PPOK Eksaserbasi
-
Upload
rana-zara-athaya -
Category
Documents
-
view
71 -
download
5
description
Transcript of PPOK Eksaserbasi
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Pendahuluan• PPOK masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang utama. • Menurut Bank Dunia/WHO), pada tahun 2020
PPOK diperkirakan akan menduduki urutan penyakit kelima terbanyak di seluruh dunia.
• Meskipun PPOK telah menjadi perhatian dari kalangan medis , PPOK relatif masih tidak dikenal oleh masyarakat serta bidang kesehatan masyarakat dan pemerintahan.
Pendahuluan• Eksaserbasi PPOK merupakan suatu keadaan
akut ditandai dengan memburuknya gejala respirasi pasien dan menyebabkan perubahan dalam pengobatan.
• Eksaserbasi merupakan keadaan penting dalam perjalanan penyakit.
• Pencegahan, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dari PPOK eksaserbasi sangat penting.
Definisi PPOK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah:suatu penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang persisten, bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi kronis saluran nafas dan paru terhadap partikel atau gas berbahaya.
Eksaserbasi dan penyakit komorbid berpengaruh terhadap derajat beratnya penyakit.
Diagnosis PPOK
• Diagnosis klinis PPOK harus dipertimbangkan pada setiap pasien dengan:– Sesak nafas, – Batuk kronis,– Batuk kronik berdahak – Riwayat paparan terhadap faktor risiko.
Spirometri diperlukan untuk memastikan diagnosis pada keadaanklinis ini, hasil pemeriksaan FEV1/FVC setelah pemberian bronkodilator <0,70 mengkonfirmasi adanya keterbatasan aliran udara yang persisten .
Indikator Kunci Untuk Mendiagnosis PPOKPertimbangkan PPOK dan lakukan pemeriksaan spirometri, jika ada salah satu indikator dibawah ini pada pasien usia diatas 40 tahun. Indikator ini bukan merupakan diagnosis pasti, tetapi adanya beberapa indikator ini meningkatkan kemungkinan diagnosis dari PPOK. Spirometri harus dilakukan untuk memastikan diagnosis.Sesak Nafas : Progresif (semakin berat seiring waktu) Semakin berat dengan aktifitas Menetap Batuk kronik: Dapat hilang timbul dan bisa tidak berdahakBatuk kronik berdahak: Setiap batuk kronik berdahak dapat mengindikasikan PPOKRiwayat terpapar factor resiko: Asap rokok Asap dapur dan pemanasan memakai bahan bakar Debu dan bahan kimia ditempat kerja,dllRiwayat keluarga dengan PPOK
PPOK Eksaserbasi
PPOK Eksaserbasi Definisi PPOK Eksaserbasi• Eksaserbasi pada PPOK adalah suatu keadaan akut
ditandai dengan memburuknya gejala respirasi pasien di luar dari variasi normal sehari-hari dan menyebabkan perubahan dalam pengobatan.
Gejala eksaserbasi:• Sesak bertambah• Produksi sputum meningkat• Perubahan warna sputum (sputum jadi purulen)
Eksaserbasi merupakan keadaan penting dalam perjalanan penyakit PPOK karena: • Memperburuk kualitas hidup pasien.• Mempunyai efek pada gejala dan fungsi paru-paru
yang membutuhkan beberapa minggu untuk pulih kembali.
• Mempercepat penurunan fungsi paru.• Berhubungan dengan angka kematian yang
signifikan• Biaya sosial ekonomi yang tinggi.
• Eksaserbasi PPOK dapat dipicu oleh beberapa faktor– infeksi saluran pernapasan (virus atau bakteri),
merupakan faktor utama– Polusi udara – Penghentian terapi pemeliharaan– Sepertiga dari penyebab eksaserbasi berat PPOK
tidak dapat diidentifikasi.– Beberapa pasien tampaknya sangat rentan
menderita eksaserbasi PPOK sedangkan yang lain tidak.
Diagnosis PPOK Eksaserbasi
• Diagnosis PPOK eksaserbasi sangat bergantung pada tampilan klinis dan keluhan pasien, yaitu adanya perubahan gejala yang akut (sesak nafas, batuk dan produksi sputum/perubahan warna sputum) di luar dari variasi normal sehari-hari.
Gejala eksaserbasi:• Sesak bertambah• Produksi sputum meningkat• Perubahan warna sputum (sputum jadi purulen)
Pemeriksaan untuk menilai beratnya eksaserbasi .• Pemeriksaa analisa gas darah • Rontgen thorak • Pemeriksaan EKG • Pemeriksaan darah lengkap.• Kultur sputum• Elektrolit dan gula darah• Spirometri tidak dianjurkan selama eksaserbasi .
