Bab 4--------

22
1 Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Hotel Sala View Surakarta BAB 4 Sumber Daya Proyek BAB IV SUMBER DAYA PROYEK 4.1. Tinjauan Umum Proyek Pembangunan Hotel Sala View Di dalam pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Solo View, diperlukan adanya pengelolaan bahan dan peralatan yang baik untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Penyimpangan terhadap bahan-bahan bangunan perlu mendapat perhatian khusus mengingat adanya bahan-bahan bangunan yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti semen dan juga baja tulangan yang peka terhadap pengaruh air dan udara sekitar. Pengaturan dan penyimpangan bahan-bahan dan peralatan dalam proyek menjadi tanggung jawab bagian logistik dan gudang. Karena itu penggunaan bahan dan alat yang dipilih sesuai dengan standar dan kondisi di lapangan. Masalah material harus mendapat perhatian khusus, terutama dalam hal pengawasan baik terhadap mutu dan kualitas standar material karena dapat mempengaruhi mutu dan kualitas konstruksi. 4.2. Pengadaan Peralatan Kerja Bagian pengadaan peralatan proyek bertugas untuk mengadakan/memesan alat kerja konstruksi. Koodinator Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Transcript of Bab 4--------

Page 1: Bab 4--------

1Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

BAB IV

SUMBER DAYA PROYEK

4.1. Tinjauan Umum Proyek Pembangunan Hotel Sala View

Di dalam pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Solo View, diperlukan adanya

pengelolaan bahan dan peralatan yang baik untuk menunjang kelancaran

pekerjaan. Penyimpangan terhadap bahan-bahan bangunan perlu mendapat

perhatian khusus mengingat adanya bahan-bahan bangunan yang sangat peka

terhadap kondisi lingkungan, seperti semen dan juga baja tulangan yang peka

terhadap pengaruh air dan udara sekitar. Pengaturan dan penyimpangan bahan-

bahan dan peralatan dalam proyek menjadi tanggung jawab bagian logistik dan

gudang.

Karena itu penggunaan bahan dan alat yang dipilih sesuai dengan standar dan

kondisi di lapangan. Masalah material harus mendapat perhatian khusus, terutama

dalam hal pengawasan baik terhadap mutu dan kualitas standar material karena

dapat mempengaruhi mutu dan kualitas konstruksi.

4.2. Pengadaan Peralatan Kerja

Bagian pengadaan peralatan proyek bertugas untuk mengadakan/memesan alat

kerja konstruksi. Koodinator produksi mengajukan permintaan kebutuhan alat

kerja melalui surat permintaan kebutuhan alat kerja dan meminta persetujuan

kepada bagian pengadaan peralatan proyek Setelah surat permintaan kebutuhan

alat kerja disetujui, kemudian diserahkan ke site engineer manager (SEM).

Setelah surat permintaan pengadaan alat disetujui, bagian pengadaan peralatan

proyek melakukan pemesanan alat kerja ke pihak supplier alat kerja. Pengadaan

alat dilakukan setelah tercapai kesepakatan harga antara supplier alat kerja dan

site engineer manager (SEM) proyek.

Setelah alat kerja tiba di lokasi proyek, bagian pengadaan peralatan proyek

bertugas menerima, mengontrol kondisi alat dan menandatangani nota/kuitansi

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 2: Bab 4--------

2Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

penerimaan alat kerja dan selanjutnya diserahkan kepada bagian administrasi

untuk melakukan pembayaran pengadaan alat kerja.

Peralatan kerja yang digunakan dalam proyek Pembangunan Basement Hotel Sala

View ini adalah sebagai berikut :

4.2.1. Concrete Vibrator

Concrete Vibrator merupakan suatu alat penggetar mekanik yang digunakan

untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras dengan harapan dapat

menghilangkan rongga-rongga udara yang ada sehingga dapat dihasilkan beton

yang padat dan bermutu tinggi. Cara operasionalnya adalah dengan memasukkan

selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam

bekisting.Concrete Vibrator dapat dilihat pada Gambar 4.1 :

Spesifikasi Alat :1. Merk : Mikasa

2. Buatan : Jepang

3. Jumlah alat : 1 unit

Gambar 4.1 Concrete Vibrator

4.2.2. Pembengkok Tulangan (Bar Bender)

Merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan seperti

pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan untuk sambungan tulangan

kolom, juga pembengkokan tulangan balok dan plat.Bar Bender dapat dilihat pada

Gambar 4.2 :

