Bab 4 Pembahasan

13
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Tabel Pengamatan Ke l. Perlakuan V CO2 V O2 KR 1 Kecambah Kacang Tanah 21 ml 3,52 ml 5965, 91 2 Kecambah Kacang Tanah 19,25 ml 5,28 ml 3652, 83 3 Kecambah Kacang Panjang 49,1 ml 3,53 ml 13909, 34 4 Kecambah Kacang Panjang 25 ml 3,53 ml 7082, 15 Perhitungan : 1. Diketahui t = 3 V O2 = 3,14 x 0,75 2 x t = 3,14 x 0,75 2 x 3 = 5,27 2. V CO2 = 19,25 KR = = = 3652, 83

Transcript of Bab 4 Pembahasan

Page 1: Bab 4 Pembahasan

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

Kel. Perlakuan VCO2 VO2 KR

1 Kecambah Kacang

Tanah

21 ml 3,52 ml 5965, 91

2 Kecambah Kacang

Tanah

19,25 ml 5,28 ml 3652, 83

3 Kecambah Kacang

Panjang

49,1 ml 3,53 ml 13909, 34

4 Kecambah Kacang

Panjang

25 ml 3,53 ml 7082, 15

Perhitungan :

1. Diketahui t = 3

VO2 = 3,14 x 0,752 x t

= 3,14 x 0,752 x 3

= 5,27

2. VCO2 = 19,25

KR =

=

= 3652, 83

4.2 Pembahasan

Pada hasil analisis tabel di atas menunjukkan dari setiap kelompok dan

paling tinggi dari hasil kelompok lain iyalah pada kelompok 3 dan hasil KR

13909, 34 menunjukkan presentase tinggi. Dan yang di bahas kacang panjang dan

kacang tanah. Karena kacang lebih gampang untuk perlakuan dalam penelitian

Page 2: Bab 4 Pembahasan

dana hasil pada kacang tanah yang paling tinggi Vco2 pada kelomopok 2 dan

kancang panjangVco2 pada kelompok 3. Vo2 berada pada

Respirasi adalah suatu proses yang menggunakan oksigen bebas untuk

memecah senyawa yang dihasilkan untuk O2 yang dikonsumsi oleh organism

tumbuhan. Respirasi lengkap glukosa akan memberikan dari 1 seperti yang

dijelaskan oleh rumus CnH2nOn + No2 → nCO2 + nH2O. Proses respirasi

memiliki beberapa tahapan di dalamnya yaitu proses glikolisis, siklus krebs,

redoks atau transfer electron. Respirasi molekul memproduksi oksigen tidak

terlalu tinggi, seperti lipid, memberikan nilai kurang dari satu, Dalam kasus

metabolisme anaerob, peningkatan biomassa atau respirasi zat-zat seperti humat,

oksalat dan asam sitrat hasilyang terdapat pada pernafasan lebih besar dari satu.

Dalam sistem yang kompleks seperti tanah, menemukan bahwa bervariasi secara

dramatis, dan terjadi perubahana dalam tanah yang sama dalam berbagai kondisi.

berpendapat bahwa informatif dalam menentukan mekanisme metabolik yang

mendasari, seperti proses nitrifikasi. mempelajari efek dari berbagai senyawa

organik, diubah dengan selulosa atau asam humat dipelihara nilai lebih besar dari

satu selama lebih dari 20 hari setelah aplikasi. Pengukuran melibatkan deteksi

simultan dari perubahan CO2 dan O2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menunjukkan teknik untuk mengukur RQ dalam sistem statis tertutup. ( Nelson, J

and Summer 2010 ).

Tidak hanya melakukan proses fotosintesis, tanaman terdapat proses

pembongkaran energi yang berbentuk kimia menjadi yang tersimpan untuk

mengadakan suatu proses Pada beberapa tahapan konversi zat-zat antara, akan

terjadi proses oksidasi yang dikatalisis oleh enzim dehidrogenase dengan ko-

enzim dalam bentuk teroksidasi, yaitu NAD+ atau FAD+. Pada tiap oksidasi

substrat dihasilkan NADH2, kecuali oksidasi suksinat yang menghasilkan

FADH2. Selain itu, NADH2 yang terbentuk pada saat oksidasi PGAL menjadi

dPGA akan ditranspor ke Mitokondria, untuk selanjutnya masuk pada rantai

transfer elektron pada membran mitokondria. (Yudiarti, 2004; Suyitno, 2006).

