Askep Tromboangitis Obliterans Buerger Syndrome
-
Upload
akiem-tanjhung-ae -
Category
Documents
-
view
66 -
download
5
description
Transcript of Askep Tromboangitis Obliterans Buerger Syndrome
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Adapun beberapa pengkajian yang akan dilakukan pada penderita tromboangitis :
a. Sirkulasi
Tanda: riwayat hipertensi (efek vasospasme), perubahan warna pada bagian yang sakit pada
pemajanan dingin (timbul pada dewasa awal)
Gejala: warna kulit jari/bagian yang sakit( tergantung pada fase observasi)
tampak putih pucat kemudian sianotik, kemudian hiperemik (merah),tanda lambat/progersif :
kulit putih atau tidak berwarna, mengkilat halus, tegang, nadi radial dan ulnar dapat normal
dini atau tak ada, kuku tabuh/deformitas dapat terjadi (lanjut), ulserasi pada daerah ganggren.
b. Integritas ego
Gejala: strees dan reaksi emosi kuat (pencetus)
c. Neurosensori
Gejala: parestesia, kebas pada jari, sakit kepala berulang (vasospasme/efek
hormonal), tanda : hilangnya koosdinasi
d. Motorik Nyeri / kenyamanan
Gejala: nyeri berddenyut selama fase kemerahan perubahan warna (vasodilatasi), sensitf
terhadap tekanan bagian yang sakit, tanda : hati-hati, gellisah, fookus pada jari.
e. Pernapasan
Gejala: penggunaaan tembakau
f. Keamanaan
Gejala: tindakan yang melibatkan pengguanaan alat vibrasi atau memerlukan
gerakan / tekanan berulang contoh : mekanik, petani, pengetik, dll, Tanda : lesi pada area
ujung jari ukuran peniti sampai seluruh jari (sangat luas)
3.2 Diagnosa
Diagnosa yang mungkin muncul yaitu :
1. Nyeri akut/kronis b.d vasospasme / gangguan perfusi jaringan yang skait,
iskemik/ kerusakan jaringan
2. Perfusi jaringan, perubahan perifer b.d penghentian aliran darah arteri,
3. Kurang pengetahuan ( kebutuhan belajar mengenai kondisi, kebutuhan
pengobatan b.d kurang pengetahuan / tidak mengenal sumber informasi,
salah persepsi / salah mengerti
4. Ansietas b/d prosedur tindakan yang akan dilakukan
3.5 Intervensi
1. Nyeri akut/kronis b.d vasospasme / gangguan perfusi jaringan yang skait,
iskemik/ kerusakan jaringan
Tujuan : Nyeri berkurang dan kerusakan jaringan tidak melebar
KH :
- Nyeri berkurang atau hilang setelah dilakuakn perawatan 1x 24 jam
- Kerusakan jaringan tidak meluas setelah dilakukan perawatan
INTERVENSI RASIONAL
Catat karakteristik nyeri dan parestesia
periksa tanda-tanda vital pasien
Diskusikan dengan pasien begaimana
dan mengapa nyeri ditimbulkan
Bantu pasien mengidenntifikasikan
factor pencetus atau situasi contoh
merokok, terpajan pada dingin dan
penangananya
Dorong penggunaan teknik menajemen
strees, aktivitas hiburan
Rendam area yang sakit pada air hangat
Berikan ruangan hangat, bebas aliaran
udara contoh ventilasi,
Mengetahui tingkatan nyeri
untuk memantau keadaan umum klien
agar pasien memahami bagaimana
perjalanan nyeri itu
aagar pasien memahami tentang factor yang
mempengaruhi nyeri tersebut
digunakan untuk mengalihkan perhatian
klien
air hangat akan membuat vembuluh
darah elebar dan itu akan melancarkan
pendingin ruangan, pertahankan pintu
tertutup sesuai indikasi
Pantau efek obat dan tindakan
Kolaborasi : berikan obat sesuai indikasi,
siapkan intervensi bedah bila diperlukan
aliran darah
menghindarkan infeksi dan menjaga
udara tetap panas
mengetahui tingkat keefektifan obat
pemberian obat untuk mengurangi rasa
nyeri pada pasien
2. Perfusi jaringan, perubahan perifer b.d penghentian aliran darah arteri,
INTERVENSI RASIONAL
1. Observasi warna kulit bagian yang sakit
2. Catat penurunan nadi
3. Evaluasi sensasi bagian yang sakit,
contoh tajam/ dangkal, panas/dingin
4. Lihat dan kaji kulit untuk ulserasi, lesi,
