BAB 3 Hipertiroid
description
Transcript of BAB 3 Hipertiroid
BAB 3
PENUTUP
Tiroid merupakan suatu kelenjar murni berbentuk kupu-kupu. Kelenjar
tiroid memiliki 2 lobus yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh istmus yang
tipis dibawah kartilago krikoidea di leher. Status fungsional kelenjar tiroid dapat
dipastikan dengan perantaraan tes-tes fungsi tiroid yakni kadar total tiroksin dan
triyodotironin serum, tiroksin bebas, kadar TSH serum, ambilan yodium
radioisotop (RAI).
Hipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipergunakan, dan maknanya
sering dipertukarkan. Tirotoksikosis tidak selalu terkait dengan hiperfungsi dari
kelenjar tiroid, sedangkan hipertiroid merupakan kondisi klinik terkait dengan
peningkatan hormon tiroid yang terkait dengan peningkatan hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang berefek pada jaringan tubuh. Penyebab
tersering dari hipertiroid adalah penyakit Graves. Insiden hipertiroidisme pada
wanita sekitar 0,4 kasus pada tiap 1000 per tahun, pada laki-laki sekitar <25% dari
wanita.
Pasien hipertiroidisme seringkali mengeluhkan pertama kali penyakitnya
terkait hal-hal yang disebabkan oleh bukan penyakit tiroid, misalnya rasa lelah
menghadapi keluarga atau pekerjaan atau tanggung jawab yang biasa dihadapinya,
tidak tahan terhadap udara panas, penurunan berat badan padahal jumlah makan
sudah cukup, sesak dan berdebar saat melakukan olahraga rutin. Dalam
penegakan diagnosis dapat dengan menggunakan indeks Wayne. Penatalaksanaan
hipertiroidisme yakni tirostatika (OAT – obat anti tiroid), pembedahan
38
tiroidektomi subtotal sesudah terapi propiltiourasil prabedah, serta pengobatan
dengan yodium radioaktif (RAI).
Suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat dan mengancam
jiwa. Umumnya timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves atau struma
multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus : infeksi, operasi,
trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stres emosi, penghentian obat
anti-tiroid, terapi I131, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit
cerebrovaskular/stroke, palpasi tiroid terlalu kuat. Kecurigaan akan terjadi krisis
apabila terdapat triad 1). Menghebatnya tanda tirotoksikosis 2). Kesadaran
menurun dan 3). Hipertermia. Apabila terdapat triad maka kita dapat meneruskan
dengan menggunakan skor indeks klinis krisis tiroid dari Burch-Wartosky. Skor
menekankan 3 gejala pokok : hipertermia, takikardia dan disfungsi susunan saraf.
Pada kasus toksikosis pilih angka tertinggi, >45 highly suggestive, 25-44
suggestive of impending storm, dibawah 25 kemungkinan kecil.
39