Askep TB Paru

35
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Insidens penyakit tuberculosis dan mortalitas yang disebabkannya menurun drastic setelah ditemukannya kemoterapi. Tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini penurunan itu tidak terjadi lagi bahkan insidens penyakit ini cenderung meningkat. Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa factor seperti sosoioekonomi, dan masalah- masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan (seperti alkoholisme, tunawisma,naiknya infeksi HIV/AIDS),dimana peningkatan insidens lebih nyata pada kelompok minoritas dan pengungsi yang masuk ke Amerika Serikat dari Negara- negara dimana tuberculosis merupakan penyakit endemic. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Kuman batang tahan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun

Transcript of Askep TB Paru

Page 1: Askep TB Paru

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Insidens penyakit tuberculosis dan mortalitas yang disebabkannya menurun

drastic setelah ditemukannya kemoterapi. Tetapi, pada tahun-tahun terakhir ini

penurunan itu tidak terjadi lagi bahkan insidens penyakit ini cenderung meningkat.

Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa factor seperti sosoioekonomi, dan masalah-

masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan (seperti alkoholisme,

tunawisma,naiknya infeksi HIV/AIDS),dimana peningkatan insidens lebih nyata pada

kelompok minoritas dan pengungsi yang masuk ke Amerika Serikat dari Negara-

negara dimana tuberculosis merupakan penyakit endemic.

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Mycobacterium Tuberculosis. Kuman batang tahan asam ini dapat merupakan

organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikobakteria pathogen, tetapi

hanya Strain Bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini

berukuran 0,3 x 2 sampai 4 m, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.

Page 2: Askep TB Paru

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Sebagai bahan acuan / perbandingan bagi mahasiswa keperawatan dalam

membuat suatu penelitian.

2. Tujuan Khusus

1. Memperoleh gambaran mengenai konsep dasar tiberkulosis pbacaan

bagi mahasiswa.

2. Sebagai salah satu tugas akademik.

2. Kegunaan Praktis :

Bermanfaat bagi tenaga perawat dalam penerapan asuhan keperawatan

pada klien dengan Tuberkulosis Paru.

D. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Tuberkulosis Paru ?

2. Gejala apa saja yang dapat ditimbulkan dari Tuberculosis Paru ?

3. Diagnosa keperawatan apa saja yang dapat timbul dari

Tuberkulosis Paru ?

Page 3: Askep TB Paru

BAB II

TUBERKULOSIS PARU

A. KONSEP DASAR

1. Pengertian

Tuberkulosis paru adalah peradangan pada jaringan paru yang merupakan

penyakit menular, berpindah ke orang lain melalui udara pernapasan

(droplet).

2. Etiologi

Mycobacterium Tuberkulosis yang masuk melalui saluran pernapasan

3. Tanda dan gejala

a. Demam

b. Batuk atau batuk darah

c. Sesak napas

d. Nyeri dada

e. Malaise berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun,

sakit kepala,meriang, nyeri otot, dan keringat malam hari.

4. Klasifikasi

1. Kelas 0, tidak ada jangkitan tuberculosis, tidak terinfeksi (tidak ada

riwayat terpapar).

Page 4: Askep TB Paru

2. Kelas 1, terpapar Tuberkulosis , tidak ada bukti infeksi.

3. Kelas 2, ada infeksi Tuberkulosis, tidak timbul penyakit.

4. Kelas 3, diagnosa Tuberkulosis yang lengkap (timbul penyakit/ada

penyakit), Mycobacterium Tuberkulosis ada dalam biakkan.

5. Kelas 4, tuberkulosis saat ini tidak sedang menderita penyakit ( ada

riwayat mendapat pengobatan pencegahan Tuberkulosis).

6. Kelas 5, tersangka tuberculosis paru.

5. Komplikasi

Komplikasi terdiri atas :

1. Komplikasi dini :

a. pleuritis

b. Efusi pleura

c. emfiema

d. Laryngitis

e. Menjalar keorgan lain (usus).

