BAB 4

5
BAB 4 HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI A. Pengertian Dasar Negara dan Konstitusi Negara 1. Pengertian dasar Negara Dasar Negara merupakan filsafat Negara yang berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib hukum dalam Negara. Dasar Negara berkedudukan sebagai norma dasar (grundnorm) dari suatu Negara atau disebut norma fundamental Negara (staatfundamentalnorm). Grundnorm berasal dari bahasa belanda, grund yang artinya tanah atau dasar dan norm artinya norma. Jadi grundnorm artinya norma dasar. Hans Kelsen menyebutkan bahwa norma-norma hukum itu berjenjang dan berlapis-lapis dalam hierarki tata susunan tertentu. Teori Hans Kelsen tentang hierarki norma ini dinamakan teori jenjang norma hukum atau stufentheori. Hans Nawiasky berpendapat bahwa kelompok norma hukum Negara terdiri atas 4 kelompok besar, yaitu: a) Staatfundamentalnorm atau norma fundamental Negara b) Staatgrundgesetz atau aturan dasar / pokok Negara c) Formellgesetz atau undang-undang d) Verordnung atau autonome satzung atau aturan pelaksana dan aturan otonom 2. Pengertian konstitusi Konstitusi berasal dari kata constitution (inggris), constitutie (belanda) dan constitiuer (perancis) yang berarti menyusun, menyatakan. Dalam bahasa Indonesia konstitusi diterjemahkan atau disamakan artinya dengan UUD. Beberapa definisi konstitusi dari para ahli antara lain: a. Herman Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga, Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan sehingga mengandung pengertian politik sosiologis Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat sehingga mengandung pengertian yuridis Konstitusi ditulis dalam suatu naskah sebagai undang- undang yang tinggi yang berlaku dalam suatu Negara. b. K.C Wheare, mengartikan konstitusi sebagai keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu Negara berupa kumpulan

Transcript of BAB 4

Page 1: BAB 4

BAB 4

HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI

A. Pengertian Dasar Negara dan Konstitusi Negara1. Pengertian dasar Negara

Dasar Negara merupakan filsafat Negara yang berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib hukum dalam Negara. Dasar Negara berkedudukan sebagai norma dasar (grundnorm) dari suatu Negara atau disebut norma fundamental Negara (staatfundamentalnorm). Grundnorm berasal dari bahasa belanda, grund yang artinya tanah atau dasar dan norm artinya norma. Jadi grundnorm artinya norma dasar.

Hans Kelsen menyebutkan bahwa norma-norma hukum itu berjenjang dan berlapis-lapis dalam hierarki tata susunan tertentu. Teori Hans Kelsen tentang hierarki norma ini dinamakan teori jenjang norma hukum atau stufentheori. Hans Nawiasky berpendapat bahwa kelompok norma hukum Negara terdiri atas 4 kelompok besar, yaitu:

a) Staatfundamentalnorm atau norma fundamental Negarab) Staatgrundgesetz atau aturan dasar / pokok Negarac) Formellgesetz atau undang-undangd) Verordnung atau autonome satzung atau aturan pelaksana dan

aturan otonom2. Pengertian konstitusi

Konstitusi berasal dari kata constitution (inggris), constitutie (belanda) dan constitiuer (perancis) yang berarti menyusun, menyatakan. Dalam bahasa Indonesia konstitusi diterjemahkan atau disamakan artinya dengan UUD. Beberapa definisi konstitusi dari para ahli antara lain:

a. Herman Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga, Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat

sebagai suatu kenyataan sehingga mengandung pengertian politik sosiologis

Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat sehingga mengandung pengertian yuridis

Konstitusi ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tinggi yang berlaku dalam suatu Negara.

b. K.C Wheare, mengartikan konstitusi sebagai keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu Negara berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu Negara.

c. Prof. Prayudi Atmosudirdjo, merumuskan konstitusi sebagai berikut: Konstitusi suatu Negara adalah hasil produk sejarah dan proses

perjuangan bangsa yang bersangkutan Konstitusi suatu Negara adalah rumusan filsafat, cita-cita,

kehendak, dan perjuangan bangsa Indonesia

Page 2: BAB 4

Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran, mentalitas dan kebudayaan suatu bangsa.

Istilah konstitusi selanjutnya diberi pengertian dalam arti sempit dan arti luas. Dalam arti luas konstitusi terdiri dari dua jenis yaitu hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (Konvensi).

