Askep CKD.doc
-
Upload
nur-bidayah -
Category
Documents
-
view
170 -
download
44
Transcript of Askep CKD.doc
A
- 27 -STIK-GIA MAKASSAR / 06
CHRONIC KIDNEY DISEASE
A. PengertianCKD adalah gangguang fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)
B. Etiologi
Hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit CKD adalah:
Diabetes Mellitus
glumeruonefritis akut
pielonefritis
hipertensi
obstruksi traktus urinarius
lesi herediter (penyakit ginjal polikistik, gangguan fungsi vaskuler, infeksi, medikasi, agen toksik)
C. Patofisiologi
ada dua pendekatan teoritis yang biasanya diajukan untuk menjelaskan gangguan fungsi ginjal kronik antara lain:
1. sudut pandang tradisional
menjelaskan bahwa semua unit nefron yang telah terserang penyakit namun dalam stadium berbeda dan bagian-bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi tertentu dapat benar-benar rusak dan bertambah strukturnya.
2. hipotesis brichker
bahwa bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur namun sisa nefron yang utuh masih berfungsi
D. Perjalanan klinik
Perjalanan umum gagal progresif dibagi tiga stadium:
1. Stadium Satu
Penurunan cadangan ginjal dimana, kreatinin, serum, dan kadar BUN normal dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin hanya dapat diketahui dengan memberikan beban kerja yang berat pada ginjal tersebut. Misalnya: tes pemekatan kemih yang lama atau dengan mengadakan tes GFR.
2. Stadium dua
Insufisiensi ginjal dimana lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak BUN mulai menigkat.
3. Stadium Tiga
Stadium akhir gagal ginjal progresif adalah gagal ginnjal kronik atau uremia (90% nefron hancur).
E. Manifestasi klinik
Karena ginjal kronik, maka setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan memperlihatkan tnda dan gejala:
1. Manifestasi kardiovaskuler mencakup hipertensi, penyakit jantung koroner, edema pulmonal, perikarditis.
2. Gejala dermatologi
Pruritus
3. Gejala gastrointestinal
Anoreksia, mual muntah
4. neuromuskuler
kesadaran berubah tidak mampu berkonsentrasi, kedutan otot, kejang
F. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin. Seluruh faktor yang berperan dalam gagal ginjal kronik.
Obat anti hipertensi, eritropoietin suplemen besi, agen pengikat fosfat dan kalsium.
G. Pengkajian
1. Aktifitas/istirahat
Gejala:
Kelelahan ekstrim, kelemahan, malaise, gangguan tidur
Tanda:
Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak
2. Sirkulasi
Gejala:
Riwayat hipertensi lama dan berat, palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda:
Hipertensi, DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum, pitting pada kaki, telapak tangan pada kaki, disritmia jantung, nadi lemah, halus, hipotensi ortostatik menunjukkan hipovolemi, pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.
3. Integritas ego
Gejala:
Faktor stres, contoh finansial, hubungan, dan sebagainya, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda:
Menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.
4. Eliminasi
Gejala:
Penurunan frekuensi urin, oliguria, anuria, abdomen kembung, diare, atau konstipasi
Tanda:
Perubahan warna urin, contoh: kuning pekat, merah, coklat, berawan, oliguria dapat menjadi anuria.
5. Makanan/cairan
Gejala:
Peningkatan berat badan cepat(edema),penurunan berat badan(malnutrisi),anoreksia, nyeri ulu hati,mual muntah,rasa metalik tak sedap pada mulut(pernapasan amonia),penggunaan diuretik.
Tanda:
Distensi abdomen(asites),pembesaran hati(tahap akhir),perubahan turgor kulit\kelembaban,edema,ulserasi gusi,perdarahan gusi \lidah,penurunan otot,penurunan lemak subcutan,penampilan tak bertenaga.
6. Neorosensori
Gejala:
Sakit kepala,penglihatan kabur, kram otot,kejang.
Tanda:
Gangguan status muntah,contoh penurunan lapang perhatian,ketidak manpuan berkonsenterasi,kehilangan memori, kacau.
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
Nyeri panggul,sakit kepala,kram otot\nyeri kaki(memburuk pada malam hari)
Tanda:
Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah.
