Penyakit Campak

54
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika Serikat. Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur dibawah lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya.Imunisasi yang tepat pada Waktunya dan penanganan sendiri yaqng mungkin mengurangi komplikasinya sendiri. 1.2 Rumusan Masalah 1.apa pengertian campak? 2. bagaimana riwayat alamiah dari penyakit campak? 3. bagaimana etiologi, epidemiologi, patofisiologi dan gejala klinis penyakit campak? 4. Bagaimana pencegahan penyakit campak? 1

description

re

Transcript of Penyakit Campak

Page 1: Penyakit Campak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun

adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini

menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden

terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada

negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika

Serikat.

Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi

dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur

dibawah lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa menyerang semua umur. Campak

telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam

penanganannya.Imunisasi yang tepat pada Waktunya dan penanganan sendiri yaqng

mungkin mengurangi komplikasinya sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1.apa pengertian campak?

2. bagaimana riwayat alamiah dari penyakit campak?

3. bagaimana etiologi, epidemiologi, patofisiologi dan gejala klinis penyakit campak?

4. Bagaimana pencegahan penyakit campak?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian campak

2. Untuk mengetahui etiologi, epidemiologi dan patofisiologi dari penyakit campak

3. Untuk mengetahui riwayat alamiah dari penyakit campak

4. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit campak

1

Page 2: Penyakit Campak

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian

Penyakit campak atau juga disebut morbili adalah penyakit pada waktu yang

lampau dianggap penyakit anak biasa saja bahkan dikatakan lebih baik anak

mendapatkannya ketika masih anak-anak daripada sudah dewasa. Tetapi sekarang

termasuk penyakit yang harus dicegah karena tidak jarang menimbulkan kematian yang

disebabkan komplikasinya. (Soedarto, 2005) Morbili adalah penyakit anak menular yang

lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak

ringan ataudemam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (Ilmu Kesehatan Anak vol

2, Nelson, EGC, 2000)

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus campak(Family

paramyxovirus) yang sering menyerang anak-anak dan bisa menular melalui droplet.

bertahun-tahun kejadian penyakit campak pada anak-anak balita

Campak di Indonesia

Program Pencegahan dan pemberantasan Campak di Indonesia pada saat ini berada

padatahap reduksi dengan pengendalian dan pencegahan KLB. Hasil pemeriksaan

sampledarah dan urine penderita campak pada saat KLB menunjukkan Igm positip sekitar

70% – 100%. Insidens rate semua kelompok umur dari laporan rutin Puskesmas dan

RumahSakit selama tahun 1992 – 1998 cenderung menurun, terutama terjadi penurunan

yangtajam pada kelompok umur = 90%) dan merata disetiap desa masih merupakan

strategiampuh saat ini untuk mencapai reduksi campak di Indonesia pada tahun 2000. CFR

campak dari Rumah Sakit maupun dari hasil penyelidikan KLB selama tahun 1997 – 1999

cenderung meningkat, kemungkinan hal ini terjadi berkaitan dengan dampak kiris pangan

dan gizi, namun masih perlu dikaji secara mendalam dan komprehensive.

Sidang WHO tahun 1988, menetapkan kesepakatan global untuk membasmi polio

atauEradikasi Polio (Rapo), Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) dan Reduksi Campak

(RECAM) pada tahun 2000. Beberapa negara seperti Amerika, Australia dan

beberapanegara lainnya telah memasuki tahap eliminasi campak. Pada sidang

2

Page 3: Penyakit Campak

CDC/PAHO/WHOntahun 1996 menyimpulkan bahwa campak dimungkinkan untuk

dieradikasi, karena satu-satunya pejamu (host) atau reservoir campak hanya pada manusia

dan adanya vaksindengan potensi yang cukup tinggi dengan effikasi vanksin 85%.

Diperkirakan eradikasiakan dapat dicapai 10 – 15 tahun setelah eliminasi.Program

imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982 dan masuk dalam pengembangan

program imunisasi. Pada tahun 1991,

Indonesia dinyatakan telah mencapai UCI secara nasional. Dengan keberhasilan

Indonesia mencapai UCI tersebu tmemberikan dampak positip terhadap kecenderungan

penurunan insidens campak,khususnya pada Balita dari 20.08/10.000 – 3,4/10.000 selama

tahun 1992 – 1997(ajustment data rutin SST). Walaupun imunisasi campak telah mencapai

UCI namundibeberapa daerah masih terjadi KLB campak, terutama di daerah dengan

cakupanimunisasi rendah atau daerah kantong.

Campak ialah penyakit infeksi virus akut, yang bisa menular dan ditandai dengan

3 stadium :

1. Stadium kataral Di tandai dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal

dan faring, demam ringansampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk.

2. S t a d iu m e ru ps i Ditandai dengan ruam makuler yang muncul berturut-

turut pada leher dan muka, tubuh,lengan dan kaki dan disertai oleh demam

tinggi.

