ASKEP KELUARGA BUMIL
-
Upload
enjistefiani -
Category
Documents
-
view
119 -
download
14
description
Transcript of ASKEP KELUARGA BUMIL
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. J
DENGAN IBU HAMIL G2P1A0 DI RT 06 RW 05 DESA LIMPAKUWUS
KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
OLEH:
TRI ENJI STEFIANI
G4D014066
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2015
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. J
DENGAN IBU HAMIL G2P1A0 DI RT 06 RW 05 DESA LIMPAKUWUS
KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
Nama Mahasiswa : Tri Enji Stefiani
Hari/Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2015
Waktu : 10.00 wib
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. J
2. Umur : 26 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : RT 06/RW 05 Desa Limpakuwus, Kec. Sumbang, Banyumas
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Pendidikan : SMA
7. Komposisi keluarga :
No. Nama JK Hub. dgn. KK Umur Pendidikan Pekerjaan
Kondisi kesehatan
saat ini1 Tn. J L Kepala
keluarga26 tahun
SMA Wiraswasta Sehat
2 Ny. L P Istri 37 tahun
SMA IRT Sehat
3 An. A L Anak pertama 2,5 tahun
Belum sekolah
Belum bekerja
Batuk
Genogram
Keterangan:
= Tinggal dalam 1 rumah
= Laki-laki = Klien
= Perempuan = Garis Pernikahan
= Garis keturunan
8. Tipe keluarga
Keluarga Tn. J termasuk the extended family, yaitu keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai:
paman, tante, orang tua (kakek-nenek), atau keponakan.
9. Suku bangsa
Keluarga Tn. J berasal dari suku Jawa. Bahasa sehari-hari yang digunakan dalam
berkomunikasi yaitu bahasa Jawa.
10. Agama
Keluarga Tn. J beragama Islam. Keluarga Tn. J jarang menjalankan ibadah dan
mengaku jarang mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan rumahnya.
11. Status sosial ekonomi
Tn. J bekerja sebagai wiraswatsa dengan rata-rata penghasilan > 1 jt/bulan.
Pengelolaan keuangan dilakukan oleh Tn.J baik untuk kebutuhan sehari-hari ataupun
kebutuhan lainnya.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mengatakan 1 minggu sekali melakukan rekreasi keluarga misalnya makan
bersama keluarga di rumah makan, ke baturaden, ke tempat saudara, dll. Rekreasi
sehari-hari biasanya keluarga Tn. J menonton televisi di rumah dan berkumpul dengan
keluarga lainnya atau tetangga disekitar rumah.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Tn. J termasuk dalam tahap perkembangan keluarga kelahiran anak
pertama, dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan (2,5 tahun).
Keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan yang belum terpenuhi Tn. J yang belum terpenuhi yaitu Ny. L
terkadang khawatir dengan anaknya yang masih balita. Sehingga Ny. L dan Tn. J
terkadang sedikit otoriter dalam mendidik anaknya.
3. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Ny. L mengatakan saat ini anggota keluarganya tidak ada yang sakit, kecuali An. A
yang sedang batuk
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. L mengatakan bahwa anggota keluarganya ada yang pernah menderita sakit berat
sampai dibawa ke rumah sakit, yaitu pada tahun 2011 Ny. L dibawa ke rumah sakit
dengan gejala thypoid selama 3 hari, Tn. J pernah dirawat dan dioperasi karena hernia,
kemudian An. A saat umur 1 tahun dirawat di rumah sakit selama 3 hari dengan batuk
berdahak. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga selalu melakukan
perawatan di rumah terlebih dahulu, kemudian dibawa ke puskesmas atau bidan apabila
kondisinya tidak membaik.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. J tinggal di rumahnya sudah 27 tahun. Rumah Tn. J memiliki ukuran
12x8 m2 dengan bangunan permanen dan terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang tengah
(pertemuan keluarga), 3 kamar tidur, dapur, dan 1 kamar mandi. Setiap kamar sudah
memiliki jendela, termasuk di ruang tengah. Kondisi lantai tampak tidak bersih dan
terawat. Keluarga Tn. J sudah mempunyai jamban sendiri dengan sumber air dari mata
air. Pembuangan sampah dilakukan di pekarangan kemudian dibakar atau dikubur
apabila sudah menumpuk.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn. J tinggal dilingkungan pedesaan yang masyarakatnya ramah. Ny. L
mengaku jarang berkunjung ke rumah tetangganya untuk mengobrol dan tidak pernah
mengikuti kegiatan warga di tempatnya. Jarak terdekat dengan tetangganya hanya
dibatasi oleh tembok. Pelayanan kesehatan yang terdekat dan mudah dijangkau adalah
poliklinik kesehatan desa (PKD).
