Askep anak Gastro Entritis

36
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA DIAGNOSA GASTRO ENTERITIS (GE) DI RUANG MAWAR KUNING ATAS RSUD SIDOARJO DISUSUN OLEH : RUT APRILIA KARTINI 2012.1440.1065 PRODI D3 KEPERAWATAN AKPER BAHRUL ULUM

description

asuhan keperawatan GE pada anak

Transcript of Askep anak Gastro Entritis

Page 1: Askep anak Gastro Entritis

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA DIAGNOSA GASTRO ENTERITIS (GE)

DI RUANG MAWAR KUNING ATAS

RSUD SIDOARJO

DISUSUN OLEH :

RUT APRILIA KARTINI

2012.1440.1065

PRODI D3 KEPERAWATAN

AKPER BAHRUL ULUM

JOMBANG

2014

Page 2: Askep anak Gastro Entritis

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan dengan Kasus “Gastro Enteritis”

Telah disetujui pada :

Hari : Jum’at

Tanggal : 18-07-2014

Mahasiswa

RUT APRILIA.K.

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

RUDI HARIYONO SITI FATIMAH

Mengetahui,

KEPALA RUANGAN

LILIK SOEKESI

Page 3: Askep anak Gastro Entritis

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRO ENTERITIS (GE)

1. DefinisiMenurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari 3x sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.Menurut C.L.Betz & L.A.Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3x sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.

2. Etiologi a. Infeksi virus

Infeksi virusEx : Rotavirus,Adenovirus,Norwalk,Enterovirus,Astrovirus

Infeksi bakteriEx : Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas

Infeksi parasitEx :Cacing perut : Askaris, Strongiloides, Trikuris, OxyurisProtozoa : Entamoeba Histolytica, Trichomonas HominisJamur : Candida Albicans

b. Mal Absorbsi Karbohidrat Lemak Protein

c. Faktor MakananEx : Makanan basi, beracun, alergi pada makanan

d. Faktor Imunodefisiensie. Faktor Psikologis

Ex : Rasa takut dan cemas

3. Klasifikasi Departemen Kesehatan RI (2000), mengklasifikasi jenis diare menjadi 4 kelompok yaitu :

a. Diare Akut : Diare yang berlangsung <14 hari (umumnya <7 hari)b. Disentri : Diare yang disertai darah dalam tinjanyac. Diare Persisten : Diare yang berlangsung > 14 hari secara terus menerus

Page 4: Askep anak Gastro Entritis

d. Diare dengan masalah lain : Anak yang menderita diare (diare akut dan persisten mungkin disertai penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya.

4. Patofisiologia. Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan

akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.

b. Cairan sodium, potassium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekstraseluler kedalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi dan dapat terjadi asidosis metabolik.

c. Transportasi aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit kedalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal,perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.

d. Peradangan akan terjadi penurunan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit serta bahan-bahan makanan.

5. Derajat Dehidrasia. Dehidrasi Berat (kekurangan cairan > 10% dari berat badan)

Letargi/tidak sadar Mata cekung Cubitan kulit parut, kembalinya sangat lambat

b. Dehidrasi Ringan (kekurangan cairan 5% dari berat badan) Gelisah, mudah marah Haus, banyak minum Tanpa dehidrasi

6. Manifestasi Klinisa. Muntahb. Nyeri perutc. Demamd. Diaree. Hausf. Nauseag. Lidah keringh. Tulang pipi menonjoli. Frekuensi nafas cepatj. Tekanan darah menurunk. Gelisahl. Pucatm. Ekstremitas dinginn. Sianosis

Page 5: Askep anak Gastro Entritis

o. Anuria

7. Komplikasia. Dehidrasi (ringan,sedang,berat,hipotonik,isotonik,hipertonik)b. Renjatan hipovolemikc. Hipokalemiad. Hipoglikemiae. Kejangf. Malnutrisi energi protein karena selain diare dan muntah penderita juga

mengalami kelaparan.