3. Stadium konvalesensiDitandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya

ruam, dan terjadi hiperpigmentasi

2.1.2 Riwayat Alamiah Penyakit Campak

a. Tahap Prepatogenesis

Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada

dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit (stage of

suseptibility). Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksiantara

penjamu dengan bibit penyakit

Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh,dalam arti bibit penyakit masih ada

diluar tubuh pejamu dimana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap

menyerang peniamu. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya

3

Page 4: Penyakit Campak

tahan tubuh penjamu masih kuat. Namun begitu penjamunva ‘lengah’ ataupun memang

bibit penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang kurang

menguntungkan pejamu, maka keadaan segera dapat berubah. Penyakit akan melanjutkan

perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap patogenesis.

b. Tahap patogenesis

Pada tahap patogenesis ini meliputi 3 tahapan

1. Tahap Inkubasi Masa inkubasi dari penyakit campak adalah 10-20 hari. Pada tahap

ini individu masih belum merasakan bahwa dirinya sakit

2. Tahap dini

Mulai timbulnya gejala dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa

Panas badan

Nyeri tenggorokkan

Hidung meler(coryza)

Conjungtivitis

Batuk

Bercak

3. Tahap lanjut

Munculnya ruam-ruam kulit yang berwarna merah bata dari mulai kecil-kecil dan

jarang kemudian menjadi banyak dan menyatu seperti pulau-pulau. Ruam umumnya

muncul pertama dari daerah wajah dan tengkuk, dan segera menjalar menuju dada,

punggung, perut serta terakhir kaki-tangan. Pada saat ruam inimuncul, panas si anak

mencapai puncaknya (bisa mencapai 40 derajad Celsius),ingus semakin banyak, hidung

semakin mampat, tenggorok semakin sakit danbatuk-batuk kering dan juga disertai mata

merah.

4

Page 5: Penyakit Campak

c. Pasca patogenesis

1. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh menjadi pulih, sehat

kembali.

2. Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada,

tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas gangguan yang permanen

berupa cacat.

3. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali, namun penyakit masih tetap ada

dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.

4. Penyakit tetap berlangsung secara kronik

5. Dan berakhir dengan kematian

2.1.3 Etiologi, Epidemiologi, Patofisiologi dan Gejala Klinis Penyakit Campak

A.Et i o log i

Campak disebabkan oleh virus RNA dari famili paramixoviridae,

genus Morbillivirus.Selama masa prodormal dan selama waktu singkat sesudah ruam

tampak, virusd i t emu kan da l am sek re s i na so fa r i ng , da r ah dan u r i n . V i ru s

dap a t ak t i f s eku rang - kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.

Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia atau

jaringan ginjal kerarhesus. Perubahan sitopatik, tampak dalam 5-10 hari, terdiri dari sel

raksasa multinukleusdengan inklusi intranuklear. Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi

bila ruam muncul.Penyebaran virus maksimal adalah melalui percikan ludah

(droplet) dari mulut selamamasa prodormal (stadium kataral).

Penularan terhadap penderita rentan sering terjadi sebelum diagnosis kasus

aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi menular pada hari ke 9-10 sesudah pemajanan,

pada beberapa keadaan dapat menularkan hari ke 7. Tindakan pencegahan

dengan melakukan isolasi terutama di rumah sakit atau institusi lain, harus

dipertahankan dari hari ke 7 sesudah pemajanan sampai hari ke 5 sesudah ruam muncul.

Virus ini tidak memiliki hidup yang lama kiranya 2 jam virus tersebut mati.

5

Page 6: Penyakit Campak

2.1.5 Manifestasi Klinis Campak

Demam timbul secara bertahap dan akan meningkat pada hari ke 6 dan ke 7

munculnya ruam dan itu merupakan puncaknya. Dan mulanya ada penurunan suhu tubuh

dan lama kemudian akan menigkat suhu tubuh sampai 40oC. Dan gejala lainya batuk,

pilek, mata merah.

216.Diagnosis

Diagnosis dibuat dari gambaran klinis, selama stadium prodormal, sel

raksasamultinuklear dapat ditemukan pada apusan mukosa hidung. Virus dapat diisolasi

padabiakan jaringan. Angka leukosit cenderung rendah dengan limfositosis relatif.

Pungsilumbal pada penderita dengan ensefalitis campak biasanya menunjukkan

kenaikanprotein dan sedikit kenaikan limfosit. Kadar glukosa normal. Bercak koplik dan

hiperpigmentasi adalah patognomonis untuk rubeola/campak.

217.Komplikasi

Pada penyakit campak terdapat resistensi umum yang menurun sehingga dapat terjadi

alergi (uji tuberkulin yang semula positif berubah menjadi negatif). Keadaan

inimenyebabkan mudahnya terjadi komplikasi sekunder seperti:a.

BronkopnemoniaBronkopneumonia dapat disebabkan oleh virus campak atau oleh

pneumococcus,streptococcus, staphylococcus. Bronkopneumonia ini dapat

menyebabkankematian bayi yang masih muda, anak dengan malnutrisi energi protein,

penderitapenyakit menahun seperti tuberkulosis, leukemia dan lain-lain. Oleh karena

itupada keadaan tertentu perlu dilakukan pencegahan.b. Komplikasi neurologisKompilkasi

neurologis pada morbili seperti hemiplegi, paraplegi, afasia,gangguan mental, neuritis

6

Page 7: Penyakit Campak

optica dan ensefalitis.c. Encephalitis morbili akutEncephalitis morbili akut ini timbul pada

stadium eksantem, angka kematianrendah. Angka kejadian ensefalitis setelah infeksi

morbili ialah 1:1000 kasus,sedangkan ensefalitis setelah vaksinasi dengan virus morbili

hidup adalah 1,16tiap 1.000.000 dosis.

218 .Cara pencegahan penyakit campak

Imunisasi aktif.

