askep CAMPAK

34
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGANPENYAKIT CAMPAK Oleh : Kelompok 3 Prodi : S1 Keperawatan 3-A Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 2014-2015

description

askep campak sistem integumen

Transcript of askep CAMPAK

Page 1: askep CAMPAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGANPENYAKITCAMPAK

 

Oleh : Kelompok 3 Prodi : S1 Keperawatan 3-A

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surabaya 2014-2015

Page 2: askep CAMPAK

.

• CAMPAK,

• MORBILLI, MEASLES, GABAKEN, JABAK-JABAK,

KERUMUT SIMANIH (Simanis – Padang Kampung)

• Disetiap daerah udah dikenal dgn nama- nama tersendiri

Page 3: askep CAMPAK

Definisi CAMPAK

• Campak (Morbili) adalah : Penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (Nelson, 2000)

• Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalesensi. Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan pasien(Mansjoer, 2002).

Page 4: askep CAMPAK

Etiologi Penyakit CAMPAK

Virus campak termasuk golongan paramyxovirus

Berbentuk bulat dgn diameter 100 – 150 nm.

Memiliki selubung luar yg terdiri dari lemak dan protein (M-protein, H-protein, F-protein).

Di dalamnya tdp nukleokapsid yang mengelilingi RNA

Virus campak dpt dideteksi dari darah, sekret nasal, dan sekret faring.

Page 5: askep CAMPAK

,

Virus campak

Page 6: askep CAMPAK

Cara Penularan Penyakit Campak

. Penularan terjadi melalui udara, kontak langsung dengan sekresi hidung atau tenggorokan dan jarang terjadi oleh kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi dengan sekresi hidung dan tenggorokan. Penularan dapat terjadi antara 1 – 2 hari sebelumnya timbulnya gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam.

Ibu yang pernah menderita campak akan menurunkan kekebalannya kepada janin yang dikandungnya melelui plasenta, dan kekebalan ini bisa bertahan sampai bayi berusia 4-6 bulan. Pada usia 9 bulan bayi diharapkan membentuk antibodinya sendiri secara aktif setelah menerima Vaksinasi campak. (Widoyono, 2011).

Page 7: askep CAMPAK

Manifestasi Klinis pada Penyakit CAMPAK

1 Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam keluar :

Coryza Conjunctivitis Cough Munculnya Koplik’s spot Ruam makulopapular semula bewarna kemerahan

2. Pada beberapa anak terdapat muntah-muntah dan diare.3. Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.

Page 8: askep CAMPAK

.

Bercak Koplik’s

Konjungtivitis

Page 9: askep CAMPAK

Penyakit ini dibagi dalam 3 stadium, yaitu (Hassan, et al, 1985, & Andriyanto, 1996).

1. Stadium Kataral atau Prodromal : berlangsung 4-5

hari, ditandai dengan panas, lesu,

batuk-batuk dan mata merah. Pada

akhir stadium, kadang-kadang timbul bercak

Koplik`s. (Koplik spot ini

menentukan suatu diagnose pasti

terhadap penyakit campak.)

2. Stadium Erupsi :Batuk pilek

bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas

tinggi, kadan-kadang anak

kejang-kejang, disusul timbulnya

rash (bercak merah yang spesifik),

timbul setelah 3 – 7 hari demam.

Koriza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema.

3. Stadium Konvalensi atau penyembuhan :Erupsi (bercak-

bercak) berkurang, meninggalkan bekas

kecoklatan yang disebut

hiperpigmentation, tetapi lama-lama

akan hilang sendiri. panas badan

menurun sampai normal bila tidak

terjadi komplikasi.

Page 10: askep CAMPAK

.

.

Bronchopneumonia

Konjungtivitis

Otitis Media Akut Enteritis

Ensefalitis

Komplikasi Penyakit CAMPAK

Page 11: askep CAMPAK

Patofosiologi CAMPAK• Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat udara,

menempel dan berkembang biak pada epitelnasofaring.

• Tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut kedalam kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal.

•Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata merah (3 C : coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang makin lama makin tinggi.

•Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai timbul ruam makulopapuler warna kemerahan.Virus dapat berbiak juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala klinik encefalitis.

