Askep Thypoid
-
Upload
anonymous-4w6t2kj -
Category
Documents
-
view
221 -
download
1
Transcript of Askep Thypoid
PENGKAJIAN DATA
A. Identitas KlienNama : Tn ”H”
Tempat/tgl. Lahir : Ujung Pandang, 20 Oktober 1984
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMK (T)
Diagnosa Medis : Thypoid Fever
Rencana Pengobatan : Sesuai penyakit Thypoid
Tgl. Masuk : 21 Agustus 2003
Tgl. Pengkajian : 27 Agustus 2003
No. Rm : 08 05 69
B. Orang TuaAYAH :
Nama /INISIAL : Tn “HR”
Usia : 53 tahun
Pekerjaan : Dep. Pertanian
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sultan Alauddin 3 lr. 8 No 10
C. Keadaan Umum/Alasan Dibawa ke Rumah SakitKeluhan utama : klien demam terus menerus dan suhunya tidak pernah
turun.
D. Riwayat Kesehatan1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Panas terus menerus selama tujuh hari di rumah terutama dimalam hari,
sakit kepala, mual, muntah.BAK 1- 2 kali/ hari.
Tanggal 21 Agustus 2003 dibawa kedokter, disarankan agar segera
diopname di ruang perawatan interna RS. Pelamonia (lantai III A), saat
1
dikaji tanggal 27 agustus 2003, klien mengeluh mulut rasa pahit, lidah
kotor, bibir kering, nafsu makan kurang, klien lemah,Bapak klien
mengatakan semua kebutuhannya ditolong di tempat tidur, muka nampak
meringis.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien pernah dirawat di RS Bayangkara karena penyakit OHF. Dan
penyakit tersebut sembuh setelah berobat di RS Bayangkara dan tidak
kambuh lagi.
Riwayat Kesehata Keluarga
Genogram 3 Generasi
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pdcenyakit yang Sama
: Sudah Meninggal
: Umur tidak diketahui
: Klien
? : Umur tidak diketahui
: Hubungan Keluarga
2
48
29 27 19 9
53
? ?? ?
26
? ???
Riwayat Anggota Keluarga
- Kakek dan nenek klien meninggal karena usia lanjut
- Klien tinggal dengan orang tuanya
- Adik klien menderita penyakit yang sama dan dirawat di RS.
Pelamonia tanggal 24 Agustus 2003 di bangsal anak.
Tanda-tanda Vital
TD : 120/70
S : 36 C
N : 88 x / menit
P : 18 x /menit
Pengkajian Fisik Pada Organ Tubuh
1. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, massa tidak ada, riwayat kesehatan sekarang
ada nyeridi kepala.
Rambut hitam dan tak mudah dicabut, kulit kepala sedikit kotor.
2. Sistem Penglihatan
- Mata
Ketajaman penglihatan tidak ada gangguan, tidak ada peradangan dan
nyeri pupil, konjungtiva pucat, sclera agak berwa putih dan tidak pakai
kaca mata.
- Hidung
Tidak ada peradangan polip dan pendarahan, fungsi penciuman baik.
- Telinga
Struktur simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen , tidak ada nyeri, tidak
ada peradangan, fungsi pendengaran baik.
3
- Mulut dan Gigi
- Bibir : kering dan pecah-pecah
- Gigi : lengakp, sedikit kuning
- Lidah nampak kotor
- Tidak ada gangguan berbicara, gangguan mengecap dan menelan.
- Leher
- Vena Yogolaris teruba tiroid
- Tidak ada pembesaran kelenjar pada leher.
3. Sistem Pernapasan
- Infeksi
- Dada simetris kiri dan kanan
- Frekuensi pernapasan 18 x/menit
- Pergerakan pengembangan toraks mengikuti irama pernapasan.
- Palpasi
Tidak ada masa vokal
- Perkusi
- Resonal
- Massa tidak ada
- Cairan tidak ada
- Auskultasi
- Bunyi napas brangkovasikuler
- Napas tambahan tidak ada
4. Sistem Pencernaan
- Inspeksi
- Bibir pecah-pecah dan kering
- Pada bagian mulut tidak ada luka dan peradangan.
- Tidak tampak pembesaran abdomen
- Palpasi
4
- tonus otot baik.
- Nyeri jika ditekan
- Perkusi
- tidak ada cairan, udara dan massa
- abdomen hypertimpani/ nyeri tekan
- auskultasi
- Peristaltik usus +
- Bising usus tidak terdengar
5. Sistem kardiovaskuler
Ictus cordis tidak nampak, bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada
pembesaran jantung dan bunyi jantung I dan II murni, tidak ada bunyi
tambahan (murmur).
