BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1
Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1
42
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Penelitian
4.1.1 Proses Perizinan
Peneliti melakukan penjajakan dan pengurusan surat izin sebelum
melaksanakan penelitian di SMP Negeri 13 Pekanbaru Kecamatan Sail. Peneliti
mengurus surat izin observasi kepada Tata Usaha Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan pada tanggal 24 Oktober 2017 dengan No. 362/ E-UIR/ 27-FK/ 2017
yang ditanda tangani oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau. Observasi dilakukan sebelum dilaksanakan ujian seminar
proposal. Sedangkan untuk surat izin penelitian dari fakultas dikeluarkan pada
tanggal 14 Desember 2017 dengan No. 5147/ E-UIR/ 27-FK/ 2017 yang
diteruskan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Riau kemudian ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kota Pekanbaru dengan No. 503/ DPMPTSP/ NON IZIN-RISET/10947 pada
tanggal 21 Desember 2017.
Surat rekomendasi kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Pekanbaru dengan No. 071/ BKBP-REKOM/ 2018/ 3906 pada tanggal 28
Februari 2018, kemudian diteruskan ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Dinas
Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluarkan surat izin penelitian dengan No. 800/
Sekretaris. 1/ III/ 2018/ 1601 pada tanggal 1 Maret 2018 yang ditujukan kepada
SMP Negeri di Kecamatan Sail Kota Pekanbaru yaitu di SMP Negeri 13
Pekanbaru.
4.1.2 Observasi
Peneliti pertama kali turun ke sekolah tempat penelitian pada tanggal 27
Oktober 2017 sampai 30 Oktober 2017. Pelaksanaan observasi ini dilaksanakan
sebelum ujian seminar proposal dan pada saat peneliti melakukan wawancara
bersama kepala laboratorium IPA. Pada tahap ini peneliti melakukan kunjungan
ke tempat penelitian yaitu di SMP Negeri 13 Pekanbaru dengan tujuan untuk
mencari tahu gambaran umum tentang latar belakang penelitian, permasalahan
43
apa saja yang di temukan di lapangan, membangun hubungan dengan Kepala
Sekolah, Tata Usaha, dan Kepala Laboratorium IPA/ Biologi, serta strategi
penelitian.
4.1.3 Wawancara
4.1.3.1 Persiapan Wawancara
Sebelum melakukan wawancara kepada Kepala Laboratorium yang ada di
SMP Negeri 13 Pekanbaru, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan kisi-kisi dan
beberapa lembar pertanyaan yang akan dijadikan sebagai bahan untuk wawancara,
alat perekam suara, kamera untuk mengambil dokumentasi, serta peneliti juga
mempersiapkan waktu yang tepat dilakukan wawancara agar kepala laboratorium
yang diteliti bisa meluangkan waktunya untuk di wawancarai.
4.1.3.2 Pelaksanaan Wawancara
Wawancara dilaksanakan hanya sehari saja yaitu pada hari senin tanggal
30 Oktober 2017. Pelaksanaan wawancara ini disesuaikan dengan kesediaan
waktu dan tempat yang telah disepakati oleh kepala laboratorium IPA, dimana
waktu dan tempat tidak memberatkan kepada kepala laboratorium IPA.
Wawancara dilaksanakan di ruang Kepala Laboratorium yang ada di laboratorium
sekolah. Hasil dari wawancara dikumpulkan dengan alat perekam Telepon
Seluler, kamera untuk dokumentasi gambar, dan lembaran catatan hasil
wawancara.
4.2 Hasil Observasi
Hasil wawancara bersama Kepala Laboratorium SMP Negeri 13
Pekanbaru dimana ia adalah seorang guru IPA-Fisika dengan lulusan Strata Satu
(S1) yaitu Sarjana Ilmu Perikanan. Responden mempunyai pengalaman mengajar
di SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah lebih kurang 14 tahun dan menjabat sebagai
Kepala Laboratorium lebih kurang 5 tahun yaitu terhitung semenjak Tahun 2013.
Kepala laboratorium merupakan orang yang cerdas dan teliti dalam bidang
akademiknya. Sebelum di angkat menjadi Kepala Laboratorium, ia telah
44
melaksanakan pelatihan “Diklat Calon Kepala Laboratorium IPA SMP/ MTS”
yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Tahun 2013 di Bali. Setelah dipulangkan, masing-masing
peserta pelatihan tersebut diberi waktu 3 bulan untuk menyiapkan tugasnya,
sehingga 3 bulan kemudian mereka kembali lagi melaksanakan pelatihan tepatnya
di Bandung dengan tujuan untuk mempresentasikan hasil tugasnya tersebut.
Menambah nilai lebihnya sekolah ini, walaupun tidak memiliki laboran dan
teknisi, namun mereka sesama Guru IPA bekerja sama dalam mengelola
laboratorium tersebut. Sehingga yang bekerja dan mengelola laboratorium tidak
Kepala Laboratorium sendiri.
4.3 Analisis Data Penelitian
4.3.1 Profil Laboratorium IPA/ Biologi
Analisis profil laboratorium dilakukan dengan cara pencatatan dokumen,
jawaban lembar observasi, dan hasil wawancara. Pernyataan dalam hal ini
mengenai Profil Laboratorium IPA/ Biologi dalam proses pembelajaran di SMP
Negeri 13 Pekanbaru Tahun Ajaran 2017/ 2018. Data lembar observasi profil
laboratorium IPA/ Biologi untuk sub variabel kelengkapan alat dan bahan terdapat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Data Profil Laboratorium IPA/ Biologi
Sekolah
Lembar observasi Profil laboratorium IPA/ Biologi Rata-
rata
(%)
Kategori Perabot
Laboratorium
(%)
Peralatan
pendidikan
(%)
Media
pendidikan
(%)
Perlengka
pan lain
(%)
SMPN
13 100 85,18 100 75
90,0
45
Sangat
lengkap kategori
Sangat
lengkap
Sangat
lengkap
Sangat
lengkap
Sangat
lengkap
Dari analisis data pada Tabel 8 diatas yang telah dilakukan yang
menyangkut lembar observasi profil laboratorium IPA/ Biologi diantaranya: (1)
45
Fasilitas Perabot Laboratorium (2) Fasilitas Peralatan Pendidikan (3) Fasilitas
Media Pendidikan (4) Fasilitas Perlengkapan Lain. Dari data di atas setelah di
kalkulasikan SMP Negeri 13 Pekanbaru memperoleh skor 90,045%. Jadi, profil
laboratorium IPA/ Biologi di SMP Negeri 13 Pekanbaru, di kategorikan ke dalam
kategori sangat lengkap.
Berikut ini juga disajikan data sarana dan prasarana laboratorium setiap
indikator dalam bentuk diagram seperti pada Gambar 2 berikut ini:
Gambar 2. Diagram data sarana dan prasarana laboratorium
Sesuai Gambar 2 diagram diatas di peroleh hasil persentase setiap
indikator pada sarana dan prasarana laboratorium IPA/ Biologi diantaranya: (1)
Fasilitas perabot laboratorium dengan skor 100% berada pada kategori sangat
lengkap, (2) peralatan pendidikan dengan skor 85,18% dengan kategori sangat
lengkap, (3) media pendidikan dengan skor 100% berada pada kategori sangat
lengkap, (4) perlengkapan lain dengan skor 75% berada pada kategori sangat
lengkap.
100%
85,18%
100%
75%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Perabot
Laboratorium (%)
Peralatan pendidikan
(%)
Media pendidikan
(%)
Perlengkapan lain
(%)
Series 1
46
4.3.2 Kompetensi Guru Pengelola Laboratorium IPA/ Biologi
4.3.2.1 Analisis Hasil Angket per Indikator
Angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium IPA SMP Negeri
13 Pekanbaru berisikan item-item pertanyaan yang terdiri dari 13 indikator
dengan 101 item pertanyaan. Setiap indikator dihitung persentasenya dari setiap
item pertanyaan yang telah dijawab oleh pengelola laboratorium.
Untuk lebih jelasnya nilai persentase setiap indikator dapat dilihat pada
Tabel 9 dibawah ini:
Tabel 9. Analisis Hasil Angket Kompetensi Guru dalam Pengelolaan
Laboratorium
NO Aspek Indikator Persentase Kategori
1. Kualifikasi Kepala laboratorium
sekolah
100% Sangat Kompeten
2. Kompetensi
Kepribadian
Menampilkan diri sebagai
pribadi yang dewasa,
mantap, dan berakhlak
mulia
84,61%
Sangat Kompeten
Menunjukkan komitmen
terhadap tugas 85,71%
Sangat Kompeten
Rata-rata 85,16% Sangat kompeten
3. Kompetensi
Sosial
Bekerja sama dalam
pelaksanaan tugas 85,71%
Sangat Kompeten
Berkomunikasi secara
lisan dan tulisan 75%
Kompeten
Rata-rata 80,35% Kompeten
4 Kompetensi
Menejerial
Merencanakan kegiatan
dan pengembangan
laboratorium sekolah/
madrasah
62,5%
Kompeten
Mengelolah kegiatan
laboratorium sekolah/
madrasah
80%
Kompeten
Membagi tugas teknisi
dan laboratorium sekolah/
madrasah
40%
Kurang
Kompeten
Memantau sarana dan
prasarana laboratorium
sekolah/ madrasah
83,33%
Sangat Kompeten
Mengevaluasi kinerja
teknisi dan laboran serta
kegiatan laboratorium
sekolah/ madrasah
25%
Kurang
Kompeten
47
NO Aspek Indikator Persentase Kategori
Rata-rata 58,16% Cukup kompeten
5. Kompetensi
Profesional
Menerapkan gagasan teori
dan prinsip kegiatan
laboratorium sekolah/
madrasah
50%
Cukup Kompeten
Memanfaaatkan
laboratorium untuk
kepentingan pendidikan
dan penelitian disekolah/
madrasah
66,66%
Kompeten
Menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja
dilaboratoriun sekolah/
madrasah
77,77%
Kompeten
Rata-rata 64,81% Kompeten
Rata-rata keseluruhan indikator 70,48% Kompeten
Berdasarkan Tabel 9 diatas analisis angket per indikator dengan rata-rata
nilai keseluruhan indikator adalah 70,48% dengan kategori kompeten. Berikut
adalah diagram perbandingan analisis hasil angket setiap indikator pada Gambar 3
berikut ini:
Gambar 3. Diagram analisis hasil angket setiap indikator
100%
84.61%85.71%
85.71%
75%
62.50%
80%
40%
83.33%
25%
50%
66.66%
77.77%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
persentase
48
Sesuai diagram pada Gambar 3 diatas, diperoleh nilai tertinggi pada
Indikator 1 yaitu kepala laboratorium sekolah dengan persentase 100% dengan
kategori sangat kompeten. karena berdasarkan syarat menjadi kepala laboratorium
IPA, guru minimal pendidikan S1 (Strata Satu), dengan pengalaman menjadi
pengelola praktikum minimal 3 tahun, dan memiliki sertifikat pelatihan sebagai
kepala laboratorium IPA. Dari ketiga ketentuan tersebut, pengelola laboratorium
di SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah memenuhi, artinya dapat dikatakan bahwa
pengelola laboratorium sudah tergolong sangat kompeten. Sedangkan indikator
terendah berada pada indikator mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan
laboratorium sekolah/ madrasah dengan persentase 25%. Hal ini dikarenakan tidak
adanya teknisi dan laboran maka tidak pernah dilaksanakan evaluasi kinerja teknisi dan
laboran.
4.3.2.2 Analisis Hasil Angket Per Aspek
4.3.2.2.1 Aspek Kualifikasi
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium
IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek
kualifikasi seperti pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10. Aspek kualifikasi
aspek Indikator Persentase Rata-rata Kategori
kualifikasi
Kepala
laboratorium
sekolah
100% 100% Sangat
kompeten
Sesuai Tabel 10 di atas diperoleh persentase pada aspek kualifikasi yaitu
100% dengan kategori sangat kompeten. Karena pengelola laboratorium sudah
memiliki ketiga kriteria syarat menjadi kepala laboratorium.
4.3.2.2.2 Aspek Kompetensi Kepribadian
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium
IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek
kompetensi kepribadian seperti pada Tabel 11 berikut ini:
49
Tabel 11. Aspek kompetensi kepribadian
Aspek indikator Persentase Rata-rata Kategori
Kompetensi
kepribadian
Menampilkan diri
sebagai pribadi yang
dewasa, mantap, dan
berakhlak mulia
84,61%
85,16% Sangat
kompeten Menunjukkan
komitmen terhadap
tugas
85,71%
Tabel 11 di atas adalah rata-rata persentase pada kedua indikator pada
aspek kepribadian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4 diagram
dibawah ini.
Gambar 4. Diagram aspek kompetensi kepribadian
Berdasarkan Gambar 4 diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata
persentase pada aspek kompetensi kepribadian dengan kedua indikatornya yaitu
sebesar 85,16% dengan kategori sangat kompeten.
84.61%
85.71%
84.00%
84.20%
84.40%
84.60%
84.80%
85.00%
85.20%
85.40%
85.60%
85.80%
menampilkan diri sebagai pribadi yangdewasa, mantap dan berakhlak mulia
menunjukkan komitmen terhadap tugas
indikator
50
4.3.2.2.3 Aspek Kompetensi Sosial
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium
IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek
kompetensi sosial seperti pada Tabel 12 berikut ini:
Tabel 12. Aspek kompetensi sosial
Aspek Indikator Persentase Rata-rata Kategori
Kompetensi
sosial
Bekerja sama dalam
pelaksanaan tugas 85,71%
80,35% Kompeten Berkomunikasi secara
lisan dan tulisan 75%
Tabel 12 di atas adalah rata-rata persentase pada kedua indikator pada
aspek kompetensi sosial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5
diagram dibawah ini:
Gambar 5. Diagram aspek kompetensi sosial
85.71%
75%
68.00%
70.00%
72.00%
74.00%
76.00%
78.00%
80.00%
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
bekerja sama dalam pelaksanaan tugas berkomunikasi secara lisan dan tulisan
indikator
51
Berdasarkan Gambar 5 diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata
persentase pada aspek kompetensi sosial dengan kedua indikatornya yaitu sebesar
80,35% dengan kategori kompeten.
4.3.2.2.4 Aspek Kompetensi Manajerial
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium
IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek
kompetensi manajerial seperti pada Tabel 13 berikut ini:
Tabel 13. Aspek kompetensi manajerial
Aspek Indikator persentase Rata-rata Kategori
Kompetensi
manajerial
Merencanakan
kegiatan dan
pengembangan
laboratorium sekolah/
madrasah
62,5%
58,16% Cukup
Kompeten
Mengelola kegiatan
laboratorium sekolah/
madrasah
80%
Membagi tugas teknisi
dan laboran sekolah/
madrasah
40%
Memantau sarana dan
prasarana laboratorium
sekolah/ madrasah
83,33%
Mengevaluasi kinerja
teknisi dan laboran
serta kegiatan
laboratorium sekolah/
madrasah
25%
Tabel 13 di atas adalah rata-rata persentase pada kelima indikator pada
aspek kompetensi manajerial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6
diagram dibawah ini:
52
Gambar 6. Diagram aspek kompetensi manajerial
Berdasarkan Gambar 6 diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata
persentase pada aspek kompetensi manajerial dengan kelima indikatornya yaitu
sebesar 58,16% dengan kategori cukup kompeten. dimana, indikator tertinggi
berada pada indikator memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/
madrasah dengan persentase 83,33%, sedangkan indikator terendah berada pada
indikator mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium
sekolah/ madrasah dengan persentase 25%.
