Askep Pneumothoraks Ec TB

49
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengumpulan data 1. Identitas 1) Identitas Klien Nama : Ny. S Umur : 36 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Status marital : Kawin Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Islam Suku Bangsa : Sunda Tanggal masuk RS : 13 Mei 2005 Tanggal Pengkajiaan : 18 Mei 2005 No Medrec : 0000356655 Diagnosa Medis : Post Chest Thorako Tube a.i Pneumothorax spontan sinistra e.c TB Paru dalam therapy Alamat : Cilame Rt 04 Rw 20 Ngamprah Kab. Bandung 2) Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn.S Umur : 40 Tahun Jenis Kelamin : Laki - laki

Transcript of Askep Pneumothoraks Ec TB

Page 1: Askep Pneumothoraks Ec TB

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Pengumpulan data

1. Identitas

1) Identitas Klien

Nama : Ny. S

Umur : 36 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status marital : Kawin

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Tanggal masuk RS : 13 Mei 2005

Tanggal Pengkajiaan : 18 Mei 2005

No Medrec : 0000356655

Diagnosa Medis : Post Chest Thorako Tube a.i Pneumothorax

spontan sinistra e.c TB Paru dalam therapy

Alamat : Cilame Rt 04 Rw 20 Ngamprah Kab. Bandung

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.S

Umur : 40 Tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Cilame Rt 04 Rw 20 Ngamprah Kab. Bandung

Hubungan dengan klien : Suami

2. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

a) Keluhan utama saat masuk rumah sakit

Page 2: Askep Pneumothoraks Ec TB

Sejak tanggal 13 Mei 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien

mengeluh sesak nafas yang dirasakan semakin lama semakin berat.

Sesak nafas dirasakan tiba-tiba tanpa disertai bunyi mengi. Sesak nafas

tidak dipengaruhi cuaca atau aktifitas dan tidak berkurang dengan

istirahat. Keluhan disertai nyeri dada yang hilang timbul pada dada

sebelah kiri.

b) Keluhan utama saat dikaji

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Mei 2005 pukul 14.00

Klien mengeluh sesak di daerah dada sebelah kiri. Keluhan ini

dirasakan bertambah berat bila ia beraktivitas dan posisi tidur

telentang, berkurang dengan posisi tidur ½ duduk, diganjal oleh dua

bantal atau duduk. Keluhan sesak dirasakan seperti tertindih benda

yang berat. Sesak dirasakan terus menerus.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Tanggal 10 Maret 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien menderita

batuk berdahak berwarna kekuningan tanpa darah, klien mengeluh sering

berkeringat di malam hari. Berat badan klien menurun sebanyak 10 kg

selama 1 bulan panas badan kadang- kadang dirasakan oleh klien serta

hilang timbul.

Tanggal 31 April 2005 sebelum masuk Rumah Sakit klien dirawat di

rumah sakit Hasan Sadikin selama 13 hari karena keluhan tersebut. Klien

pulang dengan perbaikan dan diberi 6 macam obat.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Menurut penuturan klien dan keluarga anggota keluarganya tidak ada yang

menderita penyakit TBC, hepatitis, hipertensi dan gula darah.

3. Pemeriksaan Fisik

1) Sistem Pernafasan

Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada

sanosis, hidung kokoh, jalan nafas paten, sinus tidak nyeri, tidak ada

Page 3: Askep Pneumothoraks Ec TB

secret pada hidung, , mukosa berwarna merah muda, fibrisae ada, Konka

tidak membesar, tidak ada polip, tidak ada deviasi septum, pada saat

mengatakn “ah” uvula bergerak bebas dan letak simetris, tidak ada

pembesaran tonsil, leher tampak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar

getah bening, tidak ada deviasi trakea, dada simetris, Pergerakan dada

tidak simetris, Diameter anterior : posterior 1: 2, tampak adanya retraksi

interkostal, ekspansi paru kiri menurun, vocal premitus paru kiri

menurun, bunyi nafas saat diperkusi suara paru bagian apek kiri

hiperresonan, dan bagian basal pekak, Suara paru vesikuler, frekuensi

nafas 28 x/menit, terpasang WSD didada sebelah kiri ats ICS 2, tampak

undulasi, tidak ada buble air.

2) Sistem Cardiovaskuler

Konjungtiva berwarna pucat, tidak ada peningkatan JVP, akral teraba

dingin , tidak ada cyanosis pada ujung-ujung ekstrimitas, tidak terdapat

clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik, tidak ada pembesaran

KGB, palpasi arteri radialis teraba berdenyut cukup kuat dan regular

dengan frekuensi Nadi 120 x/ menit, Bunyi jantung S1 dan S 2 murni

dan regular, point of maksimal impuls antara ICS 4 dan 5 Mid klavikula

kiri. tekanan darah 120/70 mmHg.

3) Sistem Pencernaan

Sklera tidak ikterik, mata tidak cekung, bentuk bibir simetris, mukosa

bibir kering, tidak terdapat iritasi pada rongga mulut, gigi lengkap, tidak

terpasang gigi palsu, tidak terdapat caries, bentuk lidah simetris. Susuna

gigi lengkap, Abdomen tampak cekung pada saat klien terlentang, bising

usus 8-12 x/menit, pada saat diperkusi terdengar timpani, pada saat

dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, berat badan sebelum

sakit 42 kg sedangkan saat sakit 32 kg, tinggi badan 155 cm IMT 13,3.

4) Sistem Perkemihan

Tidak ada oedema periorbital, tidak ada bunyi bruit pada aorta dan arteri

renalis, pada saat diperkusi klien tidak mengeluh nyeri, Tidak ada

pembesaran ginjal, tidak ada distensi pada suprapubis, tidak ada nyeri

Page 4: Askep Pneumothoraks Ec TB

tekan. Pada saat diraba blass teraba kosong, klien dapat BAK di pispot

klien mengatakan tidak ada keluhan saat BAK.

5) Sistem Muskuloskeletal

Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, curvature tulang belakang

lurus, tidak ada deformitas, pembengkakan, dan juga kemerahan, tidak

ada nyeri tekan, teraba hangat, tidak terdapat krepitasi. Klien dapat

membuka mulut dengan lebar dan menutupnya, Rom servikal dapat,

kien tidak dapat melakukan Rom lumbal Spine karena pada ICS 2

terpasang Chest Thorako Tube, klien dapat melakukan ROM bahu,

ROM siku, Rom tangan, ROM panggul, ROM lutut, ROM Angkle.

