Askep Parkinson

33
A. KONSEP DASAR 1. Definisi Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson(Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency). Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologik progresif yang mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk tetapi banyak kasus tidak diketahuipenyebabnya. Penyakit ini paling umum terjadi usia 60 tahun dan merupakan gangguan neurologik paling umum kedua pada lansia. 2. Etiologi

description

Neurologi

Transcript of Askep Parkinson

A. KONSEP DASAR 1.DefinisiPenyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson(Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/neostriatum (striatal dopamine deficiency).Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologik progresif yang mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk tetapi banyak kasus tidak diketahuipenyebabnya. Penyakit ini paling umum terjadi usia 60 tahun dan merupakan gangguan neurologik paling umum keduapada lansia.2. EtiologiParkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansinigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidakdikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahangerakan-gerakan yang tidak disadarinya. Mekanis-me bagaimana kerusakan itubelum jelas benar.Penyakit Parkinson sering dihubungkan dengan kelainanneurotransmitter di otak faktor-faktor lainnya seperti:a. Defisiensi dopamine dalam substansia nigra di otak memberikan respon gejala penyakit Parkinson,b.Etiologi yang mendasarinya mungkin berhubungan dengan virus, genetik,toksisitas, atau penyebab lain yang tidak diketahui.3. PatofisiologiJauh di dalam otak ada sebuah daerah yangdisebut ganglia basalis. Jika otakmemerintahkan suatu aktivitas (misalnya mengangkat lengan), maka sel-sel sarafdi dalam ganglia basalis akan membantu menghaluskan gerakan tersebut danmengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah diolah kembali ke korteks otak besar.Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmitter sebagai impuls listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotransmiter yang utama padaganglia basalis adalah dopamin. Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel sarafdan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui. Penyakit ini cenderungdi turunkan, walau terkadang faktor genetik tidang memegang peranutama. Kadang penyebabnya diketahui. Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatuinfeksi yang menyebabkan peradangan otak). Kasus lainnya terjadi jika penyakit degeneratif lainnya, obat-obatan atau racun memengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat anti psikosa yang digunakan untukmengobati paranoia berat dan skizofrenia menghambat kerja dopamin pada sel saraf.

4. Tanda Dan GejalaBerikut ini 10 tanda awal penyakit Parkinson:1. Hilangnya indera penciumanHilangnya bau kerap diikuti dengan hilangnya rasa. Dopamin adalah pengantar kimia yang membawa sinyal antara otak dan otot dan saraf di seluruh tubuh. Seperti yang memproduksi dopamin sel mati, indera penciuman menjadi terganggu, dan pesan seperti isyarat bau tidak sampai. Sulit tidurAhli saraf tetap waspada terhadap kondisi tidur cepat yang dikenal sebagairapid eye-movement behavior disorder(RBD). Orang dengan RBD mungkin berteriak, menendang, atau menggemeretakkan gigi mereka. Mengalami sembelit dan problem berkemihSalah satu tanda awal yang paling umum dari Parkinson--dan yang paling diabaikan karena ada banyak kemungkinan penyebab--adalah sembelit dan kentut. Ini hasil dari penyakit Parkinson yang mulai mempengaruhi sistem saraf otonom, yang mengatur aktivitas otot halus seperti yang bekerja perut dan kandung kemih. Usus dan kandung kemih dapat menjadi kurang sensitif dan memperlambat proses pencernaan keseluruhan. Salah satu cara untuk mengenali perbedaan antara sembelit biasa dan sembelit disebabkan oleh Parkinson adalah bahwa yang terakhir sering disertai dengan perasaan kenyang, bahkan setelah makan sangat sedikit. Kurangnya ekspresi wajahKehilangan dopamin dapat mempengaruhi otot-otot wajah, membuat mereka kaku dan lambat dan mengakibatkan kurangnya karakteristik ekspresi. "Beberapa orang menyebutnya sebagai wajah batu atau wajah poker," kata ahli saraf Pam Santamaria, ahli Parkinson di Nebraska Medical Center di Omaha. Nyeri pada leherTanda ini sangat sering terjadi pada wanita, setelah mengeluhkan tremor dan kekakuan. Nyeri leher ini sifatnya terus berlanjut, tidak seperti kram otot biasa yang hilang setelah satu atau dua hari. Pada beberapa orang, muncul mati rasa dan kesemutan. Lambat saat menulisSalah satu gejala Parkinson, yang dikenal sebagaibradykinesia,adalah perlambatan dan hilangnya gerakan spontan dan rutin.

