ASkep Gg.menstruasi

download ASkep Gg.menstruasi

of 16

Transcript of ASkep Gg.menstruasi

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    1/16

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

    DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI

    A. Pengertian Menstruasi

    Menstruasi adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang

    datangnya setiap bulan(siklus haid), dan timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat

    perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron (Hawari, 1997).

    Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

    secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.

    Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang perempuan sudahmemasuki masa suburnya. Karena secara fisiologis menstruasi menandakan telah

    terbuangnya sel telur miliknya sudah matang.

    B. Fisiologi Menstruasi

    Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel

    dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari

    janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi tersebut dapat berakibat

    gangguan kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari sikluas

    menstruasi merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter.

    Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu

    keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian menunjukkan wanita

    dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada

    usia reproduksi yang ekstrim (setelah menarche dan

    menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak

    mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-

    ovarium.

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    2/16

    Siklus Menstruasi Normal

    Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung

    telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu

    siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi

    (pertumbuhan) dan masa sekresi.

    Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim

    terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot

    rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim).

    Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagianendometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian

    terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.

    Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

    1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan

    hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

    2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus

    untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH

    3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk

    mengeluarkan prolaktin

    Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang

    perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1

    folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan

    folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graafyang membuat estrogen. Estrogen

    ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu

    LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones

    yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    3/16

    umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan

    LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung

    estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh

    LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi,

    dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh

    hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus

    luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar

    endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan

    mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini

    menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini

    disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka

    korpus luteum tersebut dipertahankan.

    Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:

    1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium

    (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon

    ovarium berada dalam kadar paling rendah

    2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelahmenstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari

    desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada

    fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi

    pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)

    3. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron

    dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat

    kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

    Siklus ovarium :

    1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur

    yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    4/16

    untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase

    folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi

    panjang siklus menstruasi keseluruhan

    2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka

    waktu rata-rata 14 hari

    Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus

    menstruasi normal:

    1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH)

    berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal

    siklus sebelumnya

    2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir

    dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini

    merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium

    3. Peningkatan level estrogen menyebabkanfeedbacknegatif pada pengeluaran FSH

    hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level

    estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis

    (respon bifasik)4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon

    LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH,

    keluarlah hormon progesteron

    5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang

    menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi

    adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal

    6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai

    fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus

    luteum

    7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa

    sudah terjadi ovulasi

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    5/16

    8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus

    luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya

    Siklus endometrium terbagi menjadi 4 fase :

    1. Fase menstruasi

    Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan

    hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan

    arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan

    strauma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, servik dan

    klenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari.

    2. Fase proliferasi

    Merupakan periode pertumbuhan capat yang berlangsung sejak sekitar hari

    kelima hingga ovulasi. Permukaan endometrium kembali normal dalam 4 hari atau

    menjelang perdarahan berhenti.

    3. Fase sekresi

    Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar 3 hari sebelum periode

    menstruasi berikutnya. Setelah ovulasi diproduksi lebih banyak progesteron, sekarang

    terlihat endometrium yang edematosa, vaskuler dan fungsional.

    4. Fase iskemi

    Fase akhir sekresi endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna

    mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Apabila tidak terjadi

    pembuahan dan implantasi, korpus luteum (badan kuning), yang menyekresi

    estrogen dan progesteron menyusut, arteri spinal mejadi spasme, selama fase

    iskemi, suplai darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis.

    Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi

    duimulai, menandai hari pertama siklus menstruasi.

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    6/16

    C. Kelainan/Gangguan Menstruasi

    Kelainan menstruasi biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormon-hormon

    yang mengatur menstruasi,bisa juga disebabkan oleh kondisi-kondisi medis lainnya.

    Kelainan menstruasi yang biasanya dijumpai dapat berupa kelainan siklus atau

    kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan lamanya perdarahan.

    Kelainan menstruasi tersebut antara lain :

    1.PMS (PRE MENSTRUASI SYNDROM).

    PMS (Pre menstruasi sindrom) merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik

    yang terjadi antara hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah

    menstruasi di mulai.

    Disebabkan oleh:

    a.Sekresi estrogen yang abnormal

    b.Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen,atau prolaktin

    c.Kelebihan hormon anti diuresis

    c.Kelebihan atau defisiensi prostaglandin

    Patofisiologi

    Sekresi estrogen yang abnormal

    Difisiensi kortisol,androgen

    prolaktin

    Berkurangnya aliran darah

    (iskemia)

    Perubahan mental maupun fisik

    ( jansen,2004 )

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    7/16

    Gejala-gejala yang sering ditemukan : :

    a . perasaan malas bergerak, badan terasa lemas

    b. kenaikan berat badan

    c. sukar berkonsentrasi

    d .kelelahan

    e. perubahan suasana hati

    Penatalaksanaan PMS antara lain :

    Diet harian , Makan makanan dalam porsi kecil, batasi konsumsi gula,

    garam,, pemberian vit B6, calsium, magnesium, melakukan olahraga dan

    aktifitas lainnya.