8. Pernapasan
Gejala:
Napas pendek,dispnea nokturnalparoksismal,batuk dengan\tanpa sputum kental,dan banyak.
Tanda:
Thipnea,dispnea,peningkatan frekuensi\kedalaman,batuk produktif.
9. Keamanan
Gejala:
Kulit gatal.
Tanda:
Pruritus
10. Seksualitas
Gejala:
Penurunan libido,amenore,abnormalitas.
11. Interaksi Sosial
Gejala:
Kesulitan menentukan kondisi,contohtak mampu bekerja,mempertahankanfungsi peran biasanyadalam keluarga.
12. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
Riwayat DM keluarga,penyakit polikistik,nefritis herediter,kalkulus urinaria,maglinasi.
H. Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung
Gangguan integritas kulit
Kelebihan volume cairan
I. Intervensi keperawatan
Diagnosa I
Auskultasi bunyi jantung dan paru
Observasi tekanan darah
Selidiki keluhan yeri
Awasi pemeriksaan laboratorium:kalium,natrium,kalsium,magnesium,BUN.
Diagnosa II
Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kemerahan, observasi terhadap emosi, ekimosis, purpura
Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit serta membran mukosa.
Inspeksi area tergantung pada edema
Berikan perawatan kulit, batasi penggunaan sabun
Diagnosa III
Pertahankan pencatatan volume cairan, intake dan output.
Perhatikan adanya edema perifer, pernapasan gemercik, dispnoe, ortopnoe, distensi vena leher.
Perhatikan perubahan mental.
Awasi kadar natrium serum
J. Evaluasi
Mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat, dan sama dengan waktu pengisian kapiler.
mempertahankan kulit utuh, mencegah terjadinya cedera kulit.
mempertahankan keseimbangan cairan dibuktikan dengan berat badan dan tanda vital stabil, turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tak ada perdarahan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. EGC: Jakarta.
Doenges, Moorhouse, Geissler, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta
Asuhan Keperawatan Pada klien Tn. HC dengan Gangguan Sistem perkemihan
CKD di Ruang Perawatan Widuri Kamar II Perjan RS. Sanglah Denpasar
I. Data Biografi
a. Identitas klien
Nama
: Tn HC
Umur
: 55 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama
: islam
Alamat
: Jalan Padi 2/5 denpasar bali
Pekerjaan
: -
Diagnosa medis: CKD
Tanggal masuk :13 april 2005
Tanggal pengkajian : 13 April 2005,jam:12.00 WITA
No MR
: 95 39 54
b. Identitas penanggung jawab
Nama
: Ny. H
Umur
: 55 th
Jenis kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Padi 2/5 denpasar bali
Hubungan dengan klien : Isteri
II. Alasan dirawat
i. Keluhan utama
Pusing
ii. Riwayat Penyakit
Klien datang ke Rumah sakit dengan keluhan pusing pada tanggal 13 april 2005 klienmengeluh batuk dan terkadang sesak tekanan darah 200/110 mmhg. Pusing bertambah apabila banyak bergerak dan berkurang bila beristirahat, keluhan tidak memetap
iii. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mempunyai riwayat DM, jantung,
III. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi
Keterangan :`
Laki-laki
Perempuan
Klien
Serumah
Laki-laki, perempuan yang sudah meninggal
Angka menunjukkan umur dalam satuan tahun
G I meninggal karena usila
GII meninggal karena jantung
IV. Keadaan Kesehatan umum
1.Status kesehatan
Klien nampak lemah, penampilan sesuai dengan umur
2.Pemeriksaan Antropometri
TB :170 cm
BB : 73 kg
3. VitaL Sign
TD: 200/110 mmHg
P: 20 kali/mnt
N: 80 kali/mnt
S: 36oC
Data Bio, Psiko, Sosial, Spriritual
V. Pola Interaksi Sosial
Orang paling dekat dengan klien adalah istri, interaksi dalam keluarga cukup harmonis.