Kekuatan otot tangan 5 / 5, kekuatan otot kaki 5/5.

6) Sistem Integumen

Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak lengket, distribusi rambut

merata, tidak mudah dicabut. Kuku tangan panjang kuku kaki

pendek,kulit lengket dan berkeringat, suhu 37,3 0. Turgor kulit baik, bila

dicubit kembali dalam waktu waktu 3 detik. terpasang WSD didada

sebelah kiri tampak undulasi, klien mengatakan nyeri pada dada kirinya.

Tampak lingkaran hitam di kelopak mata.

7) Sistem Endokrin

Tidak ada edema, kelenjar tiroid tidak teraba dan tidak mengalami

pembesaran. klien tidak ada keluhan polipagi, polidipsi dan poliuri.

8) Sistem Persarafan

1. Tes Fungsi Cerebral

a) Tingkat Kesadaran

Kualitas : composmentis klien dapat berespon dengan tepat

terhadap stimulus yang diberikan melalui suara, taktil dan

visual

Kuantitas ; GCS 15 E = 5, M = 6, V= 4

Page 5: Askep Pneumothoraks Ec TB

b) Status mental

Orientasi klien terhadap orang waktu dan tempat baik terbukti

dengan klien mampu menjawab dimana dia berada, kapan

masuk RS dan siapa yang menemaninya.

Daya ingat : klien mampu menjawab kapan dia menikah

2. Tes Fungsi kranial

a) N I ( olfaktorius )

Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi

b) N II ( optikus)

Klien dapat membaca papan nama perawat dalam jarak kurang

lebih 30 cm tanpa alat bantu

c) N III,IV,VI (okulomotoris, trokhealis, abdusen )

Respon cahaya terhadap pupil + Bola mata dapat digerakan

kesegala arah , tidak terdapat nistagmus atau diplopia

d) N V (trigeminus )

Mata klien berkedip pada saat pilinan kapas diusapkan pada

kelopak mata, klien merasakan sentuhan saat kapas diusapkan

kemaksila dengan mata tertutup

e) N VII ( Fasialis )

Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, klien dapat

mengerutkan dahi, wajah klien tampak simetris saat klien

tersenyum.

f) N VIII (auditorius )

Kien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik tanpa

harus diulang

g) N IX, X ( glosofaringeus, vagus )

Uvula bergetar simetris saat kien mengatakan “Ah”, reflek

menelan bagus,

h) N XI (asesorius )

Klien dapat menoleh kekanan dan kekiri

i) N XII ( hipoglosus )

Page 6: Askep Pneumothoraks Ec TB

Lidah klien dapat digerakan secara bebas kesegala arah

3. Fungsi Motorik

Tidak terdapat kontraktur pada ekstrimitas atas dan bawah, tonus

otot cukup baik untukmenahan gravitasi, reflek bisep ++/++, reflek

trisep ++/++, reflek patella ++/++ reflek babinski --/--

4. Fungsi Sensorik

Klien dapat membedakan sensai tumpul dan tajam.

4. Pola Aktivitas Sehari-hari

NO AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SETELAH SAKIT

1 Nutrisi

a. Makan

Frekuensi

Nafsu makan

Jenis

b. Minum

Jenis

Jumlah

2 x/hari

Baik, 1 porsi habis

Nasi,lauk pauk, sayuran

Air putih dan air teh

5-6 gelas/hari

3x/hari

klien mengatakan tidak nafsu makan , habis ½ porsi Nasi, sayur bayam, tahu,

ayam, pisang. Diet

TKTP

Air putih dan air teh

5-6 gelas /hari

2 Eliminasi

a. BAB

Frekuensi

Konsistensi

Warna

b. BAK

Frekuensi

Warna

1 x/hari

Lembek

Kuning

3-4 x/hari

Kuning jernih

3 x/hari

cair

Kuning

3-4x/hari

Kuning kemerahan

3 Istirahat tidur

a. Siang

b. Malam

c. Kualitas

Tidak/jarang tidur siang

21.00-05.00

Nyenyak

Jarang

00.00-04.00

Sering terbangun karena

Page 7: Askep Pneumothoraks Ec TB

sesak

4 Personal hygine

a. Mandi

b. Keramas

c. Gosok gigi

2 x/ hari

3x / minggu

2 x / hari

diseka tanpa sabun

Belum

Belum

5 Aktivitas Klien dapat melakukan

aktivitasnya secara mandiri

Klien dapat beraktivitas

dengan sedikit bantuan

5. Data Psikologis

1) Status Emosi

Klien tampak tenang, ekspresi wajah datar klien tampak pendiam

2) Konsep Diri

1) Gambaran Diri

Klien mengatakan bahwa dirinya tidak malu dengan penyakit yang

dideritanya saat karena itu merupakan suatu penyakit yang akan

ditangani oleh tenaga kesehatan yang lebih ahli.

2) Identitas Diri

Klien adalah seorang anak ke 7 dari 8 bersaudara dan seorang ibu dari

2 orang anak..

3) Peran

Klien berperan sebagai seorang istri dan sebagai ibu rumah tangga.

4) Ideal Diri

Klien berharap penyakitnya cepat sembuh dan berharap ingin cepat

pulang agar dapat melakukan kegiatannya seperti biasanya.

5) Harga Diri

Klien sadar sebagai manusia biasa klien memiliki banyak kekurangan

dan sadar bahwa semuanya ini merupakan cobaan dari tuhan

Page 8: Askep Pneumothoraks Ec TB

3) Gaya komunukasi

Klien mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal ataupun

nonverbal, Pada waktu diajak berkomunikasi Klien menjawab jika ditanya

saja.

4) Pola Interaksi

Klien kooperatif dapat berinteraksi dengan orang lain dan tim kesehatan

5) Koping

Menurut klien jika jika ada masalah kien suka menceritakan pada

suaminya dan merasa lega setelah bercerita dengan suaminya

6. Data Sosial

Dilingkungan rumahnya klien berinteraksi baik dengan tetangga dan saudara-

saudaranya juga ketika klien sakit dan dirawat di RS klien mau berinteraksi

dengan keluarga dan klien lainnya.

