Askep Sectio Caesarea
-
Upload
ceritakami -
Category
Documents
-
view
79 -
download
1
Transcript of Askep Sectio Caesarea
ASKEP SECTIO CAESAREA 08:40 | Label: KEPERAWATAN
ASKEP SECTIO CAESAREA
(Seksio Sesaria)
A. Pengertian Sectio Caesaria (Seksio Sesaria)
Ada beberapa pengertian mengenai sectio caesaria :
Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus
melalui dinding depan perut. (Rustam Mochtar, 1992).
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat
janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Askep-sc Jadi operasi Seksio Sesaria ( sectio caesarea ) adalah suatu pembedahan guna
melahirkan janin ( persalinan buatan ), melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus bagian
depan sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak
lahir dengan keadaan utuh dan sehat.
B. Indikasi Sectio Caesaria
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan
resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan SC proses
persalinan normal lama/ kegagalan proses persalinan normal ( Dystasia )
a. Indikasi sectio caesaria pada Ibu
Disproporsi cevalo-pelvik ( ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul )
Disfungsi uterus
Distosia jaringan lunak
Plasenta previa
His lemah / melemah
Rupture uteri mengancam
Primi muda atau tua
Partus dengan komplikasi
Problema plasenta
b. Indikasi Sectio Caesaria Pada Anak
Janin besar
Gawat janin
Janin dalam posisi sungsang atau melintang
Fetal distress
Kalainan letak
Hydrocephalus
C. Kontra Indikasi Sectio Caesaria
Pada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi berat
sebelum diatasi, kelainan kongenital berat (Sarwono, 1991)
D. Jenis – Jenis Operasi Sectio Caesarea
1. Abdomen (sectio caesarea abdominalis)
a). Sectio caesarea transperitonealis
SC klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri)
Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cm.
Kelebihan :
* Mengeluarkan janin dengan cepat
* Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik
* Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal
Kekurangan
* Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak ada reperitonealis yang baik
* Untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan
* SC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen bawah rahim)
b. SC ektra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak
membuka cavum abdominal
Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low
servical transversal) kira-kira 10 cm
Kelebihan :
* Penjahitan luka lebih mudah
* Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik
* Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga
peritoneum
* Perdarahan tidak begitu banyak
* Kemungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih kecil
Kekurangan :
* Luka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah sehingga dapat menyebabkan uteri pecah
sehingga mengakibatkan perdarahan banyak
* Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi
2. Vagina (section caesarea vaginalis)
Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut (Mochtar,
Rustam, 1992) :
1. Sayatan memanjang ( longitudinal )
2. Sayatan melintang ( Transversal )
3. Sayatan huruf T ( T insicion )
1) Prognosis Operasi Sectio Caesarea
a). Pada Ibu
Dulu angka morbiditas dan mortalitas untuk ibu dan janin tinggi. Pada masa sekarang oleh
karena kemajuan yang pesat dalam tehnik operasi, anestesi, penyediaan cairan dan darah,
indikasi dan antibiotika angka ini sangat menurun.
Angka kematian ibu pada rumah-rumah sakit dengan fasilitas operasi yang baik dan oleh
tenaga – tenaga yang cekatan adalah kurang dari 2 per 1000.
b.) Pada anak
Seperti halnya dengan ibunya, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio caesaria banyak
tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan sectio caesaria. Menurut statistik
di negara – negara dengan pengawasan antenatal dan intra natal yang baik, kematian perinatal
pasca sectio caesaria berkisar antara 4 hingga 7 %. (Sarwono, 1999).
c). Komplikasi Operasi Sectio Caesarea
Kemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain :
( 1.) Infeksi puerperal ( Nifas )
- Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari
- Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung
- Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik
( 2 ). Perdarahan
- Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka
- Perdarahan pada plasenta bed
( 3 ). Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi
terlalu tinggi
( 4 ). Kemungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnya
E. Pemeriksaan Diagnostik
Pemantauan janin terhadap kesehatan janin
Pemantauan EKG
JDL dengan diferensial
Elektrolit
Hemoglobin/Hematokrit
Golongan darah
Urinalisis
Amniosentesis terhadap maturitas paru janin sesuai indikasi
Pemeriksaan sinar x sesuai indikasi.
Ultrasound sesuai pesanan
(Tucker, Susan Martin, 1998)