BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab...

68
51 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Brew Indonesia adalah sebuah perusahaan national coffee retail chain shop (kopi ritel lokal) yang didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Mei 2004 berdasarkan surat izin perdagangan no : 01707/1.824.51. Karena perusahaan ini bertujuan untuk go international maka toko penjualannya diberi nama Brew&Co. PT. Brew Indonesia didirikan atas prakarsa dari beberapa orang sahabat, yang akhirnya dimiliki oleh satu orang yaitu Ayodhya Glenardi. Toko Brew&Co pertama kali terdapat di Cilandak TownSquare Jakarta Selatan. Pada awalnya penjualan PT. Brew Indonesia hanya minim sekali, akan tetapi lambat laun dengan mendengarkan input dari pelanggan dan pengembangan serta promosi yang tersebar, maka PT. Brew Indonesia dapat meningkatkan penjualannya. Dan sampai saat ini, PT. Brew Indonesia sudah memiliki 10 toko yang dioperasikan tersebar di wilayah Jakarta dan Surabaya. Bisnis utama PT. Brew Indonesia ini adalah menjual food and beverages (makanan dan minuman) terutama kopi dan juga mengimpor bahan baku yang mempunyai kualitas terbaik yang dibutuhkan untuk membuat minuman-minuman yang terdapat dalam menu produk. Menu yang ditawarkan oleh PT. Brew Indonesia mencakup beberapa jenis minuman, dan beberapa jenis makanan khas olahannya. Antara lain jenis makanan appetizer, makanan tradisional, makanan internasional, pasta dan lasagna, salad dan soup, cakes dan pastries, dan whole cakes.

Transcript of BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab...

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

     

  51 

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan

PT. Brew Indonesia adalah sebuah perusahaan national coffee retail chain

shop (kopi ritel lokal) yang didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Mei 2004

berdasarkan surat izin perdagangan no : 01707/1.824.51. Karena perusahaan ini

bertujuan untuk go international maka toko penjualannya diberi nama Brew&Co.

PT. Brew Indonesia didirikan atas prakarsa dari beberapa orang sahabat, yang

akhirnya dimiliki oleh satu orang yaitu Ayodhya Glenardi. Toko Brew&Co pertama

kali terdapat di Cilandak TownSquare Jakarta Selatan.

Pada awalnya penjualan PT. Brew Indonesia hanya minim sekali, akan

tetapi lambat laun dengan mendengarkan input dari pelanggan dan

pengembangan serta promosi yang tersebar, maka PT. Brew Indonesia dapat

meningkatkan penjualannya. Dan sampai saat ini, PT. Brew Indonesia sudah

memiliki 10 toko yang dioperasikan tersebar di wilayah Jakarta dan Surabaya.

Bisnis utama PT. Brew Indonesia ini adalah menjual food and beverages

(makanan dan minuman) terutama kopi dan juga mengimpor bahan baku yang

mempunyai kualitas terbaik yang dibutuhkan untuk membuat minuman-minuman

yang terdapat dalam menu produk. Menu yang ditawarkan oleh PT. Brew

Indonesia mencakup beberapa jenis minuman, dan beberapa jenis makanan khas

olahannya. Antara lain jenis makanan appetizer, makanan tradisional, makanan

internasional, pasta dan lasagna, salad dan soup, cakes dan pastries, dan whole

cakes.

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

52 

 

     

3.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Tentunya perusahaan ini mempunyai visi, misi, tujuan sebagai pedoman

kerja yang memberikan arah atas hasil kerja atau tujuan aktivitas yang

diharapkan. berikut adalah visi dan misi PT. Brew Indonesia.

Visi Perusahaan

Visi PT. Brew Indonesia adalah menjadikan salah satu penjual kopi ritel lokal

terkemuka dan paling terkenal.

Misi Perusahaan

1. PT. Brew Indonesia memberikan kenyamanan pelanggannya dengan

memberikan produk-produk asli serta tempat yang nyaman.

2. Fokus pada kebutuhan pelanggan dengan memberikan kualitas

terbaik dari PT. Brew Indonesia.

3. Citra perusahaannya berkembang menjadi trend tidak menjadi

penganut.

4. Membangun loyalitas pelanggan untuk memperluas bisnis

perusahaan.

5. memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa perusahaan ini

adalah kopi ritel lokal “buatan Indonesia” dengan menyediakan

kualitas kopi internasional serta pelayanan yang terbaik.

Tujuan Perusahaan

Tujuan didirikannya PT. Brew Indonesia adalah agar Indonesia memiliki

coffee retail chain yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan coffee retail

chain luar negeri.

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

53 

 

     

3.1.2 Lokasi Perusahaan

Saat ini PT. Brew Indonesia memiliki 1 kantor pusat dan beberapa toko

yang tersebar di daerah Jakarta dan Surabaya, berikut antara lain :

kantor pusat

Alamat : Rukan Fatmawati Mas Blok III / 311 , Jl. RS. Fatmawati Kav. 20 Jakarta 12430

Telepon : (021) 765 9201 – 765 9245

Fax : (021) 7591 3953

Toko-toko Brew and Co

1. Jakarta

• Brew&Co Cilandak Town Square

Alamat : Ground Floor Unit 30 - 32 , Jl. TB. Simatupang Kav. 17 Jakarta 12430

Telepon/Fax : (021) 7592 0364

• Brew&Co Menara Kebon Sirih

Alamat : Menara Kebon Sirih 1st Floor , Suite 102 , Jl. Kebon Sirih Kav. 17 - 19 Jakarta 10340

Telepon/Fax : (021) 3910 222

• Brew&Co Menara Dea

Alamat : Ground Floor Kav. E4.3 No. 1 , Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950

Telepon : (021) 576 0939

Fax : (021) 576 0938

• Brew&Co Arkadia

Alamat : Tower E Ground Floor , Jl. TB. Simatupang Kav. 88 Jakarta 12430

Telepon : (021) 7883 8707

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

54 

 

     

• Brew&Co Senayan City

Alamat : Urban Kitchen Senayan City Lt. 5 Unit # 5 - 01 Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta 10270

Telepon : (021) 9914 0190

• Brew&Co Graha Inti Fauzi

Alamat : Jl. Buncit Raya No. 22 , Jakarta 12510

Telepon : (021) 7918 1970

• Brew&Co Supermall Karawaci

Alamat : Foodmart Gourmet (Basement) Lippo Karawaci - Tangerang

Telepon : (021) 546 2453

2. Surabaya

• KELT Jl. Jawa No. 34

Telepon : (031) 9133 4755

• KELT Jl. Jemur Sari No. 56

Telepon : (031) 9133 4756

• KELT Graha Family Timur I/63

Telepon : (031) 9133 4757

3.1.3 Produk dan Jasa PT. Brew Indonesia

PT. Brew Indonesia menyediakan produk makanan dan minuman yang

berkualitas serta memberikan jasa pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada

pelanggannya, yaitu :

1. Produk minuman :

• Espresso Traditions : 5 macam rasa

• Hot Brew : 7 macam rasa

• Cold Brew : 9 macam rasa

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

55 

 

     

• Heavy Brew : 8 macam rasa

• Ice Brew : 16 macam rasa

• Hot Chocolate Drinks : 8 macam rasa

• Ice Chocolate Drinks : 9 macam rasa

• Ice Brew (Non Diary) : 4 macam rasa

• Natural Fruit Juices : 3 macam rasa

• Special Mixed Juices : 6 macam rasa

• Tea Addict : 7 macam rasa

• Sonnentor Tea : 18 macam rasa

2. Produk makanan utama :

• Appetizer - Light Meal : 9 macam rasa

• Indonesian Specialities : 9 macam rasa

• International Specialities : 7 macam rasa

• Pasta & Lasagna : 7 macam rasa

• Salad & Soup : 7 macam rasa

3. jenis kue dan makanan ringan :

• Cakes & Pastries : 19 macam rasa

• Whole Cakes : 14 macam rasa

• Grab and Go :

- Makanan : 8 macam

- Minuman : 3 macam

4. Jasa pelayanan paket :

• Paket Brew&Co Coffee Break

• Paket Buffet Brew&Co

• Paket Perkawinan

• Paket Dapoer Poetri

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

56 

 

         

3.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 : Struktur Perusahaan

Sumber : PT. Brew Indonesia

Direktur Utama

Direktur

Sekertaris Perusahaan

Manajer Humas & Pemasaran

Manajer SDM

Manajer Operasional

Manajer Akuntansi

Manajer Keuangan

Manajer Kreatif Desain

Manajer Pengembangan Bisnis

Staff Penjualan Staff Penyelia

Penjualan

Barista dan Partner

Staff Staff Departemen Pembelian

Messenger Pergudangan

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

57 

 

         

3.1.5 Tugas dan Wewenang

1. Direktur Utama

• Mengatur keseluruhan perusahaan.

• Mengambil keputusan yang dinilai penting demi kelangsungan citra

kesejahteraan perusahaan.

Seperti : untuk membuka outlet baru, untuk mengatur semua negoisasi.

2. Sekertaris Perusahaan

• Mengatur semua kepentingan administrasi perusahaan.

Seperti : menerima atau mengirim surat-surat, e-mailing, dan

sebagainya.

3. Direktur

• Mengatur rumah tangga perusahaan sehari-hari.

• Director bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dan

Direktur Utama bertanggung jawab kepada Pemilik Perusahaan.

• Harus mengetahui apa yang sedang terjadi di perusahaannya sehari-hari.

• Dapat menjadi decision Maker pada saat Direktur Utama berhalangan

datang dalam suatu rapat atau pertemuan.

• Semua manajer me-report laporannya masing-masing kepada direktur.

4. Manajer-manajer

PT. Brew Indonesia memiliki 7 Manajer beserta tugasnya masing-masing:

1) Manajer Humas dan Pemasaran

• Humas lebih mengutamakan berhubungan baik dengan pelanggan.

Supaya pelanggan lebih dapat setia dan merasa bahwa pelanggan

mendapatkan timbal balik dari perusahaan.

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

58 

 

         

• Sedangkan dalam Pemasaran, lebih mempromosikan PT. Brew

Indonesia itu sendiri. Perusahaan ini bekerjasama dengan beberapa

Bank, radio, station TV dan sebagainya.

• Manajer Humas dan Pemasaran memiliki 4 staf penjualan.

Perusahaan ini tidak hanya mengandalkan penjualan dalam toko,

namun mereka juga mempunyai tim penjualan yang tugasnya adalah

melakukan penjualan panggilan ke perusahaan lain di luar perusahaan

dan juga melakukan presentasi-presentasi sehingga banyak paket-

paket pesta yang dapat dijual oleh perusahaan. Seperti, coffee maker

yang dapat di sewa, cakes, bahkan cookies.

2) Manajer Sumber Daya Manusia (SDM)

• Mengatur semua gaji, hubungan dengan semua karyawan, dan

keuntungan perusahaan.

• Menjaga kesejahteraan karyawan. Tentu saja mengatur jamsostek,

mengatur untuk interview dan sebagainya.