Pengobatan PPOK eksaserbasi
• Tujuan pengobatan PPOK eksaserbasi akut:Meminimalkan dampak dari eksaserbasi saat ini dan mencegah perkembangan eksaserbasi berikutnya, dengan perhatian utama mengatasi segera eksaserbasi yang terjadi dan mencegah terjadinya gagal nafas.
• Tergantung beratnya eksaserbasi dan/atau tingkat keparahan penyakit yang mendasari, eksaserbasi dapat dikelola secara– Rawat jalan
Lebih dari 80% dari eksaserbasi dapat dikelola secara rawat jalan dengan terapi farmakologis ; bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik
– Rawat inap.
Pengobatan Eksaserbasi
Prinsip terapi di rumah sakit• Respiratory support– Terapi oksigen– Ventilator
• Invasif• noninvasif
• Pengobatan Farmakologi– Bronkodolator kerja cepat– Kortikosteroid sistemik– Antibiotik– Terapi tambahan
Terapi Oksigen• Oksigen merupakan komponen kunci dari
perawatan PPOK eksaserbasi. • Pemberian oksigen harus dititrasi untuk
memperbaiki hipoksemia dengan target saturasi 88-92%.
• Setelah pemberian oksigen analisa gas darah arteri harus diperiksa 30-60 menit kemudian untuk memastikan oksigenasi mencukupi tanpa retensi karbon dioksida atau asidosis.
Bronkodilator kerja cepat • Short-acting beta2-agonis inhalasi dengan
atau tanpa short-acting antikolinergik lebih disukai sebagai bronkodilator untuk pengobatan suatu eksaserbasi.
• Metilxantin intravena (aminofilin)
Bronkodilator kerja cepat/singkat
• Β2 agonis kerja cepat:– Salbutamol– Telbutalin– Fenoterol– Prokaterol
• Antikolinergik kerja cepat– Iprotropium bromida
• Metilxantin– Aminofillin– Teofillin
• Kombinasi Β2 agonis kerja cepat dan Antikolinergik kerja cepat– Salbutamol+ippratropiu
m– Fenoterol+Ipratropium
Kortikosteroid. • Kortikosteroid sistemik– mempersingkat waktu pemulihan– memperbaiki fungsi paru (FEV1) dan hipoksemia
arteri (PaO2),– mengurangi risiko kambuh, kegagalan
pengobatan, dan lama perawatan.• Dosis prednisolon 30-40 mg (kortikosteroid
lain setara) per hari selama 10-14 hari.
Antibiotik. Antibiotik harus diberikan kepada pasien PPOKeksaserbasi yang memiliki:• Tiga kardinal simptom yaitu meningkatnya sesak
nafas, volume dahak, dan sputum jadi purulen. • Memiliki dua dari cardinal simptom, jika sputum jadi
purulen merupakan salah satu dua simptom tersebut.• Membutuhkan ventilasi mekanis .
Terapi Tambahan • Tergantung pada kondisi klinis pasien,– keseimbangan cairan – diuretik– antikoagulan– pengobatan penyakit penyerta – aspek gizi
Indikasi Rawat Inap Pasien PPOK Eksaserbasi Peningkatan intensitas gejala, seperti sesak saat istirahat yang
baru timbul PPOK yang mendasari berat Adanya tanda-tanda kelainan fisik baru (misalnya sianosis, edema
perifer) Kegagalan penanganan awal dari eksaserbasi Adanya penyakit komorbid yang serius (seperti gagal jantung atau
aritmia yang baru terjadi) Sering eksaserbasi Usia tua Kurangnya dukungan untuk perawatan dirumah
Indikasi Rawat ICU PPOK Eksaserbasi Akut• Sesak nafas berat dengan respon yang tidak
adekuat terhadap terapi awal di IGD• Perubahan status mental (kebingungan, lemas,
koma)• Hypoxemia yang menetap atau memburuk (PaO2 <
40 mmHg) dan/atau asidosis respiratorik yang berat atau memburuk (pH <7,25) meskipun telah diberi oksigen dan ventilasi noninvasif
• Kebutuhan untuk ventilasi mekanis invasif• Hemodinamik tidak stabil dan butuh vasopressors
Pencegahan PPOK Eksaserbasi • Berhenti merokok• Vaksin influenza dan pneumokokus • Pengetahuan tentang pengobatan terbaru
termasuk teknik pemakaian inhaler• Pengobatan dengan long-acting bronkodilator
inhalasi dengan atau tanpa kortikosteroid inhalasi.
Alhamdulillah
Terima kasih