BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

107
42 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian 4.1.1 Proses Perizinan Peneliti melakukan penjajakan dan pengurusan surat izin sebelum melaksanakan penelitian di SMP Negeri 13 Pekanbaru Kecamatan Sail. Peneliti mengurus surat izin observasi kepada Tata Usaha Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada tanggal 24 Oktober 2017 dengan No. 362/ E-UIR/ 27-FK/ 2017 yang ditanda tangani oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau. Observasi dilakukan sebelum dilaksanakan ujian seminar proposal. Sedangkan untuk surat izin penelitian dari fakultas dikeluarkan pada tanggal 14 Desember 2017 dengan No. 5147/ E-UIR/ 27-FK/ 2017 yang diteruskan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Riau kemudian ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekanbaru dengan No. 503/ DPMPTSP/ NON IZIN-RISET/10947 pada tanggal 21 Desember 2017. Surat rekomendasi kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekanbaru dengan No. 071/ BKBP-REKOM/ 2018/ 3906 pada tanggal 28 Februari 2018, kemudian diteruskan ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluarkan surat izin penelitian dengan No. 800/ Sekretaris. 1/ III/ 2018/ 1601 pada tanggal 1 Maret 2018 yang ditujukan kepada SMP Negeri di Kecamatan Sail Kota Pekanbaru yaitu di SMP Negeri 13 Pekanbaru. 4.1.2 Observasi Peneliti pertama kali turun ke sekolah tempat penelitian pada tanggal 27 Oktober 2017 sampai 30 Oktober 2017. Pelaksanaan observasi ini dilaksanakan sebelum ujian seminar proposal dan pada saat peneliti melakukan wawancara bersama kepala laboratorium IPA. Pada tahap ini peneliti melakukan kunjungan ke tempat penelitian yaitu di SMP Negeri 13 Pekanbaru dengan tujuan untuk mencari tahu gambaran umum tentang latar belakang penelitian, permasalahan

Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

42

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Penelitian

4.1.1 Proses Perizinan

Peneliti melakukan penjajakan dan pengurusan surat izin sebelum

melaksanakan penelitian di SMP Negeri 13 Pekanbaru Kecamatan Sail. Peneliti

mengurus surat izin observasi kepada Tata Usaha Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan pada tanggal 24 Oktober 2017 dengan No. 362/ E-UIR/ 27-FK/ 2017

yang ditanda tangani oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau. Observasi dilakukan sebelum dilaksanakan ujian seminar

proposal. Sedangkan untuk surat izin penelitian dari fakultas dikeluarkan pada

tanggal 14 Desember 2017 dengan No. 5147/ E-UIR/ 27-FK/ 2017 yang

diteruskan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Riau kemudian ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kota Pekanbaru dengan No. 503/ DPMPTSP/ NON IZIN-RISET/10947 pada

tanggal 21 Desember 2017.

Surat rekomendasi kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota

Pekanbaru dengan No. 071/ BKBP-REKOM/ 2018/ 3906 pada tanggal 28

Februari 2018, kemudian diteruskan ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Dinas

Pendidikan Kota Pekanbaru mengeluarkan surat izin penelitian dengan No. 800/

Sekretaris. 1/ III/ 2018/ 1601 pada tanggal 1 Maret 2018 yang ditujukan kepada

SMP Negeri di Kecamatan Sail Kota Pekanbaru yaitu di SMP Negeri 13

Pekanbaru.

4.1.2 Observasi

Peneliti pertama kali turun ke sekolah tempat penelitian pada tanggal 27

Oktober 2017 sampai 30 Oktober 2017. Pelaksanaan observasi ini dilaksanakan

sebelum ujian seminar proposal dan pada saat peneliti melakukan wawancara

bersama kepala laboratorium IPA. Pada tahap ini peneliti melakukan kunjungan

ke tempat penelitian yaitu di SMP Negeri 13 Pekanbaru dengan tujuan untuk

mencari tahu gambaran umum tentang latar belakang penelitian, permasalahan

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

43

apa saja yang di temukan di lapangan, membangun hubungan dengan Kepala

Sekolah, Tata Usaha, dan Kepala Laboratorium IPA/ Biologi, serta strategi

penelitian.

4.1.3 Wawancara

4.1.3.1 Persiapan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara kepada Kepala Laboratorium yang ada di

SMP Negeri 13 Pekanbaru, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan kisi-kisi dan

beberapa lembar pertanyaan yang akan dijadikan sebagai bahan untuk wawancara,

alat perekam suara, kamera untuk mengambil dokumentasi, serta peneliti juga

mempersiapkan waktu yang tepat dilakukan wawancara agar kepala laboratorium

yang diteliti bisa meluangkan waktunya untuk di wawancarai.

4.1.3.2 Pelaksanaan Wawancara

Wawancara dilaksanakan hanya sehari saja yaitu pada hari senin tanggal

30 Oktober 2017. Pelaksanaan wawancara ini disesuaikan dengan kesediaan

waktu dan tempat yang telah disepakati oleh kepala laboratorium IPA, dimana

waktu dan tempat tidak memberatkan kepada kepala laboratorium IPA.

Wawancara dilaksanakan di ruang Kepala Laboratorium yang ada di laboratorium

sekolah. Hasil dari wawancara dikumpulkan dengan alat perekam Telepon

Seluler, kamera untuk dokumentasi gambar, dan lembaran catatan hasil

wawancara.

4.2 Hasil Observasi

Hasil wawancara bersama Kepala Laboratorium SMP Negeri 13

Pekanbaru dimana ia adalah seorang guru IPA-Fisika dengan lulusan Strata Satu

(S1) yaitu Sarjana Ilmu Perikanan. Responden mempunyai pengalaman mengajar

di SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah lebih kurang 14 tahun dan menjabat sebagai

Kepala Laboratorium lebih kurang 5 tahun yaitu terhitung semenjak Tahun 2013.

Kepala laboratorium merupakan orang yang cerdas dan teliti dalam bidang

akademiknya. Sebelum di angkat menjadi Kepala Laboratorium, ia telah

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

44

melaksanakan pelatihan “Diklat Calon Kepala Laboratorium IPA SMP/ MTS”

yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Tahun 2013 di Bali. Setelah dipulangkan, masing-masing

peserta pelatihan tersebut diberi waktu 3 bulan untuk menyiapkan tugasnya,

sehingga 3 bulan kemudian mereka kembali lagi melaksanakan pelatihan tepatnya

di Bandung dengan tujuan untuk mempresentasikan hasil tugasnya tersebut.

Menambah nilai lebihnya sekolah ini, walaupun tidak memiliki laboran dan

teknisi, namun mereka sesama Guru IPA bekerja sama dalam mengelola

laboratorium tersebut. Sehingga yang bekerja dan mengelola laboratorium tidak

Kepala Laboratorium sendiri.

4.3 Analisis Data Penelitian

4.3.1 Profil Laboratorium IPA/ Biologi

Analisis profil laboratorium dilakukan dengan cara pencatatan dokumen,

jawaban lembar observasi, dan hasil wawancara. Pernyataan dalam hal ini

mengenai Profil Laboratorium IPA/ Biologi dalam proses pembelajaran di SMP

Negeri 13 Pekanbaru Tahun Ajaran 2017/ 2018. Data lembar observasi profil

laboratorium IPA/ Biologi untuk sub variabel kelengkapan alat dan bahan terdapat

pada Tabel 8.

Tabel 8. Data Profil Laboratorium IPA/ Biologi

Sekolah

Lembar observasi Profil laboratorium IPA/ Biologi Rata-

rata

(%)

Kategori Perabot

Laboratorium

(%)

Peralatan

pendidikan

(%)

Media

pendidikan

(%)

Perlengka

pan lain

(%)

SMPN

13 100 85,18 100 75

90,0

45

Sangat

lengkap kategori

Sangat

lengkap

Sangat

lengkap

Sangat

lengkap

Sangat

lengkap

Dari analisis data pada Tabel 8 diatas yang telah dilakukan yang

menyangkut lembar observasi profil laboratorium IPA/ Biologi diantaranya: (1)

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

45

Fasilitas Perabot Laboratorium (2) Fasilitas Peralatan Pendidikan (3) Fasilitas

Media Pendidikan (4) Fasilitas Perlengkapan Lain. Dari data di atas setelah di

kalkulasikan SMP Negeri 13 Pekanbaru memperoleh skor 90,045%. Jadi, profil

laboratorium IPA/ Biologi di SMP Negeri 13 Pekanbaru, di kategorikan ke dalam

kategori sangat lengkap.

Berikut ini juga disajikan data sarana dan prasarana laboratorium setiap

indikator dalam bentuk diagram seperti pada Gambar 2 berikut ini:

Gambar 2. Diagram data sarana dan prasarana laboratorium

Sesuai Gambar 2 diagram diatas di peroleh hasil persentase setiap

indikator pada sarana dan prasarana laboratorium IPA/ Biologi diantaranya: (1)

Fasilitas perabot laboratorium dengan skor 100% berada pada kategori sangat

lengkap, (2) peralatan pendidikan dengan skor 85,18% dengan kategori sangat

lengkap, (3) media pendidikan dengan skor 100% berada pada kategori sangat

lengkap, (4) perlengkapan lain dengan skor 75% berada pada kategori sangat

lengkap.

100%

85,18%

100%

75%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Perabot

Laboratorium (%)

Peralatan pendidikan

(%)

Media pendidikan

(%)

Perlengkapan lain

(%)

Series 1

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

46

4.3.2 Kompetensi Guru Pengelola Laboratorium IPA/ Biologi

4.3.2.1 Analisis Hasil Angket per Indikator

Angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium IPA SMP Negeri

13 Pekanbaru berisikan item-item pertanyaan yang terdiri dari 13 indikator

dengan 101 item pertanyaan. Setiap indikator dihitung persentasenya dari setiap

item pertanyaan yang telah dijawab oleh pengelola laboratorium.

Untuk lebih jelasnya nilai persentase setiap indikator dapat dilihat pada

Tabel 9 dibawah ini:

Tabel 9. Analisis Hasil Angket Kompetensi Guru dalam Pengelolaan

Laboratorium

NO Aspek Indikator Persentase Kategori

1. Kualifikasi Kepala laboratorium

sekolah

100% Sangat Kompeten

2. Kompetensi

Kepribadian

Menampilkan diri sebagai

pribadi yang dewasa,

mantap, dan berakhlak

mulia

84,61%

Sangat Kompeten

Menunjukkan komitmen

terhadap tugas 85,71%

Sangat Kompeten

Rata-rata 85,16% Sangat kompeten

3. Kompetensi

Sosial

Bekerja sama dalam

pelaksanaan tugas 85,71%

Sangat Kompeten

Berkomunikasi secara

lisan dan tulisan 75%

Kompeten

Rata-rata 80,35% Kompeten

4 Kompetensi

Menejerial

Merencanakan kegiatan

dan pengembangan

laboratorium sekolah/

madrasah

62,5%

Kompeten

Mengelolah kegiatan

laboratorium sekolah/

madrasah

80%

Kompeten

Membagi tugas teknisi

dan laboratorium sekolah/

madrasah

40%

Kurang

Kompeten

Memantau sarana dan

prasarana laboratorium

sekolah/ madrasah

83,33%

Sangat Kompeten

Mengevaluasi kinerja

teknisi dan laboran serta

kegiatan laboratorium

sekolah/ madrasah

25%

Kurang

Kompeten

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

47

NO Aspek Indikator Persentase Kategori

Rata-rata 58,16% Cukup kompeten

5. Kompetensi

Profesional

Menerapkan gagasan teori

dan prinsip kegiatan

laboratorium sekolah/

madrasah

50%

Cukup Kompeten

Memanfaaatkan

laboratorium untuk

kepentingan pendidikan

dan penelitian disekolah/

madrasah

66,66%

Kompeten

Menjaga kesehatan dan

keselamatan kerja

dilaboratoriun sekolah/

madrasah

77,77%

Kompeten

Rata-rata 64,81% Kompeten

Rata-rata keseluruhan indikator 70,48% Kompeten

Berdasarkan Tabel 9 diatas analisis angket per indikator dengan rata-rata

nilai keseluruhan indikator adalah 70,48% dengan kategori kompeten. Berikut

adalah diagram perbandingan analisis hasil angket setiap indikator pada Gambar 3

berikut ini:

Gambar 3. Diagram analisis hasil angket setiap indikator

100%

84.61%85.71%

85.71%

75%

62.50%

80%

40%

83.33%

25%

50%

66.66%

77.77%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

persentase

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

48

Sesuai diagram pada Gambar 3 diatas, diperoleh nilai tertinggi pada

Indikator 1 yaitu kepala laboratorium sekolah dengan persentase 100% dengan

kategori sangat kompeten. karena berdasarkan syarat menjadi kepala laboratorium

IPA, guru minimal pendidikan S1 (Strata Satu), dengan pengalaman menjadi

pengelola praktikum minimal 3 tahun, dan memiliki sertifikat pelatihan sebagai

kepala laboratorium IPA. Dari ketiga ketentuan tersebut, pengelola laboratorium

di SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah memenuhi, artinya dapat dikatakan bahwa

pengelola laboratorium sudah tergolong sangat kompeten. Sedangkan indikator

terendah berada pada indikator mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan

laboratorium sekolah/ madrasah dengan persentase 25%. Hal ini dikarenakan tidak

adanya teknisi dan laboran maka tidak pernah dilaksanakan evaluasi kinerja teknisi dan

laboran.

4.3.2.2 Analisis Hasil Angket Per Aspek

4.3.2.2.1 Aspek Kualifikasi

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium

IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek

kualifikasi seperti pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 10. Aspek kualifikasi

aspek Indikator Persentase Rata-rata Kategori

kualifikasi

Kepala

laboratorium

sekolah

100% 100% Sangat

kompeten

Sesuai Tabel 10 di atas diperoleh persentase pada aspek kualifikasi yaitu

100% dengan kategori sangat kompeten. Karena pengelola laboratorium sudah

memiliki ketiga kriteria syarat menjadi kepala laboratorium.

4.3.2.2.2 Aspek Kompetensi Kepribadian

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium

IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek

kompetensi kepribadian seperti pada Tabel 11 berikut ini:

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

49

Tabel 11. Aspek kompetensi kepribadian

Aspek indikator Persentase Rata-rata Kategori

Kompetensi

kepribadian

Menampilkan diri

sebagai pribadi yang

dewasa, mantap, dan

berakhlak mulia

84,61%

85,16% Sangat

kompeten Menunjukkan

komitmen terhadap

tugas

85,71%

Tabel 11 di atas adalah rata-rata persentase pada kedua indikator pada

aspek kepribadian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4 diagram

dibawah ini.

Gambar 4. Diagram aspek kompetensi kepribadian

Berdasarkan Gambar 4 diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata

persentase pada aspek kompetensi kepribadian dengan kedua indikatornya yaitu

sebesar 85,16% dengan kategori sangat kompeten.

84.61%

85.71%

84.00%

84.20%

84.40%

84.60%

84.80%

85.00%

85.20%

85.40%

85.60%

85.80%

menampilkan diri sebagai pribadi yangdewasa, mantap dan berakhlak mulia

menunjukkan komitmen terhadap tugas

indikator

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

50

4.3.2.2.3 Aspek Kompetensi Sosial

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium

IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek

kompetensi sosial seperti pada Tabel 12 berikut ini:

Tabel 12. Aspek kompetensi sosial

Aspek Indikator Persentase Rata-rata Kategori

Kompetensi

sosial

Bekerja sama dalam

pelaksanaan tugas 85,71%

80,35% Kompeten Berkomunikasi secara

lisan dan tulisan 75%

Tabel 12 di atas adalah rata-rata persentase pada kedua indikator pada

aspek kompetensi sosial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5

diagram dibawah ini:

Gambar 5. Diagram aspek kompetensi sosial

85.71%

75%

68.00%

70.00%

72.00%

74.00%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

bekerja sama dalam pelaksanaan tugas berkomunikasi secara lisan dan tulisan

indikator

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

51

Berdasarkan Gambar 5 diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata

persentase pada aspek kompetensi sosial dengan kedua indikatornya yaitu sebesar

80,35% dengan kategori kompeten.

