop, pertunjukan dan kolaborasi

musik

Asturias, Spain 11-22 Desember

2017

Page 65: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 61

65 workshop dan pertunjukan

permainan tradisional Sunda

Guangxi Normal

University, China

18-25 Desember

2017

66 New York (Couture Fashion Week) New York November 2017

4. Pengembangan Rumah Budaya Indonesia di Mancanegara

Rumah Budaya Indonesia di Mancanegara merupakan wahana untuk

mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia dalam rangka

meningkatkan citra dan apresiasi masyarakat internasional terhadap Indonesia.

Pendirian Rumah Budaya Indonesia di mancanegara dimaksudkan:

1) Sebagai rumah ekspresi dan presentasi seni budaya Indonesia bagi

masyarakat internasional, maupun WNI yang menetap di luar negeri

(Indonesian culture expression),

2) Sebagai rumah belajar budaya Indonesia bagi masyarakat internasional,

maupun WNI yang menetap di luar negeri (Indonesian culture learning), dan

3) Sebagai rumah diskusi dan pengembangan citra budaya Indonesia agar

dapat lebih dikenal luas oleh masyararakat internasional maupun WNI yang

menetap di luar negeri, khususnya penguatan pengakuan internasional akan

icon-icon budaya Indonesia (tangible maupun intangible) (Indonesian Culture

Advocacy and Promotion)

Fungsi Rumah Budaya Indonesia di Mancanegara:

1) Sebagai RUMAH EKSPRESI DAN PRESENTASI SENI BUDAYA Indonesia bagi

masyakarakat internasional maupun WNI yang menetap di luar negeri.

2) Sebagai RUMAH BELAJAR BUDAYA Indonesia bagi masyarakat internasional

maupun WNI yang menetap di luar negeri, seperti: Belajar Menari,

Gamelan/angklung/kolintang/musik tradional lain, Bahasa, Masakan

Indonesia, dll.

3) Sebagai RUMAH DISKUSI DAN PENGEMBANGAN CITRA Budaya Indonesia agar

dapat lebih dikenal luas oleh masyararakat internasional maupun WNI yang

menetap di luar negeri , khususnya penguatan pengakuan internasional akan

icon-icon budaya Indonesia (tangible maupun intangible).

Pengembangan Rumah Budaya Indonesia di Mancanegara dengan memberikan

fasilitasi dan aktivasi di Rumah Budaya Indonesia di 10 (sepuluh) negara: yaitu

Amerika Serikat, Perancis, Australia, Belanda, Jepang, Jerman, Timor Leste, Turki,

Myanmar, dan Singapura, sebagai berikut:

Tabel 25.

Fasilitasi dan Aktivasi di Rumah Budaya Indonesia Tahun 2017

No Kegiatan Negara Waktu

1 Indonesian Corner

Indonesian Corner merupakan wadah untuk melaksanakan

berbagai aktivitas budaya, pameran dan penyediaan

akses informasi mengenai budaya di Indonesia. Indonesia

melakukan pengisian Indonesian Corner dengan

mengirimkan alat-alat musik tradisional, pakaian tradisional,

buku-buku budaya, maupun publikasi lainnya berdasarkan

permintaan dari negara yang bersangkutan.

Amerika Serikat,

Inggris, Mesir,

Selandia Baru, Timor

Leste, Afrika

Tengah, Lebanon,

dan Korea Selatan

Januari-

Desember 2017

Page 66: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

62 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

2 Vinculos Indonesia

Vinculos Indonesia merupakan kerjasama di bidang musik

dan kebudayaan yang mengajarkan integrasi sosial

budaya melalui musik dengan cara mempromosikan dan

memperkenalkan kebudayaan yang berbeda, cara hidup,

adat istiadat, tanpa diskriminasi sosial, agama, kelas sosial

antara seniman OCAS dari Asturias, Spanyol dengan

seniman Indonesia yang diselenggarakan di Sumatra Utara,

Kepulauan Seribu dan Jakarta. Kegiatan yang berupa

workshop, konser interaktif dan kolaborasi dengan musisi

lokal yang berlangsung selama 2 minggu.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat

kembali citra Indonesia sebagai pusat keragaman budaya

dan pariwisata di dunia internasional, serta dapat

memberdayakan masyarakat Indonesia yang tergabung

dalam berbagai komunitas seni, budaya dan pariwisata

lewat kerjasama kebudayaan

Indonesia 26 Juli- 4 Agustus

2017

3 Festival Gamelan Internasional

Festival Gamelan Internasional merupakan kegiatan

seminar, workshop, kolaborasi, pemberian penghargaan,

pertunjukan Setan Jawa karya Garin Nugroho.

Penghargaan khusus oleh Kemdikbud atas nama Bangsa

Indonesia, diberikan kepada tiga pelopor gamelan Inggris:

Alec Roth, Neill Sorrell, dan Anne Hunt.

Rangkaian kegiatan ini, tujuannya untuk; 1) melihat

eksistensi gamelan dunia, 2) sebagai bagian dari strategi

diplomasi budaya Indonesia, dan 3). sebagai pemetaan

dalam rangka “membawa pulang kembali” gamelan ke

Indonesia dalam kegiatan yang bertajuk serupa

“International Gamelan Festival” (IGF) 2018. Seminar untuk

mengeksplorasi gamelan Indonesia ke dunia Internasional,

sekaligus menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang

perkembangan gamelan Indonesia di dunia dari peserta

yang hadir. Dengan kegiatan workshop diharapkan terjadi

interaksi antar maestro gamelan dunia, sehingga ada

kolaborasi keahlian gamelan dalam ekspresi yang berbeda.