4.3.2.2.5 Aspek Kompetensi Profesional
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium
IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek
kompetensi profesional seperti pada Tabel 14 berikut ini:
Tabel 14. Aspek kompetensi profesional
Aspek Indikator persentase Rata-rata Kategori
Kompetensi
profesional
Menerapkan gagasan
teori dan prinsip
kegiatan laboratorium
50% 64,81% Kompeten
62.50%
80%
40%
83.33%
25%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Merencanakankegiatan dan
pengembanganlaboratorium
sekolah/madrasah
Mengelolakegiatan
laboratoriumsekolah/
madrasah
Membagi tugasteknisi dan
laboransekolah/
madrasah
Memantausarana danprasarana
laboratoriumsekolah/
madrasah
Mengevaluasikinerja teknisidan laboran
serta kegiatanlaboratorium
sekolah/madrasah
indikator
53
Aspek Indikator persentase Rata-rata Kategori
sekolah/ madrasah
Memanfaatkan
laboratorium untuk
pendidikan dan
penelitian di sekolah/
madrasah
66,66%
Menjaga kesehatan
dan keselamatan kerja
di laboratorium
sekolah/ madrasah
77,77%
Tabel 14 di atas adalah rata-rata persentase pada ketiga indikator pada
aspek kompetensi profesional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7
diagram dibawah ini:
Gambar 7. Diagram kompetensi profesional
Berdasarkan Gambar 7 diagram diatas dapat dilihat bahwa rata-rata
persentase pada aspek kompetensi profesional dengan ketiga indikatornya yaitu
sebesar 64,81% dengan kategori kompeten. dimana, indikator tertinggi berada
pada indikator menjaga kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium sekolah/
madrasah dengan persentase 77,77%, sedangkan indikator terendah berada pada
50%
66.66%
77.77%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Menerapkan gagasan teoridan prinsip kegiatan
laboratorium sekolah/madrasah
Memanfaatkanlaboratorium untuk
pendidikan dan penelitian disekolah/ madrasah
Menjaga kesehatan dankeselamatan kerja di
laboratorium sekolah/madrasah
54
indikator menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah dengan persentase 50%.
4.3.2.3 Analisis Hasil Angket per Item Pertanyaan
1. Apakah Bapak/ Ibu sebelumnya memiliki pengalaman pengelolaan
laboratorium ?
Sesuai dengan Item 1, aspek kualifikasi dengan indikator kepala
laboratorium sekolah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
positif. Untuk Item 1 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 15. Memiliki pengalaman sebelumnya mengenai pengelolaan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
1 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 15 Item 1 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium sudah memiliki
pengalaman sebelumnya mengenai pengelolaan laboratorium. Alasannya karena
pengelola laboratorium sudah memiliki sertifikat pelatihan sebagai kepala
laboratorium.
2. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak/ Ibu tidak memiliki pengalaman pengelolaan laboratorium ?
Sesuai dengan Item 2, aspek kualifikasi dengan indikator kepala
laboratorium sekolah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
negatif. Untuk Item 2 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 16 dibawah ini:
55
Tabel 16. Tidak memiliki pengalaman pengelolaan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
2 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 16 pada Item 2 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa jika kepala laboratorium tidak
memiliki pengalaman sebagai kepala labor, maka pengelolaan laboratorium tidak
akan berjalan dengan baik dan efektif. Karena pengelola labor telah memiliki
pengalaman yang dapat membantunya dalam mengoperasikan dan memanage
laboratorium.
3. Apakah Bapak/ibu mengawali praktikum dengan membaca do’a?
Sesuai dengan Item 3, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 3
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 17 di bawah ini:
Tabel 17. Mengawali praktikum dengan membaca do’a
Item Alternatif
Jawaban F %
3 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 17 pada Item 3 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa subjek selalu mengawali praktikum
dengan membaca doa. Sebagai seorang guru yang menjadi contoh dan tauladan
yang baik bagi anak-anak, harus memberikan tuntunan dengan mempraktikkan
langsung bersama peserta didik. Apalagi subjek adalah seorang yang beragama
56
Islam, diajarkan sebelum melakukan apapun harus dengan bismillah dan
membaca doa agar apa yang kita kerjakan di ridhoi Allah dan dihitung sebagai
pahala untuk kita.
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui Permendiknas No 24 Tahun 2007 dan
Permendiknas No 26 Tahun 2008?
Sesuai dengan Item 4, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 4
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 18 di bawah ini:
Tabel 18. Mengetahui Permendiknas No 24 Tahun 2007 dan Permendiknas No 26
Tahun 2008
Item Alternatif
Jawaban F %
4 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 18 pada Item 4 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten. Hal ini di karenakan subjek belum mengetahui tentang
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 26 tahun 2008.
Walaupun telah melaksanakan pelatihan, namun subjek hanya diberikan pelatihan
mengenai alat dan bahan, bagaimana perawatan dan cara penyimpanannya.
Sedangkan untuk teori bisa di baca sendiri namun tidak terlaksanakan dengan
banyaknya aktivitas guru yang lain.
5. Apakah Bapak/Ibu telah menguasai Permendiknas No 24 tahun 2007
dan Permendiknas No 26 tahun 2008 ?
Sesuai dengan Item 5, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 5
57
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 19 di bawah ini:
Tabel 19. Menguasai Permendiknas No 24 Tahun 2007 dan Permendiknas No 26
Tahun 2008
Item Alternatif
Jawaban F %
5 Ya - - Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 19 pada Item 5 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten yang berarti bahwa subjek tidak menguasai
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008.
Berdasarkan item sebelumnya, subjek belum mengetahui tentang kedua
Permendiknas tersebut, lalu bagaimana ia bisa menguasainya. Namun, karena
telah diberi tahu, subjek akan mencoba untuk mempelajarinya agar pengelolaan
laboratorium berjalan efektif lagi.
6. Apakah Bapak/Ibu bekerjasama dalam mengelola laboratorium ?
Sesuai dengan Item 6, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 6
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 20 di bawah ini:
Tabel 20. Bekerjasama dalam mengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
6 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
58
Sesuai data Tabel 20 pada Item 6 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa subjek melakukan kerjasama dalam
mengelola laboratorium. Seperti yang disampaikan subjek, dikarenakan tidak
adanya laboran dan teknisi, sehingga semua guru IPA baik guru kelas VII, VIII,
dan IX, melakukan pengelolaan laboratorium secara bersama-sama. Jadi, tidak
hanya dibebankan kepada kepala laboratorium saja.
7. Apakah Bapak/Ibu menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium
dengan baik?
Sesuai dengan Item 7, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 7
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 21 di bawah ini:
Tabel 21. Menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium dengan baik
Item Alternatif
Jawaban F %
7 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 21 pada Item 7 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa subjek melakukan tugas sebagai
kepala laboratorium dengan sangat baik. Guru akan bertanggung jawab sesuai
dengan jabatan yang diembannya. Jika tidak ada tanggung jawab maka
pengelolaan laboratorium tidak akan berjalan dengan baik dan proses belajar di
laboratorium tidak efektif.
8. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak /Ibu tidak berkolaborasi dalam mengelola laboraturium ?
Sesuai dengan Item 8, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
59
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 8
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 22 di bawah ini:
Tabel 22. Tidak berkolaborasi dalam mengelola laboraturium
Item Alternatif
Jawaban F %
8 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 22 pada Item 8 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa tidak benar jika kepala labor tidak
berkolaborasi dengan guru-guru IPA lain maka maka pengelolaan laboratorium
akan berjalan dengan baik. Karena, dari hasil jawaban alasan pada angket, suatu
pekerjaan jika dikerjakan bersama-sama maka akan menghasilkan suatu hasil
yang baik dan efektif.
9. Apakah Bapak/Ibu berprilaku jujur dalam pengelolaan laboratorium ?
Sesuai dengan Item 9, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 9
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 23 di bawah ini:
Tabel 23. Berprilaku jujur dalam pengelolaan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
9 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 23 pada Item 9 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek berperilaku jujur dalam
60
pengelolaan laboratorium. Karena, berdasarkan alasan dalam angket, apapun yang
dilakukan dengan kecurangan maka tidak akan berjalan baik. Jika seorang guru
tidak jujur, maka peserta didik juga akan melakukan hal yang sama seperti yang
dilakukan oleh gurunya. Karena apa yang ditanam, itulah yang akan dituai.
10. Apakah Bapak /Ibu berkolaborasi dalam mengelola laboratorium ?
Sesuai dengan Item 10, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 10
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 24 di bawah ini:
Tabel 24. Berkolaborasi dalam mengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
10 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 24 pada Item 10 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek selalu melakukan kolaborasi
dalam pengelolaan laboratorium. Itu terlihat dari jawaban responden yang
menjawab Ya bahwa ia melakukan kolaborasi. Karena terlihat dari alasan angket,
jika subjek berkolaborasi maka akan ada inovasi-inovasi baru yang mereka
dapatkan baik dari segi mengelola laboratorium, penyusunan alat dan bahan
sehingga terlihat lebih rapi dan indah dilihat. Untuk itu perlu kolaborasi dan
kerjasama yang baik antara sesamanya.
11. Apakah Bapak /Ibu percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki
dalam mengelola laboraturium ?
Sesuai dengan Item 11, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 11
61
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 25 di bawah ini:
Tabel 25. Percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam mengelola
laboraturium
Item Alternatif
Jawaban F %
11 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 25 pada Item 11 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek merasa percaya diri terhadap
kemampuan yang dimiliki dalam mengelola laboratorium. Hal ini dapat di lihat
dari jawaban responden yang menjawab Ya. Yang membuat subjek merasa
percaya diri untuk menjadi pengelola laboratorium dapat di lihat pada alasan
angket ia telah memiliki pegangan ilmu saat melakukan pelatihan tentang
pengelolaan laboratorium dengan dibuktikan adanya sertifikat yang dimiliki oleh
subjek tersebut.
12. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola
laboraturium ?
Sesuai dengan Item 12, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 12
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 26 di bawah ini:
Tabel 26. Pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola laboraturium
Item Alternatif
Jawaban F %
12 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
62
Sesuai data Tabel 26 pada Item 12 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek pernah mengikuti pelatihan
sebagai pengelola laboratorium. Terbukti dari jawaban responden pada angket
yang menjawab Ya. Karena dari alasan angket juga telah di jelaskan jika subjek
pernah melaksanakan pelatihan tentang kepala labor dan pengelolaan
laboratorium di Bali dan di Bandung disertai dengan sertifikat yang ia lampirkan.
Selain itu, juga yang menunjang adalah adanya kegiatan MGMP yang
dilaksanakan oleh guru-guru Mata Pelajaran.
13. Apakah pengelolaan laboratorium berjalan dengan baik, jika Bapak/
Ibu tidak pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola laboratorium ?
Sesuai dengan Item 13, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 13
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 27 di bawah ini:
Tabel 27. Tidak pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
13 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 27 pada Item 13 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek tidak setuju kalau pengelolaan
labor akan berjalan dengan baik jika kepala laboratorium tidak mengukuti
pelatihan sebagai pengelola laboratorium. Hal ini di buktikan dengan jawaban
responden yang mengatakan tidak.
63
14. Apakah Bapak/Ibu berperilaku tepat waktu dalam menjalankan tugas
sebagai pengelola laboratorium ?
Sesuai dengan Item 14, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 14 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 28 di
bawah ini:
Tabel 28. Berperilaku tepat waktu dalam menjalankan tugas sebagai pengelola
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
14 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 28 pada Item 14 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek berperilaku tepat waktu dalam
menjalankan tugas sebagai pengelola laboratorium. Hal ini terbukti dengan
jawaban responden yang menyatakan Ya. Berdasarkan alasan yang dikemukan
oleh subjek, dalam suatu manajemen, hal yang paling berharga itu adalah disiplin.
Karena disiplin kunci dari semua pekerjaan. Bagaimana suatu pekerjaan akan
berjalan dengan efektif jika kita tidak memiliki kedisiplinan yang tinggi.
15. Apakah Bapak/ Ibu memiliki semangat yang tinggi dalam menjalankan
tugas sebagai pengelola laboratorium ?
Sesuai dengan Item 15, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 15 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 29 di
bawah ini:
64
Tabel 29. Memiliki semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas sebagai
pengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
15 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 29 pada Item 15 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek memiliki semangat yang tinggi
dalam menjalankan tugas sebagai pengelola laboratorium. Hal ini di jawab pada
lembaran angket dengan jawaban Ya. Semangat yang tinggi dibuktikan dengan
subjek selalu datang tepat waktu atau lebih awal. Dan juga selalu berusaha
menjadikan laboratorium bersih dan rapi.
16. Apakah Bapak/ Ibu menjalankan tanggung jawab sesuai dengan jabatan
dalam organisasi laboratorium ?
Sesuai dengan Item 16, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 16 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 30 di
bawah ini:
Tabel 30. Menjalankan tanggung jawab sesuai dengan jabatan dalam organisasi
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
16 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 30 pada Item 16 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden menjalankan tanggung jawab
sesuai dengan jabatan dalam organisasi laboratorium. Sesuai dengan hasil
65
jawaban pada lembaran angket dengan jawaban Ya. Karean jika tanggung jawab
tidak ada, maka pengelolaan laboratorium tidak akan berjalan dengan baik dan
proses belajar di laboratorium tidak efektif.
17. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak/ Ibu tidak mencerminkan sikap jujur dalam pengelolaan
laboratorium ?
Sesuai dengan Item 17, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 17
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 31 di bawah ini:
Tabel 31. Tidak mencerminkan sikap jujur dalam pengelolaan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
17 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 31 pada Item 17 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju bahwa kalau tidak
berperilaku jujur dalam pengelolaan laboratorium maka pengelolaan labor akan
berjalan dengan baik. Karena, berdasarkan alasan dalam angket, apapun yang
dilakukan dengan kecurangan maka tidak akan berjalan baik. Jika seorang guru
tidak jujur, maka peserta didik juga akan melakukan hal yang sama seperti yang
dilakukan oleh gurunya. Karena apa yang ditanam, itulah yang akan dituai.
18. Apakah penggunaan laboratorium terkoordinasi dengan baik, jika
organisasi laboratorium yang Bapak/Ibu tidak sesuai dengan tanggung
jawab dan jabatan dalam organisasi laboratorium ?
66
Sesuai dengan Item 18, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 18 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 32 di
bawah ini:
Tabel 32. Tidak sesuai dengan tanggung jawab dan jabatan dalam organisasi
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
18 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 32 pada Item 18 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju kalau penggunaan
laboratorium terkoordinasi dengan baik, Jika organisasi laboratorium tidak sesuai
sengan tanggung jawab dan jabatan dalam organisasi laboratorium. Karena
apapun yang dilakukan jika tidak sesuai dengan keahlian kita, maka pekerjaan itu
tidak akan berjalan dengan baik.
19. Apakah Bapak/ Ibu tekun dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola
laboratorium ?
Sesuai dengan Item 19, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 19 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 33 di
bawah ini:
Tabel 33. Tekun dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
19 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
67
Item Alternatif
Jawaban F %
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data pada Tabel 33 Item 19 diperoleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang bearti bahwa pengelola laboratorium sangat tekun
dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola laboratorium. Jumlah persentase
tekun dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola laboratorium sesuai dengan
jabatan sebagai kepala laboratorium adalah 100% Ya. Berdasarkan alasan
jawaban angket penelitian, jika tidak tekun dalam melaksanakan tugas sebagai
kepala laboratorium maka pengelolaan laboratorium tidak berjalan dengan baik
dan tidak akan mengalami kemajuan.
20. Apakah Bapak/ Ibu teliti dalam membuat jadwal kegiatan laboratorium
secara berkala?
Sesuai dengan Item 20, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 20 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 34 di
bawah ini:
Tabel 34. Teliti dalam membuat jadwal kegiatan laboratorium secara berkala
Item Alternatif
Jawaban F %
20 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data pada Tabel 34 Item 20 diperoleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang bearti bahwa pengelola laboratorium sangat teliti
dalam menyusun jadwal. Jumlah persentase teliti dalam menyusun jadwal adalah
100%. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, dalam bertugas seperti
menyusun jadwal kegiatan laboratorium harus sesuai dengan jadwal mata
68
pelajaran IPA dari masing-masing kelas, jika tidak teliti maka bisa terjadi bentrok
dalam penggunaan laboratorium.
21. Apakah Bapak/ Ibu hati-hati dalam menyusun alat dan bahan
laboratorium?
