Askep Keluarga Dengan Anak Remaja
-
Upload
indah-ramadhan -
Category
Documents
-
view
256 -
download
23
Transcript of Askep Keluarga Dengan Anak Remaja
ASKEP KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA
Kelompok 1
Latar BelakangKeluarga mempunyai pengaruh yang cukup
besar bagi pengaruh perkembangan remaja karena keluarga merupakan lingkungan sosial pertama, yang meletakkan dasar-dasar kepribadian remaja. Selain orang tua, saudara kandung dan posisi anak dalam keluarga juga berpengaruh bagi remaja. Pola asuh orang tua sangat besar pengaruhnya bagi remaja.
DefinisiRemaja berasal dari kata latin adolensence
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
Perkembangan remaja1. Perkembangan Kognitif Remaja Abstrak (teoritis) Idealistik Logika2. Perkembangan Psikososial Remaja
Remaja Dalam Keluarga
Konflik – Konflik Remaja Dalam Keluarga
Konflik Pemilihan Teman atau pacar Konflik pemilihan jurusan atau
program studi Konflik dengan saudara kandung
Faktor- Faktor Terjadinya Kenakalan RemajaPerilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh
faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal: . Krisis identitas dan kontrol diri yang lemah
Faktor eksternal: • Keluarga• Teman sebaya yang kurang baik• Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat
tinggal yang kurang baik.
Tahapan Kritis Tugas Perkembangan Keluarga Anak Usia Remaja
Memberikan kebebasan yang seimbang dan betanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda yang mulai memiliki otonomi;
Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga;
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dengan orang tua;
Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan bagi anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang keluarga.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja secara umum
• Menyediakan fasilitas untuk individu yang berbeda dan kebutuhan anggota keluarga;
• Bertanggung jawab terhadap sistem keuangan keluarga; • Menetapkan pembagian tanggung jawab dalam keluarga; • Membangun kembali hubungan pernikahan yang saling
memuaskan• Mempererat jarak komunikasi dalam keluarga;
memperbaiki hubungan dengan saudara, teman dan kerabat;
• Memperluas cakrawala dari remaja dan orang tua; • Merumuskan filsafat hidup yang bisa diterapkan dalam
keluarga
Peran Penting Orangtua untuk Mempersiapkan Anak Memasuki Usia Remaja Pertumbuhan fisik anak Perkembangan sosial anak Perkembangan mental Perkembangan spiritual Mengembangkan minat dan bakat anak
Kasus Keluarga Tn. T (45 th) dan Ny. P (40 th) mempunyai 2 orang anak, yaitu An.
A (20 th), dan An. R (15 th). Pekerjaan Tn. T adalah wiraswasta, Ny. P adalah seorang ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Tn. T adalah SD, dan Ny. P adalah lulusan SMP. An. A adalah seorang mahasiswi di Fakultas Kehutanan dan An. R masih bersekolah SMP kelas IX. An. R aktivitas sehari-harinya adalah sekolah dan les serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan An. R diluar jam sekolah mulai Hari Senin sampai dengan Sabtu. An. R sering berkumpul dengan teman-teman sebaya yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Status perekonomion keluarga Tn. T adalah menengah ke bawah dengan penghasilan +Rp500.000-1.000.000,-/bulan. Pencari nafkah utama adalah Tn. T. Keluarga Tn.T berkumpul bersama anggota keluarga setiap malam hari. Waktu luang yang ada sering digunakan oleh keluarganya untuk mengobrol, menonton TV dan bercengkrama dengan keluarga. Orang tua juga tidak melarang anaknya untuk bermain dengan teman sebayanya asalkan sudah minta ijin. Bila ada masalah pada keluarga Tn.T selalu dimusyawarahkan dengan anggota keluarga. Pengambil keputusan adalah Tn.T sebagai kepala rumah tangga. An.R bila ada masalah lebih suka menceritakan kepada ibunya dan teman sebayanya dan juga membicarakan kepada kakaknya. Berdasarkan pengkajian Ns. B, An.R mengatakan belum mengetahui tentang fungsi reproduksi, penyakit menular seksual dan bagaimana cara pencegahannya dan wajahnya tampak malu ketika ditanya masalah reproduksi. Tn. T dan Ny. P menyatakan bahwa mereka belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai seks education. Keluarga mengatakan An.R sering mengeluh nyeri dan perut mules saat datang haid. An.R hanya minum ramuan tradisional berupa kinir asem saat nyeri datang dan nyeri dapat berkurang.
Pengkajian
?
Analisa Data
DIAGNOSAResiko tinggi terjadi masalah kesehatan reproduksi
pada keluarga Tn.T terutama An. R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga megenai masalah reproduksi pada remaja ditandai dengan Tn. T dan Ny. P menyatakan bahwa mereka belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai seks education, An. R mengatakan tidak mengetahui tentang fungsi reproduksi, tentang penyakit menular seksual, dan cara pencegahan penyakit menular seksual, An. R sering mengeluh nyeri haid, dan ekspresi wajah tampak malu-malu ketika diajukan pertanyaan seputar masalah reproduksi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
TERIMA KASIH