Inggris dan

Skotlandia

7-15 September

2017

4 Indonesian Weekend

Indonesian Weekend merupakan sebuah festival tahunan

akhir pekan yang diselenggarakan di jantung kota London,

salah satu kota yang memiliki multi budaya dan

keberagaman. Tahun ini adalah tahun kedua kali nya

festival Indonesian Weekend diselenggarakan. Festival

tersebut menampilkan Indonesia kepada Internasional

dengan atraksi kebudayaan, kuliner, industri fesyen dan

juga tentunya pameran pariwisata Indonesia untuk

menunjukan betapa luar biasa dan indahnya tempat-

tempat di Indonesia.

Inggris 21-25 Juli 2017

Page 67: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 63

5 Pendukungan Pencak Silat dan Gastronomi Perancis 7-13 Mei 2017

6 Sayembara Desain Pendirian Patung Soekarno Meksiko 7-13 November

2017

5. Kerjasama Kebudayaan Kawasan Asia

Kegiatan Kerjasama Kebudayaan yang diikuti oleh Direktorat Jenderal

Kebudayaan selama tahun 2017 di kawasan ASIA telah memfasilitasi 14 Kegiatan

di 6 negara dengan mengirimkan 51 orang. Kegiatan tersebut meliputi:

a. Technical Session and the Plenary Session of the International

Coordinating Committee (ICC) for the Safeguarding and Development of the

Historic Site of Angkor diselenggarakan di Siem Reap, Cambodia pada tanggal

24-25 Januari 2017 dengan tema ICC-Angkor merupakan forum para ahli di

bidang arsitektur, arkeologi dan lain-lain untuk saling bertukar pengalaman

terkait pelestarian Angkor. Konferensi tersebut diselengarakan bersama kantor

UNESCO Phnom Pehn, bertindak sebagai Sekretariat ICC.

Gambar 8. Konferensi ICC

b. Preparatory meeting for the Underwater Heritage Conference diselengarakan

the ASEAN Secretariat, UNESCO Jakarta pada tanggal 9 Februari 2017 dengan

tema Meningkatkan Kesadaran Kepada Pembuatan Kebijakan Mengenai

Konvensi UNESCO 2001 tentang Perlindungan peninggalan cagar budaya

bawah air.

c. Kegiatan ASEAN Puppet Festival dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada

tanggal 19-26 April 2017 dengan tema penampilan budaya dari Negara

Thailand di DI Yogyakarta. Pertunjukan wayang semakin menarik perhatian

para generasi millennial yang semakin jarang menonton wayang. Selama

ASEAN Puppet Festival di Bangkok, Wayang Golek Multimedia dari Indonesia

tampil sebanyak tiga kali. Pada tanggal 20 April 2017, wayang dari delapan

Negara anggota ASEAN bergiliran pentas masing-masing selama 5 menit pada

Opening Ceremony di Teater Nasional Bangkok yang dihadiri oleh Wakil

Page 68: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

64 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Perdana Menteri Thailand, Tanasak Patimapragorn. Selanjutnya Indonesia

mendapat jadwal pertunjukan pada tanggal 23 April 2017 di Pusat Seni

Kontemporer Ratchadamnoen dan tanggal 25 April 2017 di Teater Nasional

Bangkok. Berbeda dengan Opening Ceremony, Indonesia harus menyuguhkan

pergelaran lengkap berdurasi 20 menit pada dua kesempatan tersebut. Selain

itu, Indonesia juga dilibatkan dalam workshop bersama dengan peserta dari

Negara-negara lainnya di Pusat.

d. Bangkok ASEAN Film Festival 2017 dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada

tanggal 27 April-8 Mei 2017 di hadiri oleh Kementerian Luar Negeri berkolaborasi

dengan Pusat Pengembangan Film dengan tema The year of the event

dengan menampilkan film-film dari Negara anggota ASEAN yang akan

ditayangkan di bioskop-bioskop besar di kota – kota besar di Thailand.

Tindaklanjut kegiatan ini adalah Untuk meningkatkan kesadaran akan

keberadaan film-film ASEAN pada komunitasnya.

Gambar 9. Bangkok ASEAN Film Festival 2017

e. Pertemuan ke-18 ASEAN Committee on Culture and Information (COCI) Sub

Committee on Culture (SCC) dan Pertemuan ke-6, ASEAN Plus Three Cultural

Cooperation Network (APTCCN) berlangsung sejak tanggal16-20 Mei 2017

dihadiri oleh seluruh negara Anggota ASEAN dan ASEAN Plus Three Countries.

Pertemuan membahas mengenai antara lain: proyek-proyek yang sudah,

sedang dan akan berjalan serta tindak lanjut kebijakan terkait di bidang

kerjasama kebudayaan di ASEAN dan Mitra Wicara ASEAN.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Warisan Diplomasi Budaya melaporkan

antara lain mengenai proyek- proyek kebudayaan yang telah selesai

dilaksanakan oleh Indonesia menggunakan dana ASEAN Culture Fund(ACF)

seperti: Workshop on ASEAN Textile Motif pada tanggal 10-13 Mei 2017 di Solo,

Jawa Tengah dan ASEAN Learning from the Cultural Experts pada tanggal 8-14

Agustus 2016 di Jakarta dan Bandung.