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. J menetap di Desa Limpakuwus dan tidak ada kebiasaan berpindah-
pindah atau berkunjung ke keluarga yang jauh, karena sebagian besar keluarga ada di
Desa Limpakuwus.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Masyarakat khususnya para ibu rumah tangga sering berkumpul dan berinteraksi di
beberapa rumah untuk sekadar bercakap-cakap. Sedangkan untuk para suami atau
bapak biasanya berkumpul saat arisan RT di malam hari. Selebihnya lebih sering
beristirahat di rumah sepulang bekerja di sore atau malam hari. Ny. L tidak pernah
mengikuti perkumpulan PKK dan tidak mengikuti pengajian di lingkungan.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. J sudah memiliki jaminan kesehatan untuk membantu dalam pembiayaan
perawatan. Pengalaman Keluarga lainnya dan juga tetangga selalu ikut membantu
apabila keluarga Tn. J mengalami kesulitan. Jarak PKD yang dekat juga memudahkan
dalam mengakses pelayanan kesehatan.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Komunikasi terbentuk dengan
baik yaitu dilakukan dua arah. Musyawarah dilakukan apabila dirasa ada permasalahan
yang harus diselesaikan. Komunikasi antar anggota keluarga rutin terjalin setiap waktu,
tidak perlu menunggu ketika seluruh anggota keluarga sedang menonton TV.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga biasa bermusyawarah untuk memecahkan masalah yang dialami oleh salah
satu anggota keluarga dan saling memberi dukungan satu sama lain. Keluarga Tn. J
termasuk dalam tipe struktur kekuatan keluarga affective power yaitu orang tua
memberikan pengaruh yang diberikan melalui cinta kasih. Tn. J adalah yang lebih
banyak mengambil keputusan karena yang lebih mengetahui kondisi setiap anggota
keluarganya.
3. Struktur peran
a. Formal
Tn. J : Suami
Ny. L : Istri
An. A : Anak pertama
b. Informal
Tn. J berperan sebagai suami dari satu orang isteri yang sedang hamil, ayah dari satu
orang anak dan kepala keluarga. Tn. J dalam masyarakat aktif sebagai anggota RT.
Ny. L berperan sebagai isteri sekaligus ibu bagi satu orang anak dan sedang hamil.
Ny. L dalam masyarakat tidak aktif. An. A berperan sebagai anak pertama yang
masih balita.
4. Nilai dan norma budaya
Di dalam keluarga Tn. J tidak ada nilai khusus yang dianut keluarga yang
mempengaruhi kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. J merupakan keluarga yang harmonis dan bersikap terbuka kepada
anggota keluarganya. Antar anggota keluarga saling menghormati dan memberikan
dukungan. Tn. J berperan sebagai pencari nafkah sedangkan Ny. L berperan sebagai ibu
rumah tangga.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan komunikasi, perhatian, dan dukungan dalam keluarga baik. Pola pengasuhan
anak sebagian besar dilakukan oleh Ny. L, karena Tn. J harus bekerja di luar rumah dari
pagi sampai sore, terkadang hingga malam. Hubungan dengan tetangga-tetangga baik
dan saling tolong menolong karena jarak antar rumah hanya dipisahkan oleh tembok.