Perubahan suaraSuara mulai berubah, sering menjadi jauh lebih lembut dan lebih monoton. Ini adalah tanda yang sering dilupakan dokter yang mendiagnosis seseorang dengan penyakit ini. Otot-otot wajah yang kaku membuatnya lebih sulit mengatakan sesuatu dengan jelas. Lengan tak bisa direntangkan dengan bebas, sehingga untuk meraih vas bunga di rak tertinggi akan mengalami kesulitan. Bisa juga, salah satu lengan tak bebas berayun seperti lengan lainnya. Berkeringat secara berlebihanKetika Parkinson mempengaruhi sistem saraf otonom, ia kehilangan kemampuannya untuk mengatur tubuh, yang dapat menyebabkan perubahan pada kulit dan kelenjar keringat. Perubahan suasana hati dan kepribadianPara ahli tidak yakin mengapa, tapi ada berbagai perubahan kepribadian terkait dengan yang datang dengan Parkinson, termasuk kecemasan diucapkan dalam situasi baru, penarikan sosial, dan depresi. Adapun gejala penyakit Parkinson antara lain:a. Melakukan aktivitas akan mengalami gemetaran. Gemetaran yang timbul dapat terjadi pada tangan, kaki, rahang atau kepala.b. Kekakuan. Penderita akan mengalami rasa kaku pada otot, rasa sakit pada bahu,leher dan sendi-sendi hingga sulit untuk bergerak.c. Hilangnya reflex postural. Penderita akan mengalami gangguan keseimbangan tubuh,d.Kebekuan. Gejala ini mengacu terhadap ketidakmampuan untuk melakuakn pergerrakan yang aktif. Ketika akan berjalan, memutar, berjalan melalui jalan yang sempit penderita akan sulit untuk melakukannya.e.Gejala nonmotor (tidak berhubungan dengan pergerakan). 6.Pemeriksaan Penunjang1. EEG (biasanya terjadi perlambatan yang progresif)2. CT Scan kepala (biasanya terjadi , sulki melebar,hidrosefalua eks vakuo). Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronisyang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang.Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit i ni, tetapipengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul.8. KomplikasiAdapun komplikasi pada penyakit Parkinson ini dapat dilihat dari imobilisasi seperti pneumonia infeksi saluran perkemihan dan jika penderita terjatuh dapat menyebabkan kematian. Selain itu penyakit Parkinson dapat menyebabkan komplikasi gangguan fungsi pernafasan, gangguan okulomotorius (pandangan yang kabur). Kelelahan dan nyeri otot juga dialami penderita Parkinson.9. Penatalaksanaan MedisSasaran tindakan adalah untuk meningkatkan transmisi dopamine. Tetapi obat-obatan mencakup antihistamin, antikolinergik, amantidin, levodopa, anhibitormmonoamin oksodasi (MAO), dan antidepresi. Beberapa obat-obat ini menyebabkan efek samping psikiatrik pada lansia meliputi: AntihistaminAntihistamin mempunyai efek sedative dan antikolinergik pusat ringan, dapat membantu dalam menghilangkan tremor. Terapi antikolinergikAgen antikolinergik (triheksifenidil, prosiklidin, dan benzotropin mesilat) efeksif untuk mengontrol tremor dan kekakuan Parkinson. Obat-obatan ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan levodopa. Agen ini menghilangkan aksi asetilkolin pada