Page 69: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 65

Adapun 2 (dua) usulan proyek Indonesia untuk tahun 2018 yang telah diterima

oleh forum pertemuan Sub Komite Kebudayaan berjudul ASEAN Contemporary

Dance Festival. Proyek tersebut akan dilaksanakan pada bulan September 2018

di Jakarta dan Jawa Timur dengan total dana sebesar USD.48.000,00.

Sementara dalam kerangka kerja sama dengan ASEAN Plus Three, Indonesia

mengusulkan proyek berjudul ASEAN Plus Three Young Chef Exchange:

Celebration of Traditional Cuisine dengan usulan dana sebesar USD.135.000.

Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 di

Jakarta dan Bandung.

Indonesia akan menjadi tuan rumah rangkaian pertemuan The Ministers

Responsible for Culture and Arts (AMCA) dan The Senior Officials on Culture and

Arts (SOMCA) pada tahun 2018. Sebagai persiapan dari pertemuan tersebut,

Indonesia diharapkan dapat menyiapkan usulan 1 (satu) kota untuk

dianugerahkan sebagai ASEAN City of Culture.

f. Kunjungan Menteri Kebudayaan Thailand dan Pertunjukan Ramakien

Ramayana dilaksanakan di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 20-24 July

2017. Kunjungan Menteri Kebudayaan Thailand ke Indonesia, membawa Tim

Tari untuk pementasan Ramakien (Ramayana versi Thailand) di Candi

Prambanan

g. 50th ASEAN Anniversary Dalam rangka merayakan ulang tahun emas ASEAN,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar acara ASEAN Week

yang dilaksanakan di Kota Tua, Jakarta pada tanggal 3-6 Agustus 2017. Acara

tersebut mengusung beberapa tema seperti ASEAN Literary Festival, Seminar

Panji, Pameran Kebudayaan, Performing Art, dan ASEAN Food Festival. Negara-

negara anggota ASEAN yang diwakili oleh Kedutaan Besar yang ada di Jakarta

juga turut hadir dalam acara tersebut.

Tujuan diselenggarakan nya acara ASEAN Week merupakan sebagai bentuk

kontribusi Indonesia dalam rangka merayakan Ulang Tahun Emas ASEAN.

Disamping itu, acara ini juga meningkatkan hubungan diplomatic baik secara

bilateral, regional dan Internasional. Para peserta yang ikut meramaikan acara

tersebut merupakan dari kalangan siswa SMP, SMA, Mahasiswa, dan Media.

Masih dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ke 50 ASEAN, Kementerian Luar Negeri

menyelenggarakan seminar sehari dan pameran tentang kerjasama ASEAN di

Karaton kota Cirebon pada tanggal 5 September 2017 dihadiri oleh 150 orang

perserta dengan komposisi perwakilan dari Karaton Kesepuhan, instansi terkait

Pemerintah Kota Cirebon, Kalangan Civitas akademi dan mahasiswa di Kota

Cirebon dan Pelaku Budaya terkait dengan tema Peringatan HUT ASEAN ke-50,

tindak lanjut kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang perkembangan kerja sama di ASEAN.

Page 70: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

66 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

h. ASEAN Singer Fest dilaksanakan di Manila, Philippines pada tanggal 6-8 Agustus

2017 dihadiri oleh Penyanyi adalah Mia Ismi Halida sekaligus pemain biola solo

Dengan tema ASEAN Singing Contest

Gambar 10. ASEAN Singer Fest

i. ASEAN Dance Festival dilaksanakan di Vietnam pada tanggal 20-24 Agustus

2017. Penampilan tari diisi oleh sanggar Saraswati dengan tema Dance

Performance. Tindak lanjut kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman

masyarakat terhadap Komunitas ASEAN dan menumbuhkan kesadaran mereka

terhadap upaya untuk memajukan komunitas.

Gambar 11. ASEAN Dance Festival

j. ASEAN Young Contemporary Music Concert dilaksanakan di Viantiane, Laos

PDR pada tanggal 23-27 Agustus 2017 dihadiri oleh Dua orang penyanyi Muda :

Tussy Mutyandini Martoyo dan Ade Firman Hakim dengan tema Contemporary

Music Concert ASEAN Youth Ensemble and International Symposium,

Page 71: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 67

dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 25 Agustus-3 September 2017.

Sebagai co-host, Princess Galyani Vadhana Institute of Music.

k. Festival kebudayaan BIMP EAGA dilaksanakan di Philippines, tanggal 20-24

September 2017, merupakan kali pertama diadakan dan diikuti oleh empat

anggota yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, and Philippines. Lebih

dari 1000 orang hadirin memadati gedung pertunjukan di SM Mall General

Santos (Gensan) City menyambut meriah rangkaian tarian tradional Indonesia

yang ditampilkan dengan sangat apik oleh kelompok tari Ayodia Pala

Indonesia.