7. Data Spiritual

Klien beragama islam, dalam kondisinya sekarang ibadah solat klien

terganggu. Klien meyakini sakitnya adalah cobaan dari Alloh. Sebagai

manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdo’a

8. Data Penunjang

Pemeriksaan labolatorium tanggal 5 April 2005

Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan

Hematologi

Hemoglobin 9,2 13-18 gr/dl

Leukosit 9100 3,8-10 rb /mm 3

Hematokrit 27 40-52 %

Trombosit 499.000 150.000-440.000 /mm 3

Kimia klinik

SGOT 33 17-15 u /L

SGPT 31 21-72 u /L

Natrium 136 135-145 mEq/L

Kalium 3,5 3,6-5,3 mEq/L

Page 9: Askep Pneumothoraks Ec TB

Analisa gas Darah tanggal 4 April 2005

PH 7,34 7,35-7,45

PCO2 31,9 35-45 MmHg

PO2 61,1 75-100 MmHg

HCO3 16,7 24-26 mEq/L

Total CO 17,7

BE -8,1 -2,5 - +2,5

Saturasi O2 92,7 95-100 %

Terapi

Ceftriaxon 1x1 gr iv

Ranitidine 2x 1 amp iv

Pronalges 2x1 supp HRZE 1 X 600 mg per oral

2. Analisa Data

NO DATA KEMUNGKINAN PEYEBAB

DAN DAMPAK

MASALAH

1 2 3 4

1 DS : - Klien mengeluh sesak

nafas. - Klien mengatakan

sesak dirasakan bertambah berat bila ia beraktivitas dan posisi tidur telentang dan berkurang dengan posisi tidur ½ duduk atau duduk

- Klien mengeluh sesak dirasakan terus menerus

Pecahnya Bleb dekat pleura viseralis ↓

Robeknya kantong udara ↓

Udara masuk kedalam rongga pleura

↓Akumulasi udara dalam rongga

pleura ↓

Peningkatkan tekanan intra paru yang melebihi tekanan atmosfer

↓O2 tidak dapat masuk kedalam

rongga paru

Gangguan oksigenasi : Ventilasi

Page 10: Askep Pneumothoraks Ec TB

2

3

DO : - Keadaan umum lemah - Frekuensi nafas 28

x/menit - Bunyi nafas menurun

terutama pada dada kiri

- Ekspansi paru kiri menurun

- Terdapat retraksi interkostalis

- Perkusi terdengar resonan pada bagian afek paru dan pekak pada daerah basal

- Terdapat selang WSD di dada kiri

DS :- Klien mengeluh

sesak nafas- Makan habis ½

porsi- Klien

mengatakan tidak nafsu makan

DO : - Akral teraba

dingin- Nilai AGD

tanggal 4 April 2005 : Ph = 7,34PCO2 = 31,9 mmhgPO2 = 61,1 mmhgHCO2 =16,7 mEq/LTotal CO = 17,7

- Hb = 9,2 gr/dl

DS : - klien mengatakan

tidak nafsu makan - klien mengatakan

↓Kolaps paru

↓Ekspansi paru menurun

↓Sesak nafas

↓Gangguan oksigenasi : ventilasi

Intake nutrisi yang tidak adequate

↓Penurunan kadar

Hb↓

Menurunnya factor yang mengangkut

oksigen dalam darah

Sesak nafas↓

Oksigen yang masuk ke paru-paru menurun

Penurunan kadar oksigen dalam darah

↓Penurunan perfusi jaringan perifer

Menurunnya kadar O2 dalam darah↓

Suplai O2 ke jaringan dan organ berkurang terutama ke usus

↓Motilitas usus menurun danSekresi kelenjar pencernaan

Gangguan Oksiganasi : transportasi

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 11: Askep Pneumothoraks Ec TB

4

5

makan pagi habis ½ porsi

DO :- BB sebelum sakit 42

kg - BB sesudah Sakit 32

Kg - TB : 155 cm - Konjungtiva pucat - Klien penderita TBC

dalam terapi - IMT =13,3 ( kurus

tingkat berat )- Haemoglobin 9,2

DS : - Klien mengeluh

tidurnya sering terbangun karena sesak

- Klien mengatakan mulai bisa tidur dari jam 00.00-04.00

DO : - Tampak bayangan

hitam dikelopak mata - Konjungtiva pucat - Klien tampak lemas

DS : - Klien mengeluh sesak - Klien mengatakan

sesak dirasakan bertambah berat bila ia beraktivitas- Klien mengatakan

sudah 3 hari belum pernah keramas

- Kien mengatakan

menurun↓

Merangsang nervus vagus sebagai reflek vasopagal

↓Anoreksia

↓Intake nutrisi kurang

Stimulasi sesak ↓

Merangsang susunan saraf pusat otonom mengaktivasi noreefineprin

↓Merangsang saraf simpatis untuk

mengaktivasi RAS ↓

Mengaktifkan kerja organ tubuh ↓

REM menurun ↓

Klien terjaga ↓

Pemenuhan istirahat tidur klien terganggu

Penurunan kadar Hb↓

Penurunan factor pengikat O2

Sesak nafas↓

Penurunan O2 yang masuk ke dalam paru

Penurunan kadar O2 dalam darah↓

Penurunan suplai O2 kedalam jaringan, sel-sel dan otot

↓Menurunnya metabolisme disel otot

↓Perubahan ATP menjadi ADP

Ganguan pemenuhan istirahat tidur

Gangguan pemenuhan ADL : Personal Hygiene

Page 12: Askep Pneumothoraks Ec TB

belum gosok gigi dari pagi

DO : - Kulit klien tampak

lengket berkeringat- Kuku klien panjang

dan kotor- Aktivitas klien

dibantu oleh keluarga dan perawat

- Lidah dan gigi klien tampak kotor

- Tercium bau mulut- Hb 4 april 2005 =

9,2 gr/dl- PO2 = 61,1 Mmhg

↓Menurunnya energi tubuh yang dihasilkan

↓Lemah

↓Gangguan pemenuhan ADL :