8. Pemeriksaan Diagnostika. Pemeriksaan darah lengkapb. Pemeriksaan elektrolit,ureum dan kreatininc. Pemeriksaan urine lengkapd. Pemeriksaan tinja,pH,leukosit dan adanya darahe. Riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan

9. Penatalaksanaan A.

a. Jenis cairan Oral : pedialyte atau oralit Parenteral : NaCl, isotonik, infus

a. Jumlah cairanJumlah cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan

b. Jalan masuk/Cara pemberianOral atau parenteral

c. Jadwal pemberian cairanDiberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan.

B. Identifikasi penyebab diare

C. Terapi sistemik

Obat anti diare,obat anti motilitas dan sekresi usus

D. Terapi definitife

Sebagai langkah pencegahan seperti sanitasi lingkungan

Page 6: Askep anak Gastro Entritis

10. Pedoman Tatalaksana/ Penanganan Diare

a. Tanpa dehidrasi (hilang cairan <50 ml/kg BB)

b. Ringan sedang (hilang cairan 50-100 ml/kg BB)

c. Berat (hilang cairan >100 ml/kg BB)

Cairan rehidrasi yang digunakan adalah new oralit diberikan 5-10 ml/kg BB setiap diare atau berdasarkan usia :

Umur <1 th = 50 - 100 ml/kg BB

Umur 1-5 th = 100 – 200 ml/kg BB

Umur > 5 th = semaunya

Cairan rehidrasi oral diberikan 75 ml/kg BB dalam 4 jam pertama atau dapat menggunakan tabel :

Jumlah cairan rehidrasi oral (CRO) yang harus diberikan 4 jam pertama

Usia <4 bln4-11 bln

12-23 bln

2-4 th 5-14 th >=15 th

Berat Badan

<5 kg5-7,9

kg8-10,9

kg11-15,9

kg16-29,9

kg>=30 kg

Jumlah (ml)200-400

400-600

600-800

800-1200

1200-2200

2200-4000

Rehidrasi parenteral jika anak muntah terus menerus pemberian parenteral sesuai : (Ringer Laktat/KAEN 3B/NaCl)

Berat Badan 3-10 kg : 200 ml/kg BB/hari

Berat Badan 10-15 kg : 175 ml/kg BB/hari

Berat Badan > 15 kg : 135 ml/kg BB/hari

Jumlah cairan tubuh

a. Dewasa = 45% - 75 % /BB

b. Anak dan bayi = 75 %

Page 7: Askep anak Gastro Entritis

WOC

Infeksi Malabsorbsi Makanan

kuman masuk dan berkembang biak

dalam usus

tekanan osmotik meningkat

toksin tidak dapat diabsorbsi

Hipersekresi air dan elektrolit usus

meningkat

Pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus

hiperperistaltik

diare

BAB sering dengan konsistensi

encer

Kulit disekitar

anus lecet dan iritasi

Cairan yang

keluar banyak

Frekuensi defekasi

Kemerahan dan gatal

Resiko kerusakan integritas

kulit

dehidrasi

Kekurangan volume cairan

BAB encer dengan atau tanpa darah

diare

Inflamasi saluran

pencernaan

Agen pirogenic

Suhu tubuh

meningkat

hipertermia

Mual dan muntah

anoreksia

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 8: Askep anak Gastro Entritis

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a. Identitas Klien

Meliputi nama,umur,jenis kelamin,agama,no register,alamat

b. Keluhan Utama

Keluhan pasien pada umumnya pasien mengeluh BAB cair/setengah cair lebih dari 3x/hari mendadak kadang-kadang disertai muntah.

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada umumnya didapatkan keluhan pada pasien seperti peningkatan frekuensi BAB dari biasanya dengan konsistensi cair dan berlendir, pasien mengeluh mual,muntah,nyeri perut sampai kejang demam,lidah kering, turgor kulit menurun serta terjadi suara menjadi serak.

d. Riwayat Penyakit Dahulu

Biasanya dikaitkan dengan penyakit yang sama pada masa sebelumnya

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Meliputi susunan keluarga dengan riwayat yang sama. Ada/ tidak ada dalam anggota keluarga yang menderita penyakit menular,menahun/menurun.

f. Pola-Pola Fungsi Kesehatan

Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat kaji berapa kali pasien mandi, sikat gigi dalam sehari.

Pola nutrisi dan metabolik

Pada pasien dengan diare terjadi perubahan dalam pemenuhan nutrisi, kebutuhan nutrisi akan berkurang. Pola makan pasien teratur atau tidak karena asupan makanan yang kurang terjadinya peningkatan bisisng usus dan peristaltik usus.