l. ASEAN-India Music Festival 2017 dilaksanakan di Pulana Qila, New Delhi 6-8

Oktober 2017. Festival ini merupakan festival music tingkat ASEAN yang mana

setiap negara ASEAN memberi perwakilan group music untuk tampil di acara

tersebut. Indonesia memilih L'Alphalpha menjadi perwakilan Indonesia untuk

ASEAN-India Music Festival 2017

Gambar 12. ASEAN – India Music Festival 2017

m. MASTERCLASS ON THE VIRTUAL REALITY CULTURE HERITAGE STORYTELLING : THE

RESEARCH AND DEVELOPMENT PROCESS dilaksanakan di Park Royal Hotel, Kuala

Lumpur, Malaysia pada tanggal 7- 13 November 2017. Guna mempromosikan

Virtual Reality (VR) sebagai alat/platform untuk melestarikan warisan budaya,

berbagi pengetahuan tentang penelitian dan pengembangan proyek melalui

masterclass, untuk mendorong keterampilan yang dapat dipindahtangankan

dalam penelitian dan pengembangan aplikasi VR di antara anggota ASEAN.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dicky Adi Prasetyo, Mahasiwa Bina Nusantara sebagai

delegasi dari Indonesia

n. Sidang ke-52 ASEAN Committee on Culture and Information (ASEAN-COCI) di

Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 20-24 November 2017. Pertemuan ini

membahas sejumlah agenda termasuk kegiatan ASEAN bersama Dialogue

Partners seperti China, India, Jepang, Korea, Rusia, dan Plus Three, serta ASEAN

– Non Governmental Organisations, Review and Updates Proyek yang sedang

berjalan yang menggunakan dana ACF dari tahun 2011-2017, Project with

Page 72: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

68 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Pending Completion and Financial Reports, Presentasi dan Pertimbangan

Usulan Proposal Proyek Tahun 2018, Rencana Operasional SCC tahun 2018 –

2020, Proyek Kebudayaan yang terkait dengan pelaksanaan Hari Ulang Tahun

ASEAN ke-50, Other Matters, Pertimbangan dan Adopsi Laporan SCC pada

52nd ASEAN COCI dan Penutupan Sidang SCC

Gambar 13. Sidang ke-52 ASEAN

Page 73: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 69

B. REALISASI ANGGARAN

Pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun

2017 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.927.057.813,000- berdasarkan Instruksi

Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga

dalam Pelaksanaan APBN Tahun 2017, dilakukan selfblocking sebesar Rp 215.625.383.000,-

sehingga sisa anggaran sebesar Rp 1.711.432.430.000,- dapat terealisasi sebesar Rp

1.564.350.697.109,- atau 91,41 % lebih rendah dari target sebesar 94,25 %. Target dan

realisasi anggaran tersebut dapat digambarkan dalam grafik berikut ini.

Grafik 4

Target dan Realisasi Anggaran Tahun 2017

Realisasi anggaran per jenis belanja Direktorat Jenderal Kebudayaan tengah tahun

2017 menunjukkan bahwa Belanja Pegawai dapat terealisasi sebesar 94,56 %, Belanja

Barang sebesar 89,43 %, dan Belanja Modal sebesar 94,21 %.

Pengukuran kinerja program dan akuntabilitas keuangan Direktorat Jenderal

Kebudayaan tahun 2017 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kinerja program jumlah mata budaya yang dilestarikan dengan target sebesar

91.332 mata budaya dapat terealisasi sebesar 114.873 mata budaya, atau 125.78

%, dengan dukungan anggaran setelah dilakukan selfblocking untuk

merealisasikan target kinerja tersebut sebesar Rp 576.570.469.000,- dengan

realisasi sebesar Rp 559.422.097.685,- atau 97,03 %

2. Kinerja program jumlah negara yang menjalin hubungan kerjasama dan

pertukaran informasi budaya dengan target 46 negara dapat terealisasi sebesar

49 negara, atau 106,52 %. Realisasi kinerja tersebut didukung anggaran setelah

dilakukan selfblocking sebesar Rp 65.219.716.000,- dapat terealisasi sebesar Rp

62.139.722.117,- atau sebesar 95,28 %.

Page 74: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

70 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Page 75: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 71

BAB IV

P E N U T U P

Kinerja Program Pelestarian Budaya pada Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun 2017

dengan target sebanyak 2 kinerja program dapat terealisasi melebihi target yang

ditetapkan, yaitu: Jumlah mata budaya yang dilestarikan, dengan target sebanyak

91.332 mata budaya dapat terealisasi sebanyak 114.873 mata budaya, atau 125,78 %;

dan Jumlah negara yang menjalin hubungan kerjasama dan pertukaran informasi

budaya, dengan target 46 negara dapat terealisasi sebanyak 49 negara, atau 106,52 %.

Pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat Jenderal Kebudayaan tahun

2017 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.927.057.813,000- berdasarkan Instruksi

Presiden RI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga

dalam Pelaksanaan APBN Tahun 2017, dilakukan selfblocking sebesar Rp 215.625.383.000,-

sehingga sisa anggaran sebesar Rp 1.711.432.430.000,- dapat terealisasi sebesar Rp

1.564.350.697.109,- atau 91,41 % lebih rendah dari target sebesar 94,25 %.

Peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun 2018 diprioritaskan

pada pelestarian budaya untuk mendukung prioritas nasional peningkatan pendidikan

karakter dengan melibatkan para pelaku budaya di antaranya: akademisi, maestro,

seniman, pegiat budaya, dan komunitas.

Peningkatan kinerja jumlah negara yang menjalin kerjasama dan pertukaran informasi

budaya, pada tahun 2018 diarahkan pada keberhasilan penyelenggaran even

internasional, aktivasi rumah budaya Indonesia, dan pengiriman misi kebudayaan ke

negara-negara mitra.