Sesuia dengan Item 21, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 21 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 35 di
bawah ini:
Tabel 35. Hati-hati dalam menyusun alat dan bahan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
21 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 35 Item 21 diperoleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang bearti bahwa pengelola laboratorium sangat hati-
hati dalam menyusun alat dan bahan laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban
angket penelitian, jika alat dan bahan tidak disusun dengan hati-hati maka akan
terjadi kerusakan pada alat dan bahan, seperti alat berbahan kaca, dsb. Selain itu
bahan kimia tidak boleh bercampur dengan susunan alat untuk menghindari
kontaminasi bahan terhadap alat laboratorium. Maka dari itu diperlukan kehati-
hatian dalam menyusunnya.
22. Apakah Bapak/ Ibu kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan tugas mengelola kegiatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 22, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 22 dapat diperoleh jawaban dari kepala
69
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 36 di
bawah ini:
Tabel 36. Kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas
mengelola kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
22 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 36 Item 22 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium kreatif dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas mengelola kegiatan
laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab ya, kreatif dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas mengelola kegiatan
laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa apapun
masalah yang dihadapi dalam mengelola laboratorium harus diselesaikan
sehungga tidak ada masalah yang tidak selesai.
23. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak/ Ibu tidak kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan tugas mengelola kegiatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 23, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 23 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 37 di
bawah ini:
Tabel 37. Tidak kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas
mengelola kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
23 Ya - -
Tidak 1 100
70
Item Alternatif
Jawaban F %
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 37 pada Item 23 terlihat jumlah persentase sering kesulitan
dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas mengelola kegiatan
laboratorium diperoleh rata-rata 100% berada pada kategori sangat kompeten.
Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, adanya kesulitan mengenai
pemanfaatan laboratorium yang tidak beraturan seperti penggunaan laboratorium
tidak dijalankan sesuai dengan jadwal maka akan menjadi bentrok, kurangnya
fasilitas praktikum, masalah-masalah tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
pengelola laboratorium.
24. Apakah bapak/ ibu memiliki keterampilan dalam mengelola
laboratorium?
Sesuai dengan Item 24, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 24 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 38 di
bawah ini:
Tabel 38. Memiliki keterampilan dalam mengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
24 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 38 pada Item 24 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki keterampilan dalam
mengelola laboratorium. Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden pada
angket dengan jawaban Ya. Berdasarkan alasan yang dibuat pada angket, guru
71
bersedia menjadi seorang kepala laboratorium karena ia memiliki keterampilan
dalam mengelola laboratorium.
25. Apakah Bapak/ Ibu memiliki kemampuan bekerjasama dengan pihak
lain ?
Sesuai dengan Item 25, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja
sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori
soal bersifat positif. Untuk Item 25 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 39 di
bawah ini:
Tabel 39. Memiliki kemampuan bekerjasama dengan pihak lain
Item Alternatif
Jawaban F %
25 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 39 pada Item 25 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki kemampuan bekerja
sama dengan pihak lain. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab
Ya pada lembaran angket. Karena, sebagai makhluk sosial, dimanapun dan
kapanpun kita butuh orang lain untuk dapat diajak bekerja sama. Bekerja sama
dalam mengelola laboratorium akan meningkatkan kualitas dari pengelolaan
laboratorium tersebut.
26. Apakah Bapak/ Ibu memiliki kelemahan bekerjasama dengan pihak
lain?
Sesuai dengan Item 26, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja
sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori
soal bersifat positif. Untuk Item 26 dapat diperoleh jawaban dari kepala
72
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 40 di
bawah ini:
Tabel 40. Memiliki kelemahan bekerjasama dengan pihak lain
Item Alternatif
Jawaban F %
26 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 40 pada Item 26 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki kelemahan bekerja
sama dengan pihak lain. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab
Ya pada lembaran angket. Ia memiliki kelemahan bekerjasama dikarenakan
kurangnya komunikasi antara responden dengan pihak lain.
27. Apakah pengelolaan laboratorium bejalan dengan baik jika tugas
sebagai pengelola laboratorium yang Bapak/ Ibu jalankan tidak
memiliki semangat yang tinggi ?
Sesuai dengan Item 27, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 27 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 41 di
bawah ini:
Tabel 41. Tidak memiliki semangat yang tinggi
Item Alternatif
Jawaban F %
27 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 41 pada Item 27 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten berarti bahwa responden merasa pengelolaan
73
laboratorium bejalan dengan baik jika tugas sebagai pengelola laboratorium yang
Bapak/Ibu jalankan tidak memiliki semangat yang tinggi. Karena terkadang,
semangat itu berkurang seiring banyaknya jam tambahan untuk mengajar
sehingga guru merasa kewalahan dan mengakibatkan kurang semangat dalam
mengelola laboratorium.
28. Adakah kesalahan yang mungkin terjadi, jika Bapak/ Ibu tidak memiliki
kelemahan ?
Sesuai dengan Item 28, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja
sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori
soal bersifat negatif. Untuk Item 28 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 42 di
bawah ini:
Tabel 42. Tidak memiliki kelemahan
Item Alternatif
Jawaban F %
28 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 42 pada Item 28 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju kalau tidak memiliki
kelemahan, akan tetap ada kesalahan yang mungkin terjadi. Karena kesalahan bisa
terjadi dan bisa datang dari mana saja. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang
diberikan responden pada lembar angket yaitu dengan jawaban Ya.
29. Apakah Bapak/ Ibu memiliki wawasan tentang pengelolaan
laboratorium dari pihak lain yang dapat diajak kerja sama?
Sesuai dengan Item 29, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja
sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori
soal bersifat positif. Untuk Item 29 dapat diperoleh jawaban dari kepala
74
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 43 di
bawah ini:
Tabel 43. Memiliki wawasan tentang pengelolaan laboratorium dari pihak lain
yang dapat diajak kerja sama
Item Alternatif
Jawaban F %
29 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 43 pada Item 29 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki wawasan tentang
pengelolaan laboratorium dari pihak lain yang dapat diajak kerja sama. Hal ini
terlihat dari jawaban Ya yang di berikan responden pada angket. Karena wawasan
dari seorang guru sudah pasti tinggi apalagi kalau dengan pihak yang dapat diajak
berkolaborasi dan bekerja sama.
30. Apakah kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika Bapak/
Ibu tidak memiliki wawasan tentang pengelolaan laboratorium dengan
pihak lain yang dapat diajak kerja sama?
Sesuai dengan Item 30, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja
sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori
soal bersifat negatif. Untuk Item 30 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 44 di
bawah ini:
Tabel 44. Tidak memiliki wawasan tentang pengelolaan laboratorium dengan
pihak lain yang dapat diajak kerja sama
Item Alternatif
Jawaban F %
30 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
75
Sesuai data Tabel 44 pada Item 30 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti responden tidak setuju bahwa tidak memiliki
wawasan tentang pengelolaan laboratorium dari pihak lain yang dapat diajak
kerja sama, maka pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik. Hal ini
terlihat dari jawaban Tidak yang di berikan responden pada angket. Karena
wawasan dari seorang guru sudah pasti tinggi apalagi kalau dengan pihak yang
dapat diajak berkolaborasi dan bekerja sama.
31. Apakah Bapak/ Ibu bekerjasama dengan distributor alat dan
bahan,kepala sekolah serta pihak dinas?
Sesuai dengan Item 31, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja
sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori
soal bersifat positif. Untuk Item 31 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 45 di
bawah ini:
Tabel 45. Bekerjasama dengan distributor alat dan bahan,kepala sekolah serta
pihak dinas
Item Alternatif
Jawaban F %
31 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 45 pada Item 31 terlihat jumlah persentase bekerjasama
dengan pihak penjual alat dan bahan, kepala sekolah serta pihak dinas diperoleh
rata-rata 100% berada pada kategori sangat kompeten dalam bekerjasama antara
guru dengan kepala sekolah atau dengan dinas maupun dengan pihak distributor
alat dan bahan. Hal ini sesuai hasil analisis data dengan kenyataan yang di
temukan saat melakukan wawancara dengan subjek penelitian bahwa 100% Ya
bekerjasama dalam melaksanakan tugas sangat diperlukan untuk membantu
76
mengelola dan menjaga laboratorium serta saling berbagi pengetahuan maupun
ide mengenai proses praktikum yang baik.
32. Apakah alat dan bahan selalu tercukupi, jika Bapak/ Ibu tidak
bekerjasama dengan distributor alat dan bahan, kepala sekolah dan
pihak dinas ?
Sesuai dengan Item 32, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja
sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori
soal bersifat negatif. Untuk Item 32 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 46 di
bawah ini:
Tabel 46. Tidak bekerjasama dengan distributor alat dan bahan, kepala sekolah
dan pihak dinas
Item Alternatif
Jawaban F %
32 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 46 pada Item 32 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju kalau alat dan
bahan selalu tercukupi, Jika Bapak/Ibu tidak bekerjasama dengan distributor alat
dan bahan, kepala sekolah dan pihak dinas. Hal ini terlihat dari jawaban Tidak
yang di berikan responden pada angket. Karena alat dan bahan didapati setelah
meminta kepada kepala sekolah, dan kepala sekolah mengajukan ke dinas
pendidikan.
33. Apakah Bapak/ Ibu berkomunikasi dengan semua pihak secara santun?
Sesuai dengan Item 33, aspek kompetensi sosial dengan indikator
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 33 dapat diperoleh jawaban dari kepala
77
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 47 di
bawah ini:
Tabel 47. Berkomunikasi dengan semua pihak secara santun
Item Alternatif
Jawaban F %
33 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 47 pada Item 33 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden selalu berkomunikasi dengan
pihak lain secara santun. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada angket
dengan menjawab Ya. Karena berperilaku secara santun akan menambah dampak
positif bagi pengelolaan laboratorium. Perlengkapan alat dan bahan akan selalu
tercukupi dan pemasokan akan lancar.
34. Apakah Bapak/ Ibu berkomunikasi dengan semua pihak secara efektif?
Sesuai dengan Item 34, aspek kompetensi sosial dengan indikator
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 34 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 48 di
bawah ini:
Tabel 48. Berkomunikasi dengan semua pihak secara efektif
Item Alternatif
Jawaban F %
34 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 48 pada Item 34 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium berkomunikasi
dengan semua pihak secara efektif. Dengan jumlah 100% responden menjawab
78
ya, berkomunikasi dengan semua pihak secara efektif. Berdasarkan alasan
jawaban angket penelitian, bahwa agar orang lebih memahami yang ingin kita
sampaikan.
35. Apakah Bapak/ Ibu memanfaatkan semua peralatan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK/Internet/computer/dsb) dalam mencari referensi
informasi alat, bahan dan bentuk kegiatan maupun penggunaan
prosedur operasional standar?
Sesuai dengan Item 35, aspek kompetensi sosial dengan indikator
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat positif. Untuk Item 35 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 49 di
bawah ini:
Tabel 49. Memanfaatkan semua peralatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK/Internet/computer/dsb) dalam mencari referensi informasi alat,
bahan dan bentuk kegiatan maupun penggunaan prosedur operasional
standar
Item Alternatif
Jawaban F %
35 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 49 Item 35 terlihat jumlah persentase memanfaatkan
berbagai peralatan teknologi informasi dan komunkiasi (TIK /internet/ computer/
dsb) dalam berkomunikasi dengan rekan sejawat atau dalam mencari referensi
informasi alat, bahan dan bentuk kegiatan maupun penggunaan Standar
Operasional Prosedur (SOP) adalah 100% berada pada kategori sangat kompeten
dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Diperoleh jawaban
responden 100% menjawab Ya, menurut subjek bahwa untuk mempermudah
komunikasi dan menyelesaikan masalah mengenai pengelolaan laboratorium
79
kepala laboratorium memanfaatkan jaringan internet sebagai referensi mencari
informasi maupun prosedur penggunaan alat dan bahan.
36. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik jika
peralatan teknologi informasi dan komunikasi tidak Bapak/ Ibu
manfaatkan sesuai fungsinya?
Sesuai dengan Item 36, aspek kompetensi sosial dengan indikator
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 36 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 50 di
bawah ini:
Tabel 50. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi tidak Bapak/Ibu
manfaatkan sesuai fungsinya
Item Alternatif
Jawaban F %
36 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 50 pada Item 36 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju kalau pengelolaan
laboratorium dapat berjalan dengan baik jika peralatan teknologi informasi dan
komunikasi tidak di manfaatkan sesuai fungsinya. Sesuai dengan jawaban dari
responden yang menjawab Ya. Karena, yang diketahui, responden jarang
menggunakan peralatan teknologi informasi.
37. Apakah Bapak/Ibu menyusun rencana pengembangan laboratorium?
Sesuai dengan Item 37, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 37
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 51 di bawah ini:
80
Tabel 51. Menyusun rencana pengembangan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
37 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data pada Tabel 51 Item 37 alasan jawaban angket penelitian
bahwa 100% menjawab Ya, Jika rencana pengembangan laboratorium tidak
disusun maka akan sulit untuk mengelola laboratorium dengan efektif.
Penyusunan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan alat dan bahan
serta administrasi laboratorium supaya lebih teratur dalam memanfaatkan
laboratorium.
38. Apakah Bapak/ Ibu memiliki perencanaan dalam mengelola
laboratorium?
Sesuai dengan Item 38, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 38
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 52 di bawah ini:
Tabel 52. Memiliki perencanaan dalam mengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
38 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 52 pada Item 38 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki perencanaan dalam
pengelolaan laboratorium. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya
dalam pertanyaan angket. Seperti alasan yang dibuat, apapun kegiatan nya harus
81
memiliki perencanaan yang matang agar apa yang kita lakukan hasilnya sesuai
dengan yang direncanakan dan tidak mengalami hambatan lagi.
39. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baik Jika Bapak/Ibu
tidak memiliki perencanaan dalam mengelola laboratorium?
Sesuai dengan Item 39, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 39
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 53 di bawah ini:
Tabel 53. Tidak memiliki perencanaan dalam mengelola laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
39 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 53 pada Item 39 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju bahwa tidak memiliki
perencanaan dalam pengelolaan laboratorium maka kegiatan laboratorium tetap
akan berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya
dalam pertanyaan angket.
40. Apakah Bapak/Ibu mengembangkan sistem administrasi laboratorium?
Sesuai dengan Item 40, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 40
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 54 di bawah ini:
82
Tabel 54. Mengembangkan sistem administrasi laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
40 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 54 pada Item 36 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden mengembangkan sistem
administrasi laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,
mengembangkan sistem administrasi laboratorium seperti pencatatan fasilitas
yang ada pada laboratorium sangat diperlukan karena apabila sewaktu-waktu ada
pengawas pendidikan yang datang memeriksa, adanya perbaikan ruangan, fasilitas
kemudian inventaris atau daftar alat, bahan, media guna penambahan suku cadang
dan lain sebagainya. Jika rencana pengembangan laboratorium tidak disusun maka
akan sulit untuk mengelola laboratorium dengan efektif.
41. Apakah Bapak/Ibu menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
kerja laboratorium?
Sesuai dengan Item 41, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 41
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 55 di bawah ini:
Tabel 55. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kerja laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
41 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
83
Sesuai Tabel 55 Item 41 terlihat jumlah persentase dengan rata-rata 100%
berada pada kategori sangat kompeten. Diperoleh jawaban dalam menyusun
standar operasional prosedur 100% Ya. Berdasarkan jawaban angket penelitian,
standar operasional prosedur (SOP) kerja laboratorium sudah ada didalam LKS
atau buku panduan praktikum siswa sehingga tidak perlu di susun secara terpisah
atau satu persatu pada setiap paket alat maupun bahan.
42. Apakah ada kesalahan yang mungkin terjadi Jika Bapak/Ibu tidak
menyusun SOP seperti penggunaan peralatan dan bahan?
Sesuai dengan Item 42, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 42
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 56 di bawah ini:
Tabel 56. Tidak menyusun SOP seperti penggunaan peralatan dan bahan
Item Alternatif
Jawaban F %
42 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 56 pada 1tem 42 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju ada kesalahan yang
mungkin terjadi jika tidak menyusun SOP seperti penggunaan peralatan dan
bahan. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya dalam pertanyaan
angket. Seperti alasan yang dibuat, akan ada kesalahan yang terjadi jika kita tidak
membuat atau mengikuti SOP yang ada.
