Campak Iva

download Campak Iva

of 23

Transcript of Campak Iva

  • 8/17/2019 Campak Iva

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Campak atau morbili adalah suatu infeksi virus akut yang memiliki 3 stadium

    yaitu (1)Stadium inkubasi yang berkisar antara 10 sampai 12 hari setelah pajanan pertama

    terhadap virus dan dapat disertai gejala minimal maupun tidak bergejala, (2)Stadium

     prodromal yang menunjukkan gejala demam, konjungtivitis, pilek, dan batuk yang

    meningkat serta ditemukannya enantem pada mukosa (berak !oplik), dan (3)Stadium

    erupsi yang ditandai dengan keluarnya ruam makulopapular yang didahului dengan

    meningkatnya suhu badan ("hillips, 1#$3)

    %ngka kejadian ampak di &ndonesia sejak tahun 1##0 sampai 2002 masih tinggi

    sekitar 3000'000 per tahun demikian pula frekuensi terjadinya kejadian luar biasa

    tampak meningkat dari 23 kali per tahun menjadi 1* +amun case fatality rate telah

    dapat diturunkan dari ,- menjadi 1,2-* .mur terbanyak menderita ampak adalah

    /12

    ransmisi ampak terjadi melalui udara, kontak langsung maupun melalui droplet dari

     penderita saat gejala yang ada minimal bahkan tidak bergejala* "enderita masih dapat

    menularkan penyakitnya mulai hari ke' setelah terpajan hingga hari setelah ruam

    munul* iasanya seseorang akan mendapat kekebalan seumur hidup bila telah sekali

    terinfeksi oleh ampak (ampengan, 1##)*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    2/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus

    yang umumnya menyerang anak* Campak memiliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3

    stadium yang masing'masing mempunyai iri khusus 4 (1) stadium masa tunas

     berlangsung kira'kira 10'12 hari, (2) stadium prodromal dengan gejala pilek dan batuk 

    yang meningkat dan ditemukan enantem pada mukosa pipi (berak !oplik), faring dan

     peradangan mukosa konjungtiva, dan (3) stadium akhir (konvalesens) dengan keluarnya

    ruam mulai dari belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan, dan kaki* uam

    timbul didahului dengan suhu badan yang meningkat, selanjutnya ruam menjadi

    menghitam, dan mengelupas*

    2.2 Epidei!l!gi

    Penyakit campak bersifat endemik di seluruh dunia, Pada tahun 2013,

    terjadi 145.700 kematian yang disebabkan leh campak di seluruh dunia

    !berkisar 400 kematian setiap hari atau 1" kematian setiap jam# sebagian

    besar kematian terjadi pada anak yang berumur kurang dari 5 tahun.2

    $erdasarkan lapran %ir&en PP'P( %ep)es *+ tahun 2014, masih terdapat

    banyak kasus campak di +ndnesia dengan jumlah kasus yang dilaprkan

    mencapai 12.222 kasus. rekuensi )($ yang terjadi adalah sebanyak 173

    kejadian dengan jumlah kasus sebanyak 2.104 kasus. rekuensi )($ jumlah

    kasus mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. -ebagian besar

    kasus campak menyerang anakanak usia pra seklah dan usia -%. -elama

    peride 4 tahun, kasus campak lebih banyak terjadi pada kelmpk umur 5/

    tahun !351 kasus# sedangkan pada kelmpk umur 1/4 tahun !333 kasus#.

    -ecara bilgik, campak mempunyi sifat adanya ruam yang jelas, tidak

    diperlukan hean perantara, tidak ada penularan melalui seerangga !ektr#,

    adanya siklus musiman dengan peride bebas penyakit, tidak ada penularan

  • 8/17/2019 Campak Iva

    3/23

    irus secara tetap, hanya memiliki satu sertipe irus dan adanya aksin

    campak yang efektif.