Page 76: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

72 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Page 77: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 73

LAMPIRAN

Page 78: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

74 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Page 79: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 75

Page 80: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

76 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

Page 81: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 77

TARGET RENSTRA 2015 - 2019

4.1.1. PELESTARIAN KEBUDAYAAN

No Sasaran program Indikator kinerja

Program

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya

kesadaran dan

pemahaman

masyarakat akan

keragaman budaya

(kebhinnekaan)

untuk mendukung

terwujudnya

karakter dan jatidiri

bangsa yang

memiliki ketahanan

budaya

Nilai Sejarah yang

diapresiasi oleh

masyarakat

meningkat dari

21.000 orang pada

tahun 2014

menjadi 35.000

orang pada tahun

2019

21.000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000

Kecamatan yang

memanfaatkan

Bioskop Keliling

untuk Pemutaran

Film sebanyak

1470 kecamatan

220 1,470 1,470 1,470 1,470

2 Meningkatnya

apresiasi terhadap

keragaman seni

dan kreativitas

karya budaya.

siswa yang

memanfaatkan

bantuan fasilitasi

sarana budaya

meningkat dari

46.900 siswa pada

tahun 2014

menjadi 948.500

siswa pada tahun

2019

46.900 65,100 128,800 189,000 252,000 313,600

Jumlah orang yang

mengapresiasi

karya budaya pada

tahun 2019

meningkat sebesar

50 % dari

21.972.370 orang

(2014)

8,250,000 9,000,000 9,750,000 10,500,000 11,250,000

3 Meningkatnya

apresiasi terhadap

nilai sejarah dan

kualitas

pengelolaan dalam

upaya pelindungan,

pengembangan

dan pemanfaatan

warisan budaya

Jumlah cagar

budaya yang

dilestarikan

meningkat dari

2.642 cagar

budaya pada

tahun 2014

menjadi 12.507

cagar budaya

sampai tahun 2019

2,642 2,500 2,500 2,500 2,502 2,505

Jumlah kekayaan

budaya yang

ditetapkan

meningkat dari 96

pada tahun 2014

96 100 150 200 250 300

Page 82: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

78 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

No Sasaran program Indikator kinerja

Program

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

menjadi 1.000

kekayaan budaya

sampai tahun 2019

4

Meningkatnya

kerjasama dan

pertukaran

informasi budaya

antara Indonesia

dan mancanegara

Jumlah negara

yang menjalin

hubungan kerja

sama dan

pertukaran

informasi budaya

dengan Indonesia

(Non kumulatif)

meningkat dari 27

negara pada tahun

2014 menjadi 52

negara pada tahun

2019

27 40 43 46 49 52

5

Meningkatnya

kapasitas sumber

daya

pembangunan

kebudayaan dalam

mendukung upaya

pelindungan,

pengembangan,

dan pemanfaatan

kebudayaan.

Jumlah sarana

prasarana budaya

yang direvitalisasi

dan dibangun: 10

museum yang

dibangun, 71

museum yang

direvitalisasi, 22

taman budaya

yang direvitalisasi,

9 taman budaya

yang dibangun,

dan selesainya

pengembangan

Museum Nasional

dan

GaleriNasional.

27 33 34 34 34

4.1.2. DUKUNGAN TEKNIS DAN MANAJEMEN LAINNYA

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Penegakan hukum

dalam rangka

peningkatan disiplin

dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-

undangan

Dokumen layanan

bidang hukum

6 6 6 6 6 6

2 Peningkatan pelayanan

publik dan kualitas

SDM Bidang

Dokumen

Perencanaan dan

evaluasi program

14 14 14 14 14 14

Page 83: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 79

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

kebudayaan Fasilitasi Tata Kelola

Bidang Kebudayaan 0 34 34 34 34 34

Dokumen Keuangan 14

15 15 15 15 15

Dokumen

Kepegawaian 10 10 10 10 10 10

Pembangunan Sarana

dan Prasarana Bidang

Permuseuman 0

0 1 1 1 1

3 Pengembangan

kemitraan antara

pemerintah pusat dan

daerah, serta

pemangku kepentingan

lainnya baik

masyarakat maupun

dunia usaha

Dokumen Kerjasama

Antar Instansi 4

4 4 4 4 4

Dokumen Fasilitasi

Program yang Diinisiasi

oleh Masyarakat

0 20 110 110 130 130

4 Peningkatan kualitas

informasi dan basis

data kebudayaan

Dokumen Kehumasan 6 8 8 8 8 8

Dokumen Data dan

Statistik Kebudayaan 5 5 5 5 5 5

Dokumen Penyuluh

budaya 150 150 150 150 150 150

4.1.3. PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Pelestarian dan

pengelolaan warisan

budaya benda (cagar

budaya)

Cagar Budaya yang

dilestarikan 2,522

2,500 2,500 2,500 2,502 2,505

Revitalisasi Cagar

Budaya

0 13 20 25 28 30

Page 84: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

80 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

2 Peningkatan

kepercayaan

antarwarga dengan

ruang dialog di

museum dan cagar

budaya

Even cagar budaya

dan museum yang

diapresiasi

masyarakat 13 15 9 9 9 9

3 Peningkatan

ketersediaan kualitas

sumber daya manusia

kebudayaan yang

tersertifikasi

(permuseuman dan

pelestarian cagar

budaya)