3. Tujuan dan Nilai KonstitusiDalam suatu Negara konstitusi memiliki tujuan sebagai berikut:

a) Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik

b) Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasac) Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa

dalam menjalankan kekuasaannyaSedangkan nilai yang terkandung dalam sebuah konstitusi adalah sebagai berikut:

a) Nilai normative maksudnya resmi diterima oleh bangsab) Nilai nominal maksudnya sesuai dengan hukum yang berlaku

namun tidak sempurnac) Nilai semantic maksudnya hanya berlaku untuk kepentingan

penguasa

4. Hubungan dasra Negara dengan konstitusiDasar Negara Indonesia pancasila memiliki keterkaitan erat dengan

konstitusi Negara yaitu UUD 1945. Dalam UUD 1945 terkandung nilai-nilai pancasila baik dalam pembukaan maupun pasal-pasal yang tertuang dalam batang tubuh UUD 1945.

B.Substansi Konstitusi Negara1. Isi konstitusi

Menurut Miriam Budiardjo, setiap undang-undang dasar memuat ketentuan sebagai berikut :

a) Organisasi Negara misalnya pembagian kekuasaan antara badan eksekutif, legislatif dan yudikatif; masalah pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah Negara bagian; prosedur penyelesaian masalah pelanggaran yurisdiksi lembaga Negara.

b) Hak-hak asasi manusiac) Prosedur mengubah UUDd) Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu

dari UUDHal-hal yang diatur dalam UUD 1945 antara lain:

a) Tentang identitas Negarab) Tentang lembaga Negara berikut tugas , fungsi dan hubungan antar

lembaga Negarac) Tentang hubungan Negara dengan warga Negara yang tercantum

dalam hak dan kewajiban Negara maupun warga Negarad) Tentang konsepsi atau ide-ide Negara dalam berbagai bidang

Page 3: BAB 4

e) Tentang perubahan UUDf) Tentang aturan peralihan

2. UUD Negara Republic Indonesia Tahun 1945Konstitusi Negara Indonesia yaitu UUD 1945. Konstitusi yang pernah

dan / atau masih berlaku di Indonesia adalah1) UUD 1945 (18 agustus 1945-27 desember 1949)2) Konstitusi RIS (27 desember 1949-17 agustus 1950)3) UUDS 1950 (17 agustus 1950-5 juli 1959)4) UUD 1945 (5 juli 1959-19 oktober 1999)5) UUD 1945 hasil amandemen I,II,III,IV (10 agustus 2002 –

sampai sekarang)

C. Kedudukan pembukaan UUD 19451) Hakikat pembukaan UUD 1945

Hakikat dari pembukaan UUD 1945 adalah memiliki kedudukan yang terpisah, lebih tinggi dan menjadi sumber bagi pasal-pasal dalam UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan kausal organis tempat pasal-pasal dalam UUD 1945 menciptakan pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan.

2) Kedudukan pembukaan UUD 1945a. Sebagai tertib hukum tertinggib. Sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci

3) Pokok pikiran pembukaan UUD 1945a. Persatuanb. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiac. Kedaulatan rakyatd. Ketuhanan yang maha esa

4) Makna alinea pembukaan UUD 1945a. Alinea pertama

Dalil objektif; penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan

Pernyataan subjektif; partisipasi bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan

b. Alinea keduaMengandung adanya ketetapan dan penajaman penilaian yang

menunjukkan bahwa: Perjuangan pergerakan Indonesia telah sampai pada

tingkat yang menentukan Momentum yang telah dicapai tersebut harus

dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir

melainkan masih harus diisi dengan mewujudkan Negara

Page 4: BAB 4

Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur

c. Alinea ketiga Motivasi spiritual yang luhur serta suatu pengukuhan

dari proklamasi kemerdekaan Ketaqwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan YME

karena berkat ridho-Nya-lah bangsa Indonesia berhasil dalam perjuangan mencapai kemerdekaannya

d. Alinea keempat Fungsi sekaligus tujuan Negara Susunan dan bentuk Negara Sistem pemerintahan Negara Dasar Negara

D. Perilaku Konstitusional dalam hidup berbangsa dan bernegaraContoh perilaku yang inkonstitusional antara lain:

Presiden membubarkan DPR Presiden memberi grasi dan rehabilitasi tanpa pertimbangan MA DPR memberhentikan menteri Dan lain-lain