3) Manajer Operasional

• mengepalai 10 outlet PT. Brew Indonesia dengan dibawahnya

langsung ada Penyelia Penjualan.

• Mengecek ulang semua toko dalam keadaan sesuai standar. Semua

resep dan semua makanan dan minuman adalah sesuai qualitasnya.

• Kebutuhan sehari-hari dari toko termasuk laporan dari barista, dan

pelayan semua melalui Penyelia Penjualan, kemudian langsung ke

Manjer Operasional.

• Perusahaan ini menyebut semua staff yang berkerja di toko adalah

partner. Dan perusahaan ini membedakannya partners dan barista.

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

59 

 

         

4) Manajer Akuntansi

• Membuat laporan ulang untuk laporan sehari-hari dan skala kurs

keuangan perusahaan, kemudian memberikan laporan tersebut

kepada direktur.

• Mengatur persediaan dan semua keuangan, pengeluaran sehari-hari

termasuk kasir dan lain-lain.

5) Manajer Keuangan

• Mengatur anggaran belanja, neraca perusahaan dengan melakukan

pengecekan ulang agar semuanya layak.

6) Manajer Kreatif Desain

• Hanya memiliki satu staff.

• Bertanggung jawab untuk semua cetakan, material promotion yang

ada di toko PT. Brew Indonesia. Seperti membuat kemasan, desain

poster, promotion table, sampai brosur.

• Semua tugasnya menunggu persetujuan dari Manajer Humas dan

Pemasaran dan Direktur. Kemudian Manajer Kreatif Desain

menghubungi staff untuk mempersediakan semua kebutuhan untuk

melakukan percetakan dan sebagainya.

• Harus bertanggung jawab dalam membagikan macam-macam bentuk

promosi. Dan harus mengetahui jumlahnya berapa saja yang masuk

ke toko-toko.

• Semua percetakan dan material promotion yang berbentuk visual

ataupun cetak merupakan tugas dari Manajer Kreatif Desain.

7) Manajer Pengembangan Bisnis

• Berfungsi untuk membantu dalam visi legal.

• Merancang semua perkembangan perusahaan.

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

60 

 

         

• Memiliki beberapa bagian :

a. Departemen Pembelian

- Berhubungan langsung dengan pemasok

- Untuk pemesanan dan peralokasian distribusi ke masing-

masing outlet.

b. Messenger

- Pembagian kerja messenger yang harus keluar dari outlet,

jadwalnya dipegang oleh Manajer Pengembangan Bisnis.

c. Pergudangan

- Memiliki gudang penyimpanan semua bahan-bahan

makanan yang diluar dari pemasok. kemudian dikirim ke

kantor pusat, setelah itu dikirim ke semua outlet PT. Brew

Indonesia.

- Tugas utama dari pergudangan adalah harus bertanggung

jawab dalam semua kode, barang, produksi, kadaluarsa

dan sebagainya, dimana semuanya harus tahu mana yang

masih dapat digunakan mana yang tidak.

- Melakukan persiapan ulang sebelum diantarkan oleh

messenger ke outlet-outlet adalah tanggung jawab

pergudangan.

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

61 

 

         

3.1.6 Proses Bisnis

3.1.6.1 Proses Bisnis Pemasaran Sistem Berjalan

Gambar 3.2 : Proses Bisnis Pemasaran

Dalam melakukan pemasaran produk dan jasa, PT. Brew Indonesia memiliki dua strategi

yang disusun secara bertahap, yaitu sebagai berikut :

1. Pemasaran produk PT. Brew Indonesia

a. Bagian pemasaran melakukan kerjasama dengan berbagai macam media

dalam penyebaran pemasaran perusahaan. Media-media yang menjadi

sarana untuk pemasaran PT. Brew Indonesia adalah sebagai berikut :

media cetak (majalah, koran, dan tabloid)

website internal maupun eksternal

sms blast

radio

 

Melakukan pemasaran program paket PT. Brew

Indonesia

tim penjualan Bekerjasama dengan Event Organizer (EO) 

Pemasaran produk

Pemasaran program

paket

Bagian pemasaran

bekerjasama dengan perusahaan media

calon pelanggan 

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

62 

 

         

stasion TV

kabelvision

penyebaran pamflet

mengikuti Food and Beverages Convention

bekerjasama dengan program Bank

b. Setelah melakukan perjanjian kepada semua pihak media, iklan-iklan

tersebut akan disebarkan kepada calon pelanggan.

c. Kemudian setelah penyebaran pemasarannya sudah aktif, calon pelanggan

akan merespon kembali, apakah ia tertarik akan mendatangi atau membeli

produk dari PT. Brew Indonesia atau sebaliknya.

2. Pemasaran Program Paket PT. Brew Indonesia

a. Bagian pemasaran membuat penyusunan program paket, kemudian

melakukan kerjasama dengan Event Organizer (EO). Karena di dalam

program paket ini membutuhkan EO untuk mengatur suatu acara. Tetapi

pelanggan dapat menentukan untuk menggunakan EO atau tidak.

b. Kemudian bagian pemasaran melakukan pemasaran program paket PT.

Brew Indonesia, antara lain :

Brew&Co Coffee Break

Brew&Co Buffet Packages

Wedding Package

Paket Dapoer Poetri

3. Setelah itu, tim penjualan akan melakukan penyebaran program-program

paket tersebut dengan cara sebagai berikut :

Menghubungi kantor-kantor, apakah kantor tersebut membutuhkan

atau tidak.

Penyebaran iklan melalui website perusahaan.

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

63 

 

         

4. Kemudian setelah melakukan penyebaran iklan, calon pelanggan akan

memberikan respon kepada perusahaan apakah calon pelanggan tersebut

membutuhkan atau sebaliknya.

3.1.6.2 Sistem pemesanan secara langsung

Gambar 3.3 : Sistem pemesanan secara langsung

Dari gambar di atas, berikut adalah penjelasan sistem pemesanan secara langsung dari

toko PT. Brew Indonesia secara bertahap, yaitu :

1. Pelanggan berkunjung ke salah satu outlet PT. Brew Indonesia.

2. Pelayan melayani pelanggan dengan memberikan tempat kemudian pelayan

juga memberikan menu PT. Brew Indonesia kepada pelanggan untuk

memesan produk yang mereka inginkan.

3. Setelah pelanggan memilih produk yang mereka inginkan, pelayan mencatat

semua pesanan pelanggan.

4. Kemudian pelayan dapat memberikan pesanan pelanggan kepada chef atau

barista PT. Brew Indonesia untuk diproses didalam dapur.

Pelanggan memilih produk pembuatan produk

Bayar pelanggan menikmati produk pengantaran pesanan

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

64 

 

         

5. Setelah pesanan pelanggan selesai diproses, pelayan mengirim pesanannya

ke meja pelanggan menurut pesannya dan sudah dapat dinikmati.

6. Kemudian setelah pelanggan selesai, pelanggan dapat membayar semua

yang mereka pesan dengan dilayani oleh pelayan untuk menyampaikan

bayarannya.

3.1.6.3 Sistem pemesanan melalui telepon

Gambar di atas merupakan gambaran dari penjelasan sistem pemesanan secara

melalui telepon PT. Brew Indonesia. Berikut adalah penjelasannya :

1. pelanggan menghubungi PT. Brew Indonesia dengan menggunakan via

telepon untuk memesan yang mereka inginkan.

 

Staff marketing

Pelanggan menghubungi PT. Brew Indonesia

Operator PT. Brew Indonesia melayani pelanggan

Operator memberikan masing-masing tugas kepada :

chef

Deliveryman mengantarkan

pesanan pelanggan

bayar produk dengan

mentransfer melalui bank

Tipe pemesanan : diambil di outlet

pilihan pelanggan

atau

Bukti pembayaran dikirim ke outlet

melalui fax

Gambar 3.4 : Sistem pemesanan melalui telepon

Staff keuangan

Staff penjualan

Mengkonfirmasikan pelanggan, pesanan sudah dapat diantar / diambil

Pelanggan membayar produk

Pelanggan mengambil pesanan kemudian

melakukan pembayaran ditempat

Page 15: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

65 

 

         

2. Kemudian pelanggan akan dilayani oleh operator PT. Brew Indonesia yang

akan menanyakan biodata pelanggan dan pesanan tersebut ingin diantar

atau diambil dioutlet.

3. Lalu pelanggan akan memesan sebuah dan/atau beberapa produk PT. Brew

Indonesia dan operator mencatat pesanan pelanggan di tiga kertas, yang

masing-masing kertas tersebut akan dikirim ke bagian kitchen (dapur) untuk

pemrosesan produk, bagian keuangan untuk mencatat data penjualan, dan

bagian marketing untuk menyimpan data-data pelanggan.

4. Kemudian setelah selesai memesan, operator akan memberitahu jumlah

harga yang harus dibayar oleh pelanggan. dalam pembayarannya,

pelanggan dapat membayar langsung ditempat (cast on delivery). Selain itu

pelanggan juga dapat membayar dengan menggunakan layanan transfer

bank. Layanan ini, pelanggan memberikan bukti pembayarannya melaui fax

kepada kasir.

5. Setelah sudah diproses, produk yang dipesan dapat diambil di outlet atau

dapat dikirim oleh deliveryman ke tempat yang dituju.

Untuk pemesanan melalui via telepon, pelanggan hanya dapat

memesan produk whole cakes saja. Dan pemesanan ini berlaku di wilayah

Jakarta. Untuk daerah Jakarta Selatan, jasa pengiriman tidak dipungut

biaya, namun untuk diluar daerah Jakarta Selatan, akan dikenakan biaya

tambahan. Untuk waktu pelayanannya terbatas, yaitu pada saat Brew&Co

buka saja.

Page 16: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

66 

 

         

3.1.6.4 Sistem Pemesanan paket-paket PT. Brew Indonesia

Gambar 3.5 : Sistem Pemesanan Program Paket

Berikut adalah penjelasan dari gambar sistem pemesanan program paket PT. Brew

Indonesia :

1. Calon pelanggan menghubungi PT. Brew Indonesia dengan menggunakan

via telepon untuk mengetahui informasi-informasi mengenai program paket

PT. Brew Indonesia.

2. Kemudian staff pemasaran akan mencatat data-data calon pelanggan secara

detail terdahulu.

3. Setelah itu, pihak PT. Brew Indonesia akan mengirimkan surat penawaran

(berupa daftar-daftar paket) kepada pelanggan.

4. Kemudian melakukan negoisasi harga paket (khusus paket) antara

pelanggan dengan staff pemasaran.

Operator / Staff Penjualan

Mengirimkan surat penawaran

Pelanggan

Staff pemasaran bayar

Melakukan negoisasi harga

Setelah sejutu, pelanggan

mengisi formulir

Pelanggan melakukan

pembayaran

menghubungi

Memberikan informasi

Page 17: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

67 

 

         

5. Lalu pelanggan dapat melakukan pengisian formulir yang diberikan oleh PT.

Brew Indonesia untuk tanda bukti dalam persetujuan antara pelanggan

dengan pihak PT. Brew Indonesia.