Proyek ini menggunakan Bar Bender listrik dengan spesifikasi :

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 3: Bab 4--------

3Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

1. Merk : Maktec

2. Buatan : Jepang

3. Jumlah : 1 unit

Gambar 4.2 Bar Bender

4.2.3. Pemotong Tulangan (Bar Cutter)

Baja tulangan dipesan dengan ukuran-ukuran panjang standart. Untuk keperluan

tulangan yang pendek, maka perlu dilakukan pemotongan terhadap tulangan yang

ada. Untuk itu diperlukan suatu alat pemotong tulangan, yaitu gunting tulangan.

Dalam proyek ini, ada 2 macam bar cutter , yang dioperasikan secara manual

dengan menggunakan tenaga manusia, dan yang menggunakan mesin listrik.Bar

Cutter dapat dilihat pada Gambar 4.3 :

Proyek ini menggunakan bar Cutter listrik dengan spesifikasi :

1. Merk : Maktec

2. Buatan : Jepang

3. Jumlah : 1 unit

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 4: Bab 4--------

4Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Gambar 4.3 Bar Cutter

4.2.4. Concrete Mixer Truck

Concrete mixer truck adalah suatu kendaraan truk khusus yang dilengkapi dengan

concrete mixer yang fungsinya sama dengan alat molen. Concrete mixer truck

digunakan untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat pencampuran

beton ke lokasi proyek. Selama pengangkutan, mixer harus terus berputar agar

beton tetap homogen dan tidak mengeras. Kapasitas maksimumnya adalah 7 m³

dan untuk menghindari tumpahnya beton saat perjalanan ke proyek maka hanya

diisi 6 m³. Banyaknya mixer truck yang digunakan sesuai dengan jumlah

volume beton yang dibutuhkan. Concrete mixer truck dapat dilihat pada Gambar

4.4 :

Spesifikasi concrete mixer truck yang digunakan adalah :1. Merk : Hino

2. Kapasitas maksimum : 7 m3

3. Buatan : Jepang

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 5: Bab 4--------

5Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Gambar 4.4 Concrete Mixer Truck

4.2.5. Concrete Pump

Merupakan alat untuk memompa beton ready mix dari mixer truck ke lokasi

pengecoran. Penggunaan Concrete Pump ini untuk meningkatkan kecepatan dan

efisiensi pengecoran, selain itu lokasi yang sulit dijangkau juga dapat dengan

mudah dijangkau. Alat ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu alat utama berupa

mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel,

sejumlah pipa besi berdiameter 15 cm serta beberapa alat tambahan berupa klem

penyambung pipa-pipa tersebut. Penggunaan mesin pompa masih efisien untuk

ketingian empat lantai bila lebih dari itu maka digunakan crane. Alat ini masih

berfungsi dengan baik sampai elevasi 45 m dari Concrete Pump berdiri. Concrete

Pump dapat dilihat pada Gambar 4.5 :

Spesifikasi Alat :

1. Merk : IHI

2. Buatan : Tokyo, Jepang

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 6: Bab 4--------

6Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

3. Kapasitas : 80 m3 /jam

Gambar 4.5. Concrete Pump Truck

4.2.6. Theodolith

Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan

dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak

miring. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi

tanah galian timbunan. Cara operasionalnya adalah dengan mengatur nuvo dan

unting-unting di bawah theodolith. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai

acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang

ditetapkan tadi.Theodolith dapat dilihat pada gambar 4.8

Spesifikasi Alat :

1. Merk dan type : Nikon

2. Buatan : Jepang

3. Jumlah : 1 unit

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 7: Bab 4--------

7Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Gambar 4.6 Theodolith

4.2.7. Waterpass

Waterpass digunakan untuk menentukan titik-titik elevasi bangunan dari lantai

dasar sampai lantai yang paling atas. Prinsip kerja dari alat ukur waterpass adalah

membuat garis sumbu teropong horizontal. Bagian yang membuat kedudukan

horizontal ini adalah nivo yang berbentuk seperti tabung berisi cairan dengan

gelembung di dalamnya. Waterpass dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Spesifikasi Alat :1. Merk dan Type : Topcon

2. Buatan : Jepang

1. Jumlah : 1 unit

Gambar 4.7 Waterpass

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 8: Bab 4--------

8Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

4.2.8. Scaffolding

Atau disebut stegger adalah alat yang terbuat dari besi dan berbentuk rangka.