Page 12: askep CAMPAK

WOC CAMPAK

• WOC Klick Here (^-^) (*-^)_.docx

Page 13: askep CAMPAK

Pencegahan Campak a. Pencegahan Primordial

Pencegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya faktor predisposisi/resiko terhadap penyakit Campak. Sasaran dari pencegahan primordial adalah anak-anak yang masih sehat dan belum memiliki resiko yang tinggi agar tidak memiliki faktor resiko yang tinggi untuk penyakit Campak, Edukasi kepada orang tua anak. Tindakan yang perlu dilakukan seperti penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan, konselling nutrisi

b. Pencegahan Primer

Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang termasuk kelompok beresiko, yakni anak yang belum terkena Campak, tetapi berpotensi untuk terkena penyakit Campak.. (penyuluhan dan Imunisasi).

c. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah upaya untuk mencegah atau menghambat timbulnya komplikasi dengan tindakan-tindakan seperti tes penyaringan yang ditujukan untuk pendeteksian dini Campak serta penanganan segera dan efektif. (pengobatanpenyakit Campak).

Page 14: askep CAMPAK

Lanjutan Pencegahan CAMPAK :

a. Imunisasi rutin pada bayi 9 – 11 bulan

b. Imunisasi tambahan (suplemen)

• Memberikan imunisasi Campak sekali saja pada anak SD kelas 1 s/d 6 tanpa memandang status imunisasi.

Page 15: askep CAMPAK

Penatalaksanaan 1. Memperbaiki keadaan umum pasien, Pengobatan campak hanya bersifat

simptomatis, yakni mengobati gejalanya saja. Misalnya, bila muncul demam maka yang diobati adalah gejala demamnya. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Pemberian obat batuk….

2. Berikan makan yang bergizi dengan nutrisi seimbang + pemberian Vit-A (Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembaban dan kejernihan selaput lendir, memungkinkan mata dapat melihat dengan baik, membantu memperbaiki kondisi kulit menjadi sehat). Serta Perawatan kulit dan mata.

3. Anak harus diberi cukup cairan dan kalori, sedangkan pasien perlu diperhatikan dengan memperbaiki kebutuhan cairan, diet disesuaikan dengan kebutuhan penderita dan berikan vitamin A 100.000 IU per oral satu kali. Apabila terdapat malnutrisi pemberian vitamin A ditambah dengan 1500 IU tiap hari.

4. Tirah baring/istirahat di tempat tidur selama suhu meningkat dan pemasukan cairan yang adekuat, pemberian antipiretik.

5. Memperhatikan masalah timbul terkait kebutuhan nutrisi, gangguan suhu tubuh, gangguan rasa aman nyaman, risiko terjadinya komplikasi, dan bila terdapat komplikasi, maka dilakukan pengobatan untuk mengatasi komplikasi yang timbul .

Page 16: askep CAMPAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT CAMPAK

(^_*)___ <(^_^)>

Page 17: askep CAMPAK

1. Pengkajian

Anamnesis

a. Identitas diri (nama, umur (Rentan pada anak berumur 1-15 bulan dengan status gizi yang kurang dan sering mengalami penyakit infeksi), Jenis Kelamin (Laki-laki dan Perempuan pervalensinya sama).

b. Sudah berapa lama terjadi ?

c. Apakah pernah kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

d. Keadaan apakah lembab, kering, bersisik, gatal, panas dan tindakan apakah yang sudah dilakukan ? (pemberian obat) apa saja yang sudah diberikan.

Page 18: askep CAMPAK

Keluhan utama

Gatal-gatal pada Kulit

Riwayat penyakit sebelumnya

• Riwayat penyakit yang mungkin diderita klien misal seperti ISPA atau penyakit sistemik lainnya : terkait Imunologik, Vaskular, endokrin dan Renal.

• Riwayat Imunisasi (Imunisasi yang sudah didapatkan seperti BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III. Anak belum pernah mendapatkan vaksinasi campak/ imunisasi Campak.)

• Riwayat Alergi (apakah alergi dengan makanan, dingin, debu dll)

Riwayat penyakit sekarang

Biasanya saat Anak masuk rumah sakit biasanya dengan keluhan adanya eritema(kemerahan pada kulit) bercak kemerahan dibelakang telinga, di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah, disertai dengan badan panas/ demam, enantema ( titik merah ), anak rewel.

Pola Hidup

Penggunaan Produk tertentu(sabun, bedak dan lotion) serta kebiasaan mandi berapa kali dalam sehari

Page 19: askep CAMPAK

Pemeriksaan Fisik

1. Mata

Cowong dan terdapat konjungtivitis (Kemerahan pada konjungtiva mata dikarenakan proses infeksi).