4.3.2.2.4 Aspek Kompetensi Manajerial

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium

IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek

kompetensi manajerial seperti pada Tabel 13 berikut ini:

Tabel 13. Aspek kompetensi manajerial

Aspek Indikator persentase Rata-rata Kategori

Kompetensi

manajerial

Merencanakan

kegiatan dan

pengembangan

laboratorium sekolah/

madrasah

62,5%

58,16% Cukup

Kompeten

Mengelola kegiatan

laboratorium sekolah/

madrasah

80%

Membagi tugas teknisi

dan laboran sekolah/

madrasah

40%

Memantau sarana dan

prasarana laboratorium

sekolah/ madrasah

83,33%

Mengevaluasi kinerja

teknisi dan laboran

serta kegiatan

laboratorium sekolah/

madrasah

25%

Tabel 13 di atas adalah rata-rata persentase pada kelima indikator pada

aspek kompetensi manajerial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6

diagram dibawah ini:

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

52

Gambar 6. Diagram aspek kompetensi manajerial

Berdasarkan Gambar 6 diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata

persentase pada aspek kompetensi manajerial dengan kelima indikatornya yaitu

sebesar 58,16% dengan kategori cukup kompeten. dimana, indikator tertinggi

berada pada indikator memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/

madrasah dengan persentase 83,33%, sedangkan indikator terendah berada pada

indikator mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium

sekolah/ madrasah dengan persentase 25%.

4.3.2.2.5 Aspek Kompetensi Profesional

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada pengelola laboratorium

IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru, didapatkan hasil persentase pada aspek

kompetensi profesional seperti pada Tabel 14 berikut ini:

Tabel 14. Aspek kompetensi profesional

Aspek Indikator persentase Rata-rata Kategori

Kompetensi

profesional

Menerapkan gagasan

teori dan prinsip

kegiatan laboratorium

50% 64,81% Kompeten

62.50%

80%

40%

83.33%

25%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Merencanakankegiatan dan

pengembanganlaboratorium

sekolah/madrasah

Mengelolakegiatan

laboratoriumsekolah/

madrasah

Membagi tugasteknisi dan

laboransekolah/

madrasah

Memantausarana danprasarana

laboratoriumsekolah/

madrasah

Mengevaluasikinerja teknisidan laboran

serta kegiatanlaboratorium

sekolah/madrasah

indikator

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

53

Aspek Indikator persentase Rata-rata Kategori

sekolah/ madrasah

Memanfaatkan

laboratorium untuk

pendidikan dan

penelitian di sekolah/

madrasah

66,66%

Menjaga kesehatan

dan keselamatan kerja

di laboratorium

sekolah/ madrasah

77,77%

Tabel 14 di atas adalah rata-rata persentase pada ketiga indikator pada

aspek kompetensi profesional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7

diagram dibawah ini:

Gambar 7. Diagram kompetensi profesional

Berdasarkan Gambar 7 diagram diatas dapat dilihat bahwa rata-rata

persentase pada aspek kompetensi profesional dengan ketiga indikatornya yaitu

sebesar 64,81% dengan kategori kompeten. dimana, indikator tertinggi berada

pada indikator menjaga kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium sekolah/

madrasah dengan persentase 77,77%, sedangkan indikator terendah berada pada

50%

66.66%

77.77%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Menerapkan gagasan teoridan prinsip kegiatan

laboratorium sekolah/madrasah

Memanfaatkanlaboratorium untuk

pendidikan dan penelitian disekolah/ madrasah

Menjaga kesehatan dankeselamatan kerja di

laboratorium sekolah/madrasah

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

54

indikator menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah dengan persentase 50%.

4.3.2.3 Analisis Hasil Angket per Item Pertanyaan

1. Apakah Bapak/ Ibu sebelumnya memiliki pengalaman pengelolaan

laboratorium ?

Sesuai dengan Item 1, aspek kualifikasi dengan indikator kepala

laboratorium sekolah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

positif. Untuk Item 1 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 15. Memiliki pengalaman sebelumnya mengenai pengelolaan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

1 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 15 Item 1 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium sudah memiliki

pengalaman sebelumnya mengenai pengelolaan laboratorium. Alasannya karena

pengelola laboratorium sudah memiliki sertifikat pelatihan sebagai kepala

laboratorium.

2. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak/ Ibu tidak memiliki pengalaman pengelolaan laboratorium ?

Sesuai dengan Item 2, aspek kualifikasi dengan indikator kepala

laboratorium sekolah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

negatif. Untuk Item 2 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 16 dibawah ini:

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

55

Tabel 16. Tidak memiliki pengalaman pengelolaan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

2 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 16 pada Item 2 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa jika kepala laboratorium tidak

memiliki pengalaman sebagai kepala labor, maka pengelolaan laboratorium tidak

akan berjalan dengan baik dan efektif. Karena pengelola labor telah memiliki

pengalaman yang dapat membantunya dalam mengoperasikan dan memanage

laboratorium.

3. Apakah Bapak/ibu mengawali praktikum dengan membaca do’a?

Sesuai dengan Item 3, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 3

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 17 di bawah ini:

Tabel 17. Mengawali praktikum dengan membaca do’a

Item Alternatif

Jawaban F %

3 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 17 pada Item 3 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa subjek selalu mengawali praktikum

dengan membaca doa. Sebagai seorang guru yang menjadi contoh dan tauladan

yang baik bagi anak-anak, harus memberikan tuntunan dengan mempraktikkan

langsung bersama peserta didik. Apalagi subjek adalah seorang yang beragama

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

56

Islam, diajarkan sebelum melakukan apapun harus dengan bismillah dan

membaca doa agar apa yang kita kerjakan di ridhoi Allah dan dihitung sebagai

pahala untuk kita.

4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui Permendiknas No 24 Tahun 2007 dan

Permendiknas No 26 Tahun 2008?

Sesuai dengan Item 4, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 4

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 18 di bawah ini:

Tabel 18. Mengetahui Permendiknas No 24 Tahun 2007 dan Permendiknas No 26

Tahun 2008

Item Alternatif

Jawaban F %

4 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 18 pada Item 4 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten. Hal ini di karenakan subjek belum mengetahui tentang

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 26 tahun 2008.

Walaupun telah melaksanakan pelatihan, namun subjek hanya diberikan pelatihan

mengenai alat dan bahan, bagaimana perawatan dan cara penyimpanannya.

Sedangkan untuk teori bisa di baca sendiri namun tidak terlaksanakan dengan

banyaknya aktivitas guru yang lain.

5. Apakah Bapak/Ibu telah menguasai Permendiknas No 24 tahun 2007

dan Permendiknas No 26 tahun 2008 ?

Sesuai dengan Item 5, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 5

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

57

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 19 di bawah ini:

Tabel 19. Menguasai Permendiknas No 24 Tahun 2007 dan Permendiknas No 26

Tahun 2008

Item Alternatif

Jawaban F %

5 Ya - - Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 19 pada Item 5 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten yang berarti bahwa subjek tidak menguasai

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008.

Berdasarkan item sebelumnya, subjek belum mengetahui tentang kedua

Permendiknas tersebut, lalu bagaimana ia bisa menguasainya. Namun, karena

telah diberi tahu, subjek akan mencoba untuk mempelajarinya agar pengelolaan

laboratorium berjalan efektif lagi.

6. Apakah Bapak/Ibu bekerjasama dalam mengelola laboratorium ?

Sesuai dengan Item 6, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 6

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 20 di bawah ini:

Tabel 20. Bekerjasama dalam mengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

6 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

58

Sesuai data Tabel 20 pada Item 6 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa subjek melakukan kerjasama dalam

mengelola laboratorium. Seperti yang disampaikan subjek, dikarenakan tidak

adanya laboran dan teknisi, sehingga semua guru IPA baik guru kelas VII, VIII,

dan IX, melakukan pengelolaan laboratorium secara bersama-sama. Jadi, tidak

hanya dibebankan kepada kepala laboratorium saja.

7. Apakah Bapak/Ibu menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium

dengan baik?

Sesuai dengan Item 7, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 7

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 21 di bawah ini:

Tabel 21. Menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium dengan baik

Item Alternatif

Jawaban F %

7 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 21 pada Item 7 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa subjek melakukan tugas sebagai

kepala laboratorium dengan sangat baik. Guru akan bertanggung jawab sesuai

dengan jabatan yang diembannya. Jika tidak ada tanggung jawab maka

pengelolaan laboratorium tidak akan berjalan dengan baik dan proses belajar di

laboratorium tidak efektif.

8. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak /Ibu tidak berkolaborasi dalam mengelola laboraturium ?

Sesuai dengan Item 8, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

59

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 8

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 22 di bawah ini:

Tabel 22. Tidak berkolaborasi dalam mengelola laboraturium

Item Alternatif

Jawaban F %

8 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 22 pada Item 8 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa tidak benar jika kepala labor tidak

berkolaborasi dengan guru-guru IPA lain maka maka pengelolaan laboratorium

akan berjalan dengan baik. Karena, dari hasil jawaban alasan pada angket, suatu

pekerjaan jika dikerjakan bersama-sama maka akan menghasilkan suatu hasil

yang baik dan efektif.

9. Apakah Bapak/Ibu berprilaku jujur dalam pengelolaan laboratorium ?

Sesuai dengan Item 9, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 9

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 23 di bawah ini:

Tabel 23. Berprilaku jujur dalam pengelolaan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

9 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 23 pada Item 9 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek berperilaku jujur dalam

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

60

pengelolaan laboratorium. Karena, berdasarkan alasan dalam angket, apapun yang

dilakukan dengan kecurangan maka tidak akan berjalan baik. Jika seorang guru

tidak jujur, maka peserta didik juga akan melakukan hal yang sama seperti yang

dilakukan oleh gurunya. Karena apa yang ditanam, itulah yang akan dituai.

10. Apakah Bapak /Ibu berkolaborasi dalam mengelola laboratorium ?

Sesuai dengan Item 10, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 10

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 24 di bawah ini:

Tabel 24. Berkolaborasi dalam mengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

10 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 24 pada Item 10 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek selalu melakukan kolaborasi

dalam pengelolaan laboratorium. Itu terlihat dari jawaban responden yang

menjawab Ya bahwa ia melakukan kolaborasi. Karena terlihat dari alasan angket,

jika subjek berkolaborasi maka akan ada inovasi-inovasi baru yang mereka

dapatkan baik dari segi mengelola laboratorium, penyusunan alat dan bahan

sehingga terlihat lebih rapi dan indah dilihat. Untuk itu perlu kolaborasi dan

kerjasama yang baik antara sesamanya.

11. Apakah Bapak /Ibu percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki

dalam mengelola laboraturium ?

Sesuai dengan Item 11, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 11

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

61

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 25 di bawah ini:

Tabel 25. Percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam mengelola

laboraturium

Item Alternatif

Jawaban F %

11 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 25 pada Item 11 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek merasa percaya diri terhadap

kemampuan yang dimiliki dalam mengelola laboratorium. Hal ini dapat di lihat

dari jawaban responden yang menjawab Ya. Yang membuat subjek merasa

percaya diri untuk menjadi pengelola laboratorium dapat di lihat pada alasan

angket ia telah memiliki pegangan ilmu saat melakukan pelatihan tentang

pengelolaan laboratorium dengan dibuktikan adanya sertifikat yang dimiliki oleh

subjek tersebut.

12. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola

laboraturium ?

Sesuai dengan Item 12, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 12

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 26 di bawah ini:

Tabel 26. Pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola laboraturium

Item Alternatif

Jawaban F %

12 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

62

Sesuai data Tabel 26 pada Item 12 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek pernah mengikuti pelatihan

sebagai pengelola laboratorium. Terbukti dari jawaban responden pada angket

yang menjawab Ya. Karena dari alasan angket juga telah di jelaskan jika subjek

pernah melaksanakan pelatihan tentang kepala labor dan pengelolaan

laboratorium di Bali dan di Bandung disertai dengan sertifikat yang ia lampirkan.

Selain itu, juga yang menunjang adalah adanya kegiatan MGMP yang

dilaksanakan oleh guru-guru Mata Pelajaran.

13. Apakah pengelolaan laboratorium berjalan dengan baik, jika Bapak/

Ibu tidak pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola laboratorium ?

Sesuai dengan Item 13, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 13

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 27 di bawah ini:

Tabel 27. Tidak pernah mengikuti pelatihan sebagai pengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

13 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 27 pada Item 13 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek tidak setuju kalau pengelolaan

labor akan berjalan dengan baik jika kepala laboratorium tidak mengukuti

pelatihan sebagai pengelola laboratorium. Hal ini di buktikan dengan jawaban

responden yang mengatakan tidak.

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

63

14. Apakah Bapak/Ibu berperilaku tepat waktu dalam menjalankan tugas

sebagai pengelola laboratorium ?

Sesuai dengan Item 14, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 14 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 28 di

bawah ini:

Tabel 28. Berperilaku tepat waktu dalam menjalankan tugas sebagai pengelola

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

14 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 28 pada Item 14 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek berperilaku tepat waktu dalam

menjalankan tugas sebagai pengelola laboratorium. Hal ini terbukti dengan

jawaban responden yang menyatakan Ya. Berdasarkan alasan yang dikemukan

oleh subjek, dalam suatu manajemen, hal yang paling berharga itu adalah disiplin.

Karena disiplin kunci dari semua pekerjaan. Bagaimana suatu pekerjaan akan

berjalan dengan efektif jika kita tidak memiliki kedisiplinan yang tinggi.

15. Apakah Bapak/ Ibu memiliki semangat yang tinggi dalam menjalankan

tugas sebagai pengelola laboratorium ?

Sesuai dengan Item 15, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 15 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 29 di

bawah ini:

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

64

Tabel 29. Memiliki semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas sebagai

pengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

15 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 29 pada Item 15 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa subjek memiliki semangat yang tinggi

dalam menjalankan tugas sebagai pengelola laboratorium. Hal ini di jawab pada

lembaran angket dengan jawaban Ya. Semangat yang tinggi dibuktikan dengan

subjek selalu datang tepat waktu atau lebih awal. Dan juga selalu berusaha

menjadikan laboratorium bersih dan rapi.

16. Apakah Bapak/ Ibu menjalankan tanggung jawab sesuai dengan jabatan

dalam organisasi laboratorium ?

Sesuai dengan Item 16, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 16 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 30 di

bawah ini:

Tabel 30. Menjalankan tanggung jawab sesuai dengan jabatan dalam organisasi

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

16 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 30 pada Item 16 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden menjalankan tanggung jawab

sesuai dengan jabatan dalam organisasi laboratorium. Sesuai dengan hasil

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

65

jawaban pada lembaran angket dengan jawaban Ya. Karean jika tanggung jawab

tidak ada, maka pengelolaan laboratorium tidak akan berjalan dengan baik dan

proses belajar di laboratorium tidak efektif.

17. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak/ Ibu tidak mencerminkan sikap jujur dalam pengelolaan

laboratorium ?

Sesuai dengan Item 17, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 17

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 31 di bawah ini:

Tabel 31. Tidak mencerminkan sikap jujur dalam pengelolaan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

17 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 31 pada Item 17 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju bahwa kalau tidak

berperilaku jujur dalam pengelolaan laboratorium maka pengelolaan labor akan

berjalan dengan baik. Karena, berdasarkan alasan dalam angket, apapun yang

dilakukan dengan kecurangan maka tidak akan berjalan baik. Jika seorang guru

tidak jujur, maka peserta didik juga akan melakukan hal yang sama seperti yang

dilakukan oleh gurunya. Karena apa yang ditanam, itulah yang akan dituai.

18. Apakah penggunaan laboratorium terkoordinasi dengan baik, jika

organisasi laboratorium yang Bapak/Ibu tidak sesuai dengan tanggung

jawab dan jabatan dalam organisasi laboratorium ?

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

66

Sesuai dengan Item 18, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 18 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 32 di

bawah ini:

Tabel 32. Tidak sesuai dengan tanggung jawab dan jabatan dalam organisasi

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

18 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 32 pada Item 18 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju kalau penggunaan

laboratorium terkoordinasi dengan baik, Jika organisasi laboratorium tidak sesuai

sengan tanggung jawab dan jabatan dalam organisasi laboratorium. Karena

apapun yang dilakukan jika tidak sesuai dengan keahlian kita, maka pekerjaan itu

tidak akan berjalan dengan baik.

19. Apakah Bapak/ Ibu tekun dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola

laboratorium ?

Sesuai dengan Item 19, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 19 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 33 di

bawah ini:

Tabel 33. Tekun dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

19 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

67

Item Alternatif

Jawaban F %

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data pada Tabel 33 Item 19 diperoleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang bearti bahwa pengelola laboratorium sangat tekun

dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola laboratorium. Jumlah persentase

tekun dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola laboratorium sesuai dengan

jabatan sebagai kepala laboratorium adalah 100% Ya. Berdasarkan alasan

jawaban angket penelitian, jika tidak tekun dalam melaksanakan tugas sebagai

kepala laboratorium maka pengelolaan laboratorium tidak berjalan dengan baik

dan tidak akan mengalami kemajuan.

20. Apakah Bapak/ Ibu teliti dalam membuat jadwal kegiatan laboratorium

secara berkala?