6. Kemudian setelah pelanggan selesai mengisi formulir, pelanggan dapat

melakukan pembayaran yang sudah disepakati antara duabelah pihak.

7. Pelanggan sudah dapat menikmati produk dan jasa dari PT. Brew Indonesia.

3.2 Analisis 5 Kekuatan Porter PT. Brew Indonesia

Untuk mengetahui kondisi bisnis pada PT. Brew Indonesia, dapat dianalisa dengan

menggunakan metode 5 kekuatan Porter (Porter’s five Forces Model). Dalam metode ini,

dapat menentukan daya tarik laba jangka panjang dari suatu pasar atau segmen pasar.

Berikut adalah uraian metode 5 kekuatan Porter :

Gambar 3.6 : Analisis 5 Kekuatan Porter PT. Brew Indonesia

Ancaman produk substitusi :

- PT. Boost Jus Indonesia

- Tea Addict Lounge

- Rumba Juice

- Quickly

Pesaing PT. Brew Indonesia :

- PT. Santos Jaya Abadi

- PT. Boga Citra Cemerlang

- PT. Trans Coffee

- PT. Nutraco Pratama Indonesia

- PT. Sari Coffee Indonesia

- PT. Boga Rembilan

Pemasok :

‐ PT. Nirwana Lestari

‐ PT. Dunia Baru

‐ PT. Arwen

‐ PT. Pandu Rasa

Ancaman Pesaing Baru :

‐ PT. Nutraco Pratama Indonesia

‐ PT. Boga Citra Cemerlang

Pembeli :

‐ Pelanggan

‐ Kantor-kantor

‐ Penyelenggara acara

Page 18: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

68 

 

         

1. Ancaman masuknya pesaing baru

Didalam industri kuliner, sangat besar sekali kemungkinan datangnya pesaing-

pesaing baru pada perusahaan yang sejenis seperti PT. Brew Indonesia.

Perusahaan yang menjadi ancaman pesaing baru adalah PT. Nutraco Pratama

Indonesia (Mister Bean Coffee) dan PT. Boga Citra Cemerlang (Black Canyon

Coffee). Ancaman pendatang baru ini, memberikan dorongan pada PT. Brew

Indonesia untuk selalu memperhatikan rasa, tampilan, kemasan, sampai dengan

banyaknya varian rasa yang jualnya dan perusahaan ini juga senantiasa

mengusahakan pengembangan produk, seperti ada variasi minuman baru, whole

cakes, hampers, dan cookies.

2. Persaingan di antara perusahaan sejenis (Competitor)

Persaingan antarperusahaan sejenis di industri Food and Beverages sudah

meluas di Indonesia. Pada PT. Brew Indonesia yang menjadi pesaing sejenis

adalah semua coffee shop chain yang memiliki jenis produk minuman dan

dessert. Pesaing tidak hanya dari luar negeri saja, melainkan dalam negeri juga

memiliki kualitas yang baik juga. Perusahaan sejenis yang menjadi pesaing PT.

Brew Indonesia adalah PT. Santos Jaya Abadi (excelso), PT. Nutraco Pratama

Indonesia (Mister Bean Coffee), PT. Boga Citra Cemerlang (Black Canyon

Coffee), PT. Trans Coffee (Coffee Bean), PT. Sari Coffee Indonesia (Starbucks

Coffee), dan PT. Boga Rembilan (Dome).

3. Ancaman dari produk substitusi atau pengganti

Perusahaan lain yang produknya sebagai substitusi atau pengganti juga

merupakan ancaman yang cukup kuat, karena pasar ini dipenuhi dengan banyak

pemain. Semua ini tergantung selera pelanggan untuk memilih dan loyal

terhadap satu merk tertentu atau beralih ke substitusi merk yang lain. Yang

Page 19: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

69 

 

         

menjadi produk pengganti bagi PT. Brew Indonesia adalah PT. Boost Jus

Indonesia (Boost Juice), Tea Addict Lounge, Quickly, dan Rumba Juice.

4. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok

PT. Brew Indonesia saat ini didukung oleh hampir 25 pemasok (padi-padian,

sayur-mayur, stok ikan impor, dan sebagainya). Bagi PT. Brew Indonesia para

pemasok merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menunjang

berjalannya proses jual-beli dengan baik. Para pemasok itu antara lain PT.

Nirwana Lestari, PT.Dunia Baru, PT. ARWEN, PT. Pandu Rasa, dan sebagainya.

Karena PT. Brew Indonesia memiliki banyak toko dan pembeli dalam jumlah

besar, maka kekuatan tawar menawar perusahaan ini pun kuat dalam arti dapat

menegosiasikan berbagai susunan pembayaran agar dapat menguntungkan bagi

keduabelah pihak.

5. Kekuatan tawar-menawar dari pembeli

PT. Brew Indonesia hanya memberikan tawar-menawar kepada pelanggan dalam

program paket saja. Tetapi tidak untuk tawar-menawar dalam produk, karena

semua produk sudah merupakan harga tetap yang sudah ditentukan oleh PT.

Brew Indonesia. Yang menjadi pembeli PT. Brew Indonesia adalah pelanggan-

pelanggan PT. Brew Indonesia. Selain itu juga kantor-kantor, dan penyelenggara

acara yang membutuhkan jasa pelayanan dalam program paket.

Dari hasi analisis di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari 5 (lima) kekuatan

Porter pada PT. Brew Indonesia adalah mengetahui kondisi lingkungan bisnis disekitarnya

pada saat ini. PT. Brew Indonesia memiliki kekuatan dari masing-masing ke-lima

kekuatan Porter tersebut, sehingga PT. Brew Indonesia sebaiknya selalu memperhatikan

kondisi lingkungan bisnisnya.

Page 20: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

70 

 

         

3.3 Analisis 7 Stages of Internet Marketing

Analisis yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan e-marketing adalah

dengan menggunakan metode “7 stages of internet marketing”. Analisis tersebut

akan dibahas sebagai berikut :

3.3.1 tahap 1 : Framing The Market Opportunity (Membentuk Peluang Pasar)

Pada tahap awal ini, terdapat 6 langkah metodologi akan membantu dalam

mengevaluasi dan menganalisis peluang pasar, yaitu :

3.3.1.1 Mengidentifikasi Peluang Dalam Value System Baru Atau yang ada

• Pengguna internet yang semakin meningkat

Internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet

kita dapat mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia

dengan cepat dan mudah. Kebutuhan internet yang sangat penting

sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang selalu

meningkat di seluruh dunia. Hal ini terbukti dari penelitian statistik

terakhir, total pengguna internet di dunia adalah mencapai 1,596,270,108

orang. Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet meningkat mencapai

25,000,000 orang dari penelitian terakhir

(http://www.internetworldstats.com/stats3.htm). Berikut adalah tabel

penggunaan internet dan populasi statistik di di Indonesia.

Tabel 3.1 : Penggunaan internet dan populasi statistik di Indonesia

Tahun Pelanggan Pemakai

1998 134.000 512.000

1999 256.000 1.000.000

Page 21: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

71 

 

         

2000 400.000 1.900.000

2001 581.000 4.200.000

2002 667.002 4.500.000

2003 865.706 8.080.534

2004 1.087.428 11.226.143

2005 1.500.000 16.000.000

2006 1.700.000 20.000.000

2007 2.000.000 25.000.000

Sumber (Apjii, 2009)

• Penggunaan internet sebagai sarana pemasaran dan penjualan baik

produk maupun jasa

Internet memiliki fungsi berbagai macam, salah satunya adalah sebagai

produk maupun jasa suatu bisnis dengan jangkauan luas untuk

mengembangkan calon-calon pelanggan potensial tanpa batasan waktu

maupun batasan ruang. Dengan pemasaran melalui website perusahaan,

pengguna atau calon pelanggan dapat secara cepat memperoleh informasi

tentang produk yang ditawarkan.

• Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap makanan dan minuman

Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia.

Walaupun makanan dan minuman yang ditawarkan mengikuti budaya

kebarat-baratan, tetapi warga Indonesia sudah tidak asing lagi untuk

mengkonsumsinya. Maka dari itu, PT. Brew Indonesia memiliki peluang

yang cukup tinggi untuk pemasaran melalui website perusahaan dalam

mengembangkan e-marketing yang sudah ada.

Page 22: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

72 

 

         

3.3.1.2 Mengidentifikasi Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi

Menurut manajer humas dan pemasaran dari PT. Brew Indonesia, kebutuhan

pelanggan yang belum terpenuhi dalam website PT. Brew Indonesia adalah :

1) Pengguna belum mendapatkan fasilitas pemesanan secara online yang

dapat memudahkan calon pelanggan untuk memesan dengan tidak

dibatasi waktu dan tempat.

2) Belum tersedianya sarana untuk berinteraksi antar pelanggan dengan

perusahaan. Hal ini diharapkan agar dapat membangun komunikasi yang

baik.

3) Informasi yang tersedia pada website PT. Brew Indonesia jarang di

update, sehingga pengguna kurang up-to-date mengenai informasi terbaru

dari perusahaan.

3.3.1.3 Menentukan Segmentasi Target Pasar

1) Geografis

Target segmen PT. Brew Indonesia adalah seluruh wilayah Indonesia,

terutama Jakarta dan Surabaya. Namun tidak menutup kemungkinan

perusahaan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bisnis

dalam memperluas jangkauan pasar menjadi perusahaan yang Go

International.

2) Demografis

PT. Brew Indonesia memiliki target segmen konsumen berdasarkan

demografis adalah semua pencinta kopi dan bagi orang-orang yang

memiliki cita rasa tinggi. Sasaran pelanggan adalah peminum kopi berusia

antara 15 sampai 40 tahun, pria maupun wanita, dan mencakup semua

profesi.

3) Psikografis

Page 23: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

73 

 

         

Target pasar PT. Brew Indonesia berdasarkan psikolografis adalah orang

kelas menengah keatas. Dikarenakan bahan baku pada PT Brew Indonesia

merupakan produk impor yang relatif mahal, maka untuk penetapan harga

produk dalam penjualannya juga relatif mahal. Penetapan harga minimum

yang berkisar Rp. 16.000/porsi dan makanan berkisar Rp. 23.800/porsi.

3.3.1.4 Mengidentifikasi Sumber Daya Perusahaan

1) Customer Facing

• PT. Brew Indonesia memiliki nama merk yang sudah dikenal sejak

tahun 2004 dan citra nama merk tersebut sudah cukup baik dimata

masyarakat luas. Hal ini merupakan suatu keunggulan tersendiri bagi

perusahaan dan dapat memberikan suatu motivasi untuk selalu

memberikan yang terbaik untuk pelanggannya.

• Untuk penyebaran pemasarannya, PT. Brew Indonesia bekerjasama

dengan beberapa media dalam melakukan promosi guna

meningkatkan penjualan PT. Brew Indonesia.

