askep rpk.docx

download askep rpk.docx

of 27

Transcript of askep rpk.docx

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    1/27

    Inilah Hidup dan Kehidupanku. Bagaimana Hidup dan Kehidupanmu?Selasa, 02 Oktober 2012

    ASUHAN KEPERAWATAN JIWA dengan PERILAKU KEKERASAN

    ASUHAN KEPERAWATAN JIWA dengan PERILAKU KEKERASAN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan zaman adalah hal yang tidak dapat terelakan dalam kehidupan.

    Perkembangan zaman kian hari kian pesat. Mempunyai dampak secara menyeluruh dalam

    kehidupan. Banyak orang berpikir perkembangan yang sangat pesat ini membawa banyak hal

    positif kepada umat manusia. Tetapi tidak menutup kemungkinan hal yang positif ini berjajar

    dengan hal yang negatif juga. Fenomena ini bisa kita tilik dengan sudut pandang dunia

    kesehatan.

    Dengan semakin berkembangnya kehidupan dan mordenisasi disemua bidang

    kehidupan menimbulkan gejolak sosial yang cukup terasa dalam kehidupan manusia.Terjadinya perang, konflik dan lilitan krisis ekonomi berkepanjangan salah satu pemicu yang

    memunculkan stress, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa, salah satu contohnya

    yaitu perilaku kekerasan.

    Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa dengan paksa ke rumah sakit

    jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan pengawalan

    oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi.

    Perilaku kekerasan seperti memukul anggota keluarga/ orang lain, merusak alat rumah

    tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh

    keluarga. Penanganan yang dilakukan oleh keluarga belum memadai sehingga selama

    perawatan klien seyogyanya sekeluarga mendapat pendidikan kesehatan tentang caramerawat klien.

    Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang

    dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

    Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak

    konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995)

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah definisi dari perilaku kekerasan?

    2. Bagaimana factor predisposisi klien dengan perilaku kekerasan?

    3. Bagaimana factor presipitasi klien dengan perilaku kekerasan?4. Bagaimana tanda dan gejala klien dengan perilaku kekerasan?

    http://vulnus-equatum.blogspot.com/
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    2/27

    5. Bagaimana proses terjadinya masalah klien dengan perilaku kekerasan?

    6. Bagaimana asuhan keperawatan klien dengan perilaku kekerasan?

    1.3 Tujuan Penulisan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Menjelaskan tentang konsep gangguan alam perasaan serta pendekatan asuhan

    keperawatannya.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1. Mengidentifikasi definisi dari perilaku kekerasan.

    2. Mengidentifikasi factor predisposisi klien dengan perilaku kekerasan.

    3. Mengidentifikasi factor presipitasi klien dengan perilaku kekerasan.

    4. Mengidentifikasi tanda dan gejala klien dengan perilaku kekerasan.

    5. Mengidentifikasi proses terjadinya masalah klien dengan perilaku kekerasan.

    6. Mengidentifikasi asuhan keperawatan klien dengan perilaku kekerasan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang

    dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

    Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak

    konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).Perilaku kekerasan merupakan respons terhadap stressor yang dihadapi oleh

    seseorang, yang ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri

    sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan untuk

    melukai orang lain secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 2000).

    Suatu keadaan di mana seorang individu mengalami perilaku yang dapat melukai

    secara fisik baik terhadap diri sendiri atau orang lain (Towsend, 1998).

    Sedangkan menurut Maramis (2004), perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di

    mana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan klien sendiri, lingkungan

    termasuk orang lain dan barang-barang.

    2.2 Faktor Predisposisi

    a. Teori Biologik

    1. Faktor neurologis, beragam komponen dari sistem syaraf seperti sinaps,

    neurotransmitter, dendrit, axon terminalis mempunyai peran memfasilitasi atau menghambat

    rangsangan dan pesan-pesan yang akan memengaruhi sifat agresif. Sistem limbik sangat

    terlibat dalam menstimulasi timbulnya perilaku bermusuhan dan respon agresif.

    2. Faktor genetik, adanya faktor gen yang diturunkan melalu orang tua, menjadi potensi

    perilaku agresif. Menurut riset Kazuo Murakami (2007) dalam gen manusia terdapat potensi

    agresif yang sedang tidur dan akan bangun jika terstimulasi oleh faktor eksternal. Menurut

    penilitian genetik tipe karyo-type XYY, pada umumnya dimiliki oleh penghuni pelaku tindakkriminal serta orang-orang yang tersangkut hukum akibat perilaku agresif.

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    3/27

    3. Irama sirkadian tubuh, memegang peranan pada individu. Menurut penelitian pada jam-

    jam tertentu manusia mengalami peningkatan cortisol terutama pada jam-jam sibuk seperti

    menjelang masuk kerja dan menjelang berakhirnya pekerjaan sekitar jam 9 dan jam 13. Pada

    jam tertentu orang lebih mudah terstimulasi untuk bersikap agresif.

    4. Faktor biokimia tubuh, seperti neurotransmitter di otak (epinephrin, norepinephrin,

    dopamin, asetilkolin, dan serotonin) sangat berperan dalam penyampaian informasi melalui

    sistem persyarafan dalam tubuh, adanya stimulasi dari luar tubuh yang dianggap mengancam

    atau membahayakan akan dihantar melalui impuls neurotransmitter ke otak dan meresponnya

    melalui serabut efferent. Peningkatan hormon androgen dan norepinephrin serta penurunan

    serotonin dan GABA pada cairan serebrospinal vertebra dapat menjadi faktor predisposisi

    terjadinya perilaku agresif.

    5. Brain Area disorder, gangguan pada sistem limbik dan lobus temporal, sindrom otak

    organik, tumor otak, trauma otak, penyakit ensefalitis, epilepsi ditemukan sangat berpengaruh

    terhadap perilaku agresif dan tindak kekerasan.

    b. Teori Psikologik

    1. Teori PsikoanalisaAgresivitas dan kekerasan dapat dipengaruhi oleh riwayat tumbuh kembang seseorang

    (life span hystori). Teori ini menjelaskan bahwa adanya ketidakpuasan fase oral antara usia

    0-2 tahun dimana anak tidak mendapat kasih sayang dan pemenuhan air susu yang cukup

    cenderung mengembangkan sikap agresif dan bermusuhan setelah dewasa sebagai

    kompensasi adanya ketidakpercayaan pada lingkungannya. Tidak terpenuhinya kepuasan dan

    rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang

    rendah. Perilaku agresif dan tindak kekerasan merupakan pengungkapan secara terbuka

    terhadap rasa ketidakbedayaannya dan rendahnya harga diri pelaku tindak kekerasan.