sistem saraf pusat. Efek samping mencakup penglihatan kabur, wajah memerah, ruam pada wajah, konstipasi, retensi urine, dan kondisi akut. Tekanan intraocular dipantau ketat karena obat-obat ini kontraindikasi pada klien dengan glaucoma meskipun glaucoma yang dialami klien hanya sedikit. Klien dengan hyperplasia prostatic dipantau terhadap adanya tanda-tanda retensi urine. Amantadin hidrokhloridaAmantadin hidrokhlorida (symmetrel), agen antivirus yang digunakan pada awal pengobatan penyakit Parkinson untuk menurunkan kekakuan, tremor, dan bradikinesia. Agen ini diperkirakan bekerja melalui pelepasan dopamine dari daerah penyimpanan didalam saraf. Reksi efek samping terdiri atas gangguan psikiatrik (perubahan perasaan hati, konfusi, halusinasi), muntah, adanya tekanan pada epigastrium, pusing, dan gangguan penglihatan. Terapi levodopaWalaupun levodopa bukan untuk pengobatan, saat ini merupakan agen tang paling efektif untuk pengobatan penyakit Parkinson. Levodopa diubah dari (MD4)-dopa menjadi dopamine pada basal ganglia. Seperti disebutkan diatas dopamine dengan konsentrasi normal yang terdapat didalam sel-sel subtansia nigra menjadi hilang pada klien dengan penyakit Parkinson. Gejala yang hilang juga dapat terjadi akibatkadar dopamine yang lebih tinggi akibat pemberian levodopa. Derivate Ergoet-Agonis DopaminAgen-agen ini (bromoktriptin dan pergolid) dianggap sebagai agonis reseptor dopamine. Agen ini bermanfaat bila ditambahkan pada levodopa dan pada klien yang mengalami reaksi on-off terhadap fruktuasi klinis yang ringan. Inhibitor MAOEldepril adalah salah satu perkembangan dalam farmakoterapi penyakit Parkinson. Obat iniu menghambat pemecahan dopamine. Sehingga peningkatan jumlah dopamine tercapai, tidak seperti bentuk terapi lain, agen ini secara nyata memperlambat kemajuan penyakit. AntidepresenAntidepresen trisiklik dapat diberikan untuk mengurangi depresi yang juga terbiasa terjadi pada penyakit Parkinson. Intervensi pembedahanMeskipin banyak pendekatan yang berbeda saat ini, penatalaksanaan pembedahan terhadap penyakit Parkinson masih menjadi bahan penelitian dan controversial. Pada beberapa klien yang cacat tremor atau diskinesia akibat levodopa berat, pembedahan dapat dilakukan. Walaupun pembedahan dapat mengurangi gejala pada klien tertentu, namun hal ini menunjukkan adanya perubahan perjalanan penyakit atau perkembangan kearah permanen. Prosedur pembedahan stereotaktik dapat dilakukan berupa subtalamotomi dan palidotomi.Pendekatan lain mencakup transplantasi jaringan saraf kedalam basal ganglia dalam upanya membuat pelepasan kembali dopamine normal. Transplantasi saraf pada medulla adrenal klien kedalam basal ganglia efektif mengurangi gejala pada sebagian kecil klien. Transplantasi sel-sel saraf mengunakan jaringan fetus telah dicoba, bagaimanapun prosedur ini masih diperdebatkan. Penelitian tentang hal ini dan pembedahan lain pendekatan yang tidak melaui pembedahan lain serta pendekatan yang tidak melalui pembedahan masih terus dilakukan.