• Daerah pemasaran yang disebarkan oleh PT. Brew Indonesia ada 2

macam, yaitu secara offline maupun online. Untuk offline, pemasaran

disebarkan di dua kota besar yaitu kota Jakarta dan kota Surabaya.

Sedangkan secara online, pemasaran dilakukan melalui webite

perusahaan yang semua calon pelanggan atau pelanggan

mendapatkan informasi-informasi produk dan jasa PT. Brew

Indonesia.

• PT. Brew Indonesia memberikan pelatihan kepada staf-staf penjualan,

supaya pelanggan mendapatkan kenyamanan dalam pelayanan PT.

Brew Indonesia itu sendiri. Hal ini menjadi nilai plus bagi pelanggan

dan banyak kemungkinan pelanggan akan kembali lagi.

Page 24: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

74 

 

         

2) Internal

• PT. Brew Indonesia memiliki staf-staf yang cukup berpengalaman di

bidangnya masing-masing. Maka hal ini merupakan aset terpenting

dalam suatu perusahaan supaya dapat selalu menjaga citra

perusahaan untuk pelanggan-pelanggannya.

• PT. Brew Indonesia menggunakan teknologi telepon/fax dan

komputer yang hampir semua pengguna komputer terhubung saluran

internet. Pada sistem pembayaran (kasir), PT. Brew Indonesia

menggunakan software Visto.

3) Upstream

Dalam hubungan antara mitra kerjanya, PT. Brew Indonesia selalu

memberikan keuntungan satu sama lain. Sampai saat ini, PT. Brew

Indonesia sudah bekerjasama dengan hampir 25 pemasok. Antara lain

adalah Nirwana Lestari, Dunia Baru, ARWEN, Pandu Rasa dan lain-lain.

Kemudian untuk keperluan promosinya, PT. Brew Indonesia bekerjasama

dengan beberapa pihak antara lain adalah media cetak (majalah, free

mags, Koran, tabloid), website intern maupun ekstern, sms blast, radio, tv,

kabelvision, percetakan, Bank-bank, dan event organizer.

3.3.1.5 Memperkirakan Persaingan, Teknologi, dan Keuangan Perusahaan

1. Competitive Intensity (Kekuatan Kompetitif)

Page 25: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

75 

 

         

Gambar 3.7 : Pesaing PT. Brew Indonesia

PT. Brew Indonesia memiliki banyak persaingan di industri kuliner, baik secara

direct (langsung) maupun indirect (tidak langsung), yaitu sebagai berikut :

a) Direct Competitor (Pesaing Langsung)

Yang merupakan direct competitor PT. Brew Indonesia adalah PT. Santos

Jaya Abadi (excelso) , PT. Nutraco Pratama Indonesia (Mister Bean

Coffee) , PT. Boga Citra Cemerlang (Black Canyon Coffee) , PT. Trans

Coffee (Coffee Bean) , PT. Sari Coffee Indonesia (Starbucks Coffee) , dan

PT. Boga Rembilan (Dome).

b) Indirect Competitor (Pesaing Tidak Langsung)

PT. Brew Indonesia memiliki 2 macam Pesaing tidak langsung, yaitu :

• Substitute Producers (Pengganti Produsen)

PT. Secret Recipe Indonesia (Secret Recipe) dan PT. Jco Donuts

& Coffee (J.co Donuts & Coffee) adalah merupakan perusahaan

yang bergerak dalam industri yang berbeda, tetapi menghasilkan

 

 

Direct competitor

Indirect Competitor

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Citra

Cemerlang

PT. Trans Coffee

PT. Boga Rembilan

PT. Santos Jaya Abadi

Rumba Juice

Tea Addict Lounge

PT. Boost Jus Indonesia

Quickly

PT. Boga Citra Cemerlang

PT. Coffee Indonesia

PT. Secret Recipe

Indonesia 

PT. Jco Donuts & Coffee 

Page 26: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

76 

 

         

produk dan layanan yang menyediakan minuman kopi yang

produk dan fungsinya mirip dengan produk yang ditawarkan PT.

Brew Indonesia.

• Adjacent Competitor (Berdekatan dengan Kompetitor)

PT. Boost Jus Indonesia (Boost Juice Bars), Tea Addict Lounge

Rumba Juice, dan Quickly adalah perusahaan yang produk dan

jasanya merupakan substitusi secara langsung bagi produk PT.

Brew Indonesia.

2. Dinamika Pelanggan

Tingkat dari kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi

Dari yang sudah dibahas sebelumnya, kebutuhan pelanggan yang belum

terpenuhi menurut manajer humas dan pemasaran dari PT. Brew

Indonesia yaitu :

• belum tersedianya fasilitas pemesanan produk secara online.

• Belum tersedianya fasilitas untuk berinteraksi antar pelanggan

dengan perusahaan.

• Informasi yang tersedia pada website PT. Brew Indonesia jarang di

update, sehingga pengguna kurang up-to-date mengenai informasi

terbaru dari perusahaan.

Tingkat interaksi dengan segmen-segmen konsumen

Tim penjualan memberikan informasi-informasi produk dan jasa dari PT.

Brew Indonesia dengan berbagai macam cara, yaitu untuk program

paket, tim penjualan mendatangi atau menghubungi kantor-kantor untuk

merekomendasikan program paket tersebut. Sedangkan untuk produk-

Page 27: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

77 

 

         

produknya, tim penjualan lebih memasarkannya dengan melalui berbagai

media. Dengan hal ini, tingkat interaksi pada PT. Brew Indonesia

merupakan interaksi yang baik dalam segmentasi konsumen.

Kemungkinan rata-rata pertumbuhan

Pertumbuhan pasar pada PT. Brew Indonesia dimasa yang akan datang

dapat diperkirakan meningkat. Hal ini karena, pada pertengahan tahun

pendapatan yang diperoleh sudah mencapai sekitar 20%. Dan ini

merupakan tantangan yang baik bagi PT. Brew Indonesia dalam

memperluas jaringan pemasaran maupun meningkatkan hubungan

dengan pelanggan.

3. Teknologi

kantor PT. Brew Indonesia menggunakan beberapa teknologi, yaitu sebagai

berikut :

1. Komputer 15 unit, dengan spesifikasi :

• Software : Microsoft Windows XP

• Hardware : Prosesor Intel Pentium 4

• Memory : 512 MB

• Harddisk : 80 GB

• Akses internet

2. Telepon 2 unit

3. Faximili 1 unit

4. Modem Internet 1 unit

Page 28: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

78 

 

         

5. Printer 5 unit

6. Scanner 1 unit

7. Mesin fotocopy 1 unit

8. Keuangan

Pendapatan yang diperoleh PT. Brew Indonesia setiap tahun semakin

meningkat. Di dalam pertumbuhan pasarnya pada tahun 2007 dapat

meningkat, hal ini karena PT. Brew Indonesia memperhatikan kebutuhan

pasar dengan memberikan kualitas produk terbaik dan juga memberikan

pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan, sehingga PT. Brew Indonesia

dapat menguasai sebagian besar pasarnya. Selain itu PT. Brew Indonesia juga

membuka 2 cabang baru di Jakarta. Dengan adanya cabang baru ini juga

merupakan sebab dari meningkatnya pendapatan pada tahun tersebut.

Sehingga pendapatan dari penjualan PT. Brew Indonesia dapat meningkat

65% pada tahun 2007. Sedangkan pada tahun 2008, pendapatan yang

diperoleh meningkat, namun tingkat pertumbuhannya menurun. Hal ini

karena, banyaknya kompetitor-kompetitor langsung maupun tidak langsung,

pengaruh tak langsung dari krisis moneter pada tahun 2007, adanya

kebutuhan pelanggan yang tidak terlayani, dan tidak adanya penambahan

jumlah pelanggan yang signifikan dibanding dari tahun 2007. Untuk

meningkatkan penjualan, PT. Brew Indonesia menambah segmen pasarnya

dengan membuka 1 outlet baru, yaitu di Surabaya. Maka pendapatan pada

PT. Brew Indonesia meningkat 22.5% pada tahun 2008.

Page 29: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

79 

 

         

Gambar 3.8 : Grafik Penjualan PT. Brew Indonesia pada tahun 2006 sampai

2008

3.3.1.6 Membuat Penilaian Go/No-Go

Dalam membuat penilaian ini, akan dijabarkan penjelasan dari analisis-analisis

yang dijadikan tolak ukur dalam penilaian Go/No-Go, yaitu sebagai berikut :

1) Competitive Vulnerability (Tingkat persaingan)

Berbisnis di industri kuliner terutama yang menawarkan produk olahan kopi

sudah sangat pesat di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa berkembang-

pesatnya gerai-gerai waralaba yang bertaraf internasional serta bertambahnya

industri-industri kuliner sejenis dari dalam negeri. PT. Brew Indonesia merupakan

salah satu industri kuliner yang memproduksi olahan kopi. Yang menjadi pesaing

PT. Brew Indonesia adalah PT. Santos Jaya Abadi (excelso), PT. Nutraco Pratama

Indonesia (Mister Bean Coffee), PT. Boga Citra Cemerlang (Black Canyon

Coffee), PT. Trans Coffee (Coffee Bean), PT. Sari Coffee Indonesia (Starbucks

Coffee), dan PT. Boga Rembilan (Dome). Maka dalam hal ini, analisis competitive

vulnerability bernilai positif dalam pengembangan implementasi e-marketing.

 65%

22.5%

Pend

apat

an

tahun

2006 2007 2008

Page 30: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

80 

 

         

Untuk itu dengan adanya pengembangan e-marketing pada website PT. Brew

Indonesia diharapkan dapat memperkuat daya saing terhadap kompetitornya.

2) Technical Vulnerability (tingkat teknikal)

Didalam proses pemasaran pada PT. Brew Indonesia, sudah memanfaatkan

fasilitas webite. Namun website tersebut belum berfungsi secara interaktif antar

perusahaan dengan konsumen. Dalam bidang sumber daya manusia, sebagian

besar sudah mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan komputer dengan

baik, tetapi untuk tenaga atau individu yang dapat mengoperasikan komputer

dengan kemampuan khusus dan siap beroperasi 24 jam itu belum dipunyai oleh

PT. Brew Indonesia. Maka hal ini bernilai netral dalam penerapan e-marketing

pada PT. Brew Indonesia.

3) Magnitude Of Unmet Needs (tingkat kebutuhan yang tidak terpenuhi)

Kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi dari website PT. Brew Indonesia

adalah belum tersedianya fasilitas pemesanan produk secara online, belum

adanya fasilitas untuk berinteraksi antara pelanggan dengan perusahaan, serta

informasi pada website jarang di update oleh perusahaan. Kebutuhan pelanggan

yang belum terpenuhi ini merupakan fitur-fitur pendukung untuk memenuhi

kebutuhan pelangan dalam website perusahaan dan diharapkan dapat

meningkatkan penjualan dan memperluas pasar. Maka hal ini dinyatakan positif

untuk melakukan pengembangan e-marketing pada website PT. Brew Indonesia.