2. Komplikasi lanjut:

a. Obstruksi jalan napas → SOPT (Syndrome Obstruksi

Pasca Tuberkulosis)

b. Kerusakan parenkim berat→ SOPT/ Fibrosis paru

c. Amiloidosis

d. Ca paru

Page 5: Askep TB Paru

e. Syndrom gagal napas dewasa (ARDS)

B. Patofisiologi berdasarkan penyimpangan KDM.

Reaksi Radang pada Paru

Peningkatan Produksi Sekret

Akumulasi Sekret

Obstruksi Jalan Napas

Batuk - Batuk

Bersihan Jalan Napas Inefektif

Rangsangan Batuk

Risiko Penyebaran Infeksi

Tuberkel Pecah

Eksudasi

Fibrosisi Jaringan Paru

Total Jaringan Paru Berkurang

Peningkatan luas Permukaan Efektif Paru

Ggn Pertukaran Gas

Iskemia Jar. Paru

Inhalasi droplet

Alveolus

Mychobacterium TBC

Merangsang Reseptor Syaraf sekitar untuk mengeluarkan Neurotrasmitter ; Bradikinin, Serotonin dan Histamin

Nyeri

Pe aktivitas seluler

Metabolisme Me

Pemecahan KH, Protein & Lemak dan adanya penekanan pada syaraf pusat lapar di otak

Kurang Nafsu Makan

Asupan Kurang

BB menurun

Ggn pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Reaksi Antigen- Antibody

Page 6: Askep TB Paru

B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

DATA DASAR PENGKAJIAN PASIEN

Aktivitas/istirahat

Gejala :

a. Kelelahan umum dan kelemahan

b. Napas pendek karena kerja

c. Kesulitan tidur pada malam hari atau demam malam hari,

menggigil dan atau berkeringat.

Tanda :

a. Takikardi,Takipnea/Dispnea pada kerja

b. Kelelahan otot,nyeri dan sesak ( tahap lanjut).

Integritas Ego

Gejala:

a. Adanya/factor stress lama.

b. Masalah keuangan, rumah.

c. Perasaan tak berdaya/tak ada harapan.

Tanda :

a. Turgor kulit buruk,kering/ kulit bersisik.

b. Kehilangan otot/hilang lemak subkutan.

Page 7: Askep TB Paru

Makanan/ Cairan

Gejala:

a. Kehilangan nafsu makan

b. Tidak dapat mencerna

c. Penurunan berat badan

Tanda:

a. Turgor kulit buruk

b. Kehilangan otot/hilang lemak subkutan.

Nyeri/ Kenyamanan

Gejala : nyeri dada meningkat karena batuk berulang.

Tanda :

a. Berhati-hati pada area yang sakit

b. Perilaku distraksi, gelisah

Pernapasan

Gejala :

a. Batuk, produktif/tak produktif

b. Napas pendek

c. Riwayat tuberculosis/ terpajan pada individu terinfeksi

Tanda :

a. Peningkatan frekuensi pernapasan

Page 8: Askep TB Paru

b. Efusi pleural

c. Perfusi pekak

d. Deviasi trakeal

e. Tak perhatian, perubahan mental (tahap lanjut)

Keamanan

Gejala :

a. Adanya kondisi penekanan imun

b. Tes HIV positif

Tanda : Demam rendah atau sakit panas akut

Interaksi Sosial

Gejala :

a. Perasaan isolasi / penolakan karena penyakit menular.

b. Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab perubahan

kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.

Penyuluhan / pembelajaran

Gejala :

a. riwayat keluarga TB

b. Status kesehatan buruk

c. Gagal untuk membaik

d. Tidak berpartisipasi dalam terapi

Page 9: Askep TB Paru

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium TBC pada tahap aktif

penyakit.

2. Ziehl- Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan

cairan darah) : Positif untuk basil asam cepat.