Pola eliminasi

Pada umumnya pasien dengan diare yang ringan, eliminasi normal (tidak ada gangguan), pada diare sedang pasien mengalami disuria, pasien diare berat mengalami anuria.

Page 9: Askep anak Gastro Entritis

Pola istirahat dan tidur

Pasien dengan diare menjadi kurang tidur akibat gejala-gejala penyakit yang ditimbulkan seperti mendadak diare,mual muntah, nyeri perut sehingga pasien terjaga dari tidurnya.

Pola sensori dan kognitif

Pola pasien dengan diare akut biasanya kelima panca indra pasien masih bisa berfungsi dengan normal dan juga tingkat kesadaran.

Pola penanggulangan stress

Kaji kebiasaan pasien dalam menghadapi stress, sering menunda penjelasan suatu masalah apa tidak dan dipilar dengan siapa masalah tersebut.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

Pasien lemah,bedrest,turgor kulit menurun, BB turun

b. Kulit, Rambut dan kuku

c. Kepala dan leher

d. Mata (biasanya mata pasien dengan diare cowong)

e. Mulut (mukosa mulut kering)

f. Thorak dan abdomen

g. Sistem respirasi

Pernafasan kusmaul,cepat dan dalam

h. Sistem kardiovaskuler

Jika terjadi renjatan hipovolemik maka denyut nadi meningkat (180x/menit)

i. Sistem geintourinuria

Bisa terjadi kekurangan kalium yang menyebabkan perkusi ginjal dapat menurun sehingga timbul anuria.

j. Sistem gastrointestinal

Pada pasien dengan diare bisa terjadi bising usus,peristaltik meningkat dan terjadi mual dan muntah dan juga sering perut kembung.

k. Sistem muskuloskeletal

Page 10: Askep anak Gastro Entritis

l. Sistem endokrin

m. Sistem persyarafan

Pasien sering merasa gelisah,cemas dan takut.

3. Diagnosa Keperawatan

1) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan sekunder terhadap diare.

Tujuan : Keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimal

KH : TTV dalam batas normal :

(N:60-120x/menit,S:36-37,5°C,RR: <40x/menit

Turgor elastik ,membran mukosa bibi basah, mata tidak cowong

Konsistensi BAB lembek, frekuensi 1x/hari

I/ Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga

R/Pasien dan keluarga lebih kooperatif dengan tindakan yang diberikan

I/Catat frekuensi ,jumlah dan konsisten feses yang keluar

R/Untuk mengetahui peningkatan/penurunan kondisi pasien

I/Observasi TTV

R/Mengetahui perubahan-perubahan pada diri pasien sehingga perawat dapat memberikan tindakan yang tepat

I/Pantau tanda-tanda dehidrasi

R/Mengetahui derajat dehidrasi sehingga dapat memperoleh input dan output dari cairan

I/Anjurkan pasien minum sedikit tapi sering

R/Mengganti cairan yang hilang

I/Anjurkan pasien untuk tidak makan makanan yang merangsang muntah dan diare

R/Menekan jumlah cairan yang keluar

I/Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

R/Mempercepat proses penyembuhan

Page 11: Askep anak Gastro Entritis

2) Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d input yang tidak adekuat

Tujuan : Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol

KH : -Kebutuhan nutrisi terpenuhi

-BB kembali normal

-Pasien tampak segar dan mukosa bibir lembab

I/Lakukan pengkajian pola makan pasien

R/Informasi dasar untuk perencanaan awal

I/Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang kelebihan makanan

R/Membantu mencapai tujuan

I/Ukur intake makanan dalam waktu 24 jam

R/Mengetahui kalori yang masuk

I/Berikan pengetahuan kesehatan tentang akibat yang mungkin timbul pada kelebihan/kekurangan berat badan

R/Memberikan informasi dan mengurangi komplikasi

I/Kolaborasi dengan ahli diet yang tepat

R/Menentukan makanan yang sesuai untuk pasien

I/Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat

R/Mempercepat proses penyembuhan

3) Resiko peningkatan suhu tubuh b/d proses infeksi dampak sekunder dari diare

Tujuan : Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh

KH : Suhu tubuh dalam batas normal (36-37,5°C)

