ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN POST SECTIO …eprints.ums.ac.id/34024/1/naskah...

12
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN POST SECTIO CAESAREA INDIKASI DISPROPORSI KEPALA PANGGUL DI BANGSAL BOUGENFIL RS T IV SLAMET RIYADI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun oleh : DEWI PUJI ASTUTI J 200 120 011 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN POST SECTIO …eprints.ums.ac.id/34024/1/naskah...

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN POST

    SECTIO CAESAREA INDIKASI DISPROPORSI KEPALA PANGGUL

    DI BANGSAL BOUGENFIL RS T IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

    NASKAH PUBLIKASI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar

    Ahli Madya Keperawatan

    Disusun oleh :

    DEWI PUJI ASTUTI

    J 200 120 011

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

    FAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2015

  • iii

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN POST SECTIO

    CAESAREA INDIKASI DISPROPORSI KEPALA PANGGUL DI

    BANGSAL BOUGENFIL RS T IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

    (Dewi Puji Astuti, 2015, 65 lembar)

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Sectio Caesarea sering ditemukan pada rumah sakit umum

    dengan salah satu penyebabnya yaitu disproporsi kepala panggul, yaitu

    ketidakseimbangan relatif antara ukuran bayi dan ukuran pelvis. Tujuan: Untuk

    mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan post sectio caesarea indikasi

    disproporsi kepala panggul meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan

    evaluasi keperawatan. Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawtan selama 3x24

    jam didapatkan hasil, keluhan nyeri klien menurun dari skala 5 menjadi 2, tidak

    terdapat tanda-tanda infeksi, ASI belum terpenuhi maksimal. Kesimpulan: Dalam

    pelaksanaan asuhan keperawatan diperlukan kerjasama antara klien, keluarga, dan

    tenaga medis yang lain agar pasien mendapat asuhan keperawatan yang maksimal.

    Kata kunci: Sectio caesarea, disproporsi kepala panggul, nyeri, resiko infeksi,

    ketidakefektifan pemberian ASI.

  • iv

    NURSING CARE OF Mrs.Y WITH POST SECTIO CAESAREA

    INDICATION CEPHALOPELVIK DISPROPORTION AT SHED

    BOUGENFIL RS T IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

    (Dewi Puji Astuti, 2015, 65 pages)

    ABSTRACT

    Background: Sectio Caesarea is common problem in hospital with one of cause

    is Cephalopelvik Disproporttion, namely relative imbalance between the size of

    the baby and the size the pelvis. Aim of Research: To study about nursing care

    on client with post sectio caesarea indication cephalopelvik disproportion

    including assesment, intervention, implementation, and evaluation. Result: After

    implementation of nursing care for 3x24 hours, it was found that the pain level

    decreased from 5 to 2, there are no signs of infection, ASI has not been met to the

    fullest. Conculsion: In the implementations of nursing care required collaboration

    between client, family, and other medical personnel, so nursing care that patients

    receive the maximum.

    Key Word: Sectio Caesarea, Cephalopelvik Disproportion, pain, risk of infection,

    ineffectiveness breast feeders.

  • 1

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Pada saat ini, angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di

    Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

    Indonesia angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan

    angka kematian perinatal adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. Jika

    dibandingkan dengan Negara-negara lain, maka angka kematian ibu di

    Indonesia adalah 15 kali angka kematian di Malaysia, 10 kali lebih tinggi

    dari pada Thailand atau 5 kali lebih tinggi dari pada Filipina (Wiknjosastro,

    2006).

    Berdasarakan data dari rekam medik RS T IV Slamet Riyadi

    menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil yang mengalami Disproporsi Kepala

    Panggul pada tahun 2014 sebanyak 136 kasus.

    Menurut Varney (2007) Cephalopelvik Disproportion adalah

    disproporsi antara ukuran janin dengan ukuran pelvis, ukuran pelvis tertentu

    tidak cukup besar untuk mengakomodasi keluarnya janin melalui pelvis

    sampai terjadi kelahiran pervaginaan.

    Asuhan keperawatan pasca persalinan yang meliputi biologis,

    psikologis, sosial, dan spiritual diperlukan untuk meningkatkan status

    kesehatan ibu dan anak terutama pada masa nifas. Masa nifas merupakan

    masa yang relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, masa

    nifas ditandai oleh banyaknya perubahan fisiologi. Berbagai komplikasi

    persalinan sectio caesarea dapat dialami oleh ibu, dan apabila tidak segera

    ditangani dengan baik akan memberi kontribusi yang cukup besar terhadap

    tingginya angka kematian ibu di Indonesia.

    Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat

    Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.Y Dengan

    Post Sectio Caesarea Indikasi Disproporsi Kepala Panggul di Bangsal

    Bougenfil RS T IV Slamet Riyadi Surakarta “.

  • 2

    B. TELAAH TEORI

    1. Pengertian

    Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin

    dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan

    saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat diatas 500 gram (Mitayani,

    2009).