4) Interaction Between Segments (hubungan antar segmen-segmen)

PT. Brew Indonesia membuat keanggotaan bagi pelanggan di salah satu situs

web jaringan sosial yang sedang popular saat ini, yaitu www.facebook.com.

Page 31: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

81 

 

         

Dalam website tersebut, pengguna atau pelanggan dapat berbagi informasi

mengenai perusahaan, mulai dari pengalaman pelanggan pada suatu produk

atau jasa, sampai kritik dan saran mengenai produk atau jasa dari pelanggan.

Dengan tersedianya fasilitas untuk berinteraksi antar pelanggan dengan

perusahaan, maka hal itu dapat membangun komunikasi yang lebih baik. Selain

itu dengan adanya kritik dan saran dari pelanggan, dapat mengetahui

kekurangan perusahaan dimata pelanggan, serta dapat memberikan suatu

inovasi baru bagi perusahaan. Oleh karena itu, dalam analisis ini dapat

dinyatakan positif untuk melakukan pengembangan implementasi e-marketing

pada website PT. Brew Indonesia. Hal ini agar pelanggan dapat memberikan

kritik dan saran secara langsung kepada perusahaan melalui website perusahaan.

5) Likely Rate Of Growth (tingkat pertumbuhan ekonomi)

Pertumbuhan ekonomi pada perusahaan PT. Brew Indonesia setiap tahunnya

mengalami peningkatan. Pendapatan yang diperoleh PT. Brew Indonesia pada

tahun 2007 meningkat sebesar 65% sedangkan pada tahun 2008 pendapatan

meningkat, tetapi hanya mencapai 22.5%. Hal ini karena tingkat pertumbuhan

pada perusahaan menurun. Maka dengan adanya pengembangan e-marketing

pada PT. Brew Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan pangsa pasarnya. Dari hal tersebut, PT. Brew Indonesia bernilai

positif dalam analisis likely rate of growth.

6) Technological Vulnerability (tingkat teknologi)

Teknologi yang mendukung dalam pengembangan e-marketing sudah dimiliki

oleh PT. Brew Indonesia, yaitu memiliki komputer yang terhubungkan saluran

internet. Namun pada website perusahaan saat ini, untuk penyimpanan sistem

database pelanggan, perusahaan belum menerapkannya. Maka analisis ini

Page 32: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

82 

 

         

bernilai netral untuk menerapkan pengembangan aplikasi e-marketing dalam

meningkatkan kepuasan pelanggan.

7) Market Size (luas pasar)

PT. Brew Indonesia mempunyai pasar di 2 kota besar, yaitu Jakarta dan

Surabaya. Pemasaran di kota Jakarta PT. Brew Indonesia memiliki 6 outlet,

sedangkan pemasaran di wilayah kota Surabaya memiliki 3 outlet. Namun pada

saat ini website perusahaan belum memberikan fasilitas kepada pelanggan untuk

berinteraksi dengan perusahaan melalui website, sehingga website tersebut

belum berfungsi secara maksimal dalam memperluas pemasaran. Oleh karena itu

diharapkan dengan adanya pengembangan e-marketing dapat memperluas

jangkauan pemasaran PT. Brew Indonesia khususnya bagi pelanggan yang

berada di luar wilayah kedua kota tersebut. Maka dalam analisis ini bernilai

positif dalam menerapkan pengembangan e-marketing PT. Brew Indonesia.

8) Level Of Profitability (tingkat keuntungan)

Keuntungan yang diperoleh PT. Brew Indonesia pada tahun 2008 mengalami

kenaikan tetapi tingkat pertumbuhannya menurun, maka pada tahun tersebut

pendapatan yang diperoleh hanya 22.5%. Namun secara keseluruhan, kondisi

perusahaan masih dalam keadaan baik. Dengan adanya pengembangan e-

maketing, maka diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan penambah

pangsa pasar PT. Brew Indonesia, sehingga dapat meningkatkan pula

keuntungan perusahaan.

Page 33: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

83 

 

         

Gambar 3.9 : Penilaian Go/No-Go pada PT. Brew Indonesia

Keputusan Go/No-Go

Berdasarkan analisis-analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa PT. Brew

Indonesia memiliki peluang untuk pengembangan e-marketing, karena terdapat 6

analisis berada di posisi faktor positif, sedangkan 2 analisis lainnya berada di

posisi faktor netral. Maka dengan adanya peluang tersebut, perusahaan dapat

dinyatakan “Go” untuk mengembangkan e-marketing pada website perusahaan.

3.3.2 Tahap 2 : Formulating Marketing Strategy (Merumuskan Strategi

Pemasaran)

1. Segmentasi Brick and Mortar (Online Segmentation)

Competitive Vulnerability

Technical Vulnerability

Magnitude Of Unmet

Needs

Interaction Between Segments

Likely Rate Of

Growth

Technological Vulnerability

Market Size

Level Of Profitability

posi

tive

fact

o r

netr

al

fact

or

nega

tive

fact

or

Page 34: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

84 

 

         

Gambar 3.10 : Segmentasi Brick and Mortar PT. Brew Indonesia

Segmentasi online yang cocok pada PT. Brew Indonesia adalah berada pada

posisi market Reclassification. hal ini dinyatakan berikut karena PT. Brew

Indonesia memiliki karakteristik konsumen pada segmen offline berbeda dengan

segmen online, walaupun perbedaan karakteristik itu bisa saja hanya sedikit

maupun signifikan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari jenis produk yang

ditawarkan tidak semua dapat dilayani secara online, yaitu hanya melayani

pemesanan secara online pada produk whole cakes saja, sedangkan produk

utama yang ditawarkan oleh PT. Brew Indonesia adalah minuman kopi. Maka

terjadinya perbedaan karakteristik pada pelanggan pada PT. Brew Indonesia.

2. Targeting Brick and Mortar

Change in Segmentation Characteristics

Due To Internet

Chan

ge in

Siz

e of

M

arke

t Seg

men

ts

No

Y

es

No Yes

Market Expansion  Reclassified Expansion 

Market Reclassification 

No Change 

Page 35: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

85 

 

         

G Gambar 3.11 : Targeting Brick and Mortar PT. Brew Indonesia

Strategi yang digunakan PT. Brew Indonesia adalah strategi Bleed-Over

Targeting, yaitu segmen target secara online meliputi sebagian offline namun

juga menargetkan pada sebagian dari segmen yang baru yang meliputi tipe-tipe

konsumen yang berbeda. Hal ini dinyatakan berikut karena sebagian jenis produk

secara offline menjadi segmen target secara online pada PT. Brew Indonesia,

yaitu hanya produk whole cakes yang menjadi segmen target secara online

walaupun semua jenis produk juga dipasarkan.

3. Positioning Brick and Mortar

Dalam posisi online, PT. Brew Indonesia terdapat pada Bleed-Over

Positioning, dimana posisi akan memperbarui penawaran offline namun juga

membuat penawaran online terlihat menarik untuk tipe konsumen yang baru. Hal

ini dinyatakan berikut karena dalam posisi online PT. Brew Indonesia

Memberikan penawaran berupa layanan pada produk whole cakes walaupun

semua jenis produk juga ditawarkan secara online.

Same Customers Different Customers

Entir

e Se

gmen

t

Focu

s of

Eff

ort

Part

ions

of

a Se

gmen

t

Customer Similarity

Blanket Targeting New Opportunity Targetting 

Beachhead Targeting Bleed-Over Targeting 

Page 36: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

86 

 

         

3.3.3 Tahap 3 : Designing Customer Experience (Mendesain Pengalaman

Pelanggan dengan metode QFD (Quality Function Deployment))

Dalam mendesain pengalaman pelanggan untuk pengembangan aplikasi e-

marketing pada website PT. Brew Indonesia, maka pada tahap 3 ini penulis

menyesuaikan dengan menggunakan metode QFD (Quality Function

Deployment). Karena didalam QFD akan terdapat gambaran secara keseluruhan

pada kondisi perusahaan dari website yang sudah ada dengan bantuan dari

pendapat pelanggan serta adanya perbandingan website antara website PT. Brew

Indonesia dengan website pesaingnya. Dari penelitian melalui metode QFD ini,

akan menunjukkan hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan atau diinginkan dari

pelanggan terhadap sebuah website yang baik. Untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan, penulis melakukan observasi berupa wawancara kepada pihak

perusahaan, studi pustaka, dan melakukan penyebaran kuesioner yang dibagikan

kepada pelanggan PT. Brew Indonesia. Kemudian penulis akan menemukan apa

Entir

e Se

gmen

t

Focu

s of

Eff

ort

Part

ions

of

a Se

gmen

t

Same Customers Different Customers

Customer Similarity

Gambar 3.12 : Positioning Brick and Mortar pada PT. Brew Indonesia

Blanket Positioning 

New Opportunity Positioning 

Bleed-Over Positioning 

Beachhead Positioning 

Page 37: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

87 

 

         

yang dapat diperbaiki dalam tingkat tertinggi pada website perusahaan yang

sudah ada.

Menentukan Objek Penelitian

Dalam menentukan objek penelitian, penulis tidak melakukan penelitian terhadap seluruh

pelanggan pada PT. Brew Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan

waktu dan berbagai hal, maka penulis mengambil sampel yang berada di daerah Jakarta

Selatan. Kemudian pelanggan tersebut dipersempit lagi menjadi pelanggan yang

berkunjung ke outlet Cilandak TownSquare. Dari hasil wawancara yang didapat, jumlah

populasi PT. Brew Indonesia adalah memiliki 22.370 populasi, dimana populasi tersebut

merupakan pelanggan yang berkunjung ke outlet tersebut selama tahun 2008. Jenis

kuesioner yang disebarkan adalah tertutup dengan menggunakan pengukuran skala

likert. Untuk menentukan jumlah responden, digunakannya rumus Slovin (Umar, 2007,

p78), maka perhitungan adalah sebagai berikut:

n = 1 + N ( e²) 22.370 n =

1 + 22.370 x (10%²)

22.370 n =

224,7

n = 99,55 = 100 responden

Keterangan :

N = jumlah populasi (pelanggan yang berada di outlet Cilandak TownSquare

Jakarta selama tahun 2008)

n = jumlah unit sampel

e = presisi tingkat kelonggaran ketidaktelitian (10%)

N

Page 38: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

88 

 

         

3.3.3.1 Kriteria Kebutuhan Pelanggan dan Tingkat Kepentingannya

Gambar 3.13 : Tahap Pertama Pengisian House of Quality

Sumber: Rampersad (2005, p153)

Penjabaran yang pertama dalam analisis QFD adalah kriteria-kriteria

kebutuhan pelanggan (voice of customer) yang didapat dari hasil wawancara

dengan pihak perusahaan dan sedangkan tingkat kepentingan didapat dari

hasil kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang merupakan

pelanggan dari PT. Brew Indonesia yang telah ditentukan sebelumnya.