3. Fungsi kesehatan keluarga
a. Mengenal masalah
Tn. J dan Ny. L mengetahui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, namun
Tn. J masih tetap merokok. Ny. L mengatakan paham dengan ASI ekslusif, dan
mengaku bahwa An. A diberikan ASI ekslusif, dan rencananya anak keduanya juga
akan diberikan ASI ekslusif. Ny. L mengatakan rajin untuk memeriksakan
kehamilannya sebulan sekali, namun Ny. L mengatakan tidak pernah mengikuti
kelas hamil. Ny. L mengatakan tidak pernah mengikuti senam hamil dan ingin
belajar tentang senam hamil. Ny. L mengatakan apabila menyusui An. A dulu, hanya
putting susunya yang masuk, bukan areolanya. Ny. L juga mengatakan bahwa An. A
sedang batuk, dan penanganan yang diberikan yaitu diberikan kecap dan jeruk nipis.
Ny. L mengatakan apabila An. A demam, dikompres hangat di bagian dahi.
b. Mengambil keputusan
Keluarga lebih mencoba melakukan perawatan di rumah terlebih dahulu (kadang-
kadang membeli obat diwarung). Jika keluarga yang sakit tidak menunjukkan
perbaikan, maka dibawa ke puskesmas/bidan.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana seperti mengompres anggota
keluarganya apabila demam, dan memberikan kecap dan jeruk nipis apabila anaknya
batuk.
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga mengetahui bahwa pemeliharaan lingkungan kebersihan dapat
menghindarkan penyakit. Namun, kebiasaan pengelolaan sampah dengan cara
dibakar masih dilakukan oleh keluarga dan rumahnya seperti tidak dirawat
kebersihannya.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan saat anggota keluarga
sedang sakit.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Tn. J dan Ny. L tidak memiliki masalah yang berarti hanya perlu penyesuaian untuk
bersabar dalam membesarkan dan mengurus anak, terutama dalam mengurus
balitanya.
2. Stressor jangka panjang
Ny. L mengatakan merasa khawatir apabila nanti melahirkan, walaupun ini merupakan
anak keduanya.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Bila mengalami masalah kesehatan yang serius, anggota kelaurga yang sakit di bawa ke
pelayanan kesehatan.
4. Strategi koping yang digunakan
Permasalahan yang muncul selalu dibicarakan bersama keluarga melalui musyawarah.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga mengatakan anggota keluarga tidak ada yang menghindar dari masalah dan
tidak pernah melakukan hal negatif dalam menyelesaikan permasalahnnya.
G. Harapan Keluarga
Keluarga berharap kelahiran anak keduanya lancar dan selalu diberikan kesehatan. An. A
dapat tumbuh kembang dengan baik tidak terkena sakit, serta dapat mengurus anak-anak
dengan baik sampai anak-anaknya sukses.
H. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn. J Ny. L An. AKondisi Umum Belum terkaji Baik Baik
TTV TD: 120/80 mmHgN: 84x/menitRR: 22x/menitBB: 58,5 KgTB: 151 cm
N: 92 x/menitRR: 23 x/menitBB: 10, 5 Kg
Kepala Bentuk mesochepal, rambut lurus, panjang, hitam dan bersih.
Bentuk mesochepal, rambut lurus, hitam dan bersih.
Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Leher Tidak ada peningkatan JVP
Tidak ada peningkatan JVP
Thoraks Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, Auskultasi paru = vesikuler dan auskultasi jantung = reguler
Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, Auskultasi paru = vesikuler dan auskultasi jantung = reguler
Abdomen L1: Fundus, TFU 28 cmL2: Punggung kanan, DJJ 120 x/mL3: Belum masuk PAPL4: -
Bising usus normal, terdapat linea nigra, striae gravidarum(-)
Tidak ada distensi abdomen
Ekstremitas Bisa bergerak bebas, tidak ada kelainan dan kelemahan, tidak mengalami edema, tidak ada varises
Bisa bergerak bebas, tidak ada kelainan dan kelemahan
I. Analisa Data
Data Masalah
DS:- Ny. L mengatakan rajin untuk
memeriksakan kehamilannya sebulan sekali, namun Ny. L mengatakan tidak pernah mengikuti kelas hamil.
