penanganan asma eksaserbasi akut

25
PENANGANAN ASMA EKSASERBASI AKUT

description

penanganan asma eksaserbasi akut

Transcript of penanganan asma eksaserbasi akut

Page 1: penanganan asma eksaserbasi akut

PENANGANAN ASMA EKSASERBASI AKUT

Page 2: penanganan asma eksaserbasi akut

Definisi

gangguan inflamasi kronik saluran nafas dengan banyak sel yang berperan antara lain sel mast, eosinofil, dan limfosit T yang menyebabkan episode mengi berulang, sesak napas, rasa dada tertekan, dan batuk, khususnya malam dan dini hari.

Berhubungan dengan penyempitan jalan nafas yang luas dan bervariasi, sebagian besar bersifat reversibel, juga berhubungan dengan hiperreaktivitas jalan nafas terhadap berbagai rangsangan.

Page 3: penanganan asma eksaserbasi akut

Anamnesis

Identitas Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Pengobatan

Page 4: penanganan asma eksaserbasi akut

Pemeriksaan fisik

Inspeksi: pernapasan cepat dan sukar, retraksi sela iga, pernapasan cuping hidung

Palpasi Perkusi: terdengar hipersonor Auskultasi: terdengar suara wheezing di

akhir ekspirasi

Page 5: penanganan asma eksaserbasi akut

Pemeriksaan penunjang

Uji faal paruUji faal paru dikerjakan untuk menentukan derajat obstruksi, menilai hasil provokasi bronkus, menilai hasil pengobatan dan mengikuti perjalanan penyakit.

Foto rontgen thoraksPada foto thoraks akan tampak corakan paru yang meningkat.

Pemeriksaan darah, eosinofil dan uji tuberkulinEosinofil dapat ditemukan pada darah tepi, sekret hidung dan sputum. Bila ada infeksi didapatkan pula leukositosis PMN.Uji tuberkulin diindikasikan karena jika terdapat tuberkulosis dan tidak diobati, maka asmanya pun akan sulit dikontrol.

Test provokasiPemeriksaan ini dilakukan dengan cara goresan atau tusuk. Alergen yang digunakan adalah alergen yang banyak didapat di daerahnya.

Page 6: penanganan asma eksaserbasi akut

Diagnosis

Episode akut paling sering disebabkan oleh pemaparan terhadap iritan seperti udara dingin dan gas (asap) beracun (rokok,cat basah) atau pemaparan terhadap alergen

Sesak nafas lama dan berulang Suara tambahan wheezing/mengi Serangan batuk malam yang menetap Riwayat asma pada keluarga

Page 7: penanganan asma eksaserbasi akut

Etiologi

Diduga yang memegang peranan penting ialah reaksi berlebihan dari trakea dan bronkus (hiperreaktivitas bronkus)

3 tipe: Asma bronkial tipe non atopi (intrinsik) Asma bronkial tipe atopi (ekstrinsik) Asma bronkial tipe campuran

Page 8: penanganan asma eksaserbasi akut

Tipe non atopi: disebabkan oleh stress, infeksi saluran nafas dan kondisi lingkungan yang buruk

Tipe atopi: reaksi alergi penderita terhadap allergen dan tidak membawa pengaruh apa-apa terhadap orang yang sehat

Page 9: penanganan asma eksaserbasi akut

Epidemiologi

Kira-kira 2-20% populasi anak dilaporkan pernah menderita asma. Belum ada penyelidikan menyeluruh mengenai angka kejadian asma pada anak Indonesia, namun diperkirakan berkisar antara 5-10%. Asma dapat timbul pada segala umur; 30% penderita bergejala pada umur 1 tahun, sedang 80-90% anak asma mempunyai gejala pertama sebelum umur 4-5 tahun

Page 10: penanganan asma eksaserbasi akut

Patofisiologi

Manifestasi penyumbatan jalan nafas pada asma disebabkan oleh bronkokonstriksi, hipersekresi mukus, edema mukosa, infiltrasi seluler, dan desquamasi sel epitel serta sel radang.

Sel mast dapat terangsang oleh berbagai pencetus misalnya allergen, infeksi, exercise dan lain-lain. Sel ini akan mengalami degranulasi dan mengeluarkan bermacam-macam mediator.

Page 11: penanganan asma eksaserbasi akut

Bila alergen sebagai pencetus, maka alergen yang masuk kedalam tubuh merangsang sel plasma atau sel pembentuk antibodi lainnya untuk menghasilkan IgE

Selanjutnya IgE beredar dan menempel pada reseptor yang sesuai pada dinding sel mast. Sel mast yang demikian disebut sel mast yang tersensitisasi

Page 12: penanganan asma eksaserbasi akut

Apabila alergen yang serupa masuk kedalam tubuh, alergen tersebut akan menempel pada sel mast yang tersensitisasi dan kemudian akan terjadi degradasi dinding dan degranulasi sel mast.

Mediator dapat bereaksi langsung dengan reseptor di mukosa bronchus sehingga menurunkan siklik AMP kemudian terjadi bronkokonstriksi.