    2. Imitation, modeling, and information processing theory

    Menurut teori ini perilaku kekerasan bisa berkembang dalam lingkungan yangmenolelir kekerasan. Adanya contoh, model dan perilaku yang ditiru dari media atau

    lingkungan sekitar memungkinkan individu meniru perilaku tersebut. Dalam suatu penelitian

    beberapa anak dikumpulkan untuk menonton tayangan pemukulan pada boneka

    dengan rewardpositif (makin keras pukulannya akan diberi coklat). Setelah anak-anak keluar

    dan diberi boneka ternyata masing-masing anak berperilaku sesuai dengan tontonan yang

    pernah dialaminya.

    3. Learning theory

    Perilaku kekerasan merupakan hasil belajar individu terhadaop lingkungan terdekatnya.

    Ia mengamati bagaimana respons ayah saat menerima kekecewaan dan mengamati

    bagaimana respons ibu saat marah. Ia juga belajar bahwa dengan agresivitas lingkungansekitar menjadi peduli, bertanya, menanggapi, dan menganggap bahwa dirinya eksis dan

    patut untuk diperhitungkan.

    c. Teori Sosiokultural

    Dalan budaya tertentu seperti rebutan berkah, rebutan uang receh, sesaji atau kotoran

    kerbau di keraton, serta ritual-ritual yang cenderung mengarah pada kemusyrikan secara tidak

    langsung turut memupuk sikap agresif dan ingin menang sendiri. Kontrol masyarakat yang

    rendah dan kecenderungan menerima perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah

    dalam masyarakat merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku kekerasan. Hal ini

    dipicu juga dengan maraknya demonstrasi, film-film kekerasan, mistik, tahayul dan

    perdukunan (santet, teluh) dalam tayangan televisi.d. Aspek Religiusitas

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    4/27

    Dalam tinjauan religiusitas, kemarahan dan agresivitas merupakan dorongan dan

    bisikan syetan yang sangat menyukai kerusakan agar manusia menyesal (devil support).

    Semua bentuk kekerasan adalah bisikan syetan melalui pembuluh darah ke jantung, otak dan

    organ vital manusia lain yang dituruti manusia sebagai bentuk kompensasi bahwa kebutuhan

    dirinya terancam dan harus segera dipenuhi tetapi tanpa melibatkan akal (ego) dan norma

    agama (super ego).

    2.3 Faktor Presipitasi

    Faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan seringkali berkaitan dengan

    :

    1. Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas seperti dalam sebuah

    konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian massal dan sebagainya.

    2. Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi.

    3. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak membiasakan

    dialog untuk memecahkan masalah cenderung melakukan kekerasan dalam menyelesaikan

    konflik.

    4. Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidakmampuan menempatkandirinya sebagai seorang yang dewasa.

    5. Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak

    mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa frustasi.

    6. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan tahap

    perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan keluarga.

    2.4 Tanda dan Gejala

    Perawat dapat mengidentifikasi dan mengobservasi tanda dan gejala perilaku

    kekerasan :

    1. Fisik

    a) Muka merah dan tegangb) Mata melotot atau pandangan tajam

    c) Tangan mengepal

    d) Rahang mengatup

    e) Wajah memerah dan tegang

    f) Postur tubuh kaku

    g) Pandangan tajam

    h) Mengatupkan rahang dengan kuat

    i) Mengepalkan tangan

    j) Jalan mondar-mandir

    2. Verbala) Bicara kasar

    b) Suara tinggi, membentak atau berteriak

    c) Mengancam secara verbal atau fisik

    d) Mengumpat dengan kata-kata kotor

    e) Suara keras

    f) Ketus

    3. Perilaku

    a) Melempar atau memukul benda/orang lain

    b) Menyerang orang lain

    c) Melukai diri sendiri/orang laind) Merusak lingkungan

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    5/27

    e) Amuk/agresif

    4. Emosi

    Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan jengkel, tidak

    berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.

    5. Intelektual

    Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.

    6. Spiritual

    Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,

    menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar.

    7. Sosial

    Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.

    8. Perhatian

    Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.

    2.5 Proses Terjadinya Masalah

    Depkes (2000) mengemukakan bahwa stress, cemas dan marahmerupakan bagian kehidupan sehari -hari yang harus dihadapi oleh setiap

    individu. Stress dapat menyebabkan kecemasan yan g menimbulkan perasaan

    tidak menyenangkan dan terancam. Kecemasan dapat menimbulkan kemarahan

    yang mengarah pada perilaku kekerasan. Respon terhadap marah dapat

    diekspresikan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat berupa

    perilaku kekerasan sedangkan secara internal dapat berupa perilaku depresi dan

    penyakit fisik.

    Mengekspresikan marah dengan perilaku konstruktif dengan

    menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti

    orang lain, akan memberikan perasaan lega, menu runkan ketegangan, sehinggaperasaan marah dapat diatasi (Depkes, 2000).

    Apabila perasaan marah diekspresikan dengan perilaku kekerasan, biasanya dilakukan

    individu karena ia merasa kuat. Cara demikian tentunya tidak akan menyelesaikan masalah

    bahkan dapat menimbulkan kemarahan yang

    berkepanjangan dan dapat menimbulkan tingkah laku destruktif, seperti

    tindakan kekerasan yang ditujukan kepada orang lain maupun lingkungan.

    Perilaku yang tidak asertif seperti perasaan marah dilakukan individu karena merasa

    tidak kuat. Individu akan pura-pura tidak marah atau melarikan diri dari rasa marahnya

    sehingga rasa marah tidak terungkap. Kemarahan demikian

    akan menimbulkan rasa bermusuhan yang lama dan pada suatu saat dapatmenimbulkan kemarahan destruktif yang ditujukan kepada diri sendiri (Depkes,

    2000).

    BAB III

    CONTOH KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN

    3.1 Contoh kasus

    Sdr. T (19 tahun) datang ke RSJ karena di rumah ia sering menyendiri, marah-marah

    dan sering memukul-mukul diri ke tembok. Di awal pengkajian Sdr. T mengatakan aku inisangat bodoh dan sangat memalukan. Kepandaianku sebanding dengan kebodohan seekor

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    6/27

    keledai. 2 minggu sebelum MRS Sdr T suka menyendiri dikamar, tak mau berinteraksi

    dengan orang lain, tak mau makan minum dan mandi. Hal ini terjadi sejak ia mendapat kabar

    buruk tentang dirinya. T yang pandai dalam semua bidang pelajaran menerima hasil UJIAN

    NASIONAL yang menyatakan bahwa dirinya TIDAK LULUS ujian yang sangat

    membuatnya malu dan merasa sangat bodoh dan membuatnya syok. T mengatakan mengapa

    ini terjadi padaku? Tuhan tidak adil. T selalu memukul orang yang menayakan tentang

    ketidaklulusannya.