6. Sistem Muskoluskeletal.
- kekuatan otot lemah/menurun.
- Kekakuan sendi tidak ada
- Aktivitas menurun karena kelemahan fisik dan pembatasan gerak.
7. Sistem Perkemihan.
- Edema kelopak mata tidak ada
- Tidak ada nyeri pinggang.
8. Sistem Endokrin.
- Tidak ada pembesaran thyroid
- Tidak ada penonjolan bola mata
- Tidak ada perubahan suara
9. Pernapasan
- Kesadaran komposmentis
- Tidak ada kejang dan kelumpuhan
- Mampu berorientasi dengan baik.
10. Sistem Reproduksi
5
- Tidak dilakukan pemeriksaan
Keadaan Psikososial.
- Hubungan dengan keluarga baik
- Pola interaksi dengan BMHperawat baik.
- Hubungan klien dengan lingkungan (teman-teman) baik.
- Klien berharap cepat sembuh.
Keadaan Spiritual
- Sebelum sakit klien rajin beribadah (shalat lima waktu).
- Saat sakit klien tidak pernah shalat
- Klien percaya dan yakin adanya Allah.
Aktivitas Sehari-Hari
NO JENIS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT1.
2.
3.
4.
Nutrisi- Frek
uensi
- Pors
i makan
- Pola
makan
- Jeni
s makanan
Cairan- Frek
uensi minum
- Minu
man yang disukai
3 x sehari
1 porsi dihabiskan
pagi, siang, malam
Nasi dan lauk pauk
6 – 7 gelas/ hari
susu dan air putih
1 – 2 x /hari
Kuning / lunak
3 – 4 x /hari
Amoniak
kuning
3 kali sehari
1porsi tidak habis (1/4)
tidak tentu
Bubuk lunak TKTP.
2 – 3 gelas / hari
( kadang tidak habis)
1 kali/ hari
Hitam campur darah/encer
4 – 5 kali/hari
amoniak
kuning
6
5.
6.
7.
Eliminasi BAB- Frek
uensi
- War
na/ konsisten
- Frek
uensi BAK
- Bau
- War
na
Istirahat- Tidu
r siang
- Tidu
r malam
Personal HigineMandi Pakai sabun
Pakai Shampo
Potong Kuku
Sikat gigi
Rekreasi dan OlahragaRekreasi
Olahraga
Aktivitas
Jam 12.00-15.00
Jam 21.00-06.00
2 x sehari
2 x seminggu
1 x seminggu
Tiap selesai makan
Jalan ke pantai
Main bola
Mambantu orang
tua
Jam 11.00-13.00 ( 2 jam)
Jam 20.00- 06.00 (10 jam)
Klien tidak mampu merawat
dirinya, hanya dibantu oleh
keluarganya karena klien
diberdes totalkan.
Dengar radio (Walkmen)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan.
1). Pemeriksaan PenunjangI Laboratorium tanggal 22 Agustus 2003
- Haemoglobin : 13 gr % Normal (LK 10-16 gr % / PR 10 –14 gr % )
7
- Leokosit : 4000 mm3 Normal ( 6000 – 10.000 mm3 )
II. Defiensial
1. EOS : 2 %
2. Segmen ; 50 %
3.
4. Mono : 2 %
III. Urine Lengkap
- Protein (+) - Urobilin (-)
- Redoksin(-) - bilirobin (-)
IV. Sedimen
- Leokosit : 5 – 7
- Eritrosit : 8 - 10
- Epitel : 5 – 8
- Kristal Carbonat : (+)
2). Pemeriksaan WidalS Typhy “ O “ = 1/160
S Typhy “ H “ = 1/40
S ParaTyphy “AH” = 1/40
S ParaTyphy “BH” =1/40
3). Pemeriksaan Lanjutan
Laboratorium : tanggal 28 agustus 2003
No Pemeriksaan Kimia Hasil Nilai Normal
1.
2.
3.
4.
5
Bilirubin T/D/I 088
Asat /SEPT –37 C
Alat /SGPT – 37 C
Alkali Fosfat Fase –37 C
Loidal
0 25/0 63
51,4
47,3
110,5
Negatif
0-1/00,25/0-0,8
41 u/ 31 u/I
41 u/ 31 u/I
53 – 128 u/I
Negatif
8
4). Terapi Tanggal 21 agustus 2003
- Claranfenicol :
- Dexamitoson : 3 x 1
- Katrin : 3 x 1
Tanggal 24 Agustus 2003
- Paracetamol : 3 x 1 ( Panas tinggi )
Tanggal 27 agustus 2003
Infus lar R/L 24 tetes/ menit (klien muntah ditambah berkeringat dingin).