2. Kepala

Adanya eritema (kemerahan pada kulit) bercak kemerahan dibelakang telinga, di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.

3. Hidung

Banyak terdapat sekret, influenza, Koriza, perdarahan hidung.

4. Pola Pernafasan

Pola nafas , RR, batuk , sesak nafas , wheezing, ronchi , sputum 

5. Mulut dan bibir

Bibir nampak pucat, membran mukosa kering terdapat bercak koplik di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah, enantema di palatum durum dan palatum mole, dan traktus digestivus.Terdapat stomatitis

6. Kulit

  Permukaan kulit (kering dan bersisik), turgor kulit menurun, rasa gatal, ruam makuler pada leher , muka, lengan dan kaki ( pada stad . Konvalensi ), evitema, demam. 

7.  Tumbuh Kembang :

BB, TB, BB Lahir , Tumbuh kembang R/ imunisasi.

8. Pola Eliminasi

BAB, BAK, Diare

9. Status Nutrisi

Intake – output makanan, nafsu makan

10. Keadaan Umum

Kesadaran dan TTV

Page 20: askep CAMPAK

2. Diagnosa Keperawatan (Nursing Diagnosis: definitions and classification 2012-2014)

1. Hipertermi berhubungan dengan terjadinya proses inflamasi yang ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu tubuh.

2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penurunan fungsi silia yang ditandai dengan ketidakmampuan mengeluarkan sekret.

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi virus morbili yang ditandai dengan eritema/kemerahan pada kulit, ruam dan kulit bersisik.

4. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diare yang ditandai dengan turgor kulit menurun.

5. Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan peningkatan reaksi histamin yang ditandai dengan rasa gatal pada kulit.

Page 21: askep CAMPAK

3. Intervensi Keperawatan1. Diagnosa 1 :

Hipertermi berhubungan dengan terjadinya proses inflamasi yang ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu tubuh.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam 12 jam pasien menunjukkan : Suhu tubuh dalam batas normal

Dengan kriteria hasil :

• Suhu tubuh anak dalam rentang yang normal 36-37ᵒC

• Nadi dan RR dalam rentang normal (normal nadi 95–140x /menit dan RR 20 -25x/menit).

• Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing serta pasien merasa nyaman.

Page 22: askep CAMPAK

Intervensi Diagnosa 1 !!!1. Monitor perubahan suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah,

RR, warna kulit, dan penurunan tingkat kesadaran serta intake dan output.

2. Lakukan tindakan yang dapat menurunkan suhu tubuh seperti lakukan kompres pada lipatan paha dan aksila, berikanpakaian tipis dalam memudahkan proses penguapan, gunakan selimut, tingkatkan sirkulasi udara ruangan, serta tingkatkan intake cairan dan nutrisi.

3. Libatkan keluarga dalam perawatan serta ajari cara menurunkan suhu dan mengevaluasi perubahan suhu tubuh.

4. Kaji sejauh mana pengetahuan keluarga dan anak tentang hyperthermia (peningkatan suhu tubuh/demam).

5. Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan antipiretik dan antibiotic sesuai dengan ketentuan.

Page 23: askep CAMPAK

2. Diagnosa 2 :

Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penurunan fungsi silia yang ditandai dengan ketidakmampuan mengeluarkan sekret.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pasien menunjukkan : keefektifan jalan nafas dibuktikan

Dengan kriteria hasil :

• Frekuensi nafas dalam rentang normal (normal 20-25x/menit) dan tidak ada suara nafas abnormal.

• Mampu mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih serta mampu mengeluarkan sputum dan bernafas dengan mudah.

• Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor penyebab.

Page 24: askep CAMPAK

Intervensi Diagnosa 2 !!!

1. Berikan O2 sesuai kebutuhan

2. Kaji fungsi pernapasan, contoh bunyi napas, kecepatan, irama dan kedalaman dan penggunaan otot aksesori.

3. Catat kemampuan untuk batuk efektif.

4. Berikan posisi semi fowler tinggi. Bantu klien untuk batuk dan latihan napas dalam.

5. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea ; keluarkan secret dengan batuk atau suction/ pengisapan sesuai keperluan.

6. Pertahankan masukan cairan oral (motivasi banyak minum air putih ), hidrasi yang adekuat.

Page 25: askep CAMPAK

3. Diagnosa 3 :

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi virus morbili yang ditandai dengan eritema/kemerahan pada kulit, ruam dan kulit bersisik.

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kerusakan integritas kulit pasien teratasi.