84
43. Apakah Bapak/Ibu mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan
guru?
Sesuai dengan Item 43, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 43 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 57 di bawah ini:
Tabel 57. Mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan guru
Item Alternatif
Jawaban F %
43 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 57 pada Item 43 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden mengkoordinasikan kegiatan
praktikum dengan guru. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya
dalam pertanyaan angket. Seperti alasan yang dibuat, sebelum melakukan
praktikum, terlebih dahulu kepala labor akan mengkoordinasikan dengan guru
yang akan melakukan praktikum. Agar semua peralatan yang diperlukan saat
praktikum dapat terpenuhi sehingga tidak mengganggu waktu lagi untuk mencari
alat maupun bahan.
44. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baik Jika Bapak/Ibu
tidak mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan guru?
Sesuai dengan Item 44, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 44 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 58 di bawah ini:
85
Tabel 58. Tidak mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan guru
Item Alternatif
Jawaban F %
44 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 58 pada Item 44 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti responden tidak setuju bahwa tidak
mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru kegiatan laboratorium akan
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Tidak
dalam pertanyaan angket. Seperti alasan yang dibuat, sebelum melakukan
praktikum, terlebih dahulu kepala labor akan mengkoordinasikan dengan guru
yang akan melakukan praktikum. Agar semua peralatan yang diperlukan saat
praktikum dapat terpenuhi sehingga tidak mengganggu waktu lagi untuk mencari
alat maupun bahan.
45. Apakah penggunaan laboratorium terkondisikan dengan baik, jika
Bapak/Ibu tidak menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium ?
Sesuai dengan Item 45, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 45 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 59 di
bawah ini:
Tabel 59. Tidak menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
45 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
86
Sesuai data Tabel 59 pada Item 45 di peroleh rata-rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju penggunaan laboratorium
terkondisikan dengan baik, walaupun tidak menjalankan tugas sebagai kepala
laboratorium. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya dalam
pertanyaan angket.
46. Apakah Bapak/Ibu menyusun jadwal kegiatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 46, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 46 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 60 di bawah ini:
Tabel 60. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
46 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 60 Item 46 terlihat jumlah persentase menyusun jadwal
kegiatan laboratorium secara teratur diperoleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten. Diperoleh jumlah 100% Ya menyusun jadwal kegiatan
laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, menyusun jadwal
kegiatan laboratorium secara teratur sangat penting karena jika tidak akan terjadi
bentrok dalam penggunaan laboratirum, sudah tersusun dengan teratur saja masih
ada yang asal-asal masuk laboratorium sehingga penyusunan jadwal harus benar-
benar sesuai dengan kelas yang akan menggunakan. Dengan adanya jadwal
membuat kegiatan dalam menggunakan laboratorium lebih teratur.
87
47. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak/Ibu tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas sebagai
pengelola laboratorium?
Sesuai dengan Item 47, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 47 dapat diperoleh jawaban dari kepala
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 61 di
bawah ini:
Tabel 61. Tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas sebagai pengelola
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
47 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 61 pada Item 47 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden setuju kalau pengelolaan
laboratorium tidak dapat berjalan dengan baik, jika kepala labor tidak tepat waktu
dalam menjalankan tugas sebagai pengelola laboratorium. Hal ini dapat dilihat
dari jawaban responden yang menjawab Tidak. Karena, kegiatan laboratorium
akan terganggu jika kepala labor tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas dan
akan sangat membuang-buang waktu.
48. Apakah kegiatan praktikum tetap berjalan dengan efektif Jika
Bapak/Ibu guru tidak menyusun jadwal kegiatan laboratorium secara
tepat?
Sesuai dengan Item 48, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 48 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 62 di bawah ini:
88
Tabel 62. Tidak menyusun jadwal kegiatan laboratorium secara tepat
Item Alternatif
Jawaban F %
48 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 62 Item 48 terlihat jumlah persentase tidak menyusun jadwal
dengan teratur setiap kegiatan diperoleh rata-rata 100% berada pada kategori
sangat kompeten. Diperoleh jumlah, 100% Ya. Sehingga dalam menyusun jadwal
dengan teratur setiap kegiatan jarang terjadi bentrok dalam menggunakan
laboratorium. Hasil wawancara dengan subjek penelitian yang didapatkan bahwa
dari awal jadwal masuk laboratorium sudah disusun berdasarkan jam belajar
mengajar IPA dan dari hasil musyawarah bersama organisasi laboratorium IPA.
49. Apakah laboratorium mengalami kemajuan jika Bapak/Ibu tidak
menyusun rencana pengembangan laboratorium?
Sesuai dengan Item 49, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 49
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 63 di bawah ini:
Tabel 63. Tidak menyusun rencana pengembangan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
49 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 63 pada Item 49 di peroleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju kalau
pengembangan laboratorium mengalami kemajuan, jika kepala labor tidak
menyusun rencana pengembangan laboratorium. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
89
responden yang menjawab Tidak. Karena, kegiatan laboratorium akan terganggu
jika kepala labor tidak menyusun pengembangan laboratorium dengan baik.
50. Apakah Bapak/Ibu memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 50, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 50 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 64 di bawah ini:
Tabel 64. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
50 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 64 Item 50 terlihat jumlah persentase memantau setiap
pelaksanaan kegiatan laboratorium diperoleh rata-rata 100% berada pada kategori
sangat kompeten. Sesuai dengan hasil wawancara dengan subjek penelitian yang
didapatkan bahwa 100% guru menjawab Ya. Memantau setiap pelaksanaan
kegiatan laboratorium dengan menyisihkan sedikit waktu mengajar untuk
memantau kelas lain yang sedang menggunakan laboratorium dan untuk
memastikan bahwa kondisi praktikum berjalan dengan lancar.
51. Apakah terjadi kerusakan-kerusakan Jika Bapak/Ibu tidak memantau
setiap pelaksanaan kegiatan laboratorium ?
Sesuai dengan Item 51, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 51 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 65 di bawah ini:
90
Tabel 65. Tidak memantau setiap pelaksanaan kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
51 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 65 Item 51 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium setuju terjadi kerusakan-
kerusakan, jika Bapak/ Ibu tidak memantau setiap pelaksanaan kegiatan
laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab Ya, setuju terjadi
kerusakan-kerusakan, jika bapak/ ibu tidak memantau setiap pelaksanaan kegiatan
laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden
selalu memperhatikan kegiatan yang dilakukan dilaboratorium karena kalau tidak
diperhatikan nantinya banyak alat- alat praktikum yang pecah oleh siswa.
52. Apakah Bapak/Ibu mengevaluasi setiap kegiatan laboratorium ?
Sesuai dengan Item 52, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 52 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 66 di bawah ini:
Tabel 66. Mengevaluasi setiap kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
52 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 66 Item 52 diperoleh rata- rata 100% menjawab Ya
mengevaluasi setiap kegiatan laboratorium sering dilakukan karena hal ini
91
dilakukan sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan untuk
perbaikan kedepannya. Evaluasi dilakukan saat waktu-waktu senggang jam
mengajar antara guru IPA mengadakan diskusi kecil memberikan kritik dan saran
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, maupun dalam hal pengelolaan
laboratorium agar lebih memperlancar proses belajar di laboratorium.
53. Apakah Bapak/Ibu menyusun laporan kegiatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 52, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 52 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 67 di bawah ini:
Tabel 67. Menyusun laporan kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
53 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 67 Item 53 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menyusun
laporan kegiatan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab ya,
menyusun laporan kegiatan laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket
penelitian, bahwa dengan menyusun laporan kegiatan laboratorium sangat
penting.
92
54. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baik jika Bapak/Ibu
tidak menyusun laporan kegiatan laboratorium ?
Sesuai dengan Item 54, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 54 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 68 di bawah ini:
Tabel 68. Tidak menyusun laporan kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
54 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 68 Item 54 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
kegiatan laboratorium berjalan dengan baik, Jika Bapak/ Ibu tidak menyusun
laporan kegiatan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab ya,
tidak setuju kegiatan laboratorium berjalan dengan baik, Jika Bapak/ Ibu tidak
menyusun laporan kegiatan laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket
penelitian, bahwa jika tidak menyusun laporan itu maka kegiatan laboratorium
tidak berjalan baik pasti ada kendala- kendala yang terjadi.
55. Apakah disekolah Bapak/Ibu terdapat petugas yang ditunjuk sebagai
laboran?
Sesuai dengan Item 55, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 55 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 69 di bawah ini:
93
Tabel 69. Terdapat petugas yang ditunjuk sebagai laboran
Item Alternatif
Jawaban F %
55 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 69 Item 55 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak terdapat petugas
yang ditunjuk sebagai laboran. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak,
tidak terdapat petugas yang ditunjuk sebagai laboran. Berdasarkan alasan jawaban
angket penelitian, bahwa tidak ada laboran disekolah karena tidak ada biaya
untuk menggaji laboran tersebut.
56. Apakah Bapak/Ibu merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran?
Sesuai dengan Item 56, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 56 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 70 di bawah ini:
Tabel 70. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
Item Alternatif
Jawaban F %
56 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 70 Item 56 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak merumuskan
rincian tugas teknisi dan laboran. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak,
94
tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran. Berdasarkan alasan jawaban
angket penelitian, bahwa tidak ada teknisi dan laboran disekolah.
57. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
bapak/ ibu tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran?
Sesuai dengan Item 57, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 57 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 71 di bawah ini:
Tabel 71. Tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
Item Alternatif
Jawaban F %
57 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 71 Item 57 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak
merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran. Dengan jumlah 100% responden
menjawab ya, tidak setuju pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik,
jika bapak/ ibu tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran. Berdasarkan
alasan jawaban angket penelitian, bahwa sebenarnya perlu merumuskan rincian
tugas teknisi dan laboran tapi kalau di sekolah kami tidak ada teknisi dan laboran.
58. Apakah Bapak/Ibu menentukan jadwal kerja teknisi dilaboratorium?
Sesuai dengan Item 58, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 58 dapat
95
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 72 di bawah ini:
Tabel 72. Menentukan jadwal kerja teknisi dilaboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
58 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 72 Item 58 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menentukan jadwal
kerja teknisi laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak
menentukan jadwal kerja teknisi laboran laboratorium. Berdasarkan alasan
jawaban angket penelitian, bahwa tidak perlu menentukan jadwal kerja teknisi
karena disekolah tidak ada teknisi.
59. Apakah Bapak/Ibu menentukan jadwal kerja laboran laboratorium?
Sesuai dengan Item 59, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 59 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 73 di bawah ini:
Tabel 73. Menentukan jadwal kerja laboran laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
59 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
96
Sesuai data Tabel 73 Item 59 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menentukan jadwal
kerja laboran laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak
menentukan jadwal kerja laboran laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban
angket penelitian, bahwa tidak perlu menentukan jadwal kerja laboran karena
disekolah tidak ada laboran.
60. Apakah Bapak/Ibu mensupervisi teknisi dilaboratorium?
Sesuai dengan Item 60, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 60 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 74 di bawah ini:
Tabel 74. Mensupervisi teknisi dilaboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
60 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 74 Item 60 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak mensupervisi
teknisi dilaboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak
mensupervisi teknisi dilaboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket
penelitian, bahwa tidak perlu mensupervisi teknisi karena disekolah tidak ada
teknisi.
61. Apakah Bapak/Ibu mensupervisi laboran dilaboratorium?
Sesuai dengan Item 61, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 61 dapat
97
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 75 di bawah ini:
Tabel 75. Mensupervisi laboran dilaboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
61 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 75 Item 61 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak mensupervisi
laboran dilaboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak
mensupervisi laboran dilaboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket
penelitian, bahwa tidak perlu mensupervisi laboran karena disekolah tidak ada
laboran.
62. Apakah Bapak/Ibu membuat laporan laboratorium secara periodik?
Sesuai dengan Item 62, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 62 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 76 di bawah ini:
Tabel 76. Membuat laporan laboratorium secara periodik
Item Alternatif
Jawaban F %
62 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 76 Item 62 terlihat jumlah persentase membuat laporan
kegiatan dan alat serta bahan secara periodik dengan rata-rata 100%. Dari hasil
98
wawancara dengan subjek penelitian yang didapatkan bahwa untuk membuat
laporan-laporan seperti laporan kegiatan dan alat serta bahan secara periodik
biasanya dibuat satu tahun sekali dan akan dilaporkan jika diperlukan saja.
63. apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, Jika
Bapak/Ibu tidak membuat laporan laboratorium secara periodik?
Sesuai dengan Item 63, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 63 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 77 di bawah ini:
Tabel 77. Tidak membuat laporan laboratorium secara periodik
Item Alternatif
Jawaban F %
63 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 77 Item 63 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak
membuat laporan laboratorium secara periodik. Berdasarkan alasan jawaban
angket penelitian, bahwa membuat laporan- laporan seperti laporan kegiatan dan
alat dan bahan secara periodik itu juga penting karena biasanya dibuat satu tahun
sekali dan akan dilaporkan jika diperlukan saja.
64. Apakah Bapak/Ibu memantau kondisi alat dan bahan laboratorium?
Sesuai dengan Item 64, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 64 dapat
99
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 78 di bawah ini:
Tabel 78. Memantau kondisi alat dan bahan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
64 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 78 Item 64 terlihat jumlah persentase memantau kondisi dan
keamanan bahan serta alat laboratorium adalah rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten. Dari hasil wawancara dengan subjek penelitian yang
didapatkan bahwa pemantauan kondisi dan keamanan bahan serta alat
laboratorium selalu dilakukan yaitu ketika guru-guru IPA masuk dan
menggunkaan alat dan bahan dari laboratorium, sebelum menggunakan alat dan
bahan serta sesudah penggunaan, hal ini dilakukan tidak ada kapan ketepatannya.
Jika tidak ada pantauan maka dikhawatirkan alat-alat dan bahan yang sudah lama
disimpan sudah rusak dan kadaluarsa sehingga berbahaya jika tetap digunakan
bahkan hasil praktikum tidak akan optimal.
65. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan keamanan alat dan bahan
laboratorium?
Sesuai dengan Item 65, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 65 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 79 di bawah ini:
Tabel 79. Memperhatikan keamanan alat dan bahan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
65 Ya 1 100
100
Item Alternatif
Jawaban F %
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 79 Item 65 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan
keamanan alat dan bahan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden
menjawab Ya, memperhatikan keamanan alat dan bahan laboratorium.
Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden selalu
memperhatikan keamanan alat dan bahan dilaboratorium karena ada bahan bahan
kimia yang berbahaya dan juga alat banyak yang dari bahan kaca.
66. Apakah ada upaya lain jika Bapak/Ibu tidak menerapkan prosedur
penanganan agar tidak terkena bahan berbahaya atau beracun?
Sesuai dengan Item 66, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 66
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 80 di bawah ini:
Tabel 80. Tidak menerapkan prosedur penanganan agar tidak terkena bahan
berbahaya atau beracun
Item Alternatif
Jawaban F %
66 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 80 Item 66 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa adanya upaya lain, jika bapak/ ibu tidak
101
menerapkan prosedur penanganan agar tidak terkena bahan berbahaya atau
beracun. Dengan jumlah 100% responden menjawab Ya.
67. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan kondisi bangunan laboratorium?
Sesuai dengan Item 67, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 67 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 81 di bawah ini:
Tabel 81. Memperhatikan kondisi bangunan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
67 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 81 Item 67 diperoleh rata- rata 100% berada pada kategori
sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan kondisi
bangunan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab Ya.
Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa kepala laboratorium sering
memantau kondisi bangunan laboratorium, saat berada didalam laboratorium
maupun d luar laboratorium. jika ada yang rusak maka secepatnya meminta
kepada kepala sekolah atau wakil sarana prasarana untuk melakukan perbaikan.
68. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan keamanan bangunan laboratorium?