Berfungsi untuk menahan dan menyangga bekisting pada saat pengecoran balok,

pelat lantai, maupun tangga. Sehingga bekisting dapat ditempatkan pada level

ketinggian yang diinginkan. Scaffolding ini terbuat dari pipa besi yang dilengkapi

juga dengan U-head Jack yang dapat diatur ketinggiannya. Bagian lainnya disebut

Joint Pin untuk menyambung dan Base Plat sebagai dasar pijakan dari main

frame, dan Cross Brace sebagai skor penyangga scaffolding. Scaffolding dapat

dilihat pada Gambar 4.10.

Bagian-bagian dari scaffolding yang digunakan :

Main frame (rangka utama)

Joint pin (untuk di sambungan-sambungan scaffolding)

Cross brace (sebagai pengikat agar tidak goyang)

End frame (untuk sambungan-sambungan yang pendek)

Jack base (untuk di sebelah bawah) dan U-head (untuk di sebelah atas).

Gambar 4.8 Scaffolding

4.2.9. Concrete Bucket

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 9: Bab 4--------

9Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Concrete Bucket adalah alat untuk mengangkut adukan beton dari mixer truck

atau concrete mixer (manual) ke lokasi pengecoran. Selain itu juga dapat

mengangkut pasir ke lokasi-lokasi yang ditentukan.Concrete bucket dapat dilihat

pada Gambar 4.11 :

Gambar.4.9 Concrete Bucket

4.2.10. Air Compressor

Air compressor merupakan alat yang menghasilkan udara dengan tekanan tinggi

dan digunakan untuk membersihkan bekisting dari kotoran-kotoran sebelum

dilakukan pengecoran. Hal ini bertujuan agar kualitas beton tetap terjamin dan

kekuatan yang didesain dapat tercapai. Air Compressor dapat dilihat pada Gambar

4.12 :

Spesifikasi Alat :1. Merk : Sanyo

2. Jumlah : 1 unit

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 10: Bab 4--------

10

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Gambar 4.10 Air Compressor

4.2.11. Las Listrik

Digunakan untuk mengelas pada penyambungan tiang pancang maupun

pemotongan dan penyambungan baja untuk keperluan tertentu.

Alat pengelas yang umum digunakan ada dua macam yaitu :

1. Peralatan las listrik

Peralatan las listrik menggunakan tenaga listrik digunakan untuk

penyambungan tiang pancang dan penyambungan baja profil maupun

tulangan.

2. Peralatan las potong

Sedangkan peralatan las potong menggunakan energi dari gas elpigi dan

digunakan untuk pemotongan.

4.2.13. Peralatan Tambahan

Disamping peralatan-peralatan utama seperti yang telah disebutkan diatas,

tentunya masih banyak peralatan kecil lainnya yang digunakan sebagai alat

penunjang dalam pelaksanaan proyek. Peralatan itu antara lain adalah lampu

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 11: Bab 4--------

11

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

halogen ( digunakan untuk memberikan penerangan pada pekerjaan diwaktu

malam/lembur ), gergaji kayu, alat serut kayu, gerobak sorong, sekop, cangkul,

ember, roll meter dan masih banyak lagi peralatan kecil lainnya.

4.3. Pengadaan Material

Bagian Pengadaan material yaitu bagian Gudang bertugas untuk menerima,

mengontrol mutu material dan menandatangani nota/kuitansi, dan selanjutnya

diserahkan kepada bagian administrasi untuk diselesaikan pembayarannya sesuai

kesepakatan dengan pihak pemasok material.

Material yang sudah diantar, selanjutnya langsung diatur pada tempat yang sudah

disediakan (aman terhadap pengaruh cuaca, air, dan udara). Hal tersebut dilakukan

untuk menghindari rusaknya material dan turunnya mutu dari material itu sendiri,

sehingga material tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Material konstruksi yang dipakai dalam pelaksanaan Pembangunan Basement

Hotel Sala View ini adalah :

a. Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan merupakan produk dari PT. Krakatau Steel. Besi

baja tulangan tersebut dikirim langsung dari tempat pemesanannya yaitu dari

kawasan industri Surabaya. Besi yang telah diterima, diletakkan di daerah

fabrikasi (terbuka tanpa terlindung dari matahari, air hujan dan udara) dan hanya

diganjal oleh potongan kayu di bagian bawah. Akibatnya, banyak diantara besi –

besi tersebut yang mengalami pengkaratan.Baja tulangan dapat dilihat pada

Gambar 4.14.