- Ny. L mengatakan tidak pernah mengikuti senam hamil dan ingin belajar tentang senam hamil.
- Ny. L mengatakan apabila menyusui An. A dulu, hanya putting susunya yang masuk, bukan areolanya
DO:- TD: 120/80 mmHg, N: 84x/menit, RR:
22x/menit, BB: 58,5 Kg, TB: 151 cm- L1: Fundus, TFU 28 cm
L2: Punggung kanan, DJJ 120 x/mL3: Belum masuk PAPL4: -
Kesiapan meningkatkan proses kehamilan-melahirkan
DS:- Ny. L mengatakan bahwa An. A sedang
batuk, dan penanganan yang diberikan yaitu diberikan kecap dan jeruk nipis.
- Ny. L mengatakan apabila An. A demam, dikompres hangat di bagian dahi
DO:- An. A tampak batuk
Risiko gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan
DS:- Tn. J dan Ny. L mengetahui bahwa rokok
sangat berbahaya bagi kesehatan, namun Tn. J masih tetap merokok
- Ny. L mengatakan kebiasaan pengelolaan sampah dengan cara dibakar dan dikubur
DO:- Kebersihan rumah tampak kurang terjaga,
lantai rumah tampak kotor dan lengket- Terlihat ada sisa-sisa rokok di asbak
Perilaku kesehatan cenderung beresiko
J. Skoring dan Prioritas Masalah
1. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan-melahirkan
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah:Keadaan sejahtera
1/3 x 1 1/3 Ny. L mengatakan rajin untuk memeriksakan kehamilannya sebulan sekali
2. Kemungkinan masalah dapat diubah: Mudah
2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga cukup,pendidikan cukup.
3. Potensial untuk dicegah: Sedang
2/3 x 1 2/3 Ny. L mengatakan tidak pernah mengikuti senam hamil dan ingin belajar tentang senam hamil
4. Menonjolnya masalah: ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani segera
1/2 x 1 1/2 Keluarga merasa sudah cukup puas dengan kondisi saat ini
Jumlah 3 1/2
2. Risiko gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran1. Sifat masalah: resiko 2/3 x 1 2/3 Ny. L mengatakan tidak
pernah mengikuti senam hamil dan ingin belajar tentang senam hamil
2. Kemungkinan masalah dapat diubah: Mudah
2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga cukup,pendidikan cukup,fasilitas kesehatan mudah dijangkau.
3. Potensial untuk dicegah: Sedang
2/3 x 1 2/3 Ny. L mengatakan bahwa An. A sedang batuk, dan penanganan yang diberikan yaitu diberikan kecap dan jeruk nipis
4. Menonjolnya masalah: masalah tidak dirasakan
0/2 x 1 0 Keluarga merasa sudah cukup puas dengan kondisi saat ini
Jumlah 2 4/3
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
K. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil skoring maka urutan priorits pemecahan masalah adalah:
1. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan-melahirkan
2. Risiko gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Kriteria Hitungan Skor Pembenaran Sifat Masalah: resiko (ancaman kesehatan)
2/3 x 1 2/3 Keluarga tidak mengetahui jelasnya tentang perawatan pada balita
Kemungkinan masalah dapat diubah: tidak dapat
0/2 x 2 0 Sumber informasi kesehatan dari pelayanan kesehatan mudah dijangkau.
Potensial masalah untuk dicegah: sedang
2/3 x 1 2/3 Ny. L mengatakan kebiasaan pengelolaan sampah dengan cara dibakar dan dikubur. Tn. J dan Ny. L mengetahui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, namun Tn. J masih tetap merokok
Menonjolnya masalah: ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani segera
1/2 x 1 1 Keluarga mengetahui adanya masalah tapi tidak mengetahui perawatannya
Jumlah 1 4/3
L. Nursing Care Planning
DATA DIAGNOSA TUJUAN NOC NICDS:- Ny. L
mengatakan bahwa An. A sedang batuk, dan penanganan yang diberikan yaitu diberikan kecap dan jeruk nipis.