    3.2 Asuhan Keperawatan

    3.2.1 Pengkajian

    1. Data demografi

    a. Perawat mengkaji identitas klien dan melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien

    tentang nama perawat, nama klien, panggilan perawat, panggilan klien, tujuan, waktu, tempat

    pertemuan, topik yang akan dibicarakan.

    b. Usia dan nomor rekam medik

    c. Perawat menuliskan sumber data yang didapat

    2. Alasan masuk

    Tanyakan pada klien atau keluarga:

    a. Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang ke rumah sakit?

    b. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini?

    c. Bagaimana hasilnya?

    3. Tinjau kembali riwayat klien untuk adanya stressor pencetus dan data signifikan

    tentang:

    a. Kerentanan genetika-biologik (misal, riwayat keluarga)

    b. Peristiwa hidup yang menimbulkan stress dan kehilangan yang baru dialamic. Episode-episode perilaku kekerasan di masa lalu

    d. Riwayat pengobatan

    e. Penyalahgunaan obat dan alkohol

    f. Riwayat pendidikan dan pekerjaan

    4. Catat ciri-ciri respon fisiologik, kognitif, emosional dan perilaku dari individu dengan

    gangguan mood

    5. Kaji adanya faktor resiko bunuh diri dan lelalitas perilaku bunuh diri klien

    a. Tujuan klien (misal, agar terlepas dari stress solusi masalah yang sulit)

    b. Rencana bunuh diri, termasuk apakah klien memiliki rencana tersebut

    c. Keadaan jiwa klien (misal, adanya gangguan pikiran, tingkat kegelisahan, keparahangangguan mood)

    d. Sistem pendukung yang ada

    e. Stressor saat ini yang mempengaruhi klien, termasuk penyakit lain (baik psikiatrik maupun

    medik), kehilangan yang baru dialami, dan riwayat penyalahgunaan zat.

    6. Kaji sistem pendukung keluarga dan kaji pengetahuan dasar klien atau keluarga tentang

    gejala, medikasi, dan rekomendasi pengobatan, gangguan mood, tanda-tanda kekambuhan

    serta tindakan perawatan sendiri.

    3.2.2 Analisa Data

    Data Masalah Keperawatan

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    7/27

    DS: klien merasa tidak berguna,

    merasa kosong

    DO: kehilangan minat melakukan

    aktivitas

    Gangguan konsep diri: harga diri rendah

    DS: klien merasa minder kepada

    kedua adiknya, sedih yang

    berlebihan

    DO: klien menghindar dan

    mengurung diri

    Isolasi sosial: menarik diri

    DS: Klien mengatakan benci atau

    kesal pada seseorang. Klien suka

    membentak dan menyerang orang

    yang mengusiknya jika sedang

    kesal atau marah.DO : Mata merah, wajah agak

    merah, nada suara tinggi dan

    keras,pandangan tajam.

    perilaku kekerasan terhadap orang lain

    DS : Klien mengatakan benci atau

    kesal pada seseorang. Klien suka

    membentak dan menyerang orang

    yang mengusiknya jika sedang

    kesal atau marah.

    DO : Mata merah, wajah agak

    merah, nada suara tinggi dankeras,pandangan tajam.

    Risiko tinggi mencederai orang lain

    3.2.3 Pohon Masalah

    Mencederai diri sendiri dan orang lain

    Gangguan Harga diri kronis

    Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi

    Berduka disfungsional

    Isolasi Sosial

    Core Problem

    Perilaku kekerasan

    3.2.4 Intervensi

    O Diagnosis Perencanaan Intervensi

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    8/27

    Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil

    Resiko

    mencederai diri

    b.d perilaku

    kekerasan

    TUM:

    Klien tidak

    mencederai diri

    sendiriTUK:

    Klien dapat membina

    hubungan saling

    percaya

    Klien mau membalassalam

    KLien mau menjabat

    tangan

    Klien mau menyebutkan

    nama

    Klien mau tersenyum

    Klien mau kontak mata

    Klien mau mengetahui

    nama perawat

    Beri salam atau anggilnama

    Sebutkan nama perawat

    sambil jabat tangan

    Jelaskan maksud hubungan

    interaksi

    Jelaskan tentang kontrak

    yang akan dibuat

    Beri rasa aman dan sikap

    empati

    Lakukan kontak singkattapi sering

    Klien dapat

    mengidentifikasi

    penyebab perilaku

    kekerasan

    2.1 Klien

    mengungkapkan

    perasaannya

    2.2 Klien dapat

    mengungkapkan perasaan

    jengkel ataupun kesal

    2.1.1 Beri kesempatan

    untuk mengungkapkan

    perasaannya

    2.1.2 Bantu klien

    mengungkapkan penyebab

    perasaan jengkel atau kesal

    Klien dapat

    mengidentifikasi

    tanda dan gejala

    perilaku kekerasan

    3.1 Klien dapat

    mengungkapkan perasaan

    saat marah atau jengkel

    3.2 Klien dapat

    menyimpulkan tanda dan

    gejala jengkel atau kesal

    yang dialaminya

    3.1.1 Anjurkan klien

    mengungkapkan apa yang

    dialami dan dirasakannya

    saat jengkel atau marah

    3.1.2 Observasi tanda dan

    gejala perilaku kekerasan

    pada klien

    3.2.1 Simpulkan bersama

    klien yanda dan gejalajengkel atau kesal yang

    dialami klien

    Klien dapat

    mengidentifikasi

    perilaku kekerasan

    yang biasa dilakukan

    4.1 Klien dapat

    mengungkapkan perilaku

    kekerasan yang biasa

    dilakukan

    4.2 Klien dapatbermain

    peran sesuai perilaku

    kekerasan yang biasa

    dilakukan4.3 Klien dapat

    4.1.1 Anjurkan klien untuk

    mengungkapkan perilaku

    kekeraan yang biasa

    dilakukan klien

    4.2.1 Bantu klien bermain

    peran sesuai perilaku

    kekerasan yang biasa

    dilakukan4.3.1 Bicarakan dengan

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    9/27

    menngetahui cara yang

    biasa dilakukan untuk

    menyelesaikan masalah

    klien apakah dengan cara

    klien lakukan masalahnya

    selesai

    Klien dapat

    mengidentifikasi

    akibat perilaku

    kekerasan

    5.1 Klien dapat

    menjelaskan akibat dari

    cara yang digunakan klien:

    akibat pada klien sendiri,

    akibat pada orang lain, dan

    akibat pada lingkungan

    5.1.1 Bicarakan akibat atau

    kerugian dari cara yang

    dilakukan klien

    5.1.2 bersama klien

    menyimpulkan akibat dari

    cara yang dilakukan klien

    5.1.3 Tanyakan pada klien

    apakah dia ingin

    mempelajari cara baru yang

    sehat

    Klien dapat

    mendemonstrasikan

    cara fisik untuk

    mencegah perilaku

    kekerasan

    6.1 klien dapat

    menyebutkan contoh

    pencegahan perilaku

    kekerasan secara fisik:

    tarik napas dalam, pukul

    kasur, dan bantal

    6.2 klien dapat

    mendemonstrasikan cara

    fisik untuk mencegah

    perilaku kekerasan

    6.3 Klien mempunyai

    jadwak untuk melatih cara

    pencegahan fisik yangtelah dipelajari

    sebelumnya

    6.4 Klien mengevaluasi

    kemampuannya dalam

    melakukan cara fisik

    sesuai jadwal yang disusun

    6.1.1 diskusikan kegiatan

    fisik yang biasa dilakukan

    klien

    6.1.2 beri pujian atas

    kegiatan fisik yang biasa

    dilakukan klien

    6.1.3 diskusikan dua cara

    fisik yang paling mudah

    untuk mencegah perilaku

    kekerasan

    6.2.1 Diskusikan cara

    melakukan tarik napas

    dalam dengan klien6.2.2 Beri contoh klien

    cara menarik napas dalam

    6.2.3 Minta klien untuk

    mengikuti contoh yang

    diberikan sebanyak 5 kali

    6.2.4 Beri pujian positif

    atas kemampuan klien

    mendemonstrasikan cara

    menarik napas dalam

    6.2.5 Tanyakan perasaanklien setelah selesai

    6.3.1 diskusikan dengan

    klien mengenai frekuensi

    latihan yang akan

    dilakukan sendiri oleh klien

    6.3.2 susun jadwal kegiatan

    untuk melatih cara yang

    dipelajari

    6.4.1 klien mengevaluasi

    peaksanaan latihan6.4.2 validasi kemampuan

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    10/27

    klien dalam melaksanakan

    latihan

    6.4.3 beikan pujian atas

    keberhasilan klien

    6.4.4 Tanyakan pada klien

    apakah kegiatan cara

    pencegahan perilaku

    kekerasan dapat

    mengurangi perasaan

    marah

    Klien dapat

    mendemonstrasikan

    cara social untuk

    mencegah perilaku

    kekerasan

    7.1 Klien dapat

    menyebutkan cara bicara

    yang baik dalam mencegah

    perilaku kekerasan

    Meminta dengan baik

    Menolak dengan baik

    Mengungkapkan perasaan

    dengan baik

    7.2 Klien dapat

    mendemonstrasikan cara

    verbal yang baik

    7.3 Klien mumpunyai

    jadwal untuk melatih cara

    bicara yang baik

    7.4 Klien melakukan

    evaluasi terhadapkemampuan cara bicara

    yang sesuai dengan jadwal

    yang telah disusun

    7.1.1. diskusikan cara

    bicara yang baik dengan

    klien

    7.1.2. Beri contoh cara

    bicara yang baik :

    Meminta dengan baik

    Menolak dengan baik

    Mengungkapkan perasaan

    dengan baik

    7.2.1. Minta klien

    mengikuti contoh cara

    bicara yang baik

    Meminta dengan baik :

    Saya minta uang untuk

    beli makanan

    Menolak dengan baik : Maaf, saya tidak dapat

    melakukannya karena ada

    kegiatan lain.

    Mengungkapkan perasaan

    dengan baik : Saya kesal

    karena permintaan saya

    tidak dikabulkan disertai

    nada suara yang rendah.

    7.2.2. Minta klien

    mengulang sendiri7.2.3. Beri pujian atas

    keberhasilan klien

    7.3.1. Diskusikan dengan

    klien tentang waktu dan

    kondisi cara bicara yang

    dapat dilatih di ruangan,

    misalnya : meminta obat,

    baju, dll, menolak ajakan

    merokok, tidur tidak pada

    waktunya; menceritakankekesalan pada perawat

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    11/27

    7.3.2. Susun jadwaj

    kegiatan untuk melatih cara

    yang telah dipelajari.

    7.4.1. Klien mengevaluasi

    pelaksanaa latihan cara

    bicara yang baik dengan

    mengisi dengan kegiatan

    jadwal kegiatan (self-

    evaluation )

    7.4.2. Validasi kemampuan

    klien dalam melaksanakan

    latihan

    7.4.3 Berikan pujian atas

    keberhasilan klien

    7.4.4 Tanyakan kepada

    klien : Bagaimanaperasaan Budi setelah

    latihan bicara yang baik?

    Apakah keinginan marah

    berkurang?

    Klien dapat

    mendemonstrasikan

    cara spiritual untuk

    mencegah perilaku

    kekerasan

    8.1 Klien dapat

    menyebutkan kegiatan

    yang biasa dilakukan

    8.2 Klien dapat

    mendemonstrasikan cara

    ibadah yang dipilih8.3 Klien mempunyai

    jadwal untuk melatih

    kegiatan ibadah

    8.4 Klien melakukan

    evaluasi terhadap

    kemampuan melakukan

    kegiatan ibadah

    8.1.1. Diskusikan dengan

    klien kegiatan ibadah yang

    pernah dilakukan

    8.2.1. Bantu klien menilai

    kegiatan ibadah yang dapat

    dilakukan di ruang rawat8.2.2. Bantu klien memilih

    kegiatan ibadah yang akan

    dilakukan

    8.2.3. Minta klien

    mendemonstrasikan

    kegiatan ibadah yang

    dipilih

    8.2.4. Beri pujian atas

    keberhasilan klien

    Diskusikan dengan kliententang waktu pelaksanaan

    kegiatan ibadah

    8.3.2. Susun jadwal

    kegiatan untuk melatih

    kegiatan ibadah

    8.4.1. Klien mengevaluasi

    pelaksanaan kegiatan

    ibadah dengan mengisi

    jadwal kegiatan harian

    (self-evaluation)8.4.2. Validasi kemampuan

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    12/27

    klien dalam melaksanakan

    latihan

    8.4.3. Berikan pujian atas

    keberhasilan klien

    8.4.4 Tanyakan kepada

    klien : Bagaimana

    perasaan Budi setelah

    teratur melakukan ibadah?

    Apakah keinginan marah

    berkurang

    Klien dapat

    mendemonstrasikan

    kepatuhan minum

    obat untuk mencegah

    perilaku kekerasan

    9.1 Klien dapat

    menyebutkan jenis, dosis,

    dan waktu minum obat

    serta manfaat dari obat itu

    (prinsip 5 benar: benar

    orang, obat, dosis, waktu

    dan cara pemberian)

    9.2 Klien

    mendemonstrasikan

    kepatuhan minum obat

    sesuai jadwal yang

    ditetapkan

    9.3 Klien mengevaluasi

    kemampuannya dalam

    mematuhi minum obat

    9.1.1 Diskusikan dengan

    klien tentang jenis obat

    yang diminumnya (nama,

    warna, besarnya); waktu

    minum obat (jika 3x :

    pukul 07.00, 13.00, 19.00);

    cara minum obat.

