Asma Eksaserbasi

73
Management of Asthma Exacerbations Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK.Unand KPPIK FK Unand 2011

description

asma

Transcript of Asma Eksaserbasi

  • Management of Asthma Exacerbations Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK.UnandKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Definisi AsmaKlasifikasi asmaKontrol AsmaDerajat Serangan AsmaTatalaksanan SeranganAsmaKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Definisi AsmaAsma adalah suatu inflamasi kronik dari saluran nafas dimana banyak sel inflamasi dan jaringan yang berperan. Inflamasi kronik ini di hubungkan dengan suatu hiperresponsif dari saluran nafas sehingga menimbulkan gejala berupa batuk, sesak nafas, terasa berat di dada dan mengi yang episodik terutama malam dan pagi hari. Gejala asma ini bersifat reversibel dan dapat hilang dengan atau tanpa pengobatan ( GINA 2010 ).KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • EpidemiologiJumlah kasus asma di dunia perkirakan 300 jutaAngka prevalensi bervariasi di setiap negara lebih kurang 2-18%. Kejadian terjadinya eksaserbasi dan sampai di bawa ke Rumah Sakit di Ingris dan AS di laporkan 1-2%.KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Klasifikasi AsmaKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Intermittent AsthmaDay time symptoms < 2 times q weekNight time symptoms < 2 times q monthPEF or FEV1 > 80% of predictedPEF variability < 20%

    KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Mild Persistent AsthmaDay time symptoms > 2/week, but < 1/dayNight time symptoms < 1 night q weekPEF or FEV1 > 80% of predictedPEF variability 20%-30%KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Moderate Persistent AsthmaDay time symptoms q dayNight time symptoms > 1 night q weekPEF or FEV1 60%-80% of predictedPEF variability >30%KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Severe Persistent AsthmaDay time symptoms: continualNight time symptoms: frequentPEF or FEV1 < 60% of predictedPEF variability > 30%KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Diagnostic TestingSpirometryRecommended to do spirometry pre- and post- use of an albuterol MDI to establish reversibility of airflow obstruction> 12% reversibility or an increase in FEV1 of 200cc is considered significantObstructive pattern: reduced FEV1/FVC ratioRestrictive pattern: reduced FVC with a normal FEV1/FVC ratioKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Diagnostic TestingPeak expiratory flow (PEF)InexpensivePatients can use at homeMay be helpful for patients with severe disease to monitor their change from baseline every dayNot recommended for all patients with mild or moderate disease to use every day at home Effort and technique dependentShould not be used to make diagnosis of asthmaKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • ARUS PUNCAK EKSPIRASI (APE)APE Prediksi individu :Jenis kelamin, umur, tinggi badanVariabiliti Harian APE :Pagi terendah, sore tertinggi APE malam APE pagiVariabiliti harian = (APE malam + APE pagi)X 100% APE menurun ( < 80 % Prediksi ) Variabiliti harian APE > 20 %}OBSTRUKSI BRONKUSKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • MANFAAT PEMERIKSAAN APEMenunjang diagnosa asmaMengetahui Reversibiliti Obstruksi BronkusMengevaluasi manfaat pemberian bronkodilatorMengetahui serangan asma diniMengetahui beratnya serangan asmaMengetahui stabilitas asmaMenentukan perencanaan pengobatan asmaKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Hasil yang didapat x 60

    8.00 x 60= 480 L/menitKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 Years Step 1 (Intermittent asthma)No daily medication neededPRN short-acting bronchodilator (albuterol) MDISevere exacerbations may require systemic corticosteroidsAlthough the overall diagnosis is mild intermittent the exacerbations themselves can still be severe

    KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 YearsStep 2 (Mild persistent)Preferred TreatmentLow-dose inhaled corticosteroid dailyAlternative Treatment (no particular order)CromolynLeukotriene receptor antagonistNedocromilSustained release theophylline to maintain a blood level of 5-15 mcg/mLKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 YearsStep 3 (Moderate persistent)Preferred TreatmentLow-to-medium dose inhaled corticosteroidsWITH long-acting inhaled beta2-agonistAlternative TreatmentIncrease inhaled corticosteroids within the medium dose rangeAdd leukotriene receptor antagonist or theophylline to the inhaled corticosteroidKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 YearsStep 4 (Severe persistent)Preferred TreatmentHigh-dose inhaled corticosteroidsAND long-acting inhaled beta2-agonistsAND (if needed) oral corticosteroidsKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Asma Serangan Akut ( Asma eksaserbasi)KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Faktor pencetus asma serangan akutInfeksi virus, bakteri, rinitis ,sinusitis GER ( gastro eshophageal reflux)Indor atau out door alergenPengobatan yang tidak adekuat Obat-obatan seperti; betabloker, asam salisilat.Kehamilan , exerciseFaktor perubahan cuacaEmosi , lingkungan dll

    KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Eksaserbasi dapat terjadi pada semua derajat asma.Eksaserbasi akan lebih sering dan lebih berat terjadi pada derajat asma yang lebih berat. Semakin sering terjadi serangan eksaserbasi semakin sulit membuat asma menjadi terkontrol dan akan meningkatkan kejadian remodeling (perubahan bentuk) dari saluran nafas. KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Bai dkk melaporkan bahwa terjadi penurunan faal paru yang lebih berat pada penderita asma yang sering mengalami serangan di banding yang jarang terjadi serangan asmanya

    KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Faktor pencetus1 faktor pencetus (12%), 2 faktor pencetus (36%), 3 faktor pencetus (40%), 4 faktor pencetus (8%),5 faktor pencetus (4%)Eksaserbaasi asma dapat disebabkan oleh satu faktor pencetus atau lebihBrinke AT, Sterk, Masclee AAM; Risk factors of frequent exacerbations in difficult-to-treat asthma. Eur respir J 2005;26: 812-818KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Makin cepat pengobatan dimulai makin mudah mengatasi serangan

    Makin lama dan makin berat serangan makin sukar pengobatannya dan penyembuhannya juga makin lamaKARAKTERISTIK ASMAKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • TUJUAN PENATALAKSANAAN PADA EKSASERBASI AKUTMenghilangkan obstruksi secepat mungkinMenghilangkan hipoksemiMengembalikan faal paru ke normal secepat mungkinMencegah kekambuhanKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KLASIFIKASI DERAJAT SERANGAN ASMAKPPIK FK Unand 2011

    NoGejala KlinisRinganSedangBeratMengancam jiwa1Sesak NapasBerjalan sesakDapat berbaringBerbicara sesakEnak dudukIstirahat sesakDuduk membungkuk2BerbicaraLancarTerputus-putusSusah bicaraBicara tak jelas3KegelisahanTidak gelisahKadang gelisahSelalu gelisahParadoxical4Frekuensi napasMeningkatMeningkat> 30 x / menitParadoxical5Otot bantu napasTidak digunakandigunakanSelalu digunakanTorakoabdominal6MengiAkhir ekspirasiadaKerashilang7Nadi/ menit< 100100 - 120> 120Bradikardi8Pulsus paradoksusTidak ada< 10 mmHg10-25 mmHg> 25 mmHg9APE> 80 %60 80 %< 60 %10PO2PCO2SaO2Normal< 45 mmHg> 95%> 60 mmHG< 45 mmHg91-95 %< 60 mmHg>45 mmHg

  • KLASIFIKASI BERAT SERANGAN ASMASerangan ringanSerangan sedangSerangan beratSerangan mengancam jiwaKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • SERANGAN ASMA RINGAN Sesak napas : Waktu berjalan Bisa berbaring Berbicara : Kalimat Kesadaran : Mungkin agitasi Frekuensi napas : < 20 x

    KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • SERANGAN ASMA RINGAN Pemakaian otot: Biasanya tidak bantu napas Mengi : akhir ekspirasi paksa Nadi : < 100 kali/menit Pulsus : tidak ada paradoksusKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • SERANGAN ASMA RINGAN APE sesudah terapi Awal : > 80 % Pa O2 : Normal Pa CO2 : < 45 mmHg Saturasi O2 : > 95 %(udara biasa)KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • SERANGAN ASMA SEDANG Sesak napas : Waktu berbicara lebih suka duduk Berbicara : Kata-kata Kesadaran : Biasanya agitasi Frekuensi napas : 20 30 x

    KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • SERANGAN ASMA SEDANG Pemakaian otot Bantu napas: Biasanya ada Mengi: akhir ekspirasi Nadi: 100 - 120 kali/menit Pulsus : mungkin ada paradoksus 10 - 25 mmHg

    KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • APE sesudah terapi awal : 60 - 80 % Pa O2 : > 60 mmHg Pa CO2 : < 45 mmHg Saturasi O2 : 91 - 95 % (udara biasa) SERANGAN ASMA SEDANGKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • SERANGAN ASMA BERATSesak napas : saat istirahat duduk membungkukBerbicara : kata demi kataKesadaran : biasanya agitasiFrekuensi napas : > 30 x / menitPemakaian otot bantu napas : biasanya adaNadi : > 120 kali/menitKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • SERANGAN ASMA BERATMengi: ekspirasi & inspirasi Pulsus paradoksus: sering ada > 25 mmHg APE : < 60 % < 100 L/menit Pa O2: < 60 mmHg Pa CO2 : > 45 mmHg Saturasi O2 : < 90 % (udara biasa)KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Tatalaksanan Asma Serangan AkutKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Penilaian AwalAnamnesis Pemerksaan fisis : - auskultasi - penggunaan otot bantu - denyut jantung - frekuensi napas APE atau VEP1 Saturasi O2 Uji lain yang diperlukanKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Terapi Awal Oksigen sampai saturasi 90%Inhalasi agonis 2 kerja singkat terus menerus selama I jam Steroid sistemik bila : - tidak ada respons segera - pasien sudah dapat steroid oral - keparahan sudah beratSedasi merupakan kontra indikasi pada semua eksaserbasiKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • TERAPI ALTERNATIF Injeksi adrenalin 0.2 0.3 mg subcutan diberikan tiap 15 menit sebanyak tiga kali

    Injeksi terbutalin 0.5 mg subcutan diberikan tiap 15 menit sebanyak tiga kaliKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Penilaian Ulang Setelah satu jamPemeriksaan fisikAPE Saturasi oksigenUji lain yang diperlukanKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • DERAJAT SEDANGAPE 60-80% dari yang diperkirakan Pemeriksan fisis : gejala sedang, penggunaan otot bantu napas

    Terapi

    OksigenInhalasi agonis 2 terus menerus setiap 60 menitKortikosteroid oralTeruskan terapi 1-2 jam bila ada perbaikanKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Derajat BeratAPE < 60% dari yang diperkirakan Pemeriksan fisis : gejala berat saat istirahat, retraksi dadaRiwayat faktor risiko mendekati asma yang fatalTidak ada perbaikan setelah terapi awal Terapi Inhalasi agonis 2 dan antikolinergikOksigenKortikosteroid sistemikMagnesium IVKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Respons baikRespons tidak baikselama 1-2 jamRespons burukselama 1-2 jamlanjutan .Ref : GINA 2006Penilaian Ulang stlh 1-2 jamKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Respon BaikBertahan 60 menit setelah terapi terakhir Pemeriksaan fisis normalApe > 70%Tidak stresSaturasi O2 > 90%

    Pulangkan ke rumah KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • PULANGKAN KE RUMAHLanjutkan agonis 2 inhalasi Pertimbangkan steroid oralPertimbangkan inhalasi kombinasiEdukasi pasien : -cara pakai obat - rencana terapi - follow up teraturKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Respon tidak lengkapSelama 1-2 jamPasien risiko tinggi Pemeriksaan fisis : gejala ringan, sedangAPE < 70%Tidak stresSaturasi O2 tidak membaik

