ASKEP Angina

26
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) ANGINA PECTORIS Disusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah SISTEM KARDIO VASKULER Yang dibimbing oleh : Ns. Hafizun, S.kep Disusun oleh : Kelompok 3 1. Fernanda Sucia Rahmi 2. Fitratul Illahi 3. Iksanul Arif 4. Leni Fatmawati 5. Lira Listya

Transcript of ASKEP Angina

ANGINA PEKTORIS

MAKALAHASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)

ANGINA PECTORIS

Disusun Untuk memenuhi tugas

mata kuliah SISTEM KARDIO VASKULERYang dibimbing oleh :

Ns. Hafizun, S.kep

Disusun oleh : Kelompok 31. Fernanda Sucia Rahmi2. Fitratul Illahi

3. Iksanul Arif

4. Leni Fatmawati

5. Lira Listya

PRODI S-1 KEPERAWATAN

STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN

2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini yang tentunya jauh dari kesempurnaan. Karena itu kelompok kami selalu membuka diri untuk setiap saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya kami selanjutnya.

Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagi pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Akhirnya semoga sumbangan amal bakti semua pihak tersebut mendapat balasan yang setimpal dari-Nya. Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kelompok kami khususnya dan masyarakat pecinta ilmu pengetahuan pada umumnya.

Pariaman, Juni 2014Penyusun

Daftar Isi2KATA PENGANTAR

4BAB I

4PENDAHULUAN

41.1Latar Belakang

41.2Tujuan

41.3 Manfaat

5BAB II

5PEMBAHASAN

5A.PENGERTIAN

5B.ETIOLOGI

5C.FAKTOR-FAKTOR RESIKO

6D.FAKTOR PENCETUS SERANGAN

6E.MANIFESTASI KLINIS

6F.TIPE SERANGAN

7G.PATOFISIOLOGI

8H.KOMPLIKASI

8I.PENATALAKSANAAN

10BAB III

10ASUHAN KEPERAWATAN

101.Pengkajian

132.Diagnosa Keperawatan:

133.Intervensi

164.Evaluasi

17WOC ANGINA PECTORIS

19DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangCoronary Artery Disease adalah penyakit yang berkaitan dengan kerusakan pada arteri koroner seperti angina pektoris dan infark miokard. Beberapa ahli juga menyebutnya dengan istilah Acute Coronary Syndrome (ACS sindrom koroner akut). Pengertian klinis Angina adalah keadaan iskemia miokard karena kurangnya suplai oksigen ke sel-sel otot jantung (miokard) yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan arteri koroner, peningkatan beban kerja jantung, dan menurunnya kemampuan darah mengikat oksigen.

Angina pektoris berasal dari bahasa Yunani yang berarti cekikan di dada yaitu gangguan yang sering terjadi karena atherosclerotic heart disease. Terjadinya serangan angina menunjukkan adanya iskemia. Iskemia yang terjadi pada angina terbatas pada durasi serangan dan tidak menyebabkan kerusakan permanen jaringan miokard. Namun, angina merupakan hal yang mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan disritmia atau berkembang menjadi infark miokard.

( Keperawatan Kardiovaskular, 2010 )

1.2TujuanMenambah wawasan mahasiswa tentang penyakit Angina Pektoris

1.3 ManfaatUntuk menggugah minat dan motivasi mahasiswa untuk memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai penyakit Angina Pektoris

BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIAN1. Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)

2. Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)

3. Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)

B. ETIOLOGI

1. Ateriosklerosis

2. Spasme arteri koroner

3. Anemia berat

4. Artritis

5. Aorta Insufisiensi

C. FAKTOR-FAKTOR RESIKO

1. Dapat Diubah (dimodifikasi)

a. Diet (hiperlipidemia)

b. Rokok

c. Hipertensi

d. Stress

e. Obesitas

f. Kurang aktifitas

g. Diabetes Mellitus

h. Pemakaian kontrasepsi oral

2. Tidak dapat diubah

a. Usia

b. Jenis Kelamin

c. Ras

d. Herediter

e. Kepribadian tipe A

D. FAKTOR PENCETUS SERANGAN

Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain :

1. Emosi

2. Stress

3. Kerja fisik terlalu berat

4. Hawa terlalu panas dan lembab

5. Terlalu kenyang

6. Banyak merokok

E. MANIFESTASI KLINIS 1. Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah inter skapula atau lengan kiri.

2. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).

3. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit.

4. Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin.

5. Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi, dizzines.

6. Gambaran EKG : depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik.

7. Gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan.

F. TIPE SERANGAN

1. Angina Pektoris Stabil

Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen niokard.

Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas.

Durasi nyeri 3 15 menit.

2. Angina Pektoris Tidak Stabil

Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil.

Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.

Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan.

Kurang responsif terhadap nitrat.

Lebih sering ditemukan depresisegmen ST.

Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau trombosit yang beragregasi.

3. Angina Prinzmental (Angina Varian).

Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.

Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.

EKG menunjukkan elevaasi segmen ST.

Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.

Dapat terjadi aritmia.

G. PATOFISIOLOGI

Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan supply oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.

Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid0 yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.

H. KOMPLIKASI1. Infark Miokard Akut

2. Tachicardia dan fibrilasi ventikel

3. Kematian jantung secara tiba-tiba

4. Menurunnya nadi perifer

5. Gangguan kontraktilitas

6. Abnormalitas sirkulasi

7. Disritmia ventrikuler berat

8. Dekompensasi jantung atau komplikasi paru dan dispneaI. PENATALAKSANAAN1) Menenangkan

Harus mengusahakan agar pasien menyadari bahwa ada kemungkinan hidup lama dan berguna. Bahkan meskipun mengidap angina pektoris. Biasanya tidak baik menyarankan statistiktapi cerita riwayat kasus orang-orang dapat sangat berharga.

2) Tindakan umum

Tidak ada bukti nyata pada manusia bahwa aterosklerosis koroner dapat diusahakan segresinya, tetapi ekstrapdasinya dari eksperimen-eksperimen binatang membuat hal ini tampak ada kemungkinannya.

3) Penentuan protokol aktivitas jantung

Terapi khusus bergantung pada eliminasi pertentangan antara kebutuhan O2. Otot jantung dan kemampuan sirkulasi koroner untuk menutupi kebutuhan ini, kebanyakan dapat dibuat mengerti konsep fundamental ini dapat dipakai dalam program aktivitas nasional.

4) Eliminasi kemungkinan penyakit dapat menyebabkan aksorbasi angina pektoris

Sejumlah penyakit tidak primer kardian, sifatnya dapat mengikat kebutuhan O2 dari atau penurunan suplai O2 ke miokardium. Kondisi ini dapat mengaksorbasi angina pektoris dan harus diperhatikan.

5) Penyusunan program terapi obat

Nitrat-nitrat adalah obat yang paling berharga dalam angina pektoris, yang bergantung pada absorpsi lewat membran-membran kulit yang lebih bagus dari pada ditelan.

6) Penentuan titik-titik akhir yang merupakan indikasi-indikasi untuk pertimbangan bedah bypass koroner

Banyaknya prosedur bedah telah dilaksanakan untuk pengobatan penyakit ini, tetapi prosedur satu-satunya yang saat ini ada anthuisme adalah aortocoronarybypass graft. Seksi dari vena dipakai untuk membuat koneksi antara aorta dan arteri coronaria distal terhadap obstruksi.BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajian

A. Data biograf Identitas klienNama

:Tn.IUmur

: 53 tahunJenis kelamin

: Laki-lakiAgama

: IslamAlamat

: PariamanNo.RM

: 12002548Tanggal masuk IRD

: 16-11-2010/ 20.00wibDiagnosa medis

: UAPB. Identitas penanggung jawabNama

:Ny.P Umur

:28thAlamat

: PariamanHubungan dengan klien: Anak1. Riwayat penyakit Keluhan utamaPasien mengeluh nyeri dada saat naik tangga di kantornya. Nyeri dada seperti tertimpa beban berat di dada sebelah kiri,dan menyebar ke bahu kiri,lalu ke setengah bagian kiri dari rahang bawah.Nyeri bertambah saat menarik napas, berkurang jika dalam keadaan rileks,dengan nilai 9, tiap 4-5 detik sekali. Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke IRD RSUD Soetomo , dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri. Di IRD kondisi masih sama, dengan keadaan umum lemah,pucat,sianosis, TD 176/108 mmHg, MAP 127, nadi 99 x/menit ireguler, suhu badan 370C, RR 24 x/menit, CRT