    9.1.2 Diskusikan dengan

    klien tentang manfaat

    minum obat secara teratur :

    Beda perasaan sebelum

    minum obat dan sesudah

    minum obat

    Jelaskan bahwa dosis

    hanya boleh diubah oleh

    dokterJelaskan mengenai akibat

    minum obat yang tidak

    teratur, misalnya, penyakit

    kambuh

    9.2.1 Diskusikan tentang

    proses minum obat :

    Klien meminat obat

    kepada perawat ( jika di

    rumah sakit), kepada

    keluarga (jika di rumah)Klien memeriksa obat

    susuai dosis

    Klien meminum obat pada

    waktu yang tepat.

    9.2.2. Susun jadwal minum

    obat bersama klien

    9.3.1 Klien mengevaluasi

    pelaksanaan minum obat

    dengan mengisi jadwal

    kegiatan harian (self-evaluation)

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    13/27

    9.3.2 Validasi pelaksanaan

    minum obat klien

    9.3.3 Beri pujian atas

    keberhasilan klien

    9.3.4 Tanyakan kepada

    klien : Bagaiman perasaan

    Budi setelah minum obat

    secara teratur? Apakah

    keinginan untuk marah

    berkurang?

    .Klien dapat mengikuti

    TAK : stimulasi

    persepsi pencegahan

    perilaku kekerasan

    10.1 Klien mengikuti TAK

    : stimulasi persepsi

    pencegahan perilaku

    kekerasan

    10.2 Klien mempunyai

    jadwal TAK : stimulasi

    persepsi pencegahan

    perilaku kekerasan

    10.3 Klien melakukan

    evaluasi terhadap

    pelaksanaan TAK

    10.1.1 Anjurkan klien

    untuk mengikuti TAK :

    stimulasi persepsi

    pencegahan perilaku

    kekerasan

    10.1.2 Klien mengikuti

    TAK : stimulasi persepsi

    pencegahan perilaku

    kekerasan (kegiatan

    tersendiri)

    10.1.3 Diskusikan dengan

    klien tentang kegiatan

    selama TAK

    10.1.4 Fasilitasi klien untuk

    mempraktikan hasil

    kegiatan TAK da beripujian atas keberhasilannya

    10.2.1 Diskusikan dengan

    klien tentang jadwal TAK

    10.2.2 Masukkan jadwak

    TAK ke dalam jadwal

    kegiatan harian (self-

    evaluation).

    10.3.2 Validasi

    kemampuan klien dalam

    mengikuti TAK10.3.3 Beri pujian atas

    kemampuan mengikuti

    TAK

    10.3.4 Tanyakan pada

    klien: Bagaimana

    perasaan Ibu setelah

    mengikuti TAK?

    .Klien mendapatkan

    dukungan keluarga

    dalam melakukan carapencegahan perilaku

    11.1 Keluarga dapat

    mendemonstrasikan cara

    merawat klien

    11.1.1 Identifikasi

    kemampuan keluarga

    dalam merawat klien sesuaidengan yang telah

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    14/27

    kekerasan dilakukan keluarga

    terhadap klien selama ini

    11.1.2 Jelaskan keuntungan

    peran serta keluarga dalam

    merawat klien

    11.1.3 Jelaskan cara- cara

    merawat klien :

    Terkait dengan cara

    mengontrol perilaku marah

    secara konstruktif

    Sikap dan cara bicara

    Membantu klien mengenal

    penyebab marah dan

    pelaksanaan cara

    pencegahan perilaku

    kekerasan

    11.1.4 Bantu keluarga

    mendemonstrasikan cara

    merawat klien

    11.1.5 Bantu keluarga

    mengngkapkan

    perasaannya setelah

    melakukan demonstrasi

    11.1.6 Anjurkan keluarga

    mempraktikannya pada

    klien selama di rumah sakitdan melanjutkannya setelah

    pulang ke rumah.

    3.2.5 Evaluasi

    12. Klien dapat membina hubungan saling percaya

    13. Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

    14. Klien dapat mengarahkan moodnya lebih baik

    15. Klien mampu dan berupaya untuk memenuhi personal hygiene

    16. Klien dapat meningkatkan harga diri

    17. Klien dapat menggunakan dukungan sosial18. Klien dapat menggunakan koping adaptif dan meilhat sisi positif dari masalahnya

    19. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

    20. Klien mampu meningkatkan produktifitas dan membuat jadwal harian

    BAB IV

    PEMBAHASAN DAN SKENARIO

    4.1 Pembahasan kasus

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    15/27

    Perilaku kekerasan merupakazn suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sesuai

    dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapat membahayakan/mencederai diri

    sendiri, orang lain bahkan dapat merusak lingkungan. Seseorang yang mengalami masalah ini

    harus diberikan rencana dan tindakan yang sesuai sehingga pola ekspresi kemarahannya

    dapat diubah menjadi bentuk yang bisa diterima yaitu perilaku yang sesuai, yaitu ekspresi

    kemarahan.

    Factor pencetus perilaku kekerasan dapat bersumber dari klien maupun lingkungan itu

    sendiri. Klien berupa : kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kurang percaya diri.

    Lingkungan berupa : kehilangan orang atau objek yang berharga, konflik inetraksi social.

    Freud berpendapat bahwa perilaku manusia dipengarhi oleh dua insting. Yaitu insting

    hidup yang di ekspresikan dengan seksualitas dan insting kematian yang di ekpresikan

    dengan agresivitas. Frustation-agression theory : teori yang dikembangkan oleh pengikut

    Freud ini berawal dari asumsi, bahwa bila usaha seseorang untuk mencapai suatu tujuan

    mengalami hambatan maka akan timbul dorongan agresif yang pada gilirannya akan

    memotivasi perilaku yang dirancang untuk melukai orang atau objek yang menyebabkan

    frustasi. Jadi hampir semua orang melakukan tindakan agresif mempunyai riwayat perilakuagresif

    Dari contoh kasus di atas terlihat bahwa saudara T melakukan perilaku kekerasan

    yang mencederai diri sendiri dengan memukul-mukul diri ke tembok hal ini terjadi

    berhubungan dengan faktor psikologis yaitu berupa kegagalan yang di alami dapat

    menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif atau amuk. karena kopingnya

    yang tidak efektif dalam menerima hasil ujiannya yang menyatakan dirinya tidak lulus

    sedangkan kesehariannya dia pandai dalam semua bidang.

    Hal ini menyebabkab saudara T begitu frustasi sehingga melampiaskan kemarahannya

    dengan perilaku kekerasan mencederai diri sendiri.

    Oleh karena itu, klien perlu disadarkan tentang cara marah yang baik serta bagaimanaberkomunikasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan.