    Rawat di rumah sakitKPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • RAWAT DI RUMAH SAKITInhalasi agonis 2 + antikolinergikSteroid sistemikOksigenMagnesium IVMonitor APE, Saturasi O2, nadi

  • Respon Buuruk Selama 1-2 jamPasien risiko tinggi Pemeriksaan fisis : gejala berat, kesadaran turun, kebingunganAPE < 70%PCO2 > 45 mmHgPO2 < 60 mmHg

    Rawat di ICU

  • RAWAT DI ICUInhalasi agonis 2 + antikolinergikSteroid IVPertimbangkan agonis 2 IVOksigenPertimbangkan aminofilin IVIntubasi dan ventilasi mekanis jika perlu

  • Pemeriksaan spirometriSeorang pasien umur 27 tahun datang ke unit gawat darurat dengan asma serangan akut , dilakukan pemeriksaan spirometri tiga kali :sewaktu datang , setelah pemberian 2 kali bronkodilator, dan setelah 4 jam pemberian obat.KPPIK FK Unand 2011

    KPPIK FK Unand 2011

  • Manfaat senam Asma pada penderita asma

  • Rangkaian Tepat Senam AsmaSenin, 08 Juni 2009 22:11 WIBJAKARTA-- Bagi penderita asma melakukan aktivitas fisik atau kegiatan yang berat dapat menjadi pencetus terjadinya serangan. Lalu bagaimana jika penderita asma melakukan olah raga? Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof dr Faisal Yusuf mengatakan, olah raga justru diperlukan penderita asma untuk melatih otot dada agar pernafasan menjadi lebih lancar. Namun, dia menegaskan, olah raga yang bisa dilakukan penderita asma bukan olah raga dengan intensitas gerakan yang cepat dan berat. Olah raga yang bisa dilakukan penderita asma antara lain senam asma, bersepeda dan renang. Menurut Faisal, senam asma menunjukkan hasil yang positif. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil penelitian terhadap penderita yang melakukan senam asma dengan penderita yang tidak melakukannya. "Setelah setahun melakukan senam ternyata mereka yang melakukan senam seminggu tiga kali menunjukkan berkurangnya serangan asma. Obat juga berkurang. Sedangkan mereka yang tidak senam kebalikannya," kata Faisal saat jumpa Pers di Jakarta, pekan lalu. Dijelaskan Faisal senam asma bertujuan untuk melatih cara bernafas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernafasan, melatih ekspektorasi yang efektif, meningkatkan sirkulasi, mempercepat asma yang terkontrol, mempertahankan asma yang terkontrol dan meningkatkan kualitas hidup bagi penderita asma. (cr1/rin) Redaktur:

  • Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh. Berikut rangkaian langkah dan frekuensi senam asma yang direkomendasikan : Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi. Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam 30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu. Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Senam asma dimulai dengan pemanasan. Kemudian, disusul dengan latihan inti yang dibagia dua. Latihan inti A, bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma. Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama 2 hitungan. Lalu Latihan inti B, bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan ekspektorasi. Langkah selanjutnya yaitu aerobik. Dilakukan agr tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam asma. Diakhiri pendinginan. Dalam langkah ini, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan.

  • KesimpulanAsma yang tidak terkontrol dengan baik akan menimbulkan masalah sosial seperti meningkatnya hari libur sekolah dan hari kerjaAsma tidak terkontrol dengan baik juga akan meningkatkan beban biaya pengobatan lebih banyak Penatalaksanaan asma jangka panjang yang baik sangat di perlukan sehingga akan menjadikan asmanya terkontrol dan mencegah terjadinya eksaserbasiAsma serangan akut dapat terjadi pada semua derajat asmaBanyak faktor pencetus untuk terjadinya suatu serangan asmaSerangan asma yang sering terjadi / berulang akan mengurangi faal paru karena terjadi remodeling saluran nafasMengetahui serangan asma lebih awal dan penatalaksanaan tepat dapat mengurangi gagal nafas dan perawatan pasien di rumah sakit

    *