Sesuai dengan Item 68, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 68 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 82 di bawah ini:
102
Tabel 82. Memperhatikan keamanan bangunan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
68 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 82 Item 68 diperoleh rata- rata 100% berada pada kategori
sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan
keamanan bangunan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab
Ya. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa kepala laboratorium
sering memantau keamanan bangunan laboratorium, saat berada didalam
laboratorium langsung mengamati ruangan. Jika ada yang rusak maka secepatnya
meminta kepada kepala sekolah atau wakil sarana prasarana untuk melakukan
perbaikan.
69. Apakah Bapak/Ibu membuat laporan bulanan tentang kondisi dan
pemanfaatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 69, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 69 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 83 di bawah ini:
Tabel 83. Membuat laporan bulanan tentang kondisi dan pemanfaatan
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
69 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
103
Sesuai Tabel 83 Item 69 terlihat jumlah persentase membuat laporan
bulanan kondisi dan pemanfaatan laboratorium diperoleh rata-rata 0% dengan
kategori tidak kompeten. Dapat dilihat dari jawaban responden pada angket
dengan jawaban Tidak. Karena kepala labor membuat laporan hanya apabila di
perlukan atau sudah di minta.
70. Apakah Bapak/Ibu membuat laporan tahunan tentang kondisi dan
pemanfaatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 70, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 70 dapat
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 84 di bawah ini:
Tabel 84. Membuat laporan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
70 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 84 Item 70 terlihat jumlah persentase membuat laporan
tahunan kondisi dan pemanfaatan laboratorium diperoleh rata-rata 100% dengan
kategori sangat kompeten. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,
membuat laporan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium dibuat
per satu tahun sekali.
71. Apakah Bapak/Ibu memantau kondisi dan keamanan bangunan
laboratorium?
Sesuai dengan Item 71, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal
pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 71 dapat
104
diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti
yang terdapat pada tabel 85 di bawah ini:
Tabel 85. Memantau kondisi dan keamanan bangunan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
71 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 85 Item 71 terlihat jumlah persentase memantau kondisi dan
keamanan bangunan laboratorium adalah dengan rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten. Dari hasil wawancara dengan subjek penelitian yang
didapatkan bahwa kepala laboratorium sering memantau kondisi dan keamanan
bangunan laboratorium, saat berada di dalam laboratorium mengamati ruangan
secara langsung. Jika ada yang rusak maka secepatnya meminta kepada kepala
sekolah atau wakil sarana prasarana untuk melakukan perbaikan.
72. Apakah Bapak/Ibu menilai kinerja teknisi laboratorium?
Pada dengan Item 72, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.
Untuk Item 72 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 86 di bawah ini:
Tabel 86. Menilai kinerja teknisi laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
72 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
105
Sesuai data Tabel 86 Item 72 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai kinerja
teknisi laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak menilai
kinerja teknisi laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,
bahwa disekolah tidak ada teknisi.
73. Apakah Bapak/Ibu menilai kinerja laboran Laboratorium?
Sesuai dengan Item 73, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.
Untuk Item 73 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 87 di bawah ini:
Tabel 87. Menilai kinerja laboran Laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
73 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 87 Item 73 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai kinerja
laboran laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak
menilai kinerja laboran laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket
penelitian, bawa disekolah tidak ada laboran.
74. Apakah Bapak/ Ibu menilai hasil kerja teknisi?
Sesuai dengan Item 74, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.
Untuk Item 74 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 88 di bawah ini:
106
Tabel 88. Menilai hasil kerja teknisi
Item Alternatif
Jawaban F %
74 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 88 Item 74 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai hasil kerja
teknisi. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak menilai hasil kerja
teknisi. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bawa disekolah tidak ada
teknisi.
75. Apakah Bapak/ Ibu menilai hasil kerja laboran?
Sesuai dengan Item 75, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.
Untuk Item 75 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 89 di bawah ini:
Tabel 89. Menilai hasil kerja laboran
Item Alternatif
Jawaban F %
75 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 89 Item 75 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai hasil kerja
laboran. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak menilai hasil kerja
laboran. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bawa disekolah tidak ada
laboran.
107
76. Apakah Bapak/Ibu menilai kegiatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 76, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.
Untuk Item 76 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 90 di bawah ini:
Tabel 90. Menilai kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
76 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai Tabel 90 Item 76 terlihat jumlah persentase menilai kegiatan
laboratorium diperoleh rata-rata 0% berada pada kategori tidak kompeten.
Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, menilai kegiatan laboratorium
jarang dilakukan karena guru terlalu sibuk dengan kegiatan belajar mengajar,
apalagi dengan Kurikulum 2013 dengan jam belajar yang lebih banyak.
77. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak/Ibu tidak menilai kegiatan laboratorium?
Sesuai dengan Item 77, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif.
Untuk Item 77 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 91 di bawah ini:
Tabel 91. Tidak menilai kegiatan laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
77 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
108
Item Alternatif
Jawaban F %
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 91 Item 77 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium setuju pengelolaan
laboratorium dapat berjalan dengan baik, walaupun kepala laboratorium tidak
menilai kegiatan laboratorium.
78. Apakah kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik jika Bapak/Ibu
tidak mengevalusi setiap kegiatan praktikum?
Sesuai dengan Item 78, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini
merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 78 dapat diperoleh jawaban
dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada
tabel 92 di bawah ini:
Tabel 92. Tidak mengevalusi setiap kegiatan praktikum
Item Alternatif
Jawaban F %
78 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 92 Item 78 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium cukup setuju kegiatan
praktikum dapat berjalan dengan baik, Jika Bapak/ Ibu tidak mengevalusi setiap
kegiatan praktikum. Dengan jumlah 100% responden menjawab Tidak.
Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden tidak selalu
mengevaluasi setiap kegiatan praktikum dikarenakan kesibukan dan waktu yang
kurang memadai.
109
79. Apakah Bapak/ Ibu mengevaluasi program laboratorium untuk
perbaikan selanjutnya?
Sesuai dengan Item 79, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.
Untuk Item 79 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 93 di bawah ini:
Tabel 93. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya
Item Alternatif
Jawaban F %
79 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 93 Item 79 diperoleh rata- rata 100% berada pada kategori
sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium mengevaluasi program
laboratorium untuk perbaikan selanjutnya. Dengan jumlah 100% responden
menjawab Ya, mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya.
Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian.
80. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baikJika Bapak/Ibu
tidak mengembangkan sistem administrasi laboratorium?
Sesuai dengan Item 80, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 80
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 94 di bawah ini:
Tabel 94. Tidak mengembangkan sistem administrasi laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
80 Ya 1 100
Tidak - -
110
Item Alternatif
Jawaban F %
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 94 Item 80 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium setuju kegiatan
laboratorium berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak mengembangkan sistem
administrasi laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab ya, setuju
kegiatan laboratorium berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak
mengembangkan sistem administrasi laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban
angket penelitian, bahwa kegiatan laboratorium berjalan dengan baik walaupun
tidak melakukan pengembangan sistem adminstrasi, karena guru tersebut tidak
melakukannya karena sibuk dengan tugas mengajarnya.
81. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak/Ibu tidak mengevaluasi program laboratorium?
Sesuai dengan Item 81, aspek kompetensi menejerial dengan indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif.
Untuk Item 81 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 95 di bawah ini:
Tabel 95. Tidak mengevaluasi program laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
81 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai Tabel 95 Item 81 terlihat jumlah persentase tidak mengevaluasi
program untuk perbaikan selanjutnya diperoleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten. Berdasarkan alasan jawaban angket, jika tidak
111
mengevaluasi program untuk perbaikan selanjutnya tidak ada dampak yang
signifikan pada kegiatan laboratorium karena untuk masa Sekolah Menengah
Pertama ini belum banyak praktikumnya, hanya praktikum sederhana saja. Namun
jika tidak mengevaluasi program untuk perbaikan selanjutnya kegiatan
laboratorium menjadi kurang efektif.
82. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti perkembangan tentang
pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti
ajang pameran spesimen hewan ?
Sesuai dengan Item 82, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 82
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 96 di bawah ini:
Tabel 96. Pernah mengikuti perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan
laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang pameran
spesimen hewan
Item Alternatif
Jawaban F %
82 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 96 Item 82 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak pernah mengikuti
perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana
pendidikan, seperti ajang pameran spesimen hewan. Dengan jumlah 0%
responden menjawab tidak, tidak pernah mengikuti perkembangan tentang
pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang
pameran spesimen hewan. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, karena
112
untuk penelitian yang dilakukan secara spesifik belum ada dan untuk membuat
penelitian pada SMP itu belum ada fasilitas yang mendukung.
83. Apakah kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, Jika
kualitas alat dan bahan tidak Bapak/Ibu perhatikan?
Sesuai dengan Item 83, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 83
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 97 di bawah ini:
Tabel 97. Kualitas alat dan bahan tidak Bapak/Ibu perhatikan
Item Alternatif
Jawaban F %
83 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 97 Item 83 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika kualitas alat dan bahan
tidak bapak/ ibu perhatikan. Dengan jumlah 100% responden menjawab tidak,
tidak setuju kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika kualitas alat
dan bahan tidak bapak/ ibu perhatikan. Berdasarkan alasan jawaban angket
penelitian, kualitas alat dan bahan itu sangat penting dalam pelaksanaan
praktikum.
113
84. Adakah cara lain untuk mengeksplor kemampuan, jiika Bapak/Ibu tidak
pernah mengikuti perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan
laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang pameran
spesimen hewan?
Sesuai dengan Item 84, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 84
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 98 di bawah ini:
Tabel 98. Tidak pernah mengikuti perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan
laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang pameran
spesimen hewan
Item Alternatif
Jawaban F %
84 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 98 Item 84 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten yang berarti bahwa bahwa responden setuju masih ada cara lain
untuk mengeksplor kemampuan, jika kepala labor tidak pernah mengikuti
perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana
pendidikan, seperti ajang pameran spesimen hewan. Hal ini dibuktikan dengan
jawaban Ya pada lembar pertanyaan angket. Karena selain pameran, masih ada
cara lain untuk mengeksplor kemampuan.
85. Apakah Bapak/Ibu pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian
laboratorium?
Sesuai dengan Item 85, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan
kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 85 dapat diperoleh jawaban dari kepala
114
laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 99 di
bawah ini:
Tabel 99. Pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
85 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 99 Item 85 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium pernah
menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium. Dengan jumlah 100%
responden menjawab Ya, pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian
laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa hasil inovasi
atau kajian laboratorium sering di terapkan kepada peserta didik seperti membuat
model-model Biologi dari benda-benda unik dan menghasilkan sesuatu yang baru.
86. Apakah pengelola laboratorium dapat berkembang, jika Bapak/Ibu
tidak pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium?
Sesuai dengan Item 86, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 86
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 100 di bawah ini:
Tabel 100. Tidak pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
86 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
115
Sesuai data Tabel 100 Item 86 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
pengelola laboratorium dapat berkembang, jika pengelola laboratorium tidak
pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium. Dengan jumlah 100%
responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,
bahwa hasil inovasi atau kajian laboratorium itu penting.
87. Apakah Bapak/Ibu menyusun panduan/penuntun (manual) praktikum ?
Sesuai dengan Item 87, aspek kompetensi profesional dengan indikator
memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
positif. Untuk Item 87 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 101 di bawah ini:
Tabel 101. Menyusun panduan/penuntun (manual) praktikum
Item Alternatif
Jawaban F %
87 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 101 Item 87 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menyusun
panduan/ penuntun (manual) praktikum. Dengan jumlah 100% responden
menjawab Ya, menyusun panduan /penuntun (manual) praktikum. Berdasarkan
alasan jawaban angket penelitian, bahwa menyusun panduan/ penuntun (manual)
praktikum sangat perlu karena supaya lebih rapi dan menjaga kelancaran saat
praktikum serta panduan/ penuntun (manual) praktikum itu sangat membantu
keberhasilan praktikum yang dilakukan.
116
88. Apakah pelaksanaan praktikum tetap berjalan dengan efektif, jika
Bapak/ Ibu tidak menyusun panduan praktikum?
Sesuai dengan Item 88, aspek kompetensi profesional dengan indikator
memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
negatif. Untuk Item 88 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 102 di bawah ini:
Tabel 102. Tidak menyusun panduan praktikum
Item Alternatif
Jawaban F %
88 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 102 Item 88 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
pelaksanaan praktikum tetap berjalan dengan efektif , jika kepala laboratorium
tidak menyusun panduan praktikum. Dengan jumlah 100% responden menjawab
Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa menyusun panduan
praktikum dperlukan untuk menunjang kegiatan yang dilakukan dilboratorium.
89. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika
Bapak /Ibu tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki?
Sesuai dengan Item 89, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator
menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 89
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 103 di bawah ini:
Tabel 103. Tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki
Item Alternatif
Jawaban F %
89 Ya - -
117
Item Alternatif
Jawaban F %
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 103 Item 89 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika kepala laboratorium
tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki. Dengan jumlah 100%
responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,
bahwa jika kita tidak percaya diri dengan kemampuan kita nantinya pengelolaan
laboratorium tidak berjalan dengan baik.
90. Apakah Bapak/ Ibu pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk
kepentingan pendidikan?
Sesuai dengan Item 90, aspek kompetensi profesional dengan indikator
memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
positif. Untuk Item 90 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 104 di bawah ini:
Tabel 104. Pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan
pendidikan
Item Alternatif
Jawaban F %
90 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 104 Item 90 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium pernah
melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian. Dengan
jumlah 100% responden menjawab Ya. Berdasarkan alasan jawaban angket
118
penelitian, melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian
karena laboratorium diciptakan untuk kepentingan pendidikan terutama pelajaran
IPA
91. Apakah Bapak/Ibu pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk
kepentingan penelitian?
Sesuai dengan Item 91, aspek kompetensi profesional dengan indikator
memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
positif. Untuk Item 91 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 105 di bawah ini:
Tabel 105. Pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian
Item Alternatif
Jawaban F %
91 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 105 Item 91 diperoleh rata- rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak
melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian. Dengan
jumlah 0% responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket, biasa
laboratorium hanya digunakan untuk praktikum peserta didik.
92. Apakah Bapak/ Ibu pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil
kajian/ inovasi?
Sesuai dengan Item 92, aspek kompetensi profesional dengan indikator
memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
positif. Untuk Item 92 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 106 di bawah ini:
119
Tabel 106. Pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi
Item Alternatif
Jawaban F %
92 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai Tabel 106 Item 92 terlihat jumlah persentase mempublikasikan
karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi diperoleh rata-rata 0% berada pada kategori
tidak kompeten. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, untuk penulisan
karya tulis ilmiah atau modul hasil kajian tidak pernah dibuat sehingga tidak ada
yang bisa di publikasikan karena belum adanya bimbingan maupun pelatihan
membuat karya tulis ilmiah, selain itu guru juga disibukkan dengan kegiatan
proses belajar mengajar dan penyusunan perangkat mengajar.
93. Apakah pengelola laboratorium dapat berkembang, jika Bapak/ Ibu
tidak pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi?
Sesuai dengan Item 93, aspek kompetensi profesional dengan indikator
memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat
positif. Untuk Item 93 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang
menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 107 di bawah ini:
Tabel 107. Tidak pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi
Item Alternatif
Jawaban F %
93 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 107 Item 93 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
pengelola laboratorium dapat berkembang, jika kepala laboratorium tidak pernah
120
mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi. Dengan jumlah 100%
responden menjawab tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa
tidak akan berkembang jika tidak mempublikasikan hasil karya tulis imiah, tapi
saya belum pernah membuat karya ilmiah.
94. Apakah Bapak/Ibu mengetahui ketentuan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja dilaboratorium?
Sesuai dengan Item 94, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 94
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 108 di bawah ini:
Tabel 108. Mengetahui ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
94 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 108 Item 94 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium mengetahui
ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium. Dengan
jumlah 100% responden menjawab Ya, mengetahui ketentuan mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban
angket penelitian, bahwa responden mengetahui ketentuan mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja dilaboratorium.
121
95. Apakah Bapak/Ibu menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium?
Sesuai dengan Item 95, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 95
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 109 di bawah ini:
Tabel 109. Menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
95 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 109 Item 95 diperoleh rata- rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak
menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan
jawaban angket penelitian, karena ketentuan tersebut sudah ditetapkan dalam
buku panduan dan tidak di buat pengelola laboratorium lagi.