    Bahwa marah bukan suatu yang benar atau salah, harus di sadari oleh klien. Sehingga

    klien dapat di berikan pemahaman untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan berupa :

    1. Bantu klien mengidentifikasi marah.

    2. Berikan kesempatan untuk marah.

    3. Praktekkan ekspresi marah.

    4. Terapkan ekspresi marah dalam situasi nyata.

    5. Identifikasi alternatif cara mengeksprasikan marah.

    Dengan diberikannya pemahaman ini di harapkan tindakan perilaku kekerasan dapat

    teratasi, dukungan keluarga juga sangat di butuhkan dalam hal ini.

    4.2 SKENARIO

    Di sebuah kamar pasien Pav I no 3. Datanglah seorang perawat.

    Suster : Selamat pagi mas? Perkenalkan nama saya ners Gabby nur inayah, biasa dipanggil

    ners Gabby, kalo boleh tau mas namanya siapa?suka di panggil apa?

    Pasien : (Diam saja sambil melotot)

    Suster : Mas, perkenalkan nama saya ners Gabby, mas namanya siapa?

    Pasien : TARMIN(dengan nada ketus)

    Suster : Ooh.. mas Tarmin, mas Tarmin hari ini kabarnya bagaimana?

    Pasien: (diam)Suster : mas Tarmin, suster nanya nih

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    16/27

    Pasien : (Diam)

    Suster : Kenapa mas Tarmin?Lagi tidak enak badan ta? Kok diam saja?

    Pasien : (Diam)

    Suster : yaudah kalo mas Tarmin tidak mau berbicara sekarang, 10 menit lagi suster

    kembali, suster harap mas Tarmin sudah mau bicara

    10 menit kemudian

    Suster : Loh(muka kaget) mas Tarmin kok kepalanya dibentur2in, jangan dong mas..

    Pasien: (sambil membentak suster) Biarin, Percuma saya hidup, saya ini orang yang gak

    berguna, orang bodoh

    Suster : (Berusaha menarik pasien dari tembok) Siapa yang bilang mas Tarmin ini tidak

    berguna?

    Pasien: Saya ini gak berguna!!!!(sambil teriak)

    Suster : Di dunia ini tidak ada yang tidak berguna mas Tarmin, semua yang di ciptakan oleh

    Tuhan pasti ada manfaatnya. Apalagi mas Tarmin masih mempunyai tubuh yang lengkap.

    Pasien: (tertunduk)

    Suster :Begini saja mari suster ajak mas Tarmin jalan-jalan ke taman, bagaimana?Pasien: ngapain?

    Suster: biarpikiran mas Tarmin tenang tidak marah-marah lagi.

    Pasien: (pasien mau menerima ajakan suster).

    Di Taman

    Suster: mas gimana uda bisa merasa tenang belum perasaannya sekarang?

    Pasien: (termenung)

    Suster: mas kalau boleh suster tau sebenarnya ada apa kok mas mengatakan bahwa mas itu

    tidak berguna?

    Pasien: saya merasa malu dan tidak berguna sus sebab saya tidak lulus UAN..bodoh soal

    begitu saja saya tidak lulus..Suster: mas kegagalan itu bukan akhir segalanya tapi kegagalan itu adalah keberhasilan yang

    tertunda.

    Pasien: tapikan tetep aja gagal. (lalu mengepalkan tangan dan seolah ingin memukul tanah)

    Suster: tenang ya Mas Tamin ! apa yang membuat Tamin kesal?

    Pasien : saya kesal kalau ada yang tanya-tanya sama saya tentang ketidaklulusan saya.

    Rasanya ingin saya pukul saja mereka.

    Suster : ooh, begitu. Mas Tamin ini kesal kalau ada yang menanyakan tentang ketidaklulusan

    itu ya. sekarang coba dipikirkan, memukul seseorang yang tidak bersalah itu perilaku yang

    baik atau tidak?

    Pasien : tidak sus.Suster : yaa bagus. Itu perilaku yang tidak baik. Itu kan bisa melukai orang itu. Selain itu,

    tangan Mas Tamin kan bisa jadi sakit atau luka. Bagaimana menurut Tamin?

    Pasien : iya ya sus. Tidak ada gunanya juga memukul orang lain. Malah membuat tangan

    saya pegal pegal.

    Suster : baiklah, kalau begitu.. mari suster ajarkan cara untuk mencegah Mas Tamin

    melakukan kekerasan. Kalau timbul rasa kesal pada diri Mas Tamin, sesegera mungkin tarik

    napas dalam. Instruksikan diri Mas Tamin untuk tenang. Ayo sekarang dicoba

    Pasien : (mempraktekkan nafas dalam)

    Suster : ya bagus. Sekarang bagaimana perasaan Tamin?

    Pasien : Kalau saya masih merasa kesal bagaimana, Sus?

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    17/27

    Suster : Kalau Tamin masih kesal, cobalah untuk mengekspresikannya ke benda yang tidak

    bahaya. Memukul bantal misalnya. Ayo sekarang dicoba !

    Pasien : begini sus? Iya sus, saya lega sekarang

    Suster : naaah.. bagus. Begitu kan lebih baik. Tamin bisa mempraktekkan 2 cara tadi kalau

    Tamin sedang kesal. Apakah Tamin sudah mengerti?

    Pasien : iya sus (menganggukkan kepala)

    Suster : Oke. suster yakin Tamin bisa mengendalikan emosi dengan baik. Kalau begitu,

    sesuai kontrak tadi bahwa kita mengobrol 10 menit saja. Sekarang sudah 10 menit, suster

    melanjutkan pekerjaan suster ya. Tamin bisa mencari kesibukan yang lain.

    Pasien : baik sus.

    Suster : besok suster akan menemui Tamin lagi untuk menanyakan 2 cara yang tadi sudah

    suster ajarkan sudah Tamin kerjakan atau belum. Tamin mau kita bertemu kapan dan di

    mana?

    Pasien : pagi jam 9 sus. Di taman.

    Suster : baik pagi jam 9, di taman ya. Sampai bertemu besok.

    ---

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang

    dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

    Perilaku kekerasan dianggap sebagai suatu akibat yang ekstrim dari marah atau ketakutan(panic). Perilaku agresif dan perilaku kekerasan itu sendiri dipandang sebagai suatu rentang,

    dimana agresif verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan (violence)di sisi yang lain.

    Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain :

    1.Menyerang atau menghindar (fight of flight)

    2.Menyatakan secara asertif (assertiveness)

    3.Memberontak (acting out)

    4.Perilaku kekerasan

    Tindakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri sendiri, orang lain maupun

    lingkungan

    5.2 Saran

    Perawat hendaknya menguasai asuhan keperawatan pada klien dengan masalah

    perilaku kekerasan sehingga bisa membantu klien dan keluarga dalam mengatasi masalahnya.