3. Tes kulit : Reaksi positif menunjukkan infeksi masa lalu dan adanya

antibody.

4. ELISA/Western Blok : Dapat menyatakan adanya HIV.

5. Foto torak : Dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru

atas

6. Histologi / Kultur jaringan : Positif untuk Mycobacterium TBC.

7. Biopsi jarum pada jaringan paru : positif untuk granuloma TB.

8. Elektrolit : Dapat tidak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi

9. GDA: Dapat normal tergantung lokasi, berat dan kerusakan sisa pada paru

10. Pemeriksaan funsi paru : Penurunan kapasitas vital atau peningkatan rasio

udara

11. Residiu dan kapasitas paru total

Page 10: Askep TB Paru

Analisa Data

Data Kemungkinan penyebab Masalah

DS :

DO :

1. pasien batuk

2. suara napas

ronchi

3. sputum kental

4. takipnea/

dispnea

Bersihan jalan napas

inefektif Reaksi radang

Pe produksi sekret

Akumulasi sekret

Obstruksi jln napas

Batuk - Batuk

Bersihan Jalan napas inefektif

Page 11: Askep TB Paru

DS :

DO :

1. pertahanan primer

tak adekuat

2. kerusakan jaringan

3. riwayat

tuberkulosis/

terpajan pada

individu terinfeksi

4. penurunan

pertahanan atau

penekanan proses

inflamasi

5. malnutrisi

Resiko penyebaran

infeksi

Pe produksi sekret

Risiko penyebaran infeksi

Reaksi Radang

Akumulasi sekret

Rangsangan batuk keluar

Page 12: Askep TB Paru

DS :

DO :

1. kehilangan nafsu

makan

2. penurunan berat

badan

3. turgor kulit buruk

4. kelemahan

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi

DS :

DO :

1. takipnea/

dispnea

2. PO2 menurun

dan PCO2

meningkat

Gangguan pertukaran

gas

Reaksi Radang

Pe aktif seluler

Metabolisme Me

Pemecahan KH, Protein & lemak dan adanya penekanan pd syaraf pusat lapar di otak

Kurang nafsu makanan

Asupan kurang

BB menurun

Ggn pemenuhan kebutuhan nutrisi

Tuberkel pecah

Eksudasi

Fibrosis Jar. Paru

Total Jar. Paru berkurang

Page 13: Askep TB Paru

3. tuberculin test

positif

4. kultur sputum

positif

5. kerusakan

membrane

akveolar kapiler

6. penurunan

permukaan efektif

paru

DS :

DO :

1. ekspresi wajah

nampak kesakitan

2. pasien gelisah

3. nadi meningkat

Gangguan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman :

nyeri dada

Fibrosis Jar. Paru

Ischemia Jar. Paru

Merangsang Reseptor syaraf sekitar untuk mengeluarkan; Bradikinin, Serotonin, histamin

Nyeri

Pe permukaan efektif paru

Ggn pertukaran gas

Page 14: Askep TB Paru

3. Diagnosa Keperawatan

Masalah keperawatan yang dapat timbul pada TB Paru :

1. bersihan jalan napas inefektif

2. Resiko penyebaran infeksi

3. Gangguan pemenuhan nutrisi

4. Gangguan pertukaran gas

5. Gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman : nyeri dada

Masalah keperawatan berdasarkan prioritas :.