96. Apakah keselamatan guru dan siswa akan terjamin, jika Bapak/Ibu
tidak menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
di laboratorium?
Sesuai dengan Item 96, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 96
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 110 di bawah ini:
.
122
Tabel 110. Tidak menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium
Item Alternatif
Jawaban F %
96 Ya - -
Tidak 1 100
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 110 Item 96 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju
keselamatan guru dan siswa akan terjamin, jika pengelola laboratorium tidak
menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab tidak. Berdasarkan
alasan jawaban angket penelitian, bahwa keselamatan dan kesehatan siswa itu
sangat diperhatikan atau harus dijamin karena pada saat melakukan praktikum
banyak bahan yang berbahaya dan beracun.
97. Apakah Bapak/Ibu menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja ?
Sesuai dengan Item 97, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 97
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 111 di bawah ini:
Tabel 111. Menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
Item Alternatif
Jawaban F %
97 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
123
Sesuai data Tabel 111 Item 97 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menerapkan
ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan jumlah 100%
responden menjawab Ya. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa di
laboratorium guru sering mencotohkan tata cara menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja dilboratorium.
98. Apakah keselamatan kerja akan tetap terjamin, jika Bapak/Ibu tidak
menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja?
Sesuai dengan Item 98, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 98
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 112 di bawah ini:
Tabel 112. Tidak menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja
Item Alternatif
Jawaban F %
98 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 0
Persentase (%) 0%
Kategori Tidak kompeten
Sesuai data Tabel 112 Item 98 diperoleh rata- rata 0% berada pada
kategori tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium cukup setuju
keselamatan kerja akan tetap terjamin, jika pengelola laboratorium tidak
menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan
jumlah 0% responden menjawab Ya.
99. Apakah Bapak/ Ibu menerapkan prosedur penanganan bahan
berbahaya dan beracun ?
Sesuai dengan Item 99, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
124
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 99
dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 113 di bawah ini:
Tabel 113. Menerapkan prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun
Item Alternatif
Jawaban F %
99 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 113 Item 99 diperoleh rata-rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menerapkan
prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun. Dengan jumlah 100%
responden menjawab Ya, menerapkan prosedur penanganan bahan berbahaya dan
beracun. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden
melakukan prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun, tapi ada juga
beberapa yang tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan sarana dan prasaran di
laboratorium sekolah.
100. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan bahan berbahaya dan beracun?
Sesuai dengan Item 100, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item
100 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan
seperti yang terdapat pada tabel 114 di bawah ini:
Tabel 114. Memperhatikan bahan berbahaya dan beracun
Item Alternatif
Jawaban F %
100 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
125
Sesuai data Tabel 114 Item 100 diperoleh rata- rata 100% berada pada
kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan
bahan berbahaya dan beracun. Dengan jumlah 100% responden menjawab Ya,
memperhatikan bahan berbahaya dan beracun. Berdasarkan alasan jawaban angket
penelitian, kondisi laboratorium dan ruang penyimpanan alat dan bahan selalu
bersih.
101. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan peralatan keselamatan kerja?
Sesuai dengan Item 101, aspek kompetensi profesional dengan indikator
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,
dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item
101 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab
pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 115 di bawah ini:
Tabel 115. Memperhatikan peralatan keselamatan kerja
Item Alternatif
Jawaban F %
101 Ya 1 100
Tidak - -
Skor 1
Persentase (%) 100%
Kategori Sangat kompeten
Sesuai data Tabel 115 pada Item 101 di peroleh rata-rata 100% berada
pada kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memperhatikan
keselamatan kerja dalam laboratorium. Karena, berdasarkan alasan dalam angket,
prosedur keselamatan kerja harus benar-benar di perhatikan agar tidak terjadi hal-
hal yang membahayakan mengenai keselamatan dalam bekerja di laboratorium.
Hal-hal yang membahayakan bagi peserta didik harus benar-benar diketahui dan
dikuasai.
126
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.1 Profil Laboratorium
A. Kelengkapan Alat dan Bahan Laboratorium IPA/ Biologi
1) Perabot Laboratorium IPA/ Biologi
Data yang diperoleh pada lembar observasi untuk indikator perabot
laboratorium IPA/ Biologi, rata-rata persentase semua jenis perabotnya yaitu
100% dikategorikan sangat lengkap. Dikategorikan sangat lengkap karena sudah
memenuhi standar dari Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007. Perabot
laboratorium IPA tersebut berupa meja demonstrasi untuk menampung peralatan
alat serta bahan dengan panjang 200 cm dan lebar 80 cm tinggi 86 cm, kursi yang
dimiliki siswa satu buah/ peserta didik sebanyak 42 buah dalam keadaan kuat,
stabil, aman, dan mudah dipindahkan, cuma ada 1 kursi yang rusak, meja peserta
didik sebanyak 10 buah (1 buah per 4 peserta didik) dengan ukuran memadai
untuk menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok, namun ada 2 meja
dalam keadaan rusak, meja persiapan dengan ukuran memadai untuk menyiapkan
materi percobaan yang kuat dan stabil serta lemari alat dan bahan dengan ukuran
yang memadai untuk menampung semua alat dan tidak mudah berkarat tertutup
dan dapat terkunci dan bak cuci yang dilengkapi dengan keran air. Secara umum,
perabot laboratorium di SMP Negeri 13 Pekanbaru terpenuhi secara maksimal.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, bahwa perabot laboratorium berupa kursi,
meja peserta didik, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat dan bahan serta
bak cuci dalam jumlah yang terpenuhi dalam keadaan kuat dan stabil sehingga
memudahkan dalam kegiatan praktikum di laboratorium.
Ada faktor yang menyebabkan sekolah memperoleh prosentase terendah
dalam aspek fasilitas. Faktor pertama, ruang laboratorium biologi tidak berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktik.
Faktor kedua, ruangan laboratorium yang hanya sebagai ruang penyimpanan saja.
Faktor ketiga, rasio ruangan laboratorium hanya 25 m2 yang tidak memungkinkan
tempat untuk tersedianya fasilitas beberapa komponen fasilitas perabot yang harus
terpenuhi (Silamarisa, 2016: 4).
127
2) Peralatan Pendidikan Laboratorium IPA/Biologi
Data yang diperoleh pada lembar observasi untuk indikator peralatan
pendidikan laboratorium IPA/ Biologi, persentase tertinggi yaitu 100% dengan
kategori sangat lengkap. Persentase tertinggi tersebut terdapat pada timbangan,
termometer, garpu tala, percobaan optik, pembakar spritus, cawan penguapan,
mikroskop monokuler, kaca pembesar, poster genetika, serta model-model dan
gambar-gambar yang semua itu sesuai dengan standar Permendiknas Nomor 24
Tahun 2007 dikategorikan sangat lengkap. Persentase terendah terdapat pada rol
meter, stopwatch, dan pipet tetes+karet, karena beberapa peralatan pendidikan
tersebut tidak lengkap dan belum sesuai dengan standar Permendiknas Nomor 24
Tahun 2007. Secara umum, peralatan laboratorium IPA/ Biologi di SMP Negeri
13 Pekanbaru sudah terpenuhi secara maksimal.
Rata-rata keseluruhan jumlah persentase untuk semua peralatan
pendidikan laboratorium IPA/ Biologi pada SMA Negeri 13 Pekanbaru yaitu
85,18% dengan kategori sangat lengkap. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara,
bahwa peralatan laboratorium IPA/ Biologi yang ada disekolah tersebut sudah
termasuk sangat lengkap di bandingkan sekolah-sekolah lain. Karena tidak semua
peralatan digunakan, jadi masih banyak peralatan pendidikan yang masih di
simpan dalam kotak-kotak.
Perlunya pemeliharaan alat-alat dan bahan agaknya tidak memerlukan
penekanan. Semua orang maklum bahwa semua alat dan bahan memerlukan
pemeliharaan agar dapat lebih lama digunakan. Pemeliharaan alat bermaksud
mencegah terjadinya kerusakan. Kerusakan dapat di timbulkan oleh beberapa
keadaan. Pada pembahasan mengenai penyimpanan sudah dikemukakan suatu
keadaan yang dapat menimbulkan kerusakan pada alat, terutama alat-alat yang
terbuat dari logam (Kertiasa, 2006: 46).
3) Media Pendidikan Laboratorium IPA/ Biologi
Data yang diperoleh pada lembar observasi untuk indikator media
pendidikan laboratorium IPA/ Biologi dengan persentase 100% dikategorikan
sangat lengkap. Hal ini dapat diartikan bahwa media pendidikan laboratorium
128
berupa papan tulis pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah sesuai dengan
permendiknas No 24 Tahun 2007. Media pendidikan laboratorium berupa papan
tulis tersebut memiliki ukuran sekitar 400 cm x 120 cm, sehingga dapat
memudahkan siswa dalam kegiatan praktikum di laboratorium dengan melihat
ukuran atau gambar secara jelas. Sesuai hasil wawancara, bahwa media
pendidikan berupa papan tulis yang terlihat di depan ruangan laboratorium masih
sangat bagus dan layak di pakai.
Hal ini sesuai dengan penelitian Mastika, dkk (2014: 6), bahwa fasilitas
papan tulis yang ada di ruang laboratorium IPA/Biologi di SMA Negeri Kota
Denpasar diperoleh data sebanyak 100% ini menandakan bahwa media
pendidikan yang ada di SMA Negeri Kota Denpasar artinya sudah memenuhi
standar minimal yang tercantum pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007.
4) Perlengkapan Lain Laboratorium IPA/ Biologi
Dari hasil analisis data yang diperoleh pada lembar observasi untuk
indikator perlengkapan lain laboratorium IPA/ Biologi, persentase tertinggi yaitu
100% dikategorikan sangat lengkap. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa
perlengkapan lain laboratorium IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah
terpenuhi. Perlengkapan lain laboratorium tersebut berupa soket listrik, alat
pemadam kebakaran, peralatan P3K, tempat sampah. Namun persentase terendah
yaitu 0% karena tidak adanya jam dinding. Perlengkapan lain tersebut tersusun
dengan rapi, sehingga dapat memudahkan siswa dalam kegiatan praktikum di
laboratorium. Secara umum, keseluruhan rata-rata persentase perlengkapan lain
laboratorium IPA/Biologi di SMP Negeri 13 Pekanbaru yaitu 75% dengan
kategori sangat lengkap dan sudah memenuhi standar Permendiknas Nomor 24
Tahun 2007. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, bahwa perlengkapan lain
laboratorium IPA/Biologi yang ada disekolah tersebut sudah termasuk lengkap,
hanya kurangnya soket listrik ada yang mengalami kerusakan dan jam dinding
yang tidak ada.
Tujuan pertama adanya pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk
mengupayakan agar pasien merasa aman dan nyaman, dan untuk menghindari
129
memburuknya keadaan pasien sebelum mendapat pertolongan dari dokter. Oleh
karena itu, langkah-langkah pada pertolongan pertama harus diupayakan agar
sesedikit-dikitnya mencampuri masalah kesehatan pasien (Kertiasa, 2006: 77).
B. Lokasi dan Ruang Laboratorium IPA/ Biologi
Lokasi dan ruang laboratorium yang di dapati dari hasil observasi di
lapangan yaitu: (1) luas keseluruhan ruang laboratorium adalah 16 x 8 m2; (2)
laboratorium memiliki ruang penyimpanan atau gudang dengan luas ruangan
adalah 4 x 3 m2; (3) memiliki ruang persiapan untuk praktikum dengan luas
ruangan adalah 4 x 3 m2; (4) luas ruang praktikum adalah 13 x 8 m2; (5) jumlah
siswa dalam satu kelas yang menggunakan laboratorium untuk praktikum rata-rata
34-36 orang perkelas dan cukup luas untuk menampung satu rombongan belajar.
Selain itu, didalam ruang laboratorium juga tersedia sumber air bersih yang
terdapat pada beberapa bak cuci, dan fasilitas pencahayaan pada ruang
laboratorium memadai. Dari keseluruhan pada indikator lokasi dan ruang
laboratorium bahwa laboratorium SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah memenuhi
standar Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007. Sesuai dengan hasil wawancara,
bahwa lokasi ruang laboratorium IPA di SMP Negeri 13 ini terpisah antara
laboratorium Biologi dan Fisika, namun luas keseluruhan sudah memenuhi
standar.
Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan
dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas
ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan
dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan
ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan
rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas
laboratorium ( Tawil, 2016: 30).
130
4.4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Kompetensi Guru Pengelola
Laboratorium IPA/ Biologi
4.4.2.1 Kompetensi Guru Pengelola Laboratorium Per Aspek
Dapat dilihat bahwa terdapat 5 aspek dalam pengelolaan labratorium
IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru. Setiap aspek tersebut dijabarkan
sebagai berikut:
1) Aspek Kualifikasi
Data yang diperoleh pada aspek kualifikasi pada SMP Negeri 13
Pekanbaru dengan persentase yaitu 100% dikategorikan sangat kompeten dengan
jawaban kepala laboratorium yaitu telah memiliki pengalaman. Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara, bahwa pengelola laboratorium IPA/ Biologi pada SMP
Negeri 13 Pekanbaru memiliki pengalaman dalam mengelola laboratorium.
Karena pengelola laboratorium IPA telah menempuh jenjang S1, telah memiliki
pengalaman menjadi pengawas praktikum lebih kurang 5 Tahun dan telah
memiliki sertifikat pelatihan kepala laboratorium. Hal inilah yang memperkuat
alasan kenapa pengelola labor telah memiliki pengalaman dan dapat dikatakan
sangat kompeten.
Pengalaman sebagai kepala pengelola laboratorium sangat penting untuk
menunjang kegiatan laboratorium, mengembangkan laboratorium untuk lebih baik
dan optimal, sesuai dengan peraturan permendiknas. Serta memberikan inovasi
yang baru dalam laboratorium akan menjadikan laboratorium sebagai tempat
kegiatan pratikum secara efektif.
Dalam hal ini guru IPA/ Biologi yang menjadi tenaga laboratorium
sekolah berdasarkan Permendiknas No. 26 Tahun 2008 sebagai pengelola dan
kepala laboratorium IPA yang melalui jalur guru memiliki kualifikasi sebagai
berikut :1) Pendidikan minimal sarjana (S1), 2) Berpengalaman minimal 3 tahun
sebagai pengelola praktikum, 3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/
madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Kepala laboratorium memiliki peran dalam manajemen laboratorium yang
dilakukan pada suatu laboratorium. Namun, pada dasarnya pengelolaan
131
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun
pengguna laboratorium. Dalam pelaksanaanya, secara ideal proses manajemen
laboratorium dibantu oleh teknisi dan laboran atau dalam bidang pendidikan lebih
dikenal dengan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) (Fernandu, 2017: 6).
Dengan demikian temuan di lapangan dan teori yang mendukung dapat
menjelaskan bahwa salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis
dalam peningkatan mutu pendidikan adalah meningkatkan standar pendidik dan
tenaga kependidikan. Pengelola laboratorium merupakan salah satu komponen
tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang perlu ditingkatkan mutunya.
2) Kompetensi Kebribadian
Data yang diperoleh pada kompetensi kepribadian, rata-rata persentasenya
yaitu 85,16% dikategorikan sangat kompeten. Hal ini sesuai dengan kenyataan
bahwa pengelola laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru
sudah menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa yaitu pribadi yang matang
secara jasmani dan rohani. Secara jasmani yaitu memiliki fisik yang sehat, matang
dalam bertindak dan berpikir. Sedangkan kedewasaan rohani memiliki akhlak
mulia, bertanggung jawab, menjalankan norma serta nilai-nilai yang berlaku.