    Kemampuan perawat dalam menangani klien dengan masalah perilaku kekerasan

    meliputi keterampilan dalam pengkajian, diagnose, perencanaan, intervensi dan evaluasi.

    Salah satu contoh intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada klien dengan masalah

    perilaku kekerasan adalah dengan mengajarkan teknik napas dalam atau memukul

    kasur/bantal agar klien dapat meredam kemarahannya.

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    18/27

  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    19/27

    DAFTAR PUSTAKA

    Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. Refika AditamaKeliat, Budi Anna, dkk.2006.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2.EGC:Jakarta

    Diposkan olehMadura Senja di02.25Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

    Tidak ada komentar:Poskan KomentarLink ke posting ini

    Buat sebuah Link

    Posting Lebih BaruPosting LamaBerandaLangganan:Poskan Komentar (Atom)

    Buku BagusApakah Blogspot ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan anda?

    https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098http://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=pinteresthttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=pinteresthttp://www.blogger.com/blog-this.ghttp://www.blogger.com/blog-this.ghttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/11/nutrisi-gizi.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/http://vulnus-equatum.blogspot.com/http://vulnus-equatum.blogspot.com/feeds/6655736123454611731/comments/defaulthttp://vulnus-equatum.blogspot.com/feeds/6655736123454611731/comments/defaulthttp://vulnus-equatum.blogspot.com/feeds/6655736123454611731/comments/defaulthttp://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756737132/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788303/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569766038/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135220694/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569769958/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755198305/http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731http://vulnus-equatum.blogspot.com/feeds/6655736123454611731/comments/defaulthttp://vulnus-equatum.blogspot.com/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/11/nutrisi-gizi.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/11/nutrisi-gizi.htmlhttp://www.blogger.com/blog-this.ghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=pinteresthttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2387399387069859426&postID=6655736123454611731&target=emailhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttps://plus.google.com/110849156841795205098
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    20/27

    http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135224004/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731487496/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135788143/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135227544/http://www.flickr.com/photos/122214588@N03/15753302991/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569335039/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569332459/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15135226524/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15756733752/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201645/
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    21/27

    Daily CalendarInfo Beasiswa Belajar

    http://jarumbeswan.com

    http://beasiswabelajar.com

    JUJUR ITU HEBATUjian tanpa mencontek

    Entri Populer MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI

    PENGANTAR PARASITOLOGI Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena hidup parasitisatau fenomena keparasitan (1) Fenomena...

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN HIDROSEFALUS1. KONSEP TEORI A. PENGERTIAN a. Keadaan penimbunan cairan serebrospinal dalam ronggaintrakranial yang ditandai dengan pembesara...

    ASUHAN KEPERAWATAN JIWA dengan PERILAKU KEKERASANASUHAN KEPERAWATAN JIWA dengan PERILAKU KEKERASAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Perkembangan zaman adalah hal yang t...

    MIKROBIOLOGI (Virologi Dasar)12 Penyakit yang Disebabkan oleh Virus Virus adalah micro organisme yang bersifat parasit denganmenginfeksi a...

    STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEMBERIKAN NUTRISI PARENTERALA. Pengertian Nutrisi Parenteral Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yangdiberikan langsung melalui pembuluh...

    KEPERAWATAN KOMUNITASUJIAN AKHIR SEMESTER 2012 KEPERAWATAN KOMUNITAS (take home) Untuk No. Absen 1 s.d 8 : Buatmakalah asuhan keperawatan komunitas : a...

    ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA1 LANDASAN TEORI 1.1 PENGERTIAN 1) Bronchopneumonia adalah suatu peradanganpada pa...

    Buat Tingkat 1 Akper Pemkab Pamekasan

    Pengumuman: Menghadapi Ujian Akhir Semester Ganjil untuk MK. KDM 1 dengan jumlah soal 160,bentuk soal multiple choice (pilihan ganda). ...

    http://jarumbeswan.com/http://jarumbeswan.com/http://infobeasiswa.com/http://infobeasiswa.com/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/11/mikrobiologi-parasitologi.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/11/mikrobiologi-parasitologi.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop_25.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop_25.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/01/keperawatan-komunitas.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/01/keperawatan-komunitas.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2011/05/asuhan-keperawatan-anak-dengan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2011/05/asuhan-keperawatan-anak-dengan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/12/buat-tingkat-1-akper-pemkab-pamekasan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/12/buat-tingkat-1-akper-pemkab-pamekasan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755199635/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201375/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569330589/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731484166/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755199635/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201375/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569330589/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731484166/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755199635/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201375/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569330589/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731484166/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755199635/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201375/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569330589/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731484166/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755199635/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15755201375/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15569330589/http://www.flickr.com/photos/hajo-ed/15731484166/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/12/buat-tingkat-1-akper-pemkab-pamekasan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2011/05/asuhan-keperawatan-anak-dengan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/01/keperawatan-komunitas.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop_25.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/11/mikrobiologi-parasitologi.htmlhttp://infobeasiswa.com/http://jarumbeswan.com/
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    22/27

    STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEMBERIKAN MAKAN MELALUI NGT (NASOGASTRICTUBE)

    1. Pengertian: Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah prosesmemberikan melalui saluran cerna dengan menggu...

    KDM SMT 1/2013

    1. Aktiftas fisik dan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh adalah : 1) Mengkondisikan

    tubuh 2) Meningkatkan kesehatan ...Mengenai Saya

    Madura Senja

    Bagaimana kabarnya hati?

    Jangan bertanya pada bintang gemintang

    Jangan bertanya pada terang rembulan

    Jangan bertanya pada terik matahari

    Jangan bertanya pada terang jagad alam

    Jangan bertanya pada celoteh burung

    Jangan bertanya pada gemuruh ombak

    Jangan bertanya pada gemerisik dedaunan

    Jangan bertanya pada omelan mulut manusia

    Jangan bertanya pada pada siapa-siapa

    Bertanyalah kepada TUHANMU yang bersemayam di dadamu

    Lihat profil lengkapkuAmazon MP3 ClipsPengikutArsip Blog

    2014(4)

    2013(11)

    2012(28)

    o Desember(1)

    o November(2)

    o Oktober(1)

    ASUHAN KEPERAWATAN JIWA dengan PERILAKU KEKERASANo Agustus(1)

    o Juni(6)

    o April(11)

    o Januari(6)

    2011(36)