PersonahlHygiene

3. Diagnosa Keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN DITEMUKAN DIPECAHKAN

TANGGAL PARAF TANGGAL PARAF

1

2

3

4

Gangguan oksiganasi : ventilasi

b.d penurunan ekspansi paru

akibat akumulasi udara di dalam

rongga pleura

Gangguan oksigenasi :

transportasi b.d penurunan kadar

haemoglobin

Gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d

anoreksia

Ganguan pemenuhan istirahat

tidur b.d terakstivasinya RAS

05-04- 2005

05-04- 2005

05-04- 2005

05-04- 2005

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13 09-04-2005 Kel 13

Page 13: Askep Pneumothoraks Ec TB

5 Gangguan pemenuhan ADL :

Personal Higiene b.d kelemahan

05-04- 2005 Kel 13 07-04-2005 Kel 13

C. Perencanaan

NoDiagnosa

Keperawatan PERENCANAAN

Tujuan Intervensi Rasional 1 2 3 4 5

1. Gangguan oksigenasi: ventilasi b.d. penurunan ekspansi paru ditandai dengan : DS : - Klien mengeluh

sesak nafas- Klien mengeluh

sesak di rasakan bertambah berat bila ia beraktivitas dan posisi tidur telentang tanpa sandaran bantal dan berkurang sejak terpasang selang didada kirinya dan posisi tidur menjadi

Tupan :Dalam waktu 5 hari oksigenasi ventilasi klien lancar Tupen : Setelah dilakukan intervensi selama 2 X 24 jam, ekspansi paru optimal dengan criteria evaluasi : - Sesak

berkurang- Klien tidak

tampak lemah dan pucat

- Vocal

1. Pertahankan posisi tidur semi fowler dengan miring kearah yang terkena

2. latih klien nafas dalam: diafragma

1. Meningkatkan inspirasi maksimal, mengurangi penekanan pada sisi yang normal, serta ekspansi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak sakit.

2. dengan nafas dalam paru-paru mengembang dengan optimal sehingga jumlah

Page 14: Askep Pneumothoraks Ec TB

½ duduk atau duduk serta diberi oksigen.

- Klien mengeluh sesak dirasakan terus menerus

DO : - Keadaan umum

lemah - Frekuensi nafas 28

x/menit - Bunyi nafas

menurun terutama pada dada kiri

- Ekspansi paru menurun

- vocal premitus menurun

- Terdapat retraksi interkostalis

- Perkusi terdengar resonan pada bagian afek parau dan pekak pada daeerah basal

- Terdapat selang WSD didada kiri

premitus meningkat

- Frekuensi nafas dalam batas normal (16-20x/menit)

- Bunyi nafas meningkat terutama pada area dada kiri

- Tidak terdapat retraksi interkostalis

3. jaga agar selang tube tidak membentuk posisi loop

4. tandai tingkat cairan asal pada botol dengan menggunakan plestre yang ditempelkan diluar botol

5. jamin posisi klien yang nyaman

6. lakukan exercise pada lengan dan bahu pada sisi yang terkena

7. awasi adanya kebocoran udara pada sistem drainage

oksigen yang masuk adekuat

3. posisi loop dapat menyebabkan akumulasi air diselang sehingga menurunkan tekanan negative, menimbulkan tekanan balik ke rongga pleura

4. sebagai indicator bila terdapat penambahn cairan yang terakumulasi

5. mencegah tertariknya tube secara tidak terkontrol akibat pergerakan klien

6. dengan exercise dapat meningkatkan aliran darah ke sisi yang terkena sehingga oksigen tersampaikan

7. kebocoran udara akan memperberat kondisi klien

Page 15: Askep Pneumothoraks Ec TB

yang diindikasikan dengan adanya gelembung udara pada botol

8. observasi, catat, dan laporkan bila timbul pernafasan yang cepat, dangkal, cyanosis, subcutaneous emphysema, atau gejala perdarahan

9. anjurkan dan Bantu klien untuk nafas dalam dan efektif

10.stabilisasi botol drainage di lantai, peringatkan pengunjung / penunggu klien

11.kolaborasi pemeriksasan torak

karena akumulasi udara pada intrapleura meningkat

8. sebagai deteksi dini terhadap komplikasi CTT

9. meningkatkan tekanan intrapleural, pengosonmgan akumulasi zat di rongga pleura, mengeluarkan secret trakeobronkial, mencegah atelektasis

10. mencegah botol pecah, karena jiak pecah dapat mnegakibatkan kebocoran udara

11. untuk melihat apakah posisi drainage

Page 16: Askep Pneumothoraks Ec TB

2 Gangguan oksigenasi : transportasi b.d penurunan kadar haemoglobin ditandai dengan : DS :- Klien

mengeluh sesak nafas

Tupan :Setelah dilakukan perawatan selama 5 hari oksigenasi transportasi adekuat

12.observasi frekuensi, kedalaman pernafasan, suara paru dan ekspansi dada

13.Observasi vocal premitus

14.Berikan oksigen tambahan melalui kanula atau masker

1. jelaskan mengenai pentingnya nutrisi yang mengandung tinggi protein

2. anjurkan klien untuk mengkonsumsi

sudah tepat12. Bunyi nafas

dapat menurun atau tidak ada pada lobus, segmen paru, atau seluruh area paru (unilateral), mengetahui kemampuan ekspansi paru sehingga memudahkan dalam melakukan perawatan

13. Suara dan taktil fremitus (vibrasi) menurun pada jaringan yang berisi cairan / konsilidasi.

14. alat untuk menurunnkan kerja nafas, meningkatkan penghilang distress respirasi dan sianosis sehubungan dengan hipoksemia

1. makanan yang mengandung protein dapat meningkatkan kadar haemoglobin

2. meningkatkan motivasi pada klien

Page 17: Askep Pneumothoraks Ec TB

3

- Makan habis ½ porsi

- Klien mengatakan tidak nafsu makan

DO : - Akral teraba

dingin- Konjungtiva

pucat- Nilai AGD

tanggal 4 April 2005 : Ph = 7,34PCO2 = 31,9 mmhgPO2 = 61,1 mmhgHCO2 =16,7 mEq/LBE = -8,1

- Hb = 9,2 gr/dl

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d anoreksia ditandai dengan :

Tupen : Setelah dilakukan intervensi selama 3 X 24 jam kadar haemoglobin meningkat dengan criteria evaluasi - Akral

teraba hangat- Konjungtiva

merah muda- haemoglobin

mendekati batas normal (13-18)