VI. Status Kesehatan Sosial
1. Status rumah milik pribadi
2. Tidak kebanjiran saat musim hujan
3. Jumlah penghuni rumah 2 orang
4. tempat tinggal klien tidak bising
VII. Status Keagamaan
Klien rajin kemesjid untuk beribadah menyerahkan diri / pasrah pada Tuhan dengan semua keadaannya dan mengatakan bahwa semoga dia cepat sembuh seperti semula selam klien dirawat klien tidak pernah lagi beribadah hanya berdoa kepada Tuhan agar diberi kesembuhan
VIII. Pola Aktivitas Sehari-Hari
A. Nutrisi
NOJENIS KEGIATANSEBELUM SAKITSAAT SAKIT
1.Makan :
a. Nafsu makan
b. Porsi
c. Frekuensi (jam)
d. Kesulitan
e. Menu
f. Cara
g. Mandiri/dibantuBaik
Dihabiskan
3 kali sehari
-
Nasi, sayur, lauk
Pakai sendok
MandiriBaik
Dihabiskan
3 kali sehari
-
Nasi, sayur, lauk
Pakai sendok
Mandiri
Minum :
a. Sumber Air
b. Jenis air
c. Frekuensi (jam)
d. Kesulitan
e. Cara
f. Mandiri/dibantuPAM
Air putih
12 kali sehari
Sering
-
MandiriPAM
Air putih
12 kali sehari
Sering
-
Mandiri
B. Eliminasi
NOJENIS KEGIATANSEBELUM SAKITSAAT SAKIT
1.BAB :
a. Tempat
b. Frekuensi
c. Konsistensi
d. Alat Bantu
e. Kesulitan
f. Mandiri/dibantuKamar Mandi
1-2 kali / hari
lembek
-
-
MandiriKamar Mandi
1-2 kali / hari
lembek
-
-
Dibantu
2BAK :
i. Tempat
ii. Cara
iii. Frekuensi
iv. Warna
v. Bau
vi. Kesulitan
vii. Mandiri/DibantuKamar mandi
Jongkok
2 3 kali/hari
Kuning
Amoniak
-
MandiriKamar mandi
Jongkok
2 3 kali/hari
Kuning
Amoniak
-
Mandiri
C. Personal Hygiene
NOJENIS KEGIATANSEBELUM SAKITSAAT SAKIT
1Gosok Gigi
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu
Mandi
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu
Cuci Rambut
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu
Kuku/Gunting Kuku
a. Frekuensi
b. Cara
c. Mandiri/Dibantu2 kali/hari
vertikal/horisontal
Mandiri
2 kali/hari
Diguyur
Mandiri
3 - 4 kali/hari
Digosok
Mandiri
-
-
-2 kali/hari
vertikal/horisontal
Mandiri
2 kali/hari
Dilap
Dibantu
-
-
-
-
-
-
D. Istirahat dan Tidur
NOJENIS KEGIATANSEBELUM SAKITSAAT SAKIT
1Siang
a. Waktu
b. Kebiasaan Sblm Tidur
c. Tempat
d. Kualitas
Malam
a. Waktu
b. Kebiasaan Sblm Tidur
c. Tempat
d. Kualitas13.00-14.00
-
Kamar Tidur
Nyenyak
21.00-05.00
-
Kamar Tidur
Nyenyak13.00-14.00
-
Kamar Tidur
Nyenyak
21.00-05.00
-
Kamar Tidur
Nyenyak
E. Olah Raga
NOJENIS KEGIATANSEBELUM SAKITSAAT SAKIT
a. Jenis
b. Frekuensi
c. Durasi
d. Kesan-
-
-
--
-
-
-
F. Rekreasi
NOJENIS KEGIATANSEBELUM SAKITSAAT SAKIT
a. Frekuensi
b. Tempat
c. Bersama siapa-
-
--
-
-
IX. Pengobatan dan Perawatan
1. Pengobatan
Infus NaCl :0,9% 8 tetes/menit
Lasartan
:1 x 50 mg
Furosimin
:1 0 0
Amtodipin
:1 x 5 mg
Amoryl
:1 0 0
2. Perawatan
RGRP
Pembatasan jumah cairan
Memantau hasil pemeriksaan cairan dan elektrolit
Memantau hasil HB
Memantau cairan masuk dan haluaran
X. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Kulit
Inspeksi
Warna kulit secara umum sawo matang
Nampak ada bercak merah pada kulit, kulit kering, hematoma
Tidak ada keluhan gatal
Palpasi
Turgot kulit baik
2.Kepala dan Leher
Kepala
Inspeksi
Rambut hitam, distribusi rambut rata, rambut cukup baik
Palpasi
Rambut tidak mudah tercabut, kulit kepala tidak berketombe, tidak ada nyeri tekan pada kepala
Tidak ada lesi
Klien mengeluh sakit kepala
Leher
Inspeksi
Tidak ada pembesaran tyroid
Tidak ada peninggian tekanan pada vena jungularis
Tidak ada pembesaran kelenjar limpha
Palpasi