1. Bersihan jalan napas inefektif berhubungan dengan obstruksi jalan

napas di tandai dengan :

a. Pasien batuk – batuk

b. Suara napas ronchi

c. Sputum kental

d. Frekuensi napas lebih dari normal

2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan peningkatan

produksi secret di tandai dengan :

a. Pertahanan primer tak adekuat

b. Terpajan pada individu terinfeksi

c. Penurunan pertahanan/ penekanan proses inflamasi

d. Kerusakan jaringan

Page 15: Askep TB Paru

e. Malnutrisi

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan

kurang napsu makanan di tandai dengan ;

a. Berat badan menurun

b. Porsi makan tidak habis

c. Anoreksia

d. Pasien tampak lemah

4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunana luas

permukaan efektif paru di tandai dengan :

a. Frekuensi napas cepat

b. Tuberculin test positif

c. Demam

d. Lemah

e. Keringat pada malam hari

5. Gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman berhubungan

dengan adanya fibrosis jaringan paru di tandai dengan :

a. Ekspresi wajah nampak kesakitan

b. Pasien gelisah

c. Nadi meningkat

Page 16: Askep TB Paru

3. Rencana keperawatan

A. Bersihan jalan napas inefektif

1. Tujuan : efektifnya bersihan jalan napas

2. Kriteria Hasil :

a. Batuk berkurang

b. Suara napas normal

c. Respirasi dalam batas normal

d. Tidak adanya produksi sputum pada saat batuk

3. Intervensi :

a. Bantu pasien untuk mengambil posisi batuk yang nyaman

( semifoler tinggi dan lutut lurus dengan bantal yang ringan

di atas abdomen untuk menambah tekanan ketidaknyaman)

Rasionalisasi : mempermudah pasien dalam bernapas

b. Ajarkan pasien tekhnik batuk yang efektif yaitu dengan cara

tarik napas dalam 3 kali setelah napas terakhir batukkan

bersamaan dengan ekspirasi

Rasionalisasi : menurunkan resiko terjadinya infeksi paru

c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi O2 dan

terapi ekspetoran

Rasionalisasi : mencegah pengeringan membrane mukosa

dan membantu pengenceran sekret .