- nilai AGD dalam batas normal Ph = 7,35-7,45PCO2 = 35-45 mmhgPO2 = 75-100 mmhgHCO2 =24-26 mEq/L

- BE = -2,5 - +2,5

Tupan : Setelah di lakukan perawatan selama 5 hari kebutuhan nutrisi klien terpenuhi

Tupen : Setelah dilakukan perawatan selama 3 X 24

makanan yang kandungan proteinnya banyak

3. kolaborasi lagi untuk pemeriksaan Sysmek

4. Kolaborasi untuk pemeriksaan nilai AGD

5. kolaborasi pemberian transfuse darah

1. Berikan informasi tentang pentingmya nutrisi yang TKTP yang berhubungan dengan penyakit yang diderita klien

2. anjurkan klien untuk minum air hangat

sehingga klien mau mengkonsumsi makanan

3. menilai kondisi Oksigenasi : transfortasi oksigen ke jaringan

4. indicator asidosis metabolic lebih lanjut

5. transfuse darah dapat meningkatkan kadar Hb dengan cepat

1. Menambah pengetahuan sehingga meningkatkan motivasi klien untuk mengkonsumsi makan ayang TKTP

2. air hangat akan mengurangi

Page 18: Askep Pneumothoraks Ec TB

4

DS : - klien mengatakan

tidak nafsu makan - klien mengatakan

makan pagi habis ½ porsi

DO :- BB sebelum sakit

42 kg - BB sesudah Sakit

32 Kg - TB : 155 cm - Konjungtiva pucat - Klien penderita

TBC dalam terapi - IMT =13,3 ( kurus

tingkat berat )

Gangguan pemenuhan istirahat tidur b.d teraktivasinya RAS ditandai dengan : DS : - Klien mengeluh

tidurnya sering terbangun karena sesak

- Klien mengatakan mulai bisa tidur

jam, intake nutrisi klien adequate ditandai dengan :- Klien mampu

mengungkapkan pentingnya nutrisi yang TKTP

- Nafsu makan klien meningkat

- Makan habis ¾ porsi

- Klien mengkonsumsi nutrisi yang TKTP

- BB Meningkat(33 kg)

TupanSetelah dilakukan perawatan selama 5 hari kebutuhan Istirahat tidur klien terpenuhi Tupen Setelah dilakukan intervensi selama 2 hari klien dapat istirahat tidur dengna criteria evaluasi : - Klien

mengatakan

sebelum makan 3. anjurkan klien

untuk makan sedikit demi sedikit tapi sering

4. Motivasi klien untuk menghabiskan diet yang diberikan

5. anjurkan klien untuk menggosok gigi sebelum dan sesudah makan

1. Identifikasi penyebab klien tidak bisa tidur

2. Meganjurkan klien untuk berelaksasi dengan minum segelas susu hangat sebelum tidur

3. Menganjurkan klien untuk

rasa mual saat makan

3. memberikan kesempatan pada lambung untuk mencerna dengan baik serta mengurangi ketidaknyamanan

4. membantu dalam memenuhi intake nutrisi selain dari diit yang diberikan

5. memberikan kesegaran pada muut dan meningkatkan kenyamanan

1. Dapat mengidentifikasi penyeban klien tidak bisa tidur dan untuk menentukan intervensi selanjutnya

2. susu mengandung triptopan yang mempunyai efek sedative

3. dapat meningkatkan

Page 19: Askep Pneumothoraks Ec TB

5

dari jam 00.00-04.00

DO : - Tampak bayangan

hitam dikelopak mata

- Konjungtiva pucat - Klien tampak lemas

Gangguan pemenuhan ADL : Personal Hygiene b.d kelemahan DS : - Klien mengeluh

sesak - Klien mengatakan

sesak dirasakan bertambah berat bila ia beraktivitas

- Klien mengatakan sudah 3 hari belum

pernah keramas- Kien mengatakan

belum gosok gigi dari pagi

DO : - Kulit klien

tampak lengket berkeringat

- Kuku klien panjang dan kotor

tidurnya nyenyak tanpa sering terbangun

- Klien dapat tidur malam selama 8 jam

- Tidak tampak banyangan hitam dikelopak mata

TupanSetelah di lakukan perawatan selama 3 hari Klien dapat melakukan personal hygine secara mandiri

Tupen : Setelah dilakukan intervensi selama 1 X 24 jam personal hygine klien terpenuhi dengan criteria evaluasi : - Klien

menyebutkan kembali pentingnya perawatan diri

- Klien mau melakukan aktivitas sesuai kemampuannya

tidur dengan posisi yang nyaman

4. Menganjurkan klien untuk melakukan kebiasaannya sebelum tidur

5. Menciptakan lingkungan yang nyaman

1. tanyakan pengetahuan klien tentang perawatan diri dalam keadaan sakit

2. jelaskan pentingnya perawatan diri

3. Bantu dan fasilitasi klien dalam melakukan personal hygine

4. anjurkan klien untuk senantiasa menggosok gigi tiap hari, cuci rambut secara teratur dan mandi tiap

ekspansi paru yang maksimal

4. meningkatkan relaksasi dan kesiapan tidur

5. lingkungan yang nyaman dapat menstimulasi RAS sehingga klien mudah tidur

1. mengetahui tingkat pemahaman klien sehingga memudahkan dalam memberikan informasi

2. meningkatkan wawasan klien sehingga menambah motivasi untuk melakukan perawatan diri