PENGELOMPOKAN DATA
Data Subjektif
- Klien menyatakan nyeri pada perutnya (abdomen).
- Klien mengatakan mual, muntah.
- Klien mengatakan porsi makan tidak habis 91/4 porsi)
- Klien mengatakan tubuh tersa lemah.
- Klien mengatakan semua aktivitas dilayani di tempat tidur.
Data Objektif
- Wajah nampak meringis - Pasien tampak lemah.
- Bibir kering dan pecah-pecah. - Pasien bedrest
- Lidah kotor. - Aktivitas dibantu
- Porsi makan tidak dihabiskan.
- Aktivitas dibantu orang tua.
- Tanda-tanda Vital
9
S = 36 C
P = 18 x/ menit
N = 88 x /menit
TD = 120/70 mm/Hg
- Laboratorium
1. Hemoglobin 13 gr % (LK 10 – 16 gr %/ PR 10 –14 gr %).
2. Leokosit 4000 mm3 ( 6000 – 10000 mm3)
- Test Widal
- S Typhy “ O “ = 1/160
- S Typhy “ H “ = 1/40
- Infus lar R/L 24 tetes /menit.
Analisa Data
N0. Data Etrologi Masalah
1. DSKlien mengatakan nyeri pada bagian perut. (abdomen)
Do- Wajah nampak meringis- Bibir
kering dan pecah-pecah - lidah
kotor- Tanda
Vital :S = 36 C
P = 18 x/ menit
N = 88 x /menit
TD = 120/70 mm/Hg
infeksi selama pencernaan oleh kuman salmonella
Basis diserap usus halus
Masuk ke hati dan limpa.
Terjadi pembiakan toksin dan endo toksin
Radang limpa membesar
Saraf simpatis merangsang dan SSP
Rangsangan nyeri dipersepsikan
Nyeri
Nyeri
10
2.
3.
.
- LaboratoriumHb : 13 gr/%Leokosit : 4000
- Infus lar R/L 24 tetes/mm.
Ds- Klien
mengatakan pergi makan tidak di habiskan- Klien
mengatakan mual muntah
Do- Bibir,kening, pecah-pecah- Lidah
kotor- Porsi makan tidak dihabiskan- Pasien di impus
DsKlien mengatakan tubuh terasa lemah.
Do- Porsi
makan tidak habis- Pasien
tampak lemah- pasien
bedres- aktivitas
dibantu
Proses infeksi di usus halus
Fungsi usus halus dalam mengabsorpsi makanan
terganggu
Sari-sari makanan yang diabsorpsi menurun
Nutrisi kurang terpenuhi
Infek nutrisi kurang
Metabolisme glukosa terganggu
Pembentukan ATP dan ADP terganggu
Energi kurang dan terjadi kelemahan otot.
Aktivitas terganggu
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Aktivitas terganggu
11
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
No. N D X Ditemukan Teratasi
1.
2.
3.
Nyeri b/d proses kuman salmonella
tiposa di usus halus
Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake
yang tidak adekuat
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari b/d kelmahan dan
pembatasan gerak.
27 – 8 – 2003
27 – 8 – 2003
27 – 8 - 2003
RENCANA KEPERAWATAN
Tgl. NDX Tujuan Intervensi rasional27-8-03 1. Klien mengatakan
nyeri berkurang dengan kriteria :- T
idak nyeri tekan pada abdomen
- E
1.klien
2.
1. menetahui tingkat nyeri agar dapat membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.
2. Posisi yang
12
27-8-03 2.
kspresi wajah ceria- B
ibir tidak kering- S
almonella < 1/80- T
anda vital dalam batas normal.
- Skala nyeri normal.
Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :- A
da nafsu makan- P
orsi makan dihabiskan
menyenangkan dengan kepala lebih tinggi dari anggota tubuh yang lain.
3.sign.
4.dengan dokter pemberian analgetik neorolgen 3 x 1
5.
6.TKTP dalam bentuk lunak.
7.tua klien untuk memberikan makanan sedikit demi sedikit tapi sering.
menyenangkan dapat mengurangi rasa nyeri dan mencegah arus balik lambung ke esopagos.
3. Tanda vital menunjukkan gambaran keadaan penyakit infeksi.
4. Neoralgin dapat menekan saraf tepi/nervus prending yang membawa rangsangan ke pusat saraf sehingga rangsangan yang ada pada otak tidak sampai ke pusat saraf.