- Ny. L mengatakan apabila An. A demam, dikompres hangat di bagian dahi
DO:- An. A tampak
batuk
Domain :CarersKelas : CarersRisiko gangguan kemampuan untuk melakukan perawatan (10032270)
Pengetahuan keluarga meningkat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga mampu :1. Mengenal cara
perawatan yang harus dilakukan jika anak menderita panas
2. Mengambil keputusan saat ada anggota keluarganya yang sakit
3. Menunjukkan perilaku yang adaptif saat merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Memodifikasi lingkungan yang dapat membantu dalam merawat anggota keluarga yang sakit
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk membantu dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
1. Keluarga mampu mengenal
Level 1Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.
Level 2Kelas S : Pengetahuan KesehatanHasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3Hasil : - 1819 Pengetahuan: perawatan balita- 1826 Pengetahuan: menjadi orang tua
2. Keluarga mampu memutuskan
Level 1Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.
Level 2
1. Keluarga mampu mengenal
Level 1Domain 3 : PerilakuMemberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup.
Level 2Kelas S : Pendidikan Kesehatan Intervensi yang memfasilitasi keluarga untuk belajar.
Level 3Intervensi :- 5568 pendidikan orang tua: balita- 5602 mengajarkan proses penyakit
2. Keluarga mampu memutuskan
Level 1Domain 5 : Keluarga
Kelas Q : Perilaku kesehatan.Hasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3 Hasil : - 1603 pencarian perilaku sehat- 1606 berpartisipasi dalam
memtuskan perawatan kesehatan
3. Keluarga mampu merawat
Level 1Domain 1V : Pengetahuan Kesehatan dan Perilaku
Level 2Kelas Q : Perilaku SehatHasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3Hasil :
- 1603 pencarian perilaku sehat- 1600 kepatuhan perilaku
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Level 1
Level 2Kelas X : Perawatan Siklus KehidupanIntervensi untuk memfasilitasi fungsi dari unit keluarga
Level 3Intervensi :- 7040: Dukungan terhadap
caregiver- 7140: dukungan keluarga
3. Keluarga mampu merawat
Level 1Domain 2 : fisiologis
Level 2Kelas M : termoregulasi
Level 3Intervensi :- 3786 penatalaksanaan hipertermi
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Domain 4 : pengetahuan kesehatan dan perilaku.
Level 2Kelas T : kontrol resiko dan keamanan.Hasi menggambarkan status keamanan keluarga dan tindakan untuk mencegah, mengurangi atau mengontrol ancaman kesehatan.
Level 3Hasil :- 1902 pengendalian faktor resiko - 1922 kontrol factor resiko:
hipertermi
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Level 1Domain 6 : Kesehatan keluarga Level 2Kelas X : kesejahteraan keluarga
Level 3Hasil :- 2605 partisipasi tim kesehatan
Level 1Domain 4 keamanan
Level 2Kelas V : manajemen resikoMengurangi resiko pemantauan secara kontinu terhadap resiko.
Level 3Intervensi :- 6486 manajemen lingkungan :
keamanan- 6550 pengendalian infeksi
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Level 1Domain 6 : Sistem Kesehatan
Level 2Kelas B : menejemen informasiMemfasilitasi komunikasi tentang pelayanan kesehatan.
Level 3Intervensi
dalam keluarga- 2606 status kesehatan keluarga
- 7910 konsultasi- 8100 rujukan- 7960 pertukaran informasi
kesehatanDS:- Tn. J dan Ny.