Imunisasi campak awal dapat diberikan pada usia 12-15 bulan tetapi mungkin

diberikan lebih awal pada daerah dimana penyakit terjadi (endemik). Imunisasi aktif

dilakukan dengan menggunakan strain Schwarz dan Moraten. Vaksin tersebutdiberikan

secara subcutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama.

Dianjurkan untuk memberikan vaksin morbili tersebut pada anak berumur 10 -15

bulan karena sebelum umur 10 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi

secara baik karena masih ada antibodi dari ibu.

Akan tetapi dianjurkan pula agar anak yang tinggal di daerah endemis morbili dan

terdapat banyak tuberkulosis diberikan vaksinasi pada umur 6 bulan dan revaksinasi pada

umur 15 bulan. DiIndonesia saat ini masih dianjurkan memberikan vaksin morbili pada

anak berumur 9bulan ke atas.Vaksin morbili tersebut dapat diberikan pada orang yang

alergi terhadap telur. Hanya saja pemberian vaksin sebaiknya ditunda sampai 2 minggu

sembuh. Vaksin ini juga dapat diberikan pada penderita tuberkulosis aktif yang sedang

mendapat tuberkulosita.

Akan tetapi vaksin ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil, anak dengan

tuberkulosis yang tidak diobati, penderita leukemia dan anak yang sedang mendapat

pengobatan imunosupresif.

Imunisasi pasif.

Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa, kumpulan serum

konvalesens, globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma adalah

efektif untuk pencegahan dan pelemahan campak. Campak dapat dicegah

dengan menggunakan imunoglobulin serum dengan dosis 0,25 mL/kg diberikan secara

intramuskuler dalam5 hari sesudah pemajanan tetapi lebih baik sesegera

7

Page 8: Penyakit Campak

mungkin. Proteksi sempurnat e r i nd ika s i un t uk bay i , ana k deng an peny ak i t

k ron i s dan un tuk kon t ak d ib angsa l r umah sak i t anak .

2.2 Tinjauan Teoritis Keperawatan

2.2.1. Pengkajian

1.    Riwayat keperawatan : riwayat iminusasi, kontak dengan orang yang terinfeksi.

2.     Pada pengkajian anak dengan campak dapat ditemukan adanya tanda-tanda:

1. Demam

2. Nyeri tenggorokan

3. Nafsu makan menurun

4. Adanya bercak putih kelabu

5. Kelemahan pada ekstremitas

6. Batuk

7. Konjungtivitis

8. Eritema pada banan belakang telinga, leher dan bagian belakang

9.  Lemah, lesu

10.  Apabila terjadi komplikasi pada telinga dapat ditemukan adanya serumen atau

cairan yang keluar dari telinga.

11. Apabila pada bronkhus dapat menyebabkan bronkhopneumonia, terjadi masalah

pernafasan

2.2.2 diagnosa Keperawatan

1.  Resiko infeksi berhubungan dengan organisme purulen

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan

3.  Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan imunitas

8

Page 9: Penyakit Campak

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan dalam memasukkan, mencerna, dan mengabsorpsi makanan

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan.

6. Nyeri akut berhubungan dengan keterbatasan agen injury.

2.23 Intervensi

    Dx I

Tujuan     : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan infeksi tidak ada.

Kriteria Hasil :

Pasien tidak mengalami infeksi

Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

Leukosit menjadi normal

Intervensi    :

1. Cuci tangan sesudah dan sebelum tindakan

2. Pastikan tempat sekitar bersih

3. Batasi pengunjung bila perlu

4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung

meninggalkan pasien.

5. Tingkatkan intake nutrisi

6. Berikan antibiotik bila perlu

Dx II

Tujuan    : Setalah dilakukan tindakan keperawatan selalah keperawatan diharapkan

jalan nafas efektif.

Kriteria Hasil    :

Menunjukkan jalan nafas yang paten

Intervensi    :

1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

2. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alai jalan nafas buatan

3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu

9

Page 10: Penyakit Campak

4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

5. Monitor status respirasi dan O2.

Dx III

Tujuan :    Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan kerusakan integritas kulit tidak terjadi.

Kriteria Hasil    :   

1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur,

hidrasi, pigmentasi.

2. Tidak ada luka, atau lesi pada kulit Perfusi jaringan baik

Intervensi    :  

1. Anjurkan pasien untak menggunakan pakaian yang longgar.

2.   Hindari kerutan pada tempat tidur

3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

4. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap 2 jam sekali

5. Monitor kulit adanya kemerahan

6. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

7. Monitor status nutrisi pasien

  Dx IV

Tujuan    :    Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan nutrisi pasien terpenuhi.

Kriteria Hasil    :   

a.   Adanya penigkatan berat badan sesuai dengan tujuan

b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

Intervensi    :

1.  Kaji adanya alergi makanan

2.  Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien.

3.  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake protein, Fe, dan vitamin C

4. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Dx V

10

Page 11: Penyakit Campak

Tujuan    :   Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit campak

Kriteria Hasil  :

Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis

dan program pengobatan.

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim

kesehatan lainnya.

Intervensi :    

a.   Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan cara yang benar.

b.   Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat

c.   Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat

d.   Hindarkan harapan yang kosong

e.   Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

f.   Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi

perawatan kesehatan dengan cara yang tepat.

Dx VI

Tujuan    :   Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan nyeri dapat teratasi/hilang.

Kriteria Hasil     :

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik

nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

Intervensi    :

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,

kuensi, kualitas dan faktor predisposisi.

1. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

2. Ajarkan teatang teknik nonfamakologi

11

Page 12: Penyakit Campak

3. Kaji tipe dan untuk menentukan intervensi

4. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

5. Tingkatkan istirahat

2.24 EVALUASI

1.  Dx I

Kriteria Hasil   

a.    Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi       

c.    Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi   

d.    Jumlah leukosit dalam batas normal   

2.    Dx II

Kriteria Hasil   

a.    Menunjukkan jalan nafas yang paten

3.    Dx III

Kriteria Hasil

1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi,

pigmentasi.

2. Tidak ada luka, atau lesi pada kulit Perfusi jaringan baik

4.    Dx IV

Kriteria Hasil   

a.    Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan   

b.    Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan   

c.    Mampu mengidentifikasikan kebutuhan nutrisi   

d.    Tidak ada tanda-tanda malnutrisi   

e.    Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti.   

5.    Dx V

Kriteria Hasil   

a.    Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan

program pengobatan.   

b.    Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar    

c.    Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang pasien dan keluarga

dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.   

Dx VI

12

Page 13: Penyakit Campak

Kriteria Hasil

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik

nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

13

Page 14: Penyakit Campak

BAB III

TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN

1. Biodata

I. BIODATA

A. Identitas Pasien

Nama : Lady Gaga

Umur : 2 tahun

Status Kesehatan : sakit

Agama : Kristen

Pendidikan : -

Pekerjaan : -

Alamat : Jln. Sweety girl

No. Register : SM/03112922/5c

Ruang/kamar : Ruang Terang L.t 10 di L.A

Golongan Darah : -

Tanggal Masuk : 07 agustus 2012

Tanggal Pengkajian : 07 agustus 2012

Diagnosa Medis : Campak

B. Penanggung Jawab Pasien / Keluarga Terdekat :

Nama : Ny. Lola

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Hubungan dgn pasien : Ibu

Alamat : Jln. Amal Luhur no.31

C. Keluhan Utama : Keluhan Kemerahan pada kulit khususnya didaerah

punggung dan tumit kaki, ada luka terbuka pada daerah bokong,demam,pilek dan

batuk

14

Page 15: Penyakit Campak

II. RESUME

Pada tanggal 07 agustus 2012 Seorang anak perempuan bernama LADY GAGA

beru umur 2 Tahun datang ke R.S Pray’s di Medan dibawa keluarganya(Ibu) .Dan ibunya

mengatakan sang anak  demam sejak 3 hari yang lalu dan mendadak tinggi, Anak juga

mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari, muntah terutama sehabis minum susu.

Muntahan yang keluar berupa air yang bercampur susu. Diseluruh

tubuh anak muncul bintik-bintik merah, ruam-ruam merah, mata merah yang terlihat sejak

sang anak bangun . Anak juga mengalami batuk yang terdengar bunyi grok-grok, dan

pilek,

Kesan umum pasien tampak rewel. Pada pemeriksaan fisik pasien, Suhu badan

meningkat (40OC), dan adanya lesi, sang ibu sering bertanya dan apa yang harus ia

lakukan ,dan ibu mengatakan dia hanya tamat SD. dan ibu tampak gelisah dengan

penyakit Lady Gaga, anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari.

Kata ibu pasien Berat badan anak 20 kg dan setelah di lakukan penimbangan

badan lady gaga menjadi 16 kg, dan nafsu makan turun dari 1 piring menjadi setengah

piring habis ,badan tampak kurus, mata cekung, Pemeriksaan leukosit 11.000 yang

sebelumya 10.000

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Faktor Pencetus : Diabetes Melitus dan Stroke

2. Lamanya keluhan : 1 minggu 4 hari

3. Timbulnya keluhan : bertahap

4. Bagaimana yg dirasakan : gatal, demam , muntah

5. Bagaimana yg dilihat : terbentuknya luka/lesi terbuka dan bernanah

6. Faktor yang memperberat : sulit mengungkapkan keluhan nya

7. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya sendiri : memberi minum air kelapa,

kompres

8. Upaya yang dilakukan oleh orang lain : segera memberitahukan ke

dokter(membawa ke pelayanan kesehatan terdekat)

15

Page 16: Penyakit Campak

9. Pola nutrisi

- Diet : rendah lemak dan karbohidrat

- Pola Diet : NB1

- Nafsu makan : Tetap/ sedang

- Mual : +

- Muntah : +

- Frekuensi makan : 1/2 porsi habis(bubur)

- Jumlah makanan dan minuman : 100ml

- Berat Badan : 18kg kg

- Tinggi Badan : 50 cm

D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu:

