BAB 04c Tuberculosis Dalam KEHAMILAN
-
Upload
brigita-de-vega -
Category
Documents
-
view
31 -
download
1
description
Transcript of BAB 04c Tuberculosis Dalam KEHAMILAN
International
Tuberkulosis dalam Kehamilan
Obyektif:• Menerangkan epidemiologi
tuberkulosis• Menjelaskan pengaruh tuberkulosis
terhadap maternal dan janin• Tatalaksana tuberkulosis dalam
kehamilan• Strategi pencegahan
International
Epidemiologi
• Sepertiga populasi di dunia terinfeksi TB
• Ditemukan 8 juta kasus baru setiap tahunnya
4,5 juta di Asia:
India, China, Bangladesh,
Pakistan, Indonesia, Philippines
International
Indonesia 10%
Bangladesh 4%China15%China15%
India30%
Other28%
Gambaran Tuberkulosis Global
Philippines 3%
Pakistan 4%
Nigeria 3%
South Africa 2%
Russia 1%
InternationalTuberkulosis dalam Kehamilan
• Dampak dalamkehamilan sama seriusnya dengan wanita tak hamil
• Semua jenis pengobatan untuk kehamilan cukup aman, kecuali :
-Streptomisin (ototoksik)
-Pirazinamid (??)
• Menyusui diperbolehkan
International
• Risiko penyakit TB pada wanita hamil & janinnya lebih besar bila tidak diobati daripada risiko Efeks samping obat yang diminumnya.
• Penggunaan INH, RMP & EMB telah diteliti & dinyatakan aman untuk kehamilan.
Canadian TB Standard, 5th ed, 2000Canadian TB Standard, 5th ed, 2000
International
• Wanita penderita TB yang menjadi hamil tidak bermasalah pada pengobatan TB.
• INH, RMP , EMB, PZA & THZ aman untuk kehamilan & belum ada laporan teratogenik/Efek samping pada janin.
Intervention for TB Control & Elimination.Paris : IUAT-LD , 2002
Intervention for TB Control & Elimination.Paris : IUAT-LD , 2002
International Treatment of TB, Guidelines for National Programme. Geneve : WHO , 1997
• Sebagian besar OAT aman untuk kehamilan.
• Penggunaan streptomisin yang diketahui berefek ototoksik terhadap janin, sebaiknya digantikan Etambutol.
• Seluruh OAT diperbolehkan untuk ibu menyusui.
International
Penderita TB yang hamil harus mendapat terapi TB yang adekuat segera setelah ditegakkan diagnosis TB. Terapi awal yang dianjurkan adalah isoniazid, rifampin, and ethambutol - Karena regimen tersebut tidak dapat untuk jangka pendek 6 bulan, maka harus diberikan minimum 9 bulan.
CDC Fact Sheet : Tuberculosis and Pregnancy, Feb 5 , 2005
International
•OAT yang terkandung dalam ASI hanya dalam
konsentrasi yang kecil, tidak mempunyai efek toksik
pada bayi. Menyusui tetap diperbolehkan pada ibu
menyusui yang sedang menjalani terapi tuberkulosis.
•Sebaliknya OAT yang ditemukan dalam ASI janganlah
dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk bayi.
•Namun demikian bayi yang menyusui dari ibubya yang
mendapat INH harus mendapat suplemen piridoksin.
CDC Fact Sheet : Tuberculosis and Pregnancy, Feb 5 , 2005
International
Tripathy SN, Int J Gynaecol Obstet. 2003 Mar;80(3):247-53
• Tidak ditemukan perbedaaan secara statistik durasi kehamilan, persalinan preterm dan komplikasi kehamilan lainnya. Tidak terdapat kelainan kongenital mayor.
• Kehamilan tidak mempengaruhi perjalanan penyakit tuberkulosis baik pada konversi sputum, stabilitas penyakit maupun kejadian relaps setelah pengamatan 2-5 tahun.
International Risiko TB-kehamilan
Risiko Laju per 100. 000 kehamilan
normal Kehamilan + TB
BBLR (<2,5 kg) 16.500 34.200
Prematuritas (<37 minggu) 11.100 22.800
Kecil untuk masa kehamilan 7.900 20.200
Preklampsia 4.700 7.400
Perdarahan pervaginam 2.200 4.400
Mortalitas Perinatal 1.600 10.100
Kematian Janin (16 - 28 minggu) 230 2.010
Kematian Maternal 12,2 Tidak ada data
International
Risiko Efek samping/ 100.000
Isoniazid-induced hepatitis 1.600
Rifampicin-induced hepatitis 1.100
Hepatitis pada terapi TB standar 2.700
Hepatitis Fatal 9,4-14
International
Tuberkulosis pada Neonatus
• Pencegahan : vaksin BCG
• Tetap masalah serius
• Profilaksis: INH
International
Tatalaksana & Strategi Pencegahan
• Diagnosis Dini & Terapi yang efektif
• Antenatal terfokus• Vaksinasi: BCG
International Strategi Paket DOTS (Direct Observation of Treatment)
•Merupakan komitmen Pemerintah untuk mengendalikan TB.•Deteksi kasus TB (terutama melalui passive case finding) berdasarkan pulasan sputum.•Tatalaksana baku jangkapendek (6-8 bulan) dengan direct observation of treatment sedikitnya dalam 2 bulan pertama.•Kesinambungan OAT sangat penting. •Pembentukan sistem pengawasan-pelaporan kasus harus efektif.
International
DOTS MODIFIKASI
Di Indonesia:
• INH 300 mg setiap hari
• Rifampicin 600 mg setiap hari
Selama 6 bulan
International TB Resisten
• Resistan terhadap INH & Rifampicin MDR
• DOTS Plus
• Membutuhkan regimen obat lain
• Biaya ↑