    5rafik 1* rend jumlah kasus ampak rutin, frekuensi !6

    ampak, jumlah kasus pada !6 ampak tahun 2011 sampai

    dengan 201*

    2." Eti!l!gi

    Campak adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh +% virus genus

     Morbillivirus, famili Paramyxoviridae* 7irus ini memiliki famili yang sama dengan virus

    gondongan (mumps), virus  parainfluenza, virus human metapneumovirus, dan S7

    ( Respiratory Syncytial Virus)*

    7irus ampak berukuran 100'20 nm dan mengandung untai +% tunggal

    sebagai intinya yang diselubungi oleh lapisan pelindung lipid* 7irus ampak memiliki 8

    struktur protein utama* "rotein 9 (hemagglutinin) yang berperan penting dalam

     perlekatan virus ke sel penderita* "rotein : ( fusion) yang meningkatkan penyebaran virus

    dari sel ke sel yang lain* "rotein ; (matrix) yang terdapat pada permukaan bagian dalam

    dari lapisan pelindung virus berperan penting dalam penyatuan virus*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    4/23

     pelindung lipid, maka virus mudah diinaktivasi oleh airan yang melarutkan lipid seperti

    eter dan kloroform* Selain itu, virus juga dapat diinaktivasi dengan suhu panas (3 0C),

    suhu dingin (/200C), sinar ultraviolet, kadar keasaman (p9) yang ekstrim (p9 / dan

    10)* 7irus mempunyai jangka =aktu hidup yang pendek ( short survival time) yaitu

    kurang dari 2 jam*

    Keta#anan $ir%s

    7irus ampak adalah organisme yang tidak memiliki daya tinggi* %pabila berada

    di luar tubuh manusia, keberadaannya tidak kekal* "ada temperatur kamar ia akan

    kehilangan 80- sifat infektivitasnya setelah 3' hari, pada suhu 30C =aktu paruh

    usianya 2 jam, sedangkan pada suhu 80C hanya satu jam* Sebaliknya virus ini mampu

     bertahan dalam keadaan dingin* "ada suhu '00C dengan media protein ia dapat hidup

    selama , tahun, sedangkan dalam lemari pendingin dengan suhu '80C, dapat hidup

    selama bulan, tetapi bila tanpa media protein, virus ini hanya mampu bertahan selama 2

    minggu, dan dapat dengan mudah dihanurkan oleh sinar ultraviolet*

    >leh karena selubungnya terdiri dari lemak maka virus ampak termasuk 

    mikroorganisme yang bersifat ether labile* "ada suhu kamar, virus ini akan mati dalam

    20- ether setlah 10 menit dan dalam 0- aseton setelah 30 menit* 7irus ampak juga

    sensitif terhadap 0,01- betapropiacetone  ? pada suhu 30C dalam 2 jam, ia akan

    kehilangan sifat inefektivitasnya namun tetap memiliki antigenitas penuh* Sedangkan

    dalam formalin 1 @ *000, virus ini menjadi tidak efektif setelah hari, tetapi tetap tidak 

    kehilangan antigenitasnya* "enambahan tripsin akan memperepat hilangnya proses

    antigenik*

    2.& pat!genesis

    "enularan sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah dapat

    menimbulkan infeksi pada seseorang* "enularan ampak terjadi seara droplet  memalui

    udara, sejak 1'2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai hari setelah timbul ruam*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    5/23

    mononuklear, kemudian menapai kelenjar getah bening regional*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    6/23

    abel 1* "atogenesis infeksi ampak 

    9ari "atogenesis yang terjadi

    0 7irus ampak dalam droplet terhirup dan melekat pada permukaan epitel nasofaring

    ataupun konjungtiva* &nfeksi terjadi di sel epitel dan virus bermultiplikasi*

    1 ' 2 &nfeksi menyebar ke jaringan limfatik regional

    2 ' 3 7iremia primer 

    3 ' 7irus bermultiplikasi di epitel saluran nafas dimana virus melekat pertama kali dan

     juga di sistem retikuloendotelial regional dan mengalami penyebaran*

    ' 7iremia sekunder  

    ' 11 imbul gejala infeksi di kulit dan saluran nafas

    11 ' 1 7irus terdapat di darah, saluran nafas, kulit dan organ'organ tubuh lain*1 ' 1 7iremia berkurang dan menghilang*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    7/23