1. Penyakit yang pernah dialami

a. Masa kanak-kanak : tidak ada

b. Riwayat kecelakaan : tidak ada

c. Pernah dirawat : -

d. Pernah Operasi : -

2. Riwayat Alergi

a. Tipe alergi : seafood

b. Reaksi : gatal, kemerahan

c. Tindakan : tidak ada

3. Kebiasaan : berbaring dalam jangka waktu lama

4. Imunisasi : -

E. Riwayat Kesehatan Keluarga :

1. Orang tua : pernah mengalami campak

2. Saudara kandung : demam serta muntah

3. Penyakit keturunan yang ada : -

4. Anggota keluarga yang meninggal: -

16

Page 17: Penyakit Campak

5. Gambar Genogram

penderita

Keterangan

F. Pola Kebiasaan sehari-hari :

1. Biologi

NO POLA SEBELUM

MASUK RS

SESUDAH

MASUK RS

1. Nutrisi :

a. Pola makanan

b. Makanan yang disukai

c. Diet

d. Nafsu makan

e. Lain-lain

2-3 kali/hari

Ayam campur

bubur blender

rendah

suka minum ASI

dari pada Susu

formuala

2-3 kali/hari

ikan,sayur

rendah

turun

17

Laki-laki perempuan

Page 18: Penyakit Campak

2. Minum :

a. Pola minum

b. Jenis minuman

c. Banyaknya

d. Minuman yang disukai

6-8 gelas/hari

Air putih

1500-2000cc

Air putih dan teh

manis

5-6 gelas/hari

Air putih

1000-1500 cc

Air putih

3. Pola istirahat / tidur :

a. Waktu tidur

- Siang

- Malam

b. Lama tidur

c. Kebiasaan tidur malam

d. Kebiasaan tidur siang

e. Kesulitan tidur

f. Cara mengatasi

Tidak menentu

Nyenyak

8 jam/hari

Tidak ada

2 jam/hari

Tidak ada

-

Tidak menentu

Tidak Nyenyak

5 jam/hari

Tidak ada

Tidak ada

Gatal,

demam,muntah

4. Pola Eliminasi Fekal / BAB :

a. Frekuensi

b. Konsistensi

c. Warna

d. Waktu (pagi, siang, malam)

1-2 x/hari

Keras(normal)

Kuning

Pagi ,siang, (tidak

teratur)

1 x/2hari

Normal

Kuning

pagi

5. Pola Eliminasi Urin / BAK :

a. Frekuensi

b. Banyaknya / Jumlah

c. Kejernihannya / Warna

d. Bau

e. Kelainan

5-6 x/hari

1500cc

Kuning jernih

Amoniak

Tidak ada

7- 8x/hari

1500 cc

Kuning

amoniak

Tidak ada

18

Page 19: Penyakit Campak

6. Pola Aktivitas :

a. Bekerja di

b. Jarak tempat kerja dari rumah

c. Kendaraan yang dipakai

d. Jumlah jam kerja / hari

-

-

-

-

-

-

-

-

7. Kebersihan Diri / Personal

Higiene :

a. Kebiasaan mandi

b. Menggosok gigi

c. Mencuci rambut

d. Memotong kuku

2 x/ hari

2 x/hari

1 x/hari

1 x/minggu

1 x / hari

1 x/hari

1 x/hari

1 x/minggu

8. Pola Rekreasi / Aktivitas

a. Tempat hiburan / liburan

b. Jenis Olah raga

c. Frekuensi olahraga

d. Jenis Pekerjaan

e. Jumlah jam kerja

-

Spa balon

-

-

-

G. RIWAYAT LINGKUNGAN

a. Kebersihan lingkungan rumah : bersih

b. Bahaya : adanya jembatan di samping rumah

c. Polusi lingkungan rumah : ada, lalu lalang kendaraan

H. RIWAYAT / KEADAAN PSIKOLOGIS / SOSIAL / SPIRITUAL

1. Bahasa yang digunakan : Indonesia

2. Persepsi terhadap penyakit : cepat sembuh harapan dari keluarga

3. Pola pikir dan persepsi kesulitan yang dialami : alergi yang sangat sulit

sembuh

4. Pola koping :

a. Harga diri : Ladi gaga hanya bias nangis dan rewel

b. Ideal diri : terganggu rasa nyaman

c. Gambaran diri : Pasien tampak tidak nyaman

5. Suasana hati : menangis dan rewel

19

Page 20: Penyakit Campak

6. Kegemaran : -

7. Daya adaptasi : orang yang telah ia kenal suara cepat

akrab

8. Hubungan / komunikasi :

a. Bicara : -

b. Tempat tinggal : bersahabat

c. Kehidupan keluarga : sederhana

d. Keuangan : mencukupi

9. Pertahanan koping :

a. Pengambilan keputusan :

b. Yang disukai tentang diri sendiri : -

c. Yang ingin diubah dalam kehidupan : -

d. Yang dilakukan bila stress :-

10. Yang dilakukan perawat agar pasien merasa nyaman: memberi posisi yang

nyaman Sistem nilai kepercayaan :

a. Siapa atau apa sumber kekuatan : Tuhan dan keluarga terdekat

b. Kepercayaan : kristen

c. Kegiatan agama yang dilakukan selama di RS : renungan malam

11. Tingkat dan Tugas Perkembangan :

Usia (tahun) Tugas perkembangan

2 tahun -

I. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda vital (tanggal : 2 april 2012)