ASUHAN KEPERAWATAN PARKINSONKASUS Pasien Tn x dating ke IGD rumah sakit Sari mutiara Medan dengan keluhan sulit menelan,mengalami kekakuan dibagian kaki kanan & tangan kanan tidak bisa menggerakan tangan kanan. Keadaan tersebut sudah dialami selama 1 minggu yang lalu. Pasien tampak berkeringat, keluar air liur dan kaku berjalan. TD 130/80 mmHg. Hasil pemeriksaan penunjang CT Scan : atropi kortikal difus.1. Pengkajiana) Anamnesis Anamnesis pada parkinson meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan pengkajian psikososial.a. Identitas Klien.b.Meliputi nama, umur (lebih sering pada kelompok usia lanjut, pada usia 50-60 tahun), jenis kelamin (lebih banyak pada laki-laki), pendidikan. Alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk RS, nomor register, dan diagnosa medis.c.Keluhan UtamaGangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot, dan hilangnya refleks postural.d.Riwayat penyakit saat iniKlien mengeluhkan adanya tremor pada salah satu tangan dan lengan, kemudian ke bagian yang lain, dan akhirnya bagian kepala, walaupun tremor ini tetap unilateral. Adanya perubahan pada sensasi wajah, sikap tubuh, dan gaya berjalan. Adanya keluhan rigiditas deserebrasi, berkeringat, kulit berminyak dan sering menderita dermatitis seboroik, sulit menelan, konstipasi.e.Riwayat penyakit dahuluRiwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, anemia, penggunaan obat-obat antikoagulan, aspirin, vasodilator, dan penggunaan obat-obat antikolinergik dalam jangka waktu yang lama.f.Riwayat penyakit keluargaMenanyakan apakah ada anggota keluarga terdahulu yang menderita hipertensi dan diabetes melitus.g.Pengkajian psiko-sosio-spiritualMenilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya,perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat,dan respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.b) Pemeriksaan fisikKeadaan umumAdanya perubahan pada tanda vital,yaitu bradikardi,hipotensi,dan penurunan frekuensi pernapasanB1 (Breathing)Inspeksi:penurunan kemampuan untuk batuk efektif, peningkatan produksi sputum,sesak napas,dan penggunaan otot bantu napas.Palpasi:ditemukan taktil premitus seimbang kanan dan kiri.Perkusi:ditemukan adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru.Auskultasi: ditemukan bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi, stridor, ronkhi.B2 (Blood)Hipotensi postural.B3 (Brain)Perubahan pada gaya berjalan,tremor secara umum pada seluruh otot,dan kaku pada seluruh gerakan.Tingkat kesadaranBiasanya compos mentisPemeriksaan fungsi serebriStatus mental : penurunan status kognitif, penurunan persepsi, dan penurunan memori baik jangka pendek dan memori jangka panjang.Pemeriksaan saraf kranialSarafI: Fungsi penciuman tidak ada kelainanSarafII: Penurunan ketajaman penglihatanSarafIII,IV,dan VI: Sewaktu melakukan konvergensi penglihatan menjadi kabur karena tidak mampu mempertahankan kontraksi otot-otot bola mata.SarafV: Adanya keterbatasan otot wajah menyebabkan ekspresi wajah klien mengalami penurunan,saat bicara wajah seperti topeng (sering mengedipkan mata)SarafVII: Persepsi pengecapan dalam batas normalSarafVIII : Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi yang berhubungan dengan proses senilis dan penurunan aliran darah regionalSarafIX dan X: Ditemukan kesulitan dalam menelan makananSaraf XI : Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapeziusSaraf XII: Lidah simetris, tidak ditemukan deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi.Sistem motorikInspeksi gaya berjalan,tremor dan kaku pada seluruh gerakan tonus otot, ditemukan meningkat.Keseimbangan dan koordinasi,ditemukan mengalami gangguan karena adanya kelemahan otot,kelelahan,perubahan pada gaya berjalan,tremor dan kaku pada seluruh gerakan.Sistem SensorikMengalami penurunan terhadap sensasi sensorik secara progresifB4 (Bladder)Penurunan refleks kandung kemih perifer dihubungkan dengan disfungsi kognitif dan persepsi klien secara umum. Ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural.B5 (Bowel)Penurunan nutrisi berkurang yang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang karena kelemahan fisik umum dan kesulitan dalam menelan,konstipasi karena penurunan aktivitas.B6 (Bone)Adanya kesulitan untuk beraktivitas karena kelemahan, kelelahan otot, tremor dan kaku pada seluruh gerakan memberikan risiko pada trauma fisik bila melakukan aktivitas2. Diagnosa Keperawatana.Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot.b.Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahan neuromuscular, menurunnya kekuatan, kehilangan kontrol otot/koordinasi.c.Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan volume bicara, perlambatan bicara, ketidakmampuan menggerakan otot-otot wajah d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungsn dengan termor, pelambatan dalam proses makan serta kesulitan menelan dan mengunyah.e.Koping individu tidak efektif berhubungan dengan depresi dan disfungsi karena perkembangan penyakit.3.IntervensiHambatan Mobilitas Fisik Yang Berhubungan Dengan Kekakuan Dan Kelemahan Otot(Arif Muttaqin, 2008)