    Disproporsi Kepala Panggul mencakup panggul sempit, fetus yang

    tumbuhnya terlampau besar, atau adanya ketidakseimbangan relatif antara

    ukuran bayi dan ukuran pelvis. Yang ikut menimbulkan masalah disproporsi

    adalah bentuk pelvis, presentasi fetus serta kemampuannya untuk moulage

    atau masuk panggul, kemampuan terdilatasi pada serviks dan keefektifan

    kontraksi uterus (Oxorn, 2010).

    2. Etiologi

    Menurut Sulaiman (2005), penyebab dari timbulnya kelainan panggul

    seseorang adalah sebagai berikut :

    a. Kelainan karena gangguan pertumbuhan

    1) Panggul sempit seluruh

    2) Panggul picak

    3) Panggul sempit picak

    4) Panggul corong

    5) Panggul belah yaitu symfisis terbuka.

    b. Kelainan karena penyakit tulang panggul atau sendi-sendinya

    1) Panggul Rachitis

    2) Panggul osteomalasia

    3) Radang artikulasi sakroiliaka

    c. Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang

    1) Kifosis

    2) Skoliosis

    d. Kelainan panggul disebabkan kelainan anggota bawah

    1) Koksitis

    2) Luksasi

    3) Atrofi

  • 3

    3. Patofisiologi Sectio Caesarea

    Adanya beberapa kelainan atau hambatan pada proses persalinan yang

    menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal atau spontan, misalnya

    plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, Cephalopelvik

    Disproportion, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju,

    pre-eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi tersebut

    menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio

    Caesarea (SC).

    Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan

    menyebabkan pasien mengalami imobilisasi sehingga akan menimbulkan

    masalah intoleransi aktivitas. Efek anestesi juga dapat menimbulkan otot

    relaksasi dan menyebabkan konstipasi. Kurangnya informasi mengenai

    proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post operasi akan

    menimbulkan masalah ansietas pada pasien. Selain itu, dalam proses

    pembedahan juga akan dilakukan tindakan insisi pada dinding abdomen

    sehingga menyebabkan terputusnya inkontinuitas jaringan, pembuluh darah,

    dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang

    pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri

    (nyeri akut).

    Setelah proses pembedahan berakhir, daerah insisi akan ditutup dan

    menimbulkan luka post SC, yang bila tidak dirawat dengan baik akan

    menimbulkan masalah resiko infeksi.

    Setelah kelahiran bayi prolaktin dan oksitosin meningkat

    menyebabkan efeksi ASI, efeksi ASI yang tidak adekuat menimbulkan

    masalah ketidakefektifan pemberian ASI pada bayi.

  • 4

    C. TINJAUAN KASUS

    1. Biodata

    Pasien bernama Ny.Y, umur 24 tahun, bersuku jawa, beragama

    islam, pendidikan terakhir SMA, Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,

    alamat rumah di asrama militer kopasus, no.RM 36960, tanggal masuk

    rumah sakit 14 April 2015 Pukul 20.00 WIB, tanggal pengkajian 16 Aprl

    2015 pukul 08.00 WIB, dengan diagnosa medis G2P1A0, SC dengan

    indikasi DKP.

    2. Analisa Data

    NO Hari/

    tanggal Data Problem Etiologi

    1 Kamis/

    16 April

    2015

    DS :

    - Pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan post SC

    - P : Luka jahitan post SC - Q : nyeri seperti dtusuk-

    tusuk

    - R : daerah luka jahitan post SC

    - S : Skala 5 - T : nyeri dirasakan saat

    bergerak

    DO :

    - TD:120/80mmHg - N : 82 x/menit - RR : 22x/menit - S : 36,7 0C - Terdapat luka bekas jahitan post SC di bagian

    perut, luka jahitan 15 cm,

    dengan sayatan horizontal,

    - Pasien terlihat meringis menahan sakit

    Nyeri

    akut

    Agen

    injuri fisik

  • 5

    NO Hari/

    tanggal

    Data

    Problem

    Etiologi

    2

    3

    Kamis/

    16 April

    2015

    Sabtu/

    April

    2015

    DS :

    - Pasien mengatakan terdapat luka post SC di

    bagian perut

    DO :

    Post SC hari pertama

    terdapat luka 10 cm di

    bagian perut dengan sayatan

    horisontal,dan tertutup kassa.

    Tidak terdapat rembesan,

    terpasang infus RL 20 tpm,

    Leukosit 19,7 103 Ul ,suhu

    36,70C

    DS :

    - Pasien mengatakan bayi menangis saat ibu

    menyusui

    - Pasien mengatakan payudaranya terasa nyeri,

    - Pasien mengatakan ASI belum keluar

    DO :

    - Bayi terlihat menangis saat menyusu ibunya

    - Payudara teraba keras ASi terlihat belum keluar

    Resiko

    infeksi

    Ketidakef

    ektifan

    pemberia

    n ASI

    Luka insisi

    pembedah

    an

    Produksi

    ASI tidak

    adekuat

    3. Diagnosa Keperawatan

    a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik.

    b. Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi pembedahan.

    c. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan produksi ASI yang

    tidak adekuat.