Peserta Pembinaan

Teknis

428 620 620 620 620 620

4 Pendataan aset

budaya khususnya

cagar budaya dan

koleksi museum

Cagar Budaya yang

didaftar dan

ditetapkan 515

2,030 4,030 6,030 8,030 10,030

Koleksi museum yang

diregistrasi

(didokumentasi) 10,000

10,000 10,000 10,000 10,000 10,000

Museum yang

distandarisasi 100 100 133 105 105 143

5 Pembangunan dan

revitalisasi museum Museum yang

didirikan (Non

Komulatif)

9 11 10 10 10 10

Museum yang

direvitalisasi

30 11 15 15 15 15

6 Penegakkan hukum

dalam kewenangan

pelaksanaan undang-

undang Nomor 11

tahun 2010 tentang

Cagar Budaya

Penanganan kasus

pelestarian cagar

budaya dan

permuseuman 1 10 10 10 10 10

4.1.4. PEMBINAAN KESENIAN

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Peningkatan

kepercayaan

antarwarga; (antara

lain dengan membuka

Kesenian yang

difasilitasi 92

0 100 105 110 115

Page 85: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 81

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

ruang dialog budaya,

seni pertunjukan,

festival (pengobatan

tradisional, kuliner),

olahraga masyarakat,

permainan tradisional)

2 Pembangunan dan

revitalisasi sarana

kesenian

Taman Budaya yang

Direvitalisasi 15 3 4 5 5 5

Taman Budaya yang

Dibangun 0 0 2 2 2 3

Penyusunan

Masterplan dan

Pembangunan Pusat

Kesenian Indonesia

0 0 1 1 1 1

3 Pengembangan

kreativitas dan

produktivitas pelaku

seni

Apresiasi karya seni

oleh masyarakat 15 13 30 30 30 30

Fasilitasi Komunitas

Kesenian 0 0 148 148 148 149

4 Peningkatan

ketersediaan kualitas

sumber daya manusia

kebudayaan yang

tersertifikasi

Peserta Bimbingan

Teknis Pelestarian dan

Pengembangan

Kesenian 66

286 320 320 320 320

5 Peningkatan

Ketersediaan Sarana

dan Prasarana

Kebudayaan

Kesenian di Sekolah

yang Difasilitasi 138 180 340 510 680 850

Fasilitasi Seni Budaya

Laboratorium Seni

Budaya dan Film 0 6 28 30 40 46

6 Pengembangan

karakter dan jati diri

bangsa melalui materi

ajar kesenian untuk

menghaluskan budi

pakerti siswa

Pengkayaan Materi

Ajar Seni

3 8 10 10 11 11

7 Pendataan Aset Budaya

khususnya kesenian

Data Kesenian yang

Dikelola 0 6 5 6 6 6

8 Pelindungan,

pengembangan dan

aktualisasi nilai dan

tradisi dalam rangka

memperkaya dan

memperkukuh

khasanah budaya

Kesenian yang

Direvitalisasi

2 2 2 3 4 5

Page 86: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

82 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

bangsa.

4.1.5. PEMBINAAN KEPERCAYAAN THD TUHAN YME DAN ADAT TRADISI

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Penguatan Lembaga

Adat (Pemberdayaan

Masyarakat Adat dan

Komunitas Budaya)