  • 8/17/2019 Campak Iva

    8/23

    5ambar 1* "atogenesis dan patofisiologi ampak 

    2.' (e)ala Klinis

    Stadi% ink%*asi

    ;asa inkubasi ampak berlangsung kira'kira 10 hari ($ hingga 12 hari)* Aalaupun

     pada masa ini terjadi viremia dan reaksi imunologi yang ekstensif, penderita tidak 

    menampakkan gejala sakit*

    Stadi% pr!dr!al

    ;anifestasi klinis ampak biasanya baru mulai tampak pada stadium prodromal yang

     berlangsung selama 2 hingga hari* iasanya terdiri dari gejala klinik khas berupa batuk,

     pilek dan konjungtivitis, juga demam* &nflamasi konjungtiva dan fotofobia dapat menjadi

     petunjuk sebelum munulnya berak !oplik* 5aris melintang kemerahan yang terdapat

     pada konjungtuva dapat menjadi penunjang diagnosis pada stadium prodromal* 5aris

    tersebut akan menghilang bila seluruh bagian konjungtiva telah terkena radang

    !oplik spot yang merupakan tanda patognomonik untuk ampak munul pada hari

    ke'101 infeksi* !oplik spot adalah suatu bintik putih keabuan sebesar butiran pasir 

    dengan areola tipis ber=arna kemerahan dan biasanya bersifat hemoragik* ersering

    ditemukan pada mukosa bukal di depan gigi geraham ba=ah tetapi dapat juga ditemukan

     pada bagian lain dari rongga mulut seperti palatum, juga di bagian tengah bibir ba=ah

    dan karunkula lakrimalis* ;unul 1 ? 2 hari sebelum timbulnya ruam dan menghilang

    dengan epat yaitu sekitar 12'1$ jam kemudian* "ada akhir masa prodromal, dinding

     posterior faring biasanya menjadi hiperemis dan penderita akan mengeluhkan nyeri

    tenggorokkan*

    Stadi% er%psi

  • 8/17/2019 Campak Iva

    9/23

    "ada ampak yang tipikal, ruam akan munul sekitar hari ke'1 infeksi yaitu pada

    saat stadium erupsi* uam munul pada saat punak gejala gangguan pernafasan dan saat

    suhu berkisar 3#,DC* uam pertama kali munul sebagai makula yang tidak terlalu

    tampak jelas di lateral atas leher, belakang telinga, dan garis batas rambut* !emudian

    ruam menjadi makulopapular dan menyebar ke seluruh =ajah, leher, lengan atas dan dada

     bagian atas pada 2 jam pertama* !emudian ruam akan menjalar ke punggung, abdomen,

    seluruh tangan, paha dan terakhir kaki, yaitu sekitar hari ke'2 atau 3 munulnya ruam*

    Saat ruam munul di kaki, ruam pada =ajah akan menghilang diikuti oleh bagian tubuh

    lainnya sesuai dengan urutan munulnya*

    Saat a=al ruam munul akan tampak ber=arna kemerahan yang akan tampak 

    memutih dengan penekanan* Saat ruam mulai menghilang akan tampak ber=arnakeokelatan yang tidak memudar bila ditekan* Seiring dengan masa penyembuhan maka

    munullah deskuamasi keokelatan pada area konfluensi* eratnya penyakit berbanding

    lurus dengan gambaran ruam yang munul* "ada infeksi ampak yang berat, ruam dapat

    munul hingga menutupi seluruh bagian kulit, termasuk telapak tangan dan kaki* Aajah

     penderita juga menjadi bengkak sehingga sulit dikenali*

    5ambar 2* !arakter ampak 

  • 8/17/2019 Campak Iva

    10/23

    2.+ Diagn!sis

    .ntuk mendiagnosa penyakit ampak yaitu dengan 4

    %namnesis berupa demam, batuk, pilek, mata merah, ruam yang mulai timbul dari

     belakang telinga sampai ke seluruh tubuh*

    "emeriksaan fisis berupa suhu badan yang tinggi (3$0C), mata merah, ruam

    makulopapular* "emeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah* "ada penderita dapat ditemukan

    abnormalitas hasil darah berupa leukopenia dan limfositopenia* "emeriksaan

    immunoglobulin ; (&g;) ampak juga dapat membantu diagnosis dan biasanya

    sudah dapat terdeteksi sejak hari pertama dan ke'2 setelah timbulnya ruam*'  &g;

    ampak ini dapat tetap terdeteksi setidaknya sampai 1 bulan sesudah infeksi*,8

    "ada stadium prodromal dapat ditemukan sel raksasa berinti banyak dari apusan

    mukosa hidung* Serum antibodi dari virus ampak dapat dilihat dengan pemeriksaan

     Hemagglutination-inhibition (9&), complement fixation (C:), neutralization immune

     precipitation hemolysin inhibition E6&S%, serologi &g;'&g5, dan fluorescent antibody