Tidak teraba adanya massa dan pembesaran kelenjar tyroid
3.Mata
Inspeksi
Kelopak mata tidak bergerak
Sclera tidak icterus
Conjungtiva Anemis
Reaksi pupil sokor
Palpasi
Tidak ada penonjolan bola mata
Tidak ada ptosis
Tidak ada photophobia
Lapang pandang 160o4.Telinga
Inspeksi
Tidak ada otore
Klien tidak memakai alat bantu pendengaran
Fungsi pendengaran baik
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Tidak ada otalgia
Terdapat tinitus dan vertigo
Palpasi
Daun telinga lentur : jika ditekuk ke depan daun telinga akan kembali ke posisi normal setelah dilepas
5.Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi
Gigi cukup bersih
Lidah tidak kotor
Tidak ada peradangan gusi
Struktur gigi masih lengkap
6.Dada dan Paru-paru
Inspeksi
Bentuk dada Normal chest Diameter AP : Transversal 1 ; 2
Irama nafas reguler
Bunyi nafas vesikuler
Pernafasan 20 x / menit
Tidak ada bunyi nafas tambahan
Pengembangan dada simetris kiri dan kanan
Palpasi
Tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan, vokal vremitus seimbang kiri kanan
Perkusi
Bunyi nafas sonor
batas paru pada derah subskapularis 3 4 jari dari pundak
batas paru kanan pada ICS 2-6 midklavikularis
Batas paru kiri padaICS 2-8 midklavikularis
Auskultasi
Bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas tambahan
7.Jantung
Inspeksi
PMI terlihat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra
Palpasi
Ictus Cordis terdapat pada ICS 5-6 midklavikularis sinistra
Perkusi
Basis jantung pada ICS II III dan apeks jantung pada daerah ICS V-VI
Apeks ventrikel kiri menyentuh dinding anterior dada dan sejajar pada garis Mid klavikularis dan dekat dengan spacium ICS V-VI
Suara perkusi pekak pada daerah jantung
Auskultasi
BJ I : Murni terdengar Lub
BJ II: Murni terdengar Dup
Tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Jantung sering berdebar-debar
8. Abdomen
Inspeksi
Permukaan abdomen datar, kulit keriput, daerah perut sawomatang, tidak terdapat penimbunan cairan
Auskultasi
Peristaltic usus 10 x / menit
Perkusi
Suara perkusi timpani pada daerah usus dan hipertimpani pada daerah lambung, perkusi hepar berbunyi pekak
Palpasi
teraba adanya nyeri tekan pada ginjal, tidak ada pembesaran hepar, tidak terdapat distensi pada urinaria, teraba ginjal pada sebelah kiri
9. Genetalia dan anus
Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan karena alas an privacy
10. Ekstermitas
1. Atas
Inspeksi
Terpasang infus Nacl 8 tetes / menit pada lengan kiri
Tonus otot baik
Palpasi
Tidak teraba nyeri tekan pada lengan kanan atas maupun bawah, kontraksi dan kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tangan secara aktif
2. Bawah
Inspeksi
Tidak terdapat oedema pada kaki
Palpasi
Kontraksi dan kekuatan otot baik, klien dapat menggerakkan tungkai dengan aktif, tidak terdapat nyeri tekan
11. Status Neurologi
tingkat kesadaran
E : membuka secara spontan 4
V; Orientasi baik
5
M; Mengikuti perintah
6
Skore GCS
15
Tingkat kesadarana komposmentis
Koordinasi : keseimbangan terganggu karena pusing
Orientasi; klien dapat membedakan waktu tempat dan lingkungan
Sensasi : dapat membedakan panas dan dingin
Refleks fisiologis
biseps (+)
Triseps (+)
Achilles (+)
Refleks patologis
babinsky (-)
Brudsinsky (-)
Kernig sign (-)
XI. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal 13 april 2005
1. Laboratorium patologi Klinik