Sesuai dengan Item 20, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 20 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 34 di

bawah ini:

Tabel 34. Teliti dalam membuat jadwal kegiatan laboratorium secara berkala

Item Alternatif

Jawaban F %

20 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data pada Tabel 34 Item 20 diperoleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang bearti bahwa pengelola laboratorium sangat teliti

dalam menyusun jadwal. Jumlah persentase teliti dalam menyusun jadwal adalah

100%. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, dalam bertugas seperti

menyusun jadwal kegiatan laboratorium harus sesuai dengan jadwal mata

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

68

pelajaran IPA dari masing-masing kelas, jika tidak teliti maka bisa terjadi bentrok

dalam penggunaan laboratorium.

21. Apakah Bapak/ Ibu hati-hati dalam menyusun alat dan bahan

laboratorium?

Sesuia dengan Item 21, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 21 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 35 di

bawah ini:

Tabel 35. Hati-hati dalam menyusun alat dan bahan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

21 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 35 Item 21 diperoleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang bearti bahwa pengelola laboratorium sangat hati-

hati dalam menyusun alat dan bahan laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban

angket penelitian, jika alat dan bahan tidak disusun dengan hati-hati maka akan

terjadi kerusakan pada alat dan bahan, seperti alat berbahan kaca, dsb. Selain itu

bahan kimia tidak boleh bercampur dengan susunan alat untuk menghindari

kontaminasi bahan terhadap alat laboratorium. Maka dari itu diperlukan kehati-

hatian dalam menyusunnya.

22. Apakah Bapak/ Ibu kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan

dengan tugas mengelola kegiatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 22, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 22 dapat diperoleh jawaban dari kepala

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

69

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 36 di

bawah ini:

Tabel 36. Kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas

mengelola kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

22 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 36 Item 22 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium kreatif dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas mengelola kegiatan

laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab ya, kreatif dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas mengelola kegiatan

laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa apapun

masalah yang dihadapi dalam mengelola laboratorium harus diselesaikan

sehungga tidak ada masalah yang tidak selesai.

23. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak/ Ibu tidak kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan

dengan tugas mengelola kegiatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 23, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 23 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 37 di

bawah ini:

Tabel 37. Tidak kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas

mengelola kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

23 Ya - -

Tidak 1 100

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

70

Item Alternatif

Jawaban F %

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 37 pada Item 23 terlihat jumlah persentase sering kesulitan

dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas mengelola kegiatan

laboratorium diperoleh rata-rata 100% berada pada kategori sangat kompeten.

Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, adanya kesulitan mengenai

pemanfaatan laboratorium yang tidak beraturan seperti penggunaan laboratorium

tidak dijalankan sesuai dengan jadwal maka akan menjadi bentrok, kurangnya

fasilitas praktikum, masalah-masalah tersebut akan sangat berpengaruh terhadap

pengelola laboratorium.

24. Apakah bapak/ ibu memiliki keterampilan dalam mengelola

laboratorium?

Sesuai dengan Item 24, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 24 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 38 di

bawah ini:

Tabel 38. Memiliki keterampilan dalam mengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

24 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 38 pada Item 24 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki keterampilan dalam

mengelola laboratorium. Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden pada

angket dengan jawaban Ya. Berdasarkan alasan yang dibuat pada angket, guru

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

71

bersedia menjadi seorang kepala laboratorium karena ia memiliki keterampilan

dalam mengelola laboratorium.

25. Apakah Bapak/ Ibu memiliki kemampuan bekerjasama dengan pihak

lain ?

Sesuai dengan Item 25, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja

sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori

soal bersifat positif. Untuk Item 25 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 39 di

bawah ini:

Tabel 39. Memiliki kemampuan bekerjasama dengan pihak lain

Item Alternatif

Jawaban F %

25 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 39 pada Item 25 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki kemampuan bekerja

sama dengan pihak lain. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab

Ya pada lembaran angket. Karena, sebagai makhluk sosial, dimanapun dan

kapanpun kita butuh orang lain untuk dapat diajak bekerja sama. Bekerja sama

dalam mengelola laboratorium akan meningkatkan kualitas dari pengelolaan

laboratorium tersebut.

26. Apakah Bapak/ Ibu memiliki kelemahan bekerjasama dengan pihak

lain?

Sesuai dengan Item 26, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja

sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori

soal bersifat positif. Untuk Item 26 dapat diperoleh jawaban dari kepala

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

72

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 40 di

bawah ini:

Tabel 40. Memiliki kelemahan bekerjasama dengan pihak lain

Item Alternatif

Jawaban F %

26 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 40 pada Item 26 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki kelemahan bekerja

sama dengan pihak lain. Ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab

Ya pada lembaran angket. Ia memiliki kelemahan bekerjasama dikarenakan

kurangnya komunikasi antara responden dengan pihak lain.

27. Apakah pengelolaan laboratorium bejalan dengan baik jika tugas

sebagai pengelola laboratorium yang Bapak/ Ibu jalankan tidak

memiliki semangat yang tinggi ?

Sesuai dengan Item 27, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitemn terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 27 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 41 di

bawah ini:

Tabel 41. Tidak memiliki semangat yang tinggi

Item Alternatif

Jawaban F %

27 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 41 pada Item 27 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten berarti bahwa responden merasa pengelolaan

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

73

laboratorium bejalan dengan baik jika tugas sebagai pengelola laboratorium yang

Bapak/Ibu jalankan tidak memiliki semangat yang tinggi. Karena terkadang,

semangat itu berkurang seiring banyaknya jam tambahan untuk mengajar

sehingga guru merasa kewalahan dan mengakibatkan kurang semangat dalam

mengelola laboratorium.

28. Adakah kesalahan yang mungkin terjadi, jika Bapak/ Ibu tidak memiliki

kelemahan ?

Sesuai dengan Item 28, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja

sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori

soal bersifat negatif. Untuk Item 28 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 42 di

bawah ini:

Tabel 42. Tidak memiliki kelemahan

Item Alternatif

Jawaban F %

28 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 42 pada Item 28 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju kalau tidak memiliki

kelemahan, akan tetap ada kesalahan yang mungkin terjadi. Karena kesalahan bisa

terjadi dan bisa datang dari mana saja. Hal ini dibuktikan dengan jawaban yang

diberikan responden pada lembar angket yaitu dengan jawaban Ya.

29. Apakah Bapak/ Ibu memiliki wawasan tentang pengelolaan

laboratorium dari pihak lain yang dapat diajak kerja sama?

Sesuai dengan Item 29, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja

sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori

soal bersifat positif. Untuk Item 29 dapat diperoleh jawaban dari kepala

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

74

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 43 di

bawah ini:

Tabel 43. Memiliki wawasan tentang pengelolaan laboratorium dari pihak lain

yang dapat diajak kerja sama

Item Alternatif

Jawaban F %

29 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 43 pada Item 29 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki wawasan tentang

pengelolaan laboratorium dari pihak lain yang dapat diajak kerja sama. Hal ini

terlihat dari jawaban Ya yang di berikan responden pada angket. Karena wawasan

dari seorang guru sudah pasti tinggi apalagi kalau dengan pihak yang dapat diajak

berkolaborasi dan bekerja sama.

30. Apakah kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika Bapak/

Ibu tidak memiliki wawasan tentang pengelolaan laboratorium dengan

pihak lain yang dapat diajak kerja sama?

Sesuai dengan Item 30, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja

sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori

soal bersifat negatif. Untuk Item 30 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 44 di

bawah ini:

Tabel 44. Tidak memiliki wawasan tentang pengelolaan laboratorium dengan

pihak lain yang dapat diajak kerja sama

Item Alternatif

Jawaban F %

30 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

75

Sesuai data Tabel 44 pada Item 30 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti responden tidak setuju bahwa tidak memiliki

wawasan tentang pengelolaan laboratorium dari pihak lain yang dapat diajak

kerja sama, maka pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik. Hal ini

terlihat dari jawaban Tidak yang di berikan responden pada angket. Karena

wawasan dari seorang guru sudah pasti tinggi apalagi kalau dengan pihak yang

dapat diajak berkolaborasi dan bekerja sama.

31. Apakah Bapak/ Ibu bekerjasama dengan distributor alat dan

bahan,kepala sekolah serta pihak dinas?

Sesuai dengan Item 31, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja

sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori

soal bersifat positif. Untuk Item 31 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 45 di

bawah ini:

Tabel 45. Bekerjasama dengan distributor alat dan bahan,kepala sekolah serta

pihak dinas

Item Alternatif

Jawaban F %

31 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 45 pada Item 31 terlihat jumlah persentase bekerjasama

dengan pihak penjual alat dan bahan, kepala sekolah serta pihak dinas diperoleh

rata-rata 100% berada pada kategori sangat kompeten dalam bekerjasama antara

guru dengan kepala sekolah atau dengan dinas maupun dengan pihak distributor

alat dan bahan. Hal ini sesuai hasil analisis data dengan kenyataan yang di

temukan saat melakukan wawancara dengan subjek penelitian bahwa 100% Ya

bekerjasama dalam melaksanakan tugas sangat diperlukan untuk membantu

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

76

mengelola dan menjaga laboratorium serta saling berbagi pengetahuan maupun

ide mengenai proses praktikum yang baik.

32. Apakah alat dan bahan selalu tercukupi, jika Bapak/ Ibu tidak

bekerjasama dengan distributor alat dan bahan, kepala sekolah dan

pihak dinas ?

Sesuai dengan Item 32, aspek kompetensi sosial dengan indikator bekerja

sama dalam pelaksanaan tugas, dimana soal pada item ini merupakan kategori

soal bersifat negatif. Untuk Item 32 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 46 di

bawah ini:

Tabel 46. Tidak bekerjasama dengan distributor alat dan bahan, kepala sekolah

dan pihak dinas

Item Alternatif

Jawaban F %

32 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 46 pada Item 32 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju kalau alat dan

bahan selalu tercukupi, Jika Bapak/Ibu tidak bekerjasama dengan distributor alat

dan bahan, kepala sekolah dan pihak dinas. Hal ini terlihat dari jawaban Tidak

yang di berikan responden pada angket. Karena alat dan bahan didapati setelah

meminta kepada kepala sekolah, dan kepala sekolah mengajukan ke dinas

pendidikan.

33. Apakah Bapak/ Ibu berkomunikasi dengan semua pihak secara santun?

Sesuai dengan Item 33, aspek kompetensi sosial dengan indikator

berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 33 dapat diperoleh jawaban dari kepala

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

77

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 47 di

bawah ini:

Tabel 47. Berkomunikasi dengan semua pihak secara santun

Item Alternatif

Jawaban F %

33 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 47 pada Item 33 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden selalu berkomunikasi dengan

pihak lain secara santun. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada angket

dengan menjawab Ya. Karena berperilaku secara santun akan menambah dampak

positif bagi pengelolaan laboratorium. Perlengkapan alat dan bahan akan selalu

tercukupi dan pemasokan akan lancar.

34. Apakah Bapak/ Ibu berkomunikasi dengan semua pihak secara efektif?

Sesuai dengan Item 34, aspek kompetensi sosial dengan indikator

berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 34 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 48 di

bawah ini:

Tabel 48. Berkomunikasi dengan semua pihak secara efektif

Item Alternatif

Jawaban F %

34 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 48 pada Item 34 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium berkomunikasi

dengan semua pihak secara efektif. Dengan jumlah 100% responden menjawab

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

78

ya, berkomunikasi dengan semua pihak secara efektif. Berdasarkan alasan

jawaban angket penelitian, bahwa agar orang lebih memahami yang ingin kita

sampaikan.

35. Apakah Bapak/ Ibu memanfaatkan semua peralatan teknologi informasi

dan komunikasi (TIK/Internet/computer/dsb) dalam mencari referensi

informasi alat, bahan dan bentuk kegiatan maupun penggunaan

prosedur operasional standar?

Sesuai dengan Item 35, aspek kompetensi sosial dengan indikator

berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat positif. Untuk Item 35 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 49 di

bawah ini:

Tabel 49. Memanfaatkan semua peralatan teknologi informasi dan komunikasi

(TIK/Internet/computer/dsb) dalam mencari referensi informasi alat,

bahan dan bentuk kegiatan maupun penggunaan prosedur operasional

standar

Item Alternatif

Jawaban F %

35 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 49 Item 35 terlihat jumlah persentase memanfaatkan

berbagai peralatan teknologi informasi dan komunkiasi (TIK /internet/ computer/

dsb) dalam berkomunikasi dengan rekan sejawat atau dalam mencari referensi

informasi alat, bahan dan bentuk kegiatan maupun penggunaan Standar

Operasional Prosedur (SOP) adalah 100% berada pada kategori sangat kompeten

dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Diperoleh jawaban

responden 100% menjawab Ya, menurut subjek bahwa untuk mempermudah

komunikasi dan menyelesaikan masalah mengenai pengelolaan laboratorium

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

79

kepala laboratorium memanfaatkan jaringan internet sebagai referensi mencari

informasi maupun prosedur penggunaan alat dan bahan.

36. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik jika

peralatan teknologi informasi dan komunikasi tidak Bapak/ Ibu

manfaatkan sesuai fungsinya?

Sesuai dengan Item 36, aspek kompetensi sosial dengan indikator

berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 36 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 50 di

bawah ini:

Tabel 50. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi tidak Bapak/Ibu

manfaatkan sesuai fungsinya

Item Alternatif

Jawaban F %

36 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 50 pada Item 36 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju kalau pengelolaan

laboratorium dapat berjalan dengan baik jika peralatan teknologi informasi dan

komunikasi tidak di manfaatkan sesuai fungsinya. Sesuai dengan jawaban dari

responden yang menjawab Ya. Karena, yang diketahui, responden jarang

menggunakan peralatan teknologi informasi.

37. Apakah Bapak/Ibu menyusun rencana pengembangan laboratorium?

Sesuai dengan Item 37, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 37

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 51 di bawah ini:

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

80

Tabel 51. Menyusun rencana pengembangan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

37 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data pada Tabel 51 Item 37 alasan jawaban angket penelitian

bahwa 100% menjawab Ya, Jika rencana pengembangan laboratorium tidak

disusun maka akan sulit untuk mengelola laboratorium dengan efektif.

Penyusunan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan alat dan bahan

serta administrasi laboratorium supaya lebih teratur dalam memanfaatkan

laboratorium.

38. Apakah Bapak/ Ibu memiliki perencanaan dalam mengelola

laboratorium?

Sesuai dengan Item 38, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 38

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 52 di bawah ini:

Tabel 52. Memiliki perencanaan dalam mengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

38 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 52 pada Item 38 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memiliki perencanaan dalam

pengelolaan laboratorium. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya

dalam pertanyaan angket. Seperti alasan yang dibuat, apapun kegiatan nya harus

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

81

memiliki perencanaan yang matang agar apa yang kita lakukan hasilnya sesuai

dengan yang direncanakan dan tidak mengalami hambatan lagi.

39. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baik Jika Bapak/Ibu

tidak memiliki perencanaan dalam mengelola laboratorium?

Sesuai dengan Item 39, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 39

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 53 di bawah ini:

Tabel 53. Tidak memiliki perencanaan dalam mengelola laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

39 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 53 pada Item 39 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju bahwa tidak memiliki

perencanaan dalam pengelolaan laboratorium maka kegiatan laboratorium tetap

akan berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya

dalam pertanyaan angket.

40. Apakah Bapak/Ibu mengembangkan sistem administrasi laboratorium?

Sesuai dengan Item 40, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 40

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 54 di bawah ini:

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

82

Tabel 54. Mengembangkan sistem administrasi laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

40 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 54 pada Item 36 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden mengembangkan sistem

administrasi laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,

mengembangkan sistem administrasi laboratorium seperti pencatatan fasilitas

yang ada pada laboratorium sangat diperlukan karena apabila sewaktu-waktu ada

pengawas pendidikan yang datang memeriksa, adanya perbaikan ruangan, fasilitas

kemudian inventaris atau daftar alat, bahan, media guna penambahan suku cadang

dan lain sebagainya. Jika rencana pengembangan laboratorium tidak disusun maka

akan sulit untuk mengelola laboratorium dengan efektif.

41. Apakah Bapak/Ibu menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)

kerja laboratorium?

Sesuai dengan Item 41, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 41

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 55 di bawah ini:

Tabel 55. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kerja laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

41 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

83

Sesuai Tabel 55 Item 41 terlihat jumlah persentase dengan rata-rata 100%

berada pada kategori sangat kompeten. Diperoleh jawaban dalam menyusun

standar operasional prosedur 100% Ya. Berdasarkan jawaban angket penelitian,

standar operasional prosedur (SOP) kerja laboratorium sudah ada didalam LKS

atau buku panduan praktikum siswa sehingga tidak perlu di susun secara terpisah

atau satu persatu pada setiap paket alat maupun bahan.

42. Apakah ada kesalahan yang mungkin terjadi Jika Bapak/Ibu tidak

menyusun SOP seperti penggunaan peralatan dan bahan?