    (:%)* "emeriksaan 9& dilakukan dengan menggunakan dua sampel yaitu serum akut pada

    masa prodromal dan serum sekunder pada ? 10 hari setelah pengambilan sampel serum

    akut* 9asil dikatakan positif bila terdapat peningkatan titer sebanyak F atau lebih* Serum

    &g; merupakan tes yang berguna pada saat munulnya ruam* Serum &g; akan menurun

    dalam =aktu sekitar # minggu, sedangkan serum &g5 akan menetap kadarnya seumur 

    hidup* "ungsi lumbal dilakukan bila terdapat penyulit enephalitis dan didapatkan

     peningkatan protein, peningkatan ringan jumlah limfosit sedangkan kadar glukosa

    normal*

    2., Diagn!sis Banding

    Campak harus dibedakan dengan beberapa penyakit yang juga bermanifestasi klinis berupa ruam

    makulopapular* 5ejala klinis klasik pada ampak adalah adanya stadium prodromal dengan

  • 8/17/2019 Campak Iva

    11/23

    demam yang disertai coryza, batuk, konjungtivitis dan penyebaran ruam makulopapular*,#

    "enyakit lain yang menimbulkan ruam yang sama antara lain adalah 4#

    ubella (Campak German) dengan gejala yang lebih ringan dan tanpa disertai batuk*

    oseola infantum dengan gejala batuk ringan dan demam yang mereda ketika ruam munul*

    "arvovirus ( fifth disease) dengan ruam makulopapular tanpa disertai stadium prodromal*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    12/23

    !omplikasi neurologis tidak jarang terjadi pada infeksi ampak* 5ejala enephalitis

     biasanya timbul pada stadium erupsi dan dalam $ hari setelah onset penyakit* iasanya

    gejala komplikasi neurologis dari infeksi ampak akan timbul pada stadium prodromal*

    anda dari enephalitis yang dapat munul adalah 4 kejang, letargi, koma, nyeri kepala,

    kelainan frekuensi nafas, t!itching   dan disorientasi*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    13/23

    g Laring!trak#eitis

    "enyulit ini sering munul dan kadang dapat sangat berat sehingga dibutuhkan

    tindakan trakeotomi*

    # Jant%ng

    ;iokarditis dan perikarditis dapat menjadi penyulit ampak* Aalaupun jantung seringkali

    terpengaruh efek dari infeksi ampak, jarang terlihat gejala kliniknya*

    i Black measles

    ;erupakan bentuk berat dan sering berakibat fatal dari infeksi ampak yang ditandai

    dengan ruam kulit konfluen yang bersifat hemoragik* "enderita menunjukkan gejala

    enephalitis atau enephalopati dan pneumonia* erjadi perdarahan ekstensif dari mulut,

    hidung dan usus*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    14/23

    "ada ampak dengan komplikasi berupa otitis media dan pneumonia bakterial dapat

    diberikan antibiotik* %pabila komplikasi yang timbul adalah berupa diare maka diatasi

    dehidrasi yang timbul sesuai dengan derajat dehidrasinya*

    %pabila terdapat penyulit, maka dilakukan pengobatan untuk mengatasi penyulit yang

    timbul, yaitu 4

    ronkopneumonia

    titis media

    Seringkali disebabkan oleh karena infeksi sekunder, sehingga perlu diberikan

    antibioti kotrimoksaBol'sulfametokBasol (;" mg@ kg@ hari dibagi dalam 2 dosis)* Ensefalopati

    "erlu reduksi jumlah pemberian airan hingga J kebutuhan untuk mrngurangi edema

    otak, disamping pemberian kortikosteroid* "erlu dilakukan koreksi elektrolit dan

    gangguan gas darah*

    2.5 Pen/ega#an

    Pencegahan terutama dengan melakukan imunisasi campak.