Tidak terdapat tanda infeksi(rubor,dolor,kalor,tumor,fungsio laesa)

I/Monitor suhu tubuh tiap 2 jam

R/Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh (adanya infeksi)

I/Berikan kompres hangat

R/Merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh

I/Kolaborasi pemberian antipiretik

Page 12: Askep anak Gastro Entritis

R/Merangsang pusat pengatur panas di otak

4) Resiko gangguan integritas kulit perineal b/d peningkatan frekuensi BAB (diare)

Tujuan : integritas kulit tidak terganggu

KH :-Tidak terjadi iritasi : Kemerahan,lecet,kebersihan terjaga

-Keluarga mampu mendemontrasikan perawatan perineal dengan baik dan benar

I/Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur

R/Kebersihan menjaga perkembangbiakan kuman

I/Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perineal (bila basah

dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)

R/Mencegah terjadinya iritasi kulit yang tidak diharapkan oleh karena

kelembaban dan keasaman feses

I/Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam

R/Melancarkan vaskulerisasi, mengurangi penekanan yang lama sehingga tak

terjadi iskemi dan iritasi

5) Kecemasan anak b/d tindakan invasive

Tujuan : klien mampu beradaptasi

KH :-Mau menerima tindakan keperawatan

-Klien nampak tenang dan tidak rewel

I/Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan keperawatan

R/Pendekatan awal pada anak melalui ibu/keluarga

I/Hindari persepsi yang salah pada perawat dan RS

R/Mengurangi rasa takut anak terhadap perawat dan lingkungan RS

I/Berikan pujian jika klien mau diberi tindakan perawatan dan pengobatan

R/Menambah rasa percaya diri anak akan keberanian dan kemampuannya

I/Lakukan kontak sesering mungkin dan lakukan komunikasi baik verbal

maupun non verbal

Page 13: Askep anak Gastro Entritis

R/Kasih sayang serta pengenalan diri perawat akan menumbuhkan rasa aman

pada klien

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Askep anak Gastro Entritis

Manjoer, Arif dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran,Edisi ke 3 Jilid ke 1 Media Aeskulpapius,fkul

Efendi, Nasrul 1995, Pengantar Proses Keperawatan. Jakarta EGC

Carpenito, Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Jakarta EGC

Himpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam Indonesia 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke 3 Jilid 2 Jakarta : Bakti Penerbit fkul

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 15: Askep anak Gastro Entritis

I. Pengkajian

1. Biodata Anak

Nama : An “I”

Umur : 3 th

Jenis Kelamin : L

Agama : Islam

Tanggal MRS : 13/07/2014

Tanggal Pengkajian : 14/07/2014

NO.RM : 166.95.39

2. Biodata Orang Tua

Ayah

Nama : Tn “A”

Umur : 37 th

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Datar 2/2 Sumbang Banyumas Jawa Tengah

Ibu

Nama : Ny “W”

Umur : 35 th

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Datar 2/2 Sumbang Banyumas Jawa Tengah

3. Keluhan Utama

Page 16: Askep anak Gastro Entritis

Ibu pasien mengatakan bahwa anak “I” mengalami diare ± 5x

4. Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu pasien mengatakan mulai pukul 04.00-14.00 anaknya BAB 2x,mulai jam 14.00-19.00 BAB 2x dari pukul 19.00-23.00 BAB 1x, berlendir dengan konsistensi cair,panas, tiap minum muntah. Kemudian keluarga pasien membawanya ke RSUD Sidoarjo pada pukul 19.30 WIB. Melalui IGD kemudian untuk perawatan lebih lanjut pasien diwarat diruang MKA pada pukul 23.40 WIB.