area ganggren
5. Dorong nutrisi dan vitamin yang tepat
6. Kolaborasi : berikan obat sesuai indikasi
( vasodilator), ambil contoh drainase lesi
untuk kultur atau sensitivitas
1. untuk melihat sianosis atau terjadi
kemerahan pada kulit
2. mengidentifikasikan tingkat keparahn
pada penghentian aliran darah arteri
3. mengetahui tingkat,rasa dan bentuk dari
rasa nyeri
4. melihat berapa lebar bagian yang
mengalami ganggren
5. nutrisi yang tepat dan kebutuhan vitamin
yang lengkap akan meningkat system
imun tubuh
6. pemberian obta vasodilator membuat
pembuluh drah arteri melebar dan
melancarkan aliran darah
3. Kurang pengetahuan,kebutuhan belajar mengenai kondisi, kebutuhan
pengobatan b.d kurang pengetahuan / tidak mengenal sumber informasi,
salah persepsi / salah mengerti
INTERVENSI RASIONAL
1. berikan informasi pada pasien tentang 1. meningkatkan pengetahuan pasien
penyakitnya
2. dorong klien untuk bertanya tentang
penyakitnya
3. Dorong menghindari pemajanan pada
dingin
4. Pertahankan ligkungan pada suhu diatas
20,9 C hilangkan aliran dingin
5. Diskusikan kemungkinan berpindah ke
iklim yang lebih hangat,
berganti pekerjaan sesuai indikasi
6. Tekankan pentingnya menghentikan
rokok, berikan informasi pada
klinik local / kelompok pendukung
7. Bantu pasien untuk membuat metode
menghindari atau mengubah
stress diskusikan teknik relaksasi
8. Tekankan pentingnya melihat tiap hari
dan melakukan perawatan kulit
yang benar
tentang penyhakitnya
2. mengetahui tingkat keingin tahuan klien
tentang penyakitnya
3. Suhu yang dingin membuat kontriksi
pada pembuluh darah dan akan
memperberat penyumbatan aliran darah.
4. suhu panas membuat pembuluh darah
mempertahankan keadaan dilatasi
5. menghindari keparahan yang akan terjadi
6. agar pasien mengerti dan memahami
bahwa rokok merupakan factor utama
terjadinya trombongitis
7. teknik diktrasi dan relaksasi membuta
pasien lebih tenang menyikapi
keadaanya.
8. meneghindari terjadinya cidera atau luka
pada kulit
4. Ansietas b/d prosedur tindakan yang akan dilakukan
INTERVENSI RASIONAL
1. Jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
2. jelaskan pentingnya tindakan yang akan
dilakukan
3. observasi tanda-tanda vital
4. berikan kenyamanan kepada pasien
5. yakinkan pasien bahwa tindakan yang
meningkatkan pengetahuan pasien
tentang prosedur tindakan
agar pasien memahami kenapa perlunya
dilakukan tindakan itu
mengetahui keadaan umum klien
pasien akan merasa tenang dan tidak
cemas dengan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
akan dilakukan adalah tindakan yang
terbaik
6. yakinkan pasien bahwa prosedur
tindakan yang akan dilakukan aman
7. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat penenang
mengurangi tingkat ansietas pada klien
mengurangi pemikiran negarif tentang
prosedur tidakan
untuk membuta tenang dan mengurangi
tingkat kecemasannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyakit Buerger atau Tromboangitis Obliterans (TAO) adalah penyakit oklusi kronis
pembuluh darah arteri dan vena yang berukuran kecil dan sedang. Terutama mengenai
pembuluh darah perifer ekstremitas inferior dan superior.
Etiologi dari tromboangitiss sendiri diketahui adalah :
Belum diketahui secara pasti
Hipersensitif terhadap protein tembakau
Merokok merupakan factor penyebab atau factor yang memperberat
Faktor genetik, ras, hormon, iklim, trauma dan infeksi merupakan faktor predisposisi.
Syndrome Buerger disebabkan karena faktor merokok yang dapat menimbulkan peningkatan
asam pada penyakit buerger. Sehingga Imun meningkat dan tubuh mengalami
hipersensitivitas yang menyebabkan kepekaan seluler serta meningkatkan enzim dan serum
anti endotenial