Page 17: Askep TB Paru

C. Risiko penyebaran infeksi

1. Tujuan : mencegah atau menurunkan resiko penyebaran infeksi

2. Kriteria Hasil :

Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan

yang aman

3. Intervensi :

a. Kaji patologi penyakit

Rasionalisasi : membantu pasien menyadari perlunya

mematuhi program pengobatan untuk mencegah pengaktifan

ulang atau komplikasi

b. Anjurkan pasien untuk batuk atau bersin

Rasionalisasi : mencegah penyebaran infeksi

c. Dorong memilih / mencerna makanan seimbang. Berikan

makanan sering/ makanan kecil pada jumlah makanan besar

yang tepat

Rasionalisasi : adanya anoreksia dan malnutrisi sebelumnya

merendahkan tahanan terhadap proses infeksi dan

mengganggu penyembuhan

d. Berikan agent anti infeksi sesuai indikasi

Rasionalisasi : kombinasi agent anti infeksi digunakan

Page 18: Askep TB Paru

C Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

1. Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi

2. Kriteria Hasil :

a. berat badan normal

b. napsu makan ada sehingga porsi makan yang di sajikan

habis dengan diet

3. Intervensi :

a. Awasi program diet dan pola kebiasaan makannya di

bandingkan dengan intake makanan sekarang

Rasionalisasi : membantu dalam mengidentifikasi

kebutuhan khusus dan memperbaiki masukan diet

b. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga pentingnya

makanan bagi kesembuhan penyakit

Rasionalisasi : meningkatkan pemahaman kebutuhan

individu dan pentingnya nutrisi pada proses penyembuhan

c. Berikan makanan TKTP bervariasi dan di sajikan makanan

dengan porsi kecil dan sering dalam keadaan hangat bila

kesukarangan mengunyah dalam bentuk lunak dan rendah

serat

Page 19: Askep TB Paru

Rasionalisasi : tinggi karbohidrat, protein dan kalori di

perlukan/ di butuhkan selama ventilasi untuk memperbaiki

fungsi pernapasan

d. Hindarkan makanan yang terlalu manis

Rasionalisasi : makanan yang manis dapat mencetus/

meningkatkan spasme batuk

e. Timbang berat badan secara rutin

Rasionalisasi : untuk menentukan kebutuhan kalori,

menyusun tujuan berat badan dan evaluasi keadekuatan

perencanaan nutrisi

f. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian anti piuretik

Rasionalisasi : antipiuretik meningkatkan kebutuhan

metabolic dan konsumsi kalori

D. Gangguan pertukaran gas

1. Tujuan :difusi O2 dan CO2 adekuat

2. Kriteria hasil :

a. suhu tubuh kurang dari 38 0C

b. tidak keluar keringat

c. respirasi normal

d. RO tampak normal

3. Intervensi :

Page 20: Askep TB Paru

a. Monitor frekuensi pernapasan cepat, dangkal serta

perubahan tanda-tanda vital.

Rasionalisasi : kecepatan biasanya meningkat, dipsnea dan

terjadi peningkatan kerja napas

b. Auskultasi bunyi napas

Rasionalisasi : bunyi napas dapat berkurang karena

penurunan aliran darah

c. Pertahankan posisi semi fowler

Rasionalisasi : mempermudah dalam bernapas dan

meningkatkan kenyamanan fisiologis/ psikologis

d. Kolaborasi dengan dokter tentang terapi yang di berikan

Rasionalisasi : mempertahankan Pa O2 di atas 60 mmHg

E. Gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman :

nyeri dada

1. Tujuan : rasa nyeri teratasi

2. Kriteria hasil :

a. Nyeri berkurang atau hilang

b. Pasien tidak gelisah

c. Ekspresi wajahg tenang

3. Intervensi :

Page 21: Askep TB Paru

a. Anjurkan menggunakan bantal untuk menahan dada ketika

bergerak, batuk.

Rasionalisasi : untuk mengontrol ketidaknyamanan dada

sementara meningkatkan keefektifan upaya batuk

b. Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman.

Rasionalisasi : menghilangkan ketidaknyamanan,

meningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian

c. Atur posisi semifowler

Rasionalisasi : meningkatkan kenyamanan

fisiologis/psikologis

d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi analgetik.

Rasionalisasi : obat ini digunakan untuk menekan batuk non

produktif atau menurunkan mukosa berlebihan dan

meningkatkan kenyamanan/ istirahat umum

IV. Implementasi

Di laksanankan sesuai dengan rencanan tindakan / intervensi, menjelaskan

setiap tindakan yang akan di lakukan sesuai dengan prosedur yang telah di

tentukan

Page 22: Askep TB Paru

V. Evaluasi

Evaluasi hasil menggunakan criteria evsaluasi yang telah di tentukan pada

tahap rencana keperawatan. Dilakukan secara periodic, sisitematis dan berencana.

Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan.

Page 23: Askep TB Paru

BAB III

P E N U T U P

A. KESIMPULAN.

a. Tuberkulosis Paru adalah peradangan pada jaringan paru yang merupakan

penyakit menular, berpindah keorang lain melalui udara pernapasan (droplet).

b. Gejala-gejala tuberculosis paru :

a. Demam

b. Batuk/batuk darah

c. Sesak napas

d. Nyeri dada

e. Malaise berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, berat badan turun,

sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan keringat malam hari.

c. Diagnosa keperawatan pada pasien dengan Tuberkulosis paru :

a. Bersihan jalan napas inefektif

b. Risiko penyebaran infeksi

c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

d. Gangguan pertukaran gas

e. Gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman : Nyeri dada.

Page 24: Askep TB Paru

Daftar Pustaka

1. Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan,.

Edisi 3. Jakarta ; EGC, 1999.

2. Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi Buku II, Edisi 4. Jakarta ; EGC, 1995.

3. Kantor Pelayanan Kesehatan. Buku Pedoman SAK -10 Besar Penyakit Diunit

Perawatan Interna. Makassar. 2002.

4. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II, Edisi 3. Jakarta. Balai Penerbit FKUI, 2001.

Page 25: Askep TB Paru

Reaksi radang