Tujuan:klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.Kriteria:Klien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi, bertambahnya kekuatan otot, dan klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.

INTERVENSIRASIONALISASI

Kajian mobilitas yang ada dan observasi terhadap peningkatan kerusakan. Kaji secara teratur fungsi motorik.Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas.

Lakukan program latihan meningkatkan kekuatan otot.Meningkatkan koordinasi dan ketangkasan, menurunkan kekakuan otot, dan mencegah kontraktor bila otot tidak digunakan.

Lakukan latihan postural.Latihan postural untuk melawan kecenderungan kepala dan leher tertarik ke depan dan ke bawah.

Ajarkan teknik berjalan khusus :Ajarkan untuk berkonsentrasi pada berjalan tegak, memandang lurus ke depan, dan menggunakan cara berjalan dengan dasar lebar (misalnya berjalan dengan kaki terpisah);Klien dianjurkan untuk latihan berjalan serupa dengan barisan music marching atau suara dengan birama lagu, karena hal ini memberikan rangsangan sensori;Latihan bernapas sambil berjalan membantu untuk menggerakkan rangka tulang rusuk dan transpor oksigen untuk mengisi bagian paru-paru yang miskin oksigen;Periode istirahat yang sering untuk membantu pencegahan frustasi dan kelelahan.Teknik berjalan khusus dapat juga dipelajari untuk mengimbangi gaya berjalan menyeret dan kecenderungan tubuh condong ke depan.

Anjurkan mandi hangat dan masase otot.Mandi hangat dan masase membantu otot-otot rileks pada aktivitas pasif dan aktif serta mengurangi nyeri otot akibat spasme yang mengakibatkan kekakuan.

Bantu klien melakukan latihan ROM, perawatan diri sesuai toleransi.Untuk memelihara fleksibitas sendi sesuai kemampuan.

Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien.Peningkatan kemampuan dalam mobilisasi ekstremitras dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dan tim fisioterapis.

Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan kelemahan neuromuscular, menurunnya kekuatan, kehilangan kontrol otot/koordinasi.(arif muttaqin, 2008)

Tujuan:keperawatan diri klien terpenuhi.Kriteria:klien dapat menunjukkan perubahan gaya hidup untuk kebutuhan merawat diri, klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan, dan mengidentifikasi personal/masyarakat yang dapat membantu.

INTERVENSIRASIONALISASI

Kaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0-4 untuk melakukan ADL.Membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan kebutuhan individu

Hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu.Klien dalam keadaan cemas dan tergantung hal ini dilakukan untuk mencegah frustasi dan harga diri klien.

Ajarkan dan dukung klien selama aktivitas.Dukungan pada klien selama aktivitas kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan perawatan diri.

Rencanakan tindakan untuk defisit penglihatan seperti tempatkan makanan dan peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding.Klien akan mampu melihat dan memakan makanan, akan mampu melihat keluar masuknya orang ke ruangan.

Modifikasi lingkunganModifikasi lingkungan diperlukan untuk mengompensasi ketidak mampuan fungsi.

Gunakan pagar di sekeliling tempat tidurPenggunaan pagar di sekeliing tempat tidur, baik tempat tidur di rumah sakit maupun di rumah, atau sebuah tali yang diikatkan pada kaki tempat tidur untuk memberi bantuandalam mendorong diri untuk bangun tanpa bantuan orang lain.

Kolaborasi :Pemberian supositoria dan pencahar;konsul ke dokter terapi okupasiPertolongan utama terhadap fungsi usus atau defekasi. Untuk mengembangkan terapi dan melengkapi kebutuhan khusus.

Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan volume bicara, perlambatan bicara, ketidakmampuan menggerakkan otot-otot wajah.(arif muttaqin, 2008)

Tujuan:klien mampu membuat teknik/metode komunikasi yang dapat dimengerti sesuai kebutuhan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.Kriteria:klien dapat berkomunikasi dengan sumber kemampuan yang ada.

INTERVENSIRASIONAL

Kaji kemampuan klien untuk berkomunikasiGangguan bicara ada pada banyak klien yang mengalami penyakit Parkinson. Bicara mereka yang lemah, monoton, halus menuntut kesadaran berupaya untuk bicara dengan lambat, dengan penekanaan perhatian pada apa yang mereka katakan.

Menentukan cara-cara berkomunikasi, seperti mempertahankan kontak mata, pertanyaan denga jwaban ya atau tidak, menggunakan kertas dan pensil/bolpoin, gambar atau papan tulis, bahasa isyarat, perjelas arti dari komunikasi yang disampaikan.Mempertahankan kontak mata akan membuat klien interes selama komunikasi. Jika klien dapat menggerakkan kepala, mengedipkan mata, atau senang dengan isyarat-isyarat sederhana, lebih baik dengan menggunakan pertanyaan ya/tidak.

Pertimbangkan bentuk komunikasi bila terpasang intravenous kateter.Kateter intravena yang terpasang di tangan akan mengurangi kebebasan menulis/memberi isyarat.