a. Keadaan umum : normal

b. Tingkat kesadaran : Compos Mentis

c. Suhu / Temp : 40˚c

d. Tekanan darah /TD : 130/80 mm/Hg

e. Denyut nadi / Pols : 90 x/menit

f. Pernapasan / RR : 20 x/menit

2. Head to toe dan pengkajian system

a. Kepala & Rambut & Wajah

20

Page 21: Penyakit Campak

- Bentuk kepala : normal, simetris antara kanan dan kiri

- Ukuran : lonjong

- Posisi : simetris

- Warnarambut : hitam dan sebagian beruban

- Bentuk rambut : keriting

- Kebersihan kulit kepala: bersih

- Warna : cokelat

- Struktur wajah : oval

b. Mata

- Bentuk : bulat, simetris kanan kiri

- Sklera : putih

- Konjungtiva : merah

- Pupil : isokor, reaksi :miosis

- Fungsi penglihatan : normal/jelas

- Retina : normal

c. Hidung / Penciuman

- Bentuk : simetris

- Peradangan : tidak ada

- Perdarahan : tidak ada

- Cairan : tidak ada sekret

- Fungsi penciuman : baik/normal

- Lubang hidung : kanan kiri normal

- Polip : tidak ada

- Sinusitis : tidak ada

- Pernah mengalami flu : pernah

d. Telinga / Pendengaran

- Bentuk : simetris sejajar dengan mata

- Peradangan : tidak ada

- Pendarahan : tidak ada

- Cairan : tidak ada serumen pada lubang telinga

- Fungsi pendengaran : baik/normal

- Alat bantu pendengaran : tidak ada

e. Rongga Mulut dan faring

21

Page 22: Penyakit Campak

- Keadaan Bibir : normal/merah muda

- Mukosa gigi : baik

- Keadaan gusi dan gigi : baik

- Kesulitan menelan : tidak ada

- Alat bantu bicara : tidak ada

- Gigi : adanya plak

- Tonsil / faring : normal

- Peradangan : tidak ada

- Perdarahan : tidak ada

- Laring : normal

- Peradangan : normal

- Fungsi pengecapan : normal

f. Leher

- Kelenjar getah bening : normal

- Kelenjar tiroid : normal

- Vena Jugularis : normal

- Kekakuan : di daerah lengan kiri

g. Thorax

- Bentuk rongga : simetris

- Bunyi nafas : ronkhi kering

- Irama pernapasan : irregular 28 x/menit

- Bunyi jantung : S1 dan S2

- Nyeri dada : tidak ada

h. Abdomen

- Bentuk : perut datar, simetris

- Turgor kulit : jelek

- Massa / cairan : kembung

- Hepar : normal

- Ginjal : normal

- Bising usus : peristaltic usus (setiap 20 detik sekali)

i. Perineum / Genetalia

- Kebersihan perineum : bersih

- Perdarahan : tidak ada

22

Page 23: Penyakit Campak

- Peradangan : tidak ada

- Haemoroid : normal

- Alat genetalia : vagina

j. Sirkulasi

- Suara jantung : resonans

- Suara jantung tambahan : S1 dan S2

- Palpitasi : normal

- Perubahan warna kulit, kuku, bibir : kulit kemerahan

- Edema jaringan : sekitar luka garukan

- Tekanan Darah : 140/90 mm/Hg

- Nadi : > 80x/ i

k. Neurologis

- Memori saat ini : tidak Normal

- Memori yang lalu : Normal

- Keluhan pusing : ya

- Lama tidur : 4-5 jam/hari karena sering terbangun

- Gangguan tidur : nyeri pada area bokong dan punggung

- Genggaman tangan kana/kiri : kaku karena luka garukan pada tangan

kanan

l. Muskuloskletal

- Pergerakan extremitas : lambat

- Kekuatan otot : gradasi 4 kekuatan 60%

- Fraktur : tidak ada

- Kelainan tulang belakang : tidak ada

- Traksi / spalk / gips : tidak ada

m. Pencernaan

- Mulut : bersih

- Tenggorokan : normal

- Abdomen : kembung

- Nafsu makan : sedang

- Porsi makan : 1 porsi habis

23

Page 24: Penyakit Campak

n. Eliminasi

- Pola BAB : 1 x/hari

- Konstipasi : ya

- Diare : tidak ada

- Riwayat perdarahan : tidak ada

- Pola BAK : 7 -10 kali/hari

- Jumlah urin : 350cc

- Inkontinensia : tidak ada

- Karakter urin : kuning

- Hematuria : tidak ada

- Peradangan : tidak ada

- Nyeri / rasa terbakar / kesulitan BAK : tidak ada

o. Integumen

- Turgor kulit : jelek

- Tekstur kulit : keriput

- Kelembapan : kering

- Lesi : ada

- Jaringan parut : ada

- Suhu : 40oc

- Edema : ada

J. DATA PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. laboratorium

NoHari/Tanggal Jenis

Pemeriksaan

Ketegori

Normal

Hasil

Pemeriksaan

12 April 2012

Leukosit 10.000 > 10.000

24

Page 25: Penyakit Campak

BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

Contoh Kasus

Pada tanggal 07 agustus 2012 Seorang anak perempuan bernama LADY GAGA beru

umur 2 Tahun datang ke R.S Pray’s di Medan dibawa keluarganya(Ibu) . Dan ibunya

mengatakan sang anak  demam sejak 3 hari yang lalu dan mendadak tinggi, Anak juga

mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari, muntah terutama sehabis minum susu.

Muntahan yang keluar berupa air yang bercampur susu. Diseluruh tubuh anak muncul

bintik-bintik merah, ruam-ruam merah, mata merah yang terlihat sejak sang anak

bangun . Anak juga mengalami batuk yang terdengar bunyi grok-grok, dan pilek,

 Kesan umum pasien tampak rewel. Pada pemeriksaan fisik pasien, Suhu badan

meningkat (40OC), dan adanya lesi, sang ibu sering bertanya dan apa yang harus ia lakukan ,dan

ibu mengatakan dia hanya tamat SD. dan ibu tampak gelisah dengan penyakit Lady Gaga, anak

baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari.

