Bab 5

3
73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja keuangan berpengaruh terhadap alokasi belanja modal di Kabupaten/ Kota di Jawa Barat. Kinerja keuangan yang baik akan meningkatkan kontribusi belanja modal untu kemajuan suatu daerah. 2. Alokasi belanja modal tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengalokasian untuk belanja modal lebih rendah bila dibandingkan dengan belanja pegawai yang akan berdampak pada penyediaan infrastruktur sarana prasarana pelayanan publik yang berarti juga akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah. 3. Kinerja keuangan dan alokasi belanja modal tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Alokasi belanja modal tidak memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga kinerja keuangan tidak dapat digunakan sebagai alternatif alat untuk memprediksi kontribusi anggaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan maupun kelemahan diantaranya:

description

bab 5

Transcript of Bab 5

  • 73

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada

    bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Kinerja keuangan berpengaruh terhadap alokasi belanja modal di

    Kabupaten/ Kota di Jawa Barat. Kinerja keuangan yang baik akan

    meningkatkan kontribusi belanja modal untu kemajuan suatu daerah.

    2. Alokasi belanja modal tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Pengalokasian untuk belanja modal lebih rendah bila dibandingkan dengan

    belanja pegawai yang akan berdampak pada penyediaan infrastruktur

    sarana prasarana pelayanan publik yang berarti juga akan mempengaruhi

    kegiatan ekonomi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.

    3. Kinerja keuangan dan alokasi belanja modal tidak berpengaruh terhadap

    pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Alokasi

    belanja modal tidak memberikan kontribusi yang besar terhadap

    pertumbuhan ekonomi sehingga kinerja keuangan tidak dapat digunakan

    sebagai alternatif alat untuk memprediksi kontribusi anggaran pemerintah

    daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

    5.2 Keterbatasan Penelitian

    Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan maupun kelemahan

    diantaranya:

  • 74

    1. Penelitian ini dilakukan hanya menggunakan dengan data sekunder

    laporan keuangan pemerintah, tanpa dilakukan konfirmasi dalam bentuk

    wawancara atau kuesioner untuk mengetahui kendala-kendala dalam

    pencapaian kinerja yang baik.

    2. Penelitian ini baru menguji empat indikator kinerja keuangan, yakni: rasio

    kemandirian, rasio efektivitas PAD, rasio efisiensi, dan rasio keserasian

    belanja modal sedangkan rasio lain seperti rasio derajat desentralisasi,

    ketergantungan keuangan, derajat kontribusi, rasio pertumbuhan, rasio

    likuiditas, rasio solvabilitas, DSCR belum diteliti.

    5.3 Saran

    Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan saran yang

    diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang

    berkepentingan sebagai berikut:

    1. Bagi Pemerintah Daerah

    a. Pemerintah daerah agar mengalokasikan belanja modalnya sesuai

    dengan kebutuhan dan kondisi, untuk kegiatan yang produktif serta

    lebih memihak kepada kepentingan publik sehingga mampu

    memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap

    pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.

    b. Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang berada di Jawa Barat

    agar lebih memperbesar pengalokasian dana untuk pembangunan yang

  • 75

    dapat memberikan pengaruh langsung bagi pendapatan daerah dan

    pertumbuhan ekonomi.

    2. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Bagi peneliti selanjutnya dapat untuk menambahkan indikator mengukur

    kinerja keuangan seperti derajat desentralisasi, ketergantungan keuangan,

    derajat kontribusi BUMD dan rasio lainnya. Menggunakan data keuangan

    paling lama lima tahun terakhir.