Sesuai dengan Item 42, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 42

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 56 di bawah ini:

Tabel 56. Tidak menyusun SOP seperti penggunaan peralatan dan bahan

Item Alternatif

Jawaban F %

42 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 56 pada 1tem 42 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju ada kesalahan yang

mungkin terjadi jika tidak menyusun SOP seperti penggunaan peralatan dan

bahan. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya dalam pertanyaan

angket. Seperti alasan yang dibuat, akan ada kesalahan yang terjadi jika kita tidak

membuat atau mengikuti SOP yang ada.

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

84

43. Apakah Bapak/Ibu mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan

guru?

Sesuai dengan Item 43, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 43 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 57 di bawah ini:

Tabel 57. Mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan guru

Item Alternatif

Jawaban F %

43 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 57 pada Item 43 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden mengkoordinasikan kegiatan

praktikum dengan guru. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya

dalam pertanyaan angket. Seperti alasan yang dibuat, sebelum melakukan

praktikum, terlebih dahulu kepala labor akan mengkoordinasikan dengan guru

yang akan melakukan praktikum. Agar semua peralatan yang diperlukan saat

praktikum dapat terpenuhi sehingga tidak mengganggu waktu lagi untuk mencari

alat maupun bahan.

44. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baik Jika Bapak/Ibu

tidak mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan guru?

Sesuai dengan Item 44, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 44 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 58 di bawah ini:

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

85

Tabel 58. Tidak mengkoordinasikan kegiatan pratikum dengan guru

Item Alternatif

Jawaban F %

44 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 58 pada Item 44 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti responden tidak setuju bahwa tidak

mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru kegiatan laboratorium akan

berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Tidak

dalam pertanyaan angket. Seperti alasan yang dibuat, sebelum melakukan

praktikum, terlebih dahulu kepala labor akan mengkoordinasikan dengan guru

yang akan melakukan praktikum. Agar semua peralatan yang diperlukan saat

praktikum dapat terpenuhi sehingga tidak mengganggu waktu lagi untuk mencari

alat maupun bahan.

45. Apakah penggunaan laboratorium terkondisikan dengan baik, jika

Bapak/Ibu tidak menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium ?

Sesuai dengan Item 45, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 45 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 59 di

bawah ini:

Tabel 59. Tidak menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

45 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

86

Sesuai data Tabel 59 pada Item 45 di peroleh rata-rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten berarti bahwa responden setuju penggunaan laboratorium

terkondisikan dengan baik, walaupun tidak menjalankan tugas sebagai kepala

laboratorium. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjawab Ya dalam

pertanyaan angket.

46. Apakah Bapak/Ibu menyusun jadwal kegiatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 46, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 46 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 60 di bawah ini:

Tabel 60. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

46 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 60 Item 46 terlihat jumlah persentase menyusun jadwal

kegiatan laboratorium secara teratur diperoleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten. Diperoleh jumlah 100% Ya menyusun jadwal kegiatan

laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, menyusun jadwal

kegiatan laboratorium secara teratur sangat penting karena jika tidak akan terjadi

bentrok dalam penggunaan laboratirum, sudah tersusun dengan teratur saja masih

ada yang asal-asal masuk laboratorium sehingga penyusunan jadwal harus benar-

benar sesuai dengan kelas yang akan menggunakan. Dengan adanya jadwal

membuat kegiatan dalam menggunakan laboratorium lebih teratur.

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

87

47. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak/Ibu tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas sebagai

pengelola laboratorium?

Sesuai dengan Item 47, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 47 dapat diperoleh jawaban dari kepala

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 61 di

bawah ini:

Tabel 61. Tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas sebagai pengelola

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

47 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 61 pada Item 47 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden setuju kalau pengelolaan

laboratorium tidak dapat berjalan dengan baik, jika kepala labor tidak tepat waktu

dalam menjalankan tugas sebagai pengelola laboratorium. Hal ini dapat dilihat

dari jawaban responden yang menjawab Tidak. Karena, kegiatan laboratorium

akan terganggu jika kepala labor tidak tepat waktu dalam menjalankan tugas dan

akan sangat membuang-buang waktu.

48. Apakah kegiatan praktikum tetap berjalan dengan efektif Jika

Bapak/Ibu guru tidak menyusun jadwal kegiatan laboratorium secara

tepat?

Sesuai dengan Item 48, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 48 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 62 di bawah ini:

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

88

Tabel 62. Tidak menyusun jadwal kegiatan laboratorium secara tepat

Item Alternatif

Jawaban F %

48 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 62 Item 48 terlihat jumlah persentase tidak menyusun jadwal

dengan teratur setiap kegiatan diperoleh rata-rata 100% berada pada kategori

sangat kompeten. Diperoleh jumlah, 100% Ya. Sehingga dalam menyusun jadwal

dengan teratur setiap kegiatan jarang terjadi bentrok dalam menggunakan

laboratorium. Hasil wawancara dengan subjek penelitian yang didapatkan bahwa

dari awal jadwal masuk laboratorium sudah disusun berdasarkan jam belajar

mengajar IPA dan dari hasil musyawarah bersama organisasi laboratorium IPA.

49. Apakah laboratorium mengalami kemajuan jika Bapak/Ibu tidak

menyusun rencana pengembangan laboratorium?

Sesuai dengan Item 49, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 49

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 63 di bawah ini:

Tabel 63. Tidak menyusun rencana pengembangan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

49 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 63 pada Item 49 di peroleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten berarti bahwa responden tidak setuju kalau

pengembangan laboratorium mengalami kemajuan, jika kepala labor tidak

menyusun rencana pengembangan laboratorium. Hal ini dapat dilihat dari jawaban

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

89

responden yang menjawab Tidak. Karena, kegiatan laboratorium akan terganggu

jika kepala labor tidak menyusun pengembangan laboratorium dengan baik.

50. Apakah Bapak/Ibu memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 50, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 50 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 64 di bawah ini:

Tabel 64. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

50 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 64 Item 50 terlihat jumlah persentase memantau setiap

pelaksanaan kegiatan laboratorium diperoleh rata-rata 100% berada pada kategori

sangat kompeten. Sesuai dengan hasil wawancara dengan subjek penelitian yang

didapatkan bahwa 100% guru menjawab Ya. Memantau setiap pelaksanaan

kegiatan laboratorium dengan menyisihkan sedikit waktu mengajar untuk

memantau kelas lain yang sedang menggunakan laboratorium dan untuk

memastikan bahwa kondisi praktikum berjalan dengan lancar.

51. Apakah terjadi kerusakan-kerusakan Jika Bapak/Ibu tidak memantau

setiap pelaksanaan kegiatan laboratorium ?

Sesuai dengan Item 51, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 51 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 65 di bawah ini:

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

90

Tabel 65. Tidak memantau setiap pelaksanaan kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

51 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 65 Item 51 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium setuju terjadi kerusakan-

kerusakan, jika Bapak/ Ibu tidak memantau setiap pelaksanaan kegiatan

laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab Ya, setuju terjadi

kerusakan-kerusakan, jika bapak/ ibu tidak memantau setiap pelaksanaan kegiatan

laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden

selalu memperhatikan kegiatan yang dilakukan dilaboratorium karena kalau tidak

diperhatikan nantinya banyak alat- alat praktikum yang pecah oleh siswa.

52. Apakah Bapak/Ibu mengevaluasi setiap kegiatan laboratorium ?

Sesuai dengan Item 52, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 52 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 66 di bawah ini:

Tabel 66. Mengevaluasi setiap kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

52 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 66 Item 52 diperoleh rata- rata 100% menjawab Ya

mengevaluasi setiap kegiatan laboratorium sering dilakukan karena hal ini

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

91

dilakukan sebagai evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan untuk

perbaikan kedepannya. Evaluasi dilakukan saat waktu-waktu senggang jam

mengajar antara guru IPA mengadakan diskusi kecil memberikan kritik dan saran

terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, maupun dalam hal pengelolaan

laboratorium agar lebih memperlancar proses belajar di laboratorium.

53. Apakah Bapak/Ibu menyusun laporan kegiatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 52, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 52 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 67 di bawah ini:

Tabel 67. Menyusun laporan kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

53 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 67 Item 53 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menyusun

laporan kegiatan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab ya,

menyusun laporan kegiatan laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket

penelitian, bahwa dengan menyusun laporan kegiatan laboratorium sangat

penting.

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

92

54. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baik jika Bapak/Ibu

tidak menyusun laporan kegiatan laboratorium ?

Sesuai dengan Item 54, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 54 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 68 di bawah ini:

Tabel 68. Tidak menyusun laporan kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

54 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 68 Item 54 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

kegiatan laboratorium berjalan dengan baik, Jika Bapak/ Ibu tidak menyusun

laporan kegiatan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab ya,

tidak setuju kegiatan laboratorium berjalan dengan baik, Jika Bapak/ Ibu tidak

menyusun laporan kegiatan laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket

penelitian, bahwa jika tidak menyusun laporan itu maka kegiatan laboratorium

tidak berjalan baik pasti ada kendala- kendala yang terjadi.

55. Apakah disekolah Bapak/Ibu terdapat petugas yang ditunjuk sebagai

laboran?

Sesuai dengan Item 55, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 55 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 69 di bawah ini:

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

93

Tabel 69. Terdapat petugas yang ditunjuk sebagai laboran

Item Alternatif

Jawaban F %

55 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 69 Item 55 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak terdapat petugas

yang ditunjuk sebagai laboran. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak,

tidak terdapat petugas yang ditunjuk sebagai laboran. Berdasarkan alasan jawaban

angket penelitian, bahwa tidak ada laboran disekolah karena tidak ada biaya

untuk menggaji laboran tersebut.

56. Apakah Bapak/Ibu merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran?

Sesuai dengan Item 56, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 56 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 70 di bawah ini:

Tabel 70. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran

Item Alternatif

Jawaban F %

56 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 70 Item 56 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak merumuskan

rincian tugas teknisi dan laboran. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak,

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

94

tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran. Berdasarkan alasan jawaban

angket penelitian, bahwa tidak ada teknisi dan laboran disekolah.

57. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

bapak/ ibu tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran?

Sesuai dengan Item 57, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 57 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 71 di bawah ini:

Tabel 71. Tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran

Item Alternatif

Jawaban F %

57 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 71 Item 57 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak

merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran. Dengan jumlah 100% responden

menjawab ya, tidak setuju pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik,

jika bapak/ ibu tidak merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran. Berdasarkan

alasan jawaban angket penelitian, bahwa sebenarnya perlu merumuskan rincian

tugas teknisi dan laboran tapi kalau di sekolah kami tidak ada teknisi dan laboran.

58. Apakah Bapak/Ibu menentukan jadwal kerja teknisi dilaboratorium?

Sesuai dengan Item 58, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 58 dapat

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

95

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 72 di bawah ini:

Tabel 72. Menentukan jadwal kerja teknisi dilaboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

58 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 72 Item 58 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menentukan jadwal

kerja teknisi laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak

menentukan jadwal kerja teknisi laboran laboratorium. Berdasarkan alasan

jawaban angket penelitian, bahwa tidak perlu menentukan jadwal kerja teknisi

karena disekolah tidak ada teknisi.

59. Apakah Bapak/Ibu menentukan jadwal kerja laboran laboratorium?

Sesuai dengan Item 59, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 59 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 73 di bawah ini:

Tabel 73. Menentukan jadwal kerja laboran laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

59 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

96

Sesuai data Tabel 73 Item 59 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menentukan jadwal

kerja laboran laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak

menentukan jadwal kerja laboran laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban

angket penelitian, bahwa tidak perlu menentukan jadwal kerja laboran karena

disekolah tidak ada laboran.

60. Apakah Bapak/Ibu mensupervisi teknisi dilaboratorium?

Sesuai dengan Item 60, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 60 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 74 di bawah ini:

Tabel 74. Mensupervisi teknisi dilaboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

60 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 74 Item 60 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak mensupervisi

teknisi dilaboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak

mensupervisi teknisi dilaboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket

penelitian, bahwa tidak perlu mensupervisi teknisi karena disekolah tidak ada

teknisi.

61. Apakah Bapak/Ibu mensupervisi laboran dilaboratorium?

Sesuai dengan Item 61, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 61 dapat

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

97

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 75 di bawah ini:

Tabel 75. Mensupervisi laboran dilaboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

61 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 75 Item 61 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak mensupervisi

laboran dilaboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak

mensupervisi laboran dilaboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket

penelitian, bahwa tidak perlu mensupervisi laboran karena disekolah tidak ada

laboran.

62. Apakah Bapak/Ibu membuat laporan laboratorium secara periodik?

Sesuai dengan Item 62, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 62 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 76 di bawah ini:

Tabel 76. Membuat laporan laboratorium secara periodik

Item Alternatif

Jawaban F %

62 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 76 Item 62 terlihat jumlah persentase membuat laporan

kegiatan dan alat serta bahan secara periodik dengan rata-rata 100%. Dari hasil

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

98

wawancara dengan subjek penelitian yang didapatkan bahwa untuk membuat

laporan-laporan seperti laporan kegiatan dan alat serta bahan secara periodik

biasanya dibuat satu tahun sekali dan akan dilaporkan jika diperlukan saja.

63. apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, Jika

Bapak/Ibu tidak membuat laporan laboratorium secara periodik?

Sesuai dengan Item 63, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 63 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 77 di bawah ini:

Tabel 77. Tidak membuat laporan laboratorium secara periodik

Item Alternatif

Jawaban F %

63 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 77 Item 63 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak

membuat laporan laboratorium secara periodik. Berdasarkan alasan jawaban

angket penelitian, bahwa membuat laporan- laporan seperti laporan kegiatan dan

alat dan bahan secara periodik itu juga penting karena biasanya dibuat satu tahun

sekali dan akan dilaporkan jika diperlukan saja.

64. Apakah Bapak/Ibu memantau kondisi alat dan bahan laboratorium?

Sesuai dengan Item 64, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 64 dapat

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

99

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 78 di bawah ini:

Tabel 78. Memantau kondisi alat dan bahan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

64 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 78 Item 64 terlihat jumlah persentase memantau kondisi dan

keamanan bahan serta alat laboratorium adalah rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten. Dari hasil wawancara dengan subjek penelitian yang

didapatkan bahwa pemantauan kondisi dan keamanan bahan serta alat

laboratorium selalu dilakukan yaitu ketika guru-guru IPA masuk dan

menggunkaan alat dan bahan dari laboratorium, sebelum menggunakan alat dan

bahan serta sesudah penggunaan, hal ini dilakukan tidak ada kapan ketepatannya.

Jika tidak ada pantauan maka dikhawatirkan alat-alat dan bahan yang sudah lama

disimpan sudah rusak dan kadaluarsa sehingga berbahaya jika tetap digunakan

bahkan hasil praktikum tidak akan optimal.

65. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan keamanan alat dan bahan

laboratorium?

Sesuai dengan Item 65, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 65 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 79 di bawah ini:

Tabel 79. Memperhatikan keamanan alat dan bahan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

65 Ya 1 100

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

100

Item Alternatif

Jawaban F %

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 79 Item 65 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan

keamanan alat dan bahan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden

menjawab Ya, memperhatikan keamanan alat dan bahan laboratorium.

Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden selalu

memperhatikan keamanan alat dan bahan dilaboratorium karena ada bahan bahan

kimia yang berbahaya dan juga alat banyak yang dari bahan kaca.

66. Apakah ada upaya lain jika Bapak/Ibu tidak menerapkan prosedur

penanganan agar tidak terkena bahan berbahaya atau beracun?

Sesuai dengan Item 66, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 66

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 80 di bawah ini:

Tabel 80. Tidak menerapkan prosedur penanganan agar tidak terkena bahan

berbahaya atau beracun

Item Alternatif

Jawaban F %

66 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 80 Item 66 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa adanya upaya lain, jika bapak/ ibu tidak

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

101

menerapkan prosedur penanganan agar tidak terkena bahan berbahaya atau

beracun. Dengan jumlah 100% responden menjawab Ya.

67. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan kondisi bangunan laboratorium?

Sesuai dengan Item 67, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 67 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 81 di bawah ini:

Tabel 81. Memperhatikan kondisi bangunan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

67 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 81 Item 67 diperoleh rata- rata 100% berada pada kategori

sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan kondisi

bangunan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab Ya.

Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa kepala laboratorium sering

memantau kondisi bangunan laboratorium, saat berada didalam laboratorium

maupun d luar laboratorium. jika ada yang rusak maka secepatnya meminta

kepada kepala sekolah atau wakil sarana prasarana untuk melakukan perbaikan.

68. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan keamanan bangunan laboratorium?

Sesuai dengan Item 68, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 68 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 82 di bawah ini:

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

102

Tabel 82. Memperhatikan keamanan bangunan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

68 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 82 Item 68 diperoleh rata- rata 100% berada pada kategori

sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan

keamanan bangunan laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab

Ya. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa kepala laboratorium

sering memantau keamanan bangunan laboratorium, saat berada didalam

laboratorium langsung mengamati ruangan. Jika ada yang rusak maka secepatnya

meminta kepada kepala sekolah atau wakil sarana prasarana untuk melakukan

perbaikan.