NA128,4 meq/L
normalnya;135-147
KA5,40 meq/L
normalnya;3,5-5,5
2. Pemeriksaan laboratorium
NoPemeriksaan hematologi rutin kimiaHasil terlampirNilai rujukan satuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11Glukosa puasa
Glukosa 2 jam PP
Kolesterol total
Kolesterol HDL Direk
Ureum
Natrium
Kalium
Creatine
BUN
Glukosa
HB117
252
211
40
145
5,40
128,4
7,6
6,8
145
6,870-110
< 140
< 200
> 40
3,5-5,6
135-147
1-2Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Meq / L
Meq / L
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIFDATA OBJEKTIF
Klien mengeluh pusing. Klien mengeluh sakit kepala. Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit Diabetes melitus dan jantung Klien mengatakan kulitnya nampak kemerahan Klien mengatakan serig berdebar-debar pada jantung. Klien nampak lemah Nampak kulit kemerahan Conjungtiva anemis Koordinasi:terjadi gangguan keseimbangan keseimbangan karena pusing Kulit nampak kering Nampak terpasang Nacl O,9 % 8 tetes /menit Vital sign : TD : 200/110 mmhg
N : 88 x/m
S : 36,6C
P : 20 x/ m
Nampak klien disetiap pemenuhan kebutuhan dibantu
Teraba nyeri tekan pada ginjal
Teraba ginjal pada abdomen bagian kiri
Lab :
Ureum :145 mg/dl
Bun :145 mg/dl
Kalium :128,4 mEQ/dl
Natrium :5,40 mEQ/dl
Creatinin :7,6 mg/dl
HB :6,8 mg/dl BB : 73 Kg TB : 170 cm
ANALISA DATA
NOSYMPTONETIOLOGIPROBLEM
1
2
3
DS :
Klien mengeluh pusing Klien mengeluh sakit kepala Klien mengatakan batuk dan kadang kadang sesak Klien mengatakan mempunyai penyakit DM dan jantung Klien mengatakan jantungnya berdebar debarDO :
Klien nampak lemah
Conjungtiva anemis
Vital sign:
Hb : 6,8 mg/dl
DS :
Klien mengatakan kulit nampak kemerahan
DO :
Nampak kulit kemerahan
Nampak kulit kering dan gatal
Hasil lab. Ureum: 128,4 mg/dl.
Kreatinin: 7,6 mg/dl.
DS :
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit DM dan jantung.
DO:
Teraba nyeri tekan pada ginjal
Hasil lab. Natrium 5,40 mEq/dl
Kalium 128,4 mEq/dl.
BB : 73 Kg
TB :170 cmCKD
(Fungsi glumerulus menurun
(Filtrasi tubulus menurun
(Pelepasan renin
(Angiotensin I
(Angiotensin II
(Tekanan darah meningkat
(Cardiac output meningkat
(Penurunan curah jantung
CKD
(Fungsi glumerulus menurun
(Fungsi tubulus menurun
(Filtrasi menurun
(Sisa metabolisme tubuh tertimbun dikulit
Penimbunan urokrom
(Bercak merah pada permukaan kulit
(Gangguan integritas kulit : resiko tinggi
CKD
(Penurunan fungsi ginjal
(Fungsi glumerulus menurun
(Fungsi tubulus menurun
(Pelepasan aldosteron meningkat
(Renin
(Angiotensin I
(Angiotensin II
(Merangsang ADH
(Retensi Na dan air
(Kelebihan volume cairan
Penurunan curah jantung
Resiko tinggi
gangguan integritas kulit
Resiko tinggi kelebihan volume cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NoDiagnosa keperawatanTanggal didapatTanggal teratasi
1
2
3Penurunan curah jantung b / d cardiac output meningkat, ditandai oleh :
DS :
Klien mengeluh pusing Klien mengeluh sakit kepala Klien mengatakan batuk dan kadang kadang sesak Klien mengatakan mempunyai penyakit DM dan jantung Klien mengatakan jantungnya berdebar debarDO :
Klien nampak lemah
Conjungtiva anemis
Vital sign:
Hb : 6,8 mg/dl
Resiko tinggi
gangguan integritas kulit b/d penumpukan urochrom dikulit, ditandai oleh :
DS :
Klien mengatakan kulit nampak kemerahan
DO :
Nampak kulit kemerahan
Nampak kulit kering dan gatal
Hasil lab. Ureum: 128,4 mg/dl.