5. Mengetahui keadaan status klien untuk menentukan intervensi selanjutnya.
6. Makan dengan komposisi TKTP berfungsi dalam regenerasi sel-sel tubuh sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan.
7. Makan dengan porsi kecil tapi sering memudahkan organ pencernaan dalam proses
13
27-8-03 3.
Klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan kriteria :- k
lien tidak lemah- k
lien dapat beraktivitas.
8.orang tua dan keluarganya mengenai pentingnya nutrisi serta makanan untuk jenis penyakit klien.
9.dengan tim dokter tentang pemberian roborantia.
10.yang dialami klien dalam pemenuhan kebutuhan.
11.dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
12.keluarganya dalam pemecahan masalah klien dan kebutuhan klien.
13.
metabolisme dan dapat merangsang nafsu makan klien.
8. Keluarga dapat bekerja sama dalam memberi nutrisi juga mencegah makin beratnya klien akibat diet yang salah.
9. Roborantia sebagai penambah nafsu makan.
10. merupakan dasar dalam pemenuhan kebutuhan klien.
11. memudahkan klien dalam memenuhi kebutuhannya dan mencegah aktivitas berlebihan yang dapat memperburuk keadaan klien.
12. perasaan senang dan tentram dirasakan klien karena Ibunya dan keluarganya dalam memenuhi
14
kebutuhannya.
IMPLEMENTASI (TINDAKAN KEPERAWATAN)
Hari/tgl. JAM IMPLEMENTASI PARAFRabu
27-8-03
Kamis28-8-03
08.3008.40
08.45
09.0012.0012.15
12.20
12.30
12.4013.00
08.30
Mengkaji tingakat nyeri klien Memberikan posisi yang menyenangkan pada klien (semi Fauler).Mengukur tanda-tanda Vital :- Tekanan Darah = 120/70- Pernafasan = 18
x/menit- Nadi = 88 x
/menit- Suhu = 36 CMengkaji status nutrisi klien, nafsu makan kurang.Memberikan diet TKTP dalam bentuk lemak Menganjurkan bapak klien memberikan makan klien sedikit demi sedikit tapi sering.Menjelaskan kepada keluarga klien tentang diet TKTP, pentingnya makanan dan minuman dalam proses penyembuhan dan bahaya yang timbul bila diet yang salah (makanan yang mengandung gas dan pedas).Mengkaji kesukaran yang dialami dalam hal makan, minum, eliminasi dan kebersihan diri.Menyiapkan pot BAB / BAK.Mengajar keluarga klien dalam menolong BAB/ BAK di tempat tidur.- mengamati Bapak klien
memberi bedak dan menggantikan pakaiannya.
- Observasi tingkat nyeri klien.- Memberi posisi yang
menyenangkan Kepala lebih tinggi dari kaki.- Mengukur tanda-tanda vital
Suhu 37 C
15
09.30
10.30
Nadi 88 x/menitPernapasan 18x/menitTD. 100/70 mmHg.
- Memberikan kompres dingin pada dahi
- menganjurkan kepada bapak klien untuk memberikan minum air hangat.
- Mengobservasi nutrisi klien dengan hasil 1 porsi belum habis.
- Mengamati bapak klien memberikan makanan lunak sedikit demi sedikit.
Melibatkan keluarganya dalam pearawatan klien memenuhi semua kebutuhan sehari-harinya.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl. NDX SOAP Jum’at 29-8-03
1 S. Klien masih mengeluh nyeri pada abdomenO. - Wajah klien masih meringis
16
2
3
- Lidah nampak kotor.- Suhu 36 C- Nadi 84 x/menit.- Tekanan Darah 90/ 60.- Klien masih nyeri- Kondisi klien lemah.- Klien di transfusi darah (HB. 4.6)
A. Rasa nyaman belum teratasiP. Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 4
S. Klien mengatakan tidak ada nafsu makan.O. - Keadaan umum lemah.
- Lidah nampak kotor- Terpasang impus (transfusi Darah).- Porsi makan tidak dihabiskan.
A. Pemenuhan nutrisi masih kurang dan kebutuhan sebagian teratasi ditandai dengan klien sudah tidak mual dan muntah.
P. Lanjut intervensi 5, 6, 7, dan 8.
S. Keluarga klien mengatakan ADL nya dilayani di tempat tidur.O. – klien lemah - ADL nya dilayani di tempat tidur. - Bedres total - erpasang Imfus.A. Aktivitas belum teratasiP. Lanjut intervensi
17