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

1b 1a 2 3 

Matriks Kolerasi

Matriks Interaksi

Analisis Target

Nilai Target

Page 39: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

89 

 

         

Tabel 3.2 : Hasil Tingkat Kepentingan

Derajat Kepentingan Tingkat Kepentingan Atribut Produk SP P KP TP Jumlah Mean % Kepentingan

Design tampilan atau layout dari website yang menarik 50 34 13 3 331 3.31 82.75 % SP

Format tulisan yang memudahkan pembaca 53 36 9 2 340 3.4 85 % SP

Navigasi yang memudahkan pengguna 42 35 19 4 315 3.15 78.75 % SP

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas 24 37 33 6 279 2.79 69.75 % P

Tersedianya informasi mengenai perusahaan 28 39 28 5 290 2.9 72.5 % P

Tersedianya informasi news & events 20 32 37 11 261 2.61 65.25 % P

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan 25 36 27 12 274 2.74 68.5 % P

Tersedianya fasilitas pemesanan online 23 42 31 4 284 2.84 71 % P

Sumber : Kuesioner

Keterangan :

SP = Sangat Penting

P = Penting

KP = Kurang Penting

TP = Tidak Penting

Aturan pemberian bobot masing-masing derajat kepentingan adalah sebagai berikut :

SP = 4

KP = 3

P = 2

SP = 1

Skor tertinggi untuk setiap pertanyaan adalah = 4 x (jumlah responden)

= 4 x 100

= 400

Page 40: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

90 

 

         

Skor terendah untuk setiap pertanyaan adalah = 1 x (jumlah responden)

= 1 x 100

= 100

Untuk perhitungan persentase tingkat kepentingan pada masing – masing pertanyaan,

dilakukan sesuai contoh perhitungan dibawah ini :

Tingkat kepentingan website dari segi desain tampilan atau layout website yang menarik:

SP = 50 x 4 = 200

P = 34 x 3 = 102

KP = 13 x 2 = 26

TP = 3 x 1 = 3 +

331

Jadi persentase tingkat kepentingan untuk design web yang menarik adalah :

331 : 400 x 100% = 82.75 %

Berdasarkan bobot yang telah ditentukan maka digambarkan sebagai berikut :

TP KP P SP

0 25 50 75 82.75% 100

Keterangan :

≤ 25 = TP

26 – 50 = KP

51 – 75 = P

76 – 100 = SP

Page 41: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

91 

 

         

Untuk perhitungan rata-rata (mean) jawaban berdasarkan bobot adalah sebagai berikut :

Jadi rata-rata jawaban pelanggan dalam menentukan tingkat kepentingan untuk design

tampilan atau layout dari website yang menarik adalah :

331 : 100 (jumlah responden) = 3.31

Jadi, tingkat kepentingan untuk design tampilan yang menarik dari website PT. Brew

Indonesia adalah sangat penting.

Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa pelanggan mementingkan kriteria-kriteria sebagai

berikut :

1. Design yang menarik

Didalam sebuah website, design harus menarik sehingga pelanggan dapat

menikmati dan mendapatkan kenyamanan dalam menyelusuri website melalui

pemilihan layout, warna, dan bentuk.

2. Format tulisan yang memudahkan pembaca

Penggunaan format tulisan yang memudahkan pembaca merupakan hal yang

penting bagi pelanggan, karena dapat memudahkan pengguna dalam

memperoleh informasi dan dalam pemilihan serta konsistensi format tulisan yang

baik akan memberikan kenyamanan dan keindahan pada website tersebut.

3. Kemudahan dalam navigasi

Diberikannya kemudahan dalam navigasi sebuah website, pelanggan akan

merasa mudah dalam mengakses setiap informasi yang ada di website tersebut.

4. Informasi produk yang lengkap dan jelas

Page 42: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

92 

 

         

Informasi mengenai produk harus lengkap dan jelas, sehingga dapat membantu

pelanggan dalam mencari informasi suatu produk yang dipasarkan oleh

perusahaan.

5. Informasi mengenai perusahaan

Kelengkapan informasi mengenai perusahaan merupakan hal yang penting,

karena dengan adanya latar belakang perusahaan dapat meningkatkan

kepercayaan pada seorang pelanggan. Sehingga pelanggan tidak ragu dalam

memilih suatu produk atau jasa yang perusahaan tawarkan.

6. Informasi news dan events

Informasi news dan events gunanya adalah memberikan informasi kepada

pelanggan mengenai berita-berita baru dari perusahaan. Hal tersebut meliputi

tersedianya produk-produk baru, acara-acara yang melibatkan perusahaan, dan

sebagainya.

6. Tersedianya fasilitas feedback

Tersedianya fasilitas feedback dapat memberikan masukan bagi perusahaan atas

kritik dan saran (testimonial) dari pelanggan guna meningkatkan pelayanan dari

perusahaan untuk pelanggannya.

7. Tersedianya fasilitas pemesanan online

Tersedianya fasilitas pemesanan secara online dapat memudahkan pelanggan

dalam melakukan pemesanan yang dibutuhkan pelanggan (produk whole cakes)

karena dengan prosesnya yang memudahkan serta lebih cepat sehingga

penggunaan waktu lebih efisien.

Page 43: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

93 

 

         

Tingkat Kepentingan

Desain tampilan atau layout dari website yang menarik

82.75 % SP 4

Format tulisan yang memudahkan pembaca

85 % SP 4

Navigasi yang memudahkan pengguna

78.75 % SP 4

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas

69.75 % P 3

Tersedianya informasi mengenai perusahaan

72.5 % P 3

Tersedianya informasi news & events

65.25 % P 3

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan

68.5 % P 3

Tersedianya fasilitas pemesanan online

71 % P 3

Gambar 3.14 : Hasil Analisis QFD Tahap Pertama

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Page 44: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

94 

 

         

3.3.3.2 Perbandingan kinerja produk dengan kinerja produk pesaing

Gambar 3.15 : Tahap Kedua Pengisian House of Quality

Sumber: Rampersad (2005, p153)

Pada tahap kedua ini, akan dijabarkan hasil evaluasi terhadap website

yang dimiliki oleh PT. Brew Indonesia saat ini dan dibandingkan dengan website

pesaing yaitu PT. Boga Rembilan yang memiliki kekuatan bersaing dalam

website bagi PT. Brew Indonesia. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana website PT. Brew Indonesia dimata pelanggan. Yang menjadi

responden dalam pengisian kuesioner ini adalah pelanggan-pelanggan langsung

berhubungan dengan PT. Brew Indonesia yang berada di outlet Cilandak

TownSquare Jakarta Selatan dengan total responden sebanyak 100 responden.

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

11 2 3 

5

Matriks

Analisis Target

Nilai Target

Matriks

Page 45: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

95 

 

         

Berikut ini ditampilkan data hasil pengisian kuesioner dari responden :

Website PT. Brew Indonesia (www.brewandco.com)

Tabel 3.3 : Hasil Perhitungan Evaluasi Website PT. Brew Indonesia

PT. Brew Indonesia Hasil evaluasi Atribut Produk SB B KB TB Jumlah Mean % Bobot

Design tampilan yang menarik 23 35 30 12 269 2.69 67.25 % B

Format tulisan yang baik 21 39 31 9 272 2.72 68 % B

Navigasi yang memudahkan 36 39 21 4 313 3.13 78.25 % SB

Informasi produk yang lengkap dan jelas 40 31 22 7 304 3.04 76 % SB

Informasi mengenai perusahaan 15 33 32 20 234 2.34 58.5 % B

Informasi news & events 20 35 29 16 259 2.59 64.75 % B

Tersedianya fasilitas Feedback 0 0 0 100 100 1 0.25 % TB

Tersedianya fasilitas pemesanan online 0 0 0 100 100 1 0.25 % TB

Sumber : Kuesioner

Website Pesaing (www.domeindonesia.com)

Tabel 3.4 : Hasil Perhitungan Evaluasi Website PT. Boga Rembilan

PT. Boga Rembilan Hasil evaluasi Atribut Produk SB B KB TB Jumlah Mean % Bobot

Design tampilan yang menarik 40 29 27 4 305 3.05 76.25 % SB

Format tulisan yang baik 43 35 17 5 316 3.16 79 % SB

Navigasi yang memudahkan 49 31 16 4 325 3.25 81.25 % SB

Informasi produk yang lengkap dan jelas 22 35 30 13 266 2.66 66.5 % B

Informasi mengenai perusahaan 45 33 19 3 320 3.2 80 % SB

Informasi news & events 27 36 25 12 278 2.78 69.5 % B

Tersedianya fasilitas Feedback 0 0 0 100 100 1 0.25 % TB

Tersedianya fasilitas pemesanan online 0 0 0 100 100 1 0.25 % TB

Sumber : Kuesioner

Page 46: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

96 

 

         

Keterangan :

SB = Sangat Baik

B = Baik

KB = Kurang Baik

TB = Tidak Baik

Aturan pemberian bobot masing-masing derajat kepentingan adalah sebagai berikut :

SP = 4

KP = 3

P = 2

SP = 1

Skor tertinggi untuk setiap pertanyaan adalah = 4 x (jumlah responden)

= 4 x 100

= 400

Skor terendah untuk setiap pertanyaan adalah = 1 x (jumlah responden)

= 1 x 100

= 100

Untuk perhitungan evaluasi pada masing – masing pertanyaan, dilakukan sesuai contoh

perhitungan dibawah ini :

Hasil evaluasi design tampilan yang menarik dari www.brewandco.com adalah :

SP = 32 x 4 = 94

P = 35 x 3 = 105

KP = 30 x 2 = 60

TP = 12 x 1 = 12 +

269

Page 47: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

97 

 

         

Jadi persentase tingkat kepentingan untuk design web yang menarik adalah :

269 : 400 x 100% = 67.25 %

Berdasarkan bobot yang telah ditentukan maka digambarkan sebagai berikut :

TB KB B SB

0 25 50 67.25% 75 100

Keterangan :

≤ 25 = TP

26 – 50 = KP

51 – 75 = P

76 – 100 = SP

Untuk perhitungan rata-rata (mean) jawaban berdasarkan bobot adalah sebagai berikut :

Jadi rata-rata jawaban pelanggan dalam menentukan tingkat kepentingan untuk design

tampilan atau layout dari website yang menarik adalah :

331 : 100 (jumlah responden) = 3.31

Jadi, hasil evaluasi mengenai design tampilan yang menarik dari website PT. Brew

Indonesia adalah baik.

Hasil perbandingan dari kedua web tersebut dijabarkan lebih jelas melalui perhitungan

rata-rata hasil evaluasi kedua website tersebut dengan perhitungan sebagai berikut :

Rata-rata hasil evaluasi website PT. Brew Indonesia (www.brewandco.com) :

(67.25% + 68% + 78.25% + 76% + 58.5% + 64.75% +0.25% + 0.25%) : 8 = 51.65%

Dengan hasil tersebut performa website PT. Brew Indonesia dikategorikan baik.