Kata ibu pasien Berat badan anak 20 kg dan setelah di lakukan penimbangan badan lady

gaga menjadi 16 kg, dan nafsu makan turun dari 1 piring menjadi setengah piring habis ,badan

tampak kurus, mata cekung, Pemeriksaan leukosit 11.000 yang sebelumya 10.000

Klasifikasi Data

Kata ibu pasien

1. Demam sejak 3 hari yang lalu yang dirasakan mendadak tinggi.

2. Muntah terutama sehabis minum susu, muntahan yang keluar beruapa cairan ASI ,

3. Munculah bintik dan ruam pada seluruh tubuh ,

4. Anak juga mengalami batuk yang terdengar bunyi grok-grok,

25

Page 26: Penyakit Campak

5. Pilek,

6. Mata merah

7. Sang anak, 3 hari yang lalu tidak nafsu makan

8. Anak juga mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari,

9. Ibu sering bertanya tentang penyakit anaknya dan apa yang harus ia lakukan

10. Anak juga rewel

11. Sebelumnya timbangan anaknya 20kg

12. Hanya tamat SD

D.O

Pasien tampak

Pasien tampak rewel

Batuk ,

Temp:40oC

Muntah

Tampak bintik pada seluruh tubuh,

Anoreksia

Mata cekung

Kurus,

Berdasarkan hasil Lab leukositnya meningkat: > 11.000rb

26

Page 27: Penyakit Campak

Anak baru di bawa ke rumah sakit setelah 3 hari

Tampak adanya ruam

Mata merah

BB 16kg

ANALISA DATA

NO SYNTOMP ETIOLOGI PROBLEM

1D.S

Kata ibu pasien

1. Demam

2. Munculah bintik dan

ruam pada seluruh

tubuh

3. Mata merah

4. Anak juga rewel

D.O

1. Pasien tampak rewel

Eritema Pada kulit Gangguan integrtitas kulit

27

Page 28: Penyakit Campak

2. Mata merah

3. Temp 40oC

4. Tampak bintik

5. Ruam

2D.S

Ibu pasien mengatakan

Muntah terutama

sehabis minum susu,

muntahan yang

keluar berupa cairan

ASI

Sang anak, 3 hari

yang lalu tidak nafsu

makan

Sebelumnya

timbangan anaknya

20kg

Anak juga

mengalami muntah,

lebih dari 10

kali/hari,

Ketidakseimbangan input

dan output

Gangguan pemenuhan nutrisi

28

Page 29: Penyakit Campak

D.O

Pasien tampak

Anoreksia

Mata cekung

Kurus

BB 16kg

Muntah

Batuk

Pilek

3D.S

Ibu pasien mengatakan

Ibu sering

bertanya tentang

penyakit anaknya

dan apa yang

harus ia lakukan

Hanya tamat SD

D.O

Anak baru di bawa

ke rumah sakit

setelah 3 hari

Ibu tampak gelisah

Kurang pengetahuan Cemas

29

Page 30: Penyakit Campak

4.D.S

Ibu mengatakan

Demam sejak 3

hari yang lalu

yang dirasakan

mendadak tinggi

Anak juga

mengalami batuk

yang terdengar

bunyi grok-grok,

Pilek,.

Muntah lebih

10x/hari

D.O

Berdasarkan hasil

Lab leukositnya

meningkat: >

11.000rb

Temp:40oC

Mata merah

Batu dan pilek

Rewel

famili paramixoviridae Hipetermi

.

30

Page 31: Penyakit Campak

31

Page 32: Penyakit Campak

DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DX. KEPERAWATAN Tujuan INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI

1Gangguan integrtitas kulit

b/d Eritema pada kulit

d/d Demam, Munculah

bintik dan ruam pada

seluruh tubuh ,Mata merah

,Anak juga rewel ,pasien

tampak rewel , Mata

merah ,Temp 40oC,

Tampak bintik, Ruam

Kerusakan integritas kulit menunjukan perbaikan dalam waktu 7-10 hari

1. Berikan obat

demam dan

konjungtivitis dengan

kolaborasi dokter

2. Kaji keadaan kulit

pasien setiap hari dan

perubahan yang terjadi

3. Berikan perawatan

pada bintik-bintik

meraha pada kulit dan

control tanda-tanda

infeksi

Untuk Menurunkan

Demam dan

konjuntivitis

Untuk memberi

intevensi yang tepat

bila terjadi

perubahan

Untuk mencegah

terjadinya infeksi

Jam: 08.00

Memberikan obat

sesuai dosis dengan

kolaborasi kol. Dokter,

Misalnya antipiretik :

Paracetamol, sanmoll

Jam 09.00

Mengkaji keadaan luka

dan perubahan yang

terjadi .

Jam 09.30

Melakukan perawatan

luka untuk mencegah

resiko infeksi

Jam : 12.00

S: Ibu pasien

mengatakan kulit

lady gaga kembali

normal

0: bintik, Mata merah

, rewel

(-)

37oC

A: Masalah teratasi

P: Intervensi di hentikan

32

Page 33: Penyakit Campak

2Gangguan pemenuhan nutrisi b/dKetidakseimbangan input dan output d/d Ibu pasien mengatakan Muntah terutama sehabis minum susu, muntahan yang keluar berupa cairan ASI ,Sang anak, 3 hari yang lalu tidak nafsu makan, Sebelumnya timbangan anaknya 20kg, Anak juga mengalami muntah, lebih dari 10 kali/hari, Pasien tampak Anoreksia, Mata cekung Kurus, BB 16k, Muntah ,Batuk ,Pilek