5. Riwayat Masa Lampau

a. Penyakit waktu kecil

Ibu pasien mengatakan An “I” pernah mengalami diare sebelumnya

b. Pernah dirawat di RS

Ibu pasien mengatakan An”I” sebelumnya tidak pernah dirawat di RS

c. Obat-obatan

Ibu pasien mengatakan An”I” tidak mempunyai alergi, baik obat-obatan/ makanan

d. Tindakan (mis : operasi)

Ibu pasien mengatakan An”I” tidak pernah melakukan operasi

e. Kecelakaan

Ibu pasien mengatakan An”I” tidak pernah mengalami kecelakaan

f. Imunisasi

Ibu pasien mengatakan An”I” melakukan imunisasi lengkap

6. Riwayat Kehamilan

a. Riwayat Antenatal

Ibu pasien mengatakan saat mengandung An “I” rutin melakukan periksa kehamilan ke bidan setiap bulannya.

b. Riwayat Natal

- Umur kehamilan : 9 bulan 6 hari

- Cara kehamilan : normal

- Lama kehamilan : ± 3 jam

Page 17: Askep anak Gastro Entritis

- BB dan PB : 3,4 kg , 50 cm

- APGAR score : tidak ada tanda tanda asfiksia dan An “I” menangis spontan

c. Post Natal

Ibu pasien mengatakan saat An “I” lahir ridak terjadi kelainan

d. Riwayat Keluarga

Ibu pasien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita pasien. Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular, menahun dan menurun.

7. Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Garis Perkawinan

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

8. Riwayat Sosial

Page 18: Askep anak Gastro Entritis

a. Yang Mengasuh : pasien diasuh oleh ayah dan ibunya

serta neneknya

b. Hubungan dg anggota keluarga : baik

c. Hubungan dg teman sebayanya : ibu pasien mengatakan, pasien mampu

berinteraksi dengan teman sebayanya

d. Pembawaan secara umum : pasien tidak mempunyai pembawaan

e. Lingkungan Rumah : ibu pasien mengatakan lingkungan

rumahnya cukup bersih

9. Riwayat Tumbuh Kembang

a. Mengangkat Kepala : ibu pasien mengatakan bahwa pasien dapat mengangkat kepala pada usia 3 bulan

b. Tengkurap : ibu pasien mengatakan pasien dapat tengkurap pada usia 4 bulan

c. Duduk : ibu pasien mengatakan bahwa pasien dapat duduk sendiri pada usia 6 bulan

d. Merangkak : ibu pasien mengatakan bahwa pasien dapat merangkak pada usia 7,5 bulan

e. Berdiri : ibu pasien mengatakan bahwa pasien dapat berdiri pada usia 8 bulan

f. Berjalan : ibu pasien mengatakan pada usia 11 bulan pasien dapat berjalan

g. Tidak Mengompol : -

h. Pertumbuhan Gigi : pada usia 10 bulan pasien keluar/tumbuh giginya

i. Gangguan tumbang yang dialami : -

10. Pola Sehari-hari

a. Pola Nutrisi

- Di rumah : jenis = nasi,lauk dan sayur , frekuensi = 1 piring sedang tiap makan 3x sehari

- Ri RS : jenis = nasi,lauk , frekuensi = porsi RS tidak habis

b. Pola Eliminasi

Page 19: Askep anak Gastro Entritis

- Di rumah : BAK ± 5x sehari warna kuning jernih , BAB 5x sehari dengan konsistensi cair berlendir, warna kuning.

- Di RS : BAK ± 2x selama masuk – proses pengkajian , BAB 3x selama masuk – proses pengkajian

c. Pola Istirahat

- Di Rumah : ibu pasien mengatakan An “I” tidur siang pada pukul 12.30 – 15.00 WIB dan tidur malam pada pukul 20.00-06.00 WIB tidur nyenyak.

- Di RS : ibu pasien mengatakan An “I” selama masuk RS – proses pengkajian tidur ± 3 jam sering terbangun, tidur nyenyak, anak rewel.

d. Pola Aktivitas Bermain

- Di Rumah : ibu pasien mengatakan bahwa An “I” bermain di rumah dan diluar rumah dengan teman sebayanya.

- Di RS : -

e. Personal Hygiene

- Di rumah : ibu pasien mengatakan di rumah An “I” dimandikan 2x sehari setiap pagi dan sore hari, ganti baju 2x sehari.