Kreatinin: 7,6 mg/dl.
Resiko tinggi kelebihan volume cairan, b/d retensi cairan ditandai oleh :
DS :
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit DM dan jantung.
DO:
Teraba nyeri tekan pada ginjal
Hasil lab. Natrium 5,40 mEq/dl
Kalium 128,4 mEq/dl.
BB : 73 Kg
TB :170 cm
13 April 2005
13 April 2005
13 April 2005-
PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO.TUJUANINTERVENSIRASIONAL
1.
2.
3Setelah melakukan tindakan selama tiga kali dalam 24 jam diharapkan dapat mempertahankan curah jantung dengan kriteria:
Tekanan darah normal : 110/70 mm/Hg-140/95 mm/Hg.
Hb normal: 14-18,5 gr%
Klien tidak pusing
Klien tidak batuk
Setelah dilakukan tindakan dalam dua hari kulit klien tidak mengalami kemerahan, tidak kering, bersisik, serta tidak muncul keluhan gatal dari klien.
Setlah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam tidak terjadi kelebihan volume cairan dengan kriteri :
1. tidak terjadi oedema
2. Tidak terdapat nyeri tekan pada ginjal
3. BB : 61 Kg
4. TB : 170 cm
1. Kaji adanya derajat hipertensi, perhatikan perubahan postural misalnya duduk, berbaring, dan berdiri.
2. Kaji tingkat aktifitas dan respon klien terhadap aktivitas.
3. Auskultasi bunyi jantung dan paru.
4. Evaluasi adanya edema perifer/kongesti vaskuler dan keluhan dispnoe.
5. Awasi pemeriksaan Hb
1. Observasi kemerahan, pucat, dan ekskoriasi pada kulit, observasi terhadap ekimosis, purpura.
2. Inspeksi area tergantung pada edema.
3. Berikan perawatan kulit, batasi penggunaan sabun, dan anjurkan pemberian salep atau krim.
4. Pertahankan linen kering, bebas keriput.
5. Selidiki keluhan gatal.
6. Pantau hasil ureum dan kreatinin.
1. Pantau haluaran urine, catat jumlah dan warna setiap hari dimana diuresis terjadi
2. pantau atau hitung keseimbangan pemasukandan pengeluaran urine selama 24 jam
3. pertahankan duduk duduk atau tirah baring dengan posisi semi fowler selama fase akut
4. Timbang BB minimal 3 x seminggu
5. buat jadwal pemasukan cairan,digabung dengan keinginan minum bila mungkin.berikan pula perawatan mulut /es batu sebagai bagian dari kebutuhan cairan Hipertensi bermakna dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron, renin angiotensin.
Kelelahan dapat menyertai CKD juga anemia.
S3/S4 dengan tonus muffled, tachicardia, frekuensi jantung tak teratur, tachipnoe, dipsnoe, mengi, edema menunjukkan CKD
Dapat mengindikasikan gagal jantung serta kerusakan ginjal atau vaskuler.
Ketidakseimbangan Hb dapat memperberat keadaan klien.
Menandakan area sirkulasi buruk yang dapat menimbulkan pembentukan dekubitus.
Jaringan edema lebih cenderung rusak/robek.
Soda kue, mandi dengan tepung menurunkan gatal. Lotion dan salep mungkin diinginkan untuk menghilangkan kering.
Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit.