    +munisasi ampak di +ndnesia termasuk +munisasi dasar yang ajib

    diberikan terhadap anak usia bulan dengan ulangan saat anak berusia "

    tahun dan termasuk ke dalam prgram pengembangan imunisasi !PP+#.

  • 8/17/2019 Campak Iva

    15/23

    +munisasi campak dapat pula diberikan bersama umps dan *ubela !*#

    pada usia 1215 bulan. 6nak yang telah mendapat * tidak perlu mendapat

    imunisasi campak ulangan pada usia " tahun. Pencegahan dengan cara

    islasi penderita kurang bermakna karena transmisi telah terjadi sebelumpenyakit disadari dan didiagnsis sebagai campak.

    1* &munisasi aktif*

    &munisasi ampak a=al dapat diberikan pada usia 12'1 bulan tetapi mungkin

    diberikan lebih a=al pada daerah dimana penyakit terjadi (endemik)* &munisasi aktif 

    dilakukan dengan menggunakan strain Sh=arB dan ;oraten* 7aksin tersebut diberikan

    seara subutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    16/23

    &munisasi pasif dengan kumpulan serum orang de=asa, kumpulan serum

    konvalesens, globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma adalah efektif 

    untuk penegahan dan pelemahan ampak* Campak dapat diegah dengan menggunakan

    imunoglobulin serum dengan dosis 0,2 m6@kg diberikan seara intramuskuler dalam

    hari sesudah pemajanan tetapi lebih baik sesegera mungkin* "roteksi sempurna

    terindikasi untuk bayi, anak dengan penyakit kronis dan untuk kontak dibangsal rumah

    sakit anak*

    3* &solasi

    "enderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang terkena penyakit

    ampak dalam kurun =aktu 20'30 hari, demikian pula bagi penderita ampak untuk 

    diisolasi selama 20'30 hari guna menghindari penularan lingkungan sekitar*

    2.16 Pr!gn!sis

    Campak merupakan penyakit yang bersifat  self limited disease  namun sangat

    infeksius* ;ortalitas dan morbiditas meningkat pada penderita dengan faktor risiko tinggi

    yang mempengaruhi timbulnya komplikasi*

  • 8/17/2019 Campak Iva

    17/23

    % &&&

    6%">%+ !%S.S

    ".1 IDENTITAS PASIEN

     +ama pasien 4 %n*S

    .sia 4 tahun

    Genis kelamin 4 "erempuan

    %gama 4 &slam

    %lamat 4 Simpang umbio

    anggal masuk 4 ;aret 2018

    Aaktu masuk 4 "ukul 10*30 A&

    ".2 ANA3NESIS

    Kel%#an Utaa 7

  • 8/17/2019 Campak Iva

    18/23

    erak kemerahan munul setelah demam turun terutama bagian belakang telinga

    dan menyebar ke seluruh badan serta kedua tangan dan kaki*

     +afsu makan menurun sejak 3 hari yang lalu

    % dan %! biasa*

    8i9a-at Pen-akit Ke#ailan dan Kela#iran7

    "asien merupakan anak kedua di dalam keluarga yang lahir seara spontan (pervaginam)

    di tolong bidan* .sia kehamilan ukup bulan, pasien lahir langsung menangis, seluruh tubuh

    kemerahan* erat badan saat lahir 3000 gram dan panjang badan saat lahir # m*

    8i9a-at I%nisasi

    &munisasi dasar pasien tidak lengkap yaitu4

    C5 4 1F (1 bulan)

    9epatitis 4 1F (saat lahir)

  • 8/17/2019 Campak Iva

    19/23

    8i9a-at T%*%# Ke*ang

    "asien tidak mengalami gangguan ataupun keterlambatan dalam masa tumbuh kembang*

    umbuh kembang pasien sesuai dengan tumbuh kembang anak'anak sebayanya*

    Keadaan Lingk%ngan 8%a#7

    Sumber air 4 sumur  

    oilet 4 di dalam rumah (1 buah)