Letakkan bel/lampu panggilan di tempat yang mudah dijangkau, dan berikan penjelasan cara menggunakannya. Jawab panggilan tersebut dengan segera. Penuhi kebutuhan klien. Katakana kepada klien bahwa perawat siap membantu jika dibutuhkan.Ketergantungan klien pada ventilator akan lebih baik dan rileks, persaan aman, dan mengerti bahwa saelaam menggunakan ventilator, perawat akan memenuhi segala kebutuhannya.

Buatlah catatan di kantor perawatan tentang keadaan klien yang tak dapat berbicara.Mengingatkan staf perawatan untuk berespons dengan klien selama memberikan perawatan.

Buat rekaman pembicara klien.Rekaman pembicaraan untuk beresons dengan klien selama memberikan perawatan.

Anjurkan keluarga/orang lain yang dekat dngan klien untuk brbicara dengan klien, memberikan informasi tentang keluarganya dan keadaan yang sedang terjadi.Keluarga dapat merasakan akrab dengan klien berada dekat klien selama berbicara, denga npengalaman ini dapat membantu/mempertahankan kontak nyata seperti merasakanan kehadiran anggota keluarga yang dapat mengurangi perasaan kaku.

Kolaborasi dengan ahli wicara bahasa.Ahli terapi wicara bahasa dapat membantu dalam membentuk peningkatan latihan percakapan dan membantu petugas kesehatan untuk mengembangkan metoda komunikasi untuk memenuhi kebutuhan klien.

Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan tremor, pelambatan dalam proses makan, serta kesulitan mengunyah dan menelan.(arif muttaqin, 2008)

Tujuan:kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.Kriteria:mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh. Memperhatikan kenaikan berat badan sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium.

INTERVENSIRASIONAL

Evaluasi kemampuan makan klienKlien mengalami keslitan dalam mempertahankan berat badan mereka. Mulut mereka kering akibat obat-obatan dan mengalami kesulitan mengunyah dan menelan. Klien berisiko terjadi aspirasi akibat penurunan reflex batuk.

Observasi/timbang berat badan jikamemungkinkan.Tanda kehilangan berat badan (7-10%) dan kekurangan intake nutirsi menunjang terjadinya masalah katabolisme, kandungan glikogen dalam ototo, dan kepekaan terhadap pemasangan ventilator.

Manajemen mencapai kemampuan menelanGangguan menelan disebabkan oleh tremor pada lidah, ragu-ragu dalam memulai menelan, kesulitan dalam membentuk makanan dalam bentukbolus.Makanan setengah padat dengan sedikit air memudahkan untuk menelan.Klien dianjurkan untuk menelan secara berurutan.Klien diajarkan untuk meletakkan makanan di atas lidah, menutup bibir dan gigi, dan menelan.Klien dianjurkan untuk mengunyah pertama kali pada satu sisimulut dan kemudian ke sisi lain.Untu kmengontrol saliva, klien dianjukrna untuk menahan kepala tetap tegak dan membuat keadaan sadar untuk menalan.Masase otot wajah dan leher sebelum makan dapat membantuBerikan makanan kecil dan lunak.Meningkatkan kemampuan klien dalam menelan dan dapat membantun pemenuhan nutrisi klien via oral.Tujuan lain adalah mencegah terjadinya kelelahan, memudahkan masuknya makanan, dan mencegah gangguan pada lambung.

Monitor pemakaian alat bantu

Pemanas elektrik digunakan untuk menjaga makanan tetap hangat dank lien dizinkan untuk istirahat selama waktu yang ditetapkan untuk makan, alat-alat khusus juga membantu makan.Penggunaan piring yang stabil, cangkir yang tidak pecah bila jatuh, dan alat-alat makan yang dapat digenggam sendiri digunakan sebagai alat bantu.

Kajilah fungsi system gastrointerstinal, yang meliputi suara bising usus, catat terjadi perubahan di dalam lambung serprti mual, dan muntah. Observasi perubahan pergerakan usus, misalnya diare, konstipasi.Fungsi system gastrointestinal sangat penting untuk memasukkan makanan. Ventilator dapat menyebabkan kembung pada lambung dan perdarahan lambung.

Anjurkan pemberian cairan 2.500 cc/hari selama tidak terjadi ganggungan jantung.Mencegah terjadinya dehidrasi akibat penggunaan ventilator selama tidak sadar dan mencegah terjadinyakonstipasi.