3. memudahkan klien dalam melakukan perawatan diri

4. meningkatkan harga diri dan motivasi klien

Page 20: Askep Pneumothoraks Ec TB

- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat

- Lidah dan gigi klien tampak kotor

- Tercium bau mulut

- Hb 4 april 2005 = 9,2 gr/dl

- PO2 = 61,1 Mmhg

- Rambut klien bersih dan rapih

- Lidah dan gigi bersih

- -Tidak tercium bau mulut

- Kulit klien tidak lengket

- Kuku pendek dan bersih

- Hb meningkat ( 10 gr/dl )

hari, menggunting kuku secara teratur

Page 21: Askep Pneumothoraks Ec TB

D. Implementasi,Evaluasi

Tanggal Waktu DP Tindakan Keperawatan dan Evaluasi Paraf1 2 3 4 5

6 -04-2005 15.00

15.10

15.15

15.18

15.25

15.26

16.00

16.05

16.11

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Mempertahankan posisi tidur dengan diganjal 2 bantal.Hasil jam 15.05Dengan posisi 2 bantal klien mengatakan sesak berkurang. Melatih klien nafas dalam: diafragmaHasil jam 15.13Klien mengatakan nyaman dan sesak berkurang Menjaga agar selang tube tidak membentuk posisi loopHasil jam 15.16Tidak ada akumulasi cairan dalam selang Menandai tingkat cairan asal pada botol dengan menggunakan plester yang ditempelkan diluar botolHasil jam 15.18Cairan berada pada posisi asal Menjamin posisi klien yang nyamanHasil 15.25Selang drain tidak tertarik oleh klien ketika dia bergerakMelakukan exercise pada lengan dan bahu pada sisi yang terkena.Hasil jam 15.31Klien mengatakan badannya terasa lebih nyaman setelah melakuakan latihan Mengawasi adanya kebocoran udara pada sistem drainage yang diindikasikan dengan adanya gelembung udara pada botolHasil 16.05Tidak ada gelembung udara pada botolMengobservasi, mencatat, dan melaporkan bila timbul pernafasan yang cepat, dangkal, cyanosis, subcutaneous emphysema, atau gejala perdarahanHasil jam 16.10Tidak ada pernafasan yang cepat, dangkal, cyanosis, subcutaneous emphysema, atau gejala perdarahanMengobservasi frekuensi, kedalaman pernafasan, suara paru dan ekspansi dadaHasil jam 16.20

plantika

plantika

plantika

Plantika

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Page 22: Askep Pneumothoraks Ec TB

16.21

16.25

16.31

16.35

16.40

1

1

1

2,3

2,3

3

3

3

Frekuensi nafas 24x/menit, pernafasan dangkal, suara paru menurun pada area kiri, ekspansi dada menurun pada paru kiri Mengobservasi vocal premitusHasil jam 16.25Vocal premitus menurun Menganjurkan dan membantu klien untuk nafas dalam dan efektifHasil jam 16.30Klien mengatakan sesak berkurangMenstabilkan posisi botol drainage di lantai, peringatkan penunggu klienHasil jam 16.32Botol berada pada posisi yang stabilbotol Memberikan informasi tentang pentingmya nutrisi yang TKTP yang berhubungan dengan penyakit yang diderita klien Dan pentingnya nutrisi yang mengandung tinggi protein Hasil jam 16.40Klien mampu menyebutkan kembali pentingnya makanan yang bergizi untuk kesembuhannya Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan yang kandungan proteinnya banyak dan TKTPHasilKlien berjanji akan memakan makanan yang tinggi protein Menganjurkan klien untuk minum air hangat sebelum makanHasilKlien mengatakan minum air hangat sebelum makan meningkatkan rasa nyaman dan nafsu makan Menganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit tapi seringHasil Klien mangatakan makan sedikit-sedikit membuat dia tidak cepat kenyang sehingga tanpa disadari makanan masuk Memotivasi klien untuk menghabiskan diet yang diberikanHasil klien berjanji akan menghabiskan

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Page 23: Askep Pneumothoraks Ec TB

07-04-05

19.00

19.05

19.06

19.10

19.14

07.10

07.12

3

4

4

4

4

4

5

5

makanannya demi kesembuhan dirinya,makanan habis ½ porsiMenganjurkan klien untuk menggosok gigi sebelum dan sesudah makanHasil : Klien mengatakan akan mengosok gigi sehabis makan Menanyakan penyebab klien tidak bisa tidur Hasil jam 19.01Klien mengatakan dia tidak bisa tidur dikarenakan sesak

Meganjurkan klien untuk berelaksasi dengan minum segelas susu hangat sebelum tidur

Hasil jam 19.06Klien mengatakan dia akan minum susu nanti menjelang tidur

Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi yang nyaman

Hasil jam 19.10Klien mengatakan tidur dengan posisi ½ duduk terasa lebih nyaman karena mengurangi sesak

Menganjurkan klien untuk melakukan kebiasaannya sebelum tidur

Hasil jam 19.13Klien mengatakan sebelum tidur dia biasa berdoa dan membaca solawat

Menciptakan lingkungan yang nyamanHasil jam 19.16Klien bisa tidur bila jendela ditutup, lampu dimatikan, kurangi pengunjung/ penunggu diluar

Menanyakan kepada klien mengenai perawatan diri dalam keadaan sakit Hasil jam 07.11Kien mengatakan pada saat sakit biasanya jarang keramas karena takut memperberat sakitnya menjelaskan pentingnya perawatan diri Hasil jam 07.17Klien menyebutkan kembali pentingnya perawatan diri pada saat sakit yaitu untuk mencegah timbulnya infeksi yang baru, meningkatkan rasa nyaman, dan

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Page 24: Askep Pneumothoraks Ec TB

07.30

08.00

08.50

09.00

10.00

10.10

10.13

10.30

5

5

3

2,3

3

1

1

1

1

meningkatkan kepercayaan diri Menganjurkan klien untuk senantiasa menggosok gigi tiap hari, cuci rambut secara teratur dan mandi tiap hari, menggunting kuku secara teraturHasil jam 07.32Klien mengatakan akan menggosok gigi minimal 2 kali sehari sehabis makan, keramas 3 kali seminggu, mandi sehari sekali, menggunting kuku bila sudah panjang dan kotorMembantu dan memfasilitasi klien dalam melakukan personal hygine Hasil 08.30- Klien melakukan perawatan diri mandi,

gosok gigi, keramas, dan gunting kuku dengan fasilitas yang disediakan

- Klien tampak bersih dan segarmenganjurkan klien untuk minum air hangat sebelum makanHasil jam 08.55Klien mengatakan sebelum makan pagi dia minum air hangat ½ gelas Menganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit tapi seringHasil jam 09.15Klien mangatakan makannya habis ½ porsi Memotivasi klien untuk menghabiskan diet yang diberikanHasil jam 09.15 Klien mengatakan makan ½ porsi juga sudah merasa kenyang Mempertahankan posisi tidur ½ duduk diganjal dengan 2 bantalHasil jam 10.15Klien mengatakan sesak berkurangMenjaga agar selang tube tidak membentuk posisi loopHasil jam 10.11Tidak ada akumulasi cairan dalam selang Menjamin posisi klien yang nyamanHasil 10.15Selang drain tidak tertarik oleh klien ketika dia bergerakMengawasi adanya kebocoran udara pada sistem drainage yang diindikasikan dengan