69. Apakah Bapak/Ibu membuat laporan bulanan tentang kondisi dan

pemanfaatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 69, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 69 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 83 di bawah ini:

Tabel 83. Membuat laporan bulanan tentang kondisi dan pemanfaatan

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

69 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

103

Sesuai Tabel 83 Item 69 terlihat jumlah persentase membuat laporan

bulanan kondisi dan pemanfaatan laboratorium diperoleh rata-rata 0% dengan

kategori tidak kompeten. Dapat dilihat dari jawaban responden pada angket

dengan jawaban Tidak. Karena kepala labor membuat laporan hanya apabila di

perlukan atau sudah di minta.

70. Apakah Bapak/Ibu membuat laporan tahunan tentang kondisi dan

pemanfaatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 70, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 70 dapat

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 84 di bawah ini:

Tabel 84. Membuat laporan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

70 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 84 Item 70 terlihat jumlah persentase membuat laporan

tahunan kondisi dan pemanfaatan laboratorium diperoleh rata-rata 100% dengan

kategori sangat kompeten. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,

membuat laporan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium dibuat

per satu tahun sekali.

71. Apakah Bapak/Ibu memantau kondisi dan keamanan bangunan

laboratorium?

Sesuai dengan Item 71, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal

pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 71 dapat

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

104

diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti

yang terdapat pada tabel 85 di bawah ini:

Tabel 85. Memantau kondisi dan keamanan bangunan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

71 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 85 Item 71 terlihat jumlah persentase memantau kondisi dan

keamanan bangunan laboratorium adalah dengan rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten. Dari hasil wawancara dengan subjek penelitian yang

didapatkan bahwa kepala laboratorium sering memantau kondisi dan keamanan

bangunan laboratorium, saat berada di dalam laboratorium mengamati ruangan

secara langsung. Jika ada yang rusak maka secepatnya meminta kepada kepala

sekolah atau wakil sarana prasarana untuk melakukan perbaikan.

72. Apakah Bapak/Ibu menilai kinerja teknisi laboratorium?

Pada dengan Item 72, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.

Untuk Item 72 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 86 di bawah ini:

Tabel 86. Menilai kinerja teknisi laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

72 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

105

Sesuai data Tabel 86 Item 72 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai kinerja

teknisi laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak menilai

kinerja teknisi laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,

bahwa disekolah tidak ada teknisi.

73. Apakah Bapak/Ibu menilai kinerja laboran Laboratorium?

Sesuai dengan Item 73, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.

Untuk Item 73 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 87 di bawah ini:

Tabel 87. Menilai kinerja laboran Laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

73 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 87 Item 73 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai kinerja

laboran laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak

menilai kinerja laboran laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket

penelitian, bawa disekolah tidak ada laboran.

74. Apakah Bapak/ Ibu menilai hasil kerja teknisi?

Sesuai dengan Item 74, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.

Untuk Item 74 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 88 di bawah ini:

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

106

Tabel 88. Menilai hasil kerja teknisi

Item Alternatif

Jawaban F %

74 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 88 Item 74 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai hasil kerja

teknisi. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak menilai hasil kerja

teknisi. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bawa disekolah tidak ada

teknisi.

75. Apakah Bapak/ Ibu menilai hasil kerja laboran?

Sesuai dengan Item 75, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.

Untuk Item 75 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 89 di bawah ini:

Tabel 89. Menilai hasil kerja laboran

Item Alternatif

Jawaban F %

75 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 89 Item 75 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak menilai hasil kerja

laboran. Dengan jumlah 0% responden menjawab tidak, tidak menilai hasil kerja

laboran. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bawa disekolah tidak ada

laboran.

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

107

76. Apakah Bapak/Ibu menilai kegiatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 76, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.

Untuk Item 76 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 90 di bawah ini:

Tabel 90. Menilai kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

76 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai Tabel 90 Item 76 terlihat jumlah persentase menilai kegiatan

laboratorium diperoleh rata-rata 0% berada pada kategori tidak kompeten.

Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, menilai kegiatan laboratorium

jarang dilakukan karena guru terlalu sibuk dengan kegiatan belajar mengajar,

apalagi dengan Kurikulum 2013 dengan jam belajar yang lebih banyak.

77. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak/Ibu tidak menilai kegiatan laboratorium?

Sesuai dengan Item 77, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif.

Untuk Item 77 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 91 di bawah ini:

Tabel 91. Tidak menilai kegiatan laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

77 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

108

Item Alternatif

Jawaban F %

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 91 Item 77 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium setuju pengelolaan

laboratorium dapat berjalan dengan baik, walaupun kepala laboratorium tidak

menilai kegiatan laboratorium.

78. Apakah kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik jika Bapak/Ibu

tidak mengevalusi setiap kegiatan praktikum?

Sesuai dengan Item 78, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengelolah kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini

merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 78 dapat diperoleh jawaban

dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada

tabel 92 di bawah ini:

Tabel 92. Tidak mengevalusi setiap kegiatan praktikum

Item Alternatif

Jawaban F %

78 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 92 Item 78 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium cukup setuju kegiatan

praktikum dapat berjalan dengan baik, Jika Bapak/ Ibu tidak mengevalusi setiap

kegiatan praktikum. Dengan jumlah 100% responden menjawab Tidak.

Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden tidak selalu

mengevaluasi setiap kegiatan praktikum dikarenakan kesibukan dan waktu yang

kurang memadai.

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

109

79. Apakah Bapak/ Ibu mengevaluasi program laboratorium untuk

perbaikan selanjutnya?

Sesuai dengan Item 79, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif.

Untuk Item 79 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 93 di bawah ini:

Tabel 93. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya

Item Alternatif

Jawaban F %

79 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 93 Item 79 diperoleh rata- rata 100% berada pada kategori

sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium mengevaluasi program

laboratorium untuk perbaikan selanjutnya. Dengan jumlah 100% responden

menjawab Ya, mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya.

Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian.

80. Apakah kegiatan laboratorium berjalan dengan baikJika Bapak/Ibu

tidak mengembangkan sistem administrasi laboratorium?

Sesuai dengan Item 80, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 80

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 94 di bawah ini:

Tabel 94. Tidak mengembangkan sistem administrasi laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

80 Ya 1 100

Tidak - -

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

110

Item Alternatif

Jawaban F %

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 94 Item 80 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium setuju kegiatan

laboratorium berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak mengembangkan sistem

administrasi laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab ya, setuju

kegiatan laboratorium berjalan dengan baik, jika bapak/ ibu tidak

mengembangkan sistem administrasi laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban

angket penelitian, bahwa kegiatan laboratorium berjalan dengan baik walaupun

tidak melakukan pengembangan sistem adminstrasi, karena guru tersebut tidak

melakukannya karena sibuk dengan tugas mengajarnya.

81. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak/Ibu tidak mengevaluasi program laboratorium?

Sesuai dengan Item 81, aspek kompetensi menejerial dengan indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif.

Untuk Item 81 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 95 di bawah ini:

Tabel 95. Tidak mengevaluasi program laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

81 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai Tabel 95 Item 81 terlihat jumlah persentase tidak mengevaluasi

program untuk perbaikan selanjutnya diperoleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten. Berdasarkan alasan jawaban angket, jika tidak

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

111

mengevaluasi program untuk perbaikan selanjutnya tidak ada dampak yang

signifikan pada kegiatan laboratorium karena untuk masa Sekolah Menengah

Pertama ini belum banyak praktikumnya, hanya praktikum sederhana saja. Namun

jika tidak mengevaluasi program untuk perbaikan selanjutnya kegiatan

laboratorium menjadi kurang efektif.

82. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti perkembangan tentang

pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti

ajang pameran spesimen hewan ?

Sesuai dengan Item 82, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 82

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 96 di bawah ini:

Tabel 96. Pernah mengikuti perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan

laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang pameran

spesimen hewan

Item Alternatif

Jawaban F %

82 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 96 Item 82 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak pernah mengikuti

perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana

pendidikan, seperti ajang pameran spesimen hewan. Dengan jumlah 0%

responden menjawab tidak, tidak pernah mengikuti perkembangan tentang

pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang

pameran spesimen hewan. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, karena

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

112

untuk penelitian yang dilakukan secara spesifik belum ada dan untuk membuat

penelitian pada SMP itu belum ada fasilitas yang mendukung.

83. Apakah kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, Jika

kualitas alat dan bahan tidak Bapak/Ibu perhatikan?

Sesuai dengan Item 83, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 83

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 97 di bawah ini:

Tabel 97. Kualitas alat dan bahan tidak Bapak/Ibu perhatikan

Item Alternatif

Jawaban F %

83 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 97 Item 83 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika kualitas alat dan bahan

tidak bapak/ ibu perhatikan. Dengan jumlah 100% responden menjawab tidak,

tidak setuju kegiatan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika kualitas alat

dan bahan tidak bapak/ ibu perhatikan. Berdasarkan alasan jawaban angket

penelitian, kualitas alat dan bahan itu sangat penting dalam pelaksanaan

praktikum.

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

113

84. Adakah cara lain untuk mengeksplor kemampuan, jiika Bapak/Ibu tidak

pernah mengikuti perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan

laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang pameran

spesimen hewan?

Sesuai dengan Item 84, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 84

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 98 di bawah ini:

Tabel 98. Tidak pernah mengikuti perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan

laboratorium sebagai wahana pendidikan, seperti ajang pameran

spesimen hewan

Item Alternatif

Jawaban F %

84 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 98 Item 84 diperoleh rata- rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten yang berarti bahwa bahwa responden setuju masih ada cara lain

untuk mengeksplor kemampuan, jika kepala labor tidak pernah mengikuti

perkembangan tentang pemanfaatan kegiatan laboratorium sebagai wahana

pendidikan, seperti ajang pameran spesimen hewan. Hal ini dibuktikan dengan

jawaban Ya pada lembar pertanyaan angket. Karena selain pameran, masih ada

cara lain untuk mengeksplor kemampuan.

85. Apakah Bapak/Ibu pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian

laboratorium?

Sesuai dengan Item 85, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menunjukkan komitmen terhadap tugas, dimana soal pada item ini merupakan

kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 85 dapat diperoleh jawaban dari kepala

Page 73: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

114

laboratorium yang menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 99 di

bawah ini:

Tabel 99. Pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

85 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 99 Item 85 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium pernah

menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium. Dengan jumlah 100%

responden menjawab Ya, pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian

laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa hasil inovasi

atau kajian laboratorium sering di terapkan kepada peserta didik seperti membuat

model-model Biologi dari benda-benda unik dan menghasilkan sesuatu yang baru.

86. Apakah pengelola laboratorium dapat berkembang, jika Bapak/Ibu

tidak pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium?

Sesuai dengan Item 86, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 86

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 100 di bawah ini:

Tabel 100. Tidak pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

86 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Page 74: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

115

Sesuai data Tabel 100 Item 86 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

pengelola laboratorium dapat berkembang, jika pengelola laboratorium tidak

pernah menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium. Dengan jumlah 100%

responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,

bahwa hasil inovasi atau kajian laboratorium itu penting.

87. Apakah Bapak/Ibu menyusun panduan/penuntun (manual) praktikum ?

Sesuai dengan Item 87, aspek kompetensi profesional dengan indikator

memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di

sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

positif. Untuk Item 87 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 101 di bawah ini:

Tabel 101. Menyusun panduan/penuntun (manual) praktikum

Item Alternatif

Jawaban F %

87 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 101 Item 87 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menyusun

panduan/ penuntun (manual) praktikum. Dengan jumlah 100% responden

menjawab Ya, menyusun panduan /penuntun (manual) praktikum. Berdasarkan

alasan jawaban angket penelitian, bahwa menyusun panduan/ penuntun (manual)

praktikum sangat perlu karena supaya lebih rapi dan menjaga kelancaran saat

praktikum serta panduan/ penuntun (manual) praktikum itu sangat membantu

keberhasilan praktikum yang dilakukan.

Page 75: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

116

88. Apakah pelaksanaan praktikum tetap berjalan dengan efektif, jika

Bapak/ Ibu tidak menyusun panduan praktikum?

Sesuai dengan Item 88, aspek kompetensi profesional dengan indikator

memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di

sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

negatif. Untuk Item 88 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 102 di bawah ini:

Tabel 102. Tidak menyusun panduan praktikum

Item Alternatif

Jawaban F %

88 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 102 Item 88 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

pelaksanaan praktikum tetap berjalan dengan efektif , jika kepala laboratorium

tidak menyusun panduan praktikum. Dengan jumlah 100% responden menjawab

Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa menyusun panduan

praktikum dperlukan untuk menunjang kegiatan yang dilakukan dilboratorium.

89. Apakah pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika

Bapak /Ibu tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki?

Sesuai dengan Item 89, aspek kompetensi kepribadian dengan indikator

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 89

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 103 di bawah ini:

Tabel 103. Tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki

Item Alternatif

Jawaban F %

89 Ya - -

Page 76: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

117

Item Alternatif

Jawaban F %

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 103 Item 89 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

pengelolaan laboratorium dapat berjalan dengan baik, jika kepala laboratorium

tidak percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki. Dengan jumlah 100%

responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian,

bahwa jika kita tidak percaya diri dengan kemampuan kita nantinya pengelolaan

laboratorium tidak berjalan dengan baik.

90. Apakah Bapak/ Ibu pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk

kepentingan pendidikan?

Sesuai dengan Item 90, aspek kompetensi profesional dengan indikator

memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di

sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

positif. Untuk Item 90 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 104 di bawah ini:

Tabel 104. Pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan

pendidikan

Item Alternatif

Jawaban F %

90 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 104 Item 90 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium pernah

melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian. Dengan

jumlah 100% responden menjawab Ya. Berdasarkan alasan jawaban angket

Page 77: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

118

penelitian, melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian

karena laboratorium diciptakan untuk kepentingan pendidikan terutama pelajaran

IPA

91. Apakah Bapak/Ibu pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk

kepentingan penelitian?

Sesuai dengan Item 91, aspek kompetensi profesional dengan indikator

memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di

sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

positif. Untuk Item 91 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 105 di bawah ini:

Tabel 105. Pernah melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian

Item Alternatif

Jawaban F %

91 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 105 Item 91 diperoleh rata- rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak

melaksanakan kegiatan laboratorium untuk kepentingan penelitian. Dengan

jumlah 0% responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket, biasa

laboratorium hanya digunakan untuk praktikum peserta didik.

92. Apakah Bapak/ Ibu pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil

kajian/ inovasi?

Sesuai dengan Item 92, aspek kompetensi profesional dengan indikator

memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di

sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

positif. Untuk Item 92 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 106 di bawah ini:

Page 78: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

119

Tabel 106. Pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi

Item Alternatif

Jawaban F %

92 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai Tabel 106 Item 92 terlihat jumlah persentase mempublikasikan

karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi diperoleh rata-rata 0% berada pada kategori

tidak kompeten. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, untuk penulisan

karya tulis ilmiah atau modul hasil kajian tidak pernah dibuat sehingga tidak ada

yang bisa di publikasikan karena belum adanya bimbingan maupun pelatihan

membuat karya tulis ilmiah, selain itu guru juga disibukkan dengan kegiatan

proses belajar mengajar dan penyusunan perangkat mengajar.

93. Apakah pengelola laboratorium dapat berkembang, jika Bapak/ Ibu

tidak pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi?

Sesuai dengan Item 93, aspek kompetensi profesional dengan indikator

memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di

sekolah/ madrasah, dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat

positif. Untuk Item 93 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang

menjawab pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 107 di bawah ini:

Tabel 107. Tidak pernah mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi

Item Alternatif

Jawaban F %

93 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 107 Item 93 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

pengelola laboratorium dapat berkembang, jika kepala laboratorium tidak pernah

Page 79: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

120

mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi. Dengan jumlah 100%

responden menjawab tidak. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa

tidak akan berkembang jika tidak mempublikasikan hasil karya tulis imiah, tapi

saya belum pernah membuat karya ilmiah.

94. Apakah Bapak/Ibu mengetahui ketentuan mengenai kesehatan dan

keselamatan kerja dilaboratorium?

Sesuai dengan Item 94, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 94

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 108 di bawah ini:

Tabel 108. Mengetahui ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

94 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 108 Item 94 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium mengetahui

ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium. Dengan

jumlah 100% responden menjawab Ya, mengetahui ketentuan mengenai

kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium. Berdasarkan alasan jawaban

angket penelitian, bahwa responden mengetahui ketentuan mengenai kesehatan

dan keselamatan kerja dilaboratorium.