L mengetahui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, namun Tn. J masih tetap merokok
- Ny. L mengatakan kebiasaan pengelolaan sampah dengan cara dibakar dan dikubur
DO:- Kebersihan
rumah tampak kurang terjaga, lantai rumah tampak kotor dan lengket
- Terlihat ada sisa-sisa rokok
Domain 1:Promosi kesehatanKelas 2 : manajemen kesehatanPerilaku kesehatan cenderung beresiko (00188)
Pengetahuan keluarga meningkat.Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga mampu :1. Meningkatkan
perilaku yang sehat2. Mengambil keputusan
dalam meningkatkan perilaku yang sehat
3. Menunjukkan perilaku yang adaptif saat ada anggota keluarga yang sakit.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang dapat membantu meningkatkan perilaku yang sehat
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan perilaku yang sehat
1. Keluarga mampu mengenal
Level 1Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.
Level 2Kelas Q : Perilaku KesehatanHasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3Hasil : - 1602 promosi perilaku kesehatan- 1625 perilaku menghentikan
merokok
2. Keluarga mampu memutuskan
Level 1Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap
1. Keluarga mampu mengenal
Level 1Domain 3 : PerilakuMemberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup.
Level 2Kelas S : Pendidikan Kesehatan Intervensi yang memfasilitasi keluarga untuk belajar.
Level 3Intervensi :- 5510 pendidikan kesehatan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Keluarga mampu memutuskan
Level 1Domain 5 : Keluarga
di asbak kesehatan dan penyakit.
Level 2Kelas Q : Perilaku kesehatan.Hasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3 Hasil : - 1603 pencarian perilaku sehat- 1606 berpartisipasi dalam
memtuskan perawatan kesehatan
3. Keluarga mampu merawat
Level 1Domain 1V : Pengetahuan Kesehatan dan Perilaku
Level 2Kelas Q : Perilaku SehatHasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3Hasil :
- 1603 pencarian perilaku sehat- 1600 kepatuhan perilaku- 1625 perilaku menghentikan rokok
Level 2Kelas X : Perawatan Siklus KehidupanIntervensi untuk memfasilitasi fungsi dari unit keluarga
Level 3Intervensi :- 7040: Dukungan terhadap
caregiver- 7140: dukungan keluarga
3. Keluarga mampu merawat
Level 1Domain 3 : Perilaku
Level 2Kelas O : terapi perilakuMemperkuat atau meningkatkan perilaku yang diinginkan atau mengubah perilaku yang tidak diinginkan.
Level 3Intervensi :- 4490 pendampingan penghentian
merokok
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Level 1Domain 4 : pengetahuan kesehatan dan perilaku.
Level 2Kelas T : kontrol resiko dan keamanan.Hasi menggambarkan status keamanan keluarga dan tindakan untuk mencegah, mengurangi atau mengontrol ancaman kesehatan.
Level 3Hasil :- 1902 pengendalian faktor resiko - 1910 lingkungan rumah yang aman
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Level 1Domain 6 : Kesehatan keluarga Level 2Kelas X : kesejahteraan keluarga
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Level 1Domain 4 keamanan
Level 2Kelas V : manajemen resikoMengurangi resiko pemantauan secara kontinu terhadap resiko.
Level 3Intervensi :- 6486 manajemen lingkungan :
keamanan- 6550 pengendalian infeksi
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Level 1Domain 6 : Sistem Kesehatan
Level 2Kelas B : menejemen informasiMemfasilitasi komunikasi tentang pelayanan kesehatan.
Level 3Hasil :- 2605 partisipasi tim kesehatan
dalam keluarga- 2606 status kesehatan keluarga
Level 3Intervensi- 7910 konsultasi- 8100 rujukan- 7960 pertukaran informasi
kesehatanDS:- Ny. L
mengatakan rajin untuk memeriksakan kehamilannya sebulan sekali, namun Ny. L mengatakan tidak pernah mengikuti kelas hamil.
- Ny. L mengatakan tidak pernah mengikuti senam hamil dan ingin belajar tentang senam hamil.