- Ri RS : diseka 1x sehari, ganti baju 1x sehari

f. Pola Kognitif/Perseptual

- Di rumah : ibu pasien mengatakan kemampuan An “I” baik dan tidak mengalami penurunan kesadaran

- Di RS : kesadaran pasien compos mentis GCS 4,5,6

g. Pola Persepsi

- Di rumah : ibu pasien mengatakan bahwa An “I” tidak pernah gugup apabila bertemu dengan orang baru/ orang yang baru dikenalnya

- Di RS : kontak mata pasien melotot apabila bertemu dengan orang baru

h. Pola Peran/Hubungan

- Di rumah : ibu pasien mengatakan bahwa An “I” berhubungan baik dengan orang-orang terdekatnya

- Di RS : interaksi pasien baik

i. Pola Seksual/Reproduksi

Page 20: Askep anak Gastro Entritis

Tidak Dikaji

j. Pola Koping/Toleransi Stress

- Di rumah : ibu pasien mengatakan bahwa An “I” apabila sakit selalu rewel dan menangis

- Di RS : menangis bersuara apabila sakit

k. Pola Nilai/Kepercayaan

- Di rumah : ibu pasien mengatakan bahwa An “I” sering ke mushola terdekat bersama ayahnya

- Di RS : tidak pernah ke mushola

II. Data Obyektif

1. Tanda Vital

a. Suhu : 38°C

b. Nadi : 105x/menit

c. CRT : >2 detik

d. RR : 20x/menit

2. Pemeriksaan Fisik

a. BB : 14 kg

b. PB : 110 cm

c. Kesadaran : compos mentis

d. Turgor kulit menurun

Kepala

Simetris, rambut hitam, lesi (-)

Mata

Konjungtiva : merah muda

Pupil : (+)

Sklera : putih

Page 21: Askep anak Gastro Entritis

Hidung

Simetris, cuping hidung (-)

Mulut

Mukosa bibir kering, palatoskizis (-)

Thorax

Bentuh simetris, wheezing (-), ronchi (-)

Abdomen

Tidak ada lesi, hepatomegali (-), bising usus meningkat 7x/menit

Anus

BAB cair, lubang anus (+), perineum kemerahan

Genetalia

Hipospadia (-), epispadia (-), hidrokel (-)

DATA PENUNJANG

Page 22: Askep anak Gastro Entritis

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hematologi

Darah Lengkap

WBC (leukosit) 8,73 4,8 – 10,8 10ˆ3/uL

RBC (eritrosit) 4,64 4,2 – 6,1 10ˆ6/uL

NGB (hemoglobin) 11,9 12 – 18 a/dL

HCT (hematokrit) 36,3 37 – 52 %

PLT (trombosit) 349 150 – 450 10ˆ3/uL

MCV 78,2 79 – 99 fL

MCH 25,6 27- 31

MCHC 32,8 33 – 37 a/dL

RDW-SD 38,4 35 – 47 fL

RDW-CV 13,8 11,5 – 14,5 %

PDW 8,8 9 – 17 fL

MPV 8,2 9 – 13 fL

P-LCR 12,6 13 – 43 %

PCT 0,28 0,150 – 0,400 %

Eo% 0,0 0 – 1 %

BASO% 0,1 0 – 1 %

NEUT% 71,2 50 – 70 %

LYMPH% 25,1 25 – 40 %

MONO% 3,6 2 – 8 %

EO# 0,00 10ˆ3/uL

BASO# 0,01 10ˆ3/uL

MONO# 0,31 10ˆ3/uL

NEUT# 6,22 2 – 7,7 10ˆ3/uL

LYMPH# 2,19 0,8 – 4 10ˆ3/uL

ANALISA DATA

Page 23: Askep anak Gastro Entritis

Nama Klien : An “I” Jenis Kelamin : L

Umur : 3 th Dx.Medis : GE

DATA ETIOLOGI PROBLEM

Ds : Ibu pasien mengatakan klien BAB 3x/hari, mual muntah dan nafsu makan berkurang

Do :

Konsistensi feses cair

Warna BAB kuning & berlendir

Kelopak mata cekung

Mual muntah +/+ (100 ml)

Mukosa bibir kering

S = 38°C

N = 105x/menit

BB = 14 kg

Kulit kering

Turgor kulit menurun

Masukan makanan/minuman yang terkontaminasi

Infeksi pada mukosa usus

Makanan tidak dapat diserap

Tekanan osmotik pada rongga usus meningkat

Terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga

usus

Isi dari rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya

Diare

Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit

Resiko Kekurangan Volume Cairan dan Elektrolit

Ds : ibu pasien mengatakan Frekuensi BAB yang terlalu Gangguan integritas kulit

Page 24: Askep anak Gastro Entritis

klien sering menangis, tangisan akan berkurang ketika bokong pasien dikipasi keluarga.