Page 80: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

121

95. Apakah Bapak/Ibu menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan

keselamatan kerja di laboratorium?

Sesuai dengan Item 95, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 95

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 109 di bawah ini:

Tabel 109. Menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di

laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

95 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 109 Item 95 diperoleh rata- rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak

menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di

laboratorium. Dengan jumlah 0% responden menjawab Tidak. Berdasarkan alasan

jawaban angket penelitian, karena ketentuan tersebut sudah ditetapkan dalam

buku panduan dan tidak di buat pengelola laboratorium lagi.

96. Apakah keselamatan guru dan siswa akan terjamin, jika Bapak/Ibu

tidak menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja

di laboratorium?

Sesuai dengan Item 96, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 96

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 110 di bawah ini:

.

Page 81: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

122

Tabel 110. Tidak menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan

kerja di laboratorium

Item Alternatif

Jawaban F %

96 Ya - -

Tidak 1 100

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 110 Item 96 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium tidak setuju

keselamatan guru dan siswa akan terjamin, jika pengelola laboratorium tidak

menetapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di

laboratorium. Dengan jumlah 100% responden menjawab tidak. Berdasarkan

alasan jawaban angket penelitian, bahwa keselamatan dan kesehatan siswa itu

sangat diperhatikan atau harus dijamin karena pada saat melakukan praktikum

banyak bahan yang berbahaya dan beracun.

97. Apakah Bapak/Ibu menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan

keselamatan kerja ?

Sesuai dengan Item 97, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 97

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 111 di bawah ini:

Tabel 111. Menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja

Item Alternatif

Jawaban F %

97 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Page 82: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

123

Sesuai data Tabel 111 Item 97 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menerapkan

ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan jumlah 100%

responden menjawab Ya. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa di

laboratorium guru sering mencotohkan tata cara menjaga keselamatan dan

kesehatan kerja dilboratorium.

98. Apakah keselamatan kerja akan tetap terjamin, jika Bapak/Ibu tidak

menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja?

Sesuai dengan Item 98, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat negatif. Untuk Item 98

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 112 di bawah ini:

Tabel 112. Tidak menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan

kerja

Item Alternatif

Jawaban F %

98 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 0

Persentase (%) 0%

Kategori Tidak kompeten

Sesuai data Tabel 112 Item 98 diperoleh rata- rata 0% berada pada

kategori tidak kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium cukup setuju

keselamatan kerja akan tetap terjamin, jika pengelola laboratorium tidak

menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan

jumlah 0% responden menjawab Ya.

99. Apakah Bapak/ Ibu menerapkan prosedur penanganan bahan

berbahaya dan beracun ?

Sesuai dengan Item 99, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

Page 83: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

124

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item 99

dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 113 di bawah ini:

Tabel 113. Menerapkan prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun

Item Alternatif

Jawaban F %

99 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 113 Item 99 diperoleh rata-rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium menerapkan

prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun. Dengan jumlah 100%

responden menjawab Ya, menerapkan prosedur penanganan bahan berbahaya dan

beracun. Berdasarkan alasan jawaban angket penelitian, bahwa responden

melakukan prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun, tapi ada juga

beberapa yang tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan sarana dan prasaran di

laboratorium sekolah.

100. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan bahan berbahaya dan beracun?

Sesuai dengan Item 100, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item

100 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab pertanyaan

seperti yang terdapat pada tabel 114 di bawah ini:

Tabel 114. Memperhatikan bahan berbahaya dan beracun

Item Alternatif

Jawaban F %

100 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Page 84: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

125

Sesuai data Tabel 114 Item 100 diperoleh rata- rata 100% berada pada

kategori sangat kompeten yang berarti bahwa kepala laboratorium memperhatikan

bahan berbahaya dan beracun. Dengan jumlah 100% responden menjawab Ya,

memperhatikan bahan berbahaya dan beracun. Berdasarkan alasan jawaban angket

penelitian, kondisi laboratorium dan ruang penyimpanan alat dan bahan selalu

bersih.

101. Apakah Bapak/Ibu memperhatikan peralatan keselamatan kerja?

Sesuai dengan Item 101, aspek kompetensi profesional dengan indikator

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah/ madrasah,

dimana soal pada item ini merupakan kategori soal bersifat positif. Untuk Item

101 dapat diperoleh jawaban dari kepala laboratorium yang menjawab

pertanyaan seperti yang terdapat pada tabel 115 di bawah ini:

Tabel 115. Memperhatikan peralatan keselamatan kerja

Item Alternatif

Jawaban F %

101 Ya 1 100

Tidak - -

Skor 1

Persentase (%) 100%

Kategori Sangat kompeten

Sesuai data Tabel 115 pada Item 101 di peroleh rata-rata 100% berada

pada kategori sangat kompeten berarti bahwa responden memperhatikan

keselamatan kerja dalam laboratorium. Karena, berdasarkan alasan dalam angket,

prosedur keselamatan kerja harus benar-benar di perhatikan agar tidak terjadi hal-

hal yang membahayakan mengenai keselamatan dalam bekerja di laboratorium.

Hal-hal yang membahayakan bagi peserta didik harus benar-benar diketahui dan

dikuasai.

Page 85: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

126

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

4.4.1 Profil Laboratorium

A. Kelengkapan Alat dan Bahan Laboratorium IPA/ Biologi

1) Perabot Laboratorium IPA/ Biologi

Data yang diperoleh pada lembar observasi untuk indikator perabot

laboratorium IPA/ Biologi, rata-rata persentase semua jenis perabotnya yaitu

100% dikategorikan sangat lengkap. Dikategorikan sangat lengkap karena sudah

memenuhi standar dari Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007. Perabot

laboratorium IPA tersebut berupa meja demonstrasi untuk menampung peralatan

alat serta bahan dengan panjang 200 cm dan lebar 80 cm tinggi 86 cm, kursi yang

dimiliki siswa satu buah/ peserta didik sebanyak 42 buah dalam keadaan kuat,

stabil, aman, dan mudah dipindahkan, cuma ada 1 kursi yang rusak, meja peserta

didik sebanyak 10 buah (1 buah per 4 peserta didik) dengan ukuran memadai

untuk menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok, namun ada 2 meja

dalam keadaan rusak, meja persiapan dengan ukuran memadai untuk menyiapkan

materi percobaan yang kuat dan stabil serta lemari alat dan bahan dengan ukuran

yang memadai untuk menampung semua alat dan tidak mudah berkarat tertutup

dan dapat terkunci dan bak cuci yang dilengkapi dengan keran air. Secara umum,

perabot laboratorium di SMP Negeri 13 Pekanbaru terpenuhi secara maksimal.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, bahwa perabot laboratorium berupa kursi,

meja peserta didik, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat dan bahan serta

bak cuci dalam jumlah yang terpenuhi dalam keadaan kuat dan stabil sehingga

memudahkan dalam kegiatan praktikum di laboratorium.

Ada faktor yang menyebabkan sekolah memperoleh prosentase terendah

dalam aspek fasilitas. Faktor pertama, ruang laboratorium biologi tidak berfungsi

sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktik.

Faktor kedua, ruangan laboratorium yang hanya sebagai ruang penyimpanan saja.

Faktor ketiga, rasio ruangan laboratorium hanya 25 m2 yang tidak memungkinkan

tempat untuk tersedianya fasilitas beberapa komponen fasilitas perabot yang harus

terpenuhi (Silamarisa, 2016: 4).

Page 86: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

127

2) Peralatan Pendidikan Laboratorium IPA/Biologi

Data yang diperoleh pada lembar observasi untuk indikator peralatan

pendidikan laboratorium IPA/ Biologi, persentase tertinggi yaitu 100% dengan

kategori sangat lengkap. Persentase tertinggi tersebut terdapat pada timbangan,

termometer, garpu tala, percobaan optik, pembakar spritus, cawan penguapan,

mikroskop monokuler, kaca pembesar, poster genetika, serta model-model dan

gambar-gambar yang semua itu sesuai dengan standar Permendiknas Nomor 24

Tahun 2007 dikategorikan sangat lengkap. Persentase terendah terdapat pada rol

meter, stopwatch, dan pipet tetes+karet, karena beberapa peralatan pendidikan

tersebut tidak lengkap dan belum sesuai dengan standar Permendiknas Nomor 24

Tahun 2007. Secara umum, peralatan laboratorium IPA/ Biologi di SMP Negeri

13 Pekanbaru sudah terpenuhi secara maksimal.

Rata-rata keseluruhan jumlah persentase untuk semua peralatan

pendidikan laboratorium IPA/ Biologi pada SMA Negeri 13 Pekanbaru yaitu

85,18% dengan kategori sangat lengkap. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara,

bahwa peralatan laboratorium IPA/ Biologi yang ada disekolah tersebut sudah

termasuk sangat lengkap di bandingkan sekolah-sekolah lain. Karena tidak semua

peralatan digunakan, jadi masih banyak peralatan pendidikan yang masih di

simpan dalam kotak-kotak.

Perlunya pemeliharaan alat-alat dan bahan agaknya tidak memerlukan

penekanan. Semua orang maklum bahwa semua alat dan bahan memerlukan

pemeliharaan agar dapat lebih lama digunakan. Pemeliharaan alat bermaksud

mencegah terjadinya kerusakan. Kerusakan dapat di timbulkan oleh beberapa

keadaan. Pada pembahasan mengenai penyimpanan sudah dikemukakan suatu

keadaan yang dapat menimbulkan kerusakan pada alat, terutama alat-alat yang

terbuat dari logam (Kertiasa, 2006: 46).

3) Media Pendidikan Laboratorium IPA/ Biologi

Data yang diperoleh pada lembar observasi untuk indikator media

pendidikan laboratorium IPA/ Biologi dengan persentase 100% dikategorikan

sangat lengkap. Hal ini dapat diartikan bahwa media pendidikan laboratorium

Page 87: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

128

berupa papan tulis pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah sesuai dengan

permendiknas No 24 Tahun 2007. Media pendidikan laboratorium berupa papan

tulis tersebut memiliki ukuran sekitar 400 cm x 120 cm, sehingga dapat

memudahkan siswa dalam kegiatan praktikum di laboratorium dengan melihat

ukuran atau gambar secara jelas. Sesuai hasil wawancara, bahwa media

pendidikan berupa papan tulis yang terlihat di depan ruangan laboratorium masih

sangat bagus dan layak di pakai.

Hal ini sesuai dengan penelitian Mastika, dkk (2014: 6), bahwa fasilitas

papan tulis yang ada di ruang laboratorium IPA/Biologi di SMA Negeri Kota

Denpasar diperoleh data sebanyak 100% ini menandakan bahwa media

pendidikan yang ada di SMA Negeri Kota Denpasar artinya sudah memenuhi

standar minimal yang tercantum pada Permendiknas No. 24 Tahun 2007.

4) Perlengkapan Lain Laboratorium IPA/ Biologi

Dari hasil analisis data yang diperoleh pada lembar observasi untuk

indikator perlengkapan lain laboratorium IPA/ Biologi, persentase tertinggi yaitu

100% dikategorikan sangat lengkap. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa

perlengkapan lain laboratorium IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah

terpenuhi. Perlengkapan lain laboratorium tersebut berupa soket listrik, alat

pemadam kebakaran, peralatan P3K, tempat sampah. Namun persentase terendah

yaitu 0% karena tidak adanya jam dinding. Perlengkapan lain tersebut tersusun

dengan rapi, sehingga dapat memudahkan siswa dalam kegiatan praktikum di

laboratorium. Secara umum, keseluruhan rata-rata persentase perlengkapan lain

laboratorium IPA/Biologi di SMP Negeri 13 Pekanbaru yaitu 75% dengan

kategori sangat lengkap dan sudah memenuhi standar Permendiknas Nomor 24

Tahun 2007. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, bahwa perlengkapan lain

laboratorium IPA/Biologi yang ada disekolah tersebut sudah termasuk lengkap,

hanya kurangnya soket listrik ada yang mengalami kerusakan dan jam dinding

yang tidak ada.

Tujuan pertama adanya pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk

mengupayakan agar pasien merasa aman dan nyaman, dan untuk menghindari

Page 88: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

129

memburuknya keadaan pasien sebelum mendapat pertolongan dari dokter. Oleh

karena itu, langkah-langkah pada pertolongan pertama harus diupayakan agar

sesedikit-dikitnya mencampuri masalah kesehatan pasien (Kertiasa, 2006: 77).

B. Lokasi dan Ruang Laboratorium IPA/ Biologi

Lokasi dan ruang laboratorium yang di dapati dari hasil observasi di

lapangan yaitu: (1) luas keseluruhan ruang laboratorium adalah 16 x 8 m2; (2)

laboratorium memiliki ruang penyimpanan atau gudang dengan luas ruangan

adalah 4 x 3 m2; (3) memiliki ruang persiapan untuk praktikum dengan luas

ruangan adalah 4 x 3 m2; (4) luas ruang praktikum adalah 13 x 8 m2; (5) jumlah

siswa dalam satu kelas yang menggunakan laboratorium untuk praktikum rata-rata

34-36 orang perkelas dan cukup luas untuk menampung satu rombongan belajar.

Selain itu, didalam ruang laboratorium juga tersedia sumber air bersih yang

terdapat pada beberapa bak cuci, dan fasilitas pencahayaan pada ruang

laboratorium memadai. Dari keseluruhan pada indikator lokasi dan ruang

laboratorium bahwa laboratorium SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah memenuhi

standar Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007. Sesuai dengan hasil wawancara,

bahwa lokasi ruang laboratorium IPA di SMP Negeri 13 ini terpisah antara

laboratorium Biologi dan Fisika, namun luas keseluruhan sudah memenuhi

standar.

Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan

dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas

ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan

dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan

ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan

rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas

laboratorium ( Tawil, 2016: 30).

Page 89: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

130

4.4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Kompetensi Guru Pengelola

Laboratorium IPA/ Biologi

4.4.2.1 Kompetensi Guru Pengelola Laboratorium Per Aspek

Dapat dilihat bahwa terdapat 5 aspek dalam pengelolaan labratorium

IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru. Setiap aspek tersebut dijabarkan

sebagai berikut:

1) Aspek Kualifikasi

Data yang diperoleh pada aspek kualifikasi pada SMP Negeri 13

Pekanbaru dengan persentase yaitu 100% dikategorikan sangat kompeten dengan

jawaban kepala laboratorium yaitu telah memiliki pengalaman. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara, bahwa pengelola laboratorium IPA/ Biologi pada SMP

Negeri 13 Pekanbaru memiliki pengalaman dalam mengelola laboratorium.

Karena pengelola laboratorium IPA telah menempuh jenjang S1, telah memiliki

pengalaman menjadi pengawas praktikum lebih kurang 5 Tahun dan telah

memiliki sertifikat pelatihan kepala laboratorium. Hal inilah yang memperkuat

alasan kenapa pengelola labor telah memiliki pengalaman dan dapat dikatakan

sangat kompeten.

Pengalaman sebagai kepala pengelola laboratorium sangat penting untuk

menunjang kegiatan laboratorium, mengembangkan laboratorium untuk lebih baik

dan optimal, sesuai dengan peraturan permendiknas. Serta memberikan inovasi

yang baru dalam laboratorium akan menjadikan laboratorium sebagai tempat

kegiatan pratikum secara efektif.

Dalam hal ini guru IPA/ Biologi yang menjadi tenaga laboratorium

sekolah berdasarkan Permendiknas No. 26 Tahun 2008 sebagai pengelola dan

kepala laboratorium IPA yang melalui jalur guru memiliki kualifikasi sebagai

berikut :1) Pendidikan minimal sarjana (S1), 2) Berpengalaman minimal 3 tahun

sebagai pengelola praktikum, 3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/

madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh

pemerintah.

Kepala laboratorium memiliki peran dalam manajemen laboratorium yang

dilakukan pada suatu laboratorium. Namun, pada dasarnya pengelolaan

Page 90: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

131

laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun

pengguna laboratorium. Dalam pelaksanaanya, secara ideal proses manajemen

laboratorium dibantu oleh teknisi dan laboran atau dalam bidang pendidikan lebih

dikenal dengan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) (Fernandu, 2017: 6).

Dengan demikian temuan di lapangan dan teori yang mendukung dapat

menjelaskan bahwa salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis

dalam peningkatan mutu pendidikan adalah meningkatkan standar pendidik dan

tenaga kependidikan. Pengelola laboratorium merupakan salah satu komponen

tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang perlu ditingkatkan mutunya.

2) Kompetensi Kebribadian

Data yang diperoleh pada kompetensi kepribadian, rata-rata persentasenya

yaitu 85,16% dikategorikan sangat kompeten. Hal ini sesuai dengan kenyataan

bahwa pengelola laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru

sudah menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa yaitu pribadi yang matang

secara jasmani dan rohani. Secara jasmani yaitu memiliki fisik yang sehat, matang

dalam bertindak dan berpikir. Sedangkan kedewasaan rohani memiliki akhlak

mulia, bertanggung jawab, menjalankan norma serta nilai-nilai yang berlaku.