Page 3: Bab 4 Pembahasan

Gambar 1. Proses tahapan Respirasi

Faktor yang mempengaruhi laju respirasi di pengaruhi oleh faktor

lingkungan taua dari tanaman itu sendiri dari umur tanaman yang mengakibatkan

perbedaan struktur dan kekurangan energi apabila tanaman masih kurang dan

tidak peradap tasi dengan llingkungan misalkan pengiriman tanaman budi daya

yang di impor dari luar ngeri. Faktor Laju respirasi pada tumbuhan dipengaruhi

oleh substrat yang dikandungnya dimana tumbuhan yang memiliki kandungan

substrat rendah maka proses respirasi akan berlangsung bersama laju yang rendah

juga, demikian sebaliknya bila substratnya banyak maka laju respirasi akan

meningkatfaktor lingkungan meliputi Co2 dan O2, cahaya mengahasilkan

pengaruh mekanik. Respirasi dalam tahap tinggi selama fase generatif. Cahaya

dapat meningkat kan fotosintesis sehingga fotosintat yang banyak berperan

sebagai subrat respirasi ( Lestari, G,W. dkk 2008 ).

Page 4: Bab 4 Pembahasan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Respirasii yang baik pada vo 2 adalah pada kelompok 2 untuk Vo2, Vo

pada kelompok ada 2 kelompok yang sam kelompok 2 dan 4 kalau KR. Pada

kelompok 3 karena pelatu dalam air terlalu banya melebihi takaran seperti

biasanya. Dan jumlah pada kelompok 3 hanya tinggi pada KR pada kelompok 4

yang tinggi hasil analisis pada Vo2.

5.2 Saran

1. Pada saat pengumpulan praktikum jika bisa harus di perpanjang jangan di

kasih waktu 2 hari karena pada hari jum’at untuk kls melaksanakan

kegiatan praktikum juga.

Page 5: Bab 4 Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA

Almeselmani, M. Deshmukh, P, S. dan Chinnusamy, V. 2012. Effects Of Prolonged High Temperatur Stress On Respiration, Photosynthesis and Gene Expression In Wheat (Triticum Aestivum L.) Varieties Differing In Their Thermotolerance. (Plant Sters,Global Science Book), 6 (1) : 25 – 32.

Barbosa, L, D, N. Carciofi, B, A, M. Dannenhauer, C, E. Monteiro. 2011. Influence Of Temperature On The Respiration Rate Of Minimally Processed Organic Carrots. (Ciencia E Tecnologia de Alimentos), 31 (1) : 78- 85.

Basuki, E. Prarudiyanto, A. Dan Wiliyanto, U. 2010. Pengaruh Konsentrasi Naoh Terhadap Kualitas Mangga Cv Madu Selama Penyimpanan Dalam Kemasan Plastik Polietilen. Pengaruh Konsentrasi Naoh), 20 (1). 31 – 40

Geslin, E. Risgaard-Petersen, N. Lombard, F. Metzger, E. Langlet, D. Jorissen F. 2010. Oxygen Respiration Rates Of Benthic Foraminifera AS Measured With Oxygen Microsensors. (Journal Of Experimental Marine Biology and Ecology). 396 (2011) :108 – 114.

Lakitan, B. 2013. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta. Rajawali PresParamita, O. 2010. Pengaruh Memar Terhadap Pola Respirasi, Produksi Etilen

dan Jaringan Buah Mangga (Mangifera Indeca L) Var Gendong Gincu Pada Berbagai Suhu Penyimpanan. (Jurnal Kompetensi Teknik ), 2 (1) : 29 – 38.

Roiyana, M. Izzati, M. Dan Prihastanti, E. 2012. Potensi Senyawa Hidrokoloid Nabati SebagaiBahan Penunda Pematangan Buah. (Buletin Anatomi dan Fisiologi), 20 (2) : 40 – 50.

Rosalina, Y. 2011. Analisis Konsentrasi Gas Sesaat Dalam Kemasan Melalui Lubang Berukuran Mikro Untuk Mengemas Buah Segar Dengan Sistim Kemasan Atmosfir Termodifikasi. (Agrointek), 5 (1) : 53 – 58.

Smith, nicholas g. dan jeffrey s. Dukes. 2012. Plant respiration and photosynthesis in global-scale models: incorporating acclimation to temperature and co2. Global; (change biology), (10): 1-19.

Lestari, G,W. Sholichatun. Sugiyarto. 2008. Lestari, Pertumbuhan, Kandungan Klorofil, dan Laju Respirasi Tanaman Garut (Maranta arundinaceaL.) setelah Pemberian Asam Giberelat (GA3) ( Bioteknologi ), 5 ( 1 ): 1-9.

Page 6: Bab 4 Pembahasan

Summer, and Neson, J 2010. Measurement Of The Respiratory Quotient Of Peat. Jurnal.

Page 7: Bab 4 Pembahasan

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar.1 . ELemmayyer

Gambar.2 Respirometer

Page 8: Bab 4 Pembahasan
Page 9: Bab 4 Pembahasan
Page 10: Bab 4 Pembahasan
Page 11: Bab 4 Pembahasan