Kebutuhan

nutrisi

terpenuhi

dalam waktu

yang cepat

1. Berikan Makanan

yang tinggi nutrisi dan

protein

2. Hitung cairan input

dan out put

3. Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi

pasien

Agar nutrisi anak

terpenuhi atau

homoestatis

Untuk memberikan

terapi yang sesuai

Untuk memilih

makanan yang

tepat mis

pemberian kalori,

protein dalam

proses metabolik

dan

mempertahankan

berat badan dan

untuk

mempercepat

pertumbuhan

jaringan

Jam 12.00

1.Berikan Makanan

yang tinggi nutrisi dan

protein misalnya susu,

telur, dan buah

Jam 12.30

2. Mencatat cairan input

dan out put

Jam 13.00

3.Berkolaborasi

dengan ahli gizi dalam

pemberian asupan gizi

mis, Pemberian

protein, dan kalori

S: Ibu pasien

mengatakan

O: pasien tampak

sehat dan segar mata

cekung, nafsu makan

turun, muntah ,

kurus,batuk (-)BB: 20kg

A:masalah teratasi

P: Intervensi di

hentikan

33

Page 34: Penyakit Campak

3 Cemas b/d Kurang

pengetahuan d/d Ibu sering

bertanya tentang penyakit

anaknya dan apa yang

harus ia lakukan, Hanya

tamat SD, Anak baru di

bawa ke rumah sakit

setelah 3 hari ,Anak baru

di bawa ke rumah sakit

setelah 3 hari, Ibu tampak

gelisah

Tingkat

kecemasan

pasien dapat

di turunkan

1.Berikan

pemahaman/healthy

education pada keluarga

tentang campak

2.Berikan semangat dan

peningkatan koping ibu

3.Berikan informasi

pada keluarga pasien

tentang perawatan pada

campak

Agar ibu bisa

merawat keluarga

yang terkena

penyakit campak

Agar kondisi ibu

tidak melemah dan

tidak mengalami

ansietas tinggi

Dengan pemberian

info yang jelas

keluaraga bisa

melakukan

perawatan luka

Untuk mengontrol

Jam 08.00

Mendomonstrasikan pada

keluarga tentang campak:

Pengertian, tanda dan

gejala,cara mengatasi dan

pencegahan nya

Jam 09.30

Memberi dukungan moral

pada pasien untuk

menurunkan tingkat

kecemasan

Jam 10.00

Memberi informasi

tentang perawatan

campak

S: Ibu mengatakan

telah mengerti apa itu

campak

O: Pasien tampak

mengerti dengan

penjelasan tentang

campak, dan ibu

tampak senang

A:Masalah teratasi

P: Intervensi di

hentikan

34

Page 35: Penyakit Campak

4 Hipetermi b/d

familiparamixoviridae

d/d Ibu mengatakan

Demam sejak 3 hari yang

lalu yang dirasakan

mendadak tinggi, Anak

juga mengalami batuk

yang terdengar bunyi grok-

grok, Pilek, Muntah lebih

10x/hari, Berdasarkan

hasil Lab leukositnya

meningkat: > 11.000rb,

Temp:40oC, Mata merah,

Batuk , pilek, Rewel

Suhu badan

kembali

normal

dalam waktu

yang dekat

1. Kaji TTV anak

2. Beri terapi

dengan

kolaborasi

dengan dokter

3. Kompres dan

beri banyak

minum

4. Ciptakan

suasana yang

nyaman

5. Kaji frekuensi

muntah

perubahan yang

terjadi pada pasien

Untuk menurunkan

suhu tubuh

Untuk mengatasi

suhu tubuh yang

tinggi

Agar tidak

terganggu dengan

suasana sekitar

Melihat adanya

dehidrasi

Jam 08.00

Mengkaji TTV anak

Temp

HR

Jam 08.30

Memberi terapi

dengan kolaborasi

dengan dokter mis,

lasik paracetamol,

sanmoll

Jam 09.0

Mengkompres dengan air

dan menganjurkan

banyak minum banyak

minum

Memberi suasana yang

nyaman dengan

mengurangi kunjungan

keluarga

Mengaji frekuensi

muntah yang keluar per

kali muntah

S: Kata ibu lady gaga

demam sudah tidak

ada

O:Pasien tampa fresh

Temp: 37C, leukosit

10.00,muntah,batuk,

pilek , rewel, dan

pilek(-)A:masalah teratasi

P:Intervensi di

hentikan

35

Page 36: Penyakit Campak

36

Page 37: Penyakit Campak

BAB V

PENUTUP

3.11 Kesimpulan

Campak ialah infeksi virus akut, menular secara epidemiologi penyebab utama kematian

pada anak . Menurut etiologinya campak di sebabkan oleh virus RNA dari Family

Paramixoviridae,yang di tularkan secara droplet . Gejal klinis campak terdiri dari 3 stadium

yakni : Stadium Kataral, Erupsi dan Konvalensesi.Campak dapat di cegah dengan melakukan

imunisasi secara aktif, pasif dan isolasi . Insiden campak dari data rutin selama tahun 1992-

1998 di indonesia cenderung menurun untuk semua kelompok umur . penurunan paling tajam

pada kelompok umur anak-anak .

37

Page 38: Penyakit Campak

4.12Saran

Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat

menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga bisa menambah

pengetahuan pembaca . Disamping itu kami juga mengharapkan saran dan kritiik dari

pembaca sehingga lebih bagus makalah kami ini pada makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Imunisasi, vaksinasi. 2008.http://www.sidenreng.com19 januari 2010. 01.00

I ka. 2009.Ilmu Kesehatan Anak .http://www.wordpress.com19 januari 2010. 02.46

38

Page 39: Penyakit Campak

39

Page 40: Penyakit Campak

40