Page 48: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

98 

 

         

Rata-rata hasil evaluasi website pesaing (www.domeindonesia.com) :

(76.25% + 79% + 81.25% + 66.5% + 80% + 69.5% + 0.25% +0.25%) : 8 = 56.62%

Dengan hasil tersebut performa website PT. Boga Rembilan dikategorikan baik.

Gambar 3.16 : Hasil Analisis QFD Tahap Kedua

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari hasil perhitungan perbandingan dengan pesaing maka dapat dilihat beberapa hal

yang perlu diperbaiki dan ditambahkan pada website PT. Brew Indonesia terutama yang

mendapat penilaian Tidak Baik ( TB ).

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Rembilan

Design tampilan yang menarik 2.69 B 3.05 SB

Format tulisan yang baik 2.72 B 3.16 SB

Navigasi yang memudahkan 3.13 SB 3.25 SB

Informasi produk yang lengkap dan jelas

3.04 SB 2.66 B

Informasi mengenai perusahaan

2.34 B 3.2 SB

Informasi news & events 2.59 B 2.78 B

Tersedianya fasilitas Feedback 1 TB 1 TB

Tersedianya fasilitas pemesanan online

1 TB 1 TB

Page 49: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

99 

 

         

3.3.3.3 Menentukan Tujuan Proyek

Gambar 3.17 Tahap Ketiga Analisis QFD

Sumber : Rampersad (2005, p153)

Setelah mengetahui hasil evaluasi dari website PT. Brew Indonesia saat ini di

mata pelanggan serta perbandingannya dengan pesaing maka dapat ditentukan

kearah mana website tersebut akan dikembangkan dan hal apa saja yang ingin

diperbaiki dengan menentukan target nilai yang ingin dicapai dalam

pengembangan website pemasaran yang baru. Maksud dan tujuan proyek adalah

agar perusahaan dapat mengetahui bagaimanakah posisi perusahaan di mata

pelanggan dan pesaing, berdasarkan hal tersebut, berapa banyakkah peningkatan

yang harus dilakukan oleh perusahaan dan pada sektor mana saja yang paling

membutuhkan peningkatan.

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

1b1 2 3 

5

Matriks

Analisis Target

Nilai Target

Matriks

Page 50: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

100 

 

         

Gambar 3.18 : Hasil Pengisian Tahap Ketiga House of Quality

Sumber : Hasil Pengolahan Data

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Rembilan

Target Nilai

Target Pengembangan Bobot %

Bobot

Design tampilan atau layout dari website yang menarik

2.69 3.05 3.05 1.13 4.52 14.55%

Format tulisan yang memudahkan pembaca

2.72 3.16 3.16 1.16 4.64 14.93%

Navigasi yang memudahkan pengguna

3.13 3.25 3.25 1.03 4.12 13.26%

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas

3.04 2.66 3.04 1.00 3.00 9.66%

Tersedianya informasi mengenai perusahaan

2.34 3.2 3.2 1.36 4.08 13.13%

Tersedianya informasi news & events

2.59 2.78 2.78 1.07 3.21 10.33%

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Tersedianya fasilitas pemesanan online

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Page 51: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

101 

 

         

Untuk target pengembangan didapatkan dari target nilai dibagi mean PT. Brew

Indonesia.

Untuk perhitungan bobot didapatkan dari tingkat kepentingan dikalikan target

pengembangan.

Sehingga diketahui nilai dari bobot pengembangan yang dilakukan.

Untuk perhitungan %bobot didapat dari bobot dibagikan dengan total bobot

dikalikan 100%.

Sehingga, dari %bobot didapatkan atribut pengembangan yang harus

diprioritaskan.

Page 52: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

102 

 

         

3.3.3.4 Parameter Teknis (spesifikasi produk) dan Analisis

Gambar 3.19 Tahap Keempat Analisis QFD

Sumber : Rampersad (2005, p153)

Parameter teknis merupakan kriteria teknis yang diajukan oleh perusahaan dalam upaya

memenuhi kebutuhan pelanggan. Kriteria - kriteria ini didapat dari hasil wawancara

dengan pihak internal perusahaan. Kemudian perusahaan menilai kriteria-kriteria tersebut

dengan dibandingkan dengan website pesaing.

Adapun kriteria – kriteria yang didapat dari wawacara tersebut adalah :

1. Kecepatan Akses

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

1b 1a 2  3 

Matriks Interaksi

Analisis Target

Nilai Target

Matriks Kolerasi

Page 53: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

103 

 

         

Kecepatan dalam menampilkan halaman website merupakan kriteria yang paling

diperlukan dala suatu website, karena apabila halaman suatu website terlalu lama

ditampilkan maka akan membuat pelanggan merasa bosan dan tidak ingin lagi

mengakses website tersebut.

Untuk kecepatan akses, memilki kriteria sebagai berikut:

- File atau gambar dalam ukuran kecil

- Tidak memuat gambar yang banyak

- Bandwith yang benar

2. Reliable

Website harus dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, informasi

yang disediakan dapat dipercaya serta tidak ada link-link rusak pada saat

dibutuhkan.

Untuk reliable, memiliki kriteria sebagai berikut:

- Halaman web selalu ada (tidak ada link yang kosong)

- Informasi merupakan informasi terbaru

3. User Friendly

Website sebaiknya dirancang tidak terlalu kompleks yang dapat mengakibatkan

pelanggan merasa kesulitan dalam menelusuri dan mencari informasi dalam website

tersebut.

Untuk kriteria mudah digunakan, memilki kriteria sebagai berikut:

- Menu navigasi mudah dilihat

- Dapat ditampilkan pada browser yang berbeda-beda

4. Selalu di update

Informasi yang terdapat pada website harus selalu diupdate sehingga pelanggan

selalu mendapatkan informasi yang terbaru mengenai produk ataupun informasi

lainnya.

Page 54: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

104 

 

         

Tabel 3.5 : Parameter Teknis Website PT. Brew Indonesia

Parameter Teknis Hasil Evaluasi

Kecepatan akses B

Reliable B

Selalu di Update KB

User friendly B

Sumber : Hasil Wawancara

Tabel 3.6 : Parameter Teknis Website Pesaing

Parameter Teknis Hasil Evaluasi

Kecepatan akses B

Reliable B

Selalu di Update B

User friendly B

Sumber : Hasil Wawancara

Keterangan :

SB = Sangat Baik

B = Baik

KB = Kurang Baik

TB = Tidak Baik

Page 55: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

105 

 

         

Gambar 3.20 : Hasil Pengisian Tahap Keempat House of Quality

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Kece

pata

n ak

ses

Relia

ble

Sela

lu d

i Up

date

Use

r fr

iend

ly

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Rembilan

Target Nilai

Target Pengembangan Bobot %

Bobot

Design tampilan atau layout dari website yang menarik

2.69 3.05 3.05 1.13 4.52 14.55%

Format tulisan yang memudahkan pembaca

2.72 3.16 3.16 1.16 4.64 14.93%

Navigasi yang memudahkan pengguna

3.13 3.25 3.25 1.03 4.12 13.26%

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas

3.04 2.66 3.04 1.00 3.00 9.66%

Tersedianya informasi mengenai perusahaan

2.34 3.2 3.2 1.36 4.08 13.13%

Tersedianya informasi news & events

2.59 2.78 2.78 1.07 3.21 10.33%

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Tersedianya fasilitas pemesanan online

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Page 56: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

106 

 

         

3.3.3.5 Periksa Hubungan antara Keinginan Pelanggan dengan Parameter Teknis

Gambar 3.21 Tahap Kelima Analisis QFD

Sumber : Rampersad (2005, p153)

Matriks interaksi menyatakan kekuatan hubungan antara parameter teknis dengan

kebutuhan pelanggan yang ingin dipenuhi. Semakin kuat hubunga, menunjukkan

seberapa kuat parameter tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Hubungan-

hubungan tersebut akan diberi bobot untuk menyatakan kekuatan hubungan antara

kebutuhan pelanggan dengan parameter teknis yang ingin dipenuhi. Bobot yang

diberikan adalah 1 untuk bobot terendah, 3 untuk bobot sedang, dan 9 untuk bobot

tertinggi. Sedangkan kriteria yang tidak memiliki hubungan tidak akan diberi bobot.

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

1b 1a 2 3 

Matriks Interaksi

Analisis Target

Nilai Target

Matriks Kolerasi

Page 57: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

107 

 

         

Tabel 3.7 : Kekuatan Interaksi Kebutuhan Pelanggan dan Parameter Teknis

Bobot Jenis Hubungan

Ya / Tidak

Desain website yang menarik - Kecepatan Akses YA ● Desain website yang menarik – Reliable YA ● Desain website yang menarik - Selalu di Update TIDAK Desain website yang menarik - User Friendly YA ●

Format tulisan yang memudahkan pembaca - Kecepatan Akses TIDAK Format tulisan yang memudahkan pembaca - Reliable TIDAK Format tulisan yang memudahkan pembaca - Selalu di Update TIDAK Format tulisan yang memudahkan pembaca - User Friendly YA ●

Kemudahan dalam navigasi – Kecepatan Akses TIDAK Kemudahan dalam navigasi - Reliable TIDAK Kemudahan dalam navigasi - Selalu di Update TIDAK Kemudahan dalam navigasi - User Friendly YA ●

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas – Kecepatan Akses YA ● Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas - Reliable YA ● Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas - Selalu di Update YA ● Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas - User Friendly YA ●

Tersedianya Informasi mengenai perusahaan – Kecepatan Akses YA ● Tersedianya Informasi mengenai perusahaan - Reliable YA ● Tersedianya Informasi mengenai perusahaan - Selalu di Update YA ● Tersedianya Informasi mengenai perusahaan - User Friendly YA ●

Tersedianya fasilitas news dan events – Kecepatan Akses YA ● Tersedianya fasilitas news dan events - Reliable YA ● Tersedianya fasilitas news dan events - Selalu di Update YA ● Tersedianya fasilitas news dan events - User Friendly YA ●

Tersedianya fasilitas feedback - Kecepatan Akses YA ● Tersedianya fasilitas feedback - Reliable YA ● Tersedianya fasilitas feedback - Selalu di Update YA ● Tersedianya fasilitas feedback - User Friendly YA ●

Tersedianya fasilitas pemesanan online – Kecepatan Akses YA ● Tersedianya fasilitas pemesanan online - Reliable YA ● Tersedianya fasilitas pemesanan online - Selalu di Update TIDAK Tersedianya fasilitas pemesanan online - User Friendly YA ●

Sumber : Wawancara

Keterangan :

Ya = memiliki hubungan

Page 58: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

108 

 

         

Tidak = Tidak memiliki hubungan

= Hubungan Lemah (= 1 )

= Hubungan Sedang ( = 3 )

= Hubungan Kuat (= 9 )

Page 59: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

109 

 

         

Gambar 3.22 : Hasil Pengisian Tahap Kelima House of Quality

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Kece

pata

n ak

ses

Relia

ble

Sela

lu d

i Up

date

Use

r fr

iend

ly

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Rembilan

Target Nilai

Target Pengembangan Bobot %

Bobot

Design tampilan atau layout dari website yang menarik

2.69 3.05 3.05 1.13 4.52 14.55%

Format tulisan yang memudahkan pembaca

2.72 3.16 3.16 1.16 4.64 14.93%

Navigasi yang memudahkan pengguna

3.13 3.25 3.25 1.03 4.12 13.26%

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas

3.04 2.66 3.04 1.00 3.00 9.66%

Tersedianya informasi mengenai perusahaan

2.34 3.2 3.2 1.36 4.08 13.13%

Tersedianya informasi news & events

2.59 2.78 2.78 1.07 3.21 10.33%

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Tersedianya fasilitas pemesanan online

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

31.07 100%

Keterangan :

= Hubungan Lemah (= 1)

= Hubungan Sedang (=3)

= Hubungan Kuat (= 9)

Page 60: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

110 

 

         

3.3.3.6 Kekuatan Hubungan antar Parameter Teknis

Gambar 3.23 Tahap Keenam Analisis QFD

Sumber : Rampersad (2005, p153)

Matrik korelasi menunjukkan kekuatan hubungan antara parameter teknis satu dengan

parameter teknis yang lain. Apabila berhubungan, bagaimanakah kondisi hubungannya

apakah kuat, sedang, atau lemah. Penggambaran dari matrik korelasi ini dapat

digunakan perusahaan untuk mengidentifikasikan secara lebih mendalam interaksi teknis

tersebut.