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Page 25: Askep Pneumothoraks Ec TB

11.00

11.15

11.19

12.00

13.00

13.30

1

1

1

1

1

2,3

3

4

4

adanya gelembung udara pada botolHasil jam 10.17Tidak ada gelembung udara pada botolMengobservasi, mencatat, dan melaporkan bila timbul pernafasan yang cepat, dangkal, cyanosis, subcutaneous emphysema, atau gejala perdarahanHasil jam 10.50Tidak ada pernafasan yang cepat, dangkal, cyanosis, subcutaneous emphysema, atau gejala perdarahanMengobservasi frekuensi, kedalaman pernafasan, suara paru dan ekspansi dadaHasil 10.50Frekuensi nafas 24x/menit, pernafasan dangkal, suara paru menurun pada area kiri, ekspansi dada menurun pada paru kiri Mengobservasi vocal premitusHasil jam 10.50Vocal premitus menurun Menganjurkan dan membantu klien untuk nafas dalam dan efektifHasil 11.05Klien mengatakan sesak berkurang Menstabilkan posisi botol drainage di lantai, peringatkan penunggu klienHasil jam 11.24Botol berada pada posisi yang stabilMenganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit tapi seringHasil jam 13.10Klien mangatakan makannya habis ½ porsi Memotivasi klien untuk menghabiskan diet yang diberikanHasil jam 13.13 Klien mengatakan makan ½ porsi juga sudah merasa kenyang Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi yang nyaman

Hasil jam 13.40Klien mengatakan tidur dengan posisi ½ duduk terasa lebih nyaman karena mengurangi sesak

Menganjurkan klien untuk melakukan kebiasaannya sebelum tidur

Hasil jam 13.40

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Page 26: Askep Pneumothoraks Ec TB

08-04-2005 08.00

12.00

4

3

3

3

2.3

3

3

2,3

Klien mengatakan sebelum tidur dia biasa berdoa dan membaca solawat

Menciptakan lingkungan yang nyamanHasil jam 13.40Klien bisa tidur bila jendela ditutup, lampu dimatikan, kurangi pengunjung/ penunggu diluar

Menganjurkan klien untuk menggosok gigi sebelum dan sesudah makanHasil : jam 08.30Klien mengatakan akan mengosok gigi sehabis makan Menganjurkan klien untuk minum air hangat sebelum makanHasil 08.30Klien mengatakan minum air hangat sebelum makan meningkatkan rasa nyaman dan nafsu makan Menganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit tapi seringHasil 08.30Klien mangatakan makan sedikit-sedikit membuat dia tidak cepat kenyang sehingga tanpa disadari makanan masuk Memotivasi klien untuk menghabiskan diet yang diberikan yang mengandung tinggi kalori dan proteinHasil 08.30 klien berjanji akan menghabiskan makanannya demi kesembuhan dirinya,makanan habis ½ porsiMenganjurkan klien untuk minum air hangat sebelum makanHasil 12.30Klien mengatakan minum air hangat jadi tidak mualMenganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit tapi seringHasil 12.30Klien mangatakan tidak cepat kenyang dan tidak mual Memotivasi klien untuk menghabiskan diet yang diberikan yang mengandung tinggi kalori dan proteinHasil 12.30

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Page 27: Askep Pneumothoraks Ec TB

klien berjanji akan menghabiskan makanannya demi kesembuhan dirinya,makanan habis ½ porsi

Kel 13

Kel 13

Kel 13

Kel 13

E. Catatan Perkembangan

No Tanggal Dp Catatan Perkembangan Paraf1 2 3 4 5

1

2

08-04-2005

8-04-2005

4

1

S :- Klien mengatakan tidurnya nyenyak tanpa

sering terbangun- Klien mengatakan tidurnya mulai dari jam

21.00-05.00O :- Tidak tampak lingkar hitam pada kelopak mata - Klien tampak lebih segarA : - Masalah teratasi

S: - Klien mengatakan Sesak berkurang dengan

posisi tidur ½ duduk

Kel 13

Page 28: Askep Pneumothoraks Ec TB

O : - Klien tidak tampak lemah dan pucat- Vocal premitus Masih menurun - Frekuensi nafas dalam batas normal 24x/menit - Bunyi nafas menurun terutama pada area dada

kiriA : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi I : - Menjamin posisi klien yang nyaman- Melakukan milking tube- Mengawasi adanya kebocoran udara pada

sistem drainage yang diindikasikan dengan adanya gelembung udara pada botol

- Mengobservasi, mencatat, dan melaporkan bila timbul pernafasan yang cepat, dangkal, cyanosis, subcutaneous emphysema, atau gejala perdarahan

- Mengobservasi frekuensi, kedalaman pernafasan, suara paru dan ekspansi dada

- Mengobservasi vocal premitus- Menganjurkan dan membantu klien untuk

nafas dalam dan efektif- Menstabilkan posisi botol drainage di lantai,

peringatkan / penunggu klienE : - Selang drain tidak tertarik oleh klien ketika dia

bergerak- Tidak ada kebocoran udara - Tidak ada gelembung udara pada botol- Tidak ada pernafasan yang cepat, dangkal,

cyanosis, subcutaneous emphysema, atau gejala perdarahan

- Frekuensi nsfas 24x/menit, pernafasan dangkal, suara paru menurun pada area kiri, ekspansi dada menurun pada paru kiri

- Vocal premitus menurun- Klien mengatakan sesak berkurang- Tidak ada kebocoran udara - Botol berada pada posisi yang stabil R : -