    Cari Blog Ini

    Cari

    JUJURITU

    HEBATUjiantanpa

    http://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/01/kdm-smt-12013_6.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/01/kdm-smt-12013_6.htmlhttps://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://vulnus-equatum.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-perilaku_4099.htmlhttp://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/http://void%280%29/https://plus.google.com/110849156841795205098https://plus.google.com/110849156841795205098http://vulnus-equatum.blogspot.com/2013/01/kdm-smt-12013_6.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop.htmlhttp://vulnus-equatum.blogspot.com/2014/03/standar-operasional-prosedur-sop.html
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    23/27

    mencontek

    https://picasaweb.google.com/112171551854244876245/20141109?authkey=rwSg4qXPMDUhttps://picasaweb.google.com/112895168950579757776/BEACHANDGENERALAREAS?authkey=hIf3_-l_KtIhttps://picasaweb.google.com/110567149895412050772/Sunset?authkey=GfB51aSsPrshttps://picasaweb.google.com/112171551854244876245/20141109?authkey=rwSg4qXPMDUhttps://picasaweb.google.com/112895168950579757776/BEACHANDGENERALAREAS?authkey=hIf3_-l_KtIhttps://picasaweb.google.com/110567149895412050772/Sunset?authkey=GfB51aSsPrshttps://picasaweb.google.com/112171551854244876245/20141109?authkey=rwSg4qXPMDUhttps://picasaweb.google.com/112895168950579757776/BEACHANDGENERALAREAS?authkey=hIf3_-l_KtIhttps://picasaweb.google.com/110567149895412050772/Sunset?authkey=GfB51aSsPrs
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    24/27

    https://picasaweb.google.com/104390395059789686124/ProfilePhotos02?authkey=4C1MY4EtekIhttps://picasaweb.google.com/108952038273985621583/2014110903?authkey=gJJ_AKJI7pshttps://picasaweb.google.com/113885823283073740207/ProfilePhotos?authkey=njh2-BM11u8https://picasaweb.google.com/104390395059789686124/ProfilePhotos02?authkey=4C1MY4EtekIhttps://picasaweb.google.com/108952038273985621583/2014110903?authkey=gJJ_AKJI7pshttps://picasaweb.google.com/113885823283073740207/ProfilePhotos?authkey=njh2-BM11u8https://picasaweb.google.com/104390395059789686124/ProfilePhotos02?authkey=4C1MY4EtekIhttps://picasaweb.google.com/108952038273985621583/2014110903?authkey=gJJ_AKJI7pshttps://picasaweb.google.com/113885823283073740207/ProfilePhotos?authkey=njh2-BM11u8
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    25/27

    https://picasaweb.google.com/115945642693421422226/ScrapbookPhotos?authkey=LOu26zs3Pg8https://picasaweb.google.com/114052651865998339448/2014110903?authkey=RpxYWi7apr0https://picasaweb.google.com/105229689665063537657/MeyerSCreekPercyArk1112014AndSunsetOverTheCaddoRiver?authkey=SE0mJ-1x504https://picasaweb.google.com/100939534272317270101/ProfilePhotos?authkey=t9a4dVQTnKYhttps://picasaweb.google.com/115945642693421422226/ScrapbookPhotos?authkey=LOu26zs3Pg8https://picasaweb.google.com/114052651865998339448/2014110903?authkey=RpxYWi7apr0https://picasaweb.google.com/105229689665063537657/MeyerSCreekPercyArk1112014AndSunsetOverTheCaddoRiver?authkey=SE0mJ-1x504https://picasaweb.google.com/100939534272317270101/ProfilePhotos?authkey=t9a4dVQTnKYhttps://picasaweb.google.com/115945642693421422226/ScrapbookPhotos?authkey=LOu26zs3Pg8https://picasaweb.google.com/114052651865998339448/2014110903?authkey=RpxYWi7apr0https://picasaweb.google.com/105229689665063537657/MeyerSCreekPercyArk1112014AndSunsetOverTheCaddoRiver?authkey=SE0mJ-1x504https://picasaweb.google.com/100939534272317270101/ProfilePhotos?authkey=t9a4dVQTnKYhttps://picasaweb.google.com/115945642693421422226/ScrapbookPhotos?authkey=LOu26zs3Pg8https://picasaweb.google.com/114052651865998339448/2014110903?authkey=RpxYWi7apr0https://picasaweb.google.com/105229689665063537657/MeyerSCreekPercyArk1112014AndSunsetOverTheCaddoRiver?authkey=SE0mJ-1x504https://picasaweb.google.com/100939534272317270101/ProfilePhotos?authkey=t9a4dVQTnKY
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    26/27

    https://picasaweb.google.com/102712918457038454693/20141109?authkey=Jhh3WAk9jhMhttps://picasaweb.google.com/100208590812190106477/ProfilePhotos?authkey=psio9dNYNachttps://picasaweb.google.com/109621987532026443640/ScrapbookPhotos?authkey=TKTeOc3hY4Uhttps://picasaweb.google.com/115104442781858101690/111014?authkey=Cz_4yAujlBkhttps://picasaweb.google.com/102712918457038454693/20141109?authkey=Jhh3WAk9jhMhttps://picasaweb.google.com/100208590812190106477/ProfilePhotos?authkey=psio9dNYNachttps://picasaweb.google.com/109621987532026443640/ScrapbookPhotos?authkey=TKTeOc3hY4Uhttps://picasaweb.google.com/115104442781858101690/111014?authkey=Cz_4yAujlBkhttps://picasaweb.google.com/102712918457038454693/20141109?authkey=Jhh3WAk9jhMhttps://picasaweb.google.com/100208590812190106477/ProfilePhotos?authkey=psio9dNYNachttps://picasaweb.google.com/109621987532026443640/ScrapbookPhotos?authkey=TKTeOc3hY4Uhttps://picasaweb.google.com/115104442781858101690/111014?authkey=Cz_4yAujlBkhttps://picasaweb.google.com/102712918457038454693/20141109?authkey=Jhh3WAk9jhMhttps://picasaweb.google.com/100208590812190106477/ProfilePhotos?authkey=psio9dNYNachttps://picasaweb.google.com/109621987532026443640/ScrapbookPhotos?authkey=TKTeOc3hY4Uhttps://picasaweb.google.com/115104442781858101690/111014?authkey=Cz_4yAujlBk
  • 8/10/2019 askep rpk.docx

    27/27

    Total Tayangan Laman

    63353Template Travel. Diberdayakan olehBlogger.

    http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/https://picasaweb.google.com/117713296107305485612/Sunsets?authkey=gFcLYH9u59Ihttps://picasaweb.google.com/102500726157100829256/20141109?authkey=fhaRyCyucwAhttps://picasaweb.google.com/117713296107305485612/Sunsets?authkey=gFcLYH9u59Ihttps://picasaweb.google.com/102500726157100829256/20141109?authkey=fhaRyCyucwAhttps://picasaweb.google.com/117713296107305485612/Sunsets?authkey=gFcLYH9u59Ihttps://picasaweb.google.com/102500726157100829256/20141109?authkey=fhaRyCyucwAhttp://www.blogger.com/