Selain itu, memiliki jiwa kepemimpinan dan dapat dicontoh oleh anak didik

sehingga penampilan seorang guru menjadi semakin mantap. Perlu ditambahkan

juga, bahwa setiap pendidik harus memiliki sifat rabbani yaitu sifat rabbaniyahnya

dengan keikhlasan. Artinya, aktivitas sebagai pendidik bukan semata-mata untuk

menambah wawasan keilmuannya atau mencari nafkah saja, namun ditunjukkan

oleh karena ridha Allah dalam mewujudkan kebenaran. Di perkuat dengan hasil

wawancara bersama kepala laboratorium yang mengatakan bahwa untuk memberi

contoh yang baik kepada peserta didik, terlebih dahulu kita perbaiki diri sendiri.

Seperti memberi contoh sebelum memulai praktikum harus dengan membaca doa,

dan tindakan yang dilakukan oleh seorang kepala labor adalah tindakan yang

mencerminkan seorang pendidik.

Page 91: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

132

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, ,menjadi teladan

bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (Musfah, 2013: 27).

3) Kompetensi Sosial

Data yang diperoleh pada kompetensi sosial, rata-rata persentasenya yaitu

80,35% dikategorikan kompeten. Pengelola laboratorium IPA/ Biologi pada SMP

Negeri 13 Pekanbaru bekerjasama dalam pelaksanaan tugas serta berkomunikasi

secara lisan dan tulisan dengan baik. Sesuai hasil wawancara bahwa kepala

laboratorium selalu melakukan kerja sama dalam hal mengelola laboratorium,

karena itu kepala laboratorium menganggap bahwa itu hanya sebagai jabatan

untuk formalitas saja, sedangkan untuk pengelolaan laboratorium mereka selalu

bekerja sama antar sesama guru IPA. Karena dengan bekerjasama maka pekerjaan

akan lebih cepat dan mudah. Setiap guru berkomiten terhadap tugas yang sudah

diberikan, menjadi kepala laboratorium adalah tugas yang harus di laksanakan

dengan penuh tanggung jawab, tekun dan teliti.

Kemampuan sosial guru dan tenaga kependidikan adalah salah satu daya

atau kemampuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam

menghadapi kehidupan di masa akan datang. Kompetensi sosial tersebut terdiri

dari tenaga kependidikan sebagai petugas kemasyarakatan, tenaga kependidikan di

masyarakat dan tanggung jawab sosial guru (Mulyasa, 2013: 72-73).

4) Kompetensi Manajerial

Data yang diperoleh pada kompetensi manajerial, rata-rata persentasenya

yaitu 58,16% dikategorikan cukup kompeten. Indikator tertinggi yaitu indikator

memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah dengan

persentase 83,33%. Sedangkan indikator terendah berada pada indikator

mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium dengan

persentase 25%. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bahwa pengelola

laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru masih kurang aktif

Page 92: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

133

dalam merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah, kurang

mengelola kegiatan laboratorium dengan baik, tidak mensupervisi laboran/ teknisi

dan tidak menilai kinerja tenisi dikarenakan tidak adanya teknisi laboratorium

namun guru saling bekerjasama dalam mengelola laboratorium, tidak membuat

laporan secara periodik, pengelola laboratorium memantau sarana dan prasarana

laboratorium namun guru tidak membuat laporan bulanan tentang kondisi

pemanfaatan laboratorium tetapi guru membuat laporan tahunan saja, dan juga

pembuatan laporan hanya dilakukan apabila ada tuntutan atau permintaan dari

kepala sekolah. Ini dikarenakan adanya kesibukan dan terbatasnya waktu kepala

laboratorium dengan jadwal yang padat.

Menurut Suyanta manajemen laboratorium adalah usaha untuk mengelola

laboratorium. Setiap sekolah menengah atas sudah seharusnya memiliki

manajemen laboratorium yang baik, agar kegiatan praktikum dapat terlaksana

dengan lancar. Suatu peralatan yang canggih dan staf yang profesional belum

tentu dapat berfungsi dengan baik apabila tidak didukung dengan adanya

manajemen laboratorium yang baik pula (Fiska, 2017: 3).

5) Kompetensi Profesional

Data yang diperoleh pada kompetensi profesional, rata-rata persentasenya

yaitu 64,81% dikategorikan kompeten. Dengan indikator tertinggi yaitu menjaga

kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium dengan persentase 77,77% dan

indikator terendah yaitu menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan

laboratorium dengan persentase 50%. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

bahwa pengelola laboratorium IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru masih

kurang menerapkan gagasan, teori dan prinsip kegiatan laboratorium, kurang

memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian, namun

ia sudah menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.

Manajemen laboratorium tidak dapat di pisahkan dari kegiatan

laboratorium sehari-hari, manajemen laboratorium merupakan satu kesatuan yang

utuh antara sumber daya manusia, peralatan laboratorium, staf profesional yang

terampil dalam satu kombinasi di dalam manajemen. Suatu peralatan yang

Page 93: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

134

canggih dan staf yang profesional belum tentu dapat berfungsi dengan baik

apabila tidak didukung dengan adanya manajemen laboratorium yang baik pula

(Fiska, 2017: 3).

4.4.2.2 Pembahasan Hasil Angket Setiap Indikator

Dalam penelitian ini akan memaparkan hasil kompetensi guru mengelola

laboratorium IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru meliputi: Kompetensi

kepribadian, Kompetensi sosial, Kompetensi manajerial, Kompetensi

professional.

Dari data hasil penelitian yang diperoleh tentang kompetensi guru pengelola

laboratorium SMP Negeri 13 Pekanbaru, diuraikan beberapa indikator, yaitu:

1) Kepala Laboratorium Sekolah

Hasil analisis data angket pada indikator kualifikasi diperoleh rata-rata

persentase 100% dengan kategori sangat kompeten. Hal ini sesuai dengan

kenyataan yang penulis temukan saat melakukan wawancara dengan subjek

penelitian yang didapatkan bahwa pengelola laboratorium sudah menjabat sebagai

kepala labor terhitung semenjak tahun 2013 lebih kurang 5 tahun sampai

sekarang. Dari jawaban tersebut yang menyatakan kalau ia telah memiliki

pengalaman dalam mengelola laboratorium dikarenakan ia pernah mengkuti

pelatihan sebagai kepala laboratorium dan mendapatkan sertifikat dengan predikat

baik.

Laboratorium IPA adalah salah satu laboratorium yang ada di sekolah

menengah dan laboratorium IPA memiliki komponen yang cukup kompleks

karena didalam laboratorium terjadi proses belajar sains berupa praktikum atau

penelitian yang membutuhkan ketelitian baik dalam pelaksanaan maupun dalam

hal pengelolaan laboratorium. Dalam pengelolaan laboratorium dibutuhkan

pengelola yang professional karena bekerja didalam laboratorium perlu keahlian.

Pada tingkat SMP tidak cukup hanya dengan adanya kepala laboratorium, masih

dibutuhkan tenaga bantu seperti laboran aatau teknisi. Hal ini disebabkan kepala

laboratorium sekolah juga guru IPA yang memiliki jam mengajar yang padat

sehingga jam bertugas di laboratorium tidak maksimal.

Page 94: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

135

Seperti pengamatan di lapangan bahwa untuk tingkat SMP pihak sekolah

hanya menetapkan kepala laboratorium untuk mengurus laboratorium bersama

pengelola yaitu guru IPA lain, yang turut membantu dan bertanggung jawab

terhadap pengelolaan laboratorium.

Menurut Kunandar (2011: 72), seiring dengan tuntutan mutu pendidikan,

maka pemerintah dewasa ini membuat peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi guru. Dalam

Permendiknas No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diatur

beberapa hal berikut.

1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 1 ayat 1).

2. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi

oleh seseorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian

yang relavan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 28

ayat 2).

Dalam hal ini guru IPA/ Biologi yang menjadi tenaga laboratorium

sekolah berdasarkan Permendiknas No.26 Tahun 2008 sebagai pengelola dan

kepala laboratorium IPA/Biologi yang melalui jalur guru memiliki kualifikasi

sebagai berikut: 1) Pendidikan minimal sarjana (S1), 2) Berpengalaman minimal 3

tahun sebagai pengelola praktikum, 3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium

sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga laim yang ditetapkan oleh

pemerintah.

Dengan demikian temuan di lapangan dan teori yang mendukung dapat

menjelaskan bahwa salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis

dalam peningkatan mutu pendidikan adalah meningkatkan standar pendidik dan

tenaga kependidikan. Pengelola laboratorium merupakan salah satu komponen

tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang perlu ditingkatkan mutunya.

2) Menampilkan diri sebagai pribadi dewasa, mantap, dan beraklak mulia

Hasil analisis data angket pada indikator menampilkan diri sebagai pribadi

yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia diperoleh rata-rata 84,61% berkategori

Page 95: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

136

sangat kompeten yang berarti responden sudah mampu tampil menjadi pribadi

dewasa, mantap dan berakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan pendapat kepala

laboratorium, bahwa sebagai seorang yang taat terhadap agama sebelum

melakukan aktivitas harus diawali dengan berdoa, terutama sebelum belajar.

Responden juga menjelaskan, bahwa selalu berlatih dalam mengoperasikan alat

dan bahan untuk memperluas ilmu yang dimiliki, subjek menambahkan untuk

lebih memantapkan pengetahuan mengenai pengelolaan laboratorium IPA, kepala

laboratorium IPA mengikuti berbagai bentuk pelatihan, MGMP dan sebagainya.

Setiap guru harus memiliki pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak

mulia karena guru adalah teladan bagi peserta didik. Dengan berdoa untuk

mengawali kegiatan merupakan suatu kebiasaan positif yang bisa di tanamkan

kepada siswa. Setiap yang dilakukan oleh guru akan di tiru oleh peserta didik

sehingga guru harus mencerminkan pribadi yang baik. Untuk menjadi guru yang

diharapkan tidak mudah dan semua perubahan perlu proses. Pengetahuan juga

dibangun dalam pikiran. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya,

pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk yaitu pengetahuan fisik,

pengetahuan logika, dan pengetahuan sosial.

Kompetensi kepribadian meliputi kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia (Musfah, 2013: 27).

Pribadi yang dewasa merupakan pribadi yang matang secara jasmani dan rohani.

Secara jasmani yaitu memiliki fisik yang sehat, matang dalam bertindak dan

berpikir. Sedangkan kedewasaan rohani memilki akhlak mulia, bertanggung

jawab, menjalankan norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu, memiliki jiwa

kepemimpinan dan dapat di contoh oleh anak didik sehingga penampilan seorang

guru menjadi semakin mantap. Perlu ditambahkan juga, bahwa setiap pendidik

harus memiliki sifat rabbani yaitu sifat rabbaniyahnya dengan keikhlasan. Artinya

aktiviitas sebagai pendidik bukan semata-semata untuk menambah wawasan

keilmuannya atau mencari nafkah saja, namun ditunjukan oleh karena ridha Allah

dalam mewujudkan kebenaran.

Page 96: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

137

Program pendidikan dan pelatihan merupakan hal yang sangat penting.

Sebagaimana yang diketahui bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang

berkelanjutan sampai akhir hayat. Dengan demikian, manusia dapat belajar dan

melatih diri menjadi manusia yang lebih baik lagi.

3) Menunjukan komitmen terhadap tugas

Hasil analisis data angket pada indikator menunjukkan komitmen terhadap

tugas diperoleh rata-rata 85,71% dengan kategori sangat kompeten. Dari hasil

alasan jawaban angket, kepala laboratorium sudah bertanggung jawab terhadap

tugas dengan baik, tekun, teliti, dan hati-hati dalam melaksanakan tugas. Selain

itu, kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas profesinya.

Subjek berpendapat jika tanggung jawab tidak ada maka pengelolaan

laboratorium tidak efektif. Dan juga, komitmen dalam tugas di tunjukkannya yaitu

tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan juga bertanggung jawab terhadap tugas

yang di embannya. Pada indikator ini termasuk yang memiliki rata-rata tertinggi

dari ke 13 indikator yang ada pada angket. Ini membuktikan bahwa responden

benar-benar komitmen terhadap tugasnya.

Berdasarkan data angket dan wawancara maka menunjukan komitmen

terhadap tugas sudah dilaksanakan dengan sangat baik sesuai dengan tugasnya.

Sehingga, setiap pengguna laboratorium harus memiliki komitmen penuh

terhadap pekerjaannya masing-masing, tidak boleh meninggalkan percobaan yang

memerlukan perhatian dan konsentrasi tinggi untuk menghasilkan percobaan yang

maksimal.

Manajemen pelayanan laboratorium adalah bagaimana suatu pelayanan

melalui program, sarana-prasarana, laboran, karyawan, dan inti manajemennya

mampu merencanakan, menciptakan, dan memberikan layanan terbaik bagi

pembelajaran. Setiap lini tidak terlepas dari kontrol inti manajemen, dengan

demikian diperlukan kepemimpinan yang berkualitas. Disamping kepemimpinan

yang berkualitas, diperlukan pula usaha untuk melibatkan seluruh laboran maupun

karyawan untuk menangkap kebutuhan pelanggan, memantau perubahannya, dan

Page 97: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

138

memenuhi kebutuhan tersebut sesuai dengan bidang tugasnya (Tawil & Liliasari,

2016: 9-10).

4) Bekerja sama dalam pelaksanaan tugas

Dari hasil data yang diperoleh responden, indikator ini diperoleh rata-rata

yaitu 85,71% dengan kategori sangat kompeten. Dari hasil alasan jawaban angket,

kepala laboratorium bekerjasama dengan berbagai pihak biasanya pengelola

laboratorium membuat proposal untuk permintaan kebutuhan alat dan bahan

laboratorium sampai perbaikan ruangan laboratorium kepada dinas pendidikan.

Selain itu, responden sebagai kepala laboratorium tidak hanya bekerja sendiri

untuk mengelola laboratorium, melainkan ia bekerja sama dengan guru-guru IPA

lain dalam mengelola dan mengurus laboratorium. Hal ini dikarenakan, jika tidak

bekerja sama, maka kepala labor akan merasa kewalahan karena tidak didampingi

oleh laboran maupun teknisi. Responden juga mengatakan bahwa, jabatan itu

hanyalah sebatas formalitas saja, sedangkan untuk kepengurusan dan pengelolaan

laboratorium tetap di kerjakan bersama.

Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk

mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat

ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang

terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh

adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen

laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

laboratorium sehari-hari (Tawil & Liliasari, 2016: 7).

5) Berkomunikasi secara lisan dan tulisan

Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator ini diperoleh

rata-rata yaitu 75% dengan kategori kompeten. Hal ini sesuai dengan data yang

didapatkan dari kepala laboratorium mengatakan dalam berkomunikasi dengan

teman, guru, siswa bahkan dengan baik. Namun, untuk berkomunikasi dengan

teknologi canggih seperti sekarang ini kurang dilakukan dengan baik. Sebenarnya

Page 98: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

139

teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk menambah wawasan atau informasi-

informasi yang baru. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan

dasar untuk segala yang kita kerjakan, berkomunikasi sangat membantu

menambah wawasan yang baru didapatkan.

Seseorang yang tingkat kinerjanya tinggi, dapat berkomunikasi dengan

baik, sesuatu yang dikomunikasikan dengan baik maka kondisi yang dihadapi

dapat teratasi dengan baik pula. Komunikasi menjadi suatu cara untuk

melaksanakan proses manajemen, seperti dalam proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja yaitu komunikasi.

Untuk mengelola laboratorium yang baik, maka harus di pahami

perangkat-perangkat manajemen laboratorium, seperti melibatkan seluruh laboran

maupun karyawan untuk memantau perubahan, dan memenuhi kebutuhan yang

sesuai dengan bidangnya. Karyawan harus dilatih untuk menggunakan bahasa

layanan kualitas dan merasa memiliki laboratorium tersebut (Tawil & Liliasari,

2016: 10).

6) Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah

Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator merencanakan

kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-

rata-rata 62,5% dengan kategori kompeten. Hal ini sesuai dengan data angket

yang didapatkan dari kepala laboratorium mengatakan dalam perencanaan

pemanfaatan alat, katalog, daftar inventaris, bahkan jadwal kegiatan yang

dilakukan belum maksimal karena keterbatasan waktu serta kondisi keuangan.

Waktu yang dibutuhkan pengelola sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga

memudahkan kepala laboratorium untuk lebih aktif dalam mengelola

laboratorium.