    Obat - pil kontrasepsi oral / progestin misal : medroksiprogesteron asetat

    - NSA / Ds, misal :aspirin, naproksen, indometasin, asam mefenamat

    - Progesteron dengan injeksi

    2.DISMINORHOE

    Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat

    kolik terus menerus,nyeri diduga karena kontraksi rahim.

    Penggolongana.Dismenorhoe primer,yaitu sejak menstruasi pertama kali,nyeri dan tidak

    ada kelainan dari alat kandungan.

    b.Dismenorhoe sekunder,yaitu nyeri haid yang terjadi kemudian biasanya

    terdapat kelainan dari alat kandungan

    Penyebab:

    a. Psikis

    b. Anemia, kelelahan

    c. Servik sempit

    d. Endokrin

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    8/16

    Patofisiologi

    Corpus luteum

    ( regresi)

    progesteron

    aliran darah

    prostaglandin +endopeloksid +

    metabolit

    meningkatnya kontraksi miometrium

    berkurangnya aliran darah(iskemi)

    -aktivitas rahim

    -iskemi rahim

    -sensitisasi terminal saraf terhadap prostaglandin &

    Endoperoksid

    Nyeri ( Hacker/moor,2001 )

    Tanda dan gejala:

    a. Rasa tidak enak diperut bawah sebelum dan selama haid,kadang-kadang

    menyebar kedaerah pinggang dan paha

    b. Rasa mual,muntah

    c. Sakit kepala

    d. Diare

    e. Rasa kejang seperti kejang berjangkit-jangkit

    Pencegahan keram

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    9/16

    a. Olahraga ringan

    b. Teknik relaksasi

    Pngobatan

    a. Pemberian obat analgetik

    b. Istirahat ditempat tidur jika nyeri hebat

    c. Beri kompres air hangat pada perut bawah untuk mengurangi rasa sakit

    d. Rendam air hangat

    e. Gosok daerah perut dengan tangan secara perlahan-lahan

    3.AMENORRHOE

    Suatu keadaan tidak adanya haid

    Jika menstruasi tidak pernah terjadi maka disebut amenorrhoe primer, jika menstruasi

    pernah terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut

    amenorrhoe sekunder.

    Amenorrhoe yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan,

    selama menyusui dan setelah menopause

    PENYEBAB

    Amenorrhoe bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid,

    kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.

    Dalam keadaan normal, hipotalamus (bagian dari otak yang terletak diatas kelenjar

    hipofisa) mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk melepaskan hormon-

    hormon yang merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium.

    Pada penyekit tertentu, pembentukan hormon hipofisa yang abnormal bisa menyebabkan

    terhambatnya pelepasan sel telur dan terganggunya serangkaian proses hormonal yang

    terlibat dalam terjadinya menstruasi.

    Penyebab amenorrhoe primer:

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    10/16

    1. Tertundanya menarke (menstruasi pertama)

    2. Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak memiliki rahim atau vagina,

    adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi

    vagina terlalu sempit/himen imperforata)

    3. Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer) dimana sel

    hanya mengandung 1 kromosom X)

    4. Obesitas yang ekstrim

    5. Disgenesis gonad

    6. Kekurangan gizi

    7. Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal

    8. Sindroma adrenogenital

    9. Penyakit ovarium polikista

    Penyebab amenorrhoe sekunder:

    1. Kehamilan

    2. Stres emosional

    3. Menopause

    4. Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar

    hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)

    5. Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)

    6. Prosedur dilatasi dan kuretase

    7. Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom Asherman

    (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan).

    Gejala

    Gejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.

    Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan

    tanda-tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan

    rambut ketiak sert perubahan bentuk tubuh.

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    11/16

    Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran

    perut.

    Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut

    jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.

    Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenorrhoe:

    a. Sakit kepala

    b. Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang

    menyusui)

    c. Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)

    d. Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti

    e. Vagina yang kering

    f. Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria),

    perubahan suara dan perubahan ukuran payudara

    Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:

    a. Biopsi endometrium

    b. Progestin withdrawal

    c. Kadar prolaktin

    d. Tes fungsi tiroid

    e. Tes kehamilan

    f. Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid

    stimulating hormone)

    g. Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom

    h. CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).

    PENGOBATAN

    Jika seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil

    pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau

    perkembangan pubertasnya.

    Untuk merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron.

    Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    12/16

    membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.

    Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor

    tersebut.

    Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk

    mencegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini.

    Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru

    dilakukan jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.

    4. PSEUDOMENORRHOE

    Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena

    tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput dara.

    Penyebab:

    a. kongenital, yaitu suatu keadaan dimana selaput dara tidak berlubang

    b.acquisita, yaitu suatau keadaan dimana terjadi perlekatan saluran leher rahim

    atau vagina akibat adanya radang, gonorrhea, diptheri

    tanda dan Gejala

    a.Nyeri 5 hari tanpa pendarahan

    b.Pada pemeriksaan terlihat sel darah menonjol berwarna kebiru-biruan, karena

    adanya darah yang berkumpul dibelakangnya

    Komplikasi

    a.hematokolpos, yaitu darah masuk dan berkumpul dalamvagina

    b.hematometra, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam rahim

    c.hematosalping, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam tubuh

    5.HIPOMENRRHOE

    Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari

    biasanya.