Dengan kriteria hasil :

• Integritas kulit yang baik bias dipertahankan ( elastisitas, temperature, kelembaban, pigmentasi)

• Tidak ada lika/lesi pada kulit

• Perfusi jaringan baik

• Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang.

• Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit

Page 26: askep CAMPAK

Intervensi Diagnosa 3 !!!

1. Pantau kulit dari adanya: ruam dan lecet, warna dan suhu, kelembaban dan kekeringan yang berlebih, area kemerahan dan rusak.

2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering dengan Mandi dengan air hangat dan sabun ringan.

3. Dorong klien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit.

4. Mobilisasi pasien (Balikkan atau ubah posisi) dengan sering setiap dua jam sekali.

5. Ajarkan anggota keluarga / memberi asuhan tentang tanda kerusakan kulit, jika diperlukan.

6. Konsultasi pada ahli gizi tentang makanan tinggi protein, mineral, kalori dan vitamin/ pemberian diet TKTP.

Page 27: askep CAMPAK

4. Diagnosa 4 : Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan

dengan diare yang ditandai dengan turgor kulit menurun.

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan dalam 1x24 jam diare pasien teratasi,

Dengan kriteria hasil :

• Tidak ada diare

• Pola BAB normal

• Hidrasi baik (membrane mukosa, vital sign dalam rentang normal).

Page 28: askep CAMPAK

Intervensi Diagnosa 4 !!!

1. Pantau berat badan, suhu, kelembaban pada rongga oral, volume konsentrasi urin

2. Ukur berat jenis urine (Menunjukkan status hidrasi dan perubahan pada fungsi ginjal, yang mewaspadakan terjadinya gagal ginjal akut pada respon terhadap hipovolemia).

3. Observasi kulit /membrane mukosa untuk kekeringan, dan turgor kulit sebagai indicator dehidrasi.

4. Ubah posisi dengan sering, berikan perawatan kulit dengan sering dan pertahankan tempat tidur kering dan bebas lipatan.

5. Berikan : Bentuk-bentuk cairan yang menarik ( sari buah, sirup tanpa es, susu ), motivasi anak untuk banyak minum air putih.

6. Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang tepat. Untuk membantu menentukan dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Page 29: askep CAMPAK

ASPEK LEGAL ETIK KEPERAWATAN

1. Identifikasi Issu2. Analisa3. Membuat Keputusan

Page 30: askep CAMPAK

Identifikasi Issu

• Misal pada kasus Dilema Etik

Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga untuk merahasiakan informasi mengenai penyakit san Anak namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh An. A karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi.

Page 31: askep CAMPAK

Analisa Kasus

1. Mengkaji Situasi

Dalam hal ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi masalah/situasi dan menganalisa situasi. Dari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut :

• An. A menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang dideritanya sekarang sehingga An. A meminta perawat tersebut memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya. 

• Rasa kasih sayang keluarga An. A terhadap An. A membuat keluarganya berniat menyembunyikan informasi tentang hasil pemeriksaan tersebut dan meminta perawat untuk tidak menginformasikannya kepada An. A dengan pertimbangan keluarga takut jika An. A akan takut, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan/dijauhi oleh teman-temannya.

• Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus memenuhi haknya pasien untuk memperoleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya.

Page 32: askep CAMPAK

Autonomy / Otonomi :

adalah Memberikan kebebasan untuk klien menentukan pilihan yang paling sesuai bagi klien dan didasari oleh pemahaman klien yang baik. Bila diperlukan dalam mengamalkannya harus diawali dengan upaya pemberian informasi yang lengkap.

• Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dan keluarganya, tapi ketika pasien menuntut haknya dan keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak An. A tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya melalui orang tua karena anak masih dalam hak asuh orang tua, dan anak masih belum cukup umur untuk mengetahui semua informasi tentang penyakitnya.

Page 33: askep CAMPAK

Membuat Keputusan

• Berdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral keputusan yang bisa diambil adalah secara langsung memberikan informasi tentang kondisi pasien setelah hasil pemeriksaan selesai, namun karena anak masih dalam hak asuh orang tua dan anak belum cukup umur untuk menerima informasi tetang penyakitnya maka kedua orang tualah yang akan menjelaskan kepada sang anak dan juga perawat dengan pendekatan-pendekatan dan caring serta komunikasi terapeutik.

Page 34: askep CAMPAK

MATUR SUWUN

SAKALANGKONG