- Ny. L mengatakan apabila menyusui An. A dulu, hanya putting
Domain 7:Hubungan peranKelas 1 : Peran caregiverKesiapan meningkatkan pemberian ASI (00106)
Pengetahuan keluarga meningkat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga mampu :1. Mengenal cara
meningkatkan pemberian ASI
2. Mengambil keputusan saat ada anggota keluarganya yang sakit
3. Menunjukkan perilaku yang adaptif saat merawat anggota keluarga yang sakit.
4. Memodifikasi lingkungan yang dapat membantu dalam merawat anggota keluarga yang sakit
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk membantu
1. Keluarga mampu mengenal
Level 1Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.
Level 2Kelas S : pengetahuan kesehatanHasil yang menggambarkan pemahaman keluarga dalam pemanfaatan informasi untuk meningkatkan, mempertahankan dan perbaikan kesehatan.
Level 3Hasil : - 1800 menyusui- 1805 pengetahuan tentang perilaku
kesehatan.
2. Keluarga mampu memutuskan
1. Keluarga mampu mengenal
Level 1Domain 3 : PerilakuMemberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup.
Level 2Kelas S : Pendidikan Kesehatan Intervensi yang memfasilitasi keluarga untuk belajar.
Level 3Intervensi :- 5661 mengajarkan nutrisi ibu
menyusui- 1052 manajemen laktasi
2. Keluarga mampu memutuskan
susunya yang masuk, bukan areolanya
DO:- TD: 120/80
mmHg, N: 84x/menit, RR: 22x/menit, BB: 58,5 Kg, TB: 151 cm
- L1: Fundus, TFU 28 cmL2: Punggung kanan, DJJ 120 x/mL3: Belum masuk PAPL4: -
dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Level 1Domain IV : Pengetahuan kesehatan dan perilaku.Hasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.
Level 2Kelas Q : Perilaku kesehatan.Hasil yang menggambarkan tindakan keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3 Hasil : - 1606 berpartisipasi dalam
memtuskan perawatan kesehatan- 1602 meningkatkan promosi
kesehatan
3. Keluarga mampu merawat
Level 1Domain 1V : Pengetahuan Kesehatan dan PerilakuHasil yang menggambarkan sikap, pemahaman dan tindakan terhadap kesehatan dan penyakit.
Level 2Kelas Q : Perilaku SehatHasil yang menggambarkan tindakan
Level 1Domain 5 : KeluargaMemberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup.
Level 2Kelas X : Perawatan Siklus KehidupanIntervensi untuk memfasilitasi fungsi dari unit keluargaLevel 3Intervensi :- 7040: Dukungan terhadap
caregiver- 7140: dukungan keluarga3. Keluarga mampu merawat
Level 1Domain 5 : KeluargaMemberikan dukungan fungsi psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya hidup.
Level 2Kelas Z : Perawatan anak
Level 3Intervensi :- 5244 Konseling laktasi
keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki kesehatan.
Level 3Hasil :
- 1603 pencarian perilaku sehat- 1606 partisipasi dalam pengambilan
keputusan perawatan kesehatan
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Level 1Domain 4 : pengetahuan kesehatan dan perilaku.
Level 2Kelas T : kontrol resiko dan keamanan.Hasi menggambarkan status keamanan keluarga dan tindakan untuk mencegah, mengurangi atau mengontrol ancaman kesehatan.
Level 3Hasil :- 1902 pengendalian faktor resiko - 1934 kesehatan lingkungan yang
aman
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
- 8300 parenting promotion
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Level 1Domain 4 keamanan
Level 2Kelas V : manajemen resikoMengurangi resiko pemantauan secara kontinu terhadap resiko.
Level 3Intervensi :- 6486 manajemen lingkungan :
keamanan- Mengidentifikasi resiko
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Level 1Domain 6 : Sistem Kesehatan
Level 2Kelas B : menejemen informasiMemfasilitasi komunikasi tentang pelayanan kesehatan.
Level 1Domain 5 : Kesehatan yang dirasakan
Level 2Kelas EE : kepuasan dalam merawat.
Level 3Hasil :- 3000 kepuasan klien : akses menuju
sumber pelayanan
Level 3Intervensi- 7910 konsultasi- 8100 rujukan