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    13/16

    Lama perdarahan

    Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari makadaya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.

    Penyebab

    Setelah dilakukan miomektomi / gangguan endokrin

    Tanda danGejala

    Waktu haid singkat, perdrahan haid singkat

    6.OLIGOMENORRHOE

    Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari

    Penyebab

    a. perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 9 hari dimulai dari hari ke-5

    menstruasi )

    b.perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 18 hari setelah ovulasi )

    c.kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.

    Tanda dan gejala:

    a. Haid jarang

    b. Perdarahan haid biasanya berkurang

    7.HIPERMENORRHOE / MENORRHAGIA

    Perdarahan haid lebih banyak dari normal dan lebih lama disertai denganadanya bekuan darah tetapi siklus teratur.

    Penyebab

    a. terlalu lelah

    b.mioma uteri

    c.hipertensi

    d.penyakit jantung

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    14/16

    e.endometriyis

    f.hemofili ( penyakit darah )

    tanda dan Gejala

    a.waktu haid panjang 7 8 hari

    b.perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah, siklus haid teratur

    8.POLIMENORRHOE

    Suatu keadaan dimana haid sering terjadi karena siklus yang pendek kurang dari21 hari.

    Penyebab

    a.gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau masa suburb.kelainan ovarium karena peradangan, endometriosis

    Penggolongan

    a.Disebabkan oleh kehamilan seperti : abortus, kehamilan ektopik

    b.Metrorrhagia diluar kehamilan :

    c.Karena luka yang tidak sembuh

    d.Pada wanita menopause, wanita tanpa anak

    e.Pada wanita yang mempunyai anak banyak

    f.Peradangan endometritip dan pengaruh hormonal

    Asuhan keperawatan

    1.pengkajian

    a.keluhan utama

    b.anamnesa keluarga

    c.riwayat penyakit yang lalu

    d.riwayat obstetri

    e.menstruasi

    f.seksual

    g.riwayat kontrasepsi

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    15/16

    selain itu perawat harus mengkaji: persepsi wanita terhadap kondisinya

    budaya atau pengaruh kesukaan,gaya hidup,mekanisme koping,pengalaman

    nyeri,frekuensi nyeri dan efeknya terhadap aktivitas sehari,obat yang biasa

    digunakan untuk menghilangkan nyeri

    ,gejala harian,emosi,tingkah laku,gejala pisik,diet dan pola istirahat.

    2. Diagnosa keperawatan

    a.Resiko tinggi terhadap infektif koping individu atau keluaraga b.d kurangnya

    pengetahuan terhahadap penyebab gangguan emosional, dan efek fisiologis

    gangguan menstruasi

    b.Nyeri b.d gangguan menstruasi

    c.Kurang pengetahuan b.d perawatan diri dan terapi yang tersedia untuk

    mengatasi gangguan tersebut

    d.Resiko tinggi terhadap harga diri rendah b.d persepsi orang lain tentang rasa

    tidak nyamannya dan ketidakmampuan untuk mengandung

    e.Resiko tinggi gangguan citra tubuh b.d gangguan menstruasi

    f.Ansietas b.d gangguan menstruasi

    3. INTERVENSI

    a.Resiko tinggi terhadap in efektif koping individu atau keluarga b.d kurangnya

    pengetahuan terhadap penyebab gangguan emosional,dan efek fisiologis

    gangguan menstruasi

    Tujuan:koping individu efektif

    Kriteria hasil:

    -Menyatakan secara lisan pemahamannya tentang anatomy

    reproduksi,penyebab gangguan dan pengobatan

    -perempuan/pasangan dapat mengerti dan menerima respon emosional dan

    fisik yang terjadi saat siklus mensatruasi berlangsung

    Intervensi

  • 7/30/2019 ASkep Gg.menstruasi

    16/16

    -Kaji pemahaman klien tentang gangguan yang terjadi

    -berikan informasi seakurat mungkin yang mudah dimengerti oleh klien

    -berikan dukungan emosional untuk memudahkan klien agar bersifat positif

    b. Nyeri b.d gangguan menstruasi

    Tujuan: nyeri berkurang dan terkontrol

    Kriteria hasil:

    -klien dapat melakukan sendiri terapi relaksasi

    -klien cepat dapat beradaptasi dengan kondisinya

    Intervensi

    -ajarkan Penggunaan kompres hangat untuk meringankan kram abdomen

    -lakukan pijatan punggung bawah untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi

    -beritahukan asupan nutrisi yang baik

    - tingkatkan asupan serat untuk memcegah konstipasi,yang dapat memperburuk

    gejala

    Kolaborasi

    Pemberian obat seperti penghambat sintesa prostaglandin(PGSI),ibuprofen

    (Motrin),naproxen sodium (Anaprox) dan ibuprofen setidaknya 48 jam sebelum terjadimenstruasi

    Evaluasi

    a. Dapat memahami dengan tepat kondisi dan penggunaan obat dan tindakan untuk

    mengupayakan rasa nyaman

    b. Nyeri berkurang atau hilang

    c. Memahami tentang informasi yang diberikand. Konsep diri yang positif

    e. Rasa cemas berkurang