Kel 13

Page 29: Askep Pneumothoraks Ec TB

3

4

09-04-2005 3

5

S : - Klien menyebutkan kembali pentingnya nutrisi

yang TKTP yaitu untuk proses penyembuhan penyakitnya

O : - Nafsu makan klien meningkat - Makan habis ¾ porsi- Klien mengkonsumsi nutrisi yang TKTP- BB 32 kg A : - Masalah teratasi sebagian P : - Lanjutkan intervensi I : - menganjurkan klien untuk minum air hangat

sebelum makan- Menganjurkan klien untuk makan sedikit demi

sedikit tapi sering- Memotivasi klien untuk menghabiskan diet

yang diberikan- Menganjurkan klien untuk menggosok gigi

sebelum dan sesudah makanE :- Sebelum makan klien minum air hangat ½

gelas dan gosok gigi - Klien makan habis ¾ porsi R : -

S: -Klien mengatakan merasa lebih segar.O:- - Kulit klien tampak lengket berkeringat- Kuku klien panjang dan kotor- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan

perawat- Lidah dan gigi klien tampak kotor - Tercium bau mulut- Hb = 9,2 gr/dl- PO2 = 61,1 MmhgA:- Masalah teratasi sebagian.P:Lanjutkan intervensi :

- tanyakan pengetahuan klien tentang perawatan diri dalam keadaan sakit

-jelaskan pentingnya perawatan diri -Bantu dan fasilitasi klien dalam melakukan

Kel 13

Page 30: Askep Pneumothoraks Ec TB

2

personal hygine -anjurkan klien untuk senantiasa menggosok gigi tiap hari, cuci rambut secara teratur dan mandi tiap hari, menggunting kuku secara teratur .

I: - mengetahui tingkat pemahaman klien sehingga memudahkan dalam memberikan informasi -meningkatkan wawasan klien sehingga menambah motivasi untuk melakukan perawatan diri -memudahkan klien dalam melakukan perawatan diri -meningkatkan harga diri dan motivasi klienR:

S:- klien mengatakan sesak berkurang

O:- Akral teraba hangat- Konjungtiva pucat- haemoglobin 9,2 gr/dl- nilai AGD tanggal 4 April 2005

Ph = 7,34 PCO2 = 31,9 mmhgPO2 = 61,1 mmhgHCO3 =16,7 mEq/L

- BE = -8,1A: masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi- Cek analisa gas darah dan hematology- Kolaborasi pemberian transfuse darah- Anjurkan pada klien untuk mempertahankan

asupan nutrisi tinggi protein yang adekuatI : - Menganjurkan pada klien untuk

mempertahankan asupan nutrisi tinggi protein yang adekuat

E: - Klien makan habis 3/4 porsiR : -

Kel 13

Kel 13

Page 31: Askep Pneumothoraks Ec TB

5

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien Ny. S dengan gangguan Sistem

Pernafasan Akibat Pneumothoraks Spontan selama 4 hari (tanggal 06-09 April 2005).

Pada proses pelaksanaannya didukung oleh teori yan penuis dapatkan dari berbagai

Page 32: Askep Pneumothoraks Ec TB

sumber dan diterapkan dengan menggunakan proses keperawatan yan terdiri dari

pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Setelah dilakukan proses asuhan keperawatan penulis mengambil kesimpulan

yaitu :

1. Pengkajian. Pada tahapan pengumpulan data penulis tidak menemukan hambatan

yang berarti meski ditemukan data-data yang secara teori ada sedangkan pada

klien tidak ditemukan ataupun sebaliknya, hal ini disebabkan karena respon tiap

manusia akan berbeda terhadap gejala yang ditimbulkan, sehingga penulis dapat

menyusun analisis dari data-data yang dikumpulkan yang kemudian dirumuskan

menjadi diagnosa keperawatan.

2. Perencanaan. Pada tahapan ini penulis dapat menyusun rencara tindakan

keperawatan yang dibantu dengan berbagai sumber serta bimbingan perawat

ruangan dan dosen

3. Pelaksanaan. Pada tahapan ini penulis tidak dmenemukan hambatan ksrena

didukung oleh partisipasi klien yan aktif dan peran serta keluarga sehingga

memudahkan penulis dalam melakukan tindakan.

4. Evaluasi. Pada tahapan ini penulis menaglami kesulitan untuk mengetahui respon

klien saat malam hari dikarenakan proses pelaporan pada saat dinas tidak lengkap

dan terlalu global

5. Pendokumentasian. Pada tahapan ini penulis telah berhasil melakukan

dokumentasi dalam bentuk laporan lengkap serta penulis dapat

mendokumentasikan tindakan yang dilakukan dengan format yang digunakan di

ruangan sebagai alat komunikasi antara perawat dan mahasiswa sehingga

memudahkan perawat dalam melakukan tindakan selanjutnya.

B. Rekomendasi

1. Perawat

Diharapkan bagi perawat agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara

komprehensif melalui pendekatan holistic sehingga akan dihasilkan asuhan

keperawatan yang professional. Dan meningkatkan kualitas pelayanan

keperawatan yang diberikan sehingga dapat mencapai misi yang di emban rumah

Sakit yaitu dan berkualitas dengan demikian akan meningkatkan

Page 33: Askep Pneumothoraks Ec TB

2. Dosen pembimbing

Diharapkan pada seluruh dosen pembimbing agar dapat meningkatkan

bimbingannya

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart Alih Bahasa . 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8

vol 1. Jakarta : EGC.

Brunner & Suddart. 1982. The Lipincott Manual of Nursing Practic fourth edition.

Philadelphia :J.B lipincott Company.

Corwm, Elizabeth. 1997 Alih Bahasa dr. Brahm U, Pendit. Buku Saku Patofisiologi.

Jakarta : EGC.

Doengoes, Marilynn E e.a. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta : EGC.

Hudak & Gallo. 1997. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik edisi 6 volume 1.

Jakarta : EGC.

Page 34: Askep Pneumothoraks Ec TB

Ignatavicius,Donna D e.a. 1995. Medical Surgical Nursing a Nursing Proces Approach

Second Edition Volume 1. USA: W.B. Saunders Company.

M Van De Graaff, Kent. 1984. Human Anatomy. Dubuque Lowa : Wm.C Brown

Publisher.

Pearce, Evelyn C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Ilmu Penyakit Dalam

Jilid II Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Price, Sylvia A alih bahasa Adji Dharma. 1995. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-

Proses Penyakit edis 4. Jakarta : EGC.

Rokhaeni, Heni dkk. 2001. Buku Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Bidang

Pendidikan dan Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung dan pembuluh Darah Nasional

Harapan Kita.