    "embuangan sampah 4 dibakar 

    8i9a-at 3akanan

    "enderita mendapat %S& ekslusif sampai umur 3 bulan, usia 3'8 bulan penderita mendapat

     bubur susu I %S&, usia 8'# bulan nasi tim I %S&, usia #'sekarang menu keluarga I Susu

    formula* "asien dalam sehari makan 2'3F dengan porsi sesuai dengan giBi seimbang dan

    selalu habis*

    2.& PE3E8IKSAAN :ISIK  

    1.  Kesan %%

    !eadaan .mum 4 Sakit sedang

    !esadaran 4 !ompos mentis (5CS 1)

    ekanan

  • 8/17/2019 Campak Iva

    20/23

    entuk normal, simetris, rambut tumbuh lebat, =arna hitam dan tidak mudah

    diabut, dan tidak ada trauma atau benjolan*

    3ata

    %lis mata hitam dan tersebar merata, edema palpebra ('@'), konjungtiva anemis

    ('@'), slera ikterik (I@I), pupil bulat isokor dengan diameter (3mm@3mm), danreflek ahaya (I@I)

    Telinga 

    entuk aurikula normal (I@I), liang telinga sempit (I@I), serumen (I@I), nyeri

    tekan tragus ('@'), airan@darah ('@') gendang telinga intak, fungsi pendengaran

     baik (I@I)

    Hid%ng

    entuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak hiperemis,

    tidak ada edema konka, tidak terdapat sekret pada kedua lubang hidung, dan

    epistaksis (')

    (igi dan %l%t

    ;ukosa bibir terlihat kuning, tidak ada sianosis dan tidak ada deviasi, lidah

    terlihat kuning, tidak ditemukan lidah kotor dan deviasi pada lidah, gigi geligi

    normal dan tidak ada karies, tidak ada gusi berdarah, pharing tidak hiperemis,

    uvula di tengah, dan tonsil 1'1

    Le#er

    idak tampak adanya luka maupun benjolan, tidak teraba adanya pembesaran

    kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid

    T#!rak 

    Par%;par%

    &nspeksi 4 entuk dada normal, tidak terlihat nafas tertinggal, tidak terlihat massa,

    dan tidak terlihat jejas

    "alpasi 4 Vocal tactil fremitus  simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, dan

    tidak ada krepitasi

    "erkusi 4 Sonor di semua lapang paru%uskultasi 4 7esikuler di semua lapang paru, ronki basah ('@'), ronki kering ('@'),

    =heeBing ('@')

  • 8/17/2019 Campak Iva

    21/23

    Jant%ng

    &nspeksi 4 &tus ordis tidak terlihat

    "alpasi 4 &tus ordis teraba di &CS linea midlaviula sinistra"erkusi 4

    %uskultasi 4 unyi jantung &'&& reguler murni, murmur ('@'), gallop ('@')

    A*d!en

    &nspeksi 4 Supel, turgor baik, dinding abdomen simetris, tidak terlihat penonjolan

    massa ataupun adanya luka*

    %uskultasi 4 ising .sus F@menit

    "alpasi 4 9epar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium(I)

    "erkusi 4 impani

    P%ngg%ng 4 ampak normal, tidak terlihat kelainan bentuk tulang elakang

    An!genital 4 idak dilakukan pemeriksaan

    E

  • 8/17/2019 Campak Iva

    22/23

    !ekeruhan 4 %gak keruh

    Kiia9i 3ikr!sk!pik  

    "rotein 4 negatif 6eukosit 4 2'@6"5lukosa 4 negatif Eritrosit 4 0'3@6"

    .robilinogen 4 positif Sel epitel 4 1'@6"

    ilirubin 4 I3 Silinder 4 idak ada +itrit 4 negatif akteri 4 miroous

    !eton 4 negatif !ristal urine 4 %morf (I)

    6eukosit 4 I1ndansetron 3 F 2 mg i*v

  • 8/17/2019 Campak Iva

    23/23

    '  anitidine 2 F 2 mg i*v

    '  Curuma syrup 3 F 1 th p*o

    2*   +on'medikamentosa

    &stirahat total (tirah baring), mobilisasi pelan'pelan dimulai jika keluhan atau gejala

     berkurang dan fungsi hati mulai membaik*

    K.  P8(NSIS

    %d vitam 4 dubia ad bonam

    %d fungsionam 4 dubia ad bonam

    %d sanationam 4 bonam