Komunitas Budaya

yang difasilitasi 216 173 175 180 180 180

Desa Adat yang

direvitalisasi 15 118 118 120 120 120

2 Peningkatan

kepercayaan

antarwarga antara lain

dengan memanfaatkan

nilai-nilai tradisional

dan dialog dengan

masyarakat adat dan

kepercayaan terhadap

Tuhan YME

Kepercayaan

Terhadap Tuhan YME

dan Tradisi yang

Diapresiasi

Masyarakat 16

1,105 1,105 1,110 1,110 1,120

3 Pencegahan

diskriminasi dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa dan

bernegara

Dialog Pengakuan

Hak-hak Sipil

Komunitas Adat dan

Penghayat

Kepercayaan

10 8 8 8 8 8

4 Perlindungan,

pengembangan dan

aktualisasi nilai dan

tradisi dalam rangka

memperkaya dan

memperkukuh

khasanah budaya

bangsa

Pengetahuan dan

Ekspresi Budaya

Kepercayaan dan

Tradisi yang

direvitalisasi

80 83 83 85 85 88

5 Peningkatan peran

lembaga keluarga,

lembaga adat dan

pendidikan dalam

internalisasi nilai-nilai

luhur budaya bangsa

Pemberdayaan

Kepercayaan dan

Tradisi

10 8 8 8 8 8

Page 87: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 83

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

6 Pendataan aset budaya

khususnya

kepercayaan dan

tradisi

Aset budaya

kepercayaan dan

tradisi yang terdata 1,000 1,000 1,000 1,250 1,250 1,500

4.1.6. PENGEMBANGANSEJARAH

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Pendidikan karakter

dan pekerti bangsa

yang dilandasi oleh

nilai-nilai kearifan

lokal

Buku Sejarah

(Termasuk Atlas dan

Buku Sejarah) 13 12 12 13 13 13

Dokumen Sumber Sejarah

9 11 11 11 11 11

Penyusunan Buku Tokoh Inspiratif

0 0 6 3 3 3

2 Pemahaman

peningkatan

kompetensi SDM

tentang nilai-nilai

kesejarahan dan

wawasan kebangsaan

Peserta Bimbingan

Teknis

100 2,413 2,413 2,413 2,413 2,413

3 Sinergitas antara

pemerintah pusat,

daerah, masyarakat,

dan dunia usaha

dalam pelestarian

warisan budaya

Even sejarah yang

difasilitasi

33 33 34 34 34 34

4 Peningkatan

Pemahaman tentang

nilai-nilai kesejarahan

dan wawasan

kebangsaaan

Nilai Sejarah yang

diapresiasi oleh

masyarakat 21,000 35,000 35,000 35,000 35,000 35,000

5 Peningkatan Kualitas

Informasi dan Basis

Data Kebudayaan

Data Sejarah yang

Diinventarisir 0 100 125 150 175 200

6 Pengembangan

Rumah Budaya

Nusantara di dalam

negeri

Fasilitasi

pengembangan

Rumah Budaya

Nusantara

15 34 34 34 34 34

4.1.7. PENGUATAN DIPLOMASI BUDAYA

Page 88: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

84 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Pendidikan

karakter dan

pekerti bangsa

yang dilandasi oleh

nilai-nilai kearifan

lokal

Peserta

Internalisasi Nilai

Warisan Budaya

dunia

1,001,900 1,201,200 1,205,000 1,207,000 1,209,000 1,211,000

Penghargaan

Tokoh Inspiratif

Bidang

Kebudayaan 0

5 5 5 5 5

Penghargaan

Bintang Budaya

Paramadharma

dan Satyalancana

15 15 15 15 15 15

Anugerah

Kebudayaan dan

Maestro

33 80 80 80 80 80

2 Pelindungan,

pengembangan

dan aktualisasi nilai

dan tradisi dalam

rangka

memperkaya dan

memperkukuh

khasanah budaya

bangsa.

Kekayaan Budaya

Yang Ditetapkan

50 100 150 200 250 300

3 peningkatan

diplomasi budaya

luar negeri

Negara yang

Mengapresiasi

Diplomasi Budaya

Indonesia

32 36 43 46 49 52

4 Pengembangan

pusat kebudayaan

di luar negeri

Negara yang

Mengapresiasi

Rumah Budaya

Indonesia

10 10 11 11 12 12

5 Pelestarian dan

pengelolaan

warisan budaya

(benda dan tak

benda)

Warisan Budaya

Nasional dan

Dunia yang

Dikelola

8 20 22 24 26 28

Dialog dengan

Stakeholder

Warisan Budaya

Nasional dan

Dunia yang

Dikelola

0 2 2 2 2 2

4.1.8. PENGELOLAAN PERMUSEUMAN ( UPT MUSEUM)

Page 89: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 85

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Terlaksananya

Pengelolaan Koleksi

Museum

Koleksi Museum yang

Dikelola (termasuk

Koleksi museum yang

direinventarisasi dan

diakuisisi)

60,490 63,609 63,610 63,610 63,610 63,610

2 Meningkatnya Fungsi

Museum Sebagai

Sarana Edukasi dan

Rekreasi

Masyarakat yang

Mengapresiasi

Museum

168,176 294,347 300,697 300,697 300,697 300,697

Museum yang Direvitalisasi

3 0 2 2 0 0

Museum Nasional yang Dibangun dan Ditata (M2/non akumulatif)

5,050 39,000 39,000 39,000 0 0

3 Meningkatnya Kajian

Pengembangan

Permuseuman

Kajian

Pengembangan

Permuseuman (tata

pameran,

pengunjung, dan

koleksi)

23 23 25 26 27 28

4.1.9. PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN PENINGGALAN PURBAKALA (UPT BPCB)

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1. Terlaksananya

Pelindungan,

pengembangan, dan

pemanfaatan cagar

budaya

Jumlah Cagar Budaya yang dilestarikan

3,036 5,734 5,738 5,738 5,738 5,738

Pembebasan Lahan

Situs Cagar Budaya

Milik Masyarakat

0 4 4 4 4 4

Jumlah Naskah hasil

kajian pelestarian

cagar budaya

96 84 95 95 95 95

Jumlah Peserta

Internalisasi Cagar

Budaya

119,743 121,918 122,000 122,000 122,000 122,000

Jumlah Dokumen

pelestarian cagar

budaya

1,337 1,995 1,995 1,995 1,995 1,995

4.1.10. PELESTARIAN SEJARAH DAN NILAI TRADISI (UPT BPNB)

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

Page 90: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

86 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Terlaksananya

Pengkajian ,

pelindungan,

pengembangan dan

pemanfaatan

kebudayaan

Naskah hasil kajian

pelestarian sejarah

dan nilai budaya 140

116 124 124 124 124

Dokumen pelestarian

sejarah dan nilai

budaya 168

306 306 306 306 306

Karya budaya yang

diinventarisasi 980 689 990 990 990 990

Peserta internalisasi

nilai budaya 17,775 19,481 19,481 19,481 19,481 19,481

Dialog Budaya

dengan komunitas 0 22 22 22 22 22

4.1.11. PENGEMBANGAN GALERI NASIONAL

No Sasaran Kegiatan Indikator kinerja

Kegiatan

Baseline

(2014)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Meningkatnya

apresiasi dan promosi

karya seni dan karya

budaya lainnya

Karya Seni Rupa yang

dipamerkan 1,350 400 450 450 450 450

Fasilitasi Kerjasama

Antar Instansi 24 15 9 9 9 9

Masyarakat yang

Mengapresiasi

galeri/museum

11,240 6,760 7,000 8,000 9,000 10,000

2 Meningkatnya

pelestarian karya seni

rupa sebagai aset

budaya bangsa

koleksi

galeri/museum yang

dikelola

2,576 3,127 3,473 3,487 3,501 3,515

Karya Seni Rupa yang

Diakuisisi 10 12 12 12 12 12

Pengembangan dan

Pembangunan Galeri

Nasional (M2)