Selain itu, memiliki jiwa kepemimpinan dan dapat dicontoh oleh anak didik
sehingga penampilan seorang guru menjadi semakin mantap. Perlu ditambahkan
juga, bahwa setiap pendidik harus memiliki sifat rabbani yaitu sifat rabbaniyahnya
dengan keikhlasan. Artinya, aktivitas sebagai pendidik bukan semata-mata untuk
menambah wawasan keilmuannya atau mencari nafkah saja, namun ditunjukkan
oleh karena ridha Allah dalam mewujudkan kebenaran. Di perkuat dengan hasil
wawancara bersama kepala laboratorium yang mengatakan bahwa untuk memberi
contoh yang baik kepada peserta didik, terlebih dahulu kita perbaiki diri sendiri.
Seperti memberi contoh sebelum memulai praktikum harus dengan membaca doa,
dan tindakan yang dilakukan oleh seorang kepala labor adalah tindakan yang
mencerminkan seorang pendidik.
132
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, ,menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (Musfah, 2013: 27).
3) Kompetensi Sosial
Data yang diperoleh pada kompetensi sosial, rata-rata persentasenya yaitu
80,35% dikategorikan kompeten. Pengelola laboratorium IPA/ Biologi pada SMP
Negeri 13 Pekanbaru bekerjasama dalam pelaksanaan tugas serta berkomunikasi
secara lisan dan tulisan dengan baik. Sesuai hasil wawancara bahwa kepala
laboratorium selalu melakukan kerja sama dalam hal mengelola laboratorium,
karena itu kepala laboratorium menganggap bahwa itu hanya sebagai jabatan
untuk formalitas saja, sedangkan untuk pengelolaan laboratorium mereka selalu
bekerja sama antar sesama guru IPA. Karena dengan bekerjasama maka pekerjaan
akan lebih cepat dan mudah. Setiap guru berkomiten terhadap tugas yang sudah
diberikan, menjadi kepala laboratorium adalah tugas yang harus di laksanakan
dengan penuh tanggung jawab, tekun dan teliti.
Kemampuan sosial guru dan tenaga kependidikan adalah salah satu daya
atau kemampuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam
menghadapi kehidupan di masa akan datang. Kompetensi sosial tersebut terdiri
dari tenaga kependidikan sebagai petugas kemasyarakatan, tenaga kependidikan di
masyarakat dan tanggung jawab sosial guru (Mulyasa, 2013: 72-73).
4) Kompetensi Manajerial
Data yang diperoleh pada kompetensi manajerial, rata-rata persentasenya
yaitu 58,16% dikategorikan cukup kompeten. Indikator tertinggi yaitu indikator
memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah dengan
persentase 83,33%. Sedangkan indikator terendah berada pada indikator
mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium dengan
persentase 25%. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bahwa pengelola
laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru masih kurang aktif
133
dalam merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah, kurang
mengelola kegiatan laboratorium dengan baik, tidak mensupervisi laboran/ teknisi
dan tidak menilai kinerja tenisi dikarenakan tidak adanya teknisi laboratorium
namun guru saling bekerjasama dalam mengelola laboratorium, tidak membuat
laporan secara periodik, pengelola laboratorium memantau sarana dan prasarana
laboratorium namun guru tidak membuat laporan bulanan tentang kondisi
pemanfaatan laboratorium tetapi guru membuat laporan tahunan saja, dan juga
pembuatan laporan hanya dilakukan apabila ada tuntutan atau permintaan dari
kepala sekolah. Ini dikarenakan adanya kesibukan dan terbatasnya waktu kepala
laboratorium dengan jadwal yang padat.
Menurut Suyanta manajemen laboratorium adalah usaha untuk mengelola
laboratorium. Setiap sekolah menengah atas sudah seharusnya memiliki
manajemen laboratorium yang baik, agar kegiatan praktikum dapat terlaksana
dengan lancar. Suatu peralatan yang canggih dan staf yang profesional belum
tentu dapat berfungsi dengan baik apabila tidak didukung dengan adanya
manajemen laboratorium yang baik pula (Fiska, 2017: 3).
5) Kompetensi Profesional
Data yang diperoleh pada kompetensi profesional, rata-rata persentasenya
yaitu 64,81% dikategorikan kompeten. Dengan indikator tertinggi yaitu menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium dengan persentase 77,77% dan
indikator terendah yaitu menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan
laboratorium dengan persentase 50%. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
bahwa pengelola laboratorium IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru masih
kurang menerapkan gagasan, teori dan prinsip kegiatan laboratorium, kurang
memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian, namun
ia sudah menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
Manajemen laboratorium tidak dapat di pisahkan dari kegiatan
laboratorium sehari-hari, manajemen laboratorium merupakan satu kesatuan yang
utuh antara sumber daya manusia, peralatan laboratorium, staf profesional yang
terampil dalam satu kombinasi di dalam manajemen. Suatu peralatan yang
134
canggih dan staf yang profesional belum tentu dapat berfungsi dengan baik
apabila tidak didukung dengan adanya manajemen laboratorium yang baik pula
(Fiska, 2017: 3).
4.4.2.2 Pembahasan Hasil Angket Setiap Indikator
Dalam penelitian ini akan memaparkan hasil kompetensi guru mengelola
laboratorium IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru meliputi: Kompetensi
kepribadian, Kompetensi sosial, Kompetensi manajerial, Kompetensi
professional.
Dari data hasil penelitian yang diperoleh tentang kompetensi guru pengelola
laboratorium SMP Negeri 13 Pekanbaru, diuraikan beberapa indikator, yaitu:
1) Kepala Laboratorium Sekolah
Hasil analisis data angket pada indikator kualifikasi diperoleh rata-rata
persentase 100% dengan kategori sangat kompeten. Hal ini sesuai dengan
kenyataan yang penulis temukan saat melakukan wawancara dengan subjek
penelitian yang didapatkan bahwa pengelola laboratorium sudah menjabat sebagai
kepala labor terhitung semenjak tahun 2013 lebih kurang 5 tahun sampai
sekarang. Dari jawaban tersebut yang menyatakan kalau ia telah memiliki
pengalaman dalam mengelola laboratorium dikarenakan ia pernah mengkuti
pelatihan sebagai kepala laboratorium dan mendapatkan sertifikat dengan predikat
baik.
Laboratorium IPA adalah salah satu laboratorium yang ada di sekolah
menengah dan laboratorium IPA memiliki komponen yang cukup kompleks
karena didalam laboratorium terjadi proses belajar sains berupa praktikum atau
penelitian yang membutuhkan ketelitian baik dalam pelaksanaan maupun dalam
hal pengelolaan laboratorium. Dalam pengelolaan laboratorium dibutuhkan
pengelola yang professional karena bekerja didalam laboratorium perlu keahlian.
Pada tingkat SMP tidak cukup hanya dengan adanya kepala laboratorium, masih
dibutuhkan tenaga bantu seperti laboran aatau teknisi. Hal ini disebabkan kepala
laboratorium sekolah juga guru IPA yang memiliki jam mengajar yang padat
sehingga jam bertugas di laboratorium tidak maksimal.
135
Seperti pengamatan di lapangan bahwa untuk tingkat SMP pihak sekolah
hanya menetapkan kepala laboratorium untuk mengurus laboratorium bersama
pengelola yaitu guru IPA lain, yang turut membantu dan bertanggung jawab
terhadap pengelolaan laboratorium.
Menurut Kunandar (2011: 72), seiring dengan tuntutan mutu pendidikan,
maka pemerintah dewasa ini membuat peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi guru. Dalam
Permendiknas No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diatur
beberapa hal berikut.
1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 1 ayat 1).
2. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi
oleh seseorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian
yang relavan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 28
ayat 2).
Dalam hal ini guru IPA/ Biologi yang menjadi tenaga laboratorium
sekolah berdasarkan Permendiknas No.26 Tahun 2008 sebagai pengelola dan
kepala laboratorium IPA/Biologi yang melalui jalur guru memiliki kualifikasi
sebagai berikut: 1) Pendidikan minimal sarjana (S1), 2) Berpengalaman minimal 3
tahun sebagai pengelola praktikum, 3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium
sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga laim yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Dengan demikian temuan di lapangan dan teori yang mendukung dapat
menjelaskan bahwa salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis
dalam peningkatan mutu pendidikan adalah meningkatkan standar pendidik dan
tenaga kependidikan. Pengelola laboratorium merupakan salah satu komponen
tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang perlu ditingkatkan mutunya.
2) Menampilkan diri sebagai pribadi dewasa, mantap, dan beraklak mulia
Hasil analisis data angket pada indikator menampilkan diri sebagai pribadi
yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia diperoleh rata-rata 84,61% berkategori
136
sangat kompeten yang berarti responden sudah mampu tampil menjadi pribadi
dewasa, mantap dan berakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan pendapat kepala
laboratorium, bahwa sebagai seorang yang taat terhadap agama sebelum
melakukan aktivitas harus diawali dengan berdoa, terutama sebelum belajar.
Responden juga menjelaskan, bahwa selalu berlatih dalam mengoperasikan alat
dan bahan untuk memperluas ilmu yang dimiliki, subjek menambahkan untuk
lebih memantapkan pengetahuan mengenai pengelolaan laboratorium IPA, kepala
laboratorium IPA mengikuti berbagai bentuk pelatihan, MGMP dan sebagainya.
Setiap guru harus memiliki pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak
mulia karena guru adalah teladan bagi peserta didik. Dengan berdoa untuk
mengawali kegiatan merupakan suatu kebiasaan positif yang bisa di tanamkan
kepada siswa. Setiap yang dilakukan oleh guru akan di tiru oleh peserta didik
sehingga guru harus mencerminkan pribadi yang baik. Untuk menjadi guru yang
diharapkan tidak mudah dan semua perubahan perlu proses. Pengetahuan juga
dibangun dalam pikiran. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya,
pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk yaitu pengetahuan fisik,
pengetahuan logika, dan pengetahuan sosial.
Kompetensi kepribadian meliputi kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia (Musfah, 2013: 27).
Pribadi yang dewasa merupakan pribadi yang matang secara jasmani dan rohani.
Secara jasmani yaitu memiliki fisik yang sehat, matang dalam bertindak dan
berpikir. Sedangkan kedewasaan rohani memilki akhlak mulia, bertanggung
jawab, menjalankan norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu, memiliki jiwa
kepemimpinan dan dapat di contoh oleh anak didik sehingga penampilan seorang
guru menjadi semakin mantap. Perlu ditambahkan juga, bahwa setiap pendidik
harus memiliki sifat rabbani yaitu sifat rabbaniyahnya dengan keikhlasan. Artinya
aktiviitas sebagai pendidik bukan semata-semata untuk menambah wawasan
keilmuannya atau mencari nafkah saja, namun ditunjukan oleh karena ridha Allah
dalam mewujudkan kebenaran.
137
Program pendidikan dan pelatihan merupakan hal yang sangat penting.
Sebagaimana yang diketahui bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang
berkelanjutan sampai akhir hayat. Dengan demikian, manusia dapat belajar dan
melatih diri menjadi manusia yang lebih baik lagi.
3) Menunjukan komitmen terhadap tugas
Hasil analisis data angket pada indikator menunjukkan komitmen terhadap
tugas diperoleh rata-rata 85,71% dengan kategori sangat kompeten. Dari hasil
alasan jawaban angket, kepala laboratorium sudah bertanggung jawab terhadap
tugas dengan baik, tekun, teliti, dan hati-hati dalam melaksanakan tugas. Selain
itu, kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas profesinya.
Subjek berpendapat jika tanggung jawab tidak ada maka pengelolaan
laboratorium tidak efektif. Dan juga, komitmen dalam tugas di tunjukkannya yaitu
tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan juga bertanggung jawab terhadap tugas
yang di embannya. Pada indikator ini termasuk yang memiliki rata-rata tertinggi
dari ke 13 indikator yang ada pada angket. Ini membuktikan bahwa responden
benar-benar komitmen terhadap tugasnya.
Berdasarkan data angket dan wawancara maka menunjukan komitmen
terhadap tugas sudah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai dengan tugasnya.
Sehingga, setiap pengguna laboratorium harus memiliki komitmen penuh
terhadap pekerjaannya masing-masing, tidak boleh meninggalkan percobaan yang
memerlukan perhatian dan konsentrasi tinggi untuk menghasilkan percobaan yang
maksimal.
Manajemen pelayanan laboratorium adalah bagaimana suatu pelayanan
melalui program, sarana-prasarana, laboran, karyawan, dan inti manajemennya
mampu merencanakan, menciptakan, dan memberikan layanan terbaik bagi
pembelajaran. Setiap lini tidak terlepas dari kontrol inti manajemen, dengan
demikian diperlukan kepemimpinan yang berkualitas. Disamping kepemimpinan
yang berkualitas, diperlukan pula usaha untuk melibatkan seluruh laboran maupun
karyawan untuk menangkap kebutuhan pelanggan, memantau perubahannya, dan
138
memenuhi kebutuhan tersebut sesuai dengan bidang tugasnya (Tawil & Liliasari,
2016: 9-10).
4) Bekerja sama dalam pelaksanaan tugas
Dari hasil data yang diperoleh responden, indikator ini diperoleh rata-rata
yaitu 85,71% dengan kategori sangat kompeten. Dari hasil alasan jawaban angket,
kepala laboratorium bekerjasama dengan berbagai pihak biasanya pengelola
laboratorium membuat proposal untuk permintaan kebutuhan alat dan bahan
laboratorium sampai perbaikan ruangan laboratorium kepada dinas pendidikan.
Selain itu, responden sebagai kepala laboratorium tidak hanya bekerja sendiri
untuk mengelola laboratorium, melainkan ia bekerja sama dengan guru-guru IPA
lain dalam mengelola dan mengurus laboratorium. Hal ini dikarenakan, jika tidak
bekerja sama, maka kepala labor akan merasa kewalahan karena tidak didampingi
oleh laboran maupun teknisi. Responden juga mengatakan bahwa, jabatan itu
hanyalah sebatas formalitas saja, sedangkan untuk kepengurusan dan pengelolaan
laboratorium tetap di kerjakan bersama.
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk
mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang
terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh
adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen
laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
laboratorium sehari-hari (Tawil & Liliasari, 2016: 7).
5) Berkomunikasi secara lisan dan tulisan
Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator ini diperoleh
rata-rata yaitu 75% dengan kategori kompeten. Hal ini sesuai dengan data yang
didapatkan dari kepala laboratorium mengatakan dalam berkomunikasi dengan
teman, guru, siswa bahkan dengan baik. Namun, untuk berkomunikasi dengan
teknologi canggih seperti sekarang ini kurang dilakukan dengan baik. Sebenarnya
139
teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk menambah wawasan atau informasi-
informasi yang baru. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan
dasar untuk segala yang kita kerjakan, berkomunikasi sangat membantu
menambah wawasan yang baru didapatkan.
Seseorang yang tingkat kinerjanya tinggi, dapat berkomunikasi dengan
baik, sesuatu yang dikomunikasikan dengan baik maka kondisi yang dihadapi
dapat teratasi dengan baik pula. Komunikasi menjadi suatu cara untuk
melaksanakan proses manajemen, seperti dalam proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja yaitu komunikasi.
Untuk mengelola laboratorium yang baik, maka harus di pahami
perangkat-perangkat manajemen laboratorium, seperti melibatkan seluruh laboran
maupun karyawan untuk memantau perubahan, dan memenuhi kebutuhan yang
sesuai dengan bidangnya. Karyawan harus dilatih untuk menggunakan bahasa
layanan kualitas dan merasa memiliki laboratorium tersebut (Tawil & Liliasari,
2016: 10).
6) Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah
Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator merencanakan
kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-
rata-rata 62,5% dengan kategori kompeten. Hal ini sesuai dengan data angket
yang didapatkan dari kepala laboratorium mengatakan dalam perencanaan
pemanfaatan alat, katalog, daftar inventaris, bahkan jadwal kegiatan yang
dilakukan belum maksimal karena keterbatasan waktu serta kondisi keuangan.
Waktu yang dibutuhkan pengelola sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga
memudahkan kepala laboratorium untuk lebih aktif dalam mengelola
laboratorium.