Besi baja tulangan tersebut digunakan untuk konstruksi plat, kolom, dan balok

dengan spesifikasi: Untuk baja tulangan D 19mm, D 22mm, D 25mm digunakan

untuk kolom ( f’c 35 Mpa ),dan balok ( f’c 30 Mpa )

Untuk baja tulangan D 10, D 12, D 13, D 16, digunakan untuk plat lantai ( f’c 30

Mpa )

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 12: Bab 4--------

12

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Gambar 4.11 Baja Tulangan

b. Portland Cement

Portland Cement biasa disebut semen adalah bahan pengikat yang berfungsi untuk

mengikat butiran–butiran dalam suatu adukan, seperti adukan beton maupun

plesteran.

Karena penimbunan semen dalam waktu yang lama juga akan mempengaruhi

mutu semen, maka diperlukan adanya pengaturan penggunaan semen secara teliti.

Sehingga dalam hal ini semen lama harus dipergunakan terlebih dahulu.

c. Agregat

Agregat merupakan salah satu bahan pengisi pada suatu adukan beton atau

campuran beton. Agregat terdiri dari agregat halus dan agregat kasar.

1. Agregat halus

Pada pekerjaan–pekerjaan non-struktural seperti pekerjaan pembuatan lantai kerja,

dan plesteran digunakan adukan beton yang dibuat di lapangan dengan

menggunakan mollen. Pasir yang digunakan dengan kriteria sisa di atas ayakan 4

mm harus minimum 2 % berat, di atas ayakan 1 mm harus minimum 10 % berat

dan sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80 % sampai 90 % dari

berat.

2. Agregat Kasar

Agregat kasar berupa butir – butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila

diayak harus memenuhi kriteria sisa di atas ayakan 31,5 mm harus 10 % berat,

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 13: Bab 4--------

13

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90 % sampai 98 % berat dan selisih

antara sisa – sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan adalah maksimum

60 % dan minimum 10 % berat.

d. Beton Ready Mix

Sebagian besar pekerjaan struktural dalam proyek pembangunan Basement Hotel

Sala View ini menggunakan ready mix dengan mutu beton f”c 35 produksi PT.

Jaya Mix Beton, yaitu untuk pembuatan kolom, balok, tangga dan plat lantai

bangunan.

Adapun keuntungan penggunaan beton ready mix ini adalah :

1) Jaminan keseragaman mutu beton .

2) Efektifitas dan efisiensi kerja dalam pelaksanaan.

Juga perlu diperhatikan bahwa beton ready mix mempunyai keterbatasan-keterbatasan berupa :1) Jika pada saat pengecoran terjadi pembatalan akibat cuaca atau hal lain yang

mengganggu kekuatan beton, maka adukan harus dibuang kerena beton tidak

dapat disimpan terlalu lama karena akan terjadi setting time sehingga mutu

beton akan turun.

2) Terjadinya keterlambatan pengecoran akibat terhambatanya transportasi

mixer truck dapat menyebabkan setting jika terlalu lama dalam perjalanannya.

e. Air Kerja

Air yang dipergunakan untuk semua pekerjaan dalam proyek ini adalah air bersih

yang tidak berwarna, tidak mengandung lemak ataupun bahan-bahan kimia, juga

tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton atau

tulangan. Air tersebut diperoleh dari hasil dewatering tanah.

f. Bahan Campuran Tambahan

Bahan campuran berfungsi untuk mempercepat pengerasan beton karena kolom,

balok dan plat harus cepat mengeras sebelum dibangun perancah untuk lantai

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 14: Bab 4--------

14

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

berikutnya. Selain itu zat aditif harus memenuhi ketentuan penggunaan bahan

campuran tambahan :

1) Pemakaian bahan tambahan kimiawi ( Concrete Admixture ) perlu ijin tertulis

dari konsultan pengawas.