0 0 7,925 21,228 14,710 0

Museum yang

Direvitalisasi 1 1 0 0 0 0

3 Meningkatnya kajian

pengembangan

galeri/museum

Jumlah koleksi

galeri/museum yang

dikaji

2 1 8 8 8 8

Page 91: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017 87

TARGET REALISASI % PAGU REALISASI %

782.691.573.000

Indikator: 1 Jumlah Mata Budaya yang Dilestarikan 91.332 115.325 126,27% 776.078.362.000 559.421.097.685 72,08%

332.993.532.000 559.421.097.685 209.545.388.000 6.613.211.000

AKTIVITAS:

1 Pelestarian Cagar Budaya 1 Cagar Budaya yang

Dilestarikan

5732 5556 96,93% 89.398.646.000 80.944.271.233 90,54%

2 Cagar budaya yang

direvitalisasi

6 6 100,00%

2 Pembangunan dan Revitalisasi Sarana dan

Prasarana Kebudayaan

1 Taman Budaya yang

direvitalisasi

4 4 100,00% 13.600.000.000 13.021.308.703 95,74%

2 Museum yang

dibangun dan

direvitalisasi

26 26 100,00% 317.979.297.000 304.208.162.723 95,67%

3 Desa adat yang

direvitalisasi

67 67 100,00% 70.156.201.000 29.799.049.936 42,48%

4 Laboratorium Seni

Budaya yang Dibangun

6 6 100,00% 5.223.120.000 5.067.810.120 97,03%

3 Pengelolaan Warisan Budaya Tak Benda 1 Warisan Budaya

Benda Dunia dan

Takbenda yang

Dikelola

15 12 80,00% 8.950.000.000 6.248.338.652 69,81%

2 Warisan Budaya Tak

Benda yang di

tetapkan

150 150 100,00% 4.999.617.000 4.104.926.150 82,10%

4 Pelestarian Nilai Budaya 1 Dokumen

pengetahuan dan

ekspresi budaya

40 32 80,00% 9.883.655.000 5.140.040.830 52,01%

Naskah hasil kajian

pelestarian nilai

budaya

214 214 100,00% 9.308.255.000 8.772.448.630 94,24%

Karya budaya yang

diinventarisasi

990 951 96,06% 2.242.314.000 2.088.354.700 93,13%

5 Pelestarian Kesenian Daerah 1 kesenian disekolah

yang difasilitasi

220 221 100,45% 22.776.880.000 22.453.249.740 98,58%

2 Komunitas budaya

yang difasilitasi

217 218 100,46% 38.934.074.000 25.503.934.121 65,51%

3 Fasilitasi Komunitas

Sejarah

70 81 115,71% 12.474.560.000 9.864.623.600 79,08%

4 Karya seni yang

direvitalisasi

2 2 100,00% 2.000.000.000 1.892.551.675 94,63%

5 Kesenian yang

difasilitasi

70 114 162,86% 9.788.000.000 9.617.188.795 98,25%

6 Penulisan Buku Sejarah dan Budaya 1 Buku Sejarah yang

disusun

33 33 100,00% 11.550.206.000 9.595.828.956 83,08%

2 Buku Kesenian yang

disusun

3 3 100,00% 5.000.000.000 3.896.397.602 77,93%

7 Pengelolaan Karya Seni Rupa dan Koleksi

Museum

1 Karya seni rupa yang

dikelola

778 699 89,85% 1.700.000.000 1.179.757.900 69,40%

2 Karya Seni Rupa

yang Dipamerkan

260 276 106,15% 128.150.000.000 9.164.133.800 7,15%

3 Koleksi Museum

yang dikelola

82.400 106.624 129,40% 9.568.850.000 5.374.354.005 56,17%

8 Kajian Pengembangan Pemuseuman 1 Kajian

Pengembangan

Permuseuman (tata

pameran,

pengunjung, dan

koleksi)

30 30 100,00% 2.394.687.000 1.484.365.814 61,99%

OUTPUT 2: 68.644.000.000 17979875000 16859862373

3.424.284.000

Indikator: 1 Jumlah Negara yang Menjalin Hubungan

Kerjasama dan Pertukaran Informasi Budaya

negara 46 49 106,52% 65.219.716.000 62.139.722.117 95,28%

AKTIVITAS:

1 negara 18 - 0,00% 18.657.059.000 18.129.108.970 97,17%

2 negara 28 - 0,00% 28.582.782.000 27.150.750.774 94,99%

MATRIK PENGUKURAN KINERJA

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN TAHUN 2017

2. Kerjasama dan Pertukaran Informasi Budaya Indonesia dengan

Negara Lain

Hubungan Kerjasama dan Pertukaran Informasi Budaya

1. Pengembangan Rumah Budaya Indonesia di Luar Negeri

Mata Budaya yang Dilestarikan Mata BudayaCAPAIAN ANGGARAN

Page 92: Ditjen Kebudayaan | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan€¦ · Author: NB 205 Created Date: 3/5/2018 11:46:48 AM

88 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Kebudayaan 2017