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

1b 1a 2 3 

Matriks Interaksi

Analisis Target

Nilai Target

Matriks Kolerasi

Page 61: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

111 

 

         

Tabel 3.8 : Penilaian Korelasi antar Parameter Teknis

Kekuatan Hubungan Jenis Hubungan Ya/Tidak

Kecepatan akses – Reliable TIDAK

Kecepatan akses – selalu di Update TIDAK

Kecepatan akses – User friendly YA ●

Reliable – selalu di Update YA ●

Reliable – User friendly TIDAK

Selalu di Update – User friendly TIDAK

Sumber : Wawancara

Keterangan :

Ya = memiliki hubungan

Tidak = Tidak memiliki hubungan

= Hubungan Lemah (= 1)

= Hubungan Sedang (= 3)

= Hubungan Kuat (= 9)

Page 62: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

112 

 

         

Gambar 3.24 : Hasil Pengisian Tahap Keenam House of Quality

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Kece

pata

n ak

ses

Relia

ble

Sela

lu d

i Up

date

Use

r fr

iend

ly

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Rembilan

Target Nilai

Target Pengembangan Bobot %

Bobot

Design tampilan atau layout dari website yang menarik

2.69 3.05 3.05 1.13 4.52 14.55%

Format tulisan yang memudahkan pembaca

2.72 3.16 3.16 1.16 4.64 14.93%

Navigasi yang memudahkan pengguna

3.13 3.25 3.25 1.03 4.12 13.26%

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas

3.04 2.66 3.04 1.00 3.00 9.66%

Tersedianya informasi mengenai perusahaan

2.34 3.2 3.2 1.36 4.08 13.13%

Tersedianya informasi news & events

2.59 2.78 2.78 1.07 3.21 10.33%

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Tersedianya fasilitas pemesanan online

1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

31.07 100%

Keterangan :

= Hubungan Lemah (= 1)

= Hubungan Sedang (= 3)

= Hubungan Kuat (= 9)

Page 63: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

112 

 

         

3.3.3.7 Catatlah satuan tolok ukur untuk semua parameter teknis

Gambar 3.25 Tahap Ketujuh Analisis QFD

Sumber : Rampersad (2005, p153)

Analisis pada tahap ini akan memperhitungkan antara besarnya hubungan dalam matrik

interaksi yaitu dengan mengalikan antara besarnya relasi yang memiliki nilai bobot 9

untuk hubungan kuat, 3 untuk hubungan sedang, dan 1 untuk hubungan lemah dengan

persentasi weight yang telah diperhitungkan dalam wilayah 3 atau tujuan proyek.

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

1b 1a 2  3 

Matriks Interaksi

Analisis Target

Nilai Target

Matriks Kolerasi

Page 64: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

                113 

   

Gambar 3.26 : Hasil Pengisian Tahap Ketujuh House of Quality

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Kece

pata

n ak

ses

Relia

ble

Sela

lu d

i Up

date

Use

r fr

iend

ly

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Rembilan

Target Nilai

Target Pengembangan Bobot %

Bobot

Design tampilan atau layout dari website yang menarik

0.43

0.14

1.30 2.69 3.05 3.05 1.13 4.52 14.55%

Format tulisan yang memudahkan pembaca

1.34 2.72 3.16 3.16 1.16 4.64 14.93%

Navigasi yang memudahkan pengguna

1.19 3.13 3.25 3.25 1.03 4.12 13.26%

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas

0.28

0.28

0.86

0.86 3.04 2.66 3.04 1.00 3.00 9.65%

Tersedianya informasi mengenai perusahaan

0.39

0.39

0.39

0.13 2.34 3.2 3.2 1.36 4.08 13.13%

Tersedianya informasi news & events

0.30

0.10

0.92

0.10 2.59 2.78 2.78 1.07 3.21 10.33%

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan

0.36

0.12

1.08

0.36 1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Tersedianya fasilitas pemesanan online

1.08

1.08

1.08 1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Total 2.84 2.11 3.25 6.36 31.07 100%

Persentase Prioritas 19.51 %

14.49 %

22.32 %

43.68 %

Keterangan :

= Hubungan Lemah (= 1)

= Hubungan Sedang (= 3)

= Hubungan Kuat (= 9)

Page 65: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

114 

 

         

Kekuatan hubungan atribut produk dengan parameter teknis didaptkan dari

wawancara dan nilainya diperoleh dari % bobot dikalikan kekuatan hubungan.

Sehingga dapat diketahui besar kekuatan hubungannya serta diketahui nilai

dari kekuatan hubungan tersebut.

Untuk % prioritas didapatkan dari masing-masing skor dibagi dengan jumlah

skor dikali 100%.

Maka dari %prioritas dapat diketahui parameter teknis yang mendapatkan

prioritas utama dalam pengembangan.

Page 66: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

115 

 

         

3.3.3.8 Menentukan nilai target desain produk baru atau tunjukan

perbaikan parameter teknis yang dilakukan

Gambar 3.27 : Tahap Kedelapan Analisis QFD

Sumber : Rampersad (2005, p153)

Pada bagian terakhir dari rumah kualitas ini diperhatikan satuan tolok

ukur dari semua parameter teknis. Satuan tolak ukur yang digunakan adalah

bobot yaitu SB (Sangat Baik), B (Baik), KB (Kurang Baik), TB (Tidak Baik).

Nilai target diambil berdasarkan hasil terbaik dari nilai perbandingan dengan

pesaing.

Parameter Teknis (spesifikasi Produk)

Ke

butu

han

Pela

ngga

n

T

ingk

at K

epen

tinga

n

Ev

alua

si K

epen

tinga

n

Tu

juan

Pro

yek

1b 1a 2  3 

Matriks Interaksi

Analisis Target

Nilai Target

Matriks Kolerasi

Page 67: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

116 

 

         

Kece

pata

n ak

ses

Relia

ble

Sela

lu d

i Up

date

Use

r fr

iend

ly

PT. Brew Indonesia

PT. Boga Rembilan

Target Nilai

Target Pengembangan Bobot %

Bobot

Design tampilan atau layout dari website yang menarik

0.43

0.14

1.30 2.69 3.05 3.05 1.13 4.52 14.55%

Format tulisan yang memudahkan pembaca

1.34 2.72 3.16 3.16 1.16 4.64 14.93%

Navigasi yang memudahkan pengguna 1.19 3.13 3.25 3.25 1.03 4.12 13.26%

Tersedianya informasi produk yang lengkap dan jelas

0.28

0.28

0.86

0.86 3.04 2.66 3.04 1.00 3.00 9.66%

Tersedianya informasi mengenai perusahaan

0.39

0.39

0.39

0.13 2.34 3.2 3.2 1.36 4.08 13.13%

Tersedianya informasi news & events 0.30

0.10

0.92

0.10 2.59 2.78 2.78 1.07 3.21 10.33%

Tersedianya fasilitas Feedback dari pelanggan

0.36

0.12

1.08

0.36 1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Tersedianya fasilitas pemesanan online 1.08

1.08

1.08 1.00 1.00 1.25 1.25 3.75 12.07%

Total 2.84 2.11 3.25 6.36 31.07 100% Persentase Prioritas 19.51

% 14.49

% 22.32

% 43.68

% Analisis teknis PT. Brew Indonesia B B KB B

Analisis teknis Pesaing B B B B

Nilai Target SB SB SB SB

Gambar 3.28 : Hasil Pengisian Tahap Ke delapan House of Quality

Sumber : Hasil Pengolahan Data 

Keterangan :

= Hubungan Lemah (= 1)

= Hubungan Sedang (= 3)

= Hubungan Kuat (= 9)

SB = Sangat Baik

B = Baik

KB = Kurang Baik

TB = Tidak Baik

Page 68: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00394-MN Bab 3.pdf · Manajer Humas & Pemasaran Manajer SDM Manajer Operasional Manajer Akuntansi

117 

 

         

3.3.3.9 Hasil Analisis QFD

Dari analisis yang sudah diteliti dengan perhitungan metode analisis

QFD (Quality Function Deployment), maka hasil analisis dapat disimpulkan

bahwa website PT. Brew Indonesia memiliki kekuatan yang relatif sama

dengan website perusahaan lain yang sejenis. Hal ini dibuktikan dari hasil

rata-rata evaluasi website PT. Brew Indonesia dikategorikan baik dengan nilai

51.65%. sedangkan hasil rata-rata pada website pesaing juga dikategorikan

baik, tetapi jumlahnya lebih tinggi yaitu 56.62%.

Adapun kelemahan pada website PT. brew Indonesia, yaitu tidak

tersedianya fasilitas feedback dan fasilitas pemesanan online. Walaupun

pesaing tidak memiliki fasilitas tersebut, tetapi hal ini merupakan yang

dibutuhkan bagi pelanggan. Karena perusahaan memiliki nilai target agar

dapat mengungguli pesaingnya.

Pada penilaian tingkat prioritas, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi yang

perlu diperhatikan dalam pengembangan website berdasarkan kebutuhan

pelangan PT. brew Indonesia adalah tingkat mudah digunakan (user friendly)

yang memperoleh presentase tertinggi sebesar 43.68%, sedangkan hal kedua

yang perlu diperhatikan adalah tingkat selalu diupdate dengan besar

presentase 22.32%. Kemudian hasil tingkat parameter teknis yang lain yaitu

kecepatan akses dan reliable masing-masing sebesar 19.51% dan 14.49%.

Dari hasil analisis QFD dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan

website PT. Brew Indonesia sudah tergolong baik, namun harus lebih

ditingkatkan lagi ke arah yang lebih baik sehingga dapat menyaingi website

perusahaan pesaing.