Perencanaan akan lebih terarah jika disusun dalam sebuah buku inventaris
atau laporan, sehingga memudahkan untuk perencanaan kebutuhan barang di
masa datang. Tetapi hasil yang ditemukan dari lapangan bahwa beberapa
140
responden tidak membuat perencanaan tersebut bahkan buku inventaris pun
jarang dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Menurut Danim (2010: 62) merencanakan merupakan aktivitas memilih
dan menetapkan tujuan sekolah yang pencapaiannya dilakukan dengan
menentukan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,
anggaran dan standar yang dibutuhkan. Perencanaan bermakna strategis terutama
untuk memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan
dapat diusahakan dan dilaksanakan seefesien dan seefektif mungkin (Wahyuni,
2015: 122).
Sehingga perencanaan yang baik untuk pemanfaatan laboratorium
menggunakan buku khusus untuk kegiatan perencanaan laboratorium atau catalog,
buku inventaris sehingga memberikan gambaran yang terorganisir untuk masa
akan datang.
7) Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah
Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator mengelola
kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 80% dengan
kategori kompeten. kepala laboratorium menjelaskan, bahwa jadwal yang sudah
tersusun dengan teratur saja masih ada yang asal-asal masuk ke laboratorium oleh
sebab itu perlunya jadwal yang benar-benar sesuai dengan kelas yang akan
menggunakan. Untuk menyusun jadwal ini perlu adanya musyawarah dan rapat
dari guru-guru yang akan menggunakan laboratorium. Di buatlah ketetapan yang
tidak akan dilanggar oleh masing-masing guru. Hal ini dilakukan agar
pengelolaan jadwal kegiatan laboratorium dapat terkontrol dengan baik dan akan
berjalan efektif.
Selanjutnya, dari hasil wawancara dengan kepala laboratorium penelitian
yang didapatkan bahwa guru tidak selalu dapat memantau setiap pelaksanaan
kegiatan laboratorium, biasanya hanya dengan menyisihkan sedikit waktu
mengajar untuk memantau kelas lain yang sedang menggunakan laboratorium dan
adanya buku administrasi yang harus diisi sebelum menggunakan laboratorium
serta untuk memastikan bahwa kondisi praktikum berjalan dengan lancar.
141
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal
dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya (Saparidin Belitong,
2012). Dalam konteks laboratorium, pengelolaannya menyangkut beberapa aspek
yaitu, perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan
pengawasan (Rosaulidia, 2014: 3).
8) Membagi tugas teknisi dan laboratorium sekolah/ madrasah
Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator membagi tugas
teknisi dan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 40% dengan
kategori kurang kompeten. Menurut kepala laboratorium, masih kekurangan
tenaga bantu dari teknisi maupun laboran, sehingga bagaiamana membagi
tugasnya kadangkala kepala laboratorium tidak memiliki teknisi dan laboran.
Sehingga tugas kepala laboratorium belum maksimal dalam mengelola
laboratorium. Inilah yang masih menjadi kendala dan kekurangan umumnya tiap
sekolah, karena belum memiliki teknisi dan laboran. Hal inilah yang
menyebabkan kerja kepala laaboratorium menjadi berlipat ganda yang seharusnya
dikerjakan oleh teknisi dan laboran.
Membuat laporan kegiatan juga termasuk indikator tugas teknisi, hasil data
responden mengatakan bahwa kapala laboratorium selalu membuat laporan
namun tidak melaporkannya secara periodik kepada kepala sekolah hal ini
disesuaikan dengan melihat kondisi alat dan bahan yang ada di laboratorium.
Sesuai hasil wawancara dari responden yang mengatakan bahwa alat dan bahan
dilaporkan ketika diperlukan, misalnya kelas IX memerlukan alat untuk
menunjang pembelajaran IPA ketika ujian praktek IPA dengan memperagakan
alat tersebut, maka keperluan alat dilaporkan sesuai yang diinginkan. Jadi tidak
hanya setiap periodic melaporkan alat dan bahan.
Untuk membagi tugas, terlebih dahulu perlu diidentifikasi jenis kegiatan
yang diperkirakan akan ada dalam laboratorium sains, baik yang berlangsung
secara rutin (berlangsung dari hari ke hari) dan yang perlu/harus dilakukan
sewaktu-waktu. Pembagian tugas tentulah dilakukan secara musyawarah seluruh
142
staff yang terlibat dalam pendidikan sains. Dalam hal-hal tertentu perlu ada
konsultasi dengan kepala sekolah agar langkah yang diambil tidak bertentangan
dengan kebijaksanaan umum sekolah (Kertiasa, 2006: 33-34).
9) Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah
Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator memantau sarana
dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 83,33%
dengan kategori sangat kompeten. Hal ini sesuai dengan data yang didapatkan,
dari kepala laboratorium mengatakan dalam memantau sarana dan prasarana
laboratorium sekolah/ madrasah seperti merencanakan kebutuhan bahan, alat
memantau kondisi dan keamanan dan membuat laporan tentang kondisi
pemanfaatan laboratorium sering melakukan pemantauan dan perencanaan
kebutuhan yang akan datang, sebab pada indikator ini akan memberikan
gambaran yang sesungguhnya untuk kebaikan yang akan datang baik dari segi
sarana dan prasarana dan juga akan berdampak positif bagi siswa sebab
pemantauan dari segi bangunan akan memberikan keefektifan bagi siswa untuk
melakukan kegiatan.
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, ruangan
alat dan bahan laboratorium, sedangkan sarana pembelajaran meliputi buku
pelajaran, buku panduan, LKS dan fasilitas alat dan bahan laboratorium sekolah.
Lengkapnya sarana dan prasarana merupakan kondisi pembelajaran yang baik,
memang hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana menentukan
jaminan terselenggaranya proses belajar dengan baik justru disinilah akan timbul
masalah bagaimana mengelola sarana dan prasarana belajar yang berhasil dan
baik.
Sarana utama mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi
laboratorium dan sarana lain, termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis meja
kerja, pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang
dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC,
jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis
timbangan dan instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.
143
Sedangkan sarana pendukung mencakup ketersediaan listrik, gas, air, alat
komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran,
hidran, dan sebagainya (Tawil & Liliasari, 2016: 13).
10) Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah
Data mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium
sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 25% dengan kategori kurang kompeten.
Hal ini sesuai dengan data yang didapatkan dari kepala laboratorium mengatakan
bahwa hanya mengevaluasi guru-guru IPA saja. Responden mengatakan bahwa
dalam mengevaluasi kegiatan laboratorium itu sama halnya melakukan pertemuan
dengan guru-guru IPA, kepala sekolah untuk memberikan hal berkaitan dengan
cara mengelola labor yang dimasa akan datang. Jadi dari hasil data angket,
mengevaluasi akan meningkatkan mutu pendidikan maupun kualitas kerja yang
lebih baik. Evaluasi di dalam (internal) ditujukan untuk melihat kembali tingkat
kebersihan dan kelemahan yang dihadapi sekolah, khususnya laboratorium.
Sementara untuk mengevaluasi laboran dan teknisi tidak pernah dilaksanakan
dikarenakan tidak tersedianya laboran dan teknisi. Seperti yang dapat kita lihat,
persentasenya hanya 25% dan kategorinya kurang kompeten disebabkan karena
tidak adanya pembantu dari kepala laboratorium seperti teknisi dan laboran.
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis yang di laksanakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi dari program yang
bersangkutan. Dalam hal ini termasuk didalamnya untuk mengetahui keberhasilan
seluruh subjek belajar yang menempuh suatu program (Subali, 2012: 1).
11) Menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/
madrasah
Hasil analisis data responden pada indikator menerapkan gagasan teori dan
prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 50%
dengan cukup kompeten. Hal ini sesuai dengan wawancara dari kepala
laboratorium yang menerapkan hasil inovasi atau kajian seperti karya ilmiah
144
sangat minim dilakukan karena keterbatasan waktu dan kurangnya fasilitas untuk
menerapkan hasil inovasi dalm penggunaan laboratorium. Padahal penerapan
hasil inovasi yang dilakukan akan menumbuhkembangkan karya-karya siswa baik
itu dari segi pameran.
Menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium dapat dijabarkan
sebagai berikut: Mendesain penerapan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
karya inovasi berupa menulis karya ilmiah, membuat rencana untuk melakukan
kegiatan penelitian sederhana, melaksanakan kegiatan ilmiah berkaitan dengan
rancangan yang telah disusun yaitu melakukan percobaan sederhana, mengikuti
perkembangan kegiatan sains yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Untuk Sekolah Menengah Pertama penerapan teori atau prinsip
dilaboratorium kurang penerapannya. Hal ini dikarenkan praktikum IPA di tingkat
SMP masih sederhana dan kebutuhan alat dan bahan yang masih sedikiit,
sebenarnya jika guru IPA lebih kreatif guru bisa mengajak peserta didik untuk
melakukan praktikum sederhana yang menunjang siswa untuk berpikir kreatif
dengan manajemen waktu yang sudah diatur sebaik mungkin. Sebab, siswa akan
sangat senang belajar dengan bereksperimen atau menciptakan hal-hal yang belum
diketahui.
12) Memanfaaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian
disekolah/ madrasah
Hasil analisis data responden pada indikator memanfaaatkan laboratorium
untuk kepentingan pendidikan dan penelitian disekolah/ madrasah menunjukan
rata-rata 66,66% dengan kategori kompeten. Dari hasil angket kepala
laboratorium mengatakan menggunakan buku panduan penuntun praktikum
dimana isinya lebih singkat dan mudah dimengerti dari pada teori yang ada di
buku. Kepala laboratorium tidak pernah membuat apalagi mempublikasikan karya
tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi, seperti menerbitkan karya tulis ilmiah atau
modul untuk bahan ajar guru dikarenakan alasan yang umum adalah belum pernah
mencoba membuat karya tulis ilmiah.
145
Laboratorium sesuai dengan fungsinya yaitu digunakan sebagai tempat
pendidikan dan penelitian. Pada pembelajaran IPA/ Biologi siswa tidak hanya
mendengarkan pembelajaran yang diberikan guru mata pelajaran tertentu, tetapi
harus melakukan kegiatan sendiri untuk mendapatkan dan memperoleh informasi
lebih lanjut tentang ilmu pengetahuan di laboratorium.
Menurut Sundari (2008) Laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang memerlukan peralatan khusus yang
tidak mudah dihadirkan di ruang kelas. Kegiatan praktikum merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran IPA, karena dengan kegiatan ini akan
diperoleh pengalaman yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor
(Manlea, 2017: 3).
13) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium sekolah/ madrasah
Hasil analisis data responden pada indikator Menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja dilaboratorium sekolah/ madrasah 77,77% dengan kategori
kompeten. Keselamatan kerja harus diteliti sedemikian rupa untuk melihat
berbagai kemungkinan yang membahayakan. Semua kemungkinan yang mungkin
muncul harus di antisipasi bentuk-bentuk keselamatannya. Kadangkala hal sepele
yang di abaikan itu lah yang berbahaya. Pengamatan terhadap berbagai hal yang
membahayakan dapat diperkirakan sebelum dimulainya suatu kegiatan praktikum
melihat-lihat sifat bahan kimia yang membahayakan. Namun itu kadang yang
disayangkan, karena guru-guru mengabaikan hal-hal yang sepele tersebut namun
membahayakan bagi peserta didik.
Selanjutnya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
sekolah/ madrasah serta penanganan bahan berbahaya dan beracun bisa ditangani
jika pihak pengelola sudah mengatur tata letak yang sesuai. Berdasarkan hasil
wawancara yang didapatkan bahwa pada tingkat Sekolah Menengah Pertama
sangat jarang menggunakan bahan beracun jadi penggunaanya tidak intensif.
Sedangkan dari data hasil angket memantau bahan berbahaya dan beracun
responden mengatakan bahwa bahan berbahaya sangat jarang digunakan. Bahan
146
berbahaya disini adalah berupa bahan-bahan kimia, karena jika salah digunakan
akan berakibat fatal.
Pertolongan pertama adalah mengupayakan agar pasien merasa aman dan
nyaman, dan untuk menghindari memburuknya keadaan pasien sebelum mendapat
pertolongan dari dokter. Oleh karena itu, langkah-langkah pada pertolongan
pertama harus diupayakan agar sedikit-dikitnya mencampuri masalah kesehatan
kerja (Kertiasa, 2006:77).
Dengan demikian kesehatan kerja tetap akan menjadi pusat perhatian kita
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Keselamatan kerja sangat penting di
utamakan baik yang melakasanakan praktikum atau tidak melaksanakan
praktikum.
Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa profil
laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru terdiri dari 5 indikator
yaitu perabot laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah
lengkap dan telah memenuhi standar Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007,
sehingga diperoleh rata-rata persentase yaitu 100% dikategorikan sangat lengkap.
Peralatan Pendidikan laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru
seperti mistar, stopwatch, rol meter, pipet tetes masih kurang dan belum
memenuhi standar yang di tetapkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, selain
itu peralatan pendidikannya sudah lengkap dan memenuhi standar, sehingga
diperoleh rata-rata persentase yaitu 85,18% dikategorikan sangat lengkap berarti
peralatan pendidikan laboratorium pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah sesuai
dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Media pendidikan laboratorium IPA/
Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru memiliki rata-rata persentase yaitu 100%
dikategorikan sangat lengkap berarti media pendidikan berupa papan tulis telah
sesuai dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Perlengkapan lain laboratorium
IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru tidak ditemukannya jam dinding dan
soket listrik yang masih kurang dan belum memenuhi standar, sehingga diperoleh
rata-rata persentase yaitu 75% dikategorikan sangat lengkap. Luas laboratorium
SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah memenuhi standar Permendiknas Nomor 24
Tahun 2007.
147
Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru
pengelola laboratorium IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru terdiri dari 5
Aspek yaitu aspek kualifikasi pada SMP Negeri 13 pengelola laoratorium belum
memiliki pengalaman sebelumnya dalam mengelola laboratorium, sehingga
diperoleh rata-rata persentase yaitu 100% dikategorikan sangat kompeten berarti
aspek kualifikasi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah sesuai dengan
Permendiknas No. 26 Tahun. 2008. Kompetensi Kepribadian SMP Negeri 13
Pekanbaru memiliki rata-rata persentase 85,16% dikategorikan sangat kompeten
berarti telah sesuai dengan Permendiknas No. 26 Tahun. 2008. Kompetensi sosial
pada SMP Negeri 13 Pekanbarun diperoleh rata-rata persentase yaitu 80,35%
dikategorikan kompeten berarti kompetensi sosial pada SMP Negeri 13 Pekanbaru
telah sesuai dengan Permendiknas No. 26 Tahun. 2008. Sedangkan untuk
kompetensi manajerial dengan rata-rata persentase 58,16% dengan kategori cukup
kompeten, karena kepala laboratorium tidak membagi tugas teknisi dan laboran
disebabkan tidak adanya tenaga teknisi dan laboran tersebut, sehingga kompetensi
manajerial masih kurang memenuhi standar Permendiknas.
Dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru pengelola SMP Negeri 13
Pekanbaru tahun ajaran 2017/2018 setelah dilakukan perhitungan, diperoleh
persentase tertinggi pada indikator 1 yaitu kepala laboratorium sekolah dengan
persentase rata-rata sebesar 100% berada pada kategori sangat kompeten yang
berarti bahwa pengelola laboratorium pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah
memiliki kemampuan yang lebih dan tepat dengan kriteria yang diharapkan
(sangat mampu) serta cakap dalam melaksanakan tugas.
Secara keseluruhan bahwa kompetensi guru pengelola laboratorium IPA
berdasarkan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 pada SMP Negeri 13
Pekanbaru Tahun Ajaran 2017/ 2018 dari keseluruhan indikator didapatkan
persentase sebesar 70,48% dan berada pada kategori kompeten.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Safitri (2017)
tentang standarisasi laboratorium biologi dalam proses pembelajaran di SMA
Negeri Se-Kecamatan Marpoyan Damai Tahun Ajaran 2016/ 2017 dikategorikan
sangat baik dengan nilai presentase sebesar 88,1%. Selain itu juga hasil penelitian
148
sebelumnya yang telah dilakukan tentang tingkat kompetensi guru dalam
pengelolaan laboratorium IPA di SMPN Kota Pekanbaru tahun ajaran 2014/ 2015
dikategorikan sangat kompeten dengan persentase 89,23% (Wahyuni, 2015).