Page 13: penanganan asma eksaserbasi akut

Klasifikasi asmaParameter klinis,

fungsi paru,

laboratorium

Ringan Sedang Berat Ancaman henti nafas

Sesak timbul pada saat Berjalan Berbicara Istirahat

Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata

Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang

lengan

Kesadaran Mungkin iritable Biasanya iritable Biasanya iritable kebingungan

Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada nyata

Mengi Sedang, sering hanya

pada akhir ekspirasi

Nyaring, sepanjang

ekspirasi+ inspirasi

Sangat nyaring,

terdengar tanpa

stetoskop

Sulit/tidak terdengar

Sesak nafas Minimal Sedang Berat

Otot bantu nafas Biasanya tidak Biasanya iya Iya

Retraksi Dangkal, retraksi

intercostal

Sedang, ditambah

retraksi suprasternal

Dalam, ditambah nafas

cuping hidung

Gerakan paradok

torako-abdominal

Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun

Laju nadi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi

SaO2>95% 91 - 95% <90%

PaO2Normal >60 mmHg <60 mmHg

PaCO2<45 mmHg <45 mmHg >45 mmHg

Page 14: penanganan asma eksaserbasi akut

Komplikasi

Bila serangan asma sering terjadi dan telah berlangsung lama, maka akan terjadi emfisema, perubahan bentuk thoraks yaitu membungkuk ke depan dan memanjang, bentuk dada burung dara.

Page 15: penanganan asma eksaserbasi akut

Pengobatan

Tujuan tata laksana: Pasien dapat menjalani aktivitas normal Sedikit mungkin angka absensi sekolah Gejala tidak timbul siang atau malam

hari Uji fungsi paru senormal mungkin Kebutuhan obat seminimal mungkin Efek samping obat dapat dicegah

Page 16: penanganan asma eksaserbasi akut

Medikamentosa

Bronkodilator Agonis B2

Obat ini mempunyai efek bronkodilatasi. Terbutalin, salbutamol, dan feneterol memiliki lama kerja 4-6 jam, sedangkan agonis B2 long-acting bekerja lebih dari 12 jam, seperti salmeterol, formoterol, bambuterol, dan lain-lain. Metilxantin

Teofilin termasuk golongan ini. Efek bronkodilatornya berkaitan dengan konsentrasinya di dalam serum. Antikolinergik

Golongan ini menurunkan tonus vagus intrinsik dari saluran napas.

Page 17: penanganan asma eksaserbasi akut

AntiinflamasiAntiinflamasi menghambat inflamasi jalan napas dan mempunyai efek supresi dan profilaksis Kortikosteroid Natrium kromolin merupakan

antiinflamasi nonsteroid.

 

Page 18: penanganan asma eksaserbasi akut

Terapi awal: Oksigen 4-6 liter/menit Agonis B2 (salbutamol 5 mg atau feneterol 2,5 mg

atau terbutalin 10 mg) inhalasi nebulasi dan pemberiannya dapat diulang setiap 20 menit sampai 1 jam.

Aminofilin bolus iv 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jam sebelumnya maka cukup diberikan setengah dosis.

Kortikosteroid hidrokortison 100-200 mg iv jika tidak ada respon segera atau pasien sedang menggunakan steroid oral atau dalam serangan sangat berat.

Page 19: penanganan asma eksaserbasi akut

Respon terhadap terapi awal baik, jika didapatkan keadaan berikut:

Respon menetap selama 60 menit setelah pengobatan

Pemeriksaan fisik normal Arus puncak ekspirasi (APE) > 70% Jika respon tidak ada atau tidak baik

terhadap terapi awal maka pasien sebaiknya dirawat di rumah sakit.

Page 20: penanganan asma eksaserbasi akut

Non medikamentosa

Pengobatan non medikamentosa terdiri dari :

Penyuluhan Menghindari faktor pencetus Pengendalian emosi Pemakaian oksigen

Page 21: penanganan asma eksaserbasi akut

Asma Derajat Ringan

Cukup diobati dengan obat pereda berupa bronkodilator β agonis hirupan kerja pendek bila perlu saja.bila obat hirupan tidak ada atau tidak dapat digunakan maka β agonis diberikan peroral.

Page 22: penanganan asma eksaserbasi akut

Asma Derajat Sedang

Jika penggunaan β agonis hirupan sudah lebih dari 3 kali perminggu,atau serangan sedang/berat terjadi lebih dari sekali dalam sebulan , maka penggunaan anti inflamasi sudah terindikasi

Page 23: penanganan asma eksaserbasi akut

Asma berat.Steroid hirupan biasanya efektif dengan dosis rendah. Sebelum menaikkan dosis steroid hirupan, dapat dipertimbangkan penambahan salah satu obat seperti β agonis kerja panjang atau β agonis lepas terkendali,atau teofilin lepas lambat atau anti leukotrien.

Page 24: penanganan asma eksaserbasi akut

Prognosis

Prognosis baik karena pada dasarnya serangan asma sangat sedikit menimbulkan kematian karena pengobatannyapun tergolong mudah. Bila penanganan cepat dilakukan, maka harapan hidup pasien akan meningkat

Page 25: penanganan asma eksaserbasi akut

Terimakasih