Meskipun dialisis mengurangi masalah kulit yang berkenaan dengan uremik, gatal dapat terjadi karena kulit adalah eksresi untuk produk sisa.
Pengingkatan ureum dan kreatinin akan menyebabkan rasa gatal.
Keluaran urine yang sedikit dan pekat kareana terjadi penurunan perfusi jaringan ginjal.
Terapi diuretik dapat disebabkan oleh kehilangan cairan tiba-tiba atau berlebihan meskipun oedema dan asites masih ada
Posisi terlentang meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan produksi ADH sehingga meningkatkan diuresis
Catat perubahan ada atau hilangnya udema sebagai respon terhadap terapi peningkatan 2,5 Kg dapat menunjukkan kurang lebih 2 liter cairan
Melibatkan pasian dalam perogram terapi dan meningkatkan perasaan mengontrol serta kerja samapembatasan pemasukan cairan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ TANGGALNDXJAMIMPLEMENTASI
Rabu,13 april 2005
Kamis, 14 april 2005
Jumat, 15 april 2005
1
2
2
2
1
2
3
3
1
3
13.00
13.15
13.20
13.30
13.45
09.30
10.00
10.15
10.30
11.00
12.00
08.30
09.30
10.30Mengkaji adanya riwayat hipertensi,mengawasi tekanan darah dengan hasil
TD: 200/100 mmhg
N : 88 x / m
Mengkaji adanya oedema anasarka, denagn hasil oedema tidak terjadi.
Mengkaji tingkat aktivitas atau respon kien terhadap aktivitas dengan hasil kebutuhan ADL kien terpenuhi ditempat tidur
Mengawasi pemeriksaan laboratorium dengan
hasil : Elektrolit: Na = 5,40 mEq/dl
Ka = 128,4 mEq/dl
BUN = 145 mg/dl
Memantau intake dan output,hasil: Intake=300cc(lewat obat),200cc(IV),200(Oral), output=400cc
Mengobservasi adanya kemerahan, pucat dan ekskoreasi pada kulit serta adanya udema, hasil ; tidak terdapat udema, nampak bintik merah pada kulit
Mengobservasi TD :
TD: 170/110 mmhg
N : 84 x / m
S : 36,4 ( C
R : 20 x / M
Menganjurkan klien untuk menggunakan krim kulit 2x1 sehari setelah mandi
Menekankan pentingnya asupan nutrisi atau cairan adekuat
Mendiskusikan pentingnya perubahan posisi untuk mempertahankan aktibvitas
Menghitung CM=700cc,BAK=400cc,BAB=300cc
Memantau pengeluaran urine, hasilnya :
250 cc / hari
mengobservasi tekanan darah, hasil: 180/100 mmhg
memantau atau menghitung keseimbangan pemasukan dan hasilntya:CM=500 CC,BAK=300cc
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/ TGLNDXJAMSOAP
Rabu,13 April 2005
Kamis,14 April 2005
Jumat,15 April 2005
1
2
3
1
1
2
319.00
19.00
19.00
13.00
13.30
14.00
14.15
S: Klien mengatakan masih merasa pusing
O: TD: 200/110 mmhg, nampak klien masih lemah
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-8
S: Klien mengatakan tidak merasakan gatal terhadap kulit
O: Nampak kulit kering
Nampak kulit kemerahan
A: Masalah tidak terjadi
P: Lanjutkan intervensi 1-6
S: Klien mengatakan minum ( 2 gelas/hari
O: Nampak tidak terjadi udema
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6
S: Klien mengatakan rasa pusing tidak menetap
Klien mengatakan jantung masih berdebar-debar
O: Mengukur tekanan darah : 170/100 mmHg
A: Masalah belum teratasi
P: Pertahankan intervensi I-5
S: Klien mengatakan masih berdebar-debar
O: Mengobservasi TD; 180/100 mmhg
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1-5
S: Klien mengatakan rasa gatal tidak terjadi
O: Tidak nampak bintk merah pada kulit
Tidak nampak kulit bersisik
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi 1-6
S: Klien mengatakan membatasi masukan cairan
O: Infus NACL 0,9 % 8 tts/ mnt
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi.
47
PAGE 27