2) Bahan campuran yang digunakan harus sesuai dengan iklim tropis.

g. Kalbon

Kalbon adalah bahan perekat yang digunakan agar beton lama bersenyawa dengan

beton baru. Pengecoran harus dilakukan sesegera mungkin sebelum bahan perekat

beton yang dilapiskan pada beton lama mengering. Kalbon (Intrabon) dapat

dilihat pada Gamsssbar 4.17 :

Gambar 4.12 Kalbon

h. Beton Decking / Tahu Beton

Beton yang digunakan sebagai pembatas antara selimut beton dan tulangan,

terutama pada penulangan plat lantai dan juga penulangan kolom. Berbentuk

silinder kecil, dengan diameter 10 cm dan ketebalannya ± 4cm (menyesuaikan

dengan ukuran selimut beton pada umumnya ).Tahu beton dapat dilihat pada

Gambar 4.18 :

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 15: Bab 4--------

15

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Gambar 4.13 Beton Decking / Tahu Beton

i. Kayu

Kayu yang dipakai harus berkualitas baik. Dalam proyek ini kayu hanya di

gunakan untuk bekisting. Jenis - jenis kayu yang digunakan dalam Proyek

Pembangunan Pembangunan Basement Hotel Sala View ini adalah sebagai

berikut:

1) Triplek Multipleks dan Teakwood ukuran 122 x 244 cm

Digunakan untuk bekisting plat, balok, kolom, retaining wall dan core wall.

2) Kayu ukuran 5/7 dan 8/12

Digunakan untuk menyangga dan menahan multipleks dalam pelaksanaan

bekisting.

Dalam pengadaan kayu, perlu dipenuhi syarat - syarat sebagai berikut :

1) Kayu yang dipakai harus kuat

2) Tidak mempunyai cacat seperti : terlalu banyak mata kayunya, terjadi

pemuntiran serat kayu

3) Tidak terjadi pelapukan atau rapuh baik itu oleh serangga atau oleh jamur.

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 16: Bab 4--------

16

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

Gambar 4.14. Kayu Teakwood

j. Bahan Pelengkap

Bahan – bahan yang digunakan untuk pekerjaan pelengkap antara lain:

1. Paku

Paku yang digunakan dalam proyek sangat beragam ukuran dan kegunaannya.

Proyek ini menggunakan 4 jenis ukuran paku, yaitu 2", 3", 4", dan 5". Masing-

masing digunakan untuk dimensi kayu yang berbeda-beda.

2. Kawat Bendrat

Kawat bendrat ini digunakan dalam pemasangan tulangan sebagai pengikat antar

besi tulangan agar bisa membentuk suatu bentuk struktur yang dikehendaki.

Kawat ini mempunyai diameter 1 mm dan dalam penggunaannya dipakai tiga

lapis kawat supaya lebih kuat. Dengan adanya pengikat ini, maka besi tulangan

dapat menahan beban yang direncanakan dengan optimal.

Gbr.4.15. Kawat Bendrat

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)

Page 17: Bab 4--------

17

Laporan Kerja PraktekProyek Pembangunan Hotel Sala View SurakartaBAB 4 Sumber Daya Proyek

k. Tenaga Kerja

Dalam proyek ini tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat dalam

pelaksanaan suatu proyek, baik dari yang ahli/profesional sampai tenaga kerja

pemborong/buruh. Tenaga kerja ahli berasal dari kontraktor yang berperan dalam

pelaksanaan, konsultan yang ikut berperan dalam pengawasan dan ikut memberi

solusi dalam permasalahan yang ada, serta pihak pemilik yang memberikan

keputusan akhir.

Tenaga kerja pada proyek ini ada yang bekerja di lapangan maupun

yang bekerja di dalam ruangan. Tenaga kerja yang bekerja di lapangan yaitu

orang-orang yang dalam melakukan pekerjaannya lebih banyak berada di

lapangan seperti site operational manager, supervisor, surveyor, mandor, buruh,

dan lain–lain yang terlibat di lapangan. Sedangkan tenaga kerja yang bekerja di

dalam ruangan yaitu orang yang kerjanya mendukung pekerjaan yang ada di

lapangan dan melakukan pekerjaannya di dalam ruangan seperti sekretaris,

arsitek, engineer, procurement, dan lain-lain.

Jumlah tenaga kerja, baik di lapangan maupun di ruangan sesuai dengan

kebutuhan agar tenaga kerja dapat bekerja secara maksimal. Pengaturan

kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan manajemen proyek. Penambahan dan

pengurangan tenaga kerja disesuaikan dengan beberapa proyek lain yang sedang

ditangani oleh kontraktor pelaksana.

Muhammad Ali Rofiq (I 8511032)