Do :

Klien terlihat menangis dalam kesakitan

Perineum kemerahan/iritasi

S = 38°C

N = 105x/menit

BAB cair, kuning

sering

Terjadi iritasi pada bagian anus/ bokong

Gangguan integritas kulit

Ds : ibu pasien mengatakan bahwa anaknya panas

Do :

S = 38 °C

N = 105x/menit

Pasien rewel dan menangis

Inflamasi di saluran pencernaan

Agen pirogenic

Suhu tubuh meningkat

Hipertermia

Hipertermia

Ds : ibu pasien mengatakan nafsu makan anaknya menurun

Do :

Terpasang infus KAEN 3B

S = 38°C

N = 105x/menit

Inflamasi di saluran pencernaan

Mual dan muntah

Anoreksia

Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 25: Askep anak Gastro Entritis

1. Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan

2. Gangguan integritas kulit perineal b/d peningkatan frekuensi BAB

3. Hipertermia b/d proses infeksi dampak sekunder dari diare

4. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d input yang tidak adekuat

RENCANA KEPERAWATAN

Page 26: Askep anak Gastro Entritis

Nama Klien : An “I” NO.RM: 166.95.39

Umur : 3 th Dx.Medis : GE

Dx Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit b/d kehilangan cairan

Tujuan : defisit volume cairan dan elektrolit teratasi dalam waktu 3x24 jam

Kriteria Hasil :

Turgor kulit baik

Pasien tidak gelisah

Suhu normal (36-37,5°C)

1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga

2. Monitor BAB (volume,warna,frekuensi,konsistensi) ada lendir/pus/nanah

3. Observasi TTV

4. Observasi tetesan cairan infus

5. Berikan dan anjurkan pasien untuk minum sedikit tapi sering

6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

1. Agar pasien dan keluarga kooperatif dengan tindakan yang diberikan

2. Indikator berat ringannya penyakit dan menentukan intervensi selanjutnya

3. Mengetahui perubahan-perubahan pada diri pasien dan deteksi dini

4. Tetsan cairan infus yg tidak lancar mengakibatkan cairan penggnati/ elektrolit yang masuk kedalam tubuh klien terhambat

5. Mengganti cairan yang hilang

6. Mempercepat proses penyembuhan

TINDAKAN KEPERAWATAN

Page 27: Askep anak Gastro Entritis

Nama Klien : An “I” NO.RM : 166.95.39

Umur : 3 th Ruang : MKA

Hari/Tanggal Implementasi

Senin 14-07-2014

09.00 WIB

1. Mengobservasi TTV

S : 37,7°C

N : 120x/menit

2. Menganjurkan dan memberikan pasien untuk minum sedikit tapi sering

3. Mengobservasi tetesan cairan infus 16 tts/menit

4. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi :

Infus KAEN 3B 1200 cc/24 jam

Injeksi Ceftriaxone 2x500 mg

Ondancentron 3x1,5 mg

Neokoalana (sirup) 3x1

Paracetamol (sirup) 4x1

EVALUASI

Page 28: Askep anak Gastro Entritis

Nama Klien : An “I” NO.RM : 166.95.39

Umur : 3 th Ruang : MKA

Hari/Tanggal Evaluasi

Senin 14-07-2014

12.00 WIB

S : ibu pasien mengatakan frekuensi BAB pasien berkurang menjadi 3x/hari

O : S = 37,5°C

N = 100x/menit

Feses berwarna kuning dengan konsistensi setengah cair

Kelopak mata sudah tidak cekung

Turgor kulit baik

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

Selasa 14-07-2014

12.00 WIB

S : ibu pasien mengatakan konsistensi BAB pasien sudah tidak cair

O : S = 36°C

N = 108x/menit

Feses berwarna kuning

Turgor kulit baik

Mukosa bibir lembab

Muntah (-)

Nafsu makan mulai meningkat

A : masalah teratasi

P : intervensi dihentikan, pasien pulang