  • 6

    D. PEMBAHASAN

    1. Pengkajian

    Pada pembahasan laporan ini dalam pengkajian penulis

    menggunakan metode wawancara, pemeriksaan, dan observasi. Pengkajian

    yang didapatkan adalah status obstetrik pasien P2A0, keadaan umum

    pasien lemah, kesadaran composmentis, TD : 120/80 mmHg, N :

    82x/menit, RR : 22 x/menit, S : 36,70C.

    2. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Pada Kasus

    a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik (NANDA,2013).

    Nyeri akut adalah pengalaman sensori atau emosi tidak

    menyenangkan yang muncul akibat kerusakan actual dan potensial

    atau kondisi lain yang masuk dalam kriteria kerusakan tersebut (Green

    dan Wilkinson, 2012).

    b. Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi pembedahan

    (NANDA, 2013).

    Resiko infeksi adalah keadaan dimana seorang individu beresiko

    terserang oleh agen patogenik dan oportunistik dari sumber-sumber

    eksternal, sumber-sumber eksogen , dan endogen (NANDA, 2013).

    c. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan produksi ASI

    kurang adekuat (NANDA, 2013).

    Ketidakefektifan pemberian ASI adalah ketidakpuasan atau kesulitan

    ibu, bayi, atau anak dalam proses proses pemberian ASI (Green dan

    Wilkinson, 2012).

    E. SIMPULAN DAN SARAN

    1. Simpulan

    Pada pasien post sectio caesarea dengan indikasi Disproporsi Kepala

    Panggul dalam melakukan asuhan keperawatan yang meliputi biologis,

    psikologi, sosial, dan spiritual. Adapun pengkajiannya penulis

    menggunakan metode wawancara, pemeriksaan, dan observasi.

    Pada pasien post SC dengan indikasi Disproporsi Kepala panggul

    ditemukan masalah keperawatan seperti nyeri akut berhubungan dengan

  • 7

    agen injuri fisik, resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi

    pembedahan, ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan

    produksi ASI yang tidak adekuat.

    Untuk mengatasi masalah yang muncul tersebut sebagian besar

    intervensi secara teori dapat diterapkan pada saat tindakan. Pelaksanaan

    tindakan yang meliputi preventif, kuratif, rehabilitatif sebagian besar telah

    sesuai dengan rencana tindakan dan pelaksanaannya dilakukan secara

    maksimal. Pada evaluasi hasil yang dilakukan oleh penulis pada dasarnya

    dapat terlaksana dengan baik dan sebagian masalah teratasi.

    Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan diperlukan kerjasama antar

    klien, keluarga,dan tenaga medis yang lain , agar pasien mendapat asuhan

    keperawatan yang maksimal.

    2. Saran

    1. Bagi Rumah Sakit

    Harus ada kerjasama antara perawat ruangan dan keluarga agar selalu

    memberikan informasi tentang perkembangan kesehatan pasien.

    2. Bagi Perawat

    perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar mampu merawat

    pasien secara komprehensif dan optimal.

    3. Bagi ibu hamil

    Kepada ibu hamil agar selalu melakukan antenatal secara teratur agar

    mudah di deteksi kelainan – kelainan misalnya seperti Disproporsi

    Kepala Panggul.

    4. Bagi Pembaca

    Disarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan sectio

    caesaria atas indikasi Disproporsi Kepala Panggul, sehingga dapat

    dilakukan upaya-upaya yang bermanfaat untuk menghindari kasus

    diatas.

  • 8

    DAFTAR PUSTAKA

    Carpenito, Lynda Jual. 2007. Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Monica Sister,

    S.Kp. Jakarta : EGC

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan

    Dasar Indonesia. Jakarta : Depkes RI

    Gant & Cunnningham. 2010. Dasar-dasar Ginekologi Dan Obstetri. Jakarta :

    2010

    Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternita. Jakarta : Salemba Medika

    Oxorn, H., 2010. Patologi dan Fisilogi Persalinan, Jakarta: Yayasan Essentia

    Medika.

    Rasjidi, Imam. 2009. Manual Seksio Sesarea & Laparotomi Kelainan Adneksa.

    Jakarta : CV Sagung Seto.

    Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba

    Medika

    Sastrawinata, S.dkk. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi.Jakarta :

    EGC

    Sulistiyawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :

    Salemba Medika

    Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 volume 2. Jakarta :

    EGC

    Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu bedah Kebidanan.Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono

    Prawiroraharjo

    Wilkinson, & Green, 2012. Rencana Asuhan Keperawatan maternal & Bayi Baru

    Lahir. Jakarta : EGC

    Wilkinson, Judith M dan Nancy R. Ahern. 2013. Buku Saku Diagnosa

    Keperawatan : Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil

    NOC. Edisi Revisi. Jakarta : EGC

    Winkjosastro,H.Dkk.2006. Ilmu Kebidanan .Jakarta : Bina Pustaka Sarwono

    Prawirohardjo

    Winknjosastro, H., 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.