Perencanaan akan lebih terarah jika disusun dalam sebuah buku inventaris

atau laporan, sehingga memudahkan untuk perencanaan kebutuhan barang di

masa datang. Tetapi hasil yang ditemukan dari lapangan bahwa beberapa

Page 99: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

140

responden tidak membuat perencanaan tersebut bahkan buku inventaris pun

jarang dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Menurut Danim (2010: 62) merencanakan merupakan aktivitas memilih

dan menetapkan tujuan sekolah yang pencapaiannya dilakukan dengan

menentukan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem,

anggaran dan standar yang dibutuhkan. Perencanaan bermakna strategis terutama

untuk memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan

dapat diusahakan dan dilaksanakan seefesien dan seefektif mungkin (Wahyuni,

2015: 122).

Sehingga perencanaan yang baik untuk pemanfaatan laboratorium

menggunakan buku khusus untuk kegiatan perencanaan laboratorium atau catalog,

buku inventaris sehingga memberikan gambaran yang terorganisir untuk masa

akan datang.

7) Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah

Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator mengelola

kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 80% dengan

kategori kompeten. kepala laboratorium menjelaskan, bahwa jadwal yang sudah

tersusun dengan teratur saja masih ada yang asal-asal masuk ke laboratorium oleh

sebab itu perlunya jadwal yang benar-benar sesuai dengan kelas yang akan

menggunakan. Untuk menyusun jadwal ini perlu adanya musyawarah dan rapat

dari guru-guru yang akan menggunakan laboratorium. Di buatlah ketetapan yang

tidak akan dilanggar oleh masing-masing guru. Hal ini dilakukan agar

pengelolaan jadwal kegiatan laboratorium dapat terkontrol dengan baik dan akan

berjalan efektif.

Selanjutnya, dari hasil wawancara dengan kepala laboratorium penelitian

yang didapatkan bahwa guru tidak selalu dapat memantau setiap pelaksanaan

kegiatan laboratorium, biasanya hanya dengan menyisihkan sedikit waktu

mengajar untuk memantau kelas lain yang sedang menggunakan laboratorium dan

adanya buku administrasi yang harus diisi sebelum menggunakan laboratorium

serta untuk memastikan bahwa kondisi praktikum berjalan dengan lancar.

Page 100: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

141

Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal

dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya (Saparidin Belitong,

2012). Dalam konteks laboratorium, pengelolaannya menyangkut beberapa aspek

yaitu, perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan

pengawasan (Rosaulidia, 2014: 3).

8) Membagi tugas teknisi dan laboratorium sekolah/ madrasah

Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator membagi tugas

teknisi dan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 40% dengan

kategori kurang kompeten. Menurut kepala laboratorium, masih kekurangan

tenaga bantu dari teknisi maupun laboran, sehingga bagaiamana membagi

tugasnya kadangkala kepala laboratorium tidak memiliki teknisi dan laboran.

Sehingga tugas kepala laboratorium belum maksimal dalam mengelola

laboratorium. Inilah yang masih menjadi kendala dan kekurangan umumnya tiap

sekolah, karena belum memiliki teknisi dan laboran. Hal inilah yang

menyebabkan kerja kepala laaboratorium menjadi berlipat ganda yang seharusnya

dikerjakan oleh teknisi dan laboran.

Membuat laporan kegiatan juga termasuk indikator tugas teknisi, hasil data

responden mengatakan bahwa kapala laboratorium selalu membuat laporan

namun tidak melaporkannya secara periodik kepada kepala sekolah hal ini

disesuaikan dengan melihat kondisi alat dan bahan yang ada di laboratorium.

Sesuai hasil wawancara dari responden yang mengatakan bahwa alat dan bahan

dilaporkan ketika diperlukan, misalnya kelas IX memerlukan alat untuk

menunjang pembelajaran IPA ketika ujian praktek IPA dengan memperagakan

alat tersebut, maka keperluan alat dilaporkan sesuai yang diinginkan. Jadi tidak

hanya setiap periodic melaporkan alat dan bahan.

Untuk membagi tugas, terlebih dahulu perlu diidentifikasi jenis kegiatan

yang diperkirakan akan ada dalam laboratorium sains, baik yang berlangsung

secara rutin (berlangsung dari hari ke hari) dan yang perlu/harus dilakukan

sewaktu-waktu. Pembagian tugas tentulah dilakukan secara musyawarah seluruh

Page 101: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

142

staff yang terlibat dalam pendidikan sains. Dalam hal-hal tertentu perlu ada

konsultasi dengan kepala sekolah agar langkah yang diambil tidak bertentangan

dengan kebijaksanaan umum sekolah (Kertiasa, 2006: 33-34).

9) Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah

Berdasarkan hasil analisis data responden pada indikator memantau sarana

dan prasarana laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 83,33%

dengan kategori sangat kompeten. Hal ini sesuai dengan data yang didapatkan,

dari kepala laboratorium mengatakan dalam memantau sarana dan prasarana

laboratorium sekolah/ madrasah seperti merencanakan kebutuhan bahan, alat

memantau kondisi dan keamanan dan membuat laporan tentang kondisi

pemanfaatan laboratorium sering melakukan pemantauan dan perencanaan

kebutuhan yang akan datang, sebab pada indikator ini akan memberikan

gambaran yang sesungguhnya untuk kebaikan yang akan datang baik dari segi

sarana dan prasarana dan juga akan berdampak positif bagi siswa sebab

pemantauan dari segi bangunan akan memberikan keefektifan bagi siswa untuk

melakukan kegiatan.

Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, ruangan

alat dan bahan laboratorium, sedangkan sarana pembelajaran meliputi buku

pelajaran, buku panduan, LKS dan fasilitas alat dan bahan laboratorium sekolah.

Lengkapnya sarana dan prasarana merupakan kondisi pembelajaran yang baik,

memang hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana menentukan

jaminan terselenggaranya proses belajar dengan baik justru disinilah akan timbul

masalah bagaimana mengelola sarana dan prasarana belajar yang berhasil dan

baik.

Sarana utama mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi

laboratorium dan sarana lain, termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis meja

kerja, pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang

dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC,

jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis

timbangan dan instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.

Page 102: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

143

Sedangkan sarana pendukung mencakup ketersediaan listrik, gas, air, alat

komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran,

hidran, dan sebagainya (Tawil & Liliasari, 2016: 13).

10) Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah

Data mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium

sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 25% dengan kategori kurang kompeten.

Hal ini sesuai dengan data yang didapatkan dari kepala laboratorium mengatakan

bahwa hanya mengevaluasi guru-guru IPA saja. Responden mengatakan bahwa

dalam mengevaluasi kegiatan laboratorium itu sama halnya melakukan pertemuan

dengan guru-guru IPA, kepala sekolah untuk memberikan hal berkaitan dengan

cara mengelola labor yang dimasa akan datang. Jadi dari hasil data angket,

mengevaluasi akan meningkatkan mutu pendidikan maupun kualitas kerja yang

lebih baik. Evaluasi di dalam (internal) ditujukan untuk melihat kembali tingkat

kebersihan dan kelemahan yang dihadapi sekolah, khususnya laboratorium.

Sementara untuk mengevaluasi laboran dan teknisi tidak pernah dilaksanakan

dikarenakan tidak tersedianya laboran dan teknisi. Seperti yang dapat kita lihat,

persentasenya hanya 25% dan kategorinya kurang kompeten disebabkan karena

tidak adanya pembantu dari kepala laboratorium seperti teknisi dan laboran.

Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis yang di laksanakan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi dari program yang

bersangkutan. Dalam hal ini termasuk didalamnya untuk mengetahui keberhasilan

seluruh subjek belajar yang menempuh suatu program (Subali, 2012: 1).

11) Menerapkan gagasan teori dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah/

madrasah

Hasil analisis data responden pada indikator menerapkan gagasan teori dan

prinsip kegiatan laboratorium sekolah/ madrasah menunjukan rata-rata 50%

dengan cukup kompeten. Hal ini sesuai dengan wawancara dari kepala

laboratorium yang menerapkan hasil inovasi atau kajian seperti karya ilmiah

Page 103: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

144

sangat minim dilakukan karena keterbatasan waktu dan kurangnya fasilitas untuk

menerapkan hasil inovasi dalm penggunaan laboratorium. Padahal penerapan

hasil inovasi yang dilakukan akan menumbuhkembangkan karya-karya siswa baik

itu dari segi pameran.

Menerapkan hasil inovasi atau kajian laboratorium dapat dijabarkan

sebagai berikut: Mendesain penerapan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

karya inovasi berupa menulis karya ilmiah, membuat rencana untuk melakukan

kegiatan penelitian sederhana, melaksanakan kegiatan ilmiah berkaitan dengan

rancangan yang telah disusun yaitu melakukan percobaan sederhana, mengikuti

perkembangan kegiatan sains yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Untuk Sekolah Menengah Pertama penerapan teori atau prinsip

dilaboratorium kurang penerapannya. Hal ini dikarenkan praktikum IPA di tingkat

SMP masih sederhana dan kebutuhan alat dan bahan yang masih sedikiit,

sebenarnya jika guru IPA lebih kreatif guru bisa mengajak peserta didik untuk

melakukan praktikum sederhana yang menunjang siswa untuk berpikir kreatif

dengan manajemen waktu yang sudah diatur sebaik mungkin. Sebab, siswa akan

sangat senang belajar dengan bereksperimen atau menciptakan hal-hal yang belum

diketahui.

12) Memanfaaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian

disekolah/ madrasah

Hasil analisis data responden pada indikator memanfaaatkan laboratorium

untuk kepentingan pendidikan dan penelitian disekolah/ madrasah menunjukan

rata-rata 66,66% dengan kategori kompeten. Dari hasil angket kepala

laboratorium mengatakan menggunakan buku panduan penuntun praktikum

dimana isinya lebih singkat dan mudah dimengerti dari pada teori yang ada di

buku. Kepala laboratorium tidak pernah membuat apalagi mempublikasikan karya

tulis ilmiah hasil kajian/ inovasi, seperti menerbitkan karya tulis ilmiah atau

modul untuk bahan ajar guru dikarenakan alasan yang umum adalah belum pernah

mencoba membuat karya tulis ilmiah.

Page 104: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

145

Laboratorium sesuai dengan fungsinya yaitu digunakan sebagai tempat

pendidikan dan penelitian. Pada pembelajaran IPA/ Biologi siswa tidak hanya

mendengarkan pembelajaran yang diberikan guru mata pelajaran tertentu, tetapi

harus melakukan kegiatan sendiri untuk mendapatkan dan memperoleh informasi

lebih lanjut tentang ilmu pengetahuan di laboratorium.

Menurut Sundari (2008) Laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang memerlukan peralatan khusus yang

tidak mudah dihadirkan di ruang kelas. Kegiatan praktikum merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran IPA, karena dengan kegiatan ini akan

diperoleh pengalaman yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor

(Manlea, 2017: 3).

13) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium sekolah/ madrasah

Hasil analisis data responden pada indikator Menjaga kesehatan dan

keselamatan kerja dilaboratorium sekolah/ madrasah 77,77% dengan kategori

kompeten. Keselamatan kerja harus diteliti sedemikian rupa untuk melihat

berbagai kemungkinan yang membahayakan. Semua kemungkinan yang mungkin

muncul harus di antisipasi bentuk-bentuk keselamatannya. Kadangkala hal sepele

yang di abaikan itu lah yang berbahaya. Pengamatan terhadap berbagai hal yang

membahayakan dapat diperkirakan sebelum dimulainya suatu kegiatan praktikum

melihat-lihat sifat bahan kimia yang membahayakan. Namun itu kadang yang

disayangkan, karena guru-guru mengabaikan hal-hal yang sepele tersebut namun

membahayakan bagi peserta didik.

Selanjutnya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

sekolah/ madrasah serta penanganan bahan berbahaya dan beracun bisa ditangani

jika pihak pengelola sudah mengatur tata letak yang sesuai. Berdasarkan hasil

wawancara yang didapatkan bahwa pada tingkat Sekolah Menengah Pertama

sangat jarang menggunakan bahan beracun jadi penggunaanya tidak intensif.

Sedangkan dari data hasil angket memantau bahan berbahaya dan beracun

responden mengatakan bahwa bahan berbahaya sangat jarang digunakan. Bahan

Page 105: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

146

berbahaya disini adalah berupa bahan-bahan kimia, karena jika salah digunakan

akan berakibat fatal.

Pertolongan pertama adalah mengupayakan agar pasien merasa aman dan

nyaman, dan untuk menghindari memburuknya keadaan pasien sebelum mendapat

pertolongan dari dokter. Oleh karena itu, langkah-langkah pada pertolongan

pertama harus diupayakan agar sedikit-dikitnya mencampuri masalah kesehatan

kerja (Kertiasa, 2006:77).

Dengan demikian kesehatan kerja tetap akan menjadi pusat perhatian kita

sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Keselamatan kerja sangat penting di

utamakan baik yang melakasanakan praktikum atau tidak melaksanakan

praktikum.

Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa profil

laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru terdiri dari 5 indikator

yaitu perabot laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah

lengkap dan telah memenuhi standar Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007,

sehingga diperoleh rata-rata persentase yaitu 100% dikategorikan sangat lengkap.

Peralatan Pendidikan laboratorium IPA/ Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru

seperti mistar, stopwatch, rol meter, pipet tetes masih kurang dan belum

memenuhi standar yang di tetapkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, selain

itu peralatan pendidikannya sudah lengkap dan memenuhi standar, sehingga

diperoleh rata-rata persentase yaitu 85,18% dikategorikan sangat lengkap berarti

peralatan pendidikan laboratorium pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah sesuai

dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Media pendidikan laboratorium IPA/

Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru memiliki rata-rata persentase yaitu 100%

dikategorikan sangat lengkap berarti media pendidikan berupa papan tulis telah

sesuai dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2007. Perlengkapan lain laboratorium

IPA/Biologi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru tidak ditemukannya jam dinding dan

soket listrik yang masih kurang dan belum memenuhi standar, sehingga diperoleh

rata-rata persentase yaitu 75% dikategorikan sangat lengkap. Luas laboratorium

SMP Negeri 13 Pekanbaru sudah memenuhi standar Permendiknas Nomor 24

Tahun 2007.

Page 106: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

147

Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru

pengelola laboratorium IPA/ Biologi SMP Negeri 13 Pekanbaru terdiri dari 5

Aspek yaitu aspek kualifikasi pada SMP Negeri 13 pengelola laoratorium belum

memiliki pengalaman sebelumnya dalam mengelola laboratorium, sehingga

diperoleh rata-rata persentase yaitu 100% dikategorikan sangat kompeten berarti

aspek kualifikasi pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah sesuai dengan

Permendiknas No. 26 Tahun. 2008. Kompetensi Kepribadian SMP Negeri 13

Pekanbaru memiliki rata-rata persentase 85,16% dikategorikan sangat kompeten

berarti telah sesuai dengan Permendiknas No. 26 Tahun. 2008. Kompetensi sosial

pada SMP Negeri 13 Pekanbarun diperoleh rata-rata persentase yaitu 80,35%

dikategorikan kompeten berarti kompetensi sosial pada SMP Negeri 13 Pekanbaru

telah sesuai dengan Permendiknas No. 26 Tahun. 2008. Sedangkan untuk

kompetensi manajerial dengan rata-rata persentase 58,16% dengan kategori cukup

kompeten, karena kepala laboratorium tidak membagi tugas teknisi dan laboran

disebabkan tidak adanya tenaga teknisi dan laboran tersebut, sehingga kompetensi

manajerial masih kurang memenuhi standar Permendiknas.

Dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru pengelola SMP Negeri 13

Pekanbaru tahun ajaran 2017/2018 setelah dilakukan perhitungan, diperoleh

persentase tertinggi pada indikator 1 yaitu kepala laboratorium sekolah dengan

persentase rata-rata sebesar 100% berada pada kategori sangat kompeten yang

berarti bahwa pengelola laboratorium pada SMP Negeri 13 Pekanbaru telah

memiliki kemampuan yang lebih dan tepat dengan kriteria yang diharapkan

(sangat mampu) serta cakap dalam melaksanakan tugas.

Secara keseluruhan bahwa kompetensi guru pengelola laboratorium IPA

berdasarkan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 pada SMP Negeri 13

Pekanbaru Tahun Ajaran 2017/ 2018 dari keseluruhan indikator didapatkan

persentase sebesar 70,48% dan berada pada kategori kompeten.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Safitri (2017)

tentang standarisasi laboratorium biologi dalam proses pembelajaran di SMA

Negeri Se-Kecamatan Marpoyan Damai Tahun Ajaran 2016/ 2017 dikategorikan

sangat baik dengan nilai presentase sebesar 88,1%. Selain itu juga hasil penelitian

Page 107: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1

148

sebelumnya yang telah dilakukan tentang tingkat kompetensi guru dalam

pengelolaan laboratorium IPA di SMPN Kota Pekanbaru tahun ajaran 2014/ 2015

dikategorikan sangat kompeten dengan persentase 89,23% (Wahyuni, 2015).