Lakukan pemeriksaan laboratorium yang diindikasikan, seperti : serum, transferrin, BUN/kreasinin dan glukosaMemberikan informasi yang tepat tentang keadaan nutrisi yang dibutuhkan klien.

Koping Individu Tidak Efektif Yang Berhubungan Dengan Depresi Dan Disfungsi Karena Perkembangan Penyakit(Arif Muttaqin, 2008)

Tujuan:koping individu menjadi efektif.Kriteria:mampu menyatakan atau mengomunikasikan dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang sedang terjadi, mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi, mengakui dan menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri yang negatif.

INTERVENSIRASIONALISASI

Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan hubungan dengan derajat ketidakmampuanMenentukan bantuan individual dalam menyusun rencana perawatan atau pemilihan intervensi.

Dukung kemampuan kopingKepatuhan terhadap program latihan dan berjalan membantu memperlambat kemajuan penyakit. Dukungan dansumber bantuan dapat diberikan melalui ketekunan berdoa dan penekanan keluar terhadap aktivitas dengan mempertahankan parsitpasi aktif.

Catat ketika klien menyatakan terpengaruh seperti sekarat atau mengingkari dan menyatakan inilah kematianMendukung penolakan terhadap bagian tubuh atau perasaan negative terhadap gambaran tubuh dan kemampuan yang menunjukkan kebutuhan dan intervensi serta dukungan emosional.

Pernyataan pengakuan terhadap penolakan tubuh, mengingatkan kembali fakta kejadian tentang realitas bahwa masih dapat menggunakan sisi yang sakit dan belajar mengontrol sisi yang sehat.Membantu klien untuk melihat bahwa peawat menerima kedua bagian sebagai bagian dari seluruh tubuh. Mengizinkan klien untuk merasakan adanya harapan dan mulai menerima situasi baru.

Beri dukungan psikologis secara menyeluruhKlien penyakit Parkinson sering merasa malu, apatis, tidak adekuat, bosan, dan merasa sendiri. Perasaan ini dapat disebakan akibat kedaan fisik yang labat dan upaya yang besar dibutuhkan erhadap tugas-tugas kecil. Klien dibantu dan dudukung untuk mencapai tuuan yang ditatpkan (seperti meningkatkan mobilitas). Oleh karena Parkinson mengarah akan menunjukkan menarik diri dan depresi, klien harus aktif berpartisasi dalam program trapi yang mencakup program sosial dan rekreasi.

Bantu dan anjurkan perawatan yang baik dengan memperbaiki kebiasanMembantu peningkatan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu area kehidupan.

Bentuk program aktivitas pada keseluruhan hariBentuk program aktivitas pada keseluruhan hari untuk mencegah waktu tidur yang terlalu banyak yang dapat mengarah pada tidak adanya keinginan danapatis. Setia upaya dibuat untuk mendukung klien keluar dari tugas-tugas yang termasuk koping dengan kebutuhan mereka setiap hari dan untuk membentuk klien mandiri. Apa pun yang dilakukan hanya untuk keamanan sewaktu mencapai tujuan dengan meningkatnya kemampuan koping.

Anjurkan orang yang terdekat untuk mengizinkan kelian melakukan sebanyak-banyak hal-hal untuk dirinya.Menghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu perkembangan harga diri serta memengaruhi proses rehabilitasi.

Dukung perilaku atau usaha seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam aktivitas rehabilitasi.Klien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran individu masa mendatang.

Monitor gangguan tidur peningkatan kesulitan konsentrasi, letargi, dan menarik diriDapat mengindikasikan terjadinya depresi umumnya terjadi sebagai pengaruh dari stroke di mana memerlukan intervensi dan evaluasi lebih lanjut.

Kolaborasi : rujuk, pada ahli neuropsikologi dan konseling bila ada indikasi.Dapat memfasilitasi perubahan peran yang penting untuk perkembangan perasaan. Kerja sama fisioterapi, psikoterapi, terapi obat-obatan, dan dukungan partisipasi kelompok dapat menolong mengurangi depresi yang juga sering muncul pada keadaan ini.

DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddarth G. Bare. (1997). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Vol.3, Edisi 8. Jakarta : EGCDittmar T, Znker KS. 2009.Stem Cell Biology in Health and Disease. Dordrecht: Springer verlag.